Anda di halaman 1dari 18

Makalah Antropologi

" Kepercayaan Dan Agama Sebagai Sumber Kekuatan Hidup Dalam


Bermasyarakat "

Oleh Kelompok 7 :

Arum Widyanti / NIM 151911913168

Putri Ayu Dwi Lestari / NIM 151911913145

Vidya Rizky Syachrani / NIM 151911913195

Rahmat Bustani / NIM 151911913128

Ayu Maulidatun Nisa / NIM 151911913134

PROGAM STUDI DIPLOMA 3 KEPERAWATAN

FAKULTAS VOKASI

UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah Antropologi dengan judul
“Kepercayaan Dan Agama Sebagai Sumber Kekuatan Hidup Dalam Bermasyarakat”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada guru Bahasa
Indonesia kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Gresik, 01 Februari 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Terdapat beragam kepercayaan pada adanya kekuatan supernatural, sehingga perlu


diaplikasikan dalam bentuk ritual yang merupakan kegiatan untuk mendapatkan kepuasan
spiritual. Agama juga mengajarkan adanya benda yang sakral. Ritual penghormatan kepada yang
sakral dilakukan oleh umat penganut agama. Kata agama juga diterjemahkan kedalam bahasa
inggris menjadi religion. Beragama adalah corak suatu kelompok masyarakat dalam menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang berasal dari kekuatan atau wujud gaib.

Seperti makhluk-makhluk lainnya, manusia adalah ciptaan Allah. Manusia mempunyai dua
fungsi yaitu individu dan sosial. Dalam fungsinya sebagai makhluk individu, manusia mempunyai
hak untuk memenuhi kebutuhan pribadinya, misalnya pendidikan, kesehatan, kebahagiaan dan
sebagainya, sedangkan secara social manusia memerankan fungsinya sebagai makhluk sosial
yang hidup dan berinteraksi dengan masyarakat.

Manusia mempunyai kecenderungan untuk mencari sesuatu yang mampu menjawab segala
pertanyaan yang ada dalam benaknya. Segala keingintahuan itu akan menjadikan manusia
gelisah dan kemudian mencari pelampiasan dengan timbulnya tindakan irrasionalitas.
Munculnya pemujaan terhadap benda-benda merupakan bukti adanya keingintahuan manusia
yang diliputi oleh rasa takut terhadap sesuatu yang tidak diketahuinya. Rasa takut terhadap
sesuatu itu menjadikan manusia beragama.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud kepercayaan dan agama?

2. Bagaimanakah penjelasan agama sebagai kekuatan hidup?

3. Bagaimana hubungan agama dan budaya sebagai kekuatan hidup dalam bermasyarakat?

4 Sebutkan macam agama dan pembawa agama di Indonesia!

5. Apa fungsi agama dan kepercayaan?

6. Bagaimana dampak agama dalam kehidupan?


1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui arti kepercayaan dan agama

2. Untuk mengetahui penjelasan agama sebagai kekuatan hidup

3. Untuk mengetahui hubungan agama dan budaya sebagai kekuatan hidup dalam
bermasyarakat

4. Untuk mengetahui macam agama dan pembawa agama di Indonesia

5. Untuk mengetahui fungsi agama dan kepercayaan

6. Untuk mengetahui dampak agama dalam kehidupan

BAB II

PEMBAHASAN
A.Kepercayaan sebagai kekuatan dalam kehidupan masyarakat

Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana kita
memiliki keyakinan padanya. Kepercayaan merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh
situasi seseorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang mengambil suatu keputusan, ia akan
lebih memilih keputusan berdasarkan pilihan dari orang- orang yang lebih dapat ia percaya dari
pada yang kurang dipercayai (Moorman, 1993).

Hubungan antara kesehatan dengan kepercayaan yang berlaku di masyarakat


berhubungan dengan kepercayaan yang mengandung unsur-unsur kekuatan supranatural maupun
supernatural atau penyihir yang sulit untuk di rasionalkan. Jadi di masyarakat berlaku sebuah
alasan mengapa orang tersebut sakit yang dikait-kaitkan dengan kekuatan supranatural maupun
supernatural atau penyihir. Yang di sini mempengaruhi kesehatan masyarakat yang menyangkut
cara pengobatan yang dilakukan.

Banyak kepercayaan yang masih saat ini digunakan oleh masyarakat. Mengapa hal itu
terjadi. Salah faktor utamanya adalah masih mempercayai kata-kata sesepuh atau orang
terdahulu. Karena pada zaman dahulu kata sesepuh selalu benar dan sudah banyak orang orang
yang mempercayai kepercayaan itu.sehingga sampai saat ini kepercayaan itu masih melekat di
masyarakat.

