Anda di halaman 1dari 14

EDUKASI PERILAKU SEKSUAL DI KALANGAN REMAJA BELITUNG

Disusun untuk memenuhi tugas Penulisan Ilmiah


Dosen Pengampu : Lukman Fauzi S.K.M., M.P.H.

Disusun oleh :
Ariff Fathin Fadhlullah
6411418080
Kelas : 4B

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
PRAKATA
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan
kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa
ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan ilmiah tentang
“Edukasi Perilaku Seksual di Kalangan Remaja Belitung”.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi
agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuknya
Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling
benar yakni Syariat agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya
karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Sekaligus pula kami menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-
banyaknya untuk bapak Lukman selaku dosen mata kuliah Metode Penelitian
Kuantitatif yang telah menyerahkan kepercayaannya kepada saya guna
menyelesaikan Penilsan Ilmiah ini dengan tepat waktu.
Saya juga berharap dengan sungguh-sungguh supaya penulisan ilmiah ini
mampu berguna serta bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus
wawasan terkait edukasi seksual remaja Belitung.
Selain itu saya juga sadar bahwa pada tulisan saya ini dapat ditemukan
banyak sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, saya
benar-benar menanti kritik dan saran untuk kemudian dapat saya revisi dan saya
tulis di masa yang selanjutnya, sebab sekali lagi saya menyadari bahwa tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif.
Di akhir saya berharap makalah sederhana saya ini dapat dimengerti oleh
setiap pihak yang membaca. Saya pun memohon maaf yang sebesar-besarnya
apabila dalam tulisan penulis terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.

Semarang, 12 April 2020


 

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

PRAKATA.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................5
1.1 Latar Belakang.................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................6
1.3 Tujuan penelitian.............................................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian...........................................................................................6
1.5 Keaslian Penelitian...........................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................14

iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Keaslian Penelitian.........................................................................7

iv
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Remaja merupakan bagian dari masyarakat yang sedang mengalami perubahan
fungsi organ tubuh maupun fungsi sosial. Masa remaja atau adolescence juga merupakan
salah satu fase penting bagi perkembangan pada tahap-tahap kehidupan selanjutnya.
Remaja mengalami perkembangan yang begitu cepat, baik secara fisik maupun
psikologis. Perkembangan secara fisik ditandai dengan organ-organ tubuh yang semakin
matang termasuk organ reproduksi. Sedangkan pada psikologis bisa dilihat pada
perkembangan pribadi dan kemandirian.
Pada umumnya remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi (high curiousity).
Remaja cenderung ingin berpetualang menjelajah segala sesuatu dan mencoba segala
sesuatu yang belum pernah dialaminya. Selain didorong juga oleh keinginan menjadi
seperti orang dewasa menyebabkan remaja ingin mencoba melakukan apa yang sering
dilakukan orang dewasa termasuk yang berkaitan dengan masalah seksualitas (Azwar A,
2000).
Seiring dengan pesatnya arus perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
terutama teknologi informasi yang telah menghadirkan berbagai temuan mutahir yang
memberikan berbagai kemudahan fasilitas informasi. Tidak tersedianya informasi yang
akurat dan benar tentang kesehatan reproduksi, memaksa remaja untuk mencari akses dan
mengekplorasi sendiri. Majalah, buku dan film pornografi atau pornoaksi memaparkan
kenikmatan hubungan seks tanpa mengajarkan tanggung jawab dan risiko yang harus
dihadapi, menjadi acuan utama mereka. Mereka juga mempelajari seks dari internet.
Hasilnya, remaja yang beberapa generasi lalu masih malu-malu kini sudah melakukan
hubungan seks di usia dini, yakni 13-15 tahun (Depsos RI, 2008).
Suatu fenomena yang menarik adalah bahwa hubungan seksual sebelum menikah
justru banyak dilakukan oleh remaja yang berpacaran. Meskipun tidak semua remaja
berpacaran melakukan hal tersebut, tetapi dari fakta tersebut menunjukkan
kecenderungan yang mengkhawatirkan dan memprihatinkan. Ironisnya, bujukan atau
permintaan pacar merupakan motivasi untuk melakukan hubungan seksual dan hal ini
menempati posisi keempat setelah rasa ingin tahu, agama atau keimanan yang kurang
kuat serta terinspirasi dari film dan media massa (Kosmopolitan, 1999).
Perilaku seksual remaja dalam berpacaran adalah manifestasi dorongan seksual
yang diwujudkan mulai dari melirik ke arah bagian sensual pasangan sampai
bersenggama yang dilakukan oleh remaja yang sedang berpacaran. Aktivitas seksual
seolah-olah sudah menjadi hal yang lazim dilakukan oleh remaja yang berpacaran. Hal
ini senada dengan pendapat Hurlock (1973) yang mengungkapkan bahwa aktivitas
seksual merupakan salah satu bentuk ekspresi atau tingkahlaku berpacaran dan rasa cinta.
Orang tua yang sangat jarang menghabiskan waktu bersama anak-anaknya
menjadikan remaja lebih mengalami kecenderungan melakukan seks pranikah. Selain itu
dengan meningkatkan kualitas komunikasi antara orang tua dan anak yaitu menjalin

