Anda di halaman 1dari 20

Format

Format Laporan
Laporan

LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA LALULINTAS


RUAS JL. LAKSDA ADI SUCIPTO (TIMUR)

Disusun Oleh

KELOMPOK 4

1. Habibi Muhammad Irvan 201410340311013


2. Dedy Yusuf 201410340311014
3. Achmat Chuzaini 201410340311028
4. Muh. Putra Zulkarnain 201410340311064
5. Bayu Pamungkas 201410340311079
6. Heryudha Hendra Putra 201410340311099
7. Ivan Hendri Prasetyo 201410340311127
8. Rana Hardin Pratama A. 201410340311159
9. Elfarisa Gita Sabrina 201410340311177
10. Moch. Dedy Rochman 201410340311201
11. Nabilla Aulia Sukma 201410340311226
12. Septian Catur Pamungkas 201410340311252

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
SEMESTER GENAP 2015/2016
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA LALULINTAS
RUAS JL. LAKSDA ADI SUCIPTO (TIMUR) KOTA MALANG

Disusun oleh: Kelompok 4

1. Habibi Muhammad Irvan 201410340311013


2. Dedy Yusuf 201410340311014
3. Achmat Chuzaini 201410340311028
4. Muh. Putra Zulkarnain 201410340311064
5. Bayu Pamungkas 201410340311079
6. Heryudha Hendra Putra 201410340311099
7. Ivan Hendri Prasetyo 201410340311127
8. Rana Hardin Pratama A. 201410340311159
9. Elfarisa Gita Sabrina 201410340311177
10. Moch. Dedy Rochman 201410340311201
11. Nabilla Aulia Sukma 201410340311226
12. Septian Catur Pamungkas 201410340311252

Laporan ini telah disusun sebagai salah satu syarat untuk kegiatan Praktek Kerja Nyata
(PKN) di Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang

Laporan ini telah diperiksa dan disetujui oleh


Dosen Pembimbing,
Pada ……………………………………….. Mengetahui/mengesahkan,
A.n. Kepala Lab. Teknik Sipil
Wakil Kepala

Ir. Khoirul Abadi, MT. Ir. Ernawan Setyono, MT.

2
RUAS JALAN PERKOTAAN ( URBAN ROAD )

A. HASIL PENGUKURAN
1. Nama Ruas Jalan : Jl. Laksda adi sucipto (timur)
2. Tipe ruas jalan : Tak terbagi
3. Kondisi Lingkungan : (a) Permukiman (b) Komersiil/Pelayanan Umum
4. Titik A (awal studi) : STA 0 + 000
5. Titik F (akhir studi) : STA 1 + 500
6. Panjang ruas jalan (yang ditinjau) : 1500 Meter
Gambar 1 Lay Out Ruas Jl. Laksda adi sucipto (timur)
(lengkapi dengan infrastruktur di kanan-kiri ruas jalan yang ditinjau)
7. Lebar ruas jalan (yang ditinjau)
STA 0 + 300 : Lebar perkerasan 7,40 meter, lebar bahu/trotoar kiri 7,48 meter,
lebar bahu/trotoar kanan 3.85 meter, Lebar jalur lalulintas 7,40 meter, lebar
lahan parkir (sisi kiri) 0 meter – sisi kanan 0 meter, lebar median 0 meter
(Gambar 2 Penampang Melintang Jl. Laksda adi sucipto (timur) STA 0 + 300
Potongan A – A, skala 1 : 100).
STA 0 + 600 : Lebar perkerasan 7.54 meter, lebar bahu/trotoar kiri 4,10 meter,
lebar bahu/trotoar kanan 2,61 meter, Lebar jalur lalulintas 7,54 meter, lebar
lahan parkir (sisi kiri) 0 meter – sisi kanan 0 meter, lebar median 0 meter
(Gambar 3 Penampang Melintang Jl. Laksda adi sucipto (timur) Potongan B –
B, skala 1 : 100).
STA 0 + 700 : Lebar perkerasan 7,34 meter, lebar bahu/trotoar kiri 0 meter,
lebar bahu/trotoar kanan 2 meter, Lebar jalur lalulintas 7,34 meter, lebar lahan
parkir (sisi kiri) 0 meter – sisi kanan 0 meter, lebar median 0 meter (Gambar 4
Penampang Melintang Jl. Laksda adi sucipto (timur) Potongan C – C, skala 1 :
100).
STA 0 + 800 : Lebar perkerasan 8 meter, lebar bahu/trotoar kiri 6,80 meter,
lebar bahu/trotoar kanan 5,85 meter, Lebar jalur lalulintas 8 meter, lebar lahan
parkir (sisi kiri) 0 meter – sisi kanan 0 meter, lebar median 0 meter (Gambar 4
Penampang Melintang Jl. Laksda adi sucipto (timur) Potongan D – D, skala 1 :
100).