Contohnya seperti beberapa kasus seperti ini yang dapat di jelaskan dari segi kesehatan:

1. Benarkah Minum Air Es Bisa Bikin Gemuk

Banyak hal seputar pola makan yang ternyata gosip belaka. Bahwa minum air es bisa
bikin gemuk, misalnya. Ternyata ini hanya mitos, karena mengonsumsi makanan dan minuman
dingin malah bisa membuat tubuh membakar kalori lebih banyak. Hanya saja, selisihnya tak
banyak dibandingkan bila kita mengonsumsi air yang bersuhu ruangan. Demikian menurut
Madelyn Fernstrom, PhD, CNS, direktur dan pendiri UPMC Weight Management Center,
Pittsburgh.

Hal ini juga ditegaskan oleh dr.Johanes C. Chandrawinata, MND, SpGK. Ia menjelaskan,
tubuh kita menganut sebuah hukum yang dinamakan hukum thermodinamika. Artinya: Untuk
menaikkan suhu 1 gram air menjadi 1 derajat Celcius, diperlukan 1 kalori. Hukum ini sejalan
dengan penelitian yang mengatakan, bila kita minum 6 gelas air es setiap hari, maka
metabolisme akan meningkat. Jumlah kalori yang terbakar bertambah 10, sehingga berat badan
yang dapat kita hilangkan sekitar 0,5 kg dalam 1 tahun. Peningkatan metabolisme yang
dihasilkan memang tidak begitu signifikan. Namun, tak ada salahnya bila kita minum air es,
sejauh tidak mengandung kalori tambahan, misalnya dari gula. Ini akan mengoptimalkan proses
pembakaran kalori dalam tubuh.
Sebelum adanya seorang dokter. Masyarakat terdahulu berobat ke orang pintar/ dukun
atau yang lebih dkenal sekarang adalah pengobatan alternatif. Sehingga sampai saat ini masih
ada saja orang yang tidak mau berobat ke dokter.

Ada 3 Faktor yang mempengaruhi masyarakat memilih pengobatan alternatif atau


tradisional menurut Foster dan Anderson (dalam Agusmarni, 2012) , yaitu :

1. Faktor Sosial

Salah satu faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial adalah sugesti yaitu
pemberian suatu pandangan atau pengaruh oleh seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu
sehingga orang tersebut mengikuti pandangan/pengaruh tersebut tanpa berpikir panjang.

2. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi mempunyai peranan besar dalam penerimaan atau penolakan suatu
pengobatan.faktor ini diperkuat dengan persepsi masyarakat bahwa pengobatan alternatif
membutuhkan sedikit tenaga, biaya, dan waktu (dalam Agusmarni, 2012).

3. Faktor Budaya

Budaya merupakan suatu pikiran, adat-istiadat, kepercayaan, yang menjadi kebiasaan


masyarakat (dalam Agusmarni, 2012). Nilai-nilai budaya yang dominan pada individu sangat
mempengaruhi pembentukan kepribadian Individu. Dalam hal ini budaya dipengaruhi oleh suku
bangsa yang dianut oleh pasien, jika aspek suku bangsa sangat mendominasi maka pertimbangan
untuk menerima atau menolak didasari pada kecocokan suku bangsa yang dianut. Semua
kebudayaan mempunyai cara-cara pengobatan, beberapa melibatkan metode ilmiah atau
melibatkan kekuatan supranatural dan supernatural.

B. Agama Sebagai Kekuatan Dalam Kehidupan Masyarakat

Agama adalah ajaran yang mengatur tata keimanan dan tata kaidah kepada Tuhan Yang
Maha Esa yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungan.Antara
agama dan unsur psikologis dalam kesehatan memiliki kaitan yang erat. Orang yang merasa
dirinya dekat dengan Tuhan akan timbul rasa tenang dan aman ,yang merupakan salah satu ciri
sehat mental.Sedangkan kaitan agama dengan perilaku sosial adalah kegiatan ibadah atau sosial
yang umumnya di lakukan bersama-sama oleh penganut agama. Hasil penelitian mendapatkan
bahwa pada orang-orang yang komitmen agamanya tinggi maka ketaatan terhadap norma
sosialnya juga tinggi.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa ada hubungan erat antara kesehatan jiwa
dengan aspek daya tahan tubuh , yang terkait dengan kondisi biologis seseorang . Pada sebuah
penelitian ditemukan bahwa orang-orang dengan skor religius tinggi, akan memiliki kadar CD-4
yang juga tinggi. Hal ini menggambarkan tingginya daya tahan tubuh.Serangkaian bukti-bukti
lain juga menunjukkan bahwa agama tidak dapat dipandang sebelah mata dalam proses
penyembuhan pasien . Pasien dengan tingkat religius tinggi akan rendah nilai depresinya.

