Anda di halaman 1dari 15

PENGERTIAN SILABUS, BUKU PEGANGAN PAI dan RPP

MENGANALISIS SILABUS BUKU PEGANGAN dan RPP

Tugas ini diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah PAI SD/SMP

Dosen Pengampu :

Dr. Junaidi Arsyad MA

Disusun Oleh :

Fatma Ramadhani Ismail (0301183222)

Nadia Ariska (0301181058)

Abdullah Al-Qusairy (0301183270)

Ilham Habibi Tanjung (0301183243)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya,sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Pengertian Silabus,Buku pegangan PAI
dan RPP Menganalisis silabus, Buku pegangan dan RPP pada mata kuliah Pendidikan Agama
Islam Pada SD/SMP. oleh dosen pengampu Bapak : Dr. Junaidi Arsyad MA

Akhir kata semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat memudahkan
pembaca untuk memahaminya. Adapun jika terdapat banyak kekeliruan atau kesalahan didalam
tugas ini, saya mohon kritik dan saran agar tugas ini dapat menjadi lebih baik lagi ke depannya.
Tentu saja saya tidak dapat menyelesaikan tugas ini tanpa bantuan pihak lain. Oleh karena
itu,saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh yang terlibat.

Medan, 10 Maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang masalah.................................................................................................2


B. Rumusan masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3

1.1.Silabus.................................................................................................................................3
A. Pengertian silabus.....................................................................................................3
B. Pengembangan penyusunan buku............................................................................4
C. Pengembangan penyusunan buku............................................................................5
D. Prinsip silabus..........................................................................................................6

2.1. Buku pegangan PAI..........................................................................................................7

2.2. RPP.....................................................................................................................................7

BAB III PENUTUP................................................................................................................11

A. Kesimpulan.................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang lahir dari sebuah keniscayaan pendidikan
Indonesia. Karakter bangsa Indonesia yang ramah dan santun sudah sangat terkikis akibat dari
masuknya budaya-budaya luar yang negatif. Sistem Pendidikan Nasional yang bermuara pada
kurikulum tingkat satuan pendidikan dianggap oleh beberapa pihak belum dapat
mengakomodir perbaikan karakter bangsa. Instruksi Presiden Republik Indonesia No 1 Tahun
2010 tentang Pendidikan Karakter menambah indikator politicall will pemerintah untuk
memperbaiki karakter bangsa ini melalui pendidikan. Keinginan akan terciptanya generasi
bangsa yang berakhlak mulia dan cerdas mendorong pemerintah untuk terus melakukan
perbaikan sistem pendidikan nasional.
Lahirnya Kurikulum 2013 didasari dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang
Perubahan Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Keluarnya Peraturan Pemerintah mengakibatkan terjadinya perubahan
terhadap standar kelulusan, standar isi, standar proses dan standar penilaian pendidikan. Sesuai
dengan Peraturan Pemerintah tersebut, Kurikulum 2013 lebih menekankan pada
internalisasi nilai-nilai sikap. Baik itu sikap spiritual (hablun minallah) maupun sikap
sosial (hablun minnannas).1
Pada Kurikulum 2013 digunakan istilah Kompetensi Inti. Kompetensi Inti merupakan tingkat
kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang peserta
didik pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi landasan Pengembangan
Kompetensi dasar. Kompetensi Inti sebagaimana dimaksud mencakup: sikap spiritual, sikap
sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai pengintegrasi muatan
Pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam mencapai Standar Kompetensi Lulusan.
Dalam implementasinya pada pembelajaran, kurikulum 2013 menuntut perubahan paradigma
pembelajaran dari mengajar (teaching) menjadi membelajarkan (learning). Keberhasilan
peserta didik tidak hanya ditentukan oleh hasil akhir semata, tetapi ada hal yang lebih penting
yaitu proses dalam pembelajaran. Kompetensi inti sikap spritual dan sikap sosial adalah

1
Gafur, Abdul (1986) desain intruksional langkah sistematis penyusunan pola dasar kegiatab belajar mengajar.
Sala. Tiga serangkai

