Instruktur:
Prof. Dr. SINGGIH TRI SULISTYO, M. Hum.
Disusun oleh:
HENI PURWANTI S, S.S
MAN 1 BREBES
KERJASAMA
FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO
(UNDIP)
dengan
HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENGUJI SELURUH
INDONESIA (HIPPSI)
2017
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
“Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sehingga ia
mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Persembahan:
Kuasa yang telah melimpahkan rahmat Nya sehingga tugas makalah ini dapat
diselesaikan.
akan faktor yang lain. Oleh karena itu dengan bantuan dari berbagai pihak,
khususnya pada seluruh dosen, tim pengajar dan instruktur dalam pendidikan dan
Dalam kesempatan yang penuh rahmat ini penulis sampaikan rasa terima
senang hati dan lapang dada, dengan harapan semoga dapat bermanfaat
Penulis,
d. Fungsi Rekreasi
Artinya bahwa perpustakaan sekolah disampingmenyediakan buku-buku ilmu
pengetahuan, juga perlu menyediakan buku-buku yang bersifat rekreatif atau
hiburan, yang bermutu yang dapat digunakan para pembaca untuk mengisi
waktu-waktu senggang baik untuk buku-buku cerita, cergam, majalah hiburan
dan lain-lain.
3. Tujuan Perpustakan Sekolah
Secara umum, bahwa tujuan diselenggarakannya perpustakaan
sekolah sebagai satu perangkat kelengkapan pendidikan dengan kelengkapan-
kelengkapan yang lainnya, ada guna meningkatkan ketaqwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti,
memperkuat kepribadian, mempertebal semangat kebanggsaan dan cinta
tanah air, agar dapat membutuhkan manusia-manusia pembangunan yang
dapat membangun dirinya dan bersama-sama bertanggung jawab atas
pembangunan bangsanya, berdasarkan pada pancasila dan UUD 1945.
Dengan mengacu kepada rumusan tujuan umum yang pada intinya
adalah tujuan pendidikan nasional (GBHN) 1999 – 2004, maka secara khusus
perpustakaan sekolah diselenggarakan dengan tujuan untuk :
a. Mengembangkan minat, kemampuan, kebiasaan membaca khususnya
serta mendayagunakan budaya tulisan dalam sektor-sektor kehidupan.
b. Mengembangkan kemampuanmencari dan mengilah serta memanfaatkan
informasi.
c. Mendidik murid agar dapat memelihara dan memanfaatkan bahan
pustaka secara tepat dan berhasil guna.
d. Meletakkan dasar-dasar kearah belajar mandiri.
e. Memupuk minat dan bakat.
f. Menumbuhkan aspresiasi terhadap pengalaman imajinatif.
g. Menumbuhkan minat baca di kalangan masyarakat sekolah.
h. Mengembangkan sikap kreatif dan inovatif.
i. Mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi dalam kehidupan atas tanggung jawab, serta usaha sendiri.
Dengan peran, fungsi dan tujuan perpustakaan sebagaimana telah
dijelaskan di atas, maka jelas bahwa pada akhirnya penyelenggaraan
perpustakaan sekolah diarahkan dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa.
Untuk mewujudkan perpustakaan yang ideal, ada beberapa aspek
yang harus dikelola dengan sungguh sungguh, yang meliputi Sumber Daya
Manusia dalam pengelolaan perpustakan.Pengelolaan perpustakaan sangat
bergantung pada pengelolanya.Oleh sebab itu setiap perpustakaan haruslah
dikelola oleh tenaga pengelola perpustakaan yang berkompeten. Perpustakaan
sekolah dalam hal ini akan dikelola oleh guru yang akan mendapat tugas
tambahan sebagai kepala perpustakaan sekolah harus benar benar fokus pada
kegiatan perpustakaan.
Agar perpustakaan sekolah dapat diberdayakan, dari sisi seorang kepala
perpustakaan sekolah/madrasah seharusnya mempunyai 6 kompetensi, yang
terdiri dari (1) kompetensi manajerial,, (2) kompetensi pengelolaan informasi, (3)
kompetensi kependidikan, (4) kompetensi kepribadian, (5) kompetensi sosial, dan
(6) kompetensi pengembangan profesi. Dilihat dari enam kompetensi tersebut
jelaslah sebagai kepala perpustakaan sekolah/madrasah memerlukan pelatihan
khusus agar dapat berkompeten di bidang ilmu perpustakaan selain di bidang
keguruan yang telah dimilikinya
Komptensi adalah kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu
pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas ketrampilan, dan pengetahuan yang
didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tesebut. Kompetensi yang
dibutuhkan oleh pustakawan dapat dibagi menjadi :
Ketrampilan kepustakawanan tradisional, yang meliputi katalogisasi,
pengadaan, referensi dan keterampilan penelusuran informasi.
