Anda di halaman 1dari 11

181

Erick Firmansyah: Pertumbuhan


AGROISTA danAgroteknologi,
Jurnal Morfologi Akar 2017.
Kelapa01
Sawit…..
(2): 181-191

PERTUMBUHAN DAN MORFOLOGI AKAR KELAPA SAWIT (Elaeis


guinensis Jacq.) PADA SALINITAS GENANGAN BERBEDA

GROWTH AND MORPHOLOGY OF PALM OIL (Elaeis guinensis Jacq.) ROOT


UNDER DIFFERENT WATERLOGGING SALINITY

Erick Firmansyah

Fakultas Pertanian Institut Pertanian Stiper Yogyakarta


Korespondensi: erick@instiperjogja.ac.id

ABSTRACT

Palm oil can experience high salinity waterlogging at the same place and time; however,
the effects of these two conditions on growth and morphology of palm oil root was not
fully understood. Research has been done by combining two levels of salinity (high
salinity and low salinity) and three levels of waterlogging (without waterlogging, two-
week waterlogging intervals, and four-week waterlogging intervals). The study was
conducted in pots for 4 months used 4 months old oil palm planting material. The
results show that high salinity and waterlogging consistently decrease the oil palm root
growth parameter. Longer duration of waterlogging decreases root growth greater than
shorter waterlogging. High salinity and waterlogging do not consistently change the
ratio of the area of each primary, secondary, and tertiary root tissue. Palm oil forms
pneumatophore and aerenchyma under both non saline and saline waterlogging. High
salinity followed by waterlogging can compensate the negative effects of salt ions (Na+
and Cl–) through morphological adaptations, changes in ion absorption rate, and root
membrane impermeability.

Keywords : Morphology, Palm oil, Root, Salinity, Waterlogging

PENDAHULUAN yang bersifat racun. Pada saat yang sama,


salinitas tinggi menyebabkan potensial air
Salinitas tanah, yang salah satunya tanah lebih rendah dibandingkan non salin
disebabkan oleh NaCl merupakan penyebab (Li et al., 2015; Foster & Miklavcic, 2017).
kerusakan sumber daya lahan terluas di Jouyban (2012) membagi efek negatif
dunia (Golldack et al., 2014; Läuchli & yang ditimbulkan salinitas tinggi menjadi
Grattan, 2007; Negrao et al., 2016). Pada dua, yaitu efek jangka pendek dan jangka
kondisi media tanam yang memiliki panjang. Efek jangka pendek meliputi
salinitas tinggi, tanaman menghadapi penurunan laju pertumbuhan akar tajuk
tantangan berupa hilangnya kemampuan yang sebagian disebabkan oleh defisit air.
tanaman untuk tetap menyerap unsur hara Efek jangka panjang yang dapat terjadi
dan mencegah masuknya ion Na+ dan Cl– dalam beberapa minggu paparan yang
182
Erick Firmansyah: Pertumbuhan dan Morfologi Akar Kelapa Sawit…..