Peran do’a terhadap penyembuhan pasca operasi prostat juga telah di teliti yang
mendapatkan hasil bahwa peningkatan pemahaman agama dan do’a dapat membantu menekan
intensitas depresi pada pasien. Terhadap kesehatan jantung, beberapa pendapat dan hasil
penelitian mendapatkan bukti bahwa pasien dengan komitmen agama tinggi yang mengalami
transplantasi jantung yang di amati selama satu tahun menunjukkan kemampuan bertahan yang
lebih tinggi dibanding dengan mereka yang tidak memiliki komitmen agama. Penelitian yang
dilakukan tahun 2006 mendapat bukti bahwa komitmen agama yang tinggi akan dapat mencegah
terjadinya serangan penyakit jantung koroner.

Dengan berbagai hasil temuan tersebut, ketahanan sistem imun dapat ditingkatkan salah
satunya dengan komitmen agama yang tinggi. Daya tahan mental juga akan lebih baik karena
dengan agama orang akan memiliki positive thinking , kontrol diri dan penghargaan diri yang
baik dan merasa menjalani hidup dengan penuh makna.Indahnya pelajaran/pendidikan agama di
sekolah bila selain mengajarkan aturan-aturan agama secara umum, juga menyadarkan fungsi
menunaikan ibadah dapat menjadi pendukung dan terapi kesehatan. Hal itu sebagai salah satu
cara untuk meningkatkan keefekftivan terapi kejiwaan dan memperluas upaya penyembuhan.
Kemampuan terapi agama untuk proses penyembuhan penyakit dapat di tingkatkan dengan
menambah tingkat keimanan pasien.

Ada 3 Fungsi Agama Bagi Kesehatan, antara lain :

Sumber Moral

Agama memiliki fungsi yang strategis untuk menjadi sumber kekuatan moral baik bagi
pasien dalam proses penyembuhan maupun tenaga kesehatan. Bagi orang beragama, mereka
memegang keyakinan bahwa perlakuan Tuhan sesuai dengan persangkaan manusia kepada-Nya.

Sumber Keilmuan

Sejalan dengan agama sebagai sumber moral, agam pun dapat berperan sebagai sumber
keilmuan bagi bidang kesehatan. Konseptualitasi dan pengembangan ilmu kesehatan atau
kedokteran yang bersumber dari agama, dapat kita sebut kesehatan profetik, dalam konteks islam
disebut dengan ilmu kesehatan islami atau kedokteran islami. Agama pun menjadi sumber
informasi untuk pengembangan ilmu kesehatan gizi (nutrisi) atau farmakoterapi herbal. Dalam
islam dinyatakan bahwa makan itu harus halal dan thayyib. Halaln artinya sehat secara psikis dan
sosial (misalnya bukan hasil mencuri), dan thayyib artinya sehat secara gizi.

Praktik-praktik keagamaan menjadi bagian dari sumber ilmu dalam mengembangkan


terapi kesehatan. Tidak bisa dipungkiri, yoga, meditasi, dan tenaga prana adalah beberapa ilmu
agama yang dikonversikan menjadi bagian dari terapi kesehatan. Seiring dengan pemikiran yang
dikemukakan sebelumnya, bahwa pola pikir yang dianut dalam wacana ini adalah all for health,
yaitu sebuah pemikiran bahwa berbagai hal yang dilakukan individu mulai dari bangun tidur,
mandi pagi, makan, kerja, rehat sore hari, sampai tidur lagi, bahkan selama tidur pun memiliki
implikasi dan kontribusi nyata terhadap kesehatan.

Untuk memperjelas bahwa agama sebagai kekuatan di mayarakat. Ada beberapa comtoh
untuk hal tersebut:

Puasa

Puasa adalah sebuah ujian bagi semua umat muslim, di dalamnya terkandung banyak
pelajaran yang bisa kita ambil. Puasa tidak saja merupakan sebuah kewajiban yang
mengharuskan kita menahan dari waktu imsak hingga maghrib, tetapi tentu ada manfaat lain
yang bisa anda dapat dalam menjalan ibadah puasa, diantaranya dalam hal puasa. Masyarakat
menjalankan puasa karena untu menjalankan rukun islam. Allah memerintahkan untuk berpuasa
ada keuntungannya, diantaranya:

