Anda di halaman 1dari 55

PENGANUGERAHAN

DOKTOR KEHORMATAN

KEPADA

M. BASUKI HADIMULJONO

AULA BARAT ITB

16 Januari 2020
DAFTAR ISI

Daftar Isi ……………………………………………………………….... 1

Susunan Acara ……………………………………………………….... 2

Laporan Pertanggungjawaban Akademik Tim Promotor … 3

Orasi Ilmiah ……………………………………………………………… 18

Sambutan Rektor ITB ………………………………………………… 51

1
SUSUNAN ACARA
PENGANUGERAHAN DOKTOR KEHORMATAN
KEPADA
M. BASUKI HADIMULJONO

AULA BARAT ITB, KAMIS, 16 JANUARI 2020


-----------------------------------------------------------------------------
WAKTU ACARA
-----------------------------------------------------------------------------
08.55 Prosesi Rektor, Majelis Wali Amanat, Senat
Akademik, Pimpinan ITB, dan Tamu Kehormatan
memasuki ruang upacara
08.58 SIDANG TERBUKA ITB
09.00 Pembukaan Sidang
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
Mengheningkan Cipta
09.15 Laporan Pertanggungjawaban Tim Promotor
09.35 Orasi Ilmiah oleh M. Basuki Hadimuljono
10.20 Lagu Persembahan
10.25 Pemberian Medali Doktor Kehormatan kepada M.
Basuki Hadimuljono
10.30 Foto Bersama
10.35 Lagu Persembahan
10.40 Sambutan Rektor ITB
11.00 Hymne ITB
11.05 Pembacaan Doa
11.15 Penutupan Sidang
11.20 Prosesi Rektor, Majelis Wali Amanat, Senat
Akademik, Pimpinan ITB, dan Tamu Kehormatan
meninggalkan ruang upacara
11.25 Acara Ramah Tamah di Aula Timur

2
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN AKADEMIK

PEMBERIAN GELAR DOKTOR KEHORMATAN UNTUK


DR. IR. MOCHAMMAD BASUKI HADIMULJONO M.SC.

DALAM BIDANG PENGEMBANGAN, PEMBANGUNAN DAN


PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR, KHUSUSNYA DALAM
BIDANG SUMBER DAYA AIR DAN INFRASTRUKTUR
TAHAN GEMPA

Institut Teknologi Bandung (ITB) didirikan pada tahun 1920


dengan nama Technische Hogeschool (THS) Bandung sebagai
Perguruan Tinggi Teknik diawali dengan program pendidikan
Teknik Sipil dan Teknik Kimia. ITB sebagai perguruan tinggi
teknik tertua di Indonesia yang pada saat ini genap berusia 100
tahun, telah menetapkan visinya untuk menjadi perguruan tinggi
yang unggul, bermartabat, mandiri, dan diakui dunia, serta
memandu perubahan yang mampu meningkatkan kesejahteraan
bangsa Indonesia dan dunia. Dalam rangka mewujudkan visi itu,
ITB telah menyatakan misi untuk menciptakan, berbagi dan
menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan
kemanusiaan serta menghasilkan sumber daya insani yang
unggul untuk menjadikan Indonesia dan dunia lebih baik.

ITB menganugerahkan gelar Doktor Kehormatan sebagai


penghargaan dan penghormatan kepada seseorang yang telah
terbukti memberikan sumbangan nyata, menonjol, dengan
dampak luar biasa, dalam memajukan ilmu pengetahuan,

3
teknologi dan seni bagi perkembangan kebudayaan bangsa dan
kemanusiaan. Dengan pemberian gelar Doktor Kehormatan ini,
ITB berharap dapat mendorong masyarakat dan bangsa
Indonesia untuk berprestasi dan memberikan sumbangan bagi
pengembangan ipteks, seni atau kemanusiaan. Salah seorang
putera bangsa yang memenuhi persyaratan untuk mendapatkan
penghargaan tersebut adalah Dr.Ir. Mochammad Basuki
Hadimuljono, M.Sc. Yang bersangkutan telah berhasil
berkontribusi dalam menghasilkan karya nyata IPTEKS yang
sangat bermanfaat untuk peningkatan kesejahteraan bangsa
Indonesia melalui pengembangan, pembangunan dan
pengelolaan infrastruktur di Indonesia.

Dr. Basuki Hadimuljono sebagai abdinegara mengawali karirnya


di Departemen Pekerjaan Umum dan sebagai seorang birokrat
terlihat tampil berkiprah sejak awal Era Reformasi Indonesia.
Pengalaman kerjanya yang panjang selama 40 tahun, telah
mampu memanfaatkan latar belakang kesarjanaan tekniknya,
Dr. Basuki Hadimuljono memiliki peranan sangat penting dalam
bidang infrastruktur sumber daya air dan infrastruktur tahan
gempa. Bahkan yang bersangkutan telah berhasil menyelesaikan
berbagai pembangunan infrastruktur yang sangat kompleks di
dalam pelaksanaannya.

Dr. Basuki Hadimuljono dilahirkan di Surakarta pada tanggal 5


November 1954 menyelesaikan pendidikan sarjananya dari

4
Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah
Mada pada tahun 1979. Pendidikan Master dan Doktor dalam
bidang Teknik Sipil diselesaikan pada tahun 1989 dan tahun
1992, di Colorado State Universiy, Amerika Serikat dalam bidang
pengutamaan Sumber Daya Air. Dengan modal pedidikan
tersebut yang bersangkutan menempuh karirnya mulai dari staf
hingga menjadi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR) pada Kabinet Kerja Pemerintah Republik
Indonesia tahun 2014- 2019, dan ditunjuk kembali sebagai
Menteri PUPR dalam periode tahun 2019- 2024 oleh Presiden
Joko Widodo. Pada tahun 2019 Dr. Basuki Hadimuljono
mendapat sertifikat Insinyur dari Program Studi Program Profesi
Insinyur ITB. Dengan demikian sejak saat itu yang bersangkutan
adalah Insinyur lulusan ITB sesuai dengan UU no. 11 tahun
2014.

Perjalanan awal karir sebagai pegawai negeri sipil sangat banyak


terkait dengan pengembangan sumber daya air di Indonesia.
Atas prestasi kerjanya, Dr. Basuki Hadimuljono, bahkan sampai
empat kali ditugaskan menjabat sebagai Eselon I di Lingkungan
Kementerian Pekerjaan Umum, yakni sebagai Direktur Jenderal
Sumber Daya Air pada tahun 2003-2005; Kepala Badan
Penelitian dan Pengembangan pada tahun 2005-2007; Inspektur
Jenderal pada tahun 2007- 2013; dan Direktur Jenderal
Penataan Ruang pada tahun 2013-2014. Prestasi tersebut diatas

5
menunjukkan bahwa Dr. Basuki sepanjang karir sebagai
abdinegara yang memegang berbagai tanggung jawab penting
telah mampu berkontribusi dalam menghasilkan berbagai karya
nyata inovatif yang bersifat mendasar dan bermakna bagi
pengembangan IPTEKS serta bermanfaat bagi masyarakat luas.
Dengan adanya berbagai infrastruktur yang dibangun dan
dikembangkan PUPR, maka perkembangan budaya masyarakat
di sekitar.

Infrastruktur yang dibangun secara khusus/lokal maupun


nasional telah dan akan berpengaruh secara positif bagi
kesejahteraan dan tata kehidupan masyarakat. Dengan
pembangunan infrastruktur ini selain meningkatkan pemerataan
pembangunan dan mengurangi disparitas antar wilayah, juga
untuk meningkatkan perekonomian dan penciptaan lapangan
kerja, serta meningkatkan daya saing bangsa.

Pengembangan dan pembangunan infrastruktur secara masif di


Indonesia dalam dua dekade ini tidak dapat dipisahkan dari
peran Dr. Basuki Hadimuljono. Pembangunan infrastruktur di
tahun 2018 telah meningkatkan indeks daya saing Infrastruktur
Indonesia dari nomor 77 (tahun 2017) menjadi nomor 71 (tahun
2018). Yang bersangkutan adalah sosok terdepan dalam
mewujudkan prioritas pembangunan infrastruktur kerakyatan
ini. Diantaranya adalah dalam mewujudkan target pembangunan
65 waduk/bendungan di Indonesia guna menaikkan kapasitas

6
tampungan dari 12,46 milyar m3/tahun menjadi 16,27 milyar
m3/tahun di tahun 2024. Pembangunan bendungan ini menjadi
prasarana utama untuk dapat mewujudkan ketahanan pangan
dan air serta mengendalikan daya rusak air. Juga yang
bersangkutan menjadi penghela dalam pelaksanaan program
Padat Karya Tunai (PKT), diantaranya adalah percepatan
peningkatan tata guna air irigasi, operasi dan pemeliharaan
irigasi, dan program penyediaan air minum berbasis masyarakat.