menyebabkan penyerapan dan penumpukan metabolism mikroorganisme anaerobic,


ion garam yang berlebih pada organ serta gas – gas beracun seperti metana dan
tanaman terutama pada akar dan daun tua. etanol.
Budidaya kelapa sawit saat ini Meskipun kelapa sawit merupakan
mengalami berbagai macam cekaman tanaman mesophyta, namun dalam kurun
lingkungan, berkaitan dengan perubahan waktu yang terbatas mampu beradaptasi
iklim dan lokasi budidaya yang tidak pada kondisi tanah yang tersaturasi, namun
sesuai. Genangan pada zona perakaran tidak toleran terhadap genangan terus
merupakan salah satu cekaman lingkungan menerus (Rivera-mendes et al., 2016). Pada
utama yang dihadapi kelapa sawit di lahan kondisi media tanam tersaturasi, kelapa
budidaya (Koon & Kun, 2006). Tanah sawit memiliki toleransi lebih tinggi ketika
dikatakan mengalami genangan bila <10% berada pada air yang mengalir
pori makronya terisi oleh air (Shaw, 2015). dibandingkan yang stagnan (Koon & Kun,
Air yang menggenangi perakaran memiliki 2006).
salinitas beragam, bahkan pada beberapa Saat media tanam mengalami
kondisi memiliki salinitas tinggi, terutama genangan maka tanaman mengalami
lahan yang masih dipengaruhi pasang surut penurunan konsentrasi dan laju difusi
air laut melalui badan – badan air, baik oksigen pada rizhosfer (Koon & Kun, 2006;
sungai maupun saluran irigasi. Salinitas Jamil et al., 2012; Rivera-mendes et al.,
tinggi juga dapat terjadi akibat pelarutan 2016). Salah satu tanggapan pertama
deposit garam di tanah, antara lain oleh ion tanaman pada kondisi tersebut adalah
Na+, K+, Ca2+, Mg2+, dan Cl– (Kim et al., penurunan konduktansi stomata (Striker,
2016; Machado & Serralheiro, 2017). 2012), sehingga terjadi penurunan
Genangan pada rizosfer menyebabkan pertukaran gas dan penyerapan air,
terjadinya hambatan pertukaran gas dengan menyebabkan terjadinya defisit air di dalam
atmosfer (Jamil et al., 2012) . Laju difusi tubuh tanaman (Parent et al., 2008).
gas pada kondisi tergenang mengalami Budidaya kelapa sawit di lahan yang
penurunan 10.000 kali dibandingkan di tidak sesuai menyebabkan tanaman rentan
udara (Rivera-mendes et al., 2016). Selain mengalami genangan yang memiliki
itu, genangan juga menyebabkan berbagai salinitas tinggi. Sehingga salinitas tinggi
pengaruh negatif lain terhadap tanaman, dan genangan pada lahan kelapa sawit dapat
antara lain perubahan nilai kapasitas dimungkinkan terjadi pada tempat dan
pertukaran kation (KTK) tanah, akumulasi waktu yang sama. Interaksi antara salinitas
senyawa beracun yang merupakan sisa tinggi dan genangan terhadap pertumbuhan
183
Erick Firmansyah: Pertumbuhan dan Morfologi Akar Kelapa Sawit…..

kelapa sawit belum banyak diketahui. diulang lima kali sehingga diperoleh 30
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui satuan percobaan.
interaksi antara salinitas tinggi dan
genangan terhadap pertumbuhan dan
perubahan morfologis perakaran kelapa Pengamatan dan Analisis Hasil
sawit. Parameter pengamatan meliputi berat
segar akar; berat kering akar; luas, dan
volume akar. Data pengamatan disidik
METODE PENELITIAN ragam (analysis of variance) dilanjutkan uji
jarak berganda Duncan (Duncan’s Multiple
Bahan dan Lokasi range test, DMRT) pada jenjang nyata 5%
Penelitian dilaksanakan menggunakan (P≤0,05) menggunakan perangkat lunak
bahan tanam kelapa sawit DxP Simalungun IBM® SPSS® Statistic v. 23 (IBM
berumur 4 bulan selama 4 bulan di Kebun Corporation, Chicago, IL). Pengamatan
Penelitian dan Percobaan (KP2) Institut morfologi akar dilakukan secara visual.
Pertanian Stiper Yogyakarta. Lokasi
penelitian memiliki ketinggian 118 m dpl,
dengan suhu rata-rata 31oC dan kelembapan HASIL DAN PEMBAHASAN
nisbi (Relative Humidity, RH) 70%.
Pertumbuhan Akar
Rancangan Penelitian Salinitas tinggi pada semua durasi
Penelitian ini menggunakan genangan memberikan efek negatif
rancangan acak lengkap 2 faktor, yaitu terhadap performa kelapa sawit. Tingkat
tingkat salinitas dan durasi genangan. pengaruh negatif yang disebabkan salinitas
Faktor pertama (tingkat salinitas) terdiri tinggi bergantung pada durasi rendaman.
dari 2 aras; non salin (0,3+0,2 dS m-1) dan Pengamatan secara visual menunjukkan
salin (4,9+0,2 dS m-1). Faktor kedua (durasi salinitas tinggi tanpa genangan dan
genangan) terdiri dari tiga aras; tanpa memberikan performa terendah, diikuti
genangan, interval genangan 2 minggu durasi rendaman non salin 4 minggu.
(berselang seling 2 minggu tergenang dan 2 Genangan non salin interval 2 minggu tidak
minggu tidak tergenang), dan interval berpengaruh nyata terhadap berat segar akar
genangan 4 minggu (berselang seling 4 (Gambar 1.).
minggu tergenang dan 2 minggu tidak Kelapa sawit yang tumbuh pada
tergenang). Masing-masing kombinasi tingkat salinitas berbeda memberikan
184
Erick Firmansyah: Pertumbuhan dan Morfologi Akar Kelapa Sawit…..

