Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata?ala,


karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan laporan eksperimen fisika 2
tentang pembuatan alat peraga gerak jatuh bebas. Laporan ini diajukan guna
memenuhi tugas mata kuliah eksperimen fisika 2.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. laporan ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
kami harapkan demi sempurnanya laporan ini.

Semoga laporan ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat


untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Makassar, 10 Februari 2018

Kelompok VIII

Eksperimen Fisika II | Hukum Biot-Savart pada Kawat Lurus i


DAFTAR ISI

Halaman Sampul

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
D. Manfaat 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Hukum Oersted 3
B. Hukum Biot-Savart 4
C. Medan Magnet pada Kawat Lurus 5

BAB III METODE EKSPERIMEN

A. Alat dan Bahan 7


B. Prosedur Penyususnan Alat 7
C. Prosedur Pengambilan Data 8
D. Definisi Operasional Variabel 9
E. Gambar Alat 9

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

F. Hasil Pengamatan 11
G. Analisis Perhitungan 11
H. Pembahasan 12

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan 13
B. Saran 13

DAFTAR PUSTAKA 14

RIWAYAT PENULIS 15

Eksperimen Fisika II | Hukum Biot-Savart pada Kawat Lurus ii


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Listrik merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting dalam

kehidupannya. Banyak peralatan yang ada di sekeliling kita selalu menggunakan

bantuan listrik. Berkat bantuan dari listrik-listrik inilah manusia dapat dengan

mudah menyelesaikan pekerjaan mereka. Dalam hal kelistrikan, memang banyak

tokoh yang telah berpartisipasi. Sebut saja de Coulomb, Alesandro Volta, Hans C.

Cersted, dan Andre Marie Ampere. Mereka ini dianggap "jago-jago" terbaik di

bidang listrik. Namun, dari semua itu, orang tak boleh melupakan satu nama yang

sangat berjasa dan dikenal sebagai perintis dalam meneliti tentang listrik dan

magnet.

Kemagnetan dan kelistrikan merupakan dua gejala alam yang prosesnya

dapat dibolak-balik. Ketika H.C. Oersted membuktikan bahwa di sekitar kawat

berarus listrik terdapat medan magnet (artinya listrik menimbulkan magnet), para

ilmuwan mulai berpikir keterkaitan antara kelistrikan dan kemagnetan. Tahun 1821

Michael Faraday membuktikan bahwa perubahan medan magnet dapat

menimbulkan arus listrik (artinya magnet menimbulkan listrik) melalui

eksperimen yang sangat sederhana. Sebuah magnet yang digerakkan masuk dan

keluar pada kumparan dapat menghasilkan arus listrik pada kumparan itu.

Galvanometer merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengetahui ada

tidaknya arus listrik yang mengalir.

Eksperimen Fisika II | Hukum Biot-Savart pada Kawat Lurus 1


Untuk membuktikan teori mengenai Hukum Biot-Savart, maka diadakan

pembuatan alat eksperimen Hukum Biot-Savart pada kawat lurus berarus. Alat ini

akan membahas tentang hubungan antara jarak magnet terhadap kawat dan medan

magnet di sekitar kawat lurus berarus.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka

adapun rumusan masalah dari eksperimen ini adalah “bagaimana hubungan

antara jarak magnet terhadap kawat lurus dengan medan magnet pada kawat

lurus berarus?”

C. Tujuan

Adapun tujuan dari eksperimen ini yaitu untuk mengetahui hubungan

antara jarak magnet terhadap kawat lurus dengan medan magnet pada kawat

lurus berarus.

D. Manfaat

1. Dapat menambah wawasan terkait dengan Hukummm Biot-Savart.

2. Dapat mengetaui penerapan Hukummm Biot-Savart dalam kehidupan

sehari-hari, khususnya pada kawat lurus berarus.

3. Dapat dijadikan sebagai referensi untuk praktikum eksperimen

selanjutnya

4. Dapat menambah kerja sama antara rekan kerja anggota kelompok

Eksperimen Fisika II | Hukum Biot-Savart pada Kawat Lurus 2


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hukum Oersted

Medan magnetik akan timbul pada penghantar

yang dialiri arus listrik. Konsep ini telah diteliti oleh

ilmuwan asal Denmark, yaitu Hans Christian

Oersted (1777-1851). Dari hasil

penelitiannya, Oersted mengemukakan bahwa

jika sebuah magnet didekatkan pada suatu

penghantar yang dialiri arus listrik, maka magnet

tersebut akan menyimpang (terjadi simpangan).