Sesuai dengan bidang keahliannya dalam bidang sumber daya


air, hasil karya inovasi yang bersangkutan antara lain: dalam
tanggung jawabnya telah diselesaikan sebanyak 17 bendungan,
antara lain Bendungan Payaseunara, Bendungan Nipah,
Bendungan Bajulmati, Bendungan Jatigede, Bendungan Titab,
Bendungan Rajui, Bendungan Teritip, Bendungan Raknamo dan
Bendungan Tanju. Pembangunan bendungan lainnya yang
jumlahnya 49 buah lagi dikerjakan secara parallel saat ini.
Dengan terbangunnya bendungan-bendungan tersebut telah
meningkatkan keandalan ketersediaan air untuk irigasi, mampu
meningkatkan luas lahan sawah yang mendapatkan air dari
waduk dapat mencapai 20 %, sehingga akan mampu
meningkatkan intensitas penanaman. Waduk tersebut juga akan
meningkatkan ketersediaan air baku air minum dan peningkatan
ketersediaan listrik tenaga air dan mengurangi resiko banjir.

7
Dalam tanggung jawabnya juga telah diselesaikan
pembangunan jaringan irigasi baru untuk melayani sawah seluas
860.015 ha sehingga meningkatkan secara signifikan luas irigasi
teknis di Indonesia. Jaringan-jaringan irigasi yang ada juga telah
dan sedang dilakukan rehabilitasi sehingga jaringan irigasi
tersebut tetap dapat berfungsi dengan baik. Luas infrastruktur
irigasi yang telah selesai direhabilitasi dalam tanggung jawabnya
seluas lebih dari 1.000.000 ha dalam rentang waktu tahun 2014
– 2018 ini.

Dalam menjawab tantangan Sustainable Development Goals


(SDGs), Dr. Basuki Hadimuljono mendorong dapat terwujudnya
100-0-100, yakni 100% akses air minum/bersih, 0 hektar
pemukiman kumuh, dan 100 % akses sanitasi. Berbagai upaya
pengembangan dan pembangunan air bersih yang diwujudkan
antara lain membangun infrastruktur air minum di kawasan
masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), SPAM di Ibu Kota
Kecamatan (IKK), membina SPAM, serta SPAM pola kerjasama
Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Pembangunan Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Umbulan, yaitu
merupakan SPAM yang ditergetkan mampu mengalirkan air
curah dengan kapasitas produksi 4000 liter/detik dengan
jaringan sistem transmisi dari mata air Umbulan kepada lima
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di wilayah tersebut,
dimana pembangunannya telah dimulai pada tahun 2017.

8
Secara nasional berbagai tugas khusus telah diemban dan
diselesaikannya sangat terkait dengan latar belakang
pendidikannya yaitu Teknik Geologi dan Teknik sipil. Tugas
khusus tersebut kebanyakan berhubungan dengan
pembangunan kembali wilayah-wilayah yang mengalami
bencana kebumian maupun kebencanaan yang terkait dengan
kegiatan keteknikan. Tugas tersebut telah diselesaikan dengan
baik diantaranya: sebagai tim dari Kementerian Pekerjaan Umum
yang secara aktif menangani rehabilitasi bencana tsunami Aceh
tahun 2005, sebagai tim penanggulangan kelaparan di
Yahukimo, Papua tahun 2006, dan sebagai Ketua Pelaksanan
Tim Nasional Penanggulangan Lumpur Sidoarjo.

Sebagaimana kita ketahui, Indonesia menempati salah satu zona


tektonik dunia yang sangat aktif. Hal ini dikarenakan tiga
lempeng besar dunia dan sembilan lempeng kecil lainnya saling
bertemu di wilayah Indonesia dan keberadaan interaksi antar
lempeng-lempeng ini menempatkan Indonesia sebagai wilayah
yang sangat rawan terhadap gempa bumi. Sementara itu
Indonesia saat ini sedang giat membanguan infrastruktur, mulai
dari pembangunan bendungan, jalan tol, jembatan, terowongan,
sampai gedung dan jenis konstruksi lainnya. Hal ini
menyebabkan risiko bencana akibat gempa di Indonesia menjadi
relatif lebih besar dibandingkan sebelum adanya pembangunan
infrastruktur tersebut. Sebagai upaya pengurangan risiko

9
bencana sesuai dengan kesepakatan Sendai Framework for
Disaster Risk Reduction 2015-2030, maka Dr. Basuki
Hadimuljono telah melakukan langkah-langkah yang bermakna
bagi pembangunan infrastruktur tahan gempa di Indonesia.

Dr. Basuki telah mempelopori pembentukan Pusat Studi Gempa


Nasional (PuSGeN) pada 2016 dan telah mendapatkan dukungan
dari berbagai kementerian dan lembaga, ITB dan berbagai
universitas, pusat penelitian gempa internasional, dan asosiasi
profesi. Sebagaimana pusat gempa berskala nasional di negara
lain sepeti di USA, Jepang, Singapura dan lainnya, pusat studi ini
diperlukan untuk mendukung penguatan akan pemahaman
sumber, proses dan dampak gempa bumi serta terbangunnya
infrastruktur tahan gempa. PuSGeN telah berkontribusi nyata
bagi sains dan rekayasa gempa di Indonesia mulai dari hulu
hingga hilir.

Dalam perancangan infrastruktur tahan gempa, besarnya beban


gempa ditentukan berdasarkan Peta Bahaya Gempa Indonesia
yang sangat spesifik sesuai kondisi kegempaan di Indonesia.
Yang bersangkutan telah membentuk Tim Pemutakhiran Peta
Gempa Indonesia tahun 2016 guna melakukan pemutakhiran
dan penyempurnaan peta gempa sebelumnya dengan
menggunakan data dasar yang lebih baik, katalog gempa sampai
tahun terakhir, memanfaatkan studi detil sesar aktif terkini, dan
menggunakan metoda tomografi 3-D yang lebih akurat. Peta

10
Bahaya Gempa Indonesia ini telah resmi diberlakukan tahun
2017 dan selanjutnya menjadi dasar dalam perancangan
infrastruktur tahan gempa di Indonesia.

Guna mengikuti perkembangan terkini teknologi perancangan


infrastruktur tanah gempa yang diakui secara internasional, Dr.
Basuki telah mendorong pemutakhirani berbagai SNI yang
berhubungan dengan perancangan ketahanan gempa
diantaranya adalah; revisi SNI 2833:2016 untuk perancangan
tahanan gempa untuk jembatan dengan mengacu kepada
AASHTO LRFD 2012, SNI 1726:202X untuk perancangan
ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non
gedung dengan mengacu kepada ASCE 7-2016, SNI 8460:2017
untuk persyaratan perancangan geoteknik dengan mengacu
kepada Eurocode dan standard internasional lainnya, serta
berbagai SNI yang terkait lainnya.

Menyadari bahwa kejadian likuifaksi akibat Gempa Palu 2018


termasuk likuifaksi ekstrim di dunia dan potensinya di daerah lain
di Indonesia juga sangat besar, maka yang bersangkutan telah
mempelopori pembentukan The International Nalodo/
Liquefaction Center di Indonesia, yaitu pusat penelitian
internasional untuk likuifaksi. Pusat penelitian yang sedang
dibentuk ini dirancang agar Indonesia kedepan bisa memimpin
penelitian dalam masalah likuifaksi. Sebagai Menteri PUPR, Dr.
Basuki juga sangat peduli terhadap proses rekonstruksi

11
infrastruktur pasca gempa agar bangunan infrastruktur yg
dihasilkan dapat segera memenuhi kebutuhan masyarakat
khususnya infrastruktur hunian, tetapi masih tetap memenuhi
kaidah teknis infrastruktur tahan gempa. Proses rekonstruksi di
area yang terdampak Gempa Lombok dan Gempa Palu di tahun
2018 yang lalu memperlihatkan komitmen yang bersangkutan
terkait hal tersebut.

Sesuai dengan tanggungjawabnya, yang bersangkutan


menghasilkan karya- karya dalam bidang infrastruktur dalam arti
yang lebih luas, pengembangan infrastruktur konektifitas yaitu
jalan dan jembatan dalam upaya untuk menurunkan waktu
tempuh di jalur logistik utama dari 2,7 jam/100 km pada tahun
2014 menjadi 2,2 jam/100 km di tahun 2019; menurunkan biaya
logistik dari 24% angka GDP menjadi sekitar 20% angka GDP,
serta menggerakkan potensi ekonomi wilayah, terutama di luar
Pulau Jawa yang selama ini terpendam. Beberapa karya yang
bersangkutan tersebut antara lain: tahun 2016 telah berhasil
dioperasikan jalan tol baru sepanjang 44 km; tahun 2017 telah
diselesaikan tol baru sepanjang 156 km; pada tahun 2018
sepanjang 450 km, dan kemudian pada tahun 2019 telah
diselesaikan jalan tol baru sepanjang 516 km di berbagai
wilayah.

