Format Laporan
Laporan
Disusun Oleh
KELOMPOK 4
Laporan ini telah disusun sebagai salah satu syarat untuk kegiatan Praktek Kerja Nyata
(PKN) di Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang
2
RUAS JALAN PERKOTAAN ( URBAN ROAD )
A. HASIL PENGUKURAN
1. Nama Ruas Jalan : Jl. Laksda adi sucipto (timur)
2. Tipe ruas jalan : Tak terbagi
3. Kondisi Lingkungan : (a) Permukiman (b) Komersiil/Pelayanan Umum
4. Titik A (awal studi) : STA 0 + 000
5. Titik F (akhir studi) : STA 1 + 500
6. Panjang ruas jalan (yang ditinjau) : 1500 Meter
Gambar 1 Lay Out Ruas Jl. Laksda adi sucipto (timur)
(lengkapi dengan infrastruktur di kanan-kiri ruas jalan yang ditinjau)
7. Lebar ruas jalan (yang ditinjau)
STA 0 + 300 : Lebar perkerasan 7,40 meter, lebar bahu/trotoar kiri 7,48 meter,
lebar bahu/trotoar kanan 3.85 meter, Lebar jalur lalulintas 7,40 meter, lebar
lahan parkir (sisi kiri) 0 meter – sisi kanan 0 meter, lebar median 0 meter
(Gambar 2 Penampang Melintang Jl. Laksda adi sucipto (timur) STA 0 + 300
Potongan A – A, skala 1 : 100).
STA 0 + 600 : Lebar perkerasan 7.54 meter, lebar bahu/trotoar kiri 4,10 meter,
lebar bahu/trotoar kanan 2,61 meter, Lebar jalur lalulintas 7,54 meter, lebar
lahan parkir (sisi kiri) 0 meter – sisi kanan 0 meter, lebar median 0 meter
(Gambar 3 Penampang Melintang Jl. Laksda adi sucipto (timur) Potongan B –
B, skala 1 : 100).
STA 0 + 700 : Lebar perkerasan 7,34 meter, lebar bahu/trotoar kiri 0 meter,
lebar bahu/trotoar kanan 2 meter, Lebar jalur lalulintas 7,34 meter, lebar lahan
parkir (sisi kiri) 0 meter – sisi kanan 0 meter, lebar median 0 meter (Gambar 4
Penampang Melintang Jl. Laksda adi sucipto (timur) Potongan C – C, skala 1 :
100).
STA 0 + 800 : Lebar perkerasan 8 meter, lebar bahu/trotoar kiri 6,80 meter,
lebar bahu/trotoar kanan 5,85 meter, Lebar jalur lalulintas 8 meter, lebar lahan
parkir (sisi kiri) 0 meter – sisi kanan 0 meter, lebar median 0 meter (Gambar 4
Penampang Melintang Jl. Laksda adi sucipto (timur) Potongan D – D, skala 1 :
100).
3
8. Arus lalulintas : Dua arah
9. Volume arus lalu lintas
Lokasi pengukuran volume arus lalu lintas di titik E pada STA 0 + 550
Volume arus lalu lintas yang diukur dibedakan menurut jenis kendaraan, yaitu
kendaraan ringan (LV – Light Vehicle), kendaraan berat (HV – Heavy Vehicle)
dan sepeda motor (MC – Motor cycle). Pengukuran volume arus lalu lintas
dilakukan dengan periode 15 menitan pada hari sabtu tanggal 12 April jam
11.00-14.00 Hasil pengukuran volume arus lalu lintas disajikan pada tabel 1.
