Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

ZOOLOGI
MOLLUSCA

ARVEL DANNY DEVARA


1913511080
KELOMPOK 14
KELAS C

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai Negara Kepulauan yang memiliki laut yang luas dan garis pantai
yang panjang, sektor maritim dan kelautan menjadi sangat strategis bagi
Indonesia ditinjau dari aspek ekonomi dan lingkungan, sosial-budaya, hukum
dan keamanan..(Rustam, 2015). Kepulauan terbesar di dunia, dengan jumlah pulau
yang sangat banyak yaitu 17.508 pulau dan dengan garis pantai yang terpanjang kedua
setelah Kanada yaitu 81.209 kilometer. Sekitar 60% wilayah kedaulatan Indonesia
merupakan laut .Dari pernyataan ini telah menunjukan bahwa laut Indonesia
memiliki berbagai biota laut yang beraneka ragam jenisnya (NONTJI, 2004). Laut
merupakan tempat hidup atau tempat tinggalnya semua jenis biota. baik itu biota
yang di budidayakan maupun yang tidak di budidayakan.(Irawan ,2014)
Biota laut terbagi atas 2 kelompok yaitu: kelompok hewan dan kelompok
tumbuhan. Untuk mengenal biota laut lebih jauh, kita perlu mengetahui sifat-sifat
dari biota tersebut. Kelompok biota laut antara lain adalah Ikan, Crustacean,
Echinodermata, Koral, Moluska (ROMIMOHTARTO & JUWANA, 1999).
Oleh karena itu laporan ini dibuat agar membuat pembaca untuk lebih mengetahui
dan paham tentang biota-biota yang ada di dalam laut terutama biota moluska

1.2 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan pada praktikum ini adalah:
1. Untuk mengamati dan mengetahui tentang Mollusca
2. Untuk mengindentifikasi dan mengklasifikasi Mollusca

1.3 Manfaat Praktikum


Adapun manfaat dari praktikum ini adalah
1. Lebih mengetahui tentang jenis-jenis Mollusca
2. Paham dengan bagian tubuh atau morfologi dari Mollusca
3. Menambah pengetahuan tentang klasifikasi dari Mollusca
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mollusca
Moluska merupakan hewan yang bertubuh lunak, ada yang bercangkang dan tidak
bercangkang. Cangkangnya berfungsi untuk melindungi tubuhnya yang lunak (Marwoto,
1999). Mollusca berasal dari bahasa Romawi molis yang berarti lunak.Filum
mollusca meliputi keong, kerang, cumi-cumi, gurita dan sotong. Bentuknya
simetri bilateral, tidak beruas, diantaranya mempunyai cangkang dari kapur dan
mempunyai kaki ventral. Pada keong, kaki ini biasanya digunakan untuk
mengeduk melalui dasar lumpur dan pada cumi-cumi untuk menangkap mangsa.
(Lytle, 2005)
Mollusca memiliki alat pencernaan sempurna dan di dalam rongga mulut
terdapat radula, Pernafasan pada mollusca dilakukan dengan menggunakan insang
atau paru-paru, mantel atau oleh bagian epidermis. Alat ekskresi berupa ginjal
yang
disebut nefridia. Sistem saraf tipikal terdiri atas tiga pasang ganglion yaitu
ganglion cerebral, ganglion visceral, dan ganglion pedal yang ketiganya
dihubungkan oleh tali-tali saraf longitudinal. (Campbell, 2012).

2.2 Kelas Mollusca


Mollusca terdiri dari beberapa kelas antara lain adalah
2.2.1 Gastropoda
Sekitar tiga-perempat dari semua spesies Mollusca yang masih ada
merupakangastropoda. Kebanyakan gastropoda hidup di laut, namun ada
pula banyak spesiesyang hidup di perairan tawar. Beberapa gastropoda
telah beradaptasi dengan kehidupandi darat, termasuk bekicot dan siput
telanjang, (Campbell, 2010). Kelompok moluska jenis Gastropoda banyak
ditemukan di daerah pasang surut (intertidal) yang pada umumnya
bersembunyi di balik batu, melekat pada tumbuhan air atau membenamkan
diri di pasir. Pada pantai yang berpasir umumnya lebih banyak dijumpai
kerang (Pelecypoda) daripada keong (Gastropoda). Kelas Gastropoda
merupakan kelompok moluska laut yang terbanyak misalnya Turbo
melanoticus, Conus sp dan Charonia sp (Nybakken, 1993).
Adapun salah satu contoh klasifikasi dari hewan Mollusca yaitu kerang
menurut Cuvier (1984) adalah sebagai berikut
Kingdom
2.2.2 (Pelecypoda) Bivalvia
merupakan salah satu kelas dari filum mollusca. Kelas ini termasuk
kerang, tiram, remis, dan sebangsanya, secara lokal lebih dikenal dengan
kerang-kerangan. Kelas pelecypoda mempunyai dua keping cangkang
yang setangkup, mereka hidup menetap di dasar laut, ada. Kerang bernafas
dengan menggunakan insang yang terdapat dalam rongga mantelnya. Pada
umumnya kerang memperoleh makanannya dengan menyaring partikel-
partikel yang terdapat dalam air laut. Insangnya mempunyai rambut-
rambut getar yang menimbulkan arus yang mengalir masuk ke dalam
mantelnya, sekaligus menyaring plankton makanannya dan memperoleh
oksigen untuk respirasinya. (Fried, 2006)