selisih pertumbuhan akar lebih besar genangan 2 minggu. Pneumatophore pada


dibandingkan akibat durasi genangan yang tanaman yang mengalami genangan salin
berbeda (Tabel 1.). Penurunan pertumbuhan lebih sedikit dibandingkan genangan non
tertinggi dibandingkan kontrol (non salin salin. Jumlah Pneumatophore yang paling
dan tanpa genangan) terjadi pada perlakuan sedikit terbentuk pada genangan salin 2
salin tanpa genangan yaitu 57,14%, diikuti minggu, sementara yang terbanyak pada
genangan salin 4 minggu (52,38%), non genangan non salin selama 4 minggu.
salin 4 minggu (47,62%), genangan salin 2 Genangan salin menyebabkan
minggu (42,86%), genangan dan genangan pneumatophore yang sedang tumbuh
non salin 2 minggu (14,25%). mengalami pencoklatan (browning) yang
Tanaman mengembangkan perakaran diikuti oleh kerusakan atau kematian akar.
epigeal yang tumbuh melawan gravitasi Pneumatophore yang terpapar udara bebas
(negative geotropism), disebut ketika dilakukan pengatusan air
pneumatophore. Akar ini tumbuh menunjukkan perubahan warna dari putih
memanjang hingga mencapai permukaan air menjadi kuning kecoklatan.
dan pertumbuhannya terhenti ketika telah Pneumatophore ini bertahan hingga
mencapai ketinggian +1 cm dari permukaan tanaman mengalami genangan pada interval
air (Gambar 2.). berikutnya, namun warnanya tidak kembali
Pada akhir penelitian diketahui bahwa menjadi putih.
tanaman yang mengalami durasi genangan Pneumatophore yang mampu
dan tingkat salinitas berbeda membentuk mencapai permukaan air memiliki panjang
pneumatophore dengan jumlah yang tidak bervariasi antara 1 – 12 cm, bergantung
sama. Kelapa sawit yang berada pada pada letak tumbuhnya. Struktur akar yang
kondisi tergenang membentuk 14 – 60 khas ini muncul dari akar primer pada jarak
pneumatophore. Tanaman yang mengalami < 0,1 – 15 cm dari pangkal batang,
genangan 4 minggu memiliki sehingga dapat disebut sebagai modifikasi
pneumatophore yang lebih banyak akar sekunder.
dibandingkan tanaman yang mengalami
185
Erick Firmansyah: Pertumbuhan dan Morfologi Akar Kelapa Sawit…..

a
40 cm b c d

Gambar 1. Performa visual kelapa sawit umur 8 bulan pada tingkat salinitas dan genangan yang
berbeda. A, non salin tanpa genangan (kontrol); b, genangan non salin 2 minggu; c,
genangan non salin 4 minggu; d, salin tanpa genangan.

Tabel 1. Pertumbuhan akar kelapa sawit


Parameter pertumbuhan
Perlakuan Berat segar Berat kering Luas akar Volume akar
akar (g) akar (g) (cm2) (cm3)
Tidak tergenang 65a 21a 11564a 77a
Non
Genangan 2 minggu 56a 18b 10324b 63b
salin
Genangan 4 minggu 44b 11cd 9154c 48cd
Tidak tergenang 18d 9e 6921e 38d
Salin Genangan 2 minggu 34bc 12c 8668cd 54bc
Genangan 4 minggu 27cd 10de 7987de 52bc
Keterangan : angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom menunjukkan tidak berbeda nyata pada
tingkat kepercayaan 95% berdasarkan uji jarak berganda Duncan

a b c

Gambar 2. Pneumatophore kelapa sawit yang tumbuh pada kondisi tergenang. a, kemunculan
pneumatophore yang dimulai sejak 10 hari pasca genangan; b, arah pertumbuhan
pneumatophore yang melawan gravitasi (negative geotropism); b, Pneumatophore yang
tumbuh pada kondisi genangan salin menunjukkan terjadinya pencoklatan (browning).

