Anda di halaman 1dari 26

MENTER!

ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


REPUBLIK INDONESIA

Pf!:RATURAN MENTERL ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


REPUBLIK INDONl:!:Sl/\
NOMOI~ :; ~ TAllUN '.;n1r:
TENTANG
PEDOMAN PENETAPA;.J ZONA KONSC:RVASI AIR TANAH

DENC/\N RAHMAT TUI !AN YANG MAHA ~SA

MENTE:Rl ENEl~GI DAN SUMl:lER 1)1\YA '.VHNERAL l~EPUBLII~ INDONESIA,

Menimbang bahwa untuk melaksanakan kctcntuau Lampiran CC


Pf'mhngian Urusan Pcrncrintahan Bidang Energi dan
Surnbcr Daya Mineral Sub l.Jrusan Geologi kolom 3 huruf b
Undang-Undang Nornor 23 Tahun 2014 ten tung
Perncrintahan Daerah scbagaimana lelah bcberapa kali
diubah tcrakhir dcngan lindang-Undang Nornor 9 Tahun
2015 tcntang Perubahun Kedua atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tcntang Pcmcrintahan Dacrah, perlu
rncnctapkan Peraturan Merueri Energi dan Surnber Daya
Mineral tentang Pcdornan Penctapan Zona Koriservasi Air
Tannh;

Mcngingat 1. Unclang-Undang Nomor 11 Tahun 1.974 tcntang


Pengairan (Lembaran Negara Rcpublik l ndonesia
Tahun 1974 Nomor 65, Tarnbahun Lcmbaran Negara
Republik ludouesia Nomor ::\046);
-2

2. Undang-Uudang Nomor 23 Tahun 2014 rentang


Pernerintahan Duerah (Lcmbaran Negara Rcpublik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tarnbahan
Lcrnbaran Negara R\.'pllblik lndoncsia Nornor 5587)
scbagairnana tclah beberapa kali diubah tcrakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 ccntang
Perubahan Kedua aras Undang-Undang Nomor 23
Tuhun 2014 tcniang Pcrncrint.ahan Dae rah (Lernbaran
Negara Rcpublik Indonesia Tahun 2015 Nornor 58,
Tarnbahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
3. Pcraturan Pc111eri11Lah Nomor 22 Tahun 1982 ientang
Tara Pcngaturan Air (Lcrnbaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1982 Nomor a7, Tambahan Lernbaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3225);
4. Peraturan Perncrintah Nornor 121 Tahun 2015 ten tang
Pengusahaan surnbcr Daya Air [Lcmbaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 314,
Tarnbahan Lernbaran Negara Rcpublik Indonesia
Nornor 580 l);
5. Peru+urau Presidcn Nomor 68 Tahun 2015 tentang
Kcmcnterian Energi dan Surnber Daya Mineral
(Lcmbaran Negara Rcpublik Indonesia Tahun 2015
Nornor 132) sebagaimana Lelah diubah dengan
Pcraturan Presiden Nomor I 05 Tahun 2016 rentang
Pcrubahan atas Pcraturan Presiden Nomor 68 Tahun
2015 teru ang Kcmcnrcrian Energi dan Surnber Daya
Mineral (Lcrnbaran Negara Rcpublik Indonesia Tahun
2016 Nornor 289);
6. Pcraturan Me-rn eri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nornor 13 Tahun 2016 teniang Organisasi clan Tar»
Kerja Kemcntcrian f':m:rgi clan Surnbcr Daya Mineral
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nornor
782);
7. Pcraturan Mcntcri Energi clan Strrnber Daya Mineral
Nornor 2 T<1hL1n 2017 rcntang Cekungan 1\ir Tarrah dr
Indonesia (Serita Negara Rcpublik Indonesia Ta hun
20 l 7 Nomor 56);
~3 .

MEMUTUSKAN:
Mcnetapkan PERATURAN Ml!:NTERI ENER(TI DAN SUMBER DAYA
MINERAL TENTANG PEDOMAN PENETAPAN ZONA
J..:ONSERVASI AIR TANA! l.

Paiml 1
Dalarn Pcraturan Mcnteri ini yang dirnaksud dengan:
1. Air Tanah adalah air yang ierdapat di dalam lapisan
tanah atau batuan di bawah perrnukaan tanah.
2. Akuifcr adalah lapisan batuan jenuh Air Tariah yang
dapat menyimpan clan meneruskan Air Tanah dalam
jumlah cukup dan ekonornis.
3. Akuifcr Tertckan adalah Akuifer yang dibatasi di
bagian atas dun bawahnya oleh lapisan kedap air.
4. Akuifer Tidak Tertckan adalah Akuifcr yang dibatasi di
bagian atasnya olch muka Air Tanah bcbas dan di
bagian bawahnya olch lapisan kedap air.
5. Cckungan Air Tarrah adalah suatu wilayah yang
dibatasi olch barns h idrogcologik, ternpat sernua
kejadian hidrogcologik scpcrti proses pcngimbuhan,
pengaliran, clan pelepasan Air Tanah bcrlangsung.
6. Daerah lmbuhan Air Tanah adalah daerah rcsapan air
yang marnpu menarnbah Air Tanah sccara alamiah
pada Cekungan Air Tanah.
7. Daerah Lepasan Ai1· Tunah adalah daerah kcluaran Air
Tanah yang bcrlangsung secara alamiah pada
Cekungan Air Tarrah.
8. Konservasi Air Tarrah adalah upaya mcrnelihara
keberadaan serta kcberlanjutan kcadaan, sifat, dan
Iungsi Air Tanah agar senantiasa tcrsedia dalarn
kuantiias dan kualitas yang memadai untuk
mcmenuhi kcbutuhan makhluk hidup, baik pada
waktu sekarang rnaupun yang akan datang.
9. Kondisi Air Tarrah adalah keadaan Air Tanah pada
suatu saat yang mcncakup kuantitas dan kuahtas Air
Tanah dalam suatu sistem Akuifer.
10. Kualitas Air Tanah adalah sifat fisika, kandungan
kimia, serta kandungan bakteri Air Tanah.
I I. Lingkungan Air T<111ah udalah lingkungan fisik yang
terpcngaruh olch Kondisi Air Tanah.
- 4 -