1. Puasa dapat menurunkan berat badan anda. Dengan puasa tentu saja kita tidak akan
makan dan minum selama hampir 12 jam. Dalam waktu itu, tentu saja tidak ada pasokan
energi yang masuk dalam diri kita dan tentunya pasti kita akan merasakan lapar dan dahaga.
Kemudian, jika hal ini terjadi, pasti tubuh kita akan mencari sumber energi lain berupa lemak
dalam diri kita. Hal inilah yang menyebabkan berat badan tubuh kita turun sekitar 4-5 kg selama
bulan ramadhan. Puasa juga merupakan sarana yang baik bagi anda yang memiliki masalah
dengan berat badan, tetapi belum dapat menemukan cara yang tepat.

2. Puasa dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Pada saat kita berpuasa beberapa organ
dalam tubuh kita dapat beristirahat sehingga metabolisme dalam tubuh pun tidak seaktif di bulan
yang lain. Hal ini tentu saja menambah daya tahan sistem imun kita karena puasa akan
mengurangi produksi senyawa oksigen yang bersifat racun yang dapat membahayakan tubuh dan
membuangnya.

3. Puasa dapat mencegah diri dari stroke. Hal ini terjadi karena puasa dapat memperbaiki
kadar kolesterol darah. Beberapa penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa puasa dapat
meningkatkan HDL (high density lipoprotein atau kolestrol baik) dan menurunkan lemak
trigliserol (pembentuk kolesterol LDL -low density lipoprotein- yang merusak kesehatan atau
kolestrol jahat) sehingga memiliki peluang yang lebih kecil untuk terkena stroke.
4. Puasa dapat menjaga kadar gula dalam darah. Puasa sangatlah bagus untuk
menurunkan kadar gula dalam darah. Mengapa? Karena dengan berpuasa, kita mengistirahatkan
kelenjar pankreas. Kelenjar pankreas berfungsi dalam pengaturan insulin. Hal inilah mengapa
puasa sering digunakan sebagai obat mujarab menghalau penyakit akibat seperti diabetes yang
diakibatkan kadar gula dalam darah.

5. Puasa dapat mengistirahatkan alat pencernaan. Dengan berpuasa maka kita tentu tidak
makan dan minum sehingga apa alat pencernaan kita bisa istirahat sehingga dapat mengurangi
penyakit pencernaan seperi kanker usus atau sakit lambung.

C.Hubungan Agama dan kebudayaan sebagai kekuatan hidup dalam masyarakat

Dipandang dari segi budaya, semua kelompok agama di Indonesia telah


mengembangkan budaya agama untuk mensejahterakannya tanpa memandang perbedaan
agama, suku dan ras.Disamping pengembangan budaya immaterial tersebut agama-agama juga
telah berhasil mengembangkan budaya material seperti candi-candi dan bihara-bihara di Jawa
tengah, sebagai peninggalan budaya Hindu dan Buddha. Budaya Kristen telah mempelopori
pendidikan, seni bernyanyi, sedang budaya Islam antara lain telah mewariskan Masjid Agung
Demak (1428) di Gelagah Wangi Jawa Tengah. Masjid ini beratap tiga susun yang khas
Indonesia, berbeda dengan masjid Arab umumnya yang beratap landai. Atap tiga susun itu
menyimbolkan Iman, Islam dan Ihsan. Masjid ini tanpa kubah, benar-benar has Indonesia yang
mengutamakan keselarasan dengan alam.Masjid Al-Aqsa Menara Kudus di Banten bermenaar
dalam bentuk perpaduan antara Islam dan Hindu. Masjid Rao-rao di Batu Sangkar merupakan
perpaduan berbagai corak kesenian dengan hiasan-hiasan mendekati gaya India sedang atapnya
dibuat dengan motif rumah Minangkabau (Philipus Tule 1994:159).Kenyataan adanya
membuktikan bahwa agama-agama di Indonesia telah membuat manusia makin berbudaya
sedang budaya adalah usaha manusia untuk menjadi manusia.dalam perkembangannya islam
tudak dapat di pisahkan dengan budaya,bahkan islam merangkul budaya untuk menyampaikan
ajarannya.misalnya sekten yang dilaksanakan selama tujuh hari konon asal usul upacara ini
dimulai dari kerajaan demak.

