PENDAHULUAN
Lahan Kering
Lahan kering (LK) adalah hamparan lahan
yang tidak pernah tergenang atau digenangi
air pada sebagian besar waktu dalam
setahun atau sepanjang waktu.
Lahan Rawa
Menurut PP nomor 73 Tahun 2013 disebutkan
bahwa rawa adalah wadah air beserta air dan
daya air yang terkandung didalamnya,
tergenang secara terus menerus atau musiman,
terbentuk secara alami di lahan yang relatif
datar atau cekungan dengan endapan mineral
atau gambut, dan ditumbuhi vegetasi yang
merupakan suatu ekosistem.
Secara garis besar Lahan Rawa di
kelompopkkan ke dalam 2 tipologi rawa,
yakni;
1. Rawa pasang surut
2. Rawa lebak.
Masing-masing tipologi rawa tersebut
dapat terdiri atas tanah mineral dan
tanah gambut
Kode Keterangan Pasang Lebak
Landform Surut
A Grup Aluvial √
A1122 Rawa belakang (Backswamp) √
A1123 Danau tapal kuda/danau sungai lama √
(Oxbow lake)
A1126 Meander scarp √
A1127 Bekas sungai lama (Old river channel) √
A1128 Jalur meander (Meander belt) √
A32 Depresi aluvial √
Kode Keterangan Pasang Lebak
Landform Surut
B Grup Fluvio Marin √
B11 Delta estuarin √
B12 Delta arkuit √
B13 Delta kaki burung √
B2 Dataran estuarin sepanjang sungai √ √
Kode Keterangan Pasang Lebak
Landform Surut
G Grup Gambut
G1 Gambut topogen √ √
G11 Gambut air tawar √
G12 Pengaruh salin √
G2 Gambut ombrogen √ √
G21 Pengaruh air tawar √
Kode Keterangan Pasang Lebak
Landform Surut
M Grup marine
M1 Pesisir √
M11 Cekungan pesisir √
M12 Pesisir pasir √
M13 Pesisir lumpur √
M17 Bekas laguna √
M3 Dataran pasang surut √
Lahan rawa dibedakan, antara lain
berdasarkan:
1. Iklim
2. Ketinggian tempat dari permukaan laut (m
dpl)
3. Kemasaman tanah.
Kriteria penentuan lahan rawa (elevasi, iklim dan kemasaman
tanah)