Secara visual pneumatophore berada pada (<5 cm) dan ujungnya berbentuk tudung
jarak kurang dari 15 cm dari batang kelapa melebar. Percabangan akar ini memiliki
sawit. Pneumatophore kelapa sawit arah pertumbuhan yang tegak lurus ke
memiliki percabangan (akar tersier) yang segala arah dari akar sekunder. Akar tersier
dominan berada pada bagian pangkal akar yang muncul dari pneumatophore memiliki
186
Erick Firmansyah: Pertumbuhan dan Morfologi Akar Kelapa Sawit…..

panjang <4 cm, pendek pada pangkal larutan secara apoplastik (Chen et al.,
semakin memanjang kemudian memendek 2011).
lagi saat mendekati ujung. Tantangan yang dihadapi tanaman
pada kondisi salin adalah tanaman harus
tetap menyerap nutrisi dan mencegah
Pembahasan masuknya ion toksin, sementara potensial
Genangan pada zona perakaran air lebih rendah dari kondisi non salin (Li et
merupakan salah satu cekaman lingkungan al., 2015; Foster & Miklavcic, 2017). Efek
utama yang dihadapi oleh kelapa sawit di cekaman yang ditimbulkan oleh salinitas
lahan budidaya (Koon & Kun, 2006). Air tinggi dapat dibagi menjadi dua, yaitu efek
yang menggenangi perakaran memiliki jangka pendek dan jangka panjang
salinitas beragam, bahkan pada beberapa (Jouyban, 2012). Efek jangka pendek
kondisi memiliki salinitas tinggi, terutama melibatkan penurunan pertumbuhan, diduga
lahan yang masih dipengaruhi pasang surut akibat respon akar terhadap defisit air. Efek
air laut melalui badan – badan air / sungai. jangka panjang terjadi dalam hitungan
Salinitas tinggi juga dapat terjadi akibat beberapa minggu paparan yang
pelarutan deposit garam di tanah, antara menyebabkan penyerapan dan penumpukan
lain Na+, K+, Ca2+, Mg2+, dan Cl– (Kim et ion garam pada organ tanaman terutama
al., 2016; Machado & Serralheiro, 2017). pada akar.
Penurunan laju pertumbuhan yang Pengaruh toksin dari sodium dan
dicerminkan melalui rendahnya akumulasi klorida merupakan penyebab kerusakan
biomassa pada kondisi salin di semua rejim akar, dimana kedua unsur tersebut
air dibandingkan kontrol (non salin tanpa menyebabkan disintegrasi membran sel
genangan) menunjukkan bahwa tanaman (Grattan & Lauchli, 2007; Jamil et al.,
mengalami cekaman. Masuknya ion 2012; Negrao et al., 2017). Salinitas tinggi
natrium dan klorida ke tubuh tanaman menurunkan penyerapan air dan nutrisi,
melalui mekanisme pasif (aliran massa) dan antara lain kalsium dan kalium. Salah satu
aktif (pompa ion Na+/K+) (Fakhrfeshani et fungsi kalsium adalah mempertahankan
al., 2015). Endodermis berperang penting integritas membran (Jamil et al., 2012).
dalam mengatur transpor ion secara radial Penurunan serapan kalsium disebabkan
dari larutan tanah menuju xilem akar, hal meningkatnya rasio Na+/Ca2+, yang juga
ini karena pita caspari bersifat impermeable berkontribusi menurunkan pertumbuhan
sehingga mencegah terjadinya pergerakan akar (Munns, 2002; Firmansyah et al.,
2016; Machado & Serralheiro, 2017).
187
Erick Firmansyah: Pertumbuhan dan Morfologi Akar Kelapa Sawit…..

