Anda di halaman 1dari 3

Halo Selamat siang teman teman semua,apakah sehat semua ?

Gimana persiapan menjelang bulan puasa??

Teman teman semua pernah merasakan Rasa terbakar di dada setelah makan??

Waspadai mungkin saja itu Gejala GERD??

Di kalangan masyarakat awam mungkin istilah Penyakit GERD masih tergolong asing, mereka
mendengar pertama kalinya biasanya dari diagnosis oleh dokter atau tenaga kesehatan lainnya.
Padahal banyak lho yang mengalami penyakit GERD ini, namun kebanyakan hanya menyebutnya
sebagai sakit maag atau asam lambung. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini mari kita
berkenalan dengan Penyakit GERD ini.

Apa itu GERD ?

GERD adalah singkatan dari Gastroesophageal reflux disease merupakan penyakit saluran
pencernaan akibat asam lambung yang naik ke esofagus (refluks). Hal ini akan membuat
penderitanya merasa mual bahkan muntah dan juga dada terasa panas seperti terbakar (heartburn).
Akibat naiknya asam lambung ke esofagus atau kerongkongan, maka sifat asam yang korosif akan
mengiritasi dan membakar lapisan permukaan esofagus. Hal ini akan menimbulkan rasa panas pada
dada (heartburn) sampai bagian dalam leher bahkan tenggorokan. Beberapa juga merasakan sensasi
asam pada mulutnya.

Kenapa GERD bisa terjadi?

Perbatasan antara esofagus dan lambung terdapat sphincter, yakni otot melingkar yang dapat
mengencang (menutup) dan mengendur (membuka). Ketika kita menelan makanan otot sphincter
itu akan melonggar sehingga makanan dan cairan mengalir menuju lambung dan seketika setelahnya
akan kembali menutup. Namun, jika katup ini melemah atau mengendur abnormal, maka asam
lambung maupun isi lambung akan bisa mengalir kembali ke esofagus (refluks), dan timbullah rasa
mulas dan mual. Jika asam lambung terus-terusan refluks, maka akan mengiritasi lapisan esofagus,
membuatnya menjadi meradang (esofagitis). Seiring waktu, peradangan dapat merusak lapisan
esofagus, menyebabkan komplikasi seperti pendarahan, penyempitan esofagus atau Barrett’s
esophagus (kondisi prakanker).

Normalnya sphicnter ini tertutup kuat untuk menahan isi lambung supaya tidak naik kembali.

Bagaimana ciri – ciri dan gejala GERD yang perlu anda ketahui ?

Rasa terbakar di dada (heartburn), menyebar sampai ke tenggorokan, bersama dengan rasa asam di
mulut.

Nyeri dada

Kesulitan menelan (disfagia)

Batuk kering

Terasa tak nyaman atau ada benjolan di tenggorokan.


Mual-muntah makanan atau cairan asam lambung (acid reflux).

Gejala GERD diatas tak selalu muncul semua, karena tergantung pula pada tingkat keparahannya.

Apa saja faktor-faktor risiko penyebab GERD?

Obesitas atau kegemukan

Hernia hiatus

Pengosongan lambung yang tertunda

Kehamilan

Merokok

Mulut kering

Asma

Diabetes melitus

Gangguan jaringan ikat, seperti skleroderma

Bagaimana pengobatan GERD?

Untuk mengobati GERD agar berhasil maka setidaknya diperlukan dua macam pengobatan yaitu
dengan minum obat GERD dan mengubah gaya hidup. Obat GERD Obat yang diperlukan untuk GERD
adalah pentralisir asam lambung, mengurangi produksi asal lambung, menguatkan sfinkter, dan
mengobati kerusakan lapisan saluran cerna akibat asam lambung.

Obat-obat yang dimaksud antara lain :

Antasida berfungsi menetralisir asam lambung, yang tersedia dalam bentuk sirup dan tablet.

H2 Receptor Blocker Obat GERD ini berfungsi mengurangi produksi asam lambung. Contohnya
cimetidine, famotidine, nizatidine, dan ranitidine.

Inhibitor pompa proton Blocker kuat terhadap produksi asam daripada H-2-receptor blocker dan
memberikan waktu bagi jaringan esofagus yang rusak untuk memperbaiki diri. Cohtoh obatnya:
lansoprazole dan omeprazole.

Penguat Sfingter Obat untuk memperkuat sfingter esofagus bagian bawah yaitu Baclofen yang dapat
menurunkan frekuensi relaksasi dari sfingter esofagus bagian bawah dan karena itu dapat
menurunkan gastroesophageal reflux.

Perubahan Gaya Hidup diperlukan juga untuk mengurangi penyakit GERD, antara lain:

Berat Badan Ideal. Usahkan berat badan pada taraf ideal, karena obesitas atau kegemukan akan
memperburuk penyakit GERD. Hal ini karena lemak pada perut akan menambah tekanan pada
lambung.
Hindari Pakaian ketat. Pakaian yang ketak disekitar perut atau pinggang berpotensi menekan
lambung sehingga dapat memperburuk gejala GERD.

Hindari makanan dan minuman pemicu. Pemicu yang paling sering yaitu lemak atau makanan yang
digoreng, saus tomat, alkohol, cokelat, mint, bawang putih, bawang merah, dan kafein (kopi) yang
dapat membuat gejala penyakit GERD menjadi lebih buruk.

Hindari makan larut malam.

Jangan duduk membungkuk ke depan, perut jadi berasa tertekan dan tidak nyaman

Naikkan posisi kepala tempat tidur 15-25 cm karena berbaring datar menyebabkan asam lambung
naik ke kerongkongan.

Makan Porsi Kecil. Hindari makan dalam jumlah yang berlebihan atau sekaligus banyak.

Jangan Berbaring Setelah Makan. Tunggu setidaknya 3 jam setelah makan sebelum berbaring atau
tidur.

Jangan merokok. Merokok dapat mengurangi kemampuan sphincter esofagus bagian bawah untuk
berfungsi dengan baik.

Cek atau konsultasikan dengan dokter sebelum minum obat-obat penghilang rasa sakit yang dapat
membuat gejala-gejala GERD menjadi lebih parah.

Itulah sekilas mengenai penyakit GERD, pada intinya mencegah lebih baik daripada mengobati. Mari
kita jaga selalu kesehatan kita dengan menerapkan pola dan perilaku hidup sehat.

Sumber:

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam FKUI

Buku Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2

Anda mungkin juga menyukai