Para antropolog dan sejarawan juga menganggap bahwa agama itu merupakan bagian
dari kebudayaan. Karena memandang kebudayaan sebagai titik sentral kehidupan manusia, dan
mereka tidak membedakan antara agama / kepercayaan yang lahir dari keyakinan masyarakat
tertentu, dengan adanya agama yang berasal dari wahyu tuhan kepada Rosul-nya. Sedangkan
para agamawan, umumnya memandang agama sebagai sumber dari titik sentral kehidupan
manusia, terutama yang ada kaitannya dengan system keyakinan dan system peribadatan.
Agama mempunyai pokok-pokok ajaran yang mengikat pemeluknya, diantara ajaran - ajaran
tersebut ada yang bersifat dogmatis (inti keyakinan), yang tidak mungkin ditukar dengan tradisi
dan system kebudayaan yang berlawanan. Meskipun demikian, dalam agama terdapat ruang
yang memungkinkan adanya penyesuaian atau penyerapan antara agama dengan tradisi dan
budaya yang sangat berlaku di suatu masyarakat. Disana terjadi proses saling mengisi, saling
mewarnai dan saling mempengaruhi satu sama lain.

Hubungan antara agama dan kebudayaan memang tidak selalu harmonis. Sedikitnya ada empat
kategori hubungan antara agama dengan kebudayaan, dengan meminjam suatu resep
pengamatan dari Prof. G. Van Der Leeuw sebagai berikut :

a. Agama dan kebudayaan yang saling menyatu.

b. Agama dan kebudayaan yang renggang.

c. Agama dan kebudayaan yang terpisah.

d. Agama dan kebudayaan yanng saling mengisi.

Dengan demikian menjadi jelas, bahwa hubungan antara agama dan kebudayaan tidak bersifat
statis, tetapi berkembang secara dinamis dalam perjalanan sejarah. Walaupun pengamatan dari
Prof. G. Van Der Leeuw tadi mencerminkan pengalaman dari masyarakat Barat yang modern,
namun pengamatan itu dapat kita ambil sebagai manfaat juga dalam mempelajari suatu
perkembangan di negara kita.

Fungsi agama terhadap budaya

a. sebagai alat pengatur sekaligus membudayakannya


b. sebagai generatur social maupun kohesi sosial

c. agama sebagai tantangan social dan keteraturan sosial

agama dan budaya dalam islam

a. Islam mencakup agama dan budaya

kebudayaan atau peradaban terbentuk dari akal budi yang berada dalam jiwa manusia, karena
itu kebudayaan selalu ditentukan oleh nilai-nilai kehidupan yang diyakini dan dirasakan oleh
pembentuk kebudayaan tersebut yaitu manusia. Kebudayaan atau peradaban yang berdasar
ada nilai-nilai ajaran islam disebut kebudayaan islam. Dalam pandangan ajaran islam aktivitas
kebudayaan manusia harus memperoleh bimbingan agama yang dilakukan oleh allah swt.
Melalui para nabi dan rasul-Nya.

Manusia pada dasarnya tidak mungkin dapat mengetahui seluruh kebenaran, bahkan tidak
memiliki kemampuan untuk menemukan semua kebaikan dan keburukan. Hal ini bias
dibuktikan dengan perbedaan tata nilai yang beraneka ragam dalam kehidupan bangsa-bangsa
didunia. Suatu hal yang dianggap baik dan terpuji oleh bangsa dalam Negara tertentu,
sebaliknya hal itu dianggap sesuatu yang buruk dan tercela disuatu bangsa dan Negara lain.

Akal dan pikiran manusia tidak mampu menemukan semua kebaikan atau keburukan, karena itu
banyak hal yang dianggap baik oleh akal pikiran ternyata buruk menurut agama. Banyak hal
yang dianggap buruk oleh akal pikiran manusia justru dianggap sesuatu yang terpuji menurut
agama.

demikian, agar kebudayaan terlepas dari jalan yang sesat dan sebaiknya mengikuti jalan yang
benar dan terpuji, maka harus dilandasi oleh ajaran agama.

D. Macam Agama dan Pembawa agama di Indonesia

1. Agama Hindu dan Budha


Agama Hindu dan Buddha telah dibawa ke Indonesia sekitar abad ke-2 dan abad ke-4 Masehi
ketika pedagang dari India datang ke Sumatra, Jawa dan Sulawesi dengan membawa agama
mereka. Hindu mulai berkembang di pulau Jawa pada abad kelima Masehi dengan kasta
Brahmana yang memuja Siva. Pedagang juga mengembangkan ajaran Buddha pada abad berikut
lebih lanjut dan sejumlah ajaran Buddha dan Hindu telah memengaruhi kerajaan-kerajaan kaya,
seperti Kutai, Sriwijaya, Majapahit dan Sailendra. Sebuah candi Buddha terbesar di dunia,
Borobudur, telah dibangun oleh Kerajaan Sailendra pada waktu yang sama, begitu pula dengan
candi Hindu, Prambanan juga dibangun. Puncak kejayaan Hindu-Jawa, Kerajaan Majapahit,
terjadi pada abad ke-14 M, yang juga menjadi zaman keemasan dalam sejarah Indonesia.