4
12.00 – 12.15 26 5 16 47 5 4 13 22 69
12.15 – 12.30 16 2 9 27 2 3 13 18 45
12.30 – 12.45 19 6 10 35 4 7 12 23 58
12.45 – 13.00 12 1 15 28 1 7 27 35 63
13.00 – 13.15 11 2 15 28 9 7 40 56 84
13.15 – 13.30 6 2 10 18 12 6 35 53 71
13.30 – 13.45 2 2 11 15 8 4 24 36 51
13.45 – 14.00 4 2 6 12 5 3 22 30 42
5
15 05.98” 05.13” 43.87” 51.91” 67.99” 72.76”
16 04.70” 04.90” 44.50” 39.45” 60.66” 57.60”
17 03.57” 04.59” 47.79” 45.54” 85.09” 66.01”
18 05.69” 07.02” 69.25” 49.71” 85.09” 66.01”
19 06.10” 05.62” 42.79” 39.44” 58.18“ 88.92”
20 06.96” 06.52” 38.88” 49.19” 82.08” 67.05”
B. ANALISA
1. Menentukan Arus Lalu Lintas Maksimum – Jam Puncak
Untuk mendapatkan volume arus lalu lintas maksimum/jam puncak, terlebih
dahulu sistem satuan volume arus lalu lintas diseragamkan/dikonversikan.
Satuan volume arus lalu lintas kendaraan persatuan waktu dikonversi menjadi
satuan mobil penumpang (smp) persatuan waktu. Konversi dilakukan
dengan cara mengalikan volume arus lalu lintas (kendaraan persatuan waktu)
– tabel 1 dengan nilai ekivalen mobil penumpang (emp) - tabel 4.
Tipe ruas Jl. Laksda Adi Sucipto (timur) dengan Lebar jalur Lalu lintas 7,54
meter, serta volume arus lalu lintas kedua arah 3426 kendaraan/jam (tabel 1),
maka emp untuk kendaraan berat (HV) adalah 1,2 sedangkan emp untuk
sepeda motor (MC) adalah 0,25
0 1,3 0,40
Empat lajur tak terbagi (4/2 UD) **)
≥ 3700 1,2 0,25
6
Hasil konversi sistem satuan volume arus lalu lintas menjadi smp persatuan
waktu dikemukakan pada tabel 5.
7
Pejalan kaki PED 0,5
Kendaraan berhenti PCV 1,0
Kendaraan keluar + masuk EEV 0,7
Kendaraan lambat SMV 0,4
Sumber : Direktorat Jenderal Bina Marga (1997)
Total 509
Berdasar Frekuensi Berbobot Kejadian Hambatan Samping (tabel 7), total 509
kejadian dan Kelas Hambatan Samping Jalan Perkotaan (tabel 8), maka ruas
Jl. Laksda adi sucipto (timur) masuk dalam kelas hambatan samping (SFC)
Tinggi
8
Berdasar waktu (durasi) pergerakan kendaraan ringan (Tabel 3) dengan
panjang/jarak (yang ditinjau) 50m, maka kecepatan pergerakan (setiap)
kendaraan (kecepatan sesaat - spot speed) dihitung dengan membagi
panjang/jarak (yang ditinjau) dengan waktu (durasi) pergerakan dalam
satuan Km/jam, disajikan pada tabel 9 kolom 3 dan kolom 7.
Tabel 9 Kecepatan Sesaat Kendaraan Ringan Pada Ruas Jl. Laksda Adi Sucipto (Timur)
Arah A – F Arah F – A
Kend. Kend.
Waktu Pergerakan Kecepatan Waktu Pergerakan Kecepatan
(detik) (Km/jam) (detik) (Km/jam)
