Nim : 1061922001
Dosis : Oral : Dewasa 1-2 tablet di berikan 2-3 kali sehari (1 tablet= 2,5 mg)
Anak 75 mcg/kgBB diberikan 2-3 kali sehari.,7-15 tahun 2,5 mg
diberikan 2-3 kali
Injeksi Subcutan, Intra Muscular atau injeksi intrvena Lambat :
Dewasa : 250-500 mcg sampai 4 kali sehari.
Anak 2-15 thn : 10 mcg/kgBB sampai maksimal 300 mcg
Inhalasi Aerosol :
Dewasa dan Anak-Anak 250-500 mcg (1-2 hirupan), untuk gejala
persisten 3-4 kali sehari.
Inhalasi Serbuk (turbuhaller) : 5 mg 2-4 kali sehari, untuk gejala
persisten 3-4 kali sehari.
Inhalasi Nebulizer : 5 mg 2-4 kali sehari, dosis tambahan untuk asma
akut yang berat.
Anak < 3 thn 2 mg, Anak 3-6 thn 3 mg, anak 6-8 thn 4mg, Anak >8 thn 5
mg. Dosis 2-4 kali Sehari.
Bentuk sediaan : Tablet/Kaplet 2,5 mg, Injeksi Ampul 0,5 mg/ml, Inhalasi 2,5 mg/ml
Mekanisme kerja : Relaksiasi otot polos jalan napas dengan menstimulasi reseptor Beta 2
Andrenergik dengan meningkatkan C-AMP dan menghasilkan
Antagonisme fungsional terhadap bronkotriksi.
Efek samping : Tremor, Ketegan, Sakit kepala, Kram Otot, Palpitasi, Takikardia,
Aritmia, Vasolidatasi perifer, gangguan tidur dan tingkah laku.
Interaksi Obat : Efek Antagonis Bersama penghambat beta non selektif seperti
propanolol, nadolol, pindolol, aksepronol. Timolol, alprenolol.
Hipokalemia dapat di pacu dengan derivat Xantin, steroid, diuretik.
Dosis : Oral : Dewasa 3-4 kali x 4 mg/hari (lansia & pasien sensitive awal 2
mg). Anak 0,005-0,1 mg/kg/BB/kali setiap 6-8 jam
Injeksi Subcutan, Intra Muscular atau injeksi intrvena Lambat :
Dewasa : 250-500 mcg sampai 4 kali sehari.
Anak 2-15 thn : 10 mcg/kgBB sampai maksimal 300 mcg
Inhalasi Aerosol :
Dewasa 100-200 mcg (1-2 hirupan), untuk gejala persisten 3-4 kali
sehari.dan Anak-Anak 100 mcg (1 hirupan), dapat dinaikan menjadi
200 mcg (2 hirupan).
Profilaksis untuk bronkospasme akibat latihan fisik 100 mcg (1
hirupan), 200 mcg (2 hirupan).
Inhalasi Nebulizer :
Dewasa dan Anak diatas 18 bulan 2,5 mg diberikan sampai 4 kali
sehari.
Bentuk sediaan : Tablet/Kapsul 2 mg,4 mg. Nebule 2,5 mg.
Mekanisme kerja : Relaksiasi otot polos jalan napas dengan menstimulasi reseptor Beta 2
Andrenergik dengan meningkatkan C-AMP dan menghasilkan
Antagonisme fungsional terhadap bronkotriksi.
Golongan : Beta 2 Agonis
Efek samping : Tremor, Ketegan, Sakit kepala, Kram Otot, Palpitasi, Takikardia,
Aritmia, Vasoliditasi perifer, gangguan tidur dan tingkah laku,
Bronkospasme paradoksial, urtikaria, angioderma, hipotensi, kolaps,
dosis tinggi menyebabkan hipokalemia.
Interaksi Obat : Efek Antagonis bersama penghambat beta non selektif seperti
propanolol, nadolol, pindolol, oksoprenolol,timolol, alprenolol.
Kontra Indikasi : Hipersensitif Salbutamol
Nama obat : Asam Mefenamat
Indikasi : Meredakan nyeri ringan sampai sedang sakit kepala, sakit gigi,
disminore, karena trauma, nyeri otot dan sesudah oprasi, nyeri rematik,
nyeri tulang blakang.
Dosis : dewasa dan anak > 14 tahun: awal 500 mg kemudian dilanjutkan 250 mg
tiap 6 jam.
Bentuk sediaan : Tablet salut selaput 500 mg, kapsul 250 dan 500 mg.
Interaksi Obat : pemaikaian bersama obat darah tinggi seperti Ace inhibitor mengurangi
efek penurunan tekanan darah. Dengan NSAID jenis lain resiko
pendarahan pada lambung. Obat pengencer darah seperti warpfarin resiko
pendarahan. Lithium meningkatkan interaksi obat.
Kontra Indikasi : tukak peptic, kerusakan ginjal, asma yang sensitif terhadap AINS.
Nama obat : Ketoprofen
Indikasi : untuk mengobati gejala RA, spondylitis ankilosa, OA, gout akut, serta
mengontrol nyeri dan inflamasi akibat op ortopedik.
Bentuk sediaan : Tablet salut enteric 50 dan 100 mg, Ampul 100 mg/2 ml.
Mekanisme kerja :bekerja dengan cara menghambat enzim COX (cyclo-oxygenase) dalam
menghasilkan prostalgladin yaitu senyawa penyebab rasa sakit dan
peradangan.
Efek samping : mual, muntah, diare, dyspepsia, konstipasi, pusing, sakit kepala, ulkus
peptic pendarahan, perforasi ruam kulit, nyeri abdomen, konvosi ringan,
udem, insomnia.
Kontra Indikasi : hipersensitif terhadap asetosal dan AINS, gangguan fungsi ginjal dan
hati berat.