Yang bersangkutan juga telah menyelesaikan pembangunan


Jembatan Bentang Panjang, antara lain: Jembatan Merah Putih

12
merupakan jembatan dengan bentang panjang 1140 meter
terletak di Ambon, Maluku; Jembatan Pak Kasih Tayan,
merupakan jembatan yang melintas Sungai Kapuas dengan
bentang panjang 1650 meter, terletak di Kabupaten Sanggau,
Kalimantan Barat; Jembatan Petuk, merupakan jembatan
bentang panjang yang membentang sepanjang 337 meter di
atas lembah perbukitan yang terletak di Kecamatan Maulafa di
Kupang, Nusa Tenggara Timur; dan Jembatan Sigandul,
merupakan jembatan bentang Panjang 100 meter terletak di
ruas jalan Parakan yang merupakan perbatasan antara
Kabupaten Wonosobo dan Temanggung Jawa Tengah.

Untuk menjamin kualitas dan keamanan konstruksi jembatan


dan terowongan mulai dari tahap desain, pelaksanaan,
pemeliharaan hingga persetujuan laik fungsi, maka pada tahun
2015 Dr. Basuki Hadimuljono telah membentuk Komisi
Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan Raya (KKJTJ).
Kiprah KKJTJ semakin diberdayakan dan bahkan diperluas
sehingga ikut mencakup infrastruktur di lingkungan Kementerian
Perhubungan. KKJTJ dalam beberapa tahun ini telah berhasil
mendampingi pembangunan mulai dari berbagai jembatan
bentang panjang antar pulau, jembatan tol, jembatan LRT,
jembatan dan terowongan MRT, hingga pembangunan jembatan
dan terowongan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang saat ini
sedang dilaksanakan. Dr. Basuki Hadimuljono juga sangat

13
memperhatikan aspek keselamatan dan keamanan konstruksi.
Dimasa yang bersangkutanlah dibentuk Komite Keselamatan
Konstruksi dan Komite Keselamatan Bangunan Gedung yang
salah satunya bertujuan untuk meminimalkan resiko kegagalan
konstruksi sipil, baik pada masa pelaksanaan maupun pada masa
operasi.

Dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan tinggi, Dr. Basuki


telah membangun berbagai infrastruktur di berbagai perguruan
tinggi di Indonesia, termasuk beberapa infrastruktur yang telah
dibangun di kampus ITB Jatinangor. Yang bersangkutan sangat
berperan besar pada pendirian pendidikan tinggi vokasi khusus
yaitu dengan mendirikan Politeknik Pekerjaan Umum di
Semarang.

Disamping karya nyata tersebut diatas Dr. Basuki Hadimuljono


juga aktif dalam penulisan berbagai buku yang sangat erat
kaitannya dengan pembangunan infrastrukur di Indonesia,
buku-buku tersebut antara lain: Pemerataan Pembangunan
Infrastruktur (2019), Infrastruktur Air Tanah yang Berkelanjutan
(2019), Geothermal Economics, Handbook in Indonesia (2018),
Gelora Kemajuan: Infrastruktur ASEAN GAMES XVIII Tahun 2018
(2018), Infrastruktur Meningkatkan Daya Saing (2017),
Mengejar Ketertinggalan Infrastruktur (2017), Membangun
Infrastruktur dari Pinggiran (2016).

14
Dr. Basuki Hadimuljono juga aktif dalam berbagai organisasi
profesi yang terkait dengan bidang keahliannya, yaitu: Persatuan
Insinyur Indonesia (PII): Anggota Dewan Pakar (2005 –
Sekarang); Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI): Anggota
Dewan Pakar (2008 – Sekarang); Himpunan Ahli Teknik Hidraulik
Indonesia (HATHI): Ketua Badan Sertifikasi Keahlian; Himpunan
Ahli Teknik Tanah Indonesia (HATTI): Ketua Dewan Pembina
(2015 – Sekarang); Commission on Irrigation and Drainage –
Indonesia; Network for Asia River Basin Organization (NARBO):
Presiden NARBO (2003-2005) (2005-2007): Senior Advisor
(2007 – Sekarang); dan pada International Commission on
Irrigation and Drainage (ICID): Vice President (2013 – 2015).
Dalam keprofesionalan yang bersangkutan tersertifikasi sebagai
insinyur profesional pada jenjang Insinyur Profesional Utama
(IPU).

Dr. Basuki Hadimuljono telah menerima beberapa tanda


penghargaan dan pengakuan, termasuk dari Institut Teknologi
Bandung, antara lain: Satyalancana Kesejahteraan Sosial Pasca
Tsunami NAD, tahun 2005; Penghargaan Dharma Widya Argya
Dalam Menyumbangkan Ilmu Pengetahuan Untuk Kemanusiaan
di Bidang Kebencanaan, tahun 2015; Penghargaan The Asean
Federation of Engineering Organization (AFEO), tahun 2016;
International Lifetime Contribution Award dari Japan Society of
Civil Engineering (JSCE), tahun 2017; Ganesha Praja Manggala

15
Bakti Adiutama dari Institut Teknologi Bandung (ITB), tahun
2017; Penghargaan Tokoh Perubahan dari Republika, tahun
2018.

Dari uraian diatas tampak bahwa Dr. Basuki adalah pekerja keras
tak kenal lelah, ibaratnya dalam musik adalah ala rock and roll
dan memang yang bersangkutan adalah pemain drummer ulung
bertempo cepat. Yang bersangkutan juga dikenal sebagai Bapak
Infrastruktur Indonesia yang sepi ing pamrih rame ing nggawe,
bahkan demi pembangunan infrastruktur Indonesia, rumahnya
saja rela tergusur Jalan Tol BECAKAYU (Bekasi, Cawang dan
Kampung Melayu).

Berdasarkan prestasi serta kontribusinya dalam bidang


Pembangunan, Pengembangan dan Pengelolaan Infrastruktur di
Indonesia, khususnya Infrastrukur dalam bidang sumberdaya air
dan infrastruktur tahan gempa, Tim Promotor meyakini bahwa
Dr. Basuki Hadimuljono telah menghasilkan karya nyata, yang
hasilnya telah dirasakan dalam peningkatan kesejahteraan
bangsa Indonesia. Oleh karena itu, Tim Promotor berkesimpulan
dan berkeyakinan bahwa Dr. Ir. Mochammad Basuki
Hadimuljono M.Sc. telah memenuhi ketentuan Senat Akademik
ITB untuk menerima penghargaan gelar Doktor Kehormatan.

Bandung, 16 Januari 2020

16
Tim Promotor:
Prof. Ir. Indratmo Soekarno, MSc, Ph.D (Ketua)
Prof. Dr. Ir. Muhammad Syahril B. Kusuma
Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, MSc
Prof. Dr. Ir. Deny Juanda Puradimaja
Prof. Ir. Masyhur Irsyam, MSE, Ph.D

17
ORASI ILMIAH
MENGEJAR KETERTINGGALAN
INFRASTRUKTUR SUMBER DAYA AIR,
MENINGKATKAN DAYA SAING BANGSA
M. BASUKI HADIMULJONO

Bismillahirrohmanirrahim,
Assalamu’alaikum Wr. Wb.,
Shalom, Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Selamat Pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

Yang kami hormati dan banggakan:

1. Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Anggota Majelis Wali


Amanat (MWA);
2. Ketua, Sekretaris dan Anggota Senat Akademik (SA).
3. Ketua, Sekretaris dan Anggota Forum Guru Besar (FGB);
4. Rektor beserta Jajaran Pimpinan ITB;
5. Jajaran Advisory Board dan Para sesepuh ITB;
6. Para Menteri Kabinet Indonesia Maju;
7. Para Pimpinan dan Anggota DPR RI;
8. Pimpinan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat dan Kota
Bandung;
9. Pimpinan Media Massa dan para Wartawan;
10. Para Dosen, Tenaga Kependidikan serta para Mahasiswa; dan
11. Para undangan dan hadirin yang berbahagia.

18
Merupakan suatu kehormatan bagi saya dan keluarga berdiri di
mimbar yang sangat terhormat ini, seraya bersyukur dan
mengucapkan terima kasih yang setulusnya atas anugerah
Doktor Kehormatan yang diberikan oleh ITB yang tak pernah
saya bayangkan. Kebanggaan dan kehormatan ini saya maknai
sebagai anugerah dari Allah SWT, kepada orang-orang yang
berjasa kepada saya yaitu Kedua Orang Tua, para guru, dan para
rekan kerja Keluarga Besar Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, Istri dan Anak-Anak tercinta.

Pada kesempatan yang baik ini, perkenankan saya untuk


menyampaikan makalah “Mengejar Ketertinggalan Infrastruktur
Sumber Daya Air, Meningkatkan Daya Saing Bangsa” yang
merupakan pengalaman Kementerian PUPR dalam mengelola
Sumber Daya Air Indonesia agar dengan tingkat profesionalisme
yang tinggi mampu menjadi salah satu pilar penunjang upaya
menuju Indonesia Maju.