3
8. Arus lalulintas : Dua arah
9. Volume arus lalu lintas
Lokasi pengukuran volume arus lalu lintas di titik E pada STA 0 + 550
Volume arus lalu lintas yang diukur dibedakan menurut jenis kendaraan, yaitu
kendaraan ringan (LV – Light Vehicle), kendaraan berat (HV – Heavy Vehicle)
dan sepeda motor (MC – Motor cycle). Pengukuran volume arus lalu lintas
dilakukan dengan periode 15 menitan pada hari sabtu tanggal 12 April jam
11.00-14.00 Hasil pengukuran volume arus lalu lintas disajikan pada tabel 1.

Tabel 1 Volume Arus Lalu Lintas (kendaraan/15 menit)


Arah A – F Arah F – A
Total
Jam Kend. Kend. Sepeda Kend. tak Kend. Kend. Sepeda Kend. tak
Jumlah Jumlah (kend.)
ringan Berat motor bermotor Ringan Berat motor bermotor
11.00 – 11.15 80 12 340 432 130 10 314 454 886
11.15 – 11.30 85 20 356 461 140 13 312 465 926
11.30 – 11.45 85 11 298 394 135 11 316 462 856
11.45 – 12.00 90 12 376 478 88 6 268 362 840
12.00 – 12.15 85 10 341 436 25 11 299 335 771
12.15 – 12.30 93 10 321 424 110 12 321 443 867
12.30 – 12.45 105 20 290 415 171 13 342 526 941
12.45 – 13.00 124 17 298 439 150 9 335 494 933
13.00 – 13.15 122 15 339 476 150 12 378 540 1016
13.15 – 13.30 133 7 272 412 124 13 319 456 868
13.30 – 13.45 110 8 268 386 120 5 290 415 801
13.45 – 14.00 102 6 259 367 25 3 283 311 678

10. Aktifias Samping


Pengukuran kejadian-kejadian yang berkait dengan hambatan samping,
diambil di sepanjang ruas jalan ± 200 meter (STA. 0 + 550 s.d. STA. 0 + 650)
pada waktu yang bersamaan dengan pengukuran volume arus lalu lintas (hari
sabtu tanggal 2 April jam 11.00-14.00). Hasil pengukuran tersebut disajikan
pada tabel 2.

Tabel 2 Frekuensi Kejadian Komponen Hambatan Samping


Arah A – F Arah F – A
Kend.
Kend. Kend. Kend. Kend. Total
Jam Pejalan Ber Kend. Jumlah Pejalan Jumlah
keluar- Ber Lam keluar- (kejadian)
kaki henti/ lambat (kejadian) kaki (kejadian)
masuk henti bat masuk
parkir
11.00 – 11.15 18 9 15 42 10 3 7 20 62
11.15 – 11.30 17 8 16 41 6 5 17 28 69
11.30 – 11.45 22 2 23 47 3 2 9 14 61
11.45 – 12.00 26 7 23 56 2 5 15 22 78

4
12.00 – 12.15 26 5 16 47 5 4 13 22 69
12.15 – 12.30 16 2 9 27 2 3 13 18 45
12.30 – 12.45 19 6 10 35 4 7 12 23 58
12.45 – 13.00 12 1 15 28 1 7 27 35 63
13.00 – 13.15 11 2 15 28 9 7 40 56 84
13.15 – 13.30 6 2 10 18 12 6 35 53 71
13.30 – 13.45 2 2 11 15 8 4 24 36 51
13.45 – 14.00 4 2 6 12 5 3 22 30 42

11. Pergerakan kendaraan


Kecepatan sesaat (spot speed)
Jarak yang ditinjau = 50 Meter (STA 0 + 575 s.d. STA 0 + 625)
(25 – 75 meter)
Hasil pengukuran waktu pergerakan kendaraan disajikan pada tabel 3.
Kecepatan berjalan (running speed)
Jarak yang ditinjau = 400 Meter (STA 0 + 400 s.d. STA 0 + 800)
(200 – 500 meter)
Hasil pengukuran waktu pergerakan kendaraan disajikan pada tabel 3
Kecepatan tempuh (journey speed)
Jarak yang ditinjau = 600 Meter (STA 0 + 300 s.d. STA 0 + 900)
(> 500 meter)
Hasil pengukuran waktu pergerakan kendaraan disajikan pada tabel 3.

