Anda di halaman 1dari 3

NAMA : NUR DIANA

NIM :

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


PPS UNIVERSITAS NEGE RI MAKASSAR
Dunia pada umumnya, dan Indonesia pada khususnya, sedang memasuki era industri baru yang
ditandai dengan era digitilasisasi di pelbagai sektor kehidupan. Para pakar menyebut ini sebagai era
revolusi industri 4.0. Perubahan dinamika laju pergerakan yang semula tersentralisasi bahwa manusia
sebagai subyek elan vital dalam tumbuh dan berkembangnya denyut nadi perekonomian telah
mengalami pergeseran secara perlahan tapi pasti tergantikan oleh otomatisasi mekanis dan digitalisasi
teknologi dalam menggerakan roda perekonomian.

Revolusi industri yang pertama terjadi pada akhir abad ke-18. Ditandai dengan ditemukannya
alat tenun mekanis pertama pada 1784. Kala itu, industri diperkenalkan dengan fasilitas produksi
mekanis menggunakan tenaga air dan uap. Revolusi industri kedua terjadi di awal abad ke-20. Kala itu
ada pengenalan produksi massal berdasarkan pembagian kerja. Lini produksi pertama melibatkan rumah
potong hewan di Cincinati pada 1870. Pada awal tahun 1970 ditengarai sebagai perdana kemunculan
revolusi industry tiga .Dimulai dengan penggunaan elektronik dan teknologi informasi guna otomatisasi
produksi. zaman revolusi industri 4.0 keempat yang ditandai dengan sistem cyber-physical. Saat ini
industri mulai menyentuh dunia virtual, berbentuk konektivitas manusia, mesin dan data, semua sudah
ada di mana-mana. Istilah ini dikenal dengan nama internet of things.

Dalam Revolusi Industri 4.0, akan ada 9 teknologi yang akan menjadi pilar utama untuk
mengembangkan sebuah industri biasa menuju industri yang siap digital. dan diantaranya adalah:
Internet of Thing (IoT), . Big Data , Argumented Reality, Cyber security, Artifical Intellegence,
Additive manufacturing, simulation, Sistem integrasi, dan cloud computing. Pesatnya perkembangan
teknologi informasi ini memang membawa banyak pengaruh positive untuk manusia di dunia terutama
di Indonesia.
Beberapa pengaruh positive perkembangan teknologi informasi diantarnya :1.Pertukaran informasi
berlangsung sangat cepat. 2.Memudahkan pekerjaan manusia. 3.Pekerjaan yang dilakukan seseorang
menjadi lebih efektif dan efisien 4.System pembelajaran tidak harus tatap muka dengan guru karena
dengan kemajuan TIK khusunya Internet kita bisa melakukan V-class. Dan masih banyak yang lainnya.
Revolusi industry membutuhkan masa yang singkat dari waktu ke waktu, industry 3.0 ke
industry 4.0 membutuhkan waktu yang lumayan singkat di bandingkan industry 1.0 ke industry 2.0.
Bahkan belum lama ini jepang telah mengumumkan akan lahirnya industry 5.0. Berdasarkan hasil riset
Lembaga Demografi FEB UI, 93% mitra go-food mengalami peningkatan volume transaksi dan 55%
mitra mendapatkan peningkatan klasifikasi omzet. Sebagian besar mitra ojek online ini masih tergolong
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Kenaikan pendapatan ini dapat digunakan UMKM untuk
mengembangkan usahanya.  Dengan kata lain, ojek online, salah satu hasil revolusi industri 4.0, bisa
membantu meningkatkan skala bisnis mitra UMKM mereka. Kesuksesan yang diraih para mitra ini
berpotensi memicu calon-calon pengusaha UMKM lainnya untuk meramaikan industri kreatif di bidang
kuliner. Produk fashion juga menjadi produk terlaris di e-commerce. 

Revolusi industry 4.0 mempengaruhi seluruh elemen maka dengan adanya 4.0 akan menjadikan
SDM meningkat, harus pandai menangkap peluang yang ada ddan lebih berfikir kreatif untuk
menyesauikan revolusi industry sekarang. Ketika tidak mampu mengikuti perkembanganya maka akan
di gantikan semua oleh teknologi- teknologi yang diciptakan. Dampak revolusi 4.0 tentu memiliki
dampak negative dan dampak positif, begitupun ancaman dan peluang yang didapatkan ancamanya
berupa : Secara global era digitalisasi akan menghilangkan sekitar 1 – 1,5 miliar pekerjaan sepanjang
tahun 2015-2025 karena digantikannya posisi manusia dengan mesin otomatis (Gerd Leonhard,
Futurist);Diestimasi bahwa di masa yang akan datang, 65% murid sekolah dasar di dunia akan bekerja
pada pekerjaan yang belum pernah ada di hari ini (U.S. Department of Labor report). Peluang berupa :
Era digitalisasi berpotensi memberikan peningkatan net tenaga kerja hingga 2.1 juta pekerjaan baru pada
tahun 2025Terdapat potensi pengurangan emisi karbon kira-kira 26 miliar metrik ton dari tiga industri:
elektronik (15,8 miliar), logistik (9,9 miliar) dan otomotif (540 miliar) dari tahun 2015-2025 (World
Economic Forum).

Kemudian yang menjadi perhatian kita semua adalah bagaimana strategi menghadapi revolusi
4.0 diantaranya pengembangan digital skill,kolaborasi dunia industry, akademisi dan masyarakat,
pembentukan ekosistem inovasi dan masih banyak lagi. Tentunya, skil sangat dbutuhkan pada Revousi
industry 4.0 ini karena yang menjadi pengendali utama itu ada 3 skill, policy, culture. Ini semua yang
harus dibangun agar kita tidak tergatikan oleh teknologi.Era RI 4.0 dan selanjutnya: 75% pekerjaan
melibatkan kemampuan sains, teknologi, teknik dan matematika, internet of things, pembelajaran
sepanjang hayat

Anda mungkin juga menyukai