UTARA.
OLEH
NAMA : HERWANSAH
NIM : 171430676
KOLAKA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
penghasil minyak atsiri yang dikenal dengan minyak nilam (patchouli oil).
makanan. Karena sifat aromanya yang sangat kuat, minyak ini lebih banyak
penguapan zat pewangi sehingga harumnya dapat bertahan lama. Saat ini
baik alami atau sintetis belum ada yang dapat menggantikan minyak nilam.
(6,93%), Inggris (4,42%). Hal itu merupakan peluang besar bagi para petani
Nilam merupakan tanaman tropis yang juga dapat hidup pada daerah sub
tropis, tumbuh baik pada ketinggian tempat sampai 1.200 mdpl, dan
optimum pada ketinggian 100-400 mdpl. Tanaman ini menyukai iklim yang
hangat dan basah dengan curah hujan antara 1.500-3.000 mm per tahun dan
tanahnya liat berpasir atau liat berdebu, dan mempunyai daya resapan yang
baik, serta tidak tergenang air pada musim hujan (Ramya et al. 2013).
Transpirasi merupakan proses kehilangan air dalam bentuk uap air dari
(Hariyanti, 2010).
seperti besar kecilnya daun, tebal tipisnya daun, ada tidaknya lapisan lilin
dipermukaan daun, jumlah bulu pada daun, jumlah stomata, bentuk dan letak
kandungan air. Transpirasi akan semakin besar jika banyaknya jumlah daun
luas permukaann daun pada tumbuhan. Hal tersebut dikarenakan daun yang
luas memiliki jumlah stomata yang banyak, sehingga laju transpirasi akan
Struktur tajuk, fisiologi tanaman, indeks luas daun dan conductance stomata
penetrasi akar pada tanah maka akan semakin banyak air yang mampu
diserap oleh tanaman sehingga volume air yang mengalami transpirasi juga
struktur batang serta daun yaitu luas daun tanaman, dimana semakin tinggi
indeks luas daun tanaman maka semakin tinggi laju transpirasi tanaman
(Sugeng, 2016).
penting; hal ini disebabkan oleh suatu kenyataan bahwa kegiatan penanaman
jangka waktu lama, misalnya karena adanya musim kemarau selama 3-5
potensial air daun dan tanaman menjadi rendah, luas permukaan daun
oleh ketersediaan air tanah. Namun, pada penelitian ini terdapat rumusan
2.2Pertumbuhan
Secara harfiah, pertumbuhan diartikan sebagai perubahan yang dapat
diketahui atau ditentukan berdasarkan sejumlah ukuran atau kuantitasnya.
Pertumbuhan meliputi bertambah besar dan bertambah banyaknya sel-sel pada
jaringan. Proses pertumbuhan pada tanaman terdiri dari pembelahan sel, lalu
diikuti pembesaran sel dan terakhir adalah diferensiais sel. Pertumbuhan hanya
terjadi pada lokasi tertentu saja, yaitu pada jaringan meristem. Jaringan meristem
merupakan jaringan aktif yang dapat membelah diri.
Pertumbuhan pada tumbuhan dibagi menjadi dua, yaitu pertumbuhan primer dan
pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan ukuran panjang
pada bagian batang tumbuhan karena adanya aktivitas jaringan meristem primer.
Sedangkan pertumbuhan sekunder adalah pertambahan besar dari organ tumbuhan
karena adanya aktivitas jaringan meristem sekunder yaitu cambium pada kulit
batang, cambium batang dan akar.
Proses yang terjadi pada pertumbuhan adalah suatu kegiatan yang irreversible
(tidak dapat kembali ke bentuk semula). Proses yang terjadi pada pertumbuhan
adalah suatu kegiatan yang irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula).