Nilai tambah ketrampilan, seperti ketrampilan penelitian dan ketrampilan
dalam mensintesis dan mengemas informasi untuk mendukung pekerjaan
pemustaka dan untuk pengambilan keputusan.
Kemampuan dan penguasaan teknologi informasi.
Ketrampilan berkomunikasi, manajemen, kepemimpinan, pengajaran dan
pelatihan, dan kerjasama tim, serta kemampuan untuk berempati dengan
pemustaka dan memahami informasi yang diperlukan oleh pemustaka.
Kemampuan bersikap, memiliki nilai dan sifat-sifat pribadi yang
berorientasi kepada pemustaka dan berorientasi pada pelayanan,
fleksibilitas dan kemauan untuk menangani tugas, kemampuan beradaptasi
dan mampu menangani perubahan, kemauan untuk belajar terus menerus,
serta memiliki sikap kewirausahaan.
Memiliki bidang pengetahuan (pengetahuan subyek) yang khusus sesuai
dengan kebutuhan pemustaka.
Dari uraian di atas jelaslah bahwa pustakawan pada umumnya dan juga
pustakawan pada perpustakaan sekolah harus memiliki kompetensi untuk
melaksanakan pekerjaan-pekerjaan dan tugas-tugas perpustakaan yang harus
dilakukan di perpustakaan sehari-hari.
Untuk mengukur seorang pustakawan memiliki kompetensi atau tidak, dan
seberapa tingkat kompetensinya dibutuhkan adanya standar dalam
pengukurannya.Namun demikian standar kompetensi pustakawan di Indonesia
samapi dengan saat ini belum ada penetapan.
Kompetensi inti merupakan kompetensi dasar keahlian yang harus dimiliki
oleh setiap pustakawan dalam menjalankan tugas-tugas yang ada di perpustakaan.
Kompetensi inti mencakup unit-unit kompetensi yang dibutuhkan untuk
mengerjakan tugas-tugas inti dan wajib dikuasai oleh pustakawan, yaitu (1)
Melakukan seleksi bahan perpustakaan, (2) Melakukan pengadaan bahan
perpustakaan, (3) Melakukan Pengatalogan Deskriptif, (4) Melakukan
pengatalogan subyek, (5) Melakukan perawatan koleksi perpustakaan, (6)
Melakukan layanan Sirkulasi, (7) Melakukan layanan referensi, (8) Melakukan
Penelusuran Informasi Sederhana, (9) Melakukan Promosi Perpustakaan, (10)
Melakukan kegiatan literasi informasi, (11) Memanfaatkan jaringan internet
layanan perpustakaan.
Selanjutnya adalah kompetensi khusus, yaitu kompetensi tingkat lanjut
yang bersifat spesifik, yang meliputi (1) Melakukan kajian perpustakaan, (2)
Membuat karya tulis ilmiah, (3) Membuat literature skunder, (4) Melakukan
Pelestarian koleksi perpustakaan, (5) Melakukan penelusuran informasi kompleks,
(6) Merancang tata ruang dan perabot perpustakaan.
Adapun di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 25
Tahun 2008 tersebut, terdapat kompetensi untuk Kepala Perpustakaan
Sekolah/Madrasah, dan Kompetensi untuk Tenaga Perpustakaan Sekolah/
Madrasah.
2. Kompetensi Pengelolaan
(1) Mengembangkan koleksi perpustakaan
Informasi sekolah/ madrasah.
(2) Mengorganisasi Informasi
(3) Memberikan jasa dan sumber informasi
(4) Menerapkan teknologi informasi dan
komuni-kasi.
3. Kompetensi Kependidikan(1) Memiliki wawasan kependidikan.
(2) Mengembangkan keterampilan
memanfaatkan informasi
(3) Mempromosikan perpustakaan
(4) Memberikan bimb ingan literasi
informasi.
4. Kompetensi Kepribadian (1) Memiliki integritas yang tinggi.
(2) Memiliki etos kerja yang tinggi.
2. Kompetensi Pengelolaan
(1) Mengembangkan koleksi perpustakaan
Informasi sekolah/ madrasah.