Gambar 2.1. Hans Christian
Oersted Penyimpangan ini dibuktikan dengan bergeraknya jarum

kompas saat didekatkan pada sebuah kawat yang berarus.

Gambar 2.2. Percobaan Hukum Oersted

Berdasarkan gambar 2.2 ditemukakan bahwa ”Jika sebuah magnet jarum

(kompas kecil) didekatkan pada suatu penghantar yang berarus listrik, magnet

jarum akan menyimpang”, biasa dikenal dengan Hukum Oersted. Hal ini

menunjukkan bahwa di sekitar kawat berarus terdapat medan magnet.

(Sri Handayani & Ari Damari, 2009: 78)

Eksperimen Fisika II | Hukum Biot-Savart pada Kawat Lurus 3


Lalu, bagaimana kalian menghitung besar medan magnetik yang

ditimbulkan oleh arus listrik tersebut? Penelitian Oersted tentang medan magnetik

dilanjutkan oleh ilmuwan lain yang bernama Jean Baptiste Biot dan Felix Savart.

Keduanya dapat menentukan besarnya medan magnetik yang ditimbulkan oleh

kawat berarus pada suatu jarak tertentu. Temuan ini dikenal sebagai hukum Biot-

Savart. Hukum Biot-Savat merupakan persamaan yang digunakan untuk

menghitung medan magnetik yang dihasilkan oleh kawat berarus listrik. Berikut ini

merupakan beberapa penggunaan hukum Biot-Sava

(http://myalfacentury.blogspot.co.id/2016/10/medan-magnetik-akan-

timbul-pada.html)

B. Hukum Biot-Savart

Sebuah kawat apabila dialiri oleh


I
arus listrik akan menghasilkan medan

magnet yang garis-garis gayanya berupa

lingkaran-lingkaran yang berada di sekitar


B
Gambar 2.3. Arah garis-garis gaya kawat tersebut. Arah dari garis-garis gaya

magnet ditentukan dengan kaidah tangan kanan (apabila kita menggenggam tangan

kanan ibu jari sebagai arah arus listrik sedang keempat jari yang lain merupakan

arah medan magnet)

Kuat medan magnet di suatu titik di sekitar kawat berarus listrik disebut

induksi magnet (B). Besar Induksi maget (B) oleh Biot dan Savart dinyatakan :

1. Berbanding lurus dengan arus listrik (I)

2. Berbanding lurus dengan panjang elemen kawat penghantar

Eksperimen Fisika II | Hukum Biot-Savart pada Kawat Lurus 4


3. Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara titik itu ke elemen penghantar

kawat

4. Berbanding lurus dengan sinus sudut antara arah arus dan garis penghubung

titik itu ke elemen kawat penghantar

Secara matematis untuk menentukan besarnya medan magnet disekitar

kawat berarus listrik digunakan metode kalkulus. Hukum Biot dan Savart tentang

kawat berarus listrik adalah:

𝑘 𝐼 𝑑𝐿 sin 𝜃
𝑑𝐵 = Persamaan 2.1
𝑟2

Keterangan:
dB = Perubahan medan magnet (Tesla)
k = µ0/2π
µ0 = Permeabilitas ruang hampa (4π x 10-7 Wb/A.m)
I = Kuat arus listrik (A)
dL = Perubahan elemen panjang (m)
𝜃 = Sudut antara elemen berarus dengan jarak ke titik yang ditentukan besar
medan magnetiknya
r = Jarak titik P ke elemen panjang (m)

(http://muhsuinelektronika.blogspot.co.id/2012/05/hukum-biot-savart.html)

C. Medan Magnet di Sekitar Kawat Lurus

Sebuah kawat apabila dialiri oleh arus listrik akan

menghasilkan medan magnet yang garis-garis

gayanya berada di sekitar kawat tersebut.

Gambar 2.3. Arah garis-garis gaya pada


kawat lurus

Eksperimen Fisika II | Hukum Biot-Savart pada Kawat Lurus 5


Besarnya medan Magnet disekitar kawat lurus panjang berarus listrik,

dipengaruhi oleh besarnya kuat arus listrik dan jarak titik tinjauan terhadap kawat.

Semakin besar kuat arus semakin besar kuat medan magnetnya, semakin jauh

jaraknya terhadap kawat semakin kecil kuat medan magnetnya.