12. Muka Air Tanuh adalah ketinggian permukaan Air


Tanah suat.u sistern Akuifer pada suatu lokasi dan
waktu tcrtcn Lu.
13. Muka Piczornetrik adalah muka Ai1· Tarrah pada Akuifer
Tertekan.
14. Muka Freatik adalah rnuka Air Tunah pada Akuifer
Tidak Tcrtckan.
15. Hidrograf adalah grufik yang mcnggarnbarkan
hubungnn aruura kcdudukan muka Air Tanah dan
waktu.
16. Zona Kon scrvasi Air Tanah adulah zoria atau dacrah
yang ditcntukan berdasarkan kesamaan koridisi dava
dukung Air Tanah, kesarnaan tingkal kerusakan Air
Tanah , clan kesarnaan p-ngelolaannya.
17. Zona Perlindungan Air 'I'anah adalah daerah yang
karcna Iungsinya tcrhadap Air Tanah sangat penting
schingga dilindungi.
18. Zona Pemanfuatan Air T£111ah udalah daerah yang Air
Tanahnya dapai dimanfaai kan scpcrti kawasan budi
daya.
19. Menteri adalah mcnieri yang menyelenggarakan
urusan pemcrintahan di bidang cnergi clan sumber
daya mineral.
20. Kepala Badan adalah kepala badan yang rnempunyai
Lu gas men) clcnggarakan penelitian, pcnyelidikan, dan
pelayanan di bidang surnbcr daya geologi, vulkanologi
clan mitigasi bencana gcologi, Air Tanah, dan geologi
lingkungan, serta survei gcologi.

Pusal 2
Zona Konservasi Air Tanah disusun berdasarkan Cekungan
Air Ta nah yang Lelah ditctapkan oleh Mcntcri.

P;;1sal 3
( l) Dalarn melakukan kcgiaian penyusunan Zon
Konservasi Air Tanah. Badan Gcologi dun/ atau Dina
Daerah Provins] vang mcmbidangi Air Tanah dapa
bckcrja sama dcngan pihak lain yang merniliki
kornpetensi di bidang Air Tanah.
(2) Pihak lain scbagaimana dirnaksud pada ayat ( l) yaitu:
a. kemcntcrian/Icmbaga pcnelitian negara/ daerah;
b. Iernbaga penelitian perguruan tinggi; dan/alau
c. badan usaha.
(3) Pihak lain yang melakukan kcrja sarna kegiatan
penyusunan Zona Konscrvasi Air Tarrah scbagaimana
dimaksud pada ayat Pi wajib:
a. menyunpan clan mengarnankan data dan
informasi basil kerja sarna scsuai dcngun
ketcntuan pcraturan pcrundang-undangan; clan
b. rnenyerahkan scluruh data clan informasi hasil
kerja sama kepada Badan Gcologi aiau Dinas
Daerah Provinsi yang mcrnbidangi Air Tanah
scsuai dcngan kewcnangannya dcngan mcngacu
pada Peraturan Mentcri im.
(4) Dalarn hal Dinas Dacrah Provinsi yang membidangi air
tanah bekcrja sama derigan pihak lain, data dan
inforrnasi ha sil kcrja sama sebagairnuna dimaksud
pada ayat (Ji huruf b dilaporkan kepada Kepala Badan.
(5) Data dan informasi basil kcrja sarna sebagaimana
dirnaksud pada ayut (4) rncrupakan data clan inforrnasi
milik Negara.

Pasal 4
{I] Kepala Badan menyarnpaikan usulau pcnciapan Zona
Konscrvasi Air Tanah kepada Menteri.
(2) Mentcri rnenetapkan Zona Konservasi Air Tanah pada
Cekungan Air Tanah lintas daerah provinsi dan lintas
negara.

Pasal 5
(1) Kepala Dinas Daerah Provins] yang membidangi J\ir
Tarrah mcnyampaikan usulan pcnetapan Zona
Kouservasi Air Tarrah kcpacla guberriur setelah
dicvaluasi olch Badan Gcologi.
(2) Guberrnrr mcnetapkan Zona Konservasi Air Tanah
pada Cekungan Air Tarrah dalarn daerah provinsi.
- 6
~

(3) Zona Konservasi Air Tarrah yang telah ditetapkan oleh


gubernur scbagairnana dirnaksud pada ayat (2)
disarnpaikan kepada Menteri scbagai laporan.
(4) Guberriur mcnetapkan Zona Konservasi Air Tanah
sebagairnana dirnaksud pada ayat (2) dengan mcngacu
kepada Pcraturan Menteri ini.

Pasal 6
( 1) Zona Konservasi Air Tarrah yang telah ditctapkan
sebagaimana dimaksud dalarn Pasal 4 ayai (2) dan
Pasal 5 ayar (2) diperbarui paling Iarnbat 5 (lima) tahun
sejak tanggal ditetapkan.
(2) Pernbaruan Zona Konservasi Air Tanah sebagaimana
dirnaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan
evaluasi data basil pernantauan.
(3) Pernbaruan Zona Konservasi Air Tanah sebagairnana
dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan oleh Menteri
atau gubernur sesuai dengan kcwenangannya.

Pasal 7
Tata cara penyusunan dan pernbaruan Zona Konservasi Air
Tanah scbagaimana dimaksud dalam Pa sal 4 sampai
clengan Pasal 6 tercaruum clalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak tcrpisahkan dari Pcraturan
Menteri ini.

Pasal 8
Dalam melakukan kcgiaian pembaruan Zona Konscrvasi Air
Tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Badan
Geologi dan Dinas Daerah Provinsi yang membidangi Air
Tarrah dapat bekerja sama dengan pihak lain yang mcmiliki
kompctcnsi di bidang Air Tarrah sebagaimana dirnaksud
dalarn Pasal 3.

Pasal 9
Pcnetapan Zona Konservasi Air Tarrah dilaksanakan oleh
Ment.eri atau gubernur scsuai dengan kewenangannya
paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak Pcraturan
Mcnteri ini diundangkan.
- 7 -

Pnsal 10
Pcraturan Mcntcri rru mulai berlaku pada ranggal
diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, merncrin tab kan


pengundangan Peraturan Men Leri 1111 dcngan
pencmpatannya dalarn Berita Negara Rcpublik Indonesia.