1 07.19” 25.88 1 08.59” 30.92
9
Dengan demikian diketahui, kecepatan sesaat ( spot speed) rata-rata arus lalu
lintas arah A – F: 20.53 Km/jam, sedangkan arah F - A: 20.80 Km/jam. Adapun
kecepatan sesaat (spot speed) rata-rata arus lalu lintas kedua arah adalah
20.305 Km/jam.
10
Tabel 10 Kecepatan Berjalan Kendaraan Ringan Pada Ruas Jl. Laksda Adi
Sucipto
Arah A – F Arah F – A
Kend. Waktu Pergerakan Kecepatan Kend. Waktu Pergerakan Kecepatan
(detik) (Km/jam) (detik) (Km/jam)
1 47.96” 30.02 1 56.16” 25.64
2 45.73” 31.49 2 43.78” 32.89
3 44.12” 32.64 3 40.32” 35.71
4 50.79” 28.35 4 49.54” 29.07
5 44.92” 32.06 5 49.68” 28.99
6 48.39” 29.76 6 41.98” 34.30
7 40.58” 35.49 7 40.90” 35.21
8 43.85” 32.84 8 40.63” 35.44
9 39.18” 36.75 9 41.85” 34.41
10 51.25” 28.10 10 39.96” 36.04
11 46.17” 31.19 11 52.46” 27.45
12 38.97” 36.95 12 55.92” 25.75
13 48.06” 29.96 13 57.84” 24.90
14 47.02” 30.62 14 54.85” 26.25
15 43.87” 32.82 15 51.91” 27.74
16 44.50” 32.36 16 39.45” 36.50
17 47.79” 30.13 17 45.54” 31.62
18 60.15” 20.80 18 49.71” 28.97
19 42.79” 33.65 19 39.44” 36.51
20 38.88” 37.04 20 49.19” 29.27
Kecepatan rata-rata 31.65 Kecepatan rata-rata 31.13
Kecepatan rata-rata (kedua arah) 31.39 Km/jam
11
Tabel 11 Kecepatan Tempuh Kendaraan Ringan Pada Ruas Jl. Laksda Adi
Sucipto
Arah A – F Arah F – A
Kend. Waktu Pergerakan Kecepatan Kend. Waktu Pergerakan Kecepatan
(detik) (Km/jam) (detik) (Km/jam)
1 60.03” 34.79 1 63.64” 33.94
2 59.11” 36.54 2 60.71” 35.58
3 49.29” 43.83 3 83.21” 25.96
4 60.15” 31.17 4 71.33” 30.28
5 60.56” 23.05 5 62.66” 34.47
6 49.92” 43.27 6 87.46” 24.70
7 60.01” 35.77 7 89.14” 24.23
8 48.91” 44.16 8 73.62” 29.34
9 58.23 37.09 9 60.72” 35.57
10 61.02” 35.40 10 68.18” 31.68
11 65.65” 32.90 11 78.75” 27.43
12 82.17” 26.29 12 71.64” 30.15
13 99.90” 21.62 13 68.22” 31.66
14 85.90” 25.15 14 60.39” 35.77
15 67.99” 31.77 15 72.76” 29.69
16 60.66” 35.61 16 57.60” 37.50
17 85.09” 25.38 17 66.01” 32.72
18 85.09” 25.38 18 66.01” 32.72
19 58.18” 37.13 19 88.92” 24.29
20 82.08” 26.32 20 67.05” 32.21
Kecepatan rata-rata 32.63 Kecepatan rata-rata 31.00
Kecepatan rata-rata (kedua arah) 31.82 Km/jam
12
Kecepatan Arus
Tipe Jalan Kendaraan Kendaraan Sepeda Semua Kendaraan
Ringan (LV) Berat (HV) Motor (MC) (Rata – rata)
Empat Lajur Terbagi
(4/2 D) atau Dua Lajur 57 50 47 55
Satu Arah (2/1 D)
Empat Lajur Tak
53 46 43 51
Terbagi (4/2 UD)
Enam-lajur terbagi
(6/2D) atau Tiga-lajur 61 52 48 57
satu-arah(3/1)
Dua-lajur tak-terbagi
44 40 40 42
(2/2 UD)
Sumber : Direktorat Jenderal Bina Marga : 1997
Tipe ruas Jl. Laksda Adi Sucipto adalah dua-lajur tak-terbagi (2/2 UD), dan
mengacu lebar jalur lalu lintas efektif 7.54 m, serta berdasar tabel 13 maka
penyesuaian kecepatan arus bebas untuk lebar jalur lalu lintas (FV w) adalah 3
km/jam
Tabel 13 Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas Untuk Lebar Jalur Lalu Lintas (FVw).