2.2.3 Cephalopoda
Kelas ini meliputi cumi-cumi, sotong, Nautilus (satu-satunya kelas
chepalopoda yang memunyai cangkok luar), Octopus (gurita) mempunyai
ukuran yang sangat besar. Chepalopoda kakinya terletak di bagian kepala,
mengalami modifikasi dan berfungsi untuk memegang, sedangkan mantel
beradaptasi untuk berenang., di dalam rongga mantel terdapat insang,
bagian luar mantel di sebelah kanan kiri tubuh terdapat sirip yang
berfungsi sebagai pendayung untuk bergerak ke depan dan ke belakang.
(Kimball, 2006)

2.2.4 Scaphopoda
Merupakan kelas kecil mollusca laut dan jarang ditemukan.
Scaphopoda berukuran kecil, hidup dalam pasir atau lumpur, terpendam
di bawah permukaan dan umumnya disebut keong gigi. Bentuk
cangkangnya seperti gigi ular yang tipis dan panjang. Cangkangnya sering
meruncing dari ujung depan ke ujung belakang, karenanya disebut
cangkang gading (tusk shell). Cangkangya melengkung dan bagian
dalamnya berongga. Kedua ujungnya terbuka, yang satu lebih besar dari
pada yang lain. (Asriyana, 2015)

2.2.5 Polyplacophora
Polyplacophora dinamakan demikian karena banyaknya cangkang
(biasanya delapan) yang ada di atas permukaan dorsalnya, diwakili oleh kiton.
Kiton adalah organisme lamban yang hidup secara tidak menyolok di pantai laut.
Kiton merupakan sebuah kelompok mollusca yang relatif kecil, cangkangnya
terdiri atas beberapa lempeng terpisah yang bertumpang tindih. Rongga mantel,
yang terletak di antara mantel dan kaki, mengandung insang, yang biasanya
merupakan kelepak-kelepak seperti daun yang memanjang dari kaki (Ibrahim
2015)
BAB III
METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Adapun kegiatan praktikum zoology dilaksanakan pada hari Selasa, 3
Maret, 2020 pukul 18:30 WITA - Selesai. Bertempat di Laboratorium Ilmu
Kelautan Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu:
Tabel 1. Alat Praktikum
NO Nama Alat Jumlah Kegunaan
1 Buku Gambar 1 Untuk alas menggambar spesimen
2 Alat Tulis 3 Untuk Menulis, Menggambar, dan
menghapus selama praktikum
3 Buku Tulis 1 Untuk mencatat hal penting pada
saat praktikum

3.2.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu:
Tabel 1. Bahan Praktikum

NO Nama Bahan Jumlah Kegunaan


1 Cumi-Cumi 1 ekor Objek pengamatan saat praktikum
2 Kerang 3 ekor Objek pengamatan saat praktikum
3 Nudibranchia 1 ekor Objek pengamatan saat praktikum

3.3 Prosedur Praktikum


Adapun prosedur praktikum kali ini adalah
1. Dipersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Ditata dengan baik bahan praktikum agar mudah untuk diamati
3. Diamati bahan yang sudah disiapkan
4. Digambar bahan yang diamati kedalam buku gambar
5. Diberi penjelasan tentang bahan yang diamati pada buku gambar

BAB IV
Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil

4.2 Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan kali ini bahan yang digunakan ada 3
yaitu kerang, cumi, dan nudibranchia. 3 hewan ini terdiri dari 1 filum yang sama
yaitu Mollusca tetapi berbeda kelas gastropoda, bivalvia, dan cephalopoda
Kerang yang kami amat memiliki sebuah cangkang yang menutupi dirinya,
berfungsi sebagai pelindung dari ancaman luar. Di dalam rongga mantel dari
kerang terdapat terdapat alat pernafasan kerang yaitu insang, hal ini sama seperti
yang dikatakan oleh Fried di dalam jurnalnya pada tahun 2006. Terdapat beberapa
organ dari kerang seperti insang, mantel, anus, hati, ginjal, usus, dan mulut
Cumi yang kami amati memiliki beberapa bagian tubuh, Cumi termasuk ke
dalam kelas cephalopoda karena cumi memiliki kaki di bagian kepalanya, tubuh
cumi di tutupi oleh mantel dan di luar mantel terdapat dua sirip di bagian kiri dan
kanan cumi yang berfungsi untuk membantu cumi berenang, hal ini sesuai seperti
yang dikatakan oleh Kimball pada tahun 2006
Nudibranchia yang kami amati memiliki beberapa bagian, seperti insang
telanjang yang terdapat pada bagian belakang dan rhinopore terletak di bagian
kepala yang berfungsi untuk meraba dunia sekitarnya Nudibranchia dapat hidup di
perairan laut hal ini sesuai seperti yang dikatakan (Campbell, 2010). Perbedaan
Nudibranchia dengan siput laut dapat dilihat dari insang telanjang yang berada di
bagian belakang Nudibranchia

BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum zoology ini adalah
1. Mahasiswa bisa menjadi lebih tahu dan mengerti tentang biota
laut Mollusca tentang beberapa hal terutama morfologi dari
Mollusca itu sendiri
2. Mahasiswa bisa lebih mengerti tentang bagaimana cara
mengidentifikasi apakah hewan itu Mollusca atau bukan, dan hal
itu juga bisa diliat dari klasifikasi yang dimiliki oleh Mollusca
DAFTAR PUSTAKA

Asriyana dan Yuliana. Produktivitas Perairan. Edisi Pertama. Cet. II;


Jakarta: Bumi Aksara. 2015.
Born. 1778. Oistreidae-Oyster. Articel. Mediterranean record.
Southern Turkey.
Campbell, Neil A. dan Jane B. Reece. Biologi. Edisi Kedelapan.
Jakarta: Penerbit Erlangga. 2012.
Campbell, N., dkk. (2010). Biologi. (edisi kedelapan). Jakarta:
Erlangga
Fried, George H. dan George J. Hademenos. Biologi. Edisi Kedua.
Jakarta: Penerbit Erlangga. 2006.
Ibrahim. Metodologi Penelitian Kualitatif. Cet. I; Bandung: Alfabeta.
2015
Irawan, Henky. 2014b. “STUDI BIOLOGI DAN EKOLOGI HEWAN
FILUM Echinodermata DI PERAIRAN LITORAL PESISIR
TIMUR PULAU BINTAN.” Dinamika Maritim 4
Kimball, John W. Biologi, Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga.
2006.
Lytle, Charles F. dan John R. Meyer. General Zoology Laboratory
Guide. Edisi Kelimabelas. New York: McGraw-Hill. 2005.
MARWOTO, R.M. dan A. M. SINTHOSARI, 1999. Pengelolaan
Koleksi Moluska. Dalam: Buku Pegangan Pengelolaan Koleksi
Spesimen Zoologi. Yayuk, R. Suhardjono (Ed). Balai Penelitian
dan Pengembangan Zoologi, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
NYBAKKEN, J. W. 1993. Biologi Laut. Suatu Pendekatan Ekologis.
PT. Gramedia, Jakarta
NONTJI, A. 2004. Upaya Anak Bangsa dalam Penyelamatan dan Pemanfaatan
Lestari Terumbu Karang. COREMAP TAHAP. Kantor Pengelola Program
COREMAP, Pusat Penelitian Oseanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia
Pratt, H.S. 1935. A Manual of The Common Invertebrates Animals. McGraw
Hill. Company Inc : New York
Preffer, 1884. Venerupis philppinarum. Marinespecies. Org
Pennak, R.W. 1953. Freshwater Invertebrates of United Sates. The Ronald
Press Company, NeW York. 580 p.
Rustam Ismah. 2015. Tantangan ALKI dalam Mewujudkan Cita-cita Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia. Jurnal Indonesia Perspective. Vol 1 (1).
Universitas Mataram. Mataram
ROMIMOHTARTO, K. dan JUWANA, S. 1999. Biologi Laut. Ilmu Pengetahuan
Tentang Biota Laut. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi-LIPI,
Jakarta: 527 hal.org
Stimpson, 1855. Nudibranch. Marinespecies. org

Irawan, Henky.
2014b. “STUDI
BIOLOGI DAN
EKOLOGI HEWAN
FILUM
Echinodermata DI
PERAIRAN LITORAL
PESISIR TIMUR PULAU
BINTAN.”
Dinamika Maritim 4
Irawan, Henky.
2014b. “STUDI
BIOLOGI DAN
EKOLOGI HEWAN
FILUM
Echinodermata DI
PERAIRAN LITORAL
PESISIR TIMUR PULAU
BINTAN.”
Dinamika Maritim 4
Irawan, Henky.
2014b. “STUDI
BIOLOGI DAN
EKOLOGI HEWAN
FILUM
Echinodermata DI
PERAIRAN LITORAL
PESISIR TIMUR PULAU
BINTAN.”
Dinamika Maritim 4
Irawan, Henky.
2014b. “STUDI
BIOLOGI DAN
EKOLOGI HEWAN
FILUM
Echinodermata DI
PERAIRAN LITORAL
PESISIR TIMUR PULAU
BINTAN.”
Dinamika Maritim 4

Anda mungkin juga menyukai