Ditetapkan di .Iakarta
pada tanggal :;:.i :':ei 2C · 8

Mt::NTERJ ENEJ./Gl DAN SUMBER DAYA MINERAL


REPLJBLLK INDONESIA,

TLcl.

JGNJ\SIUS ,JONAN

Diundangkan di .Jakarta
pada tanggal 4 ..-:uni ?C '. 8

DIREKTUr~ .Jl:::NDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANCl\N
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAI{ ASASI MANUSlA
REPUBLIK INDONESIA,

Ttd.

WI DODO EKATJl\HJANA

l:H•:XITA NEGARA REPUBLll~ INDONESIA TAHUN 2018 NOMOR JJ:,


- 8 -

LAMPI RAN
PERATURAN MENTER! ENEROI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 31 T/\HUN 2018
TENTANG
PEDOMAN PENETAPAN ZONA KONSERVAS! AIR TANAH

TATA CARA
PENYUSUNi\N DAN PEMBARUAN ZONA I<ONSERVASI AIR TANAH

BAB I
PENDAHULUAN

A. Laiar Belakang
Keberadaan Air Tanah saat ini tcrgolong pcnting dan straregis
karena menjadi kebutuhan pokok hajat hidup orang banyak dalam
berbagai aktivitas masyarakat, tcrurarna scbagai pasokan penycdiaan
air minum pcdesaan dan pcrkotaan , sorta berbagai kebutuhan lainnya
termasuk kcbutuhan untuk industri.
Air Tanah termasuk dalarn sumbcr daya alam ane dapat
"
'
diperbaharui yang proses pembcntukannya memerlukan waktu Jama.
Apabila Air Tanah tersebut Lelah rnengalarni kerusakan baik kuantitas
maupun kualitasnya. rnaka proses pcmuliharmya akan rnernbutuhkan
waktu lama, biaya unggi, tcknologi yang rumit, dan tidak akan kcmbali
pacla kondisi awalnya.
Tingkat kebutuhan air pada dacrah yang belum terpenuhi dari
surnber air perrnukaan urnurnnya terjadi karena pcngarnbilan Air Tarrah
yang tinggi sehingga tcrjadi perubahan Kondisi Air Tanah yang bcrbeda
di sctiap wilayah sesuai dcngan bcsaran jumlah pengarnbilan, schingga
dipcrlukan pengendalian pengambilan Air Tarrah rnelalui upaya
Konscrvasi Air Tanah.
Dalarn rangka pelaksanaan Koriservasi Air Tanah diperlukan
pengaturan pemaruaaran Air Tunah yang diatur scsuai dengan Zona
Konservasi Air Tarrah dalarn suatu Cckungan Air
Tanah.
- 9
-

Pcdornan Penetapan Zona Konservasi Air Tanah sccara substansi


mernbahas mengenai Tata Cara Penyusunan dan Pernbaruan Zona
Konscrvasi Air Tanah yang dilakukan olch Pcmerintah dan Pernerintah
Dacrah Provinsi sebagai pclaksanaan kctcntuan l.ampiran CC
Pcmbagian Urusan Pcrncrintahan Bidang Energi dan Sumber Daya
Mineral Sub Urusan Gcologi kolorn 3 huruf b Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 tcntang Pernerintahan Duerah.
Tata cara penyusunan dan pembaruan Zona Koriservasi Air Tanah
dimaksudkan sebagai acuan bagi Pemcrintah dan Pemcrintah Dacrah
Provinsi dalarn rnenyusun Zona Konservasi Air Tanah untuk penetapan
peta Zona Kouservasi Air Tanah atau peta Zona Konscrvasi Air Tanah
hasil pernbaruan.
B. Sistcmatika
Sistcmatika Tata Cara Penyusunan clan Pembaruan Zona Konscrvasi
Air Tanah sebagai berikui:
BAB I Pcndahuluan
BAB II Tata Cant Penyusunan Zona Konservasi Air Tariah
A. Pcngumpulan Data dan lnforrnasi
l. Dau.1 Primer
2. Data Sekundcr
B. Evaluasi dan Analisis Data dan Inforrnasi
1. Deliniasi Zona Pcrlindungan Air Tanah
a. Dcliniasi Daerah Irnbuhan Air Tanah
b. Pencntuan Zona Pcrlinclungan Mata Air
2. Evaluasi Kondisi clan l.ingkungan Air Tanah
a. Dasar Perumbungan
b. Tingka: Kerusakan Kondisi Air Tanah
c. Tingkat Kerusakan Lingkungan Air Tanah
3. Evaluasi Kcdalarnan Sumur Produksi clan Akuifcr
yang akan Disadap
4. Evaluasi Debit Pcugambilan Air Tarrah
C. Pcnyusunan Peta Zona Konscrvasi Air Tanah
BAB Ill Tata Carn Pcmbaruan Zona Koriscrvasi Air Tanah
A. Tata Cara Pengurnpulan Data
l. Pernantauan Kuan Lilas Air Tarrah
a. Pcrnantauan Muka Air Tanah
b. Pcmantauan Pcngambilan Air Tanah
- 1010
10 -
-

2. Pcrnamuuan Kualitas Air Tanah


a. Pcmuntauun Sifat Iisika Air Tarrah
b. Pernantauan Sifat kirnia Air Tanah
c. Pcmantauan kandungan mikrobiologi Air
Tan ah
3. Pemantauan Lingkungan Air Tanah
<1. Pcmantauan terhadap Pcncemaran Air Tanah
b. Pcrnantauan tcrhadap Intrusi Air Laut
c. Pemantauan ierhadap Amblcsan Tarrah
1) Pernantauan arnblcsan tanah pada pada
titik ikat
2) Pemanrauan gejala arnblesan tanah
13. Evaluasi Kondisi dan Lingkungan Air Tarrah
Tata cara evaluasi koridisi dan Lingkungan Air Tanah
rnuratis rnutandis dcngan tata cara cvaluasi kondisi
dan Lingkungan Air Tanah pada penyu sunan Zona
Konscrvasi Air Tarrah sebclurnnya.
C. Penyusunan Peta Zona Koriscrvasi Air Tanah Ha sjl
Pernbaruan
BAB II
TATA CARA PENYUSUNAN ZONA KONSERVASI AIR TANAH

