Anda di halaman 1dari 8

P1 : pelaksanaan timbang terima pasien dengan metode bedside handover, kita mulai dari

dinas pagi, dari malam ke pagi, eee kemudian dari nurse note yang disediakan dari dinas malam
jumlah pasien itu dibagi sesuai dengan ketenagaan yang ada di shift pagi dipertimbangkan juga
pasien yang sudah dirawat sebelumnya olehtim dihari sebelumnya oleh tim pagi kemudian juga
eee tingkat ketergantungan pasien kemudian langsung dinas malam dan dinas pagi, dioperkan
dinas malam ke dinas pagi tentang kondisi pasien dan sebagainya, begitu pelaksanaannya,

Pa : kalau menurut ibu, bagaimana pelaksanaan timbang terima bedside handover diruang
rawat inap kelas I ini ?

P2 : Kalau menurut saya sih , mengenai metode bedside handover ini , diruangan kami sudah
berjalan lancar, operannya dari pasien ke pasien tapi mungkin masih ada kendala lah

Pa : kalau menurut ibu, bagaimana pelaksanaan timbang terima bedside handover diruang
rawat inap kelas I ini, yang selama beberapa minggu ini sudah kita latih,khan sud bagaimana
pelaksanaannya? Apakah berjalan dengan lancar?

P3 : semua berjalan dengan lancar, ketika kami ada masalah kami tetap melihat pasiennya.
Itu hal-hal yang penting dilakukan saja gitu,selebihnya kami masih melakukannya di nurse
station. Di dinas pagi itu ada metode tim dan di dinas siang dan malam ada metode primer. Itu
aja sih.

Pa : kalau menurut ibu, bagaimana pelaksanaan timbang terima bedside handover diruang
rawat inap kelas I?

P4 : akhir-akhir ini sih kita berusaha untuk melakukan operan didepan pasien , Cuma
memang,kalau pasiennya banyak kita tidak menjalankan itu tapi ketika saat ini kalau pasiennya
sedikit kita usahakan untuk kehadapan pasiennya langsung.seperti itu.

Pa : kalau menurut ibu, bagaimana pelaksanaan timbang terima bedside handover diruang
rawat inap kelas I?

P5 : pelaksanaannya hamper sama dengan teman-teman sebelumnya. Kalau jumlah


pasiennya banyak kita operannya di nurse station aja tapi kalau pasiennya sedikit kita langsung
kekamar pasien
Pa : kalau menurut ibu, bagaimana pelaksanaan timbang terima bedside handover diruang
rawat inap kelas I?

P6 : selama ini

Banyak yang ketinggalan juga sih kalau operan diruangan ditulis pakai tangan banyak yang
ketinggalan juga sih , masalahnya harus melihat status juga. Akhirnya nanti jadi bolak-balik juga.
Ini kenapa nggak dioperkan tadi, ini kenapa gak diberi tahu tadi, ya yang pasti pokoknya banyak
yang tertinggal tidak dioperkan

Pa ; kita masuk kepertanyaan kedua, kira-kira factor penghambat sehingga bedside handover
itu tidak berjalan di ruangan, karena ini agak sulit untuk diterapkan diruangan.

P1 : salah satu factor nya adalah satus pasien kalau mau dibawa-bawa berat ya, kemudian
dari jumlah pasien jugaa kalau banyak memakan waktu lama, belum lagi pertanyaan pasien yang
gimana, gimana, gimana, jawabnya itu lagi memerlukan waktu lama juga

Kalau semuanya yang mau dioperkan disiapkan dari malam ke pagi, kayak nurse note itu, online,
jadi nggak sulit ya, banyak yang udah di input disitu. Cuma kalau dinas malam jika formatnya
kayak nurse note, bias epot juga dia mengetiknya lagi. Maunya ada satu form tersendiri yang
gimana ya, dari rincian tindakan biasa kelihatan atau gimana itu dibuat, untuk operan
selanjutnya, malam ke pagi

Pa : maksudnya form untuk inti sari yang mau dioperkan ?

P1 : iya, hanya intisarinya aja, online, jadi di print aja kita gak perlu lagi catat-catat. Udah
langsung aja bedside atau udah ke pasien masing-masing. Karena di pasien yang paling penting
mengklarifikasi kebutuhan dia kan , keadaannya, keluhannya,

Pa : jadi menurut ibu factor penghambatnya IT ya bu?