Tabel 3 Waktu (durasi) Pergerakan Kendaraan Berdasar Sesuai Jarak Tempuh


Jarak 50 meter Jarak 400 meter Jarak 600 meter
Kend. Waktu Pergerakan (detik) Waktu Pergerakan (detik) Waktu Pergerakan (detik)
Arah A – F Arah F – A Arah A - F Arah F – A Arah A – F Arah F - A
1 07.19” 08.59” 47.96” 56.16” 62.09” 63.64”
2 07.18” 05.22” 45.73” 43.78” 59.11” 60.71”
3 05.66” 07.24” 44.12” 40.32” 49.29” 83.21”
4 05.09” 03.51” 50.79” 49.54” 69.29” 71.33”
5 06.28” 06.30” 44.92” 49.68” 93.69” 62.66”
6 05.57” 04.45” 48.39” 41.98” 49.92” 87.46”
7 05.26” 06.21” 40.58” 40.90” 60.39” 89.14”
8 04.14” 04.32” 43.85” 40.63” 48.91” 73.62”
9 09.69” 06.16” 39.18” 41.85” 58.23” 60.72”
10 05.05” 05.62” 51.25” 39.96” 61.02” 68.18”
11 05.26” 05.67” 46.17” 52.46” 65.65” 78.75”
12 03.93” 05.31” 38.97” 55.92” 82.17” 71.64”
13 05.62” 06.75” 48.06” 57.84” 99.90” 68.22”
14 05.13” 06.43” 47.02” 54.85” 85.90” 60.39”

5
15 05.98” 05.13” 43.87” 51.91” 67.99” 72.76”
16 04.70” 04.90” 44.50” 39.45” 60.66” 57.60”
17 03.57” 04.59” 47.79” 45.54” 85.09” 66.01”
18 05.69” 07.02” 69.25” 49.71” 85.09” 66.01”
19 06.10” 05.62” 42.79” 39.44” 58.18“ 88.92”
20 06.96” 06.52” 38.88” 49.19” 82.08” 67.05”

B. ANALISA
1. Menentukan Arus Lalu Lintas Maksimum – Jam Puncak
Untuk mendapatkan volume arus lalu lintas maksimum/jam puncak, terlebih
dahulu sistem satuan volume arus lalu lintas diseragamkan/dikonversikan.
Satuan volume arus lalu lintas kendaraan persatuan waktu dikonversi menjadi
satuan mobil penumpang (smp) persatuan waktu. Konversi dilakukan
dengan cara mengalikan volume arus lalu lintas (kendaraan persatuan waktu)
– tabel 1 dengan nilai ekivalen mobil penumpang (emp) - tabel 4.
Tipe ruas Jl. Laksda Adi Sucipto (timur) dengan Lebar jalur Lalu lintas 7,54
meter, serta volume arus lalu lintas kedua arah 3426 kendaraan/jam (tabel 1),
maka emp untuk kendaraan berat (HV) adalah 1,2 sedangkan emp untuk
sepeda motor (MC) adalah 0,25

Tabel 4 Nilai Ekivalen Mobil Penumpang (emp)


Arus lalu lintas Emp
Tipe Jalan
(Kend/jam) HV MC

Dua Lajur satu arah (2/1) atau 0 1,3 0,40


Empat lajur terbagi (4/2D) *)
> 1050 1,2 0,25

Tiga lajur satu arah (3/1) atau 0 1,3 0,40


Enam lajur terbagi (6/2 D) *)
> 1100 1,2 0,25

0 1,3 0,40
Empat lajur tak terbagi (4/2 UD) **)
≥ 3700 1,2 0,25

0 1,3 0,50 1) 0,40 2)


Dua lajur tak terbagi (2/2 UD) **)

≥ 1800 1,2 0,35 1) 0,25 2)


Keterangan: *) Arus lalu lintas per jalur **)
Arus lalu lintas total dua arah
1)
Lebar jalur Lalu lintas Wc ≤ 6 m. 2) Lebar jalur Lalu lintas Wc > 6 m.
Sumber : Direktorat Jenderal Bina Marga (1997)

6
Hasil konversi sistem satuan volume arus lalu lintas menjadi smp persatuan
waktu dikemukakan pada tabel 5.

Tabel 5 Volume Arus Lalu Lintas (smp/satuan waktu)