Bapak, Ibu, hadirin yang saya hormati,

Mengawali orasi ilmiah ini, ijinkan saya mengajak hadirin semua


untuk ikut memahami tentang arti penting air, tantangan-
tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan sumber daya air,
kebijakan-kebijakan dan penerapan kebijakan tersebut yang
telah, tengah dirancang dan akan diterapkan guna
meningkatkan daya saing bangsa.

19
Indonesia memiliki kekayaan sumber daya air terbesar kelima di
dunia. Hasil perhitungan terbaru yang dilakukan oleh
Kementerian PUPR yang didasarkan data curah hujan, kondisi
Daerah Aliran Sungai, serta pemodelan Rainfall-Runoff
menunjukkan bahwa ketersediaan air permukaan rata-rata
tahunan Indonesia adalah sebesar 2,78 triliun m3/tahun tersebar
di 128 Wilayah Sungai Indonesia.

Potensi air tanah pada Cekungan Air Tanah (CAT) di Indonesia


juga cukup besar. Jumlah CAT terdata sebanyak 421 buah,
dengan potensi lebih dari 500 Milyar m3/tahun dengan luas total
907 ribu Km (atau 47,2% dari luas daratan).

Hadirin yang saya hormati,

Pada tanggal 15 Oktober 2019, RUU Sumber Daya Air


ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia dan ditetapkan
sebagai UU No. 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air yang
baru. Undang-undang Sumber Daya Air ini adalah undang-
undang kita bersama, yang harus diikuti, dipatuhi dan
dilaksanakan oleh kita semua rakyat Indonesia.

Kehadiran undang-undang tersebut bertujuan agar sumber daya


air kita dapat lestari keberadaaannya, dapat digunakan secara
optimum dan berkelanjutan, serta dapat dikendalikan daya rusak
yang terkandung didalamnya. Untuk mewujudkan tujuan
tersebut, sejumlah tantangan harus bisa kita atasi bersama.

20
Sebagai contoh untuk ketersediaan air permukaan. Pulau
Kalimantan, Papua dan Sumatera merupakan kepulauan yang
mempunyai air permukaan sebesar ±82% dari seluruh air
permukaan di Indonesia. Sedangkan Pulau Jawa hanya memiliki
air permukaan 6,3% dari seluruh air permukaan tersebut atau
setara dengan 175,6 milyar m3/tahun.

Tantangan lain yang harus kita hadapi adalah secara geografis


ketersediaan air per-kapita antar kepulauan Indonesia tersebut
sangat bervariasi. Lebih dari setengah total penduduk Indonesia
yang tinggal di Pulau Jawa hanya mendapatkan sedikit air,
sekitar 1.700 m3/tahun/kapita, atau sekitar 10% terhadap rata-
rata ketersediaan air per-kapita di Indonesia. Melihat angka-
angka ketersediaan air tersebut, maka pemerataan
pembangunan di luar Jawa yang dapat memicu dan memperbaiki
distribusi penyebaran penduduk Indonesia sangat mendesak
untuk terus dilakukan.

Tingkat ketahanan air yang rendah sangat berpengaruh


terhadap kesehatan masyarakat, antara lain: stunting dan
wabah diare. Angka stunting di Indonesia pada tahun 2018
sebesar 30,8% dan menurun menjadi 27,67% pada tahun 2019.
Presiden Joko Widodo memberi target untuk menurunkan angka
stunting menjadi 14% dalam lima tahun kedepan. Target ini
akan sangat sulit dicapai tanpa peningkatan ketahanan air
melalui penyediaan air bersih dan sanitasi.

21
Hadirin yang saya hormati,

Pada periode tahun 1900 – 2014, jumlah bendungan yang ada


di Indonesia sejumlah 231 bendungan. Lebih dari 72%
bendungan yang terbangun tersebut sudah berusia lebih dari 20
tahun. Seiring dengan bertambahnya waktu, tantangan yang
dihadapi pada bendungan adalah kecenderungan berkurangnya
kapasitas tampung bendungan akibat sedimentasi. Laju
pengurangan kapasitas tampungan bendungan rata-rata yang
terjadi di Indonesia adalah sekitar 1,28% per tahun. Dengan laju
sedimentasi tersebut, maka tanpa rekayasa teknik
pemeliharaan, diperkirakan volume tampungan aktif yang tersisa
berdasarkan umur bendungan yang ada hanya sekitar 53%.

Jumlah danau di Indonesia sebanyak 160 danau yang tersebar


di 7 kepulauan besar Indonesia, masing-masing 44 danau di
Sumatera, 14 danau di Jawa, 25 danau di Kalimantan, 55 danau
di Sulawesi, 7 danau di Bali Nusa Tenggara, 3 danau di Maluku,
dan 12 danau di Papua.

Tidak kalah penting juga fungsi embung-embung. Tampungan


air ini juga mendapat perhatian khusus dari Kementerian PUPR,
sebagai salah satu sumber tampungan air di Indonesia. Saat ini
terdapat 1.613 embung: 353 embung di Sumatera, 388 embung
di Jawa, 30 embung di Kalimatan, 204 embung di Sulawesi, 485

22
embung di Bali Nusa Tenggara, 105 embung di Maluku, dan 48
embung di Papua.

Kondisi dan fungsi prasarana irigasi permukaan juga masih


belum optimal. Berdasarkan data tahun 2014, 49% jaringan
irigasi yang kita miliki berusia di atas 50 tahun dan 45% atau
sekitar 3,2 juta Ha jaringan irigasi dalam kondisi rusak.

Potensi lain yang secara hati-hati dapat dikembangkan untuk


meningkatkan perekonomian dan ketahanan pangan Indonesia
adalah pengelolaan lahan rawa menjadi lahan pertanian. Potensi
rawa Indonesia sangat besar, seluas 33,4 juta Ha yang tersebar
terutama di Sumatera 32,9%, Kalimantan 40,4%, Papua 21%,
dan Sulawesi 5,7%.

Dari luas lahan rawa yang telah direklamasi yang dimanfaatkan


untuk pertanian baru mencapai 2,44 juta Ha dan yang belum
dimanfaatkan seluas 1,33 juta Ha. Pemanfaatan lahan rawa
masing-masing menjadi sawah tercatat sekitar 1,18 juta Ha;
menjadi kebun sekitar 0,50 Ha; sebagai tambak seluas 0,48 juta
Ha; dan lainnya untuk pemukiman seluas 0,32 juta Ha.

Bapak, Ibu, hadirin yang berbahagia,

Memperhatikan bahwa ketersediaan air di Indonesia sangat


dipengaruhi oleh musim dan baru sebagian kecil air permukaan
yang pemanfaatannya bisa dikendalikan dengan baik termasuk

23
untuk pengendalian daya rusak air, Kementerian PUPR terus
melaksanakan berbagai program pembangunan dan revitalisasi
wadah air berupa bendungan, waduk dan embung, serta
melakukan revitalisasi danau dan situ.

Pada periode tahun 2015-2019, Kementerian PUPR menargetkan


pembangunan 65 bendungan dengan capaian 16 bendungan
telah rampung dan 45 bendungan dalam penyelesaian.
Penambahan bendungan ini akan menaikkan kapasitas
tampungan dari 12,46 milyar m /tahun menjadi 16,27 milyar
3

m3/tahun. Hal ini tentu akan berdampak kepada peningkatan


kuantitas dan kualitas layanan bendungan, meliputi layanan
irigasi, layanan air baku, dan energi listrik. Luas area irigasi
teknis yang dilayani waduk akan meningkat dari 760 ribu Hektar
menjadi 1,2 juta Hektar. Kapasitas layanan air baku akan
ditingkatkan dari 6,6 m3/detik menjadi 54,13 m3/detik.
Bendungan-bendungan tersebut juga akan menghasilkan
peningkatan kapasitas terpasang PLTA dari 5.800 Mega Watt
menjadi 6.100 Mega Watt.

Infrastruktur sumber daya air lainnya yakni telah dibangun


sebanyak 1.212 embung, pembangunan jaringan irigasi seluas 1
juta Ha dan rehabilitasi jaringan irigasi seluas 3 juta Ha, 330
buah pengendali sedimen dan lahar, pengendali banjir dan
pengamanan pantai sepanjang 1.485 Km. Peningkatan kapasitas
tampungan danau juga dilakukan dengan merevitalisasi 15

24
danau yang menjadi prioritas diantaranya Danau Toba, Rawa
Pening, Limboto, dan Tondano.

Untuk periode lima tahun ke depan, Visi Presiden RI Joko Widodo


dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada Kabinet Indonesia Maju
adalah tetap melanjutkan pembangunan infrastruktur,
khususnya melanjutkan dan memanfaatkan yang telah
dibangun. Di bidang sumber daya air, Kementerian PUPR
menargetkan penyelesaian 45 bendungan on going dan 15
bendungan baru, pembangunan 1.000 embung, 500 ribu Ha
jaringan irigasi baru dan rehabilitasi jaringan irigasi seluas 2,5
juta Ha dan 2.100 Km pengendali banjir dan pengaman pantai.