Pcnyusunan Zona Koriservasi J\ir Tanah dilakukan rnelalui


kcgiatan pengumpulan data dan inforrnasi, cvaluasi dan analisis yang
diruangkan dalam beruuk pcm Zona Konscrvasi Air Tanah.
A. Pengumpual n Data dan
Informasi
Dalarn pelaksanaan kegiatan pcnyusunan Zona Koriservasi Air Tanah
didasarkan atas data dan informasi dari Cekungan Air Tanah yang
terdiri alas data primer dan data sekunder Air Tanah.
I. Daw Primer
Pcngumpulan data primer Air Tanah dilakukan rnelului
pcngukuran, pernantauan, penyelidikan , dan pcnclitian di
Iapangan.
Datu primer Air Tanah paling sedikit meliputi:
a. Pcnyebaran surnur produksi Air Tanah, surnur pantau, clan
mata air;
b. Data uji pcrnompaan sumur gali, sumur pasak maupun
surnur bor;
c. Muka Air Tanah;
d. Debit sumur bor, surnur pasak, surnur gali dan mata air;
c, Jurnlah pcmanfaat an Air Tanah;
f. Data sifat Iisik clan kimia Air Tarrah: dan
g. Data kondisi dan Lingkungan Air Tarrah.
2. Data Sek urider
Daw. sekundcr Air Tarrah dipcrolch tcrutarna rnclalui pengumpulan
data dari bcrbagai instan si ierkait yang rncliputi:
a. Peta Rupa Bumi;
b. Peta Hidrogeologi;
c. Peta Potensi Air Tanah: "l
cl. Batas horizontal clan vcrtikal Cckungan Air Tanah;
c. Lokasi dan keadaan Dacrah lmbuhan Air Tanah ;
f. Konfigurasi clan parameter sistern Akuifer; *)
g. Pcnarnpang litulogi dun konstruksi surnur;
h. Data hidroklirnatologi:
1. Pcnggunaan lahan;
J. .Jurnlah dan pert umbuhan penduduk;
k. Data pcmanfaatan Air Tanah; dan/atau
I. Darnpak negatif akibai pemanfaatan Air Tanah.
*I jika belurn tersedia wajib clisusun sebelum menyusun peta
Zona Konservasi Air Tanah
B. Evaluasi dan Analisis Data dan Informasi
Pada dasarnya kcgiatan evaluasi dan analisis data ini dilakukan melalui
kegiatan sebagai berikut:
1. Dcliniasi Zona Pertindungan Air Tanah
Zona Perlindungan Air Tarrah ditcntukan pada setiap Cekungan Air
Tanah. Penentuan Zona Perlindungan Air Tanah rneliputi
pcncntuan Daerah Im buhan Air Tanah, clan zona pcrlinclungan
rnara air.
a. Dcliniasi Dacrah lmbuhan Air
Tanah
Pcncntuan Daerah Irnbuhan Air Tanah dapat dilakukan
mclalui identifikasi data hidrogeologi scbagai berikut:
1) Penentuan Daerah Irnbuhan Air Tanah berdasarkan
ickuk lcrcng.
Tckuk lereng merupakan batas antara morfologi dataran
dengan perbukitan urnurnnya mcrupakan dacrah kaki
bukit atau kaki pcgunungan dcngan daerah imbuhan
yang umumnya bcrada di alas rckuk lereng, sedangknn
daerah yang tcrlctak di bawah tekuk lereng yang bcrupa
morfologi dataran rncrupakan Daerah Lcpasan Air Tanah.
2) Penentuan Dacrah Imbuhun Air Tanah berdasarkan pola
aliran sungai.
Daerah Imbuhan Air Tanah pada umurnnya dicirikan
oleh beberapa anak sungai yang rclatif pendek dan lurus.
Pada umumnya Dacrah lmbuhan Air Tanah ditcrnpau
oleh sungai ordc kctiga dun kecmpat 1,11.au ordc yang lcbih
rendah lagi. Dacrah dengan morfologi kawasan yang
ditcmpati oleh aliran sungai utarna atau bcberapa cabang
aliran sungai urama yang relatif panjang alurnya
mcrupakan Dacrah Lepasan Air Tariah.
3) Pcncntuan Daerah lrnbuhun Air Tarrah bcrdasarkan
kcmunculan mata air.
Mata air rnerupakan tcmpat. pernunculan atau pelepasan
Air Tanah kc pcrrnukaan tanah. Dacrah di bagian hulu
dari t.itik kemunculan mata air sccara umum merupakan
Dacrah Imbuhan Air Tanah. scdangkan di bagian hilirnya
mcrupakan daerah pclepasan Air Tanah. Beberapa titik
mata air pada umurnnya terletak pada ketinggian yang
rclatif sama, sehingga dcretan titik rnata air rcrsebut
dapat ditarik garis scbagai batas antara Daerah Imbuhan
Air Tarrah dan Daerah l.epusan Air Tariah.
4) Penentuan Duerah lmbuhan Air Tarrah berdasarkan
kedudukan Muka Air Tanah.
Di Dacrah I rnbuhan Air Tarrah kondisi tckanan
hidraulika pclapisan jenuh air pada utik yang berdekatan
dengan bidang Muka Air Tarrah lebih bcsar daripada
tekanan hidruulika pada titik yang bcrada di bawahnya,
sehingga kedudukan Muka Air Tarrah scmakin dalarn
sciring dcngan sernakin dalarnnya lubang bor. Sumur
yang dibuat di Daerah Irnbuhan Air Tanah urnumnya
mcrnpunyai Muka Air Tanah yang dalam, apabila surnur
tcrsebut semakin dalnrn rnaka kcdudukan Muka Air
Tanuhnya lebih dalarn juga.
S] Pcncntuan Dacrah lrnbuhan Air Tarrah bcrdasarkun
hidrokirnia dan isotop.
Pcncntuan Daerah Irnbuhan Air 'Tanah clapat pula
dilakukan dengan metodc antara lain aplikasi
isotop alarn, suhu Air Tanah, dun kesirnbangan ion
khlorida (chloride mass bczlance).
b. Pcncntuan Zona Perhndungan Mata Air.
Zona pcrlindungan mata air dilakukan dcngan cara
menggaris-batasi (mcndcliniasi) dengan radius 200 meter dari
lokasi pcmunculan rnata air. Dalarn radius tersebut pcrlu
ditetapkun larangan kegiatan pcngeboran dan pcnggalian
dalarn zona perlindungan rnata air tersebut.
- 14 -
1414
-

