Anda di halaman 1dari 6

1.

Teori Abiogenesis (generatio spontanea)


Aristoteles menyatakan bahwa kehidupan berasal dari benda tak hidup yang terjadi secara
spontan. Teori ini dikemukakan oleh Aristoteles berdasarkan pengamatan adanya larva lalat yang
muncul secara tiba-tiba pada daging yang busuk. Aristoteles berkesimpulan bahwa larva lalat
tersebut berasal dari daging yang busuk. Begitu juga pada tanah yang direndam air akan muncul
cacing. Aristoteles melakukan pengamatan ikan-ikan di sungai.ia berpendapat bahwa ada
sebagian ikan-ikan di sungai tersebut yang berasal dari lumpur.

2. Teori Biogenesis

Francesco Redi

Ilustrasi Francesco Redi (Sumber: timetoast.com)

Francesco Redi adalah orang pertama yang melakukan percobaan untuk


menyanggah teori abiogenesis. Redi membuat percobaan dengan memasukkan daging ke
dalam dua buah toples; toples tanpa penutup (terbuka) dan toples dengan penutup.
Setelah beberapa hari diamati, muncul larva di daging dalam toples yang terbuka.
Sementara daging di toples yang tertutup bersih. Redi pun berkesimpulan bahwa belatung
tersebut berasal dari lalat-lalat yang masuk ke dalam toples dan bertelur di sana. Tidak
berhenti sampai di situ, Redi kembali membuat percobaan untuk meyakinkan
kesimpulannya.

Percobaan Francesco Redi (Sumber: socratic.com)


Dia memodifikasi toples yang digunakan dengan membuat tutup yang terbuat dari
kain kassa. Hal ini dia lakukan agar udara dari luar bisa masuk dan terjadi pembusukan
daging, tetapi lalat tidak dapat masuk sehingga mencegah munculnya telur
lalat. Hasilnya? Daging tersebut membusuk, dan tidak ada larva yang lahir.

Lazzaro Spallanzani

Patung Lazzaro Spallanzani (Sumber: spallanzani.it)

Spallanzani berusaha membuktikan bahwa munculnya organisme berasal dari


organisme lain yang hidup. Spallanzani melakukan pengujian dengan memanaskan air
kaldu (rebusan daging) di dua tempat yang berbeda. Setelah dipanaskan, masing-masing
wadah diberikan kondisi yang berbeda: wadah yang pertama diberi penutup, sementara
wadah satunya dibiarkan terbuka.

Percobaan Lazzaro Spallanzani (Sumber: timetoast.com)

Setelah didiamkan beberapa hari, terlihat bahwa di wadah yang terbuka, kondisi air
kaldu menjadi keruh dan aromanya busuk. Di sisi lain, kondisi air kaldu pada wadah yang
tertutup tetap jernih. Kok bisa? Ini terjadi karena adanya aktivitas mikroorganisme yang
berasal dari udara bebas.
Louis Pasteur

Louis Pasteur (Sumber: thefamouspeople.com)

Meskipun sudah dilakukan penelitian oleh Redi dan Spallanzani, teori abiogenesis
tetap berdiri. Para pendukungnya menyangkal kesimpulan yang dibuat oleh Spallanzani
dan mengatakan bahwa mikroorganisme tidak tumbuh karena tidak ada udara. Menurut
mereka, udara dibutuhkan untuk menyokong kehidupan. Sampai akhirnya Louis Pasteur,
ahli biokimia kebangsaan Perancis, berhasil menyempurnakan percobaan
Spallanzani. Sekaligus mematahkan teori abiogenesis. Pasteur memodifikasi salah satu
wadah yang digunakan Spallanzani dengan wadah labu berleher panjang. Untuk apa?
Leher panjang ini berguna sebagai indikator yang memberitahukan bahwa masih ada
hubungan antara labu dan udara di luar (masih ada oksigen untuk mikroorganisme
hidup).

Ilustrasi oleh Megan Whitaker

Setelah dipanaskan dan didiamkan beberapa hari, ternyata air kaldu yang
ditempatkan di labu berleher panjang tetap jernih. Tetapi, di bagian ujung lehernya
muncul banyak debu dan kotoran. Sementara pada wadah yang terbuka, mengandung
mikroorganisme.
Alexander Oparin

Biografi

Alexander Ivanovich Oparin lahir di Uglich, Kekaisaran Rusia pada 2 Maret 1894. Ia lulus
dari Universitas Negeri Moskow pada tahun 1917, di sana ia menjadi profesor biokimia pada
tahun 1927. Banyak tulisan awal bercerita seputar enzim tanaman dan perannya dalam
metabolisme. Pada tahun 1924 ia mengajukan hipotesis yang menunjukkan bahwa kehidupan di
Bumi dikembangkan bertahap melalui evolusi kimia dari karbon berbasis molekul dalam sup
purba bumi. Pada tahun 1935, bersama dengan akademisi Alexey Bakh ia mendirikan Biokimia
Institut Academy of Sciences Soviet. Pada tahun 1939, Oparin menjadi Anggota dari Akademi,
dan pada tahun 1946 menjadi anggota penuh. Antara tahun 1940-an dan 1950-an ia mendukung
teori pseudo-ilmiah Trofim Lysenko dan Olga Lepeshinskaya, yang membuat klaim tentang
"asal-usul sel dari materi noncellular". "Mengambil partai line "membantu memajukan karirnya.
Pada tahun 1970 ia terpilih sebagai Presiden dari Masyarakat Internasional untuk Studi Origins
of Life.