(2) Melakuakan pengorganisasian informasi.
(3) Memberikan jasa dan sumber informasi
(4) Menerapkan teknologi informasi dan
komunikasi.
3. Kompetensi Kependidikan(1) Memiliki wawasan kependidikan
(2) Mengembangkan keterampilan
memanfaatkan informasi.
(3) Melakukan promosi perpustakaan.
(4) Memberikan Bimbingan literasi
informasi
4. Kompetensi Kepribadian (1) Memiliki integritas yang tinggi.
(2) Memiliki etos kerja yang tinggi.
Pada akhirnya kompetensi tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan
pemustaka. Tuntutan pemustaka akan kebutuhan informasi dari waktu ke waktu
semakin meningkat, tidak terkecuali pemustaka pada perpustakaan sekolah, hal
tersebut adalah merupakan tantangan bagi perpustakaan pada masa sekarang dan
masa mendatang. Kemudian dalam rangka meningkatkan minat baca, maka
perpustakaan sekolah harus memberikan layanan yang optimal dengan
meningkatkan sistem layanan yang ada agar kebutuhan informasi pemustakanya
dapat dipenuhi dengan cepat, tepat, efektif dan efisien.
Untuk mendukung perpustakaan yang handal dan yang dapat mendukung
terciptanya budaya baca di sekolah, maka dibutuhkan pustakawan yang memiliki
kompetensi baik kompetensi professional maupun kompetensi personal. Hal
tersebut akan dapat terwujud jika penerapan standar kompetensi diberlakukan di
perpustakaan sekolah.
Selain itu kepala perpustkaan juga harus memiliki kompetensi profesional yang
seharusnya dimiliki oleh pustakawan meliputi :
1. memiliki pengetahuan keahlian tentang isi sumber-sumber informasi,
termasuk kemampuan untuk mengevaluasi dan menyaring sumber-sumber
tersebut secara kritis.
2. memiliki pengetahuan tentang subjek khusus yang sesuai dengan kegiatan
organisasi pelanggannya.
3. mengembangkan dan mengelola layanan informasi dengan baik,
accessable (dapat diakses dengan mudah) dan cost-effective (efektif dalam
pembiayaan) yang sejalan dengan aturan strategis organisasi.
4. menyediakan bimbingan dan bantuan terhadap pengguna layanan
informasi dan perpustakaan.
5. memperkirakan jenis dan kebutuhan informasi, nilai jual layanan
informasi dan produk-produk yang sesuai kebutuhan yang diketahui.
6. Mengetahui dan mampu menggunakan teknologi informasi untuk
pengadaan, pengorganisasian, dan penyebaran informasi.
7. mengetahui dan mampu menggunakan pendekatan bisnis dan manjemen
untuk mengkomunikasikan perlunya layanan informasi kepada manajemen
senior.
8. mengembangkan produk-produk informasi khusus untuk digunakan di
dalam atau di luar lembaga atau oleh pelanggan secara individu.
9. mengevaluasi hasil penggunaan informasi dan menyelenggarakan
penelitian yang berhubungan dengan pemecahan masalah-masalah manajemen
informasi.
10. secara berkelanjutan memperbaiki layanan informasi untuk merespon
perubahan kebutuhan.
11. menjadi anggota tim manajemen senior secara efektif dan menjadi
konsultan organisasi di bidang informasi.Sebelas butir di atas tidak semuanya
harus dimiliki oleh seorang pustakawan Kemampuan, yang harus dimiliki
seorang pustakawan mesti disesuaikan dengan tingkatan atau levelnya
Di samping itu perpustakaan juga memiliki gambatan dan kendala yang berkaitan
dengan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian.
1. Perencanaan
Kebanyakan perpustakaan tidak mempunyai perencanaan tentangkegiatan
guna mendukung program penelitian dan pengkajian yang sedangdilakukan oleh
unit kerja setempat.Hal ini sangat penting karenakeberadaan perpustakaan adalah
untuk mendukung kinerja di unit kerja.Hal ini juga disebabkan oleh anggapan
bahwa perpustakaan
kurang berperan di dalam kegiatan di unit kerja. Permasalahan lainnya adalahkura
ng koordinasi antara perpustakaan dengan pejabat setempat dalam
hal pengambilan kebijakan.
2. pengorganisasian
Namun kenyataan perpustakaan masih banyak yang belum memiliki
struktur organisasi. Sehingga akan terjadi suatu ketidak jelasan posisi dari masing-
masing komponen yang ada di perustakaan, sertatangung jawab yang diemban.
3. pengarahan
Perpustakaan hanya diberikan panduan untuk mengikuti aturan
dari pusat, tanpa dilakukan pengawasan tentang sejauh mana pekerjaan perpustaka
an itu dikerjakan sesuai panduan dari pusat. Banyaknya permasalahan perpustakaa
n yangberkisar seputar fungsi manajemen yangkurang berjalan, ini menunjukkan
bahwa pengawasan itu jarang dilakukan.
.4. pengendalian
Dukungan dan image pimpinan terhadap perpustakaan tergolongmasih
rendah.
Hal ini bisa diakibatkan dua hal yaitu pertama
dari perpustakaan itu sendiri yang kurang aktif dalam memberikan dukungandala
m kinerja institusi atau juga yang kedua pimpinan dan karyawantersebut benar-
benar kurang memberikan dukungan atau mempunya.
Dari hambatan dan kendala yang di alami oleh kepala perpustakaan maka
dapat di ambil solusi untuk mngatasi permasalahan tersebut yaitu :
1. Perpustakaan sekolah dapat mengajukan proposal untuk mendapatkan
dana Untuk mengembangkan sarasan dan prasana perpustakaan serta
menyelenggarakan berbagai kegaitan perpustakaan menjadi lebih baik.
2. Perpustakaan dapat meminta dukungan dari komite sekolah untuk
mendukung pengembangan perpustakaan. Dukungan ini diwujudkan
dalam bentuk untuk materi atau dukungan moral kepada kepala sekolah
agar lebih memperhatikan pengembangan perpustakaan.
3. Perpustakaan perlu lebih mempertimbangkan pemanfaatkan teknologi
informasi di perpustakaan seperti pengembangan otomasi perpustakaan,
pengembangan perpustakaan digital dan membuka layanan internet.
Dengan pemanfaatan teknologi informasi memungkinkan perpustakaan
menjadi lembaga penyedia informasi yang sesuai dengan harapan akan
lebih memotivasi pemustaka untuk datang ke perpustakaan.
4. Menambah koleksi dan buku-buku perpustakaan baik fiksi maupun non
fiksi untuk meningkatkan minat baca kepada pengguna sehingga
termotivasi untuk daang ke perpustakaan.
5. Meningkatkan sumber daya manusia sebagai pengelolaan perpustakaan
melalui kegiatan seminar, diklat maupun pendidikan yang bersifat formal
maupun non formal.
Solusi yang berkaitan dengan peencanaa, pengorganisasian, pengawasan
dan pengendalian dapat di lakukan melalui :
a. perencanaan
Bagaimanapun juga perencanaan perpustakaan harus dibuat.
Karena perencanaan dapat diartikan sebagai menentukan sasaran yang
ingin dicapai,tindakan yang harus dilakukan, bentuk organisasi yang
sesuai untuk mencapainya, dan personil yang harus melaksanakan kegiatan
tersebut.Dengan kata lain perencanaan tersebut menyangkut pengambilan
keputusanyang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, kapan
melakukannya, dansiapa yang akan melakukan. Oleh karena itu fungsi
perencanaan inimerupakan dasar dalam melakukan fungsi-fungsi
manajemen yang lain.
b. Pengorganisasian
Fungsi manajemen ini penting dilakukan karena pengawasan merupakan
suatu usaha yang sistematis untuk menetapkan standar
prestasi pada sasaran perencanaan, merancang sistem, umpan balik inform
asi,membandingkan prestasi sesungguhnya dengan standar yang terlebih
dahulu ditetapkan, menentukan apakah ada penyimpangan-penyimpangan
didalam pelaksanaan pekerjaan, menentukan sejauh mana
penyimpangantersebut dan mengambil tindakan perbaikan yang
diperlukan
agar penggunaan semua sumberdaya dapat dimanfaatkan secara efesien d
anefektif.
c. Pengawasan
Fungsi manajemen ini penting dilakukan karena pengawasanmerupakan
suatu usaha yang sistematis untuk menetapkan standar
prestasi pada sasaran perencanaan, merancang sistem, umpan balik inform
asi,membandingkan prestasi sesungguhnya dengan standar yang terlebih
dahuluditetapkan, menentukan apakah ada penyimpangan
d. Pengendalian
Salah satu tugas seorang pemimpin adalah memberikan dukungan
danmotivasi kepada bawahan agar bawahan terpacu di dalam
mengerjakantugas-tugasnya dalam proses pencapaian tujuan.