2. Evaluasi Kondisi dun Lingkungan Air Tarrah


a. Oasar Pertimbangan
Keseimbangan aruara jurnlah kctcrsediaan Air Tarrah dan
pcngguriaannya rncrupakan faktor urarna dalarn mcncntukan
tingkat kcrusakan kondisi dan Lingkungan Air Tannh. Apabila
jumlah pemanfaatan Air Tunah lebih bvsar daripada jurnlah
ketersediaannya, akan icrjadi kerusakan kondisi clan
l.ingkungan Air Ta nah tcrscbui. Oleh karcna itu, dasar
pcrtirnbangan yang digunakan dalam menentukan kcr usakan
kondisi dun Lingkungan Air Tarrah terscbut mcliputi:

1) jurnlah pemunfaatan Air Tanah;


2) pcnurunan Muka Air Tanah,
3) perubahan Kualitas Air Tunah; dun/atau
4) darnpak negatif terhadap lingkungan yang timbul seperti
arnblcsan tanah, penccrnaran Air Tanah karcna rnigrasi
zat pcnccmar, penyusupan air laut ke dalarn Air Tarrah
ta war, clan kckcringan ) ang discbabkan oleh migrasi Air
Tariah dari sistem Akuifcr Tidak Tertekan kc dalarn
sistern Akuifer Tertckan,
Kcrusakan konclisi dan Lingkungan Air Tanah rneliputi
kcrusakan kuantitas Air Tunuh, Kualitas Air Tanah, clan
Lingkungan Air Tanah.

b. Tingkat Kcrusakan Kondisi Air Tarrah


1) Tingkat kerusakan Air Tarrah dapat dibagi mcnjadi 4
(emput) tingkaum yaiiu aman , rawan, k ru.is, clan rusak.
Bcrdasarkan pcriurunan Muka Air Tariahnya, tingkat
kcrusakan Air Tunah dapat dibagi menjadi 4 (cmpat]
tingkatan yaitu aman , rawan, kritis, clan rusak.

Tingkat kcrusakan Air Tanah yang diakibatkan oleh


penurunan Muka Air Tanah adalah sebagai berikut:

a) Tingkat Kerusakan Air Tanah pacla Sistcm Akuifcr


Ticlak Tcrtckan (Uambar l).
Aman : pcnurunan Muka Frcatik < 40%
Rawan : perturunan Muka Frcatik 40'Yo s.d. 60°/.,
Kritis periurunan Muka Frearik > 60°;., s.d. 80%
Rusak pcnurunan ML1ka Freatik > 80%
Gambar I

Kritcria Kerusakan Air Tanah pada Sistcm Akuifcr


Tidak Tcrtekan Berdasarkan Pcnurunan Muka Air
Tan ah
// l/'V\ II\ \ I II\ \V\ 17 \ I

Mull• ffre111U. "'ilh'

Mul«I Fre3hk

Sopt= penurunan Muka Air Tanah akibat


pcngarnbilan Air Tarrah dengan debit
optimum

H ketebalan sistem Akuifcr Tidak Tcrtekan

·· ketebalan kolorn Air Tanah awal

h = pcriurunan kolorn Air Tanah sctelah


pengambilan Air Tanah

Pcrubahan Muka Air Tanah (s] = h/Sopt x I 00°;.,

Aman : s < -10°/c,

Kritis s antara 60'Yo - 80%

Rusak s > 80%

b) Tingkai Kcrusakan Air Tarrah pada Sistern Akuifcr


Tcrtckan (Garnbar 2)
Aman : penurunan Muka Piezornctrik < 40%

Rawan : penurunan Muka Piezornctrik 40% s.d. 60%

Kritis pcnurunan Muka Piezometrik > 60% s.d. 80%

Rusak pcnurunan Muka Piczomctrik > 8()%,


Oarnbar 2

Kritcria Kcrusakan Air Tanah pada Sistern Akuifer


Tertckan Berdasarkan Penurunan Muka Air Tanah

H ~ tinggi kcnaikan air clihitung dari batas atas


Akuifer Tertekan

Sopt (pcnur unan M uka Piezomeuik akibai


pcngambilan Air Tanah dengan debit optimum)

h = penurunan Linggi kenaikan setelah


pcngarnbilan Air Tarrah

Peru bah an Muka Air Tan ah (s) = h/ 11 X I 00%

Aman : s < 40'Vo

Rawan : s antara 40% - 60%

Kritis s antara > 60'?/~ - 80%

Rusak s > 80%

2) 'I'ingkat kerusakan Air Tanah pada Akuifer Tertekan


rnaupun Akuifer Ticlak Tcrtckan berdasarkan Kualitas Air
Tarrah sebagai berikut:
Aman : pcuurunan kualitas yang diiandai oleh
kcnaikan zat padat terlarut (total dissoivea
solid, ZPT) rncnjadi kurang dari I .000 mg/ L
atau DHL < l.000 ~1S/Cm.
- 17 -

Rawan : pcn urunan kualitas yang diumdai olch


kcnaikan ZPT mcnjadi antara 1.000 s.d 10.000
mg/La tau DHL 1.000 s cl 1.500 ~1S/Cm.

Kritis penurunan kualitas yang ditandai oleh


kenaikan ZPT menjadi lcbih dari 10.000 s.d
100.000 mg/L atau DHL > 1.500 s.ct 5.000
pS/Cm.
Rusak : pcnurunan kualitas yang ditandai olch
kenaikan ZPT menjadi lcbih dari 100.000 mg/L
atau tcrccmar oleh Jogam berai clan at au bahan
berbahaya dan beracun atau DI IL > 5.000
pS/Cm.

Di daerah pernanfaatan Air Ta nah yang sccara alamiah


tclah merniliki salirutas Linggi, misalnya Air Tanah
payau/asin, kritcria Kualitas Air Tanah tcrscbut di atas
tidak bcrlaku.

c. Tingkat Kcrusakan Lingkungan Air Tarrah


Berdasarkan pcrtimbangan ada tidaknya arnblesan tanah
yang didasarkan pada kajian hidrogeologi. tingkat kcrusakan
Lingkungan Air Tanah dapat dibagi rncnjadi 2 (dua) sebagai
berikut:

Aman : apabila ridak terjadi amblesan tanah yang


diakibatkan oleh pengarnbilan Air Tanah.