Bapak, Ibu, yang saya hormati,

Pembangunan infrastruktur pengendali banjir sangat penting


dalam upaya mengurangi dampak bencana banjir bagi
masyarakat. Sejak akhir tahun 1990-an, konsep penanganan
banjir mengalami perubahan dari semula flood control yang
difokuskan pada badan sungai di ruas tengah dan hilir sungai
menjadi flood management dengan penanganan secara terpadu
dari hulu hingga hilir sungai. Pendekatan ini mulai diterapkan
pada kegiatan North Java Flood Control Sector Project dan South
Java Flood Control Sector Project.

25
Sebagai ilustrasi penerapan flood management, penanganan
banjir pada Sungai Citarum secara terpadu dilakukan dari hulu
hingga ke hilir. Hingga tahun 2019 telah dilaksanakan
peningkatan kemampuan sungai dan anak sungai S. Cikijing, S.
Cimande, S. Cikeruh, serta pembangunan kolam Cienteung yang
dapat dioperasikan sejak tahun 2018 terutama untuk
mengendalikan banjir Sungai Cigado dan Citarum di daerah
Cienteung. Pada saat ini sedang dilaksanakan peningkatan
kemampuan S. Citarum Hulu dan S. Citarik, serta pembangunan
sudetan sungai (Flood-way) Cisangkuy. Selanjutnya, kegiatan
yang segera dilaksanakan adalah pengerukan dasar sungai
hingga tercapai kondisi desain cross-sections untuk Q20.

Terowongan (Tunnel) Nanjung pada pertengahan Desember


2019 sempat dioperasikan dalam kondisi darurat. Pada tanggal
17 Desember 2019 jam 23.14 WIB malam saat ketinggian air di
S. Citarum mencapai elevasi puncak +660 m, satu pintu dari dua
Terowongan Nanjung dibuka. Pada jam 02.30 WIB pagi tanggal
18 Desember elevasi muka air sungai terus naik hingga +660,2
m. Pada jam 08.00 pagi, elevasi muka air S. Citarum sudah turun
menjadi +559,06 m. Elevasi sungai turun setinggi 1,14 m hanya
dalam kurun waktu beberapa jam dan mematus genangan-
genangan banjir. Sebelum Terowongan Nanjung dibangun dan
dioperasikan, pada kondisi intensitas hujan yang sama, wilayah
genangan-genangan banjir yang terjadi baru bisa surut setelah

26
3-5 hari. Pada saat tahun baru 2020, Terowongan Nanjung
memberikan kinerja yang baik dalam pengendalian banjir. Muka
air di daerah “langganan banjir” Dayeuh Kolot tidak mencapai
titik banjir sekalipun pada saat itu hujan turun dengan intensitas
lebih tinggi dan dengan durasi cukup lama.

Diharapkan Sudetan Cisangkuy akan memberikan kinerja


pengendalian banjir S. Citarum ke tingkat yang lebih baik lagi.
Hal ini dikarenakan lokasi ujung akhir sudetan berada di hilir
daerah genangan banjir Dayeuh Kolot. Pada sistem S. Citarum
masih perlu dibangun beberapa Polder Pengendali Banjir yang
dilengkapi kolam retensi, pompa dan pintu-pintu air, serta
peninggian tanggul sungai di beberapa lokasi. Jika seluruh upaya
ini selesai dibangun, pada kondisi debit sungai Citarum mancapai
debit desain kala ulang 20 tahun, diperkirakan luas daerah
genangan banjir bisa turun dari 342 Ha menjadi hanya seluas 41
Ha, dengan tinggi genangan lebih rendah dari satu meter dan
lama genangan kurang dari satu hari.

Upaya lain adalah perbaikan kualitas aliran air dan lingkungan


sungai Citarum dan melalui Program CITARUM HARUM yang saat
ini tengah dilaksanakan terintegrasi oleh berbagai kegiatan
stakeholders. Program ini ditargetkan bisa diselesaikan dalam 7
tahun. Saat ini telah selesai diidentifikasi lokasi dan sumber-
sumber pencemar, disertai cara pengendaliannya.

27
Bapak, Ibu, dan hadirin yang saya hormati,

Dalam pengelolaan sumber daya air, saat ini Indonesia telah


menerapkan Integrated Water Resources Management (IWRM).
Di satu sisi kita dihadapkan pada keterbatasan ketersediaan air
pada musim tertentu di beberapa wilayah Indonesia, tuntutan
peningkatan kualitas layanan, tuntutan efisiensi, penyelesaian
konflik antar kelompok pengguna sumber daya air, upaya
pengendalian bencana yang dipicu oleh air dan tuntutan dalam
menjaga kelestarian lingkungan demi pembangunan yang
berkelanjutan.

Di sisi lain, kita juga memiliki peluang dalam pemanfaatan


kemajuan teknologi informasi yang semakin mempermudah
pengguna dan dengan rentang kemungkinan penggunaan yang
sangat luas. Penggabungan antara penerapan IWRM dan
penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) akan
menghasilkan kualitas pengelolaan sumber daya air ke tahapan
kualitas pengelolaan yang lebih tinggi, yang dikenal sebagai
Pengelolaan Cerdas Sumber Daya Air atau Smart Water
Management (SWM).

SWM adalah optimasi penggunaan TIK yang memungkinkan kita


menyediakan data real-time otomatik kondisi sumber daya air
dan lingkungan, serta prakiraan kondisi cuaca dan iklim untuk
digunakan dalam menyelesaikan tantangan-tantangan terkait

28
pengelolaan sumber daya air yang telah dilakukan berdasarkan
Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu. SWM dapat digunakan
mulai dari tahapan perencanaan hingga operasional, mulai dari
penggunaan sehari-hari hingga pengaturan dan menunjang
pengambilan kebijakan pada berbagai tingkatan pengelolaan,
lintas kelompok pengguna sumber daya air dan lintas wilayah.
SWM memungkinkan pemerintah, industri, pemerhati dan
pengguna mengintegrasikan prinsip-prinsip IWRM ke dalam
strategi perkotaan, regional, dan nasional. Potensi penerapan
SWM dalam pengelolaan sumber daya air sangat luas, antara lain
mencakup pengelolaan kuantitas, kualitas, efisiensi penggunaan
air irigasi, pemantauan keamanan infrastruktur sumber daya air,
penanganan resiko bencana alam terkait air, dan kekeringan.

Langkah menuju SWM di Indonesia saat ini sudah mulai dirintis


melalui:
1) Bersama BMKG, memprediksi tinggi curah hujan, arus dan
tinggi muka air laut di berbagai wilayah Indonesia, mulai dari
beberapa jam, hari, hingga beberapa bulan ke depan
berdasarkan data pantauan berbagai satelit melalui
penerapan Flood Early Warning System dan Drought Early
Warning System;
2) Secara real-time memantau ketersediaan dan kualitas air di
waduk, danau, embung dan sungai, serta keamanan

29
bendungan-bendungan melalui program Dam Operational
and Improvement Safety Project;
3) Secara real-time mengumpulkan dan menganalisis kebutuhan
air dari berbagai kelompok pengguna air dan dari berbagai
wilayah/tempat melalui program Modernisasi Pengelolaan
Irigasi;
4) Evaluasi kondisi terkini infrastruktur sumber daya air, mulai
dari penampung air, jaringan distribusi, hingga outlet-outlet
di lokasi pengguna melalui penerapan program pandu SWM
di P. Bali;
5) Pemanfaatan algoritma dan strategi untuk mengoptimumkan
pemanfaatan dan efisiensi sumber daya air guna memberikan
layanan prima bagi pengguna.

Penerapan SWM memungkinkan kita dengan lebih berkualitas


mengintegrasikan pengelolaan seluruh potensi wilayah sungai
dan menjaga kelestarian lingkungan. Beberapa indikator yang
dapat dicapai melalui penerapan SWM adalah:
1) 100% air limbah dapat didaur ulang;
2) Peningkatan efektivitas penggunaan air hingga 20%,
termasuk pengurangan volume kehilangan air;
3) Penurunan luas daerah “kedap” air hingga di bawah 15%;
serta

30
4) Efisiensi penggunaan waktu hingga 20 Jam/Pekerja/Tahun
dalam pengurusan administrasi sebagai hasil dari
pengendalian tumpang tindih pekerjaan dan percepatan
pengambilan keputusan.

Peningkatan kinerja ini sangat dibutuhkan guna menunjang


pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat menuju Indonesia Maju.

Bapak/Ibu dan hadirin yang terhormat,

Tantangan berikutnya adalah bagaimana memastikan bahwa


konsep IWRM, SWM dan target-target yang telah ditetapkan
diatas, dapat dicapai sesuai dengan waktu dan sumber daya
yang tersedia. Untuk hal tersebut, Kementerian PUPR
menerapkan 5 strategi pokok berikut.