Oparin menjadi Pahlawan Buruh Sosialis pada tahun 1969, menerima Hadiah Lenin pada
tahun 1974 dan dianugerahi Medali Emas Lomonosov pada tahun 1979 "untuk prestasi luar biasa
dalam biokimia". Ia juga penerima lima kali dari Order of Lenin.
Alexander Oparin meninggal pada 21 April 1980 (umur 86) di Moskow, Rusia RSFS, Uni Soviet
dimakamkan di Pemakaman Novodevichy di Moskow.

A) Teori Evolusi Kimia Menurut Harold Urey (1893)

Harold Urey adalah ahli Kimia berkebangsaan Amerika Serikat. Dia menyatakan bahwa pada
suatu saat atmosfer bumi kaya akan molekul zat seperti Metana (CH4), Uap air (H2O),
Amonia(NH2), dan karbon dioksida (CO2) yang semuanya berbentuk uap. Karena adanya
pengaruh energi radiasi sinar kiosmis serta aliran listrik halilintar terjadilah reaksi diantara zat-
zat tersebut menghasilkan zat-zat hidup. Teori evolusi Kimia dari Urey tersebut biasa dikenal
dengan teori Urey.

Menurut Urey, zat hidup yang pertama kali terbentuk mempunyai susunan menyerupai virus saat
ini. Zat hidup tersebut selama berjuta-juta tahun mengalami perkembangan menjadi berbagai
jenis makhluk hidup. Menurut Urey, terbentuknya makhluk hidup dari berbagai molekul zat di
atmosfer tersebut didukung kondisi sebagai berikut :

a) kondisi 1 : tersedianya molekul-molekul Metana, Amonia, Uap air, dan hydrogen yang sangat
banyak di atmosfer bumi

b) kondisi 2 : adanya bantuan energi yang timbul dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar
kosmis yang menyebabkan zat-zat tersebut bereaksi membentuk molekul zat yang lebih besar,

c) kondisi 3 : terbentuknya zat hidup yang paling secerhana yang susunan kimianya dapat
disamakan dengan susunan kimia virus, dan

d) kondisi 4 : dalam jangka waktu yang lama (berjuta-juta tahun), zat hidup yang terbentuk tadi
Eksperimen Stanley Miller

C. Teori Evolusi Kimia Menurut Stanley Miller

Miller adalah murid Harold Urey yang juga tertarik terhadap masalah asal usul kehidupan.
Didasarkan informasi tentang keadaan planet bumi saat awal terbentuknya, yakni tentang
keadaan suhu, gas-gas yang terdapat pada atmosfer waktu itu, dia mendesain model alat
laboratorium sederhana yang dapat digunakan untuk membuktikan hipotesis Harold Urey.

Kedalam alat yang diciptakannya, Miller memasukan gas Hidrogen, Metana, Amonia, dan Air.
Alat tersebut juaga dipanasi selama seminggu, sehingga gas-gas tersebut dapat bercampur
didalamnya. Sebagai pengganti energi aliran listrik halilintar, Miller mengaliri perangkat alat
tersebut dengan loncatan listrik bertegangan tinggi. Adanya aliran listrik bertegangan tinggi
tersebut menyebabkan gas-gas dalam alat Miller bereaksi membentuk suatu zat baru. Kedalam
perangkat juga dilakukan pendingin, sehingga gas-gas hasil reaksi dapat mengembun.
Pada akhir minggu, hasil pemeriksaan terhadap air yang tertampung dalam perangkap embun
dianalisis secar kosmografi. Ternyata air tersebut mengandung senyawa organic sederhana,
seperti asam amino, adenine, dan gula sederhana seperti ribose. Eksperimen Miller ini dicoba
beberapa pakar lain, ternyata hasilnya sama. Bial dalam perangkat eksperimen tersebut
dimasukkan senyawa fosfat, ternyata zat-zat yang dihasilkan mengandung ATP, yakni suatu
senyawa yang berkaitan dengan transfer energi dalam kehidupan. Lembaga cpenelitian lain,
dalam penelitiannya menghasilkan senyawa-senyawa nukleotida.

Nukleotida adalah suatu senyawa penyusun utama ADN (Asam Deoksiribose Nukleat) dan ARN
(Asam Ribose Nukleat), yaitu senaywa khas dalam inti sel yang mengendalikan aktivitas sel dan
pewarisan sifat.

Eksperimen Miller dapat memberiakn petunjuk bahwa satuan- satuan kompleks didalam sistem
kehidupan seperti Lipida, Karbohidrat, Asam Amino, Protein, Mukleotida dan lain-lainnya dapat
terbentuk dalam kondisi abiotik. Teori yang terus berulang kali diuji ini diterima para ilmuwan
secara luas. Namun, hingga kini masalah utama tentang asal-usul kehidupan tetap merupakan
rahasia alam yang belum terjawab. Hasil yang mereka buktikan barulah mengetahui
terbentuknya senyawa organik secara bertahap, yakni dimulai dari bereaksinya gas-gas
diatmosfer purba dengan energi listrik halilintar. Selanjutnay semua senyawa tersebut bereaksi
membentuk senyawa yang lebih kompleks dan terkurung dilautan. Akhirnay membentuk
senyawa yang merupakan komponen sel.

Percobaan Stanley Miller-Harold Urey :

Anda mungkin juga menyukai