Rusak : apabila tcrjadi arnblcsan tanah yang diakibatkan


olch pcngambilan Air Tanah.

Berdasarkan penurunan M uka Air Tanah dan Kualitas Air


Tanahnya, tingkat kerusakan Kondisi Air Tariah disajikan
dalam matriks bcrikut:
- [8

Tabcl Matriks Kcrusakan Kondisi Air Tanah


Penurunan Muka ~ r~
Air Tanah < 40% 140% ! > 60% II
i
> 80% I:
s.d. S.d. I

Kualitas 60%
Air Tanah
. TDS < 1.000 mg/ L

I OHL~ 1.000 µS~_c_m_~


F i.ooo s.d.
I l0.000
I
DHL
mg/L
>1.000 s.d. J_
I 1 50~ µSI Cm .. _ ..
fTDS > 10.000 s.d. i
I I
I
j 100.000 mg/L Kritis
. OHL 1.500 s, d 5.000 i
;µS/Cm _J_
rm:~·:~Oi~~~~/:~L 1 ·. •
I ~:am berat dan 83
3. Evaluasi Kcdalarnan Sumur Produksi dan Akuifer yang Akan
Disadap
Cekungan Air Tanah dapat berupa satu Akuifer atau susunan
bcberapa Akuifer yang membentuk satu atau beberapa sistem
Akuifer (multi layer aquifer syslems), sehingga mcmerlukan
pengaturan kedalarnan penyadapan Air Tanah pada setiap sistern
Akuifer.
Pcngaturan kedalaman penyadapan Air Tanah pada sistem
Akuifer
dengan Kondisi Air Tanah aman dilakukan, scbagai berikut:
a. Pcnyadapan Air Tanah pada sistern Akuifer Tidak Tertckan,
umurnnya pada kedalarnan kurang dari 40 meter, hanya
diperuntukkan bagi keperluan air rninum dan rurnah tangga
serta pertanian rakyat, dengan cara pcnyadapan melalui sumur
gali aiau sumur pasak.
b. Untuk keperluan sclain air minurn dan rumah tangga
penyadapan Air Tanah dilakukan pada sistcm Akuifer Tcrtekan ,
umumnya pada kedalarnan lcbih dari 40 meter, dengan cara
penyadapan melalui surnur pasak atau sumur bor.
19 -
- 20

4. Evaluasi Debit Pcngambilan Air Tanah


Evaluasi debit pcngarnbilan Air Tanah terkait dengan kcdalarnan
Akuifcr yang akan disadap dilakukan berdasarkan tingkat
perubahan kondisi clan Lingkungan Air Tarrah setiap Cckungan Air
Tanah. Pengaturan kcdalarnan penyadapan Air Tarrah tetap
rncngacu kepada kctcrscdiaan serta prioritas peruntukannya.
Dcngan melakukan pembatasun debit pengambilan Air Tanah,
Muka Air Tanuh akan dapat tcrjaga pada kcdudukari yang aman.
Batas arnan jumlah maksimurn pengarnbilan Air Tarrah bisa
bcrbeda sesuai dengan kondisi hidrogeologi pada Cckungan Air
Tarrah.
Pencntuan bata s urnan dari debit rnaksimum pengambilan Air
Tanah antara lain dapat dihitung dcngan pemodclan Air Tanah
(groundwater modelling). Prinsip pernodclan Air Tarrah adalah
mernbuat simulasi kondisi bidrogcologis clan mcnetapkan skcnario
jumlah pcngambilan Air Tanah pada suatu sistcrn Akuifer icrtcntu
di suatu Cekungan Air Tanah. Bcrdasarkan skenario itu dapat
diketahui kuota jumlah pcngarnbilan Air Tarrah pada sistern
Akuifer tersebut dalarn setiap luasan tcrteruu (km2), terutarna
ierhadap pcnurunan Muka Air Tauah yang aman.
C. Penyusunan Peta Zona Konservasi Air
Tanah
Zona Konservasi Air Tanah diientukan bcrdasarkan hasil evalua si dan
analisis dengan melibatkan pcmaugku kepentingan di wilayah
setern pat. Zona Konscrvasi Air 'I'anah dibedakan menjadi:
J. Zona Perlindungan Air Tunah yang meliputi Daerah Irnbuhan Air
Tanuh, zona pcrlindungan mata air; clan
2. Zo11a Pcrnanfaatan Air Tanah yang terdiri dari zona arnan, rawan,
kritis, dan rusak.
Zona Koriscrvasi Air Tanah du.uangkan dalarn Peta Zona Konservasi Air
Tauah dcngan skala 1: 100.000 aiau lcbih besar, disesuaikan dcngan
kerapatan claw, yang mernuat inforrnasi:
1. butas lateral Cckungan /\ir Tarrah;
2. barns Zona Konservasi Air Tunah;
3. kontur Muka Air Tarrah clan arah aliran Air Tanah;
4. kontur daya hantar listrik (DI IL) Air Tunah;
o. scbaran surnur bor procluksi, surnur pantau, clan mata air; dan
(,, dacrah dengan pe-ngarnhilan Air Tanah intcnsif.
Untuk rnclengkapi inforruasi pacla pew utama, pcta Zona Konservasi Air
Tanah dapat juga mernuat:
a. pcnarnpang hidrogeologi;
b. grafik pcrkcmbangan Muka Air Tanah:
c. grafik perkembangan surnur produksi;
d. grufik perkembangan pengarnbilan Air Tanah; dan/atau
e. gambar darnpak pcngarnbilan Air Tanah bcrupa pcta