Strategi pertama, penyusunan program-program kegiatan yang


tersistem (sistemik), dengan baik dan fokus. Tersistem yang
dimaksud tidak hanya terkait siklus pembangunan, mulai dari
Survey, Investigation, Design, Land Acquisition, Construction,
Operation and Maintenance (SIDLACOM), namun yang juga
sangat penting adalah memastikan agar semua infrastruktur
yang dibangun bisa berfungsi dengan baik dan memberikan
outcome yang dirancang. Hal ini sebagai contoh bisa dilihat dari
sistem pengendalian banjir. Pengendalian tidak hanya
ditekankan tidak hanya di bagian badan sungai, namun juga

31
harus menyangkut pengendalian air limpasan dan laju erosi di
Daerah Aliran Sungai, pengendalian debit di masing-masing anak
sungai dan sungai utama, serta pengendalian di ruas sungai
bagian hilir, termasuk muara. Penerapan sistem pemrograman
ini bisa kita lihat pada pengendalian banjir Sungai Citarum.

Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia dan


bagi seluruh lapisan masyarakat, merupakan amanah yang
diemban oleh Kementerian PUPR. Namun demikian karena
keterbatasan sumber daya yang ada, Kementerian PUPR harus
secara bertahap fokus pada kegiatan-kegiatan prioritas dan
tuntas, bukan penyamarataan besaran alokasi anggaran, agar
manfaat dari pembangunan infrastruktur tersebut bisa dirasakan
oleh masyarakat dan langsung menunjang pertumbuhan
ekonomi. Sebagai contoh pada pembangunan sebuah
bendungan harus tuntas hingga pembangunan Instalasi
Pengolah Air Minum dan jaringan distribusinya, pembangkit
listrik, dan saluran-saluran irigsai ke daerah layanan irigasi
termasuk pencetakan sawah. Setelah pembangunan dimaksud
tuntas, baru berpindah ke kegiatan pembangunan yang lain. Hal
ini yang kami sebut sebagai fokus pemrograman.

Bapak/Ibu dan hadirin yang terhormat,

Strategi kedua, pengambilan keputusan yang cepat dan berani


mengambil resiko. Pengambilan keputusan cepat bisa dicontoh

32
dari bagaimana Bapak Jusuf Kalla mengambil keputusan dalam
pembangunan Banjir Kanal Timur (BKT). Keputusan ini diambil
sesaaat setelah Beliau melakukan peninjauan lapangan melalui
helicopter terhadap dampak banjir besar yang melanda DKI pada
tahun 2007. Untuk mendiskusikan dan memutuskan
pembangunan BKT, Beliau mengundang seluruh pejabat terkait.
Rapat dilakukan secara darurat di kantor BKKBN di daerah Halim
Perdanakusuma, karena pada saat itu hanya kantor BKKBN yang
dapat disiapkan dengan cepat. Beliau berani mengambil resiko
biaya pembangunan BKT yang cukup besar, karena secara intuisi
pun kita semua tahu bahwa kerugian akibat banjir dan
keamanan masyarakat nilainya jauh lebih besar daripada biaya
pembangunan yang diperlukan.

Contoh lain adalah saat pengambilan keputusan pengendalian


banjir Citarum Hulu yang selalu terjadi setiap tahun. Pro dan
kontra terkait pengemprasan Curug Jompong atau pembuatan
terowongan tidak pernah diputuskan. Setelah mendengarkan
keuntungan dan kerugian dari masing-masing pendukung
maupun penolak rekayasa di Curug Jompong, Kementerian PUPR
memutuskan untuk segera melakukan pembangunan
Terowongan untuk mengendalikan banjir Citarum Hulu. Manfaat
hasil keputusan cepat dengan memperhitungkan resiko-resiko
yang mungkin terjadi, bisa kita lihat pada pengendalian banjir di
akhir tahun 2019 yang baru lalu.

33
Jika kita selalu terkungkung oleh tuntutan rasio keuntungan-
kerugian, maka sulit bagi kita untuk membangun Indonesia
Bagian Timur. Namun demikian, dengan tujuan penyeimbangan
wilayah, sebagai contoh Kementerian PUPR memutuskan untuk
membangun 7 (tujuh) bendungan di Provinsi Nusa Tenggara
Timur (NTT). Tanpa ketersediaan air dari bendungan-
bendungan tersebut, pembangunan yang lain tidak akan
berjalan.

Bapak/Ibu dan hadirin yang terhormat,

Strategi ketiga adalah pelaksanaan yang didukung oleh Team


Work yang solid dan irama kerja Rock and Roll. Memperhatikan
tugas yang kami emban cukup penuh tantangan, maka
Kementerian PUPR harus mengoptimalkan seluruh potensi yang
dimiliki oleh bangsa ini.

Kementerian PUPR melibatkan para penyedia jasa baik konsultan


maupun kontraktor, tenaga ahli dari perguruan tinggi, lembaga-
lembaga pembiayaan, serta menerapkan inovasi di bidang
pembiayaan. Masing-masing stakeholder tersebut diberi
tanggungjawab yang dirinci dalam hal desain, besar alokasi
biaya, jadwal pelaksanaan dan standar pelaksanaan yang harus
dipenuhi.

34
Memperhatikan waktu yang tersedia untuk mengejar
ketertinggalan infrastruktur tidak banyak, maka seluruh tim
harus bekerja dalam satu irama : Rock and Roll, dalam arti kami
harus bekerja 24 jam yang dibagi dalam 3 (tiga) shift, dan 7
(tujuh) hari dalam 1 (satu) minggu.

Untuk menjaga agar semua tim tetap bersemangat, saya dan


seluruh jajaran Kementerian PUPR secara bergantian memeriksa
dan mengawal pekerjaan di lapangan hingga tengah malam,
bahkan pagi hari. Terkait dengan pelaksanaan ini, Kementerian
PUPR mendapat suntikan semangat langsung dari Presiden
Jokowi. Rule of thumb yang dipakai adalah jika Bapak Presiden
melakukan kunjungan lapangan 1 (satu) kali, maka Menteri
PUPR minimum melakukan pemeriksaan lapangan harus 2 (dua)
kali. Selanjutnya, Dirjen terkait harus melakukan pemeriksaan
dan pengawasan lapangan, melakukan evaluasi progres dan
memecahkan masalah langsung di lapangan, minimum 4
(empat) kali.

Bapak/Ibu dan hadirin yang terhormat,

Strategi keempat adalah pengawasan yang detail dan konsisten.


Walaupun untuk setiap kegiatan pembangunan sudah
melibatkan Konsultan Pengawas, namun demikian pengawasan
internal terhadap kemajuan pekerjaan, kesesuaian desain dan
penyelesaian permasalahan tetap harus dilakukan oleh Menteri

35
hingga Pejabat Pembuat Komitmen. Pengawasan dilakukan
untuk memastikan bahwa semua penyedia jasa yang terlibat,
antara lain kontraktor dan sub-kontraktor bekerja sesuai dengan
yang digariskan (desain, mutu, dan waktu penyelesaian), maka
kami harus memeriksa hingga ke unit yang terkecil. Untuk
mempercepat waktu pelaksanaan dan mencapai mutu pekerjaan
yang tinggi, sebagian besar pekerjaan pembangunan
infrastruktur dibagi dalam beberapa bagian. Masing-masing
bagian dilaksanakan oleh beberapa sub-kontraktor dan spesialis
serta didukung oleh beberapa workshop. Kesalahan ataupun
keterlambatan dari satu bagian akan mempengaruhi
penyelesaian pekerjaan pembangunan secara keseluruhan.
Prinsip yang kami tekankan adalah tidak ada ruang bagi sekecil
apapun kesalahan.

Tidak hanya pada penyedia jasa, konsistensi dan integritas


terhadap waktu, mutu dan biaya yang dikeluarkan juga kami
tekankan pada penanggungjawab terendah di lapangan hingga
pejabat penanggungjawab dan pembina tertinggi. Sebagai
contoh, sistem pengawasan ini kami terapkan pada proyek
pengendalian banjir Semarang dimana kami harus memeriksa
hingga workshop perakit pompa-pompa banjir.

36
Bapak/Ibu dan hadirin yang terhormat,

Strategi kelima, adalah memastikan dan menjamin infrastruktur


yang dibangun di Indonesia didesain, dibangun, dioperasikan
dan dipelihara sesuai standar-standar yang berlaku. Perlu kita
sadari bersama, saat membangun infrastruktur antara lain
bendungan, pada saat yang sama kita juga menginvestasikan
potensi resiko kebencanaan yang harus diminimalkan dan
dikelola dengan baik. Salah satunya adalah resiko akibat
bencana hidro-meteorologis dan kegempaan. Untuk menjamin
bahwa resiko dan keamanan bendungan telah diperhitungkan
dan didesain sesuai dengan kriteria bendungan besar, sebelum
tahun 2015, Kementerian PUPR telah memiliki Komisi Keamanan
Bendungan Besar yang anggota-anggotanya wakil-wakil praktisi,
wakil Kementerian PUPR, dan ahli-ahli terkait. Dengan tujuan
yang hampir sama, sejak tahun 2015, Kementerian PUPR telah
membentuk beberapa Komisi/Komite sebagai berikut :

1) Komisi Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan


yang dibentuk untuk menjamin keamanan jembatan panjang
dan terowongan sesuai dengan kriteria jembatan panjang
dan terowongan yang harus mendapat sertifikasi. Pada
praktek, layanan komisi ini tidak hanya mencakup
kepentingan infrastruktur PUPR, namun juga melayani antara
lain sertifikasi desain struktur Kereta Cepat Jakarta-Bandung
dan LRT.