Konsentrasi K+ pada jaringan tanaman Adaptasi Morfologi


terbukti mengalami penurunan ketika Analisis terhadap pertumbuhan akar
terpapar oleh cekaman salin (Morales et al., kelapa sawit menunjukkan adanya
2012). hubungan sinergis kompensatif antara
Rendahnya K+ merupakan akibat dari salinitas tinggi dan genangan pada durasi
hambatan penyerapannya oleh tingginya tertentu. Salinitas tinggi yang diikuti
Na+ (Fakhrfeshani et al., 2015). Kelapa dengan genangan terbukti menurunkan efek
sawit mampu beradaptasi pada kondisi negatif yang disebabkan oleh Na+ dan Cl–.
muka air tanah yang tinggi, namun tidak Pada kondisi salin, genangan empat minggu
toleran terhadap genangan terus menerus memberikan laju pertumbuhan yang tidak
(Rivera-mendes et al., 2016). Kelapa sawit berbeda nyata dengan genangan dua
memiliki toleransi lebih lama ketika berada minggu. Dapat diduga bahwa genangan dua
pada genangan air yang mengalir dan empat minggu secara langsung atau
dibandingkan air yang stagnan (Koon & tidak langsung menekan pengaruh negatif
Kun, 2006). Genangan non salin selama salinitas tinggi. Hal ini berbeda dengan
dua minggu diduga masih berada pada temuan West & Taylor (1984) dan Perent et
kisaran toleransi kelapa sawit, Penurunan al. (2003) yang menyatakan bahwa
yang signifikan pada seluruh parameter genangan meningkatkan penyerapan garam
pertumbuhan akar terjadi pada durasi pada kondisi salin. Meskipun demikian,
genangan empat minggu. Shannon (1997) menyatakan bahwa
Genangan merupakan kondisi dimana tanggapan tanaman terhadap kondisi salin
jumlah air berlebih pada zona perakaran dapat berbeda pada rejim air yang berbeda.
menyebabkan hambatan pertukaran gas Saat tanaman terpapar pada lingkungan
dengan atmosfer (Jamil et al., 2012) . yang memiliki kandungan air berlebihan
Secara umum difusi gas pada kondisi maka cekaman yang dialami adalah
tergenang 10.000 kali lebih lambat pengurangan konsentrasi dan laju difusi
dibandingkan di udara (Rivera-mendes et oksigen pada rizhosfer (Koon & Kun, 2006;
al., 2016). Genangan menyebabkan Jamil et al., 2012; Rivera-mendes et al.,
berbagai pengaruh sekunder seperti 2016). Salah satu tanggapan pertama
perubahan elektrokimia, akumulasi tanaman pada kondisi tersebut adalah
pemecahan produk dari bahan organik peningkatan resistensi stomata (Striker,
sebagaimana telah dibahas oleh 2012), sehingga pertukaran gas dan
Ponnamperuma (1972). penyerapan air menjadi terbatas,
188
Erick Firmansyah: Pertumbuhan dan Morfologi Akar Kelapa Sawit…..

menyebabkan terjadinya defisit air internal menghadapi cekaman ganda. Kompleksitas