intrusij sebaran air payau/asin atau unsur pcnccrnar Air Tarrah


lainnya, clan pcta arnblesan tanah.
Pela Zona Konscrvasi Air Tanah pada Cekungan Air Tanah dibagi
rncnjadi 2 (clua) zona yaitu:
1. Zona Pemanfaatan Air Tanuh yang mclipuii:
a. zona rusak, digarnbarkan dcngan warna rnerah tua,
b. zona kritis, digarnbar clcngan warna mcrah rnuda;
c. zona rawan, digarnbar dengan warna k.uning; clan
d. zona arnan, digambar dcngan warna biru.
2. Zona Perlindungan Air Tanah, digarnbar dcngan warna hijau.
Dalam pcta itu diarur pcngarnbilan clan pcruntukan Air Tanah
yang penentuannya didasarkan alas kctcrsediaan Air Tarrah baik
kuantitas maupun kualitasnya, dan tingkat kerusakan koridisi dan
Lingkungan Air Tanahnya.
P<;t.<J Zona Konservasi Air Tarrah mernuat informasi tcntang
pengaturan
pengambilan Air Tarrah baik pada Akuifer Tidak Tertekan maupun
Akuifer Tertekan pada suai.u Cekungan Air Tarrah tata letak peta seperti
pada Garnbar 3.
Kcicrangan zona pernanfaatan paling sedikit berisi
pengaturan:
1) kcdalaman pengarnbilan
2) peruntukan
3) jurnlah debit yang dipcrbolchkan
- - 21·21- -

Garnbar 3

Contoh tata letak peta Zona Koriscrvasi Air Tanah

C4_1
I 5 I G

1
2

Keterangan:
I. Peta Zona Konservasi Air Tarrah
2. Legenda peta
3. Instansi penerbit peta
4. .Judul peta (Peta Zona Koriservasi Air Tanah)
5. Penyusun peta
6. Lcmbar pcta bcrupa nomor CAT
7. lndeks peta administrasi
8. Grafik perkernbangan pengarnbilan Air Tanah
9. Grafik perkembangan Muka Air Tanah
JO. Dampak pengambilan Air Tanah berupa poligon terdarnpak
l l. Potensi pencernaran Air Tarrah berupa peta intrusi air asin, sebaran air
asin atau unsur pencernar tanah lainnya
BAB III
TATA CARA PEMBARUAN ZONA KONSERVASI AIR
TANAH

Pernbaruan Zona Konscrvasi Air Tanah dilakukan scbagai hasil dari cvaluasi
pcrubahan Kondisi Air 'Tanah yang meliputi pcrubahan kuantitas, kualiias,
dan Lingkungan Air Tanah.
Pcrubahan Kondisi Air Tarrah im dipernleh rnclalui kegiaian pcmaruauan
yang dilakukan sccara rcrus-mcnerus sebagai bahan penyusunan pcta Zona
Konservasi Air Tanah sebagai hasil pcmbaruan yang akan ditetapkan oleh
Menieri aiau gubcrnur scsuai dcngan kewenangannya.

A. Tata Cara Pengumpulan


Data
1. Pemanlauan kuantitas Air Tanah
Perubahan kuantitas Air Tanah pada sistcrn Akuifer dapat
diketahui dari pcrubahan kcdudukun Muka Air Tarrah dan jumlah
pengambilan Air Tanah.
a. Pernanuruan Muka Air Tanah
Pcmantauan Muka Air Tanah dikctahui dengan cara
mclakukan pcngukurun kedudukan Muka Air Tanah pudu
surnur pantau dari/utau sumur produksi Air Tarrah.
Pernantauan Muka Air Tanah pada surnur pantau dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu pcngukuran dengan alat
pengukur otornatis darr/ntau pengukuran manual yang
dilakukan secara periodik.
Pernaritauan Muka Air Tanab pacla surnur paniau yang diukur
dengan alat pengukur otornatis dilaksanakan sebagai berikut:
I) Pengukuran kedudukan Muka Air Tanah dilakukan
secara menerus dcngan rncnggunakan alai perckam
Muka Air Tanah oiomatis automatic warer level recorder
(AWLR.) baik dengan sistern rnckanik rnaupun digital.
2) Hasil pengukuran dcngan alat AWLR dikalibrasi secara
berkala paling lama setiap tahun, dengan melakukan
pc-ngukuran kcdudukan Muka Air Tanah sccara manual
mernakai water level indicator.
-- 2323
23 -
-

3) Hasil rekarnan alut AWI..,Rripe rnekanik berupa hidrograf


yang tergambar pada kcrias perckarn, scdangkan basil
rckarnan alat AWLR tipe digital hasilnya berupa tabular
dan Hidrogrnf.
4) Perubahan kcdudukan Muka Air Tanah pada periodc
waktu tcrtcntu diperoleh dari hasil analisis Hidrograf
AWI..,R tersebur di atas.
Pcngukuran Muka Air Tanah secara manual diukur dcngan
water level indicawr pada lubang surnur pantau tanpa alat
pengukur otomatis paling sedikit dilakukan 1 (saur) kali
dalarn setahun.
Pcmantauan Muka Air Tanah pada suruur produksi
dilaksanakan scbagai berikut:
1) mengukur kcdudukan Muka Air Tanah secant berkala
paling scdikit I (salu) kali dalarn setahun.
2) pengukuran kedurlukan Muka Ai1· Tanah tcrsebut di atas
dilakukan sccara periodik pada titik refercrisi yang sarna,
3) pcngukuran kedudukan Muka Air Tanah dilakukan
kctika pornpa pada surnur produksi telah dihcntikan
paling singkat 60 (enam puluh) rnenit sebelurn diukur.
4) kedudukan Muka Air Tanah yang bcrada di bawah muka
tanah seternpat diukur secara manual dcngan
mcnggunakan water level indicator, scdangkan Muka Air
Tanah yang beradu di atas rnuka tanah sctcmpal diukur
dcngan mernakai manometer atau memakai pipa hingga
Air Tarrah bcrhemi mengalir scndiri.
b. Pernantauan Pengambilan Air Tanah
Pernantauan pengarnbilan Air Tanah ditujukan untuk
mcngctahui perubahan jumlah pengambilan Air Tr111ah dari
sumur produksi Air Tanah dcngan kegiatan antara lain:
1) pcncatatan aL<.(U pengukuran jumlah pengambilan Air
Tauah dilakukan sccara berkala sctiap bulan mclalui
meter air.
2) selisih angka dari dua jangka waktu pcncatatan jumlah
pcngambilan Air Tanah pada meter air tcrsebut
mcrupakan jurnlah Air Tanah yang digunakan.
2. Pernantauan Kualitas Air Tanah
Pcmaruauan Kualitas Air Tanah pada sistern Akuifer dapat
dikeuihui dari perubahan sifat Iisika dan kirnia Air Tanah serta
kanduugan mikrobiologi dalarn Air Tanah, yang dilakukan pada
surnur paruau dan sumur produksi Air Tanah yang dilakukan
sccara pcriodik paling sedikit l (satu] kali dalarn seiahun