Arah A – F Arah F – A

Jam Kend. Jumlah Kend. Jumlah Total (smp/ Total


Kend. Kend. Sepeda Kend. Kend. Sepeda
tak ber (smp/ 15 Ringan tak ber (smp/ 15 15menit) (smp/ jam)
ringan berat motor Berat motor
motor menit) motor menit)
11.00 – 11.15 20 14.4 85 119.4 32.5 12 78.5 123 242.4
11.15 – 11.30 21.25 24 89 134.25 35 15.6 78 128.6 262.85
11.30 – 11.45 21.25 13.2 74.5 108.95 33.75 13.2 79 125.95 234.9
11.45 – 12.00 22.5 14.4 94 130.9 22 7.2 67 96.2 227.1 967.25
12.00 – 12.15 21.25 12 85.25 118.5 6.25 13.2 74.75 94.2 212.7 937.55
12.15 – 12.30 23.25 12 80.25 115.5 27.5 14.4 80.25 122.15 237.65 912.35
12.30 – 12.45 26.25 24 72.5 122.75 42.75 15.6 85.5 143.85 266.6 944.05
12.45 – 13.00 31 20.4 74.5 125.9 37.5 10.8 83.75 132.05 257.95 974.9
13.00 – 13.15 30.5 18 84.75 133.25 37.5 14.4 94.5 146.4 279.65 1041.85
13.15 – 13.30 33.25 8.4 68 109.65 31 15.6 79.75 126.35 236 1040.2
13.30 – 13.45 27.5 9.6 67 104.1 30 6 72.5 108.5 212.6 968.2
13.45 – 14.00 25.5 7.2 64.75 97.45 6.25 3.6 70.75 80.6 178.05 906.3
Berdasar rincian tabel 5, diketahui volume arus lalulintas maksimum kedua
arah 1041.85 smp/jam, terjadi pada pukul 13.00-13.15
Dengan demikian jam puncak arus lalulintas adalah pukul 13.00-13.15

2. Menentukan Kelas Hambatan Samping Pada Arus Lalu Lintas Maksimum


– Jam Puncak
Untuk menentukan kelas hambatan samping suatu segmen/ruas jalan,
terlebih dahulu frekuensi kejadian komponen hambatan samping (tabel 2)
diberi pembobotan sebagaimana tabel 6. Frekuensi kejadian yang dikalikan
dengan faktor bobot adalah frekuensi kejadian selama 1 jam pada saat arus
lalu lintas maksimum/jam puncak. Frekuensi Berbobot Kejadian Hambatan
Samping disajikan pada tabel 7.

Tabel 6 Faktor Bobot Kejadian Hambatan Samping


Tipe Kejadian Hambatan Samping Simbol Faktor Bobot

7
Pejalan kaki PED 0,5
Kendaraan berhenti PCV 1,0
Kendaraan keluar + masuk EEV 0,7
Kendaraan lambat SMV 0,4
Sumber : Direktorat Jenderal Bina Marga (1997)

Tabel 7 Frekuensi Berbobot Kejadian Hambatan Samping


Faktor Frekwensi Frekwensi
Tipe Kejadian Simbol
Bobot kejadian Berbobot kejadian
Pejalan kaki PED 0,5 246 123

Kendaraan parkir PSV 1,0 104 104

Kend keluar masuk EEV 0,7 403 282

Kendaraan lambat SMV 0,4 - -

Total 509

Tabel 8 Kelas Hambatan Samping Untuk Jalan Perkotaan


Jumlah bobot
Kelas Hambatan
Kode kejadian per 200 m Kondisi Khusus
Samping (SFC)
per jam
Daerah Pemukiman Dengan
Sangat Rendah VL < 100
jalan samping
Daerah pemukiman beberapa
Rendah L 100 – 299
kendaraan umum dsb.
Daerah komersial beberapa
Sedang M 300 – 499
toko disisi jalan
Daerah komersil aktivitas sisi
Tinggi H 500 – 899
jalan tinggi
Daerah komersial dengan
Sangat tinggi VH >900
aktifitas pasar disamping jalan
Sumber: Direktorat Jenderal Bina Marga (1997)

Berdasar Frekuensi Berbobot Kejadian Hambatan Samping (tabel 7), total 509
kejadian dan Kelas Hambatan Samping Jalan Perkotaan (tabel 8), maka ruas
Jl. Laksda adi sucipto (timur) masuk dalam kelas hambatan samping (SFC)
Tinggi

3. Kecepatan Rata-Rata Arus Lalu Lintas


a. Kecepatan sesaat (spot speed)

8
Berdasar waktu (durasi) pergerakan kendaraan ringan (Tabel 3) dengan
panjang/jarak (yang ditinjau) 50m, maka kecepatan pergerakan (setiap)
kendaraan (kecepatan sesaat - spot speed) dihitung dengan membagi
panjang/jarak (yang ditinjau) dengan waktu (durasi) pergerakan dalam
satuan Km/jam, disajikan pada tabel 9 kolom 3 dan kolom 7.