Akan tetapi, pada beberapa kasus, proses tersebut dapat reversible (terbalikkan)
karena pada pertumbuhan terjadi pengurangan ukuran dan jumlah sel akibat
kerusakkan sel atau dediferensiasi sel. Pada tumbuhan, bunga, buah dan batang
disusun oleh sel yang berbeda. Walaupun semua organ memiliki aktivitas
pembelahan sel. Bunga dan buah merupakan organ reproduksi yang disusun oleh
sel-sel reproduktif atau embrionik, sedangkan cabang atau batang disusun oleh
sek-sel tubuh atau somatic.
Sel-sel tubuh atau somatik memiliki potensi untuk kembali membentuk jaringan
yang sama, sedangkan sel embrionik tidak. Dengan aktivitas perbanyakan sel
tersebut, akan dihasilkan kembali sel-sel meristematis yang akan menjadi batang,
akar, daun, dan bagian reproduktif.
Adapun sle embrionik akan mati karena tidak ada sokongan sel lainnya. Selama
proses tumbuhnya akar, batang ataupun daun pertumbuhan dapat dikuantifikasi
dalam bentuk panjang akar, jumlah daun, tinggi tumbuhan atau bahkan berat total
tumbuhan. Berdasarkan gambaran tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
pertumbuhan merupakan perubahan kuantitatif dari ukuran sel, organ, atau
keseluruhan organisme.
2.3 Transpirasi
Transpirasi adalah Proses kehilangan air dalam bentuk uap air dari
jaringan tumbuhan melalui stomata, stomata yang banyak akan menyebabkan
tanaman mampu menyerap CO2 dan menghasilkan O2 (Hariyanti, 2010).
Transpirasi dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal seperti
besar kecilnya daun, tebal tipisnya daun, ada tidaknya lapisan lilin dipermukaan
daun, jumlah bulu pada daun, jmlah stomata, bentuk dan letak stomata. Faktor
eksternal diantaranya suhu, kelembapan, cahaya, angin, dan kandungan air.
Transpirasi akan semakin besar jika banyaknya jumlah daun karena banyaknya
jumlah stomata. Laju transpirasi juga dipengaruhi oleh luas permukaann daun
pada tumbuhan. Hal tersebut dikarenakan daun yang luas memiliki jumlah
stomata yang banyak, sheingga laju transpirasi akan tinggi (Papuangan, 2014) .
Laju transpirasi mempunyai relasi dengan jenis tanaman dan populasi
tanaman. Perbedaan jenis tanaman berpengaruh terhadap laju transpirasinya. Tiap
vegetasi mempunyai struktur akar dan tajuk yang berbeda-beda. Struktur tajuk,
fisiologi tanaman, indeks luas daun dan conductance stomata berpengaruh
terhadap transpirasi. Volume air tanah yang mampu diserap oleh tanaman sangat
bergantung pada pola perakaran, semakin tinggi penetrasi akar pada tanah maka
akansemakin banyak air yang mampu diserap oleh tanaman sehingga volume air
yang mengalami transpirasi juga semakin tinggi. Perbedaan struktur kanopi dapat
dilihat dari perbedaan struktur batang serta daun yaitu luas daun tanaman, dimana
semakin tinggi indeks luas daun tanaman maka semakin tinggi laju transpirasi
tanaman (Sugeng, 2016).
2.5 Hipotesis
a. H=1
kurangnya kandungan air tanah dapat memengaruhi pertumbuhan dan transpirasi
tanaman nilam.
b. H=0
kurangnya kandungan air tanahtidak memengaruhi pertumbuhan dan transpirasi
tanaman nilam.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.2 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode wawancara. Narasumber yang
diwawancarai adalah seorang petani Nilam. Metode lain yang digunakan adalah
studi pustaka, metode ini digunakan dalam mencari definisi, teori, dan data-data
yang relevan sesuai dengan penelitian.
3.3 Instrumen Penelitian
Instrument utama penelitian adalah peneliti sendiri, alat-alat pendukung
seperti alat tulis, buku panduan, dan laptop.
3.4 Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu analisis
menggunakan data-data berupa tulisan-tulisan.
DAFTAR PUSTAKA