I lasil pernantauan Kualitas Air Tauah ini dituangkan dalarn beruuk


simbol ;;itau poligon pada pcta Zona Konservasi Air Tunah.

a. Pemantauan Sifar Fisika Air Tanah


Pernantauan sifat fisika Air Tarrah ditujukan untuk
mengetahui perubahan siiat fisika Air Tanah melalui
pengukuran kckcruhan, warna, bau, rasa, daya hantar lisu-ik,
dan suhu yang dilakukan secara langsurig di lapangan.

b. Pcmantauan Sifat Kimia Air Tanah


Pernantauan sifa; k irnia Air Tanah diiujukan uruuk
mcngctahui perubahan kadar un sur atau scnyawa kirnia Air
Tanah rnelalui pcngukuran dcrajat keasaman (pH),
kesadahan, kalsium, magnesium. bcsi, mangan, kaliurn,
natrium, khlorida, bikarboriat, karboriat, sulfat , nitrat, nitrit,
clan zat padat tertarut (tot.al dissolved solids (TDS]).

Bcbcrapa unsur dan senyawa kirnia Air Tanah diukur dan


dianalisis sccara Iangsuug di Iapangan seperti pl-l, kcsadahan,
kalsiurn, magnesium, khlorida, bikarbonat, karbonat, arnonia,
nitrat, clan nitrit karcna unsur dan senyawa tcrsebut rnuclah
mengalami proses oksidasi, rcduksi, clan adanya gararn yang
mudah larut dalam jangka waktu iertentu, scdangkan unsur
dan scnyawa kimia Air Tanah lainnya dianalisis di
laboratorium.

c. Pcmantauan Kandungan Mikrobiologi Air Tanah


Pcrnantauan kandungan mikrobiologi dalarn Air Tanah
ditujukan untuk mcngctahui perubahan kaudungan coliform
dengan cara dianalisis di laboratorium.

3. Pcmant.auan Lingkungan Air Tanah


Pernantauan Lingkungan Air Tanah rnerupakan kegiatan
pernantauan rerhadap penccmaran Air Tanuh , intrusi air Jaur,
dan i a tau terjudinya amblesan tanah dcngan cara sebagai bcrikut:
- - 25
2:) - -

a. Pcmantauan tcrhadap pencemaran Air Tanah


Pcmantauan ierhadap pcncernaran Air Tanah didapatkan dari
basil analisis perubahan sifat. kimia Air Tarrah dilakukan
dcngan tata cara.

b. Pcrnantauan tcrhadap intrusi air laui


Pcmantauan ierhadap intrusi air Iaut didapatkan dari hasil
analisis kandungan klorida di dularn Air Tanah dun unsur
pendukung lainnva, vang digarnbarkan dcngan polygon diarsir
garis miring war na merah.

c. Pemantauan terhadap umblcsan tanah


Pcngarnbilan Air Tanah yang intcnsif dapar rncnyebabkan
dampak ncgarif tcrhadap Lingkungan Air Tanah, diantaranya
pcncernaran Air Tarrah, intrusi air laut, danj atau terjadinya
arnblesan ranah. Pemantauan arnblcsan ianah dapat
dilakukan dengan cara rnclakukan pcngukuran pada alar
pantau arnblcsau tanah dun titik ikat (benchmarks) atau
dcngan mengarnati gejala tcrjadinva arnble san tanah.
Pemantuuan Amblcsan Tarrah pada Alai. Pantau Arnblcsan
Tanah dipanrnu dengan cara rncngukur dcforrnasi lapisan
batuan dalarn arah vcrtikal di bawah pcrrnukaan tanah pada
alat pantau arnblesan tanah , yang dilaksanakan dcngan
rnengukur dcforrnasi batuan dcngan menggunakan alat rckarn
otomatis arnblcsan tanah (eksteneometer} pada alut pantau
amblesan tanah.

1) Pemautauan Amblcsan Tanah pada titik ikat


Amblesan tanah dipam.au dcngan cara mengukur
pe rubahan kctinggian ternpat atau clcvasi permukaan
tanah pads titik-titik ikat yang dibuat khusus clan
dilakukan sccara berkala dcngan menggunakun theodolit
atau global positioning system (<TPS).

2) Pemantaunn gcjala amblesan tanah


Dalarn hat kcd ua earn pcmantauan gejala am blcsan
tanah scbagairnana tercanturn pada angka 1 clan angka 2
di alas belurn mcrnungkinkan, dapat dilakukan dengan
cam sebagai bcrikut:
a) Pcrnantauan pada konstruksi sumur pantau atau
surnur produksi yang menunjukkan gcjala
menycmbul ke atas pcrrnukaan tanah seternpat,
luntai pcnutup surnur terangkat dari perrnukaan
tanah, atau mengalami rctakan/pccah.
b] Pernantauan terhadap rctakan pada bagian fondasi
di lantai dasar bangunan bertingkat.
c) Pernanrauan tcrhadap pcnurunan permukaan tanah
sccara regional rnisalnya tcrjadinya gcnangan air di
wakiu musim hujan yang ticlak pernah terjadi
scbelurnnya.
B. Evaluasi Kondisi dan Lingkungan Air Tanah
Ketcntuan mengenai tata cam evaluasi koudisi dan Lingkungan Air
Tanah pada kegiatan pcnyusunan Zona Konscrvasi Air Tanah berlaku
mutatis mutandis ierhadap tata cara cvaluasi kondisi dan Lingkungan
Air Tanah pada kegiatan pcmbaruan Zona Konservasi Air Tanah.
C. Penyusunan Peta Zona Konservasi Air Tanah Hasil Pembaruan
Penyusunan pcta Zona Konscrvasi Air Tanah berlaku rnutatis mutandis
terhadap pcta Zona Konservasi Air Tarrah hasil pembaruan.

MENTER! EN~::RGI DAN SUMBER DAYA MIN~~RAL


REPUI3LIK INDONESIA,

IGNASJUS JONAN

Anda mungkin juga menyukai