Agama Hindu Agama Budha

Nama Kitab Suci: Weda Nama Kitab Suci: Tri Pitaka

Nama Pembawa: - Nama Pembawa: Siddharta Gautama

Permulaan: Sekitar 3000 tahun yang lalu Permulaan: Sekitar 2500 tahun yang lalu

Tempat Ibadah: Pura Tempat Ibadah: Vihara

Hari Besar Keagamaan: Hari Nyepi, Hari Hari Besar Religius: Hari Waisak, Hari Asadha,
Saraswati, Hari Pagerwesi Hari Kathina

Jumlah Penganut: 4.012.116 jiwa (1,69%) Jumlah Penganut: 1.703.254 jiwa (0,72%)

2. Agama Islam

Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 melalui pedagang di Gujarat, India. Sementara
ilmuwan juga mempertahankan teori dari Arab dan Persia. Islam menyebar sampai pantai barat
Sumatra dan kemudian berkembang ke timur pulau Jawa. Pada periode ini terdapat beberapa
kerajaan Islam, yaitu kerajaan Demak, Pajang, Mataram dan Banten. Pada akhir abad ke-15 M,
20 kerajaan Islam telah dibentuk, mencerminkan dominasi Islam di Indonesia.

Nama Kitab Suci: Al-Qur'an

Nama Pembawa: Nabi Muhammad SAW


Permulaan: Sekitar 1400 tahun yang lalu

Tempat Ibadah: Masjid

Hari Besar Keagamaan: Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, Tahun Baru Hijrah, Isra 'Mi'raj

Jumlah Penganut: 207.176.162 jiwa (87,18%)

3. Agama Kristen

Kristen Katolik dibawa masuk ke Indonesia oleh bangsa Portugis, khususnya di pulau Flores dan
Timor.Kristen Protestan pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Belanda pada abad ke-16 M
dengan pengaruh ajaran Calvinis dan Lutheran. Wilayah penganut animisme di wilayah
Indonesia bagian Timur, dan bagian lain, merupakan tujuan utama orang-orang Belanda,
termasuk Maluku, Nusa Tenggara, Papua dan Kalimantan. Kemudian, Kristen menyebar melalui
pelabuhan pantai Borneo, kaum misionaris pun tiba di Toraja, Sulawesi. Wilayah Sumatra juga
menjadi target para misionaris ketika itu, khususnya adalah orang-orang Batak, dimana banyak
saat ini yang menjadi pemeluk Protestan.

Periode Orde Lama Sukarno (dari tahun 1945 hingga 1965) adalah gangguan antara agama dan
negara. Perubahan penting terhadap agama-agama juga terjadi sepanjang era Orde Baru.
Antara tahun 1964 dan 1965, ketegangan antara PKI dan pemerintah Indonesia, bersama
dengan beberapa organisasi, mengakibatkan terjadinya konflik dan pembunuhan terburuk pada
abad ke-20. Atas dasar peristiwa itu, pemerintahan Orde Baru mencoba untuk menindak para
pendukung PKI, dengan menerapkan suatu kebijakan yang mengharuskan semua untuk memilih
suatu agama, karena kebanyakan pendukung PKI adalah ateis. Sebagai hasilnya, tiap-tiap
warganegara Indonesia diharuskan untuk membawa kartu identitas pribadi yang menandakan
agama mereka. Kebijakan ini mengakibatkan suatu perpindahan agama secara massal, dengan
sebagian besar berpindah agama ke Kristen Protestan dan Kristen Katolik. Karena Konghucu
bukanlah salah satu dari status pengenal agama, banyak orang Tionghoa juga berpindah ke
Kristen atau Buddha.