5
6

komunikasi secara terbuka serta menunjukkan cinta dan perhatian pada anak juga dapat
menghindarkan remaja dari perilaku seksual pranikah, karena remaja memerlukan
seseorang yang dapat dipercaya dan dapat diajak membicarakan masalah-masalah yang
menekan mereka (Tjahyono, 1995).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan informasi dan kenyataan yang diuraikan pada latar belakang diatas, fokus
permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana pengedukasian remaja baik dari diri
sendiri maupun lingkungan terdekatnya.

1.3 Tujuan penelitian


1.3.1 Untuk megetahui bagaimana cara mengedukasi para remaja agar terhindar dari sex
Pranikah
1.3.2 Untuk mengetahui peran orang tua sebagai orang terdekat dengan seorang remaja
1.3.3 Untuk mengetahui perkembangan kemandirian dan kedewasaan remaja yang
berpacaran
1.3.4 Untuk mengetahui seberapa cepat perkembangan remaja dengan pengaruh informasi
yang tersebar dimana-mana

1.4 Manfaat Penelitian


Dengan dilakukannya penelitian ini maka muncul beberapa manfaat penelitian :
1.4.1 Manfaat Teoritis
Agar dapat menjadi landasan teori atau gambaran pengedukasian remaja pada orang
tua maupun orang yang bersangkutan
1.4.2 Manfaat praktis
 Menjadi informasi yang sangat berguna bagi remaja maupun yang mengedukasi
 Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi bagi para
peneliti yang lain untuk bisa dikembangkan lagi bagi para promotor kesehatan
tantang cara menarik perhatian remaja agar terhindar dari kehamilan tidak
diinginkan.
 Menjadi langkah awal peneliti untuk mencari solusi permasalahan KTD pada geng
motor atau Klub motor
7

1.5 Keaslian Penelitian


Tabel 1. Keaslian Penelitian
No Tahun Penuis Judul Penelitian Metode Hasil
. Penelitian
1. 2013 Muhammad PERILAKU Penelitian ini Tingkat
Azinar SEKSUAL adalah religiusitas,
PRANIKAH explanatory pengetahuan,
BERISIKO research yang sikap,
TERHADAP menggunakan persepsi
KEHAMILAN metode survey peran gender,
TIDAK dengan akses media,
DIINGINKAN pendekatan sikap or-
cross sectional. angtua, sikap
Populasi dalam teman dan
penelitian ini perilaku
adalah seluruh seksual te-
mahasiswa man dekat
Universitas Hasil
Negeri penelitian
Semarang usia menunjukkan
remaja (18- 24 bahwa
tahun) yang 12,1% responden
berjumlah menyatakan bahwa
26.486 orang. pernah melakukan
Jumlah sampel intercourse. Hal ini
dihitung menandakan bahwa
menggunakan perilaku seksual
rumus minimal mereka berisiko
sample size, terha- dap KTD.
didapatkan
sampel 380
orang (laki-laki
197 orang,
perempuan 183
orang). Sampel
tesebut
kemudian
didistribusikan
pada tiap-tiap
fakultas secara
proporsional.
Pengambilan
sampel
dilakukan
8