(Parent et al., 2008). cekaman yang dihadapi suatu tanaman
Pada satu sisi kondisi ini membawa mempengaruhi alokasi energi yang
konsekuensi negatif, dimana penyerapan digunakannya untuk menghadapi cekaman
nutrisi (unsur hara) dan air menjadi tersebut (Jenks & Hasegawa, 2007).
terbatas, sementara keduanya adalah Terbentuknya pneumatophore pada
komponen utama yang berpengaruh kondisi genangan memungkinkan kelapa
langsung terhadap pertumbuhan tanaman. sawit memperoleh pasokan oksigen tidak
Pada sisi yang lain, kondisi ini mampu hanya melalui stomata yang ada pada daun
mengkompensasi kerusakan lebih berat dan pelepah namun juga melalui lentisel
yang disebabkan oleh salinitas tinggi akibat (Jackson & Colmer, 2005). Lentisel
larutan garam berlebih di rizhosfer. pneumatophore terletak pada ujung akar
Tanaman yang mampu membatasi yang muncul di permukaan air, dimana
penyerapan ion toksin dan menjaga pada bagian ini dinding sel akar
konsentrasinya tetap rendah dapat memiliki mempunyai lapisan suberin dan terus
toleransi yang lebih tinggi dibandingkan menyebar ke arah pangkal yang memiliki
tanaman yang menyerap ion lebih banyak. lebih sedikit lapisan suberin (Rivera-
Kelapa sawit merupakan tanaman mendes et al., 2016).
mesophyte yang hidup pada kondisi Berbeda dengan stomata yang
perakaran aerob, kondisi tergenang memiliki mekanisme buka-tutup
menginduksi modifikasi sistem perakaran menyesuaikan dengan status air internal
yang lebih sesuai pada kondisi genangan. tananam, lentisel bersifat pasif dan selalu
Pembentukan pneumatophore yang dapat dilalui oleh O2. Masuknya oksigen
memiliki saluran aerenkima (saluran udara melalui lentisel dikendalikan oleh gradien
di sepanjang akar) merupakan mekanisme konsentrasi O2 internal dan eksternal
adaptasi kelapa sawit yang memungkinkan tanaman (Kuo-Huang & Hung, 1995).
untuk bertahan selama genangan (Corley & Oksigen yang masuk melalui lentisel
Tinker, 2015). diduga dapat mengkompensasi penurunan
Genangan lebih dari 10 hari suplai oksigen melalui stomata. Suplai
menyebabkan terbentuk pneumatophore. oksigen melalui pneumatophore dapat
Genangan non salin yang hanya segera terdistribusi menuju seluruh bagian
menghadapi cekaman tunggal mampu tanaman terutama akar karena jaraknya
mengembangkan pneumatophore lebih yang dekat dengan akar utama sawit
dahulu dibandingkan genangan salin, yang
189
Erick Firmansyah: Pertumbuhan dan Morfologi Akar Kelapa Sawit…..