Nama Kitab Suci: Alkitab

Nama Pembawa: Yesus Kristus

Permulaan: Sekitar 2000 tahun yang lalu


Tempat Ibadah: Gereja

Hari Besar Keagamaan: Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa Almasih

Jumlah Penganut: 16.528.513 jiwa (6,96% )

F.FUNGSI AGAMA DAN KEPERCAYAAN

Dari sudut pandang teori fungsional, agama menjadi prioritas atau penting sehubungan dengan
unsur-unsur pengalaman manusia yan diperoleh dari ketidakpastian, ketidakberdayaan, dan
kelangkaan yang memang merupakan karakteristik fundamental kondisi manusia. Dalam hal ini
fungsinya ialah menyediakan dua hal. Pertama, suatu cakrawala pandang tentang dunia luar
yang tak terjangkau oleh manusia, dalam artian dimana deprivasi (pencabutan) dan frustasi
dapat dialami sebagai sesuatu yang mempunyai makna. Kedua, sarana ritual yang
memungkinkan hubungan manusia dengan hal diluar jangkauannya, yang memberikan jaminan
dan keselamatan bagi manusia mempertahankan moralnya.

peran agama yang telah menggerakkan peradaban manusia. Proses terbentuknya kehidupan
manusia sepanjang sejarah hingga saat ini, tidak dapat dilepaskan dari peran agama. Dengan
keimanan, agama telah mampu mengarahkan kehidupan manusia kepada kehidupan yang baik,
berkemajuan dan keharmonisan.

Agama juga mempunyai fungsi sebagai berikut :

Fungsi edukatif : agama bertugas mengajar dan membimbing masyarakat. Agama


menyampaikan ajaran-ajaran melalui upacara keagamaan, dakwah dan kotbah, meditasi,
pendalaman rohani dll.

Fungsi Penyelamatan : Agama memberikan anjuran dan perintah untuk selalu berbuat kebaikan
agar manusia dapat mencapai kebahagiaan dan keselamatan

Fungsi pengawasan Sosial : Agama menyeleksi kaidah-kaidah susila yang ada. Kaidah yang baik
dikukuhkan sebagai norma dan kaidah yang buruk sebagai larangan atau tabu.

Fungsi pengawasan diperkuat dengan adanya sanksi bagi manusia yang melanggar kaidah
tersebut.

Memupuk persaudaraan : Setiap agama menganjurkan agar umat manusia saling mencintai dan
menghindari permusuhan. Dengan adanya rasa saling memupu persaudaraan, cita-cita
persatuan dan kesatuan bangsa dapat terwujud.
G. Dampak Agama Dalam Kehidupan

Dampak agama dalam kehidupan individu adalah memberi kemantapan batin, rasa bahagia,
rasa terlindung, rasa suskes dan rasa puas. Perasaan positif ini lebih lanjut akan menjadi
pendorong untuk berbuat baik. Agama dalam kehidupan individu selain menjadi motivasi dan
nilai etik juga merupakan harapan. Agama berpengaruh sebagai motivasi dalam mendorong
individu untuk melakukan suatu aktivitas, karena perbuatan yang dilakukan dengan latar
belakang keyakinan agama dinilai mempunyai unsur kesucian, serta ketaan. Keterkaitan ini akan
memberi pengaruh diri seseorang untuk berbuat sesuatu.

Sedangkan agama sebagai nilai etik karena dalam melakukan sesuatu tindakan seseorang
akan terikat kepada ketentuan antara mana yang boleh dan mana yang tidak boleh menurut
ajaran agama yang dianutnya. Sebaliknya agama juga sebagai pemberi harapan bagi pelakunya.
Seseorang yang melaksanakan perintah agama umumnya karena adanya suatu harapan
terhadap pengampunan atau kasih sayang dari sesuatu yang ghaib (supernatual). Motivasi
mendorong seseorang untuk berkreasi, berbuat kebajikan maupun berkorban. Sedangkan nilai
etik mendorong seseorang untuk berlaku jujur, menepati janji manjaga amanat dan sebagainya.
Sedangkan harapan mendorong seseorang untuk bersikap ikhlas, menerima cobaan yang berat
ataupun berdoa. Sikap seperti itu akan lebih teras secara mendalam jika bersumber dari
keyakinan terhadap agama.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa agama tidak dapat dipisahkan dari individu dan
masyarakat, karena agama memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap kehidupan
individu dan masyarakat. diantaranya, fungsi agama dalam kehidupan individu, ialah sebagai
sumber nilai dalam menjaga kesusilaan, sebagai sarana untuk mengatasi prustasi, ketakutan,
untuk memuaskan keingintahuan.

Fungsi agama dalam kehidupan masyarakat, ialah sebagai edukatif, penyelamat, pendamaian,
social control, pemupuk rasa solidaritas, transformatif, kreatif, dan sublimatif.