secara random.
2. 2015 -Ayu HUBUNGAN Jenis desain Faktor internal dari
Khoirotul ANTARA penelitian ini penelitian adalah
Umaroh FAKTOR kuantitatif tingkat pendidikan,
-Yuli INTERNAL DAN analitis pengetahuan, sikap
Kusumawati FAKTOR menggunakan dan gaya hidup.
-Heru Subaris EKSTERNAL data sekunder Responden remaja
Kasjono DENGAN dengan yang berpendidikan
PRILAKU rancangan kategori tingkat
SEKSUAL penelitian cross dasar maupun
PRANIKAH sectional. tingkat tinggi
REMAJA Lokasi sebagian besar telah
INDONESIA penelitian ini di melakukan seks
33 Propinsi di pranikah, dengan
Indonesia yang proporsi lebih
dilaksanakan banyak pada tingkat
pada tahun pendidikan tinggi
2012. Penelitian (86,4%). Remaja
dilakukan pada dengan pengetahuan
bulan Juni-Juli yang baik, maupun
2015. Populasi tidak baik sebagain
dalam besar juga telah
penelitian ini melakukan seks
adalah remaja pranikah dan justru
usia 15-24 lebih banyak
tahun yang proporsinya pada
belum menikah pengetahuan yang
sebanyak laki- baik (82,6%).
laki 32.164.436 Adapun faktor
jiwa dan eksternal yang telah
perempuan disurvai pada remaja
31.279.019 di Indonesia adalah
jiwa. Besar Peran orang terdekat
sampel adalah yang meliputi
19.882 terdiri teman, ibu, ayah,
dari 10.980 saudara, kerabat,
laki-laki (6.154 guru, petugas
di daerah urban kesehatan, tokoh
dan 4.826 di agama dan
daerah rural) semuanya tentang
dan 8.902 persoalan seksual.
perempuan Peran orang terdekat
(5.304 di yang dimaksud
daerah urban dalam penelitian ini
dan 3.598 di adalah orang
daerah rural). terdekat berdiskusi
9

Teknik tentang seksologi


pengambilan bersama responden.
sampel Responden paling
menggunakan banyak berdiskusi
sampling masalah seks
bertahap. bersama teman
Analisis data sedangkan paling
meliputi: sedikit berdiskusi
analisis dengan ayah dan
univariat, tokoh agama. Dari
analisis bivariat semua orang
menggunakan terdekat responden
uji Chi-Square didapatkan bahwa
yang peran baik dan tidak
dilanjutkan baik berada pada
dengan analisis posisi seimbang.
multivariat
menggunakan
uji regresi
logistic.
3. 2000 -Fridya PERILAKU Metode yang a) Koefisien korelasi
mayasari SEKSUAL dipakai oleh antara harga diri
-M. Noor REMAJA peneliti adalah dan perilaku
Rochman DALAM dengan teknik seksual remaja
Nadjam BERPACARAN incidental yang sedang
DITINJAU DARI sampling berpacaran untuk
HARGA DIRI dengan cara subjek laki-laki
BERDASARKAN memberikan sebesar - 0,1873
JENIS KELAMIN skala kepada (p>0.050).
siswa SMU Artinya tidak ada
yang hubungan yang
mempunyai signifikan antara
pacar yang harga diri dengan
ditemui oleh perilaku seksual
peneliti sendiri remaja yang
maupun oleh sedang berpacaran
teman-teman b)Koefisien korelasi
peneliti yang antara harga diri
diminta dan perilaku
bantuannya. seksual pada
Pada penelitian remaja yang
ini data yang sedang berpacaran
diperlukan untuk subjek
adalah data perempuan
mengenai sebesar -0,2528
tingkat harga (p<0,050).
10