mengingat pneumatophore tumbuh pada korteks akar diduga juga disebabkan oleh
lokasi sebagaimana akar sekunder. meningkatnya aktivitas enzim pelunak
Epidermis yang mengalami penebalan dinding sel dan dengan deposit suberin
internal oleh adanya lapisan suberin pada epidermis.
mencegah lepasnya O2 ke rizosfer dan
atmosfer dan masuknya ion toksin ke akar
(Enstone et al., 2002). Adanya suberin KESIMPULAN
sebagai penghalang tambahan di permukaan Terjadi interaksi nyata antara salinitas
luar korteks itu memiliki peran tambahan tinggi dan genangan terhadap pertumbuhan
antara lain bisa melindungi tanaman dari akar. Salinitas tinggi dan genangan
ion toksin seperti Na+ dan Cl– serta menyebabkan penurunan pertumbuhan akar
fitotoksin yang dihasilkan oleh kelapa sawit. Penurunan yang disebabkan
mikroorganisme di sekitar akar (Voesenek oleh salinitas tinggi lebih besar
& Bailey-Serres, 2015). dibandingkan yang disebabkan oleh
Peningkatan porositas dengan adanya genangan. Genangan non salin maupun
aerenkima pada pneumatophore dapat salin menginduksi adaptasi morfologi
meningkatkan ventilasi pada bagian atas berupa terbentuknya pneumatophore dan
tanaman dan pengudaraan senyawa beracun adaptasi anatomi berupa terbentuknya
yang diproduksi di akar (etanol dan metana) saluran aerenkima. Salinitas tinggi yang
dan meningkatkan difusi longitudinal gas diikuti oleh genangan dapat
pada akar sehingga meningkatkan aerasi mengkompensasi pengaruh negatif dari ion
(Visser & Pierik, 2007). Jaringan ini garam (Na+ dan Cl–) melalui adaptasi
memfasilitasi difusi internal O2 hingga ke morfologis, perubahan laju serapan ion, dan
ujung akar (Rivera-mendes et al., 2016). impermeabilitas membran akar.
Pembentukan dan perkembangan
aerenkima, sebagaimana pneumatophore
menggunakan energi dari cadangan UCAPAN TERIMA KASIH
karbohidrat, pati, dan sukrosa melalui
respirasi anaerob (Visser & Pierik, 2007). Ucapan rterima kasih disampaikan
Etilen berperan dalam pembentukan kepada Kebun Penelitian dan Pendidikan
aerenkima, kemungkinan dengan cara (KP2) Institut Pertanian Stiper Yogyakarta
memacu kematian sel yang terprogram di yang telah menyediakan lokasi dan bahan
lokasi yang spesifik (korteks) (Voesenek & tanam untuk penelitian ini.
Bailey-Serres, 2015). Perubahan struktur
190
Erick Firmansyah: Pertumbuhan dan Morfologi Akar Kelapa Sawit…..
Foster, K. J., & S.J. Miklavcic. 2017. A
DAFTAR PUSTAKA Comprehensive Biophysical Model of
Ion and Water Transport in Plant
Chen, T., X. Cai, X. Wu, I. Karahara,, L. Roots. I. Clarifying the Roles of
Schreiber & J. Lin. 2011. Casparian Endodermal Barriers in the Salt Stress
strip development and its potential Response. Frontiers in Plant Science,
function in salt tolerance. Plant 8(July), 1–18.
Signaling and Behavior, 6(10), 1499– https://doi.org/10.3389/fpls.
1502. https://doi.org/10.4161.psb. 2017.01326
6.10.17054
Grattan, S. R., & A. Lauchli. 2007. Plant
Corley, R. H. V., & P.B. Tinker. (Philip B. Growth And Development Under
2015. The Oil Palm. (R. H. V. Corley Salinity Stress SALINITY STRESS.
& P. B. Tinker, Ed.) (5 ed.). West In M. A. Jenks (Ed.), Advances in
Sussex: Blackwell Science. Molecular Breeding Toward Drought
(hal. 1–32). Davis: Springer.
Duarte, H. H. F., & E.R. de Souza. 2016. https://doi.org/10.1007/978-1-4020-
Soil Water Potentials and Capsicum 5578-2
annuum L. under Salinity. Revista
Brasileira de Ciência do Solo, 40, 1– Gupta, B., & B. Huang. 2014. Mechanism
11. https://doi.org/10.1590/1806965 of salinity tolerance in plants:
7rbcs20150220 Physiological, biochemical, and
molecular characterization.
Enstone, D. E., C.A. Peterson, & F. Ma. International Journal of Genomics,
2002. Root endodermis and 2014(April). https://doi.org/10.1155/
exodermis: Structure, function, and 2014/701596
responses to the environment. Journal
of Plant Growth Regulation, 21(4), Henson, I. E., M.H. Harun & K.C. Chang.
335–351. https://doi.org/10.1007/ 2008. Some Observations on the
s00344-003-0002-2 Effects of High Water Tables and
Flooding on Oil Palm , and a
Fakhrfeshani, M., F. Shahriari-ahmadi, A. Preliminary Model of Oil Palm Water
Niazi, N. Moshtaghi & M. Zare- Balance and Use in the Presence of a
Mehrjerdi. 2015. The effect of salinity High Water Table. Oil Palm Bulletin,
stress on Na+, K+ concentration, 56, 14–22.
Na+/K+ ratio, electrolyte leakage and
HKT expression profile in roots of Jackson, M. B., & T.D. Colmer. 2005.
Aeluropus littoralis. Journal of Plant Response and adaptation by plants to
Molecular Breeding, 3(2), 1–10. flooding stress. Annals of Botany,
96(4), 501–505. https://doi.org/
Firmansyah, E., B. Kurniasih & D. 10.1093/aob/mci205
Indradewa. 2016. Shoot Growth and
Yield of Rice ( Oryza sativa var . Jamil, M., M. Ashraf, S. Rehman, M.
Indica ) in the Combined Submergence Ahmad & E. Rha. 2012. Salinity
and Salinity Shoot Growth and Yield induced changes in cell membrane
of Rice ( Oryza sativa var . Indica ) in stability, protein and RNA contents.
the Combined Submergence and African Journal of Biotechnology,
Salinity. International Journal of 11(24), 6476–6483.
Science and Research, 5(11), 1880– https://doi.org/10.4314/ ajb.v11i24.
1884. https://
doi.org/10.21275/ART20163171 Jenks, M. A., & P.M. Hasegawa. 2007.
191
Erick Firmansyah: Pertumbuhan dan Morfologi Akar Kelapa Sawit…..
Plant Abiotic Stress Edited by. (M. A. stress. Acta Scientiarum. Agronomy,
Jenks & P. M. HASEGAWA, Ed.), 34(3), 317–324. https://doi.org/
Stress The International Journal on 10.4025/actasciagron.v34i3.13687
the Biology of Stress (Vol. 43).
Oxford: Blackwell publishing. Munns, R. 2002. Comparative physiology
https://doi.org/ of salt and water stress. Plant, Cell and
10.1017/S0014479706224906 Environment, 25, 239–250.