37
2) Komite Keselamatan Konstruksi yang dibentuk untuk
menjawab tantangan makin banyaknya infrastrutkur yang
dibangun di Indonesia dan pengalaman di beberapa tahun
terakhir dimana banyak terjadi kecelakaan konstruksi. Komite
bertugas untuk melakukan bimbingan dan pengawasan guna
memastikan zero accident dalam pelaksanaan konstruksi.

3) Komite Keselamatan Bangunan Gedung.

Untuk meminimalkan potensi resiko kegempaan, pada tahun


2016 telah dibentuk Pusat Studi Gempabumi Nasional (PuSGeN).
PuSGeN adalah sebuah organisasi formal non struktural
beranggotakan para ahli dari berbagai bidang kegempaan
berasal dari Kementerian PUPR, Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi,
Kementerian Perhubungan, Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Informasi Geospasial, dan
unsur praktisi/asosiasi (HATTI, HAGI, dll.) serta didukung
kerjasama internasional dengan Geoscience Australia (GA),
United State Geological Survey (USGS), dan Global Earthquake
Model (GEM). PuSGeN didesain agar mampu berfungsi untuk
mengkoordinasikan dan mensinkronisasikan seluruh fungsi dan
tugas Kementerian/Lembaga Tinggi Negara terkait informasi
ilmiah kegempaan untuk mempersiapkan bangsa Indonesia
dalam menghadapi bahaya dan resiko gempa bumi.

38
Bapak/Ibu dan hadirin yang berbahagia,

Demikianlah orasi yang dapat saya sampaikan pada kesempatan


yang baik ini. Ruang untuk penyempurnaan dalam pengelolaan
sumber daya air di Indonesia masih terbuka lebar. Diperlukan
terobosan-terobosan untuk mengimbangi pertumbuhan
penduduk, pertumbuhan penduduk dan tuntutan peningkatan
kesejahteraan masyarakat serta mengejar ketertinggalan.

Untuk mencapai ketahanan pangan, tantangan yang kita hadapi


adalah efisiensi penggunaan dan peningkatan produktivitas
pemakaian sumber daya air yang kita miliki. Pengembangan
lahan-lahan irigasi baru dan modernisasi sistem irigasi yang telah
kita miliki perlu terus kita lakukan. Hal lain yang perlu mendapat
perhatian adalah potensi lahan rawa pasang surut dan rawa
lebak yang cukup besar. Namun demikian kita harus lebih
berhati-hati dan lebih cermat dalam mengembangkannya karena
lahan pasang surut, khususnya lahan rawa gambut, adalah
ekosistem yang rapuh.

Kementerian PUPR akan terus ikut berperan bersama dengan


seluruh komponen bekerja keras dalam memperbaiki kondisi
Daerah Aliran Sungai serta meningkatkan kualitas air,
membangun lebih banyak tampungan air, termasuk di dalamnya
melaksanakan revitalisasi danau, situ dan badan-badan air
lainnya. Demikian juga upaya pemeliharaan dan operasi

39
bendungan agar waktu layanannya tetap panjang, termasuk
upaya-upaya memperkuat bendungan agar tetap aman terhadap
trend intensitas kegempaan yang semakin tinggi dan debit banjir
maksimum yang lebih besar.

Untuk mengejar ketertinggalan infrastruktur Sumber Daya Air


dan meningkatkan daya saing bangsa dengan tetap menerapkan
Pengelolaan Terpadu Sumber Daya Air serta menuju
Pengelolaan Cerdas Sumber Daya Air, Kementerian PUPR harus
melakukan strategi yang tidak biasa. 5 (lima) strategi pokok yang
telah diuraikan diatas merupakan praktek lapangan yang sejauh
ini telah diterapkan Kementerian PUPR dan masih terus perlu kita
kembangkan.

Sebagai bentuk kebanggaan, tanggungjawab dan etika


profesional yang tinggi, dengan kerendahan hati penghargaan
yang diberikan ini akan saya jadikan suntikan motivasi bagi saya
pribadi dan seluruh jajaran di Kementerian PUPR untuk terus
berkarya, memberikan yang terbaik untuk bangsa. Semoga cita-
cita kita semua dalam mengelola sumber daya air yang handal,
kokoh dan berdaya saing mendapatkan ridho Allah SWT.

40
Sebagai penutup, izinkan saya sekali lagi menyampaikan terima
kasih yang tulus kepada ITB atas Penghargaan Doktor
Kehormatan, khususnya kepada Tim Promotor, Tim Pengusul
dan Panitia Khusus pemberian Penghargaan Doktor Kehormatan.

Wabillahi taufik walhidayah,


Wassalamu’alaikum, wr. wb.

Bandung, 16 Januari 2020

M. Basuki Hadimuljono

41
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi

DR. Ir. Mochamad Basuki Hadimuljono,


Nama
M.Sc

Tempat dan Tgl Lahir Surakarta, 5 November 1954

Jenis Kelamin Laki - laki

Agama Islam

Warga Negara Indonesia

Jl. Widya Chandra IV No.20, Jakarta


Alamat Rumah
Selatan

42
A. Data Pribadi

Kementerian Pekerjaan Umum dan


Instansi
Perumahan Rakyat

1. Direktur Jenderal Sumber Daya Air,


Kementerian PUPR (2003-2005)
2. Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan, Kementerian PUPR
(2005 – 2007)
3. Inspektur Jenderal, Kementerian
PUPR (2007 – 2013)
4. Direktur Jenderal Penataan Ruang,
Jabatan
Kementerian PUPR (2013 – 2014)
5. Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Kabinet Kerja (2014 -2019)
6. Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Kabinet Indonesia Maju (2019 -
Sekarang)

Jl. Pattimura 20, Kebayoran Baru,


Alamat Kantor
Jakarta Selatan

Telepon Kantor 021 – 7262805

43
B. Data Pendidikan Formal

Sarjana Teknik Geologi,


1979 Universitas Gajah Mada, Yogyakarta,
Indonesia
Master of Science
1989 Civil Engineering, Colorado State University,
Colorado, USA
Doctor of Philosophy
1992 Civil Engineering Colorado State University,
Colorado, USA

C. Organisasi

Anggota Dewan Pakar


2005 – Sekarang
Persatuan Insinyur Indonesia (PII)

Anggota Dewan Pakar


2008 – Sekarang
Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Dewan Pembina
2013 – Sekarang
Himpunan Ahli Teknik Hidrolik (HATHI)

Presiden
2003 – 2007 Network for Asia River Basin Organization
(NARBO)

Senior Advisor
2007 – Sekarang Network for Asia River Basin Organization
(NARBO)

44
C. Organisasi

Ketua Umum
2005 – 2007 Keluarga Alumni Fakultas Teknik,
Universitas Gadjah Mada (KATGAMA)

Vice President
2013 – 2015 International Commission on Irrigation and
Drainage (ICID)

Ketua Umum
2015 – Sekarang Persatuan Gateball Seluruh Indonesia
(PERGATSI)

Anggota Majelis Wali Amanat Universitas


2015 – Sekarang
Diponegoro

Anggota Majelis Wali Amanat Universitas


2016 – Sekarang
Gadjah Mada

Ketua Umum Persatuan Dayung Seluruh


2017 – Sekarang
Indonesia (PODSI)

Warga Kehormatan Institut Teknologi


2017 – Sekarang
Bandung

Founding Member and Board of Council


2018 – Sekarang Member
Asia Water Council (AWC)

Founding Member and Board of Council


Member, Vice President
2019 - Sekarang
High – Level Experts and Leaders Panel
(HELP) on Water and Disaster

45
D. Penghargaan

Piagam Penghargaan Pegawai Teladan


1995 Departemen Pekerjaan Umum,
Kementerian Pekerjaan Umum

Satyalancana Pembangunan, Pemerintah


2003
Republik Indonesia

Satyalancana Kesejahteraan Sosial Pasca


2005
Tsunami NAD, Pemerintah Republik
Indonesia

Penghargaan Dharma Widya Argya Dalam


Menyumbangkan Ilmu Pengetahuan Untuk
2015 Kemanusiaan di Bidang Kebencanaan,
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB)

Penghargaan The Asean Federation of


2016
Engineering Organization (AFEO)

International Lifetime Contribution Award,


2017
Japan Society of Civil Engineering (JSCE)

Sertifikat Insinyur Profesional Utama (IPU),


2017
Persatuan Insinyur Indonesia (PII)

Perekayasa Utama Kehormatan (PUK)