P1 : bisa dikatakan demikian, dokumentasi kita manual, statusnya berat dan banyak karena
efektifnya jika dinurse station kita bisa bolak balik status, lihat langsung buka, kalau bedside
tidak kelihatan
Pa : kalau menurut ibu penghambat untuk dilaksanakannya bedside handover ini apa bu ?

P2 : eee…sama seperti tadi, hanya menambahkan saja ya, jumlah perawatnya sedikit
sementara yang dikerjakan itu banyak gitu. Mungkin dari kebutuhan pasien, keluhan pasien
menghubungi dokter dan lain sebagainya

Pa : kalau menurut ibu penghambat untuk dilaksanakannya bedside handover ini apa bu ?

P3 : kalau menurut saya, sama saja , intinyawaktu yang kurang ,sama sekali kurang
memadai. Seandainya dinas malam melakukan itu, kerjaan dinas malam khan banyak, belum lagi
memandikan pasien, jadi mungkin harus pembagian tugasnya ya yang mungkin harus di inikan
lagi, kayak mebuat nurse note untuk pengkajian pasien,

Pa : untuk mengerjakan itu menjadi beban nggak untuk dinas malam ?

P3 : kalau untuk pasien baru masuknya banyak agak jadi beban sih bu, tapi kalau pasien nya
sama ya tinggal nambahi aja

Pa : kalau menurut ibu apa kira-kira ya factor penghambat untuk dilaksanakannya bedside
handover bu, sehingga pelaksanaan nya tidak optimal diruangan ?

P4 : kalau menurut aku sih, sebenarnya yang menjaga shift sebelumnya ke shift berikutnya
itu juga mereka harus sudah siapkerjaannya gitu, dan mengkomunikasikannya pun sudah tau,
sudah cepat, jangan lagi pas operan masih menanyakan ini, menanyakan itu, seperti itu. Jadi dia
harus siapkan apa yang mau dioperkan, apa yang harus disampaikan. Dia harus menguasai
pasiennya , jadi tadi kami sudah melakukan ini, sekarang sedang ini, dan akan ini. Nah seperti
itu, ini sebenarnya gak lama. Cuma kan gak semua bisa. Seperti SBAR, kalau ini diterapkan
sebenarnya cepat, jadi tinggal mengklarifikasi di pasien. Memang sih aka nada hambatan juga.
Pasiennya akan bertanya, dia akan mau tau, saya nanti akan dilakukan ini, makan waktu juga.
Tapi kalau komunikasi nya sudah ada dan sering, itu akan jadi cepat sudah kebiasaan. Tapi
karena belum kebiasaan, belum habit ya agak lama.

Pa : kalau menurut ibu apa kira-kira ya factor penghambat untuk dilaksanakannya bedside
handover bu, sehingga pelaksanaan nya tidak optimal diruangan ?
P5 : kalau seandainya perawat sudah menguasai seluruh pasiennya , saya fikir tanpa bawa
status pun bisa langsung gitu, kita kan punya catatan masing-masing , kita tinggal bawa catatan
saja tapi diusahakan dilengkapi. Saya rasa seperti itu

Pa : kalau menurut ibu apa kira-kira ya factor penghambat untuk dilaksanakannya bedside
handover bu, sehingga pelaksanaan nya tidak optimal diruangan ?

P6 : kalau menurut saya sama ya, waktunya yang menghambat, kadang juga yang dinas
kadang lama datangnya, trus yang mau dioperkan juga banyak kan, memang sih pasti kita
menguasai keadaan pasien. Tapi terkadang tiba-tiba ada karena banyak kegiatan, fikiran kita lupa
lah sudah. Terkadang mau subuh-subuh dapat pasien gawat. Jadi ketika menulispun kadang ada
yang ketinggalan . ya yang pasti waktunya itu juga yang terlalu mepet juga`

Pa : jadi apa kira-kira yang tepatnya untuk mengatasi kendala atau hambatan nya ini ?