Kepercayaan dan agama sebagai kekuatan dalam kehidupan dalam kehidupanmasyarakata.


kepercayaan sebagai kekuatan dalam kehidupan masyarakatkepercayaan adalah kemauan
seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimanakita memiliki keyakinan padanya.
Kepercayaan merupakan kondisi mental yangdidasrkan oleh situasi seseorang dan kontek
sosialnya. Ketika seseorang mengambilsuatu keputusan, dia akan lebih memilih keputusan
berdasrarkan pilihan dari orang-orang yang dapat dia percaya dari pada orang yang dipercayai
(Moorman,1993).Hubungan antara kesehatan dengan kepercayaan yang berlaku
dimasyarakatberhubungan dengan kepercayaan mengandung unsur-unsur kekuatan
supranaturalmaupun supernatural atau penyihir yang sulit dirasionalkan. adi
dimasyarakatberlaku sebuah alasan mengapa orang tersebut sakit yang dikait-kaitkan
dengankekuatan supranatural maupun supernatural atau penyihir. !ang disinimempengaruhi
kesehatan masyarakat yang menyangkut cara pengobatandilakukan."anyak kepercayaan yang
masih saat ini digunakan oleh masyarakat. Mengapa halitu ter#adi salah satu $actor utamanya
adalah masih mempercayaii kata-katasesepuh atau orang terdahulu. Karena pada zaman dahulu
kata sesepuh selalubenar dan sudah banyak yang mempercayai kepercayaan itu. Sehingga
sampai saatini kepercayaan itu masih melekat didalam masyarakat.

Kepercayaan dan agama sebagai kekuatan dalam kehidupan dalam kehidupan masyarakat atau
kepercayaan sebagai kekuatan dalam kehidupan masyarakat. Kepercayaan adalah kemauan
seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki keyakinan padanya.
Kepercayaan merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh situasi seseorang dan kontek
sosialnya. Ketika seseorang mengambilsuatu keputusan, dia akan lebih memilih keputusan
berdasrarkan pilihan dari orang-orang yang dapat dia percaya dari pada orang yang dipercayai
(Moorman,1993).Hubungan antara kesehatan dengan kepercayaan yang berlaku
dimasyarakatberhubungan dengan kepercayaan mengandung unsur-unsur kekuatan
supranaturalmaupun supernatural atau penyihir yang sulit dirasionalkan.jadii
dimasyarakatberlaku sebuah alasan mengapa orang tersebut sakit yang dikait-kaitkan
dengankekuatan supranatural maupun supernatural atau penyihir yang disinimempengaruhi
kesehatan masyarakat yang menyangkut cara pengobatandilakukan.banyak kepercayaan yang
masih saat ini digunakan oleh masyarakat. Mengapa halitu terjadi salah satu $actor utamanya
adalah masih mempercayaii kata-katasesepuh atau orang terdahulu. Karena pada zaman dahulu
kata sesepuh selalubenar dan sudah banyak yang mempercayai kepercayaan itu. Sehingga
sampai saatini kepercayaan itu masih melekat didalam masyarakat.contohnya seperti beberap
kasus yang dapat dijelaskan dari segi kesehatan

B. Saran

Demikianlah tugas penyusunan makalah ini kami persembahkan. Harapan kami untuk
mengembangkan potensi yang ada dengan harapan dapat bermanfaat dan bisa difahami oleh
para pembaca. Kritik dan saran sangat kami harapkan dari para pembaca, khususnya dari Bapak
Dosen yang telah membimbing kami dan para Mahasiswa demi kesempurnaan makalah ini.
Apabila ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan, setelah mengkaji tentang peran agama dalam
kehidupan sehari-hari adalah:

1. orang tua di dalam rumah harus bertanggung jawab untuk mendidika moral anaknya

2. guru di sekolah juga bertanggungjawab untuk mendidik moral anak didiknya, tidak hanya
sekedar pintar dalam keilmuan tetapi harius pentar dalam bertindak dan bersikap (berakhlak).

3. masyarakat harus ikut serta mencegah anak yang amoral dan mendukung anak yang
bermoral.

4. Upaya pengembangan nilai, moral dan sikap diharapkan dapat menjadikan seseorang
menjadi individu yang diharapkan yakni melalui penciptaan komunikasi serta penciptaan iklim
lingkungan yang serasi.
DAFTAR PUSTAKA

Annisa Kusdiyani, Pengaruh Agama Dalam Kehidupan, http://anisa1707./2012/11/pengaruh-


agama-dalam-kehidupan.

Chalik, Abd.,2015, Pengantar Studi Islam, Surabaya:Kopertais IV Press

https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/alawlad/article/download/424/344&ved=2ahUKE
wiE9LGIravnAhWTXSsKHVERBncQFjAFegQIBxAB&usg=AOvVaw1NddLozyykRL5j5Pb_qtu0

Nur Hasanah (Nuha Angelie Mutie), Agama dan Pengaruhnya dalam Kehidupan,Rajab, Khairu

Anda mungkin juga menyukai