1
kompetensi yang harus menjadi tujuan hakiki dari setiap proses pembelajaran. Implementasi
kurikulum 2013 bermuara pada pengembangan kompetensi spiritual keagamaan yang
mencakup perwujudan suasana belajar untuk meletakkan dasar perilaku baik yang bersumber
dari nilai nilai-nilai agama dan moral dalam konteks belajar dan berinteraksi sosial. Hal ini
menuntut guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk menjadi pilot
implementasi kurikulum 2013 di sekolah. Dengan posisi tersebut, Guru Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti harus memiliki kemampuan mengembangkan perencanaan
pembelajaran dengan baik sesuai dengan yang diharapkan oleh kurikulum 2013. Dalam
rangka mengimplementasikan program pembelajaran yang sudah dituangkan dalam silabus,
guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

B. Rumusan Masalah
1. Fungsi silabus
2. Fungsi buku pegangan dan Rpp

C. Tujuan Penulisan Makalah


Makalah ini di buat agar mahasiswa terkhususnya penulis jurusan pendidikan Agama islam
mengerti dan memahami apa itu silabus, buku pegangan dan RPP yang berguna untuk
sarana terjun kelapangan di dunia pendidikan nantinya.

2
BAB II
PEMBAHASAN
1.1. SILABUS
A. Pengertian Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata
pelajaran. Komponen silabus sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 32 tahun 2013, meliputi:
a. Identitas mata pelajaran
b. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan (sekolah) dan kelas2
c. Kompetensi inti
Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang
harus dimiliki seorang Peserta Didik pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi
landasan pengembangan kompetensi dasar. Kompetensi Inti mencakup: sikap spiritual, sikap
sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai pengintegrasi muatan
pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam mencapai Standar Kompetensi Lulusan.-
Yang dimaksud dengan ”Pengembangan Kompetensi spiritual keagamaan (KI-1)” mencakup
perwujudan suasana belajar untuk meletakkan dasar perilaku baik yang bersumber dari nilai-
nilai agama dan moral dalam konteks belajar dan berinteraksi sosial. - Yang dimaksud dengan
”Pengembangan sikap personal dan sosial (KI-2)” mencakup perwujudan suasana untuk
meletakkan dasar kematangan sikap personal dan sosial dalam konteks belajar dan berinteraksi
sosial - Yang dimaksud dengan ”Pengembangan pengetahuan (KI-3)” mencakup perwujudan
suasana untuk meletakkan dasar kematangan proses berfikir dalam konteks belajar dan
berinteraksi sosial.- Yang dimaksud dengan ”Pengembangan keterampilan (KI-4)” mencakup
perwujudan suasana untuk meletakkan dasar keterampilan dalam konteks belajar dan
berinteraksi social. Dalam proses pembelajaran, KI-1 dan KI-2 diajarkan secara tidak langsung
(indirect learning), artinya KI-1 dan KI-2 merupakan target dari pembelajaran KI-3 dan KI-4
yang diajarkan langsung/tatap muka (direct learning).
d. Kompetensi Dasar
Merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
terkait muatan atau mata pelajaran. Struktur kompetensi inti dan kompetensi dasar mata
pelajaran Penidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dapat dilihat pada Peraturan Menteri

2
Gafur Abdul (1986) prinsip desain pembelajaran Jakarta ,

3
Pendidikan Dan Kebudayaan RI Nomor 69 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.

e. Materi pokok
Memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir
sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.
f. Pembelajaran
Yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi
yang diharapkan.
g. Penilaian
Merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian
hasil belajar peserta didik.Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan
pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan
mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan
tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu merupakan perkiraan waktu rerata untuk
menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
i. Sumber belajar,
Sumber belajar adalah sumber yang digunakan dalam pembelajaran. Dapat berupa buku, media
cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain

B. Pengembang dan penyusun buku


Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam
sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP),
dan Dinas Pendidikan.
1) Sekolah dan Komite Sekolah3
Pengembang silabus adalah sekolah bersama komite sekolah. Untuk menghasilkan silabus
yang bermutu, sekolah bersama komite sekolah dapat meminta bimbingan teknis dari
perguruan tinggi, LPMP, dan lembaga terkait seperti Balitbang Depdiknas.
2) Kelompok Sekolah
Apabila guru kelas atau guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan
pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan untuk

