Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN LANSIA

A. DEFINISI LANSIA

Gerontologi berasal dari bahasa Latin, yaitu geros berarti usia lanjut dan logos berarti
ilmu. Gerontologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari proses menua dan masalah yang
terjadi pada lanjut usia. Geriatri berasal dari bahasa Latin, yaitu geros berarti lanjut usia dan
eatriea berarti kesehatan atau medis. Geriatri merupakan cabang ilmu kedokteran yang
berfokus pada masalah kedokteran, yaitu penyakit yang timbul pada usia lanjut (Kushariyadi,
2010).

Menurut Prayitno (2008), mengatakan bahwa lanjut usia adalah orang yang berusia 56
tahun ke atas,tidak mempunyai penghasilan dan tidak berdaya mencari nafkah untuk keperluan
pokok bagi kehidupannya sehari-hari.

Di Indonesia, dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan


Lanjut Usia pada Bab 1 Pasal 1 Ayat (2), (3), (4), mengatakan bahwa lanjut usia adalah
seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke atas, baik pria maupun wanita.

Penduduk lansia adalah penduduk yang mengalami proses penuaan secara terus menerus,
ditandai dengan penurunan daya tahan fisik dan rentan terhadap penyakit yang mengakibatkan
kematian. Secara ekonomi lansia dianggap sebagai beban sumber daya. Lansia merupakan
kelompok umur yang mengalami berbagai penurunan daya tahan tubuh dan berbagai tekanan
psikologis (Saparinah,2008).

B. BATASAN LANSIA

Usia yang dijadikan patokan untuk lanjut usia berbeda- beda, umumnya berkisar antara
60-65 tahun. Beberapa pendapat para ahli tentang batasan usia adalah sebagai berikut:

1) Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menggolongkan lanjut usia


menjadi 4 yaitu:
a. Usia pertengahan (middle age) 45-59 tahun

b. Lanjut usia (elderly) 60-74 tahun

c. Lanjut usia tua (old) 75-90 tahun

d. Usia sangat tua (very old) usia > 90 tahun

2) Menurut Prof. DR. Koesoemanto Setyonegoro, Sp.Kj., batasan usia dewasa


sampai lanjut usia dikelompokkan menjadi:
a. Usia dewasa muda (elderly adulthood) usia 18/20-25 tahun
b. Usia dewasa penuh (middle years) usia 25-60/65 tahun
c. Lanjut usia (geriatric age) usia >65/70 tahun

3) Menurut Hurlock, perbedaan lanjut usia ada dua tahap, yaitu:


a. Early old age (usia 60-70 tahun)

b. Advanced old age (usia >70 tahun)

4) Menurut Burnsie, ada empat tahap lanjut usia, yaitu:

a. Young old (usia 60-69 tahun)

b. Middle age old (usia 70-79 tahun)

c. Old-old (usia 80-89 tahun)

d. Very old-old (usia > 90 tahun)

C. PERUBAHAN PADA LANSIA

Perubahan yang terjadi pada lansia dapat meliputi perubahan fisik, psikososial dan
mental.

Perubahan penampilan fisik sebagian dari proses penuan normal, seperti rambut yang
memulai memutih, kerut-kerut ketuan diwajah, berkurangnya ketajaman panca indera,
serta kemunduran daya tahan tubuh. Lansia juga harus berhadapan dengan
kehilangan-kehilangan peran diri, kedudukan sosial, serta perpisahan dengan
orang-orang yang dicintai.Semua hal tersebut menuntut kemampuan
beradaptasi yang cukup besar untuk dapat menyikapi kehidupannya secara
bijak (Soejono, 2007).

1. Perubahan Fisik

a. Sel

1) Jumlah sel otak menurun

2) Ukurannya lebih besar

b. Sistem Persyarafan

1) Berat otak menurun 10%-20%

2) Respon dan waktu untuk bereaksi menjadi lambat

3) Kurang sensitif terhadap sentuhan

c. Sisitem Pendengaran
1) Pendengaran bertambah menurun

d. Sistem Penglihatan

1) Lensa lebih suram yang menyebabkan katarak

2) Hilangnya daya akomodasi mata

3) Lapang pandang menurun

e. Sisitem Kardiovaskuler

1) Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun


2) Tekanan darah cenderung tinggi

3) Kehilangan elastisitas pembuluh darah

f. Sistem Respirasi

1) Elastisitas paru berkurang

2) Otot-otot pernapasan menurun

g. Sistem Genitouria

1) Otot-otot vesika urinaria melemah

2) Prostat membesar

h. Sistem Gastrointestinal

1) Kehilangan gigi

2) Indra pengecapan menurun

3) Daya absorbsi terganggu

i. Sistem Reproduksi

1) Mengecilnya ovari dan uterus

2) Atropi payudara

j. Sistem Endokrin

1) Produksi hormon menurun

2) Menurunnya aktivitas tiroid


k. Sistem Integumentum

1) Kulit keriput

2) Permukaan kulit kasar dan bersisik

3) Kulit kepala dan rambut menipis

4) Rambut dalam hidung dan telinga menebal

5) Kuku jari menjadi keras

6) Kelenjar keringat berkurang

l. Sistem Muskuloskeletal

1) Tulang telinga makin rapuh

2) Pergerakan pinggang, lutut dan jari pergelangan terbatas


3) Persendian membesar dan kaku

4) Otot-otot kram dan tremor

2. Perubahan Psikososial

Pensiun Akan lebih sering dialami oleh para lanjut usia dengan masa habisnya
akan bekerja yang dipengaruhi oleh perubahan pada produktivitas dan identitas
di lingkungannya.
1) Sadar akan kematian

2) Perubahan dalam cara hidup

3) Penyakit kronis dan ketidakmampuan

4) Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik

3. Perubahan Mental

1) Perubahan fisik

2) Kesehatan umum

3) Lingkungan
D. PENYAKIT PADA LANSIA

Dikemukakan adanya empat penyakit yang sangat erat hubungannya dengan proses
menua, yakni:

1) Gangguan sirkulasi darah, seperti: hipertensi, kelainan pembuluh darah, gangguan


pembuluh darah di otak(koroner), dan ginjal.

2) Gangguan metabolism hormornal: seperti: diabetes mellitus, klimakterium, dan


keidakseimbangan tiroid.

3) Gangguan pada persendiaan, seperti: osteoarthritis, gout arthritis, ataupun


penyakit kolagen lainnya.

4) Barbagai macam neoplasma

Menurut ”The National Old People’s Welfare Council” Di inggris mengemukakan


bahwa penyakit atau gangguan umum pada lanjut usia ada 12 macam yakni:
a. Depresi mental
b. Gangguan pendengaran
c. Bronchitis kronis
d. Gangguan tungkai/sikap berjalan
e. Gangguan pada koksa/sendi panggul
f. Anemia
g. Demensia
h. Gangguan penglihatan

i. Ansietas/kecemasan
j. Dekompensasi kordis
k. Diabetes melitus
l. Gangguan pada defekasi

E. Penyakit Lanjut Usia di Indonesia


1) Penyakit-penyakit system pernafasan
2) Panyakit-penyakit kardiovaskuler dan pembuluh darah
3) Penyakit pencernaan makanan
4) Penyakit sistem urogenital
5) Penyakit gangguan metabolik/endokrin
6) Panyakit pada persendiaan dan tulang
7) Penyakit-penyakit yang disebabkan proses keganasan. Timbulnya penyakit-penyakit
tersebut dapat dipercepat atau diperlambat oleh faktor-faktor luar, misalnya: makanan,
kebiasaan hidup salah, infeksi, dan trauma.

Anda mungkin juga menyukai