Tabel 9 Kecepatan Sesaat Kendaraan Ringan Pada Ruas Jl. Laksda Adi Sucipto (Timur)
Arah A – F Arah F – A
Kend. Kend.
Waktu Pergerakan Kecepatan Waktu Pergerakan Kecepatan
(detik) (Km/jam) (detik) (Km/jam)
1 07.19” 25.88 1 08.59” 30.92

2 07.18” 25.85 2 05.22” 18.79

3 05.66” 20.38 3 07.24” 26.06

4 05.09” 18.32 4 03.51” 12.64

5 06.28” 22.61 5 06.30” 22.68

6 05.57” 20.05 6 04.45” 16.02

7 05.26” 18.94 7 06.21” 22.36

8 04.14” 14.90 8 04.32” 15.55

9 09.69” 34.88 9 06.16” 22.18

10 05.05” 18.18 10 05.62” 20.23

11 05.26” 18.94 11 05.67” 20.41

12 03.93” 14.15 12 05.31” 19.12

13 05.62” 20.23 13 06.75” 24.30

14 05.13” 18.47 14 06.43” 23.15

15 05.98” 21.53 15 05.13” 18.47

16 04.70” 16.92 16 04.90” 17.64

17 03.57” 12.85 17 04.59” 16.52

18 05.69” 20.48 18 07.02” 25.27

19 06.10” 21.96 19 05.62” 20.23

20 06.96” 25.06 20 06.52” 23.47


Kecepatan rata-rata 20.53 Kecepatan rata-rata 20.80
Kecepatan rata-rata (kedua arah) 20.305

9
Dengan demikian diketahui, kecepatan sesaat ( spot speed) rata-rata arus lalu
lintas arah A – F: 20.53 Km/jam, sedangkan arah F - A: 20.80 Km/jam. Adapun
kecepatan sesaat (spot speed) rata-rata arus lalu lintas kedua arah adalah
20.305 Km/jam.

b. Kecepatan berjalan (running speed)


Berdasar waktu (durasi) pergerakan kendaraan ringan (Tabel 3) dengan
panjang/jarak (yang ditinjau) 400m , maka kecepatan pergerakan (setiap)
kendaraan (kecepatan berjalan - running speed) dihitung dengan membagi
panjang/jarak (yang ditinjau) dengan waktu (durasi) pergerakan dalam satuan
Km/jam, disajikan pada tabel 10 kolom 3 dan kolom 7.

10
Tabel 10 Kecepatan Berjalan Kendaraan Ringan Pada Ruas Jl. Laksda Adi
Sucipto
Arah A – F Arah F – A
Kend. Waktu Pergerakan Kecepatan Kend. Waktu Pergerakan Kecepatan
(detik) (Km/jam) (detik) (Km/jam)
1 47.96” 30.02 1 56.16” 25.64
2 45.73” 31.49 2 43.78” 32.89
3 44.12” 32.64 3 40.32” 35.71
4 50.79” 28.35 4 49.54” 29.07
5 44.92” 32.06 5 49.68” 28.99
6 48.39” 29.76 6 41.98” 34.30
7 40.58” 35.49 7 40.90” 35.21
8 43.85” 32.84 8 40.63” 35.44
9 39.18” 36.75 9 41.85” 34.41
10 51.25” 28.10 10 39.96” 36.04
11 46.17” 31.19 11 52.46” 27.45
12 38.97” 36.95 12 55.92” 25.75
13 48.06” 29.96 13 57.84” 24.90
14 47.02” 30.62 14 54.85” 26.25
15 43.87” 32.82 15 51.91” 27.74
16 44.50” 32.36 16 39.45” 36.50
17 47.79” 30.13 17 45.54” 31.62
18 60.15” 20.80 18 49.71” 28.97
19 42.79” 33.65 19 39.44” 36.51
20 38.88” 37.04 20 49.19” 29.27
Kecepatan rata-rata 31.65 Kecepatan rata-rata 31.13
Kecepatan rata-rata (kedua arah) 31.39 Km/jam

Dengan demikian diketahui, Kecepatan berjalan (running speed) rata-rata


arus lalu lintas arah A - F: 31.65 Km/jam, sedangkan arah F - A: 31.13 Km/jam.
Adapun Kecepatan berjalan (running speed) rata-rata arus lalu lintas kedua
arah adalah 31.39 Km/jam.

c. Kecepatan tempuh (journey speed)


Berdasar waktu (durasi) pergerakan kendaraan ringan (Tabel 3) dengan
panjang/jarak (yang ditinjau) 600m , maka kecepatan pergerakan (setiap)
kendaraan (kecepatan tempuh - journey speed) dihitung dengan membagi
panjang/jarak (yang ditinjau) dengan waktu (durasi) pergerakan dalam satuan
Km/jam, disajikan pada tabel 11 kolom 3 dan kolom 7.