3
Gafur Abdul (1986) prinsip desain pembelajaran Jakarta ,

4
membentuk kelompok guru kelas atau guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang
akan dipergunakan oleh sekolah tersebut
3) Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
Beberapa sekolah dan atau sekolah-sekolah dalam sebuah yayasan dapat bergabung untuk
menyusun silabus. Hal ini dimungkinkan sebab sekolah dan komite sekolah karena sesuatu hal
belum dapat melaksanakan penyusunan silabus. Kelompok sekolah ini juga dapat meminta
bimbingan teknis dari perguruan tinggi, LPMP, dan lembaga terkait seperti Balitbang
Depdiknas dalam menyusun silabus.
4) Dinas Pendidikan
Dinas pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk sebuah
tim yang terdiri dari para guru yang berpengalaman di bidangnya masing-masing.

C. Prinsip Pengembangan Silabus


Pengembangan Silabus hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip berikut ini.
1) Ilmiah: keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar
dan dapat dipertangungjawabkan secara keilmuan. 4

2) Relevan: cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran, dan urutan penyajian materi dalam silabus
sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta
didik.

3) Sistematis: komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam


mencapai kompetensi.

4) Konsisten: ada hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator,
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian.

5) Memadai: cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber


belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapain kompetensi dasar.

6) Aktual dan Kontekstual: cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, kegiatan


pembelajaran, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni
mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.

4
Ibid

5
7) Fleksibel: keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasi peserta didik,
pendidikan, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
Sementara itu, materi ajar ditentukan berdasarkan dan atau memperhatikan kultur daerah
masing-masing. Hal ini dimaksudkan agar kehidupan peserta didik tidak tercerabut dari
lingkungannya.

8) Menyeluruh: komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif,


psikomotor).

D. Tahap-tahap Pengembangan Silabus


Tahap perencanaan Silabus meliputi 5 tahapan, yakni;
a. Perencanaan: mengumpulkan dan mempersiapkan informasi, berburu referensi yang sesuai
dari berbagai sumber.

b. Pelaksanaan: dalam menyusun silabus harus berpedoman pada Standar Isi dan Kurikulum
(KTSP).

c. Perbaikan: buram silabus perlu dikaji ulang sebelum digunakan dalam kegiatan
pembelajaran. Pengkajian dapat melibatkan para spesialis kurikulum, ahli mata pelajaran, ahli
didaktik-metodik, ahli penilaian, psikolog, guru/instruktur, kepala sekolah, pengawas, staf
profesional dinas pendidikan, perwakilan orang tua siswa, dan siswa itu sendiri.

d. Pemantapan: masukan dari pengkajian ulang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk
memperbaiki buram awal. Apabila telah memenuhi kriteria, rancangan silabus dapat segera
disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.

e. Penilaian silabus: penilaian pelaksanaan silabus perlu dilakukan secara berkala dengan
mengunakaan model-model penilaian kurikulum.

E. Komponen-komponen Silabus
Silabus sekurang-kurangnya memuat komponen-komponen berikut ini.5
1) Identitas Silabus

5
Ibid

6
2) Standar Kompetensi

3) Kompetensi Dasar

4) Materi Pokok/Pembelajaran

5) Kegiatan Pembelajaran

6) Indikator

7) Penilaian

8) Alokasi Waktu

9) Sumber Belajar

2.1. Buku Pegangan PAI dan RPP

Contoh buku pegangan

2.2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP6


Silabus merupakan salah satu bentuk perencanaan pembelajaran yang masih memerlukan
penjabaran yang lebih operasional ke dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas,

6
Gafur Abdul (1987) Pengaruh sterategi urutan penyampaian umpan balik dan keterampilan intelektual
terhadap hasil belajar konsep