Lebar jalur lalu lintas efektif
Tipe Jalan FVw (km/jam)
(Wc) - (meter)
Per lajur
3,00 -4
Empat lajur terbagi atau 3,25 -2
Jalan satu arah 3,50 0
3,75 2
4,00 4
Per lajur
3,00 -4
3,25 -2
Empat lajur tak terbagi
3,50 0
3,75 2
4,00 4
Total
5 -9,5
6 -3
7 0
Dua-lajur tak-terbagi 8 3
9 4
10 6
11 7
Sumber : Direktorat Jenderal Bina Marga : 1997
Tipe ruas Jl. Laksda Adi Sucipto adalah dua-lajur tak-terbagi (2/2 UD) dengan
kelas hambatan samping tinggi, dan lebar bahu efektif rata-rata 2 m,
13
mengacu berdasar tabel 14, maka Faktor penyesuaian kecepatan arus bebas
untuk hambatan samping (FFVSF) adalah 0.95
Diketahui bahwa penduduk Kota Malang pada tahun 2010 sampai dengan
2013 (sumber: dispendukcapil.malangkota.go.id) sebagai berikut:
Jumlah Penduduk kota Malang pada tahun 2013 adalah 836.373 jiwa
Jumlah Penduduk kota Malang pada tahun 2014 adalah 857.891 jiwa
Berdasar data di atas, maka pertumbuhan penduduk rata-rata 2.5 %/tahun,
selanjutnya dapat diprakirakan jumlah penduduk Kota Malang pada tahun
2016 adalah 901.321 Jiwa. Mengacu tabel 15, maka faktor penyesuaian
kecepatan arus bebas untuk ukuran kota (FFVcs) adalah 0.95
Tabel 15 Faktor Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas Untuk Ukuran Kota (FFVcs)
14
Ukuran Kota (Juta Penduduk) Faktor Penyesuaian Untuk Ukuran Kota
< 0,1 0,90
0,1 – 0,5 0,93
0,5 – 1,0 0,95
1,0 – 3,0 1,00
> 3,0 1,03
Sumber : Direktorat Jenderal Bina Marga : 1997
b. Kapasitas Jalan
Kapasitas ruas jalan dihitung dengan persamaan,
C = Co × FCw × FCsp x FCsf × FCcs
Tipe ruas Jl. Laksda Adi Sucipto adalah dua jalur tak terbagi (2/2 UD), maka
kapasitas dasar (Co) ruas jalan tersebut berdasar tabel 16 adalah sebesar
2900.