11
Tabel 11 Kecepatan Tempuh Kendaraan Ringan Pada Ruas Jl. Laksda Adi
Sucipto
Arah A – F Arah F – A
Kend. Waktu Pergerakan Kecepatan Kend. Waktu Pergerakan Kecepatan
(detik) (Km/jam) (detik) (Km/jam)
1 60.03” 34.79 1 63.64” 33.94
2 59.11” 36.54 2 60.71” 35.58
3 49.29” 43.83 3 83.21” 25.96
4 60.15” 31.17 4 71.33” 30.28
5 60.56” 23.05 5 62.66” 34.47
6 49.92” 43.27 6 87.46” 24.70
7 60.01” 35.77 7 89.14” 24.23
8 48.91” 44.16 8 73.62” 29.34
9 58.23 37.09 9 60.72” 35.57
10 61.02” 35.40 10 68.18” 31.68
11 65.65” 32.90 11 78.75” 27.43
12 82.17” 26.29 12 71.64” 30.15
13 99.90” 21.62 13 68.22” 31.66
14 85.90” 25.15 14 60.39” 35.77
15 67.99” 31.77 15 72.76” 29.69
16 60.66” 35.61 16 57.60” 37.50
17 85.09” 25.38 17 66.01” 32.72
18 85.09” 25.38 18 66.01” 32.72
19 58.18” 37.13 19 88.92” 24.29
20 82.08” 26.32 20 67.05” 32.21
Kecepatan rata-rata 32.63 Kecepatan rata-rata 31.00
Kecepatan rata-rata (kedua arah) 31.82 Km/jam

Dengan demikian diketahui, kecepatan tempuh (journey speed) rata-rata arus


lalu lintas arah A - F: 32.63 Km/jam, sedangkan arah F - A: 31.00 Km/jam.
Adapun kecepatan tempuh (journey speed) rata-rata arus lalu lintas kedua arah
adalah 31.82 Km/jam.

4. Kinerja Ruas Jalan


a. Kecepatan arus bebas
Kecepatan arus bebas kendaraan dihitung dengan persamaan,
FV = (FV0 + FVW) × FFVSF × FFVCS
Tipe ruas Jl. Laksda Adi Sucipto adalah dua-lajur tak-terbagi (2/2 UD), dan
mengacu jenis kendaraan ringan, serta berdasar tabel 12 maka kecepatan
arus bebas dasar (FV0) adalah 44

Tabel 12 Kecepatan Arus Bebas Dasar Untuk Jalan Perkotaan (FVo)

12
Kecepatan Arus
Tipe Jalan Kendaraan Kendaraan Sepeda Semua Kendaraan
Ringan (LV) Berat (HV) Motor (MC) (Rata – rata)
Empat Lajur Terbagi
(4/2 D) atau Dua Lajur 57 50 47 55
Satu Arah (2/1 D)
Empat Lajur Tak
53 46 43 51
Terbagi (4/2 UD)
Enam-lajur terbagi
(6/2D) atau Tiga-lajur 61 52 48 57
satu-arah(3/1)
Dua-lajur tak-terbagi
44 40 40 42
(2/2 UD)
Sumber : Direktorat Jenderal Bina Marga : 1997

Tipe ruas Jl. Laksda Adi Sucipto adalah dua-lajur tak-terbagi (2/2 UD), dan
mengacu lebar jalur lalu lintas efektif 7.54 m, serta berdasar tabel 13 maka
penyesuaian kecepatan arus bebas untuk lebar jalur lalu lintas (FV w) adalah 3
km/jam

Tabel 13 Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas Untuk Lebar Jalur Lalu Lintas (FVw).
Lebar jalur lalu lintas efektif
Tipe Jalan FVw (km/jam)
(Wc) - (meter)
Per lajur
3,00 -4
Empat lajur terbagi atau 3,25 -2
Jalan satu arah 3,50 0
3,75 2
4,00 4
Per lajur
3,00 -4
3,25 -2
Empat lajur tak terbagi
3,50 0
3,75 2
4,00 4
Total
5 -9,5
6 -3
7 0
Dua-lajur tak-terbagi 8 3
9 4
10 6
11 7
Sumber : Direktorat Jenderal Bina Marga : 1997

Tipe ruas Jl. Laksda Adi Sucipto adalah dua-lajur tak-terbagi (2/2 UD) dengan
kelas hambatan samping tinggi, dan lebar bahu efektif rata-rata 2 m,

13
mengacu berdasar tabel 14, maka Faktor penyesuaian kecepatan arus bebas
untuk hambatan samping (FFVSF) adalah 0.95

Tabel 14 Faktor Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas Untuk Hambatan Samping