P1 : satu-satu yang dikatakan menjadi hambatan tadi ya, pendokumentasian benar-benar


disipakan malam eee bukan hanya malam ya tapi shift sebelumnya, benar-benar menguasai
pasien. Kemuadian seperti pernyataan teman saya ada beberapa personil yang belum terlatih
terkait SBAR ya terbiasa, pasien begini, dilakukan ini, direncanakan ini gitu kan . Kemudian
artinya seharusnya kita latihkan lagi gitu sampai itu menjadi budaya ee efektifitas cara
melaporkan yang efisien dan efektif itu perlu dilakukan lagi. Saya kira itu dan untuk kedatangan
tepat waktu ee sedikit.. bukan sulit ya harusnya mungkin disepakati pergeserannya itu. Apakah
memang gak ada masalah. Karena ini khan keputusan manajemen mulai pukul 07.30 sampai
dengan 14.30 tapi kenyataannya mulainya pukul 07.45 atau 08.00 dan memang konsekuensinya
sore juga mundur jadi 15.00 seringnya ya kan. Malam juga begitu, dari sore ke malam nah saya
kira selama masih megang tujuh jam yang nyamannya untuk para ibu-ibu yang punya anak ee
ini harus kita pertimbangkan juga gitu. Apakah nanti mulai dari pukul 08.00, ini nanti akan
menjadi rekomendasi untuk manajemen agar diperhatikan, karena untuk operan 30 menit sampai
dengan 45 menit itu merupakan waktu yang cukup panjang, begitu sih solusi untuk masalah tadi.

Pa : kalau menurut ibu kira-kira apakah cara untuk mengatasi hambatan untuk masalah-
masalah itu
P2 : kalau menurut saya bagaimana kalau dibuat form, dimana form tersebut berisikan
semua hal yang kita catat , besok pagi kita tidak perlu bawa status lagi , kita hanya membawa
catatan itu pada saat mengoperkan dengan pasien.

Pa : kalau menurut ibu apa cara untuk mengatasi masalah atau kendala pelaksanaan bedside
handover di ruangan ini ?

P3 : kalau menurut saya ya udah dilengkapi aja form nurse note nya ditambahi untuk SBAR
nya tapi dia udah dimulai dari dinas pagi itu udah dibuat SBAR nya dalam bentuk komputerisasi
yang di print. Caranya adalah tekhnologi ya kalau mau yang lebih efisien bedside nya

Pa : kalau menurut ibu apa cara untuk mengatasi masalah atau kendala pelaksanaan bedside
handover di ruangan ini ?

P4 : kalau menurut saya salah satu cara mengatasi masalah untuk memperlancar operan di
bed ya, yang salah satu masalahnya adalah pasiennya nanya-nanya gitu , itu khan makan waktu
juga, jadi menurut saya perawat harus pintar juga ee gimana caranya kita membuat itu nggak
memakan waktu yang lama . sebenarnya kalau kita sudah operan di nurse station kita hanya
merangkumkan aja di bed pasien. Jadi kalau misalnya di bed pasien itu pasti banyak pertanyaan,
karena pasienkan mendengarkan Jadi nanti pasien mengklarifikasi. Oo jadi nanti dia akan
dilakukan tindakan ini dan banyak lagi nanti pertanyaan pasiennya , nah seperti itu kita harus
bijak juga menanganiny, jadi waktunya gak terllu lama dipasien 1 orang saja. Satu lagi cara nya
adalah pakai laptop yang bias disorong, jadi kita bias bawa ke setiap kamar pasien..

Pa : kalau menurut ibu apa cara untuk mengatasi masalah atau kendala pelaksanaan bedside
handover di ruangan ini ?

P5 :kalau menurut saya, sebelum masuk kekamar pasien, ada baiknya kita operan dulu di
nurse station seperti pre conference, jadi nanti dikamar pasien gitu jugak kalau ada pasien yang
nanya udah enak aja menjelaskannya, karena dinurse station sudah kita bahas sebelumnya.

Pa : kalau menurut ibu apa cara untuk mengatasi masalah atau kendala pelaksanaan bedside
handover di ruangan ini ?
P6 : kalau menurut saya sih harus ada nurse note, jadi kita tau nama pasiennya, diagnosanya
apa, jadi diruangan pasien kita tinggal menjelaskan saja kepada shift selanjutnya, jadi kita gak
sibuk, ruangan 1 bed 1 1 siapa namanya,, nah itu jadi makan waktu yang lama juga.

Pa : baiklah, menurut ibu Apa saja factor pendukung pelaksanaan timbang terima pasien
dengan metode bedside handover dan menurut ibu apa saja manfaat timbang terima pasien
dengan metode bedside handover ini ?

