Tugas Ibu Suci Fitri Rahayu
Tugas Ibu Suci Fitri Rahayu
KEPERAWATAN ANAK II
Dosen Pengampu : Suci Fitri Rahayu, Ns., M.Kep
Penyusun
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar…………………………………………………………………… i
Daaftar Isi………………………………………………………………………… ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………… 1
B. Tujuan……………………………………………………………………. 2
C. Manfaat………………………………………………………………….. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hipertiroidisme………………………………………………. 3
B. Etiologi Hipertiroidisme…………………………………………………. 3
C. Tanda dan Gejala Hipertiroidisme……………………………………….. 4
D. Pathway Hipertiroidisme………………………………………………… 5
E. Penatalaksanaan Medis Hipertiroidisme………………………………… 6
F. Diagnisa Keperawatan Hipertiroidisme…………………………………. 7
G. Intervensi Keperawatan Hipertiroidisme………………………………… 7
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………… 9
B. Saran…………………………………………………………………….. 9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertiroid adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan kadar hormon
tiroid di dalam darah yang disebabkan oleh kelenjar tiroid yang hiperaktif. Penyebab
terbanyak yang dapat menimbulkan keadaan hipertiroid adalah penyakit Graves,
yaitu sekitar 60-90 persen dari seluruh kasus hipertiroid di dunia. 90 persen dari
seluruh kasus hipertiroid di dunia. Di Indonesia, kejadian hipertiroid berkisar 44%-
48% dari seluruh kelainan kelenjar tiroid yang ditemui dan telah diperkirakan
terdapat 12 juta kasus hipertiroid pada tahun 1990. Pasien dengan peningkatan kadar
hormon tiroid (hipertiroid) yang tidak diobati akan berisiko menurunnya kualitas
hidup, atrial fibrilation dan osteoporosis. Oleh karena itu diperlukan terapi untuk
mengontrol kadar hormon tiroid pada batasan normal dan meminimalkan gejala dari
hipertiroid. Terapi yang diberikan adalah pemberian obat antitiroid, iodin radioaktif
dan tiroidektomi (pengangkatan kelenjar tiroid) yang disesuaikan dengan jenis dan
tingkat keparahan hipertiroid, usia pasien serta pilihan pasien. Dari ketiga pilihan
terapi tersebut, terapi dengan obat antitiroid merupakan salah satu terapi yang banyak
digunakan.
Perempuan lebih sering dibandingkan lelaki dan riwayat keluarga dengan
penyakit autoimun meningkatkan risiko PG sebesar 60%. Penyakit ini dapat
bersamaan dengan penyakit autoimun lainnya, misal dengan diabetes melitus tipe-1.
Remisi dan kekambuhan yang tinggi merupakan masalah PG bergantung dari usia
pasien, derajat tirotoksikosis saat diagnosis, respons terapi awal, dan kadar TRAb
(Thyrotropin receptor antibodies). Hipertiroid neonatal terjadi saat prenatal dan
muncul pada beberapa hari atau beberapa minggu setelah lahir dari ibu penderita
penyakit graves selama hamil, biasanya bersifat transien. Insidensnya 1-2% dari ibu
penderita penyakit graves atau 1 dari 4.000-50.000 kelahiran. Lebih sering
ditemukan pada lelaki dari pada perempuan. Angka kematiannya 25% yang biasanya
disebabkan oleh gagal jantung. Hipertiroid neonatal terjadi karena transfer TRSAb
(TSH receptor-stimulating antibodies) dari ibu ke bayi melalui plasenta. Krisis tiroid,
suatu keadaan hipermetabolik yang mengancam nyawa, dipicu oleh pelepasan
1
2
hormon tiroid yang berlebihan pada penderita hipertiroid. Krisis tiroid hampir selalu
fatal jika tidak ditangani segera, diagnosis cepat dan terapi yang agresif sangat
diperlukan untuk mengatasi kegawatannya (Angka kematiannya 10-20%).
B. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Hipertiroidisme.
2. Mengetahui Etiologi Hipertiroidisme.
3. Mengetahui Tanda gejala Hipertiroidisme.
4. Pathway Hipertiroidisme.
5. Penatalaksanaan Medis Hipertiroidisme.
6. Diagnosa Keperawatan Hipertiroidisme.
7. Intervensi Keperawatan Hipertiroidisme.
C. Manfaat
Dengan Mempelajari hipertiroidisme pada anak kita jadi tau bagaimana cara
penanganan yang tepat jika ada kasus dengan hipertiroidisme, Kita mengetahui apa
itu hipertiroidisme, penyebab hingga terjadinya hipertiroidisme, tanda-tanda anak
dengan hipertiroidisme serta diagnosa lanjutan, dan juga dapat memudahkan kita
dalam memperbanyak pengetahuan hipertiroidisme.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hipertriodisme
Hipertiroid adalah suatu keadaan atau gambaran klinis akibat produksi hormon
tiroid yang berlebihan oleh kelenjar tiroid yang terlalu aktif (Huda, 2015).
