Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ZILFA AZIMA PUTRI

NIM : 193310807
PRODI : SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

ILMU DASAR KEPERAWATAN II


RANTAI PENULARAN INFEKSI

1. HIV/AIDS

Infectious Agent Human Immunodeficiency Virus


Reservoir Virus ini berkembang dalam cairan darah,
cairan asi, dan cairan kelamin
Part of Exit Human immunodeficiency virus menrusak sistem
kekebalan tubuh
Transmisi HIV menginfeksi dan menghancurkan sel
CD4. Semakin banyak sel CD4 yang
dihancurkan, kekebalan tubuh akan semakin
lemah. Jika tidak segera ditangani HIV
berkembang menjadi AIDS (acquired
immune deficiency syndrome)
Part of Entry  Pemakaian jarum suntik bergantian
 Penggunaan peralatan tato
 Hubungan seks
 Kehamilan, air susu
 Transfusi darah
Suseptible Sistem kekebalan tubuh

2. MALARIA

Infectious Agent Plasmodium Malariae


Reservoir Parasit plasmodium beredar di dalam darah,
nyamuk
Part of Exit Setelah parasit beredar dalam darah menyebabkan
sakit kepala, demam tinggi, berkeringat, mengigil
serta nyeri otot, bahkan muntah dan diare. Namun,
apabila tidak segera ditangani, maka berdampak
negatif pada pernapasan hingga kegagalan fungsi
organ tubuh.
Transmisi  Jika terkena gigitan nyamuk, parasit akan
langsung masuk ke aliran darah.Selain melalui
gigitan nyamuk, parasit juga mampu menyebar
melalui transfusi darah atau jarum suntik yang
digunakan bergantian.
 Terjadi pada bayi yang baru dilahirkan karena
ibunya menderita malaria . penularan terjadi
melalui tali pusat atau plasenta.

Part of Entry  Melalui aliran darah


 Penggunaan jarum suntik bergantian

Suseptible

3. RABIES
Infectious Agent Rabies lyssavirus
Reservoir Anjing
Part of Exit Virus rabies menyerang sistem saraf pusat manusia
atau mamalia. Melalui air liur hewan yang
terinfeksi
Transmisi Setelah virus ini masuk, selama 2 minggu virus tsb
tetap tinggal di tempat masuk dan didekatnya,
kemudian bergerak mencapai ujung-ujung serabut
saraf posterior tanpa menunjukkan adanya
perubahan fungsi saraf. Setelah sampai ke otak,
maka virus akan memperbanyak diri dan menyebar
luas pada semua bagian neuron, terutama predileksi
terhadap sel-sel sistem limbik, hipotalamus, dan
batang otak
Part of Entry  Gigitan anjing
 Cakaran hewan (apabila terdapat air liur pd
cakar tsb)
Suseptible Sistem saraf

4. DBD

Infectious Agent Virus Dengue. Ada 4 virus penyebab DBD yaitu


DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4. Masing-masing
virus dapat dibedakan melalui isolasi virus di
laboratorium.
Reservoir Nyamuk aides aighepty
Part of Exit Gigitan nyamuk
Transmisi  Penularan DBD dapat diawali oleh
berpindahnya virus dengue yang ditularkan
oleh nyamuk Aedes Aegypti. Awalnya nyamuk
akan menggigit orang yang sudah terinfeksi
virus. Kemudian sekitar 10 hingga 12 hari
berikutnya, virus menyebar ke kelenjar saliva
(air liur) nyamuk tersebut. Lalu nyamuk itu
akan menginfeksi orang lain dengan
mengigitnya. 
 Dengue juga dapat disebarkan melalui produk
darah yang telah terinfeksi dan melalui donasi
organ. Jika seseorang dengan dengue
mendonasikan darah atau organ tubuh, yang
kemudian diberikan kepada orang lain ibu ke
anaknya selama kehamilan atau ketika anak
tersebut dilahirkan. 
Part of Entry Gigitan nyamuk
Suseptible Anak-anak cenderung lebih rentan disbanding kelo
mpok usia lain salah satunya karena faktor imunitas
(kekebalan) yang relative lebih rendah dibanding or
ang dewasa.