P1 : kalau menurut saya factor pendukungnya dari segi perawatnya , semua perawat
memiliki sikap saling memaafkan juga. Karena ketika handover itu sering ada masalah ya missal
ada yang kurang dari operan tim sebelumnya ke shift selanjutnya. Cuma semua masalah
terselesaikan sehingga keesokan harinya tidak terjadi permusuhan antar perawat. Karena kalau
ada permusuhan di lingkungan kerja khan nggak nyaman kita bekerja, tapi sejauh ini itu tidak
terjadi. Jadi kalau menurut saya sikap saling memaafkan jika banyak masalah saat operan ini lha,
sehingga kami fine-fine aja . trus rasa saling percaya terhadap teman, apapun yang sudah
dioperkan teman khan bahwa semua sudah diberikan, kita tinggal mengklarifikasi dicatatan saja
oo.. ternyata ini sudah. Jadi kita saling percaya saja apa yang sudah dikerjakannya. Satu lagi
factor pendukungnya adalah selama I I pasiennya kooperatif-kooperatif. Jadi tidak begitu
menjadi penghambat.

untuk manfaatnya sih menurut saya selain rasa semakin akrab disesama perawatnya ya otomatis
pasiennya semakin cepat sembuh

pa : menurut ibu Apa saja faktor pendukung pelaksanaan timbang terima pasien dengan
metode bedside handover sehingga bias optimal terlaksana diruangan cendana ini dan menurut
ibu apa saja manfaat timbang terima pasien dengan metode bedside handover ini ?

p2 : kalau menurut saya, factor pendukungnya kita sesama perawat saling kerjasama
sehingga lebih lancar hubungan dengan pasien

pa : kalau menurut ibu manfaatnya ?

P2 : kalau menurut saya manfaatnya Cuma satu ya, pasiennya merasa puas dan kita pun
senang. Itu aja sih. Jadi pasien lekas sembuh karena merasa puas dengan pelayanan.
Pa : menurut ibu Apa saja faktor pendukung pelaksanaan timbang terima pasien dengan
metode bedside handover diruangan ini ?

P3 : kalau menurut saya factor pendukungnya perawatnya sering tersenyum, kepada pasien,
jangan didepan pasien muka kita muka gak enak ya, perawatnya ramah tamah sehingga
pasiennyapun senang. Kadang pasiennya pernah bilang, itu perawatnya yang satu kok judes kali,
tapi dapat ditutupi dengan perawat yang lain, mungkin lagi ada masalah. Intinya adalah adanya
kerjasama yang baik terus pasiennya menjadi puas, senang dengan kita, nanti suatu saat kan ingat
sama kita perawat usu baik-baik. ramah dan cantic. Banyak pasien yang berulang kesini

Pa : berarti puaskan bu pasien dengan pelayanan perawatnya?

P3 : mudah-mudahan pasien banyak yang dating kembali, kalau kita cerewet pasien pasti
jera dia khan

Pa : kira-kira beban emisional kita itu setelah operan terbawa sampai kerumah nggak ya bu ?

Kira-kira beban kita lepas nggak ya ketika operan itu ?

P3 : sebenarnya ya kalau nggak ada masalah yang sangat berat, itu pasti udah siap nggak
ada masalah lagi, lempang aja pulangnya. Cuma ketika suatu saat ada satu kejadian yang
seharusnya tidak terjadi pasti ya kefikiran juga sampai dirumah. Atau seringnya setelah operan
selesai, sampai dirumah baru teringat . udah pulang baru dokter datang yang dinas berikutnya itu
kena marah, kenapa ini tadi tidak dioperkan ya, tadi nggak dibilang oleh shift selanjutnya. Tapi
kita langsung bias konfirmasi via whatsapp, memang butuh waktu untuk direspon tapi itu kasus
sih tidak sering hanya sekali-kali aja. Jika ada kekurangan ketik operan kami konfirmsi melalui
whatsapp. Whatsapp menjadi factor pendukung pelaksanaan timbang terima pasien diruangan
ini.

Pa : terima kasih saya ucapkan kepada ibu-ibu sekalian telah menjawab atas 5 pertanyaan
yang telah saya ajukan . mudah-mudahan jawaban nya sangat memuaskan sehingga saya dapat
menemukan satu jawaban yang nantinya bias kita jadikan satu tema untuk perbaikan kedepannya
seperti apa. Terima kasih untuk waktu dan saran yang telah ibu-ibu berikan, hal ini sangat
bermanfaat bagi saya juga penelitian saya , atas waktunya saya ucapkan terima kasih
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai