Disusun oleh :
Ariff Fathin Fadhlullah
6411418080
Kelas : 4B
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
PRAKATA.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................5
1.1 Latar Belakang.................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................6
1.3 Tujuan penelitian.............................................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian...........................................................................................6
1.5 Keaslian Penelitian...........................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................14
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Keaslian Penelitian.........................................................................7
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Remaja merupakan bagian dari masyarakat yang sedang mengalami perubahan
fungsi organ tubuh maupun fungsi sosial. Masa remaja atau adolescence juga merupakan
salah satu fase penting bagi perkembangan pada tahap-tahap kehidupan selanjutnya.
Remaja mengalami perkembangan yang begitu cepat, baik secara fisik maupun
psikologis. Perkembangan secara fisik ditandai dengan organ-organ tubuh yang semakin
matang termasuk organ reproduksi. Sedangkan pada psikologis bisa dilihat pada
perkembangan pribadi dan kemandirian.
Pada umumnya remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi (high curiousity).
Remaja cenderung ingin berpetualang menjelajah segala sesuatu dan mencoba segala
sesuatu yang belum pernah dialaminya. Selain didorong juga oleh keinginan menjadi
seperti orang dewasa menyebabkan remaja ingin mencoba melakukan apa yang sering
dilakukan orang dewasa termasuk yang berkaitan dengan masalah seksualitas (Azwar A,
2000).
Seiring dengan pesatnya arus perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
terutama teknologi informasi yang telah menghadirkan berbagai temuan mutahir yang
memberikan berbagai kemudahan fasilitas informasi. Tidak tersedianya informasi yang
akurat dan benar tentang kesehatan reproduksi, memaksa remaja untuk mencari akses dan
mengekplorasi sendiri. Majalah, buku dan film pornografi atau pornoaksi memaparkan
kenikmatan hubungan seks tanpa mengajarkan tanggung jawab dan risiko yang harus
dihadapi, menjadi acuan utama mereka. Mereka juga mempelajari seks dari internet.
Hasilnya, remaja yang beberapa generasi lalu masih malu-malu kini sudah melakukan
hubungan seks di usia dini, yakni 13-15 tahun (Depsos RI, 2008).
Suatu fenomena yang menarik adalah bahwa hubungan seksual sebelum menikah
justru banyak dilakukan oleh remaja yang berpacaran. Meskipun tidak semua remaja
berpacaran melakukan hal tersebut, tetapi dari fakta tersebut menunjukkan
kecenderungan yang mengkhawatirkan dan memprihatinkan. Ironisnya, bujukan atau
permintaan pacar merupakan motivasi untuk melakukan hubungan seksual dan hal ini
menempati posisi keempat setelah rasa ingin tahu, agama atau keimanan yang kurang
kuat serta terinspirasi dari film dan media massa (Kosmopolitan, 1999).
Perilaku seksual remaja dalam berpacaran adalah manifestasi dorongan seksual
yang diwujudkan mulai dari melirik ke arah bagian sensual pasangan sampai
bersenggama yang dilakukan oleh remaja yang sedang berpacaran. Aktivitas seksual
seolah-olah sudah menjadi hal yang lazim dilakukan oleh remaja yang berpacaran. Hal
ini senada dengan pendapat Hurlock (1973) yang mengungkapkan bahwa aktivitas
seksual merupakan salah satu bentuk ekspresi atau tingkahlaku berpacaran dan rasa cinta.
Orang tua yang sangat jarang menghabiskan waktu bersama anak-anaknya
menjadikan remaja lebih mengalami kecenderungan melakukan seks pranikah. Selain itu
dengan meningkatkan kualitas komunikasi antara orang tua dan anak yaitu menjalin
5
6
komunikasi secara terbuka serta menunjukkan cinta dan perhatian pada anak juga dapat
menghindarkan remaja dari perilaku seksual pranikah, karena remaja memerlukan
seseorang yang dapat dipercaya dan dapat diajak membicarakan masalah-masalah yang
menekan mereka (Tjahyono, 1995).
secara random.
2. 2015 -Ayu HUBUNGAN Jenis desain Faktor internal dari
Khoirotul ANTARA penelitian ini penelitian adalah
Umaroh FAKTOR kuantitatif tingkat pendidikan,
-Yuli INTERNAL DAN analitis pengetahuan, sikap
Kusumawati FAKTOR menggunakan dan gaya hidup.
-Heru Subaris EKSTERNAL data sekunder Responden remaja
Kasjono DENGAN dengan yang berpendidikan
PRILAKU rancangan kategori tingkat
SEKSUAL penelitian cross dasar maupun
PRANIKAH sectional. tingkat tinggi
REMAJA Lokasi sebagian besar telah
INDONESIA penelitian ini di melakukan seks
33 Propinsi di pranikah, dengan
Indonesia yang proporsi lebih
dilaksanakan banyak pada tingkat
pada tahun pendidikan tinggi
2012. Penelitian (86,4%). Remaja
dilakukan pada dengan pengetahuan
bulan Juni-Juli yang baik, maupun
2015. Populasi tidak baik sebagain
dalam besar juga telah
penelitian ini melakukan seks
adalah remaja pranikah dan justru
usia 15-24 lebih banyak
tahun yang proporsinya pada
belum menikah pengetahuan yang
sebanyak laki- baik (82,6%).
laki 32.164.436 Adapun faktor
jiwa dan eksternal yang telah
perempuan disurvai pada remaja
31.279.019 di Indonesia adalah
jiwa. Besar Peran orang terdekat
sampel adalah yang meliputi
19.882 terdiri teman, ibu, ayah,
dari 10.980 saudara, kerabat,
laki-laki (6.154 guru, petugas
di daerah urban kesehatan, tokoh
dan 4.826 di agama dan
daerah rural) semuanya tentang
dan 8.902 persoalan seksual.
perempuan Peran orang terdekat
(5.304 di yang dimaksud
daerah urban dalam penelitian ini
dan 3.598 di adalah orang
daerah rural). terdekat berdiskusi
9
negatif antara
intensitas
komunikasi orang
tua- anak dengan
kecenderungan seks
pra nikah”. Dapat
diterima.
DAFTAR PUSTAKA
1.
14