(FFVSF) Jalan Dengan Bahu
Faktor penyesuaian untuk hambatan
Kelas samping dan lebar bahu
Tipe Jalan hambatan Lebar bahu efektif rata rata Ws (m)
samping
0.5 m 1.0 m 1.5 m 2m
Sangat Rendah 1,02 1,03 1,03 1,04
Rendah 0,98 1,00 1,02 1,03
Empat lajur terbagi 4/2 D Sedang 0,94 0,97 1,00 1,02
Tinggi 0,89 0,93 0,96 0,99
Sangat tinggi 0,84 0,88 0,92 0,96
Sangat Rendah 1,02 1,03 1,03 1,04
Rendah 0,98 1,00 1,02 1,03
Empat lajur tak terbagi
Sedang 0,93 0,97 0,99 1,02
4/2 UD
Tinggi 0,87 0,93 0,94 0,98
Sangat tinggi 0,80 0,88 0,90 0,95
Sangat Rendah 1,00 1,01 1,01 1,01
Dua-lajur tak-terbagi Rendah 0,96 0,98 0,99 1,00
2/2 UD Sedang 0,91 0,93 0,96 0,99
atau Jalan satu-arah Tinggi 0,82 0,86 0,90 0,95
Sangat tinggi 0,73 0,79 0,85 0,91
Sumber : Direktorat Jenderal Bina Marga : 1997

Diketahui bahwa penduduk Kota Malang pada tahun 2010 sampai dengan
2013 (sumber: dispendukcapil.malangkota.go.id) sebagai berikut:
Jumlah Penduduk kota Malang pada tahun 2013 adalah 836.373 jiwa
Jumlah Penduduk kota Malang pada tahun 2014 adalah 857.891 jiwa
Berdasar data di atas, maka pertumbuhan penduduk rata-rata 2.5 %/tahun,
selanjutnya dapat diprakirakan jumlah penduduk Kota Malang pada tahun
2016 adalah 901.321 Jiwa. Mengacu tabel 15, maka faktor penyesuaian
kecepatan arus bebas untuk ukuran kota (FFVcs) adalah 0.95

Tabel 15 Faktor Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas Untuk Ukuran Kota (FFVcs)

14
Ukuran Kota (Juta Penduduk) Faktor Penyesuaian Untuk Ukuran Kota
< 0,1 0,90
0,1 – 0,5 0,93
0,5 – 1,0 0,95
1,0 – 3,0 1,00
> 3,0 1,03
Sumber : Direktorat Jenderal Bina Marga : 1997

Dengan demikian kecepatan arus bebas (FV) adalah


FV = (FV0 + FVW) × FFVSF × FFVCS
FV = ( 44 + 3 ) × 0.95 × 0.95 = 42.42 km/jam

b. Kapasitas Jalan
Kapasitas ruas jalan dihitung dengan persamaan,
C = Co × FCw × FCsp x FCsf × FCcs
Tipe ruas Jl. Laksda Adi Sucipto adalah dua jalur tak terbagi (2/2 UD), maka
kapasitas dasar (Co) ruas jalan tersebut berdasar tabel 16 adalah sebesar
2900.
Tabel 16 Kapasitas Dasar (Co) Untuk Jalan Perkotaan
Tipe Jalan Kapasitas Dasar Catatan
Empat lajur terbagi atau jalan satu arah 1650 Per lajur
Empat Lajur tak terbagi 1500 Per lajur
Dua-lajur tak-terbagi 2900 Total dua arah
Sumber : Direktorat Jendral Bina Marga (1997)

Tipe ruas Jl. Laksda Adi Sucipto adalah dua-lajur tak-terbagi (2/2 UD),
sedangkan lebar jalur lalu lintas efektif (Wc) 7.54 m, berdasar tabel 17 maka
Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Lebar Jalur Lalu – Lintas (FCw) adalah
1.14

15
Tabel 17 Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Lebar Jalur Lalu - Lintas( FCw)
Lebar Jalur Lalu lintas efektif
Tipe Jalan FCw
(Wc) (m)
Per lajur
3,00 0,92
Empat lajur terbagi atau jalan 3,25 0,96
satu arah 3,50 1,00
3,75 1,04
4,00 1,08
Per lajur
3,00 0,91
3,25 0,95
Empat lajur tak terbagi
3,50 1,00
3,75 1,05
4,00 1,09
Total dua arah
5 0,56
6 0,87
7 1,00
Dua-lajur tak-terbagi
8 1,14
9 1,25
10 1,29
11 1,34
Sumber : Direktorat Jendral Bina Marga (1997)

Tipe ruas Jl. Laksda Adi Sucipto adalah dua lajur 2/2 Berdasar tabel 5, volume
arus lalulintas arah A – F 1420smp sedangkan arah F – A 1428smp, maka
perbandingan volume arus lalulintas kedua arah adalah 49 - 51 Dengan
demikian berdasar tabel 18 faktor penyesuaian kapasitas untuk pemisah arah
(FCsp) adalah 1.00

Tabel 18 Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Pemisah Arah (FCsp)


Pemisah arah SP % - % 50 – 50 55 – 45 60 – 40
Empat lajur 4/2 1.00 0.985 0.97
FCsp
Dua lajur 2/2 1.00 0.97 0.94
Sumber : Direktorat Jendral Bina Marga (1997)