2017 Bidang Infrastruktur, Badan Pengkajian
Penerapan Teknologi (BPPT)

46
D. Penghargaan

Ganesha Praja Manggala Bakti Adiutama,


2017
Institut Teknologi Bandung (ITB)

2018 Penghargaan Tokoh Perubahan, Republika

Bintang Bhayangkara Utama, Kepolisian


2018
Republik Indonesia

Anugerah Herman Johannes Award,


2018
Fakultas Teknis UGM & KATGAMA

Best Communicators of the Year kategori


2018 Menteri,
Public Relation Indonesia

Anugerah Hamengku Buwono IX,


2018
Universitas Gadjah Mada

2019 Best Minister, Obssesion Media Group

Outstanding Minister, Bisnis Indonesia


2019
Group

Tokoh Favorit dari Indonesia Award 2019,


2019
MNC Group

Infrastructure Development and One Million


House Development Program Figure
2019
DPD REI Jakarta dan Majalah Indonesia
Housing

47
E. Pendidikan Non Formal/Training - Seminar

05 September Design Of Water Quality Monitoring


1989 Networks di Colorado State USA

Design Of Water Quality Monitoring


28 Juli 1990
Networks di Colorado, USA

Reservoir Sedimentation : Its Analysis and


11 Juli 1992
Control di Colorado State University

Water Storage Capacities - Theory And


05 Agustus 1992
Design di Colorado, USA

10 Mei 1993 Sustanable Agriculture Development di Italy

Short Course On Reservoir Sedimentation


18 April 1995
di Colorado, USA

24 Mei 1995 River Basin Management di Colorado

Performance Evaluation Function di Jakarta


09 Juni 1995
BAPPENAS

Upon Success Ful Compl. Of The Mid


05 Juni 1998
Winter Communit di Tucson, Arizona

04 November Reservoir Operation And Sedimentation


1999 Japan International Cooperation Agency

03 September Diklat Pimpinan Tk. II (SPAMEN) di Jakarta


2000 Lembaga Administrasi Negara

48
E. Pendidikan Non Formal/Training - Seminar

Flood Security For Sustainable Urbanization


31 Juli 2003 In Psf di Bangkok, Thailand
Asian Institute of Technology

Diklat Pimpinan Tk. I di Jakarta


04 Juni 2004
Lembaga Administrasi Negara

The 21st ICID Congress on Irrigation and


15 Oktober 2011
Drainage di Iran

F. Pengalaman Kerja

Proyek Pengembangan Air Tanah Jawa


1981 – 1984
Tengah, Kementerian PUPR

Proyek Pengembangan Air Tanah Nusa


1985 – 1993
Tenggara Timur, Kementerian PUPR

Pimpro Induk Pengelolaan Wilayah Sungai


2000 – 2001 (PWS) Ciliwung Cisadane, Kementerian
PUPR

Direktur Wilayah Tengah, Ditjen Sumber


2001 – 2002
Daya Air, Kementerian PUPR

Kepala Biro Perencanaan & Kerjasama Luar


2002 – 2003
Negeri, Setjen, Kementerian PUPR

Direktur Jenderal Sumber Daya Air,


2003 – 2005
Kementerian PUPR

49
F. Pengalaman Kerja

Kepala Badan Penelitian dan


2005 – 2007
Pengembangan, Kementerian PUPR

2007 – 2013 Inspektur Jenderal, Kementerian PUPR

Direktur Jenderal Penataan Ruang,


2013 – 2014
Kementerian PUPR

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan


2014 – 2019 Rakyat
Kabinet Kerja

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan


2019 - Sekarang Rakyat
Kabinet Indonesia Maju

G. Karya Tulis di Bidang Keinsinyuran yang


Dipublikasikan

Buku Membangun Infrastruktur dari


April 2016
Pinggiran

Januari 2017 Buku Mengejar Ketertinggalan Infrastruktur

Buku Infrastruktur Meningkatkan Daya


Desember 2017
Saing

Mei 2019 Infrastruktur Air Tanah Berkelanjutan

50
UCAPAN SELAMAT REKTOR ITB

KEPADA
DR. IR. MOCHAMMAD BASUKI HADIMULYONO, M.SC.

Yang terhormat:

1. Para Menteri dan Pimpinan Lembaga Tinggi Negara Kabinet


Indonesia Maju, Para Pimpinan Pemerintah Pusat, Gubernur,
Bupati dan Walikota
2. Pimpinan dan Anggota Majelis Wali Amanat, Pimpinan dan
Anggota Senat Akademik, Para sesepuh dan Tamu
Kehormatan ITB Para pejabat Militer dan Kepolisian,
3. Para Pemimpin Redaksi dan Awak Media, Para Pengelola ITB,
4. Para Dosen dan Tenaga Kependidikan,
5. Para undangan dan hadirin sekalian yang saya mulyakan.
6. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh,
7. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah


SWT, bahwa pada hari yang berbahagia ini, kita diberi nikmat
kesehatan lahir dan bathin berkumpul di Aula Barat ITB untuk
melaksanakan satu agenda yang sangat penting dan bersejarah
bagi keluarga besar ITB dan negara Republik Indonesia, yaitu
penganugerahan Doktor Kehormatan kepada Dr. Ir. Mochammad

51
Basuki Hadimuljono, M.Sc. dari Institut Teknologi Bandung.
Penganugerahan penghargaan dan penghormatan ini
disampaikan kepada seseorang yang telah terbukti memberikan
sumbangan nyata, menonjol, dengan dampak luar biasa, dalam
memajukan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni bagi
perkembangan kebudayaan bangsa dan kemanusiaan.
Penganugerahan ini juga dilaksanakan bertepatan dengan 100
tahun ITB sebagai institusi Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia.

Sehubungan dengan itu, perkenankanlah saya, atas nama pribadi


maupun institusi ITB dengan penuh rasa hormat dan kebanggaan
menyampaikan selamat kepada Yth Dr. Ir. Mochammad Basuki
Hadimuljono, M.Sc. atas anugerah Doktor Kehormatan ini. Ucapan
selamat kami sampaikan pula kepada yth Ibu Basuki beserta
segenap keluarga besar Dr. Basuki Hadimuljono yang senantiasa
selalu mendampingi beliau dalam menghasilkan karya yang
membanggakan bagi kita semua, bagi nusa, bangsa dan negara
serta masyarakat. Penganugerahan Doktor kehormatan ini
diputuskan oleh Rektor setelah mendapat persetujuan dari Sidang
Pleno Senat Akademik ITB dengan Ketua Prof. Hermawan Kresno
Dipojono, dan Tim Promotor yang diketuai oleh Prof. Indratmo
Soekarno dengan anggota Prof. Djoko Santoso, Prof. Deny Juanda
Puradimaja, Prof. Muhammad Syahril B. Kusuma dan Prof.
Masyhur Irsyam.

52
Dr (HC) Basuki Hadimuljono adalah abdinegara yang sangat
berdedikasi dan pekerja keras di Departemen Pekerjaan Umum
dan sebagai seorang birokrat yang sangat andal dan tangguh.
Dr(Hc) Basuki Hadimuljono memiliki peranan sangat penting
dalam pengembangan, pembangunan dan pengelolaan
infrastruktur sumber daya air dan infrastruktur tahan gempa di
Indonesia. Yang bersangkutan telah berhasil menyelesaikan
berbagai pembangunan infrastruktur yang sangat komplek di
berbagai penjuru tanah air. Telah banyak karya beliau dalam
bidang infrastruktur untuk pengembangan sumber daya air dan
infrastrukur tahan gempa yang sangat bermanfaat bagi rakyat
Indonesia dan khususnya bagi para profesional penggiat
infrastruktur.

Selain ketangguhannya dalam pengembangan, pembangunan dan


pengelolaan infrastruktur, Dr. Basuki juga seorang organisator
profesi berskala Internasional. Ini ditunjukkan banyaknya
berbagai organisasi profesi internasional dan nasional yang
dipercayakan untuk diembannya. Selain itu, kepercayaan yang
besar diberikan kepada beliau untuk memimpin Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam Kabinet Kerja
Presiden Joko Widodo tahun 2014-2019 dan dipilih kembali saat
ini untuk duduk dalam Kabinet Indonesia Maju.

Saya berharap penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan seperti


yang diberikan kepada Bapak Dr. Basuki Hadimuljono ini dapat

53
dijadikan contoh untuk generasi penerus, untuk menjadi pekerja
yang profesional, birokrat yang ulet dan berdedikasi tinggi
maupun sebagai organisator yang tangguh sehingga mampu
memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan bangsa.

Sekali lagi selamat kepada Bapak Dr.Ir. Mochammad Basuki


Hadimulyono M.Sc. atas penganugerahan Doktor Kehormatan ini.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Prof.Dr.Ir. Kadarsah Suryadi, DEA

Rektor ITB

54

Anda mungkin juga menyukai