7
laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap kompetensi dasar. Oleh karena itu, apa yang
tertuang di dalam RPP harus memuat hal-hal yang secara langsung berkaitan dengan aktivitas
pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu Kompetensi Dasar tertentu.
Dalam menyusun RPP guru harus mencantumkan Standar Kompetensi yang memayungi
Kompetensi Dasar yang akan dibidiknya. RPP secara rinci harus memuat: tujuan
pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah kegiatan
pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian
1. Langkah-langkah Penyusunan RPP7
a. Mencantumkan identitas
Nama sekolah :

Mata Pelajaran :

Kelas/Semester :

Standar Kompetensi :

Kompetensi Dasar :

Indikator :

Alokasi Waktu :

Catatan:
RPP disusun untuk satu Kompetensi Dasar.

Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus yang disusun
oleh satuan pendidikan

Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar yang bersangkutan,
yang dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan. Oleh karena itu, waktu untuk
mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali
pertemuan bergantung pada karakteristik kompetensi dasarnya.

7
Gafur Abdul (1987) Pengaruh sterategi urutan penyampaian umpan balik dan keterampilan intelektual
terhadap hasil belajar konsep

8
b. Mencantumkan Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang direncanakan harus dikuasai siswa
yang digali berdasarkan kompetensi dasar tertentu. Tujuan pembelajaran harus dirumuskan
dalam bentuk pernyataan yang operasional dan dapat diukur. Apabila rumusan kompetensi
dasar sudah operasional, rumusan itulah yang dijadikan dasar dalam merumuskan tujuan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat terdiri atas sebuah tujuan atau beberapa tujuan.

c. Mencantumkan Materi Pembelajaran 8


Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Materi pembelajaran dikembangkan dengan mengacu pada materi pokok yang ada dalam
silabus.
d. Mencantumkan Metode Pembelajaran

Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model
atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi
yang dipilih.

e. Mencantumkan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap
pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan
pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Akan tetapi, dimungkinkan dalam
seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model yang dipilih, menggunakan
urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/pembuka,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan.

f. Mencantumkan Sumber Belajar


Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang
dikembangkan oleh satuan pendidikan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan,

8
Gafur Abdul (1987) Pengaruh sterategi urutan penyampaian umpan balik dan keterampilan intelektual
terhadap hasil belajar konsep

9
media, narasumber, alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional.
Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referens, dalam RPP harus
dicantumkan judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu.

g. Mencantumkan Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai untuk
mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat ituangkan dalam bentuk matrik
horisontal atau vertikal. Apabila penilaian menggunakan teknik tes tertulis uraian, tes unjuk
kerja, dan tugas rumah yang berupa proyek harus disertai rubrik penilaian.

Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN9
(RPP)
SMP/MTs. : ...................................
Mata Pelajaran : ...................................
Kelas/Semester : ...................................
Standar Kompetensi : ...................................
Kompetensi Dasar : ...................................
Indikator : ...................................
Alokasi Waktu : ..... x 40 menit (… pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran
B. Materi Pembelajaran
C. Metode Pembelajaran
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Pertemuan 2
E. Sumber Belajar
F. Penilaian

9
Gafur Abdul (1987) Pengaruh sterategi urutan penyampaian umpan balik dan keterampilan intelektual
terhadap hasil belajar konsep

10
BAB III
PENUTUP

Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata
pelajaran. Komponen silabus sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 32 tahun 2013, meliputi:
a. Identitas mata pelajaran
b. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan (sekolah) dan kelas
c. Kompetensi inti
Silabus merupakan salah satu bentuk perencanaan pembelajaran yang masih memerlukan
penjabaran yang lebih operasional ke dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

11
DAFTAR PUSTAKA
Gafur Abdul (1987) Pengaruh sterategi urutan penyampaian umpan balik dan keterampilan intelektual terhadap
hasil belajar konsep

Gafur Abdul (1986) prinsip desain pembelajaran Jakarta ,

Gafur, Abdul (1986) desain intruksional langkah sistematis penyusunan pola dasar kegiatab belajar mengajar.
Sala. Tiga serangkai

Anda mungkin juga menyukai