Tipe ruas jl Laksda Adi Sucipto (timur) adalah 2/2UD dengan kelas hambatan
samping Tinggi (H) serta lebar bahu efektif (Ws) 2m , berdasar tabel 19 maka
faktor penyesuaian kapasitas untuk hambatan samping (FCsf) adalah 0.95

16
Tabel 19 Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Hambatan Samping (FCsf) Jalan
Dengan Bahu
Faktor penyesuaian hambatan samping dan lebar bahu
Kelas FCsf
Tipe jalan hambatan
Lebar bahu efektif Ws
samping
0,5 1,0 1,5 2,0
VL 0,96 0,98 1,01 1,03
L 0,94 0,97 1,00 1,02
4/2 D M 0,92 0,95 0,98 1,00
H 0,88 0,92 0,95 0,98
VH 0,84 0,88 0,92 0,96
VL 0,96 0,99 1,01 1,03
L 0,94 0,97 1,00 1,02
4/2 UD M 0,92 0,95 0,98 1,00
H 0,87 0,91 0,94 0,98
VH 0,80 0,86 0,90 0,95
VL 1,00 1,01 1,01 1,01
2/2 UD
L 0,96 0,98 0,99 1,00
atau
M 0,91) 0,93 0,96 0,99
Jalan satu
H 0,82 0,86 0,90 0,95
arah
VH 0,73 0,79 0,85 0,91
Sumber : Direktorat Jendral Bina Marga (1997)

Diketahui bahwa penduduk Kota Malang pada tahun 2010 sampai dengan
2013, dengan pertumbuhan penduduk rata-rata 2.5 %/tahun, diprakirakan
jumlah penduduk Kota Malang pada tahun 2016 adalah 901.321 Jiwa
(halaman 13). Mengacu tabel 20, maka faktor penyesuaian kapasitas untuk
ukuran kota (FCcs) adalah 0.94

Tabel 20 Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Ukuran Kota (FCcs)


Ukuran Kota (Juta Penduduk) Faktor Penyesuaian untuk ukuran kota FCcs
<0,1 0,86
0,1-0,5 0,90
0,5-1,0 0,94
1,0-3,0 1,00
>3,0 1,04
Sumber : Direktorat Jendral Bina Marga (1997)
Berdasar faktor-faktor yang telah ditetapkan, dengan demikian kapasitas
ruas jalan (C), adalah:

17
C = Co × FCw × FCsp x FCsf × FCcs
C = 2900 x 1.14 x 1.00 x 0.95 x 0.94 = 2952.26 smp/jam.

c. Derajat Kejenuhan
Derajat kejenuhan dihitung dengan persamaan, DS = Q/C.
Dimana arus lalu lintas (Q) = 967.85 smp/jam, sedangkan kapasitas didapat
(C) = 2952.26 smp/jam. Maka nilai DS = 0.328

d. Kecepatan sesungguhnya & waktu tempuh


Kecepatan rata-rata kendaraan ringan (sesungguhnya) didapat dari
hubungan antara nilai derajat kejenuhan (DS) dengan kecepatan arus bebas
(FV), sebagaimana gambar 5 (gambar 6) hubungan, yaitu 38.5 km/jam.

Gambar 5 Kecepatan Sebagai Fungsi Dari DS Untuk Jalan 2/2 UD

18
Gambar 6 Kecepatan Sebagai Fungsi Dari DS Jalan Banyak Lajur Dan Satu Arah

Sedangkan waktu tempuh dihitung dengan persamaan,TT = L/V.


Telah diketahui: kecepatan sesungguhnya (V) = 38.5 km/jam, panjang ruas
jalan (L) = 1.5 km, maka waktu tempuh kendaraan ringan (TT) = 0.039 jam =
2.338 menit.

C. PEMBAHASAN
…………..…………..…………..…………..…………..…………..…………..…………..…………..…………..
…………..…………..…………..…………..…………..…………..…………..…………..…………..…………..

D. KESIMPULAN & SARAN


…………..…………..…………..…………..…………..…………..…………..…………..…………..…………..
…………..…………..…………..…………..

DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal Bina Marga, 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Jakarta:
Departemen Pekerjaan Umum RI.

Hobbs, FD, 1979. Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas. Edisi Kedua. Terjemahan Ir.
Suprapto TM, Msc, dan Ir. Waldijono, 1995. Jogjakarta: Gadjah Mada
University Press.

19
Morlok, Edward K, 1978. Perencanaan Teknik dan Perencanaan Transportasi.
Terjemahan Ir. Johan Kelanaputra Hainim, 1984. Jakarta: Erlangga.

20

Anda mungkin juga menyukai