5. KOLERA

Infectious Agent Bakterium vibrio cholerae


Reservoir Usus kecil
Part of Exit Kolera disebarkan oleh air yang tidak aman dan
makanan yang tidak aman yang telah
terkontaminasi oleh kotoran manusia yang
mengandung bakteri.
Transmisi Kolera masuk melalui air/makanan yang tidak
aman, lalu bakteri ini menimbulkan gejala-gejala.
Jka kolera parah tidak diobati ini dapat
menyebabkan dehidrasi parah dan
ketidakseimbangan elektrolit yang mengancam jiwa
Part of Entry Makanan/air yang terkontaminasi
Suseptible Usus (sistem pencernaan)

6. TIFUS

Infectious Agent bakteri salmonella


Reservoir lingkungan
Part of Exit Melalui kulit
Transmisi  Melalui makanan yang tercemar bakteri
salmonella. Ini bisa terjadi karena sumber
makanan yang tidak sehat ataupun pembersihan
yang tidak baik sebelum bahan makanan
tersebut dimakan. Bahkan pada sebagian kasus,
ada yang disebabkan menempelnya lalat pada
makanan yang sebelumnya hinggap di tinja
atau kotoran milik penderita tifus. Akhirnya
lalat tersebut menjadi perantara penularan tifus.

 Melalui tangan dan kuku yang tidak bersih,


sehingga tanpa kita sadari bakteri salmonella
yang bisa saja terdapat pada tangan dan kuku
kita masuk ke dalam mulut.

 Melalui air yang digunakan untuk minum atau


mencuci piring dan gelas dan peralatan makan
lainnya.

 Melalui kulit. Bakteri ini dapat masuk lewat


kulit yang terkoyak akibat luka. Bisa luka
bekas operasi, terjauth, atau luka lainnya.

 Tifus juga dapat menular melalui lingkungan


yang tidak bersih

Part of Entry Melalui kulit yang terluka, tangan dan kuku yang ti
dak bersih, lingkungan tempat tinggal
Suseptible semua orang

7. TBC

Infectious Agent Bakteri Mycobacterium  tuberculosis


Reservoir Manusia merupakan reservoar untuk  penularan
kuman Mycobacterium tuberculosis
Part of Exit Traktus respiratonus / paru-aru, saluran pencernaan,
perkemihan melalui kulit
Transmisi ditularkan melalui udara (droplet nucleat),
batuk, bersin, darah dan makanan
Part of Entry Udara masuk ke paru-paru , kulit, pencernaan
Suseptible pejamu adalah manusia atau hewan hidup,
termasuk burung dan arthropoda yang dapat
memberikan tempat tinggal dalam kondisi alam.

8. TETANUS

Infectious Agent Bakteri clostridium tetani


Reservoir Kotoran hewan, tanah yang terkontaminasi, dll
Part of Exit Masuk ke tubuh melalui luka yng terbuka
Transmisi Bakteri ini berkembang sangat cepat dan
melepaskan tetanospasmin (neurotoxin) ke dalam
darah. Tetanospasmin bersifat racun untuk saraf, zat
tersebut akan mengganggu sinyal yang bergerak
dari otak ke sumsum tulang belakang dan otot
sehingga dapat menyebabkan kejang dan kaku
Part of Entry  Luka yang terkontaminasi kotoran atau air liur
 Luka bakar
 Luka tusukan
 Luka dangkal, dll
Suseptible Sistem saraf

9. MENINGITIS

Infectious Agent Bakteri neisseriae meningitis/meningokokus


neisseriae
Reservoir Manusia
Part of Exit Penulara pada umunya melalui kontak langsung
dengan kasus / carrier nya.
Transmisi Bakteri masuk kedalam tubuh manusia melalui
saluran nafas bagian atas
Part of Entry Kontak langsung dengan kasus
Suseptible Selaput otak/sumsum tulang belakang

10. SISTISERKOSIS

Infectious Agent Larva cacing taenia


Reservoir Babi
Part of Exit Sistiserkosis menyebar melalui kontak dengan
cacing pita yang terinfeksi kotoran manusia.
Transmisi Sisterkosis menyebabkan benjolan dibawah kulit.
Ketika menyebar ke ota atau sumsum tulang
belakang, dapat menimbulkan sakit kepala dan
kejang
Part of Entry Melalui makanan atau air yang terkontaminasi
Suseptible Otak, otot, dan jaring

Anda mungkin juga menyukai