Tabel 16 Kapasitas Dasar (Co) Untuk Jalan Perkotaan
Tipe Jalan Kapasitas Dasar Catatan
Empat lajur terbagi atau jalan satu arah 1650 Per lajur
Empat Lajur tak terbagi 1500 Per lajur
Dua-lajur tak-terbagi 2900 Total dua arah
Sumber : Direktorat Jendral Bina Marga (1997)
Tipe ruas Jl. Laksda Adi Sucipto adalah dua-lajur tak-terbagi (2/2 UD),
sedangkan lebar jalur lalu lintas efektif (Wc) 7.54 m, berdasar tabel 17 maka
Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Lebar Jalur Lalu – Lintas (FCw) adalah
1.14
15
Tabel 17 Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Lebar Jalur Lalu - Lintas( FCw)
Lebar Jalur Lalu lintas efektif
Tipe Jalan FCw
(Wc) (m)
Per lajur
3,00 0,92
Empat lajur terbagi atau jalan 3,25 0,96
satu arah 3,50 1,00
3,75 1,04
4,00 1,08
Per lajur
3,00 0,91
3,25 0,95
Empat lajur tak terbagi
3,50 1,00
3,75 1,05
4,00 1,09
Total dua arah
5 0,56
6 0,87
7 1,00
Dua-lajur tak-terbagi
8 1,14
9 1,25
10 1,29
11 1,34
Sumber : Direktorat Jendral Bina Marga (1997)
Tipe ruas Jl. Laksda Adi Sucipto adalah dua lajur 2/2 Berdasar tabel 5, volume
arus lalulintas arah A – F 1420smp sedangkan arah F – A 1428smp, maka
perbandingan volume arus lalulintas kedua arah adalah 49 - 51 Dengan
demikian berdasar tabel 18 faktor penyesuaian kapasitas untuk pemisah arah
(FCsp) adalah 1.00
Tipe ruas jl Laksda Adi Sucipto (timur) adalah 2/2UD dengan kelas hambatan
samping Tinggi (H) serta lebar bahu efektif (Ws) 2m , berdasar tabel 19 maka
faktor penyesuaian kapasitas untuk hambatan samping (FCsf) adalah 0.95
16
Tabel 19 Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Hambatan Samping (FCsf) Jalan
Dengan Bahu
Faktor penyesuaian hambatan samping dan lebar bahu
Kelas FCsf
Tipe jalan hambatan
Lebar bahu efektif Ws
samping
0,5 1,0 1,5 2,0
VL 0,96 0,98 1,01 1,03
L 0,94 0,97 1,00 1,02
4/2 D M 0,92 0,95 0,98 1,00
H 0,88 0,92 0,95 0,98
VH 0,84 0,88 0,92 0,96
VL 0,96 0,99 1,01 1,03
L 0,94 0,97 1,00 1,02
4/2 UD M 0,92 0,95 0,98 1,00
H 0,87 0,91 0,94 0,98
VH 0,80 0,86 0,90 0,95
VL 1,00 1,01 1,01 1,01
2/2 UD
L 0,96 0,98 0,99 1,00
atau
M 0,91) 0,93 0,96 0,99
Jalan satu
H 0,82 0,86 0,90 0,95
arah
VH 0,73 0,79 0,85 0,91
Sumber : Direktorat Jendral Bina Marga (1997)
Diketahui bahwa penduduk Kota Malang pada tahun 2010 sampai dengan
2013, dengan pertumbuhan penduduk rata-rata 2.5 %/tahun, diprakirakan
jumlah penduduk Kota Malang pada tahun 2016 adalah 901.321 Jiwa
(halaman 13). Mengacu tabel 20, maka faktor penyesuaian kapasitas untuk
ukuran kota (FCcs) adalah 0.94
17
C = Co × FCw × FCsp x FCsf × FCcs
C = 2900 x 1.14 x 1.00 x 0.95 x 0.94 = 2952.26 smp/jam.
c. Derajat Kejenuhan
Derajat kejenuhan dihitung dengan persamaan, DS = Q/C.
Dimana arus lalu lintas (Q) = 967.85 smp/jam, sedangkan kapasitas didapat
(C) = 2952.26 smp/jam. Maka nilai DS = 0.328
18
Gambar 6 Kecepatan Sebagai Fungsi Dari DS Jalan Banyak Lajur Dan Satu Arah
C. PEMBAHASAN
…………..…………..…………..…………..…………..…………..…………..…………..…………..…………..
…………..…………..…………..…………..…………..…………..…………..…………..…………..…………..
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal Bina Marga, 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Jakarta:
Departemen Pekerjaan Umum RI.
Hobbs, FD, 1979. Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas. Edisi Kedua. Terjemahan Ir.
Suprapto TM, Msc, dan Ir. Waldijono, 1995. Jogjakarta: Gadjah Mada
University Press.
19
Morlok, Edward K, 1978. Perencanaan Teknik dan Perencanaan Transportasi.
Terjemahan Ir. Johan Kelanaputra Hainim, 1984. Jakarta: Erlangga.
20