Di perpustakaan
peran pemimpin sangat menentukan sebab dialah yang mempengaruhi baw
ahannya untuk bergerak atau bekerja. Dan juga pemimpin adalah seorang
yang menggunakan wewenang dan kempemimpinannya, dalam
mengarahkan bawahan ataupun organisasi.Selanjutnya, pemimpin
diartikan sebagai seorang pemimpin yangmempengaruhi perilaku
bawahannya, agar mau bekerja sama dan bekerjasecara produktif untuk
mencapai tujuan.Adabeberapa hal yangmempengaruhi karakter pemimpin,
diantaranya fisik, intelegensia dankepribadian. Seorang pemimpin harus
lebih menonjol dibandingkan denganyang dipimpin.Jadi seorang
pemimpin hendaknya mempunyai fisik yang lebih kuat,sangat percaya
diri, terbuka, mudah menyesuaikan diri, antusias,mempunyai dorongan
untuk berprestasi dan mampu bekerja sama denganorang lain. Setelah
pemimpin memberikan motivasi kepada perpustakaan,langkah selanjutnya
perpustakaan harus memberikan sumbangsih terhadapkegiatan yang
sedang dilakukan di unit kerja masing-masing.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Tenaga perpustakaan bukan lagi tenaga yang hanya mengurusi buku-
bukuatau koleksi perpustakaan semata, melainkan perannya telah menjadi partner
gurusebagai fasilitator proses pembelajaran siswa.
Untuk itulah dibutuhkan kompetensi tenaga perpustakaan sekolah
terutama sebagai Kepala Perpustakaan harus memiliki kompetensi sesuai dengan
tuntutan pekerjaannya. Karena itu kompetensi bagi pustakawanadalah standar
minimal kemampuan dan keahlian yang harus dipenuhi dalammelakukan semua
kegiatan kepustakawanan dan berorientasi pada hasil yangmemuaskan bagi
lembaga dan juga bagi warga sekolah yang dilayaninya.
Seharus nya semua pihak ikut berperan aktif terutama pemerintah dan
pihak sekolah untuk memajukan dunia perpustakaan, sehingga usaha yang
maksimal dapat mengatasi kendala dan hambatan yang terwujudkan dalam
bentuk pengembangan perpustakaan, khususnya di sekolah sekolah namun juga
di masyarakat luas dalam bentuk perpustakaan untuk umum yang menunjang
pendidikan seumur hidup sebagai sarana sumber informasi dan pengetahuan.
B. SARAN
Hal yang paling mendasar yang harus selalu
diperhatikan adalah
pengelola p e r p u s t a k a a n i t u s e n d i r i . P e n g e l o l a p e r p u s t a k a a
n sebagai kepala perpustakaan
s e k o l a h d i t u n t u t u n t u k d a p a t memberikan pelayanan yang dap
at memuaskan keinginan pengguna perpustakaan.Bentuk pelayanan
yang dapat diberikan berupa keramahan, tanggap, serta cepat dalam
me l a y a n i s e t i a p k e b u t u h a n p e n g g u n a .
Para pengguna perpustakaan cenderung menyukai perpustakaan y
ang memberikan kemudahan pelayanan kepada anggotanya.
Kemudahan yang diharapkan meliputi pendaftaran anggota,
peminjaman buku, dan kemudahan untuk menemukan bukuyang
diinginkan. Perpustakaan yang masih menggunakan cara lama
(tanpa katalogkomputer) cenderung ditinggalkan karena akan
mempersulit penggunanya. Meskipun perpustakaan adalah media
untuk memperoleh informasi selain internet, tetapi
tetapsaja memberi peluang hadirnya teknologi yang diharapkan
akan bisa mempermudahtransaksi.Penyediaan buku-buku perpustakaan
secara berkala memang harus dilakukan.Jenis buku yang
disediakan pun harus bervariasi. Perpustakaan yang
tidak memiliki jenis buku yang bervariasi pada akhirnya akan
ditinggalkan oleh anggotanya.
Hal iniyang kemudian menjadi penyebab keberadaan
perpustakaan menjadi tersingkir olehadanya pemenuhan ilmu
pengetahuan dan informasi yang lebih canggih.Semua ini dapat
terwujud`apabila perpusrakaan memiliki kepala perpustakaan dan
pustakawan yang berkompetensi.