Hipertiroid adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan kadar hormon
tiroid di dalam darah yang disebabkan oleh kelenjar tiroid yang hiperaktif (Dian,
2018).
Hipertiroid adalah tingginya kadar hormon tiroid yang disebabkan oleh
peningkatan sintesis hormon tiroid dalam kelenjar tiroid (hipertiroidisme) dan juga
dapat terjadi tanpa adanya hipertiroidisme, misalnya, pada pasien dengan kebocoran
hormon tiroid dari kelenjar tiroid (tiroiditis) atau pada pasien dengan kelebihan
asupan hormon tiroid (Deswita, 2019).
B. Etiologi Hipertiroidisme
Hipertiroidisme dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis atau
hipotalamus. Peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid akan disertai dengan
penurunan TSH dan TRF karena umpan balik negatif TH terhadap pelepasan
keduanya.
Hipertiroidisme akibat malfungsi hipofisis memberikan gambaran kadar TH dan
TSH yang tinggi. TRF akan rendah karena umpan balik negatif dari HT dan TSH.
Hypertiroidisme akibat malfungsi hipotalamus akan memperlihatkan HT yang tinggi
disertai TSH dan TRH yang berlebihan.
Beberapa penyakit yang menyebabkan hypertiroidisme yaitu
1. Konsumsi yodium berlebihan
Bila konsumsi berlebihan bisa menimbulkan hypertiroidisme, kelainan ini
biasanya timbul apabila sebelumnya pasien memang sudah ada kelainan kelenjar
tiroid.
2. Tiroiditis (radang kelenjar tiroid) Toxic nodular goiter
Benjolan leher akibat pembesaran tiroid yang berbentuk biji padat, bisa satu
atau banyak. Kata toxic berarti hypertiroid, sedangkan nodule atau biji padat tidak
terkontrol oleh TSH sehingga memproduksi hormon tiroid yang berlebihan.
3
4
D. Pathway Hipertiroidisme
Hipersekresi Hormon
Triodotironin ( T3 ) Tiroksin ( T4 )
Hipermetabolisme
Penurunan Curah
Jantung
6
4. Radioterapi
a) Radioterapi dilakukan dengan tujuan menjadikan penderita hipotiroid. Dosis
radioterapi sesuai dengan protokol yang berlaku pada masing-masing pemberi
pelayanan radioterapi.
F. Diagnosa Keperawatan Hipertiroidisme
1. Ketidakefektifan pola nafas
2. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme
3. Penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak terkontrol
G. Intervensi Keperawatan Hipertiroidisme
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
1 Ketidakefektifan pola Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor TD, nadi, suhu,
nafas keperawatan 1 x 24 jam di dan RR
harapkan : 2. Buka jalan nafas
1. Klien 3. Posisikan pasien
mendemonstrasikan semifowler
batuk efektif dan suara 4. Identifikasi pasien
nafas yang bersih, tidak perlunya pemasangan alat
ada sianosis jalan nafas buatan
2. Menunjukan jalan 5. Auskultasi suara nafas,
nafas yang paten, tidak catat adanya suara
ada suara nafas tambahan
abnormal
3. Tanda-tanda vital
dalam rentang normal
2 Hipertermi Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor TTV ( TD, nadi,
berhubungan dengan keperawatan 1 x 24 jam suhu , RR ) sesering
peningkatan laju diharapakan : mungkin
metabolisme 1. Suhu tubuh klien dalam 2. Monitor warna kulit
rentang normal 3. Monitor penurunan
2. Nadi dan RR dalam tingkat kesadaran
8
9
DAFTAR PUSTAKA
Deswita Fiana, Ratna Dewi PS. 2019. Penyakit Tiroid Pada Kehamilan : Diagnosis dan
Manajemen. Jurnal Medula. Volume 1 Nomor 1. Web :
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/medula/article/view/2370/pdf
( diakses tanggal 08 Desember 2019 jam : 17 54 )
Juwita Dian Ayu, Suharti, dan Risa Hestia. 2018. Evaluasi Penggunaan Obat Antitiroid
pada Pasien Hipertiroid di RSUP Dr. M. Djamil padang, Indonesia. Jurnal sains
Farmasi dan Klinis. Volume 5 nomor 1. ISSN : 2407-7062 Web :
http://jsfk.ffarmasi.unand.ac.id/index.php/jsfk/article/view/220/133 ( diakses
tanggal 08 Desember 2019 jam : 17 56 )
Nurarif Amin Huda, Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis dan NANDA NIC-NOC Jilid 2. Yogyakarta : Mediaction
Yati Niken Prita, Agustini Utari dan Bambang Tridjaja. 2017. Diagnosis dan Tata
Laksana Hipertiroid. Ikatan dokter anak Indonesia web :
http://spesialis1.ika.fk.unair.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/Panduan-Praktik-
Klinis-Diagnosis-dan-Tatalaksana-Hipertiroid.pdf ( diakses tanggal 08
Desember 2019 jam : 17 57 )
10