diri dan tahapan Artinya ada


perilaku seksual hubungan yang
remaja negatif antara
berpacaran. harga diri dengan
Data tersebut perilaku seksual
diungkap pada siswa
dengan perempuan.
menggunakan
dua alat ukur.
Skala pertama
yaitu skala
harga diri, skala
harga diri yang
disusun sendiri
oleh peneliti
dimaksudkan
untuk
mengungkap
sejauh mana
remaja menilai
masalah
seksualitas
yang terjadi
pada dirinya
sendiri. Alat
ukur yang
digunakan
dibuat
berdasarkan
dimensi-
dimensi
seksualitas,
yaitu: Biologis,
Psikologis,
Perilaku, dan
Sosial-kultural
4. 2008 - Rony PENGARUH Variabel yang Hasil penelitian ini
setiawan PACARAN digunakan menunjukan
- Siti TERHADAP dalam adanya hubungan
Nurhidayah PERILAKU penelitian ini positif antara
SEKS adalah Variabel pacaran dengan
PRANIKAH bebas (X): perilaku seksual
Pacaran dan pranikah (Cc =
diukur dengan 0,433). Hubungan
pengukuran positif berarti bahwa
angket pacaran. pacaran yang
11

Variabel dilakukan remaja


tergantung (Y): akan semakin
Perilaku mengarah pada
Seksual perilaku/hubungan
Pranikah. seksual pranikah.
Variabel ini Sebaliknya remaja
diukur yang tidak
menggunakan berpacaran akan
angket perilaku semakin rendah
seksual mengarah pada
pranikah perilaku/ hubungan
berdasarkan seksual pranikah.
teori The Sesuai dengan hasil
Diagram penelitian ini,
Group. Teknik remaja yang
sampel yang berpacaran
digunakan mempunyai peluang
adalah non yang cukup tinggi
random terhadap aktivitas/
sampling perilaku seksual
dengan jenis pranikah.
teknik quota
sampling.
5. 2012 Faizatul Konsep Diri, Teknik Hasil analisis
Munawaroh Intensitas pengambilan dengan regresi
Komunikasi sampel yang menunjukkan hasil
Orang Tua-Anak, digunakan seperti dibawah ini:
dan dalam a. Analisis data
Kecenderungan penelitian ini dengan statistik
Perilaku Seks adalah regresi
Pranikah purposive non menghasilkan harga
random F= 6,139 dengan p=
sampling. 0.03 (p< 0,05) yang
Adapun ciri-ciri berarti signifi- kan,
sampel yang artinya variabel
diambil adalah konsep diri dan
para remaja intensitas
atau pelajar komunikasi orang
yang berusia tua-anak memiliki
17- 19 tahun, hubungan yang
yang signifikan dengan
bersekolah di kecenderungan seks
SMK pra nikah. Dengan
Wisnuwardhana demikian hipotesis
Malang dan yang menyatakan
peneliti “Ada hubungan
12

menggunakan antara konsep diri


97 responden dan intensitas
yang terdiri dari komunikasi orang
31 siswa laki- tua-anak dengan
laki dan 66 kecenderungan seks
siswa pra nikah” Dapat
perempuan. diterima.
Variabel Bebas: b. Analisis data
Konsep Diri parsial menunjukkan
(X1) Intensitas koefisien korelasi
Komunikasi parsial rx1y = 0,027
(X2) pada p= 0,396
Variabel (p>0,05) sehingga
Tergantung: tidak signifikan.
Kecenderungan Artinya variabel
Seks Pra Nikah konsep diri tidak
(Y) berkorelasi secara
Teknik analisis signifikan terhadap
data yang kecenderungan
digunakan perilaku seks pra
dalam nikah, Dengan
penelitian ini demikian hipotesis
adalah analisis yang menyatakan
kuantitatif “Terdapat korelasi
karena negatif antara
berkaitan konsep diri dengan
dengan Uji kecenderungan seks
Hipotesis dan pra nikah”. Ditolak.
teknik statistik c. Analisis data
yang digunakan parsial juga
adalah teknik menunjukkan
analisis regresi koefisien korelasi
dan korelasi parsial rx1y = -0,287
parsial. pada p= 0,002 (p<
0,05) sehingga ada
hubungan yang
signifikan antara
inten- sitas
komunikasi orang
tua-anak dengan
kecenderungan
perilaku seks pra
nikah. Dengan
demikian hipotesis
yang me- nyatakan
“Terdapat korelasi
13

negatif antara
intensitas
komunikasi orang
tua- anak dengan
kecenderungan seks
pra nikah”. Dapat
diterima.
DAFTAR PUSTAKA
1.

14

Anda mungkin juga menyukai