Jouyban, Z. 2012. The Effects of Salt stress Negrao, S., S.M. Schmockel & M. Tester.
on plant growth. Technical Journal of 2017. Evaluating physiological
Engineering and Applied Sciences, responses of plants to salinity stress.
2(1), 7–10. Annals of Botany, 119, 1–11.
https://doi.org/10.1093/aob/mcw191
Kim, H., H. Jeong, J. Jeon & S. Bae. 2016.
Effects of Irrigation with Saline Water Parent, C., N. Capelli, A. Berger, M.
on Crop Growth and Yield in Crèvecoeur & J.F. Dat. 2008. An
Greenhouse Cultivation. water, Overview of Plant Responses to Soil
8(127), 1–9. Waterlogging. Plant Stress, 38(1),
https://doi.org/10.3390/w8040127 117–120.

Koon, L. W., & O.B. Kun. 2006. The Rivera-mendes, Y. D., J.C. Cuenca & H.M.
Unseen Flood : Waterlogging in Large Romero. 2016. Physiological
Oil Palm Plantations. Jurutera, responses of oil palm ( Elaeis
(January), 28–31. guineensis Jacq .) seedlings under
different water soil conditions
Kuo-Huang, L.-L., & L.F. Hung. 1995. Respuestas fisiológicas de plántulas de
Ling, The formation of lenticels.pdf. palma de aceite ( Elaeis. Agronomía
Taiwania, 40(2), 139–150. Colombiana, 34(2), 163–171.
https://doi.org/10.15446/agron.colomb
Li, H., Yi, J., J. Zhang, Y. Zhao, B. Si, .v34n2.55568
R.L. Hill & X. Liu. 2015. Modeling of
Soil Water and Salt Dynamics and Its Striker, G. G. 2012. Flooding Stress on
Effects on Root Water Uptake in Plants: Anatomical, Morphological
Heihe Arid Wetland, Gansu, China. and Physiological Responses. Botany.
water, 7, 2382–2401. Buenos Aires. Diambil dari
https://doi.org/10.3390/ w7052382 www.intecohen.com

Machado, R. M. A., & R.P. Serralheiro. Visser, E. J. W., & R. Pierik. 2007.
2017. Soil Salinity : Effect on Inhibition of root elongation by
Vegetable Crop Growth . Management ethylene in wetland and non-wetland
Practices to Prevent and Mitigate Soil plant species and the impact of
Salinization. Horticulturae, 3(30), 1– longitudinal ventilation. Plant, Cell
13. https://doi.org/10.3390/ and Environment, 30(1), 31–38.
horticulturae3020030 https://doi.org/10.1111/j.1365-
3040.2006.01601.x
Morales, S. G., L.I. Trejo-Téllez, F.C.
Gómez Merino, C. Caldana. D. , Voesenek, C. J., & J. Bailey-Serres. 2015.
Espinosa-Victoria & B.E. Herrera Tansley review Flood adaptive traits
Cabrera. 2012. Growth, photosynthetic and processes : an overview. New
activity, and potassium and sodium Phytologist, 206, 57–73.
concentration in rice plants under salt

Anda mungkin juga menyukai