Berdasarkan perumusan matematik oleh Biot-Savart maka besarnya kuat

medan magnet disekitar kawat berarus listrik dirumuskan dengan :

Untuk jumlah
lilitan N, maka

Persamaan 2.2 Persamaan 2.3

Keterangan:
B = Medan magnet (Tesla)
µ0 = Permeabilitas ruang hampa (4π x 10-7 Wb/A.m)
I = Kuat arus listrik (A)
N = Jumlah lilitan
a = Jarak titik P dari kawat (m)

(http://www.materifisika.com/Bahan_Ajar/5_MEDAN%20MAGNET/56hukum_
biotsavart.html)

Eksperimen Fisika II | Hukum Biot-Savart pada Kawat Lurus 6


BAB III

METODE EKSPERIMEN

A. Alat dan Bahan

1. Multimeter digital mini : 1 buah


2. Saklar : 1 buah
3. Kabel USB : 1 buah
4. Papan rangkaian : 1 buah
5. Kepala cas Hp : 1 buah
6. Kabel penghubung : 4 buah
7. Pipa : 2 buah
8. Kawat besi : 1 buah
9. Magnet : 2 buah
10. Statif : 1 buah
11. Baterai 9 Volt : 1 buah
12. Penggaris : 1 buah

B. Prosedur Penyusunan Alat


1. Menancapkan dua buah pipa pada papan rangkaian yang telah disiapkan
2. Memasang kawat besi hingga menembus ujung pipa yang satu ke ujung
pipa yang lainnya
3. Menancapkan statif pada papan pengalas yang telah disiapkan
4. Mengaitkan magnet pada statif
5. Memasang kabel pada tiap ujung kawat besi
6. Memasang kabel USB pada kepala cas
7. Menghubungkan kabel dari saklar ke kabel pada USB yang berwarna
merah
8. Menghubungkan kabel dari saklar ke kabel berwarna merah besar pada
multimeter digital mini
9. Menghubungkan kabel berwarna merah keil pada multimeter digital mini
ke kutub positif pada baterai

Eksperimen Fisika II | Hukum Biot-Savart pada Kawat Lurus 7


10. Menghubungkan kabel berwarna hitam besar pada multimeter digital mini
ke kabel yang dihubungkan pada kawat besi
11. Menghubungkan kabel yang ada pada kawat besi ke kabel USB yang
berwarna hitam
12. Menghubungkan kabel berwarna hitam kecil yang ada pada multimeter
digital mini ke kutub negatif baterai

C. Prosedur Pengambilan Data


1. Rangkai alat seperti gambar berikut

2. Menghubungkan colokan ke sumber tegangan


3. Mengukur panjang tali dari magnet hingga kawat besi dan mencatatnya
4. Menekan tombon pada saklar agar arus dapat mengalir dari sumber
tegangan
5. Membaca hasil/angka yang terdapat pada multimeter digital mini dan
mencatatanya
6. Memperhatikan pergerakan magnet

Eksperimen Fisika II | Hukum Biot-Savart pada Kawat Lurus 8


7. Mengulangi langkah 2-5 untuk mengambil data hingga 5 kali
8. Mencatat hasil pengamatan pada tabel yang telah disediakan

D. Definisi Operasional Variabel


1. Variabel kontrol : kuat arus listrik (I)
Kuatarus merupakan besar arus listrik yang mengalir pada rangkaian dan
terbaca pada multimeter digital mini dengan satuan amperemeter (A).
2. Variabel respon : medan magnet (B)
Medan magnet merupakan hasil yang diperoleh dengan menggunakan
rumus Hukum Biot-Savart pada kawat lurus berarus dengan satuan tesla (T).
3. Variabel manipulasi : jarak (r)
Jarak merupakan panjang tali dari magnet hingga kawat lurus yang diukur
menggunakan penggaris, dengan satuan meter (m).

E. Gambar alat

8
9

10 7

2
11

6
1
5
3

Keterangan gambar :
1. Multimeter digital mini

Eksperimen Fisika II | Hukum Biot-Savart pada Kawat Lurus 9


2. Saklar
3. Kabel USB
4. Papan rangkaian
5. Kepala cas Hp
6. Kabel penghubung
7. Pipa
8. Kawat besi
9. Magnet
10. Statif
11. Baterai 9 Volt
12. Penggaris

Eksperimen Fisika II | Hukum Biot-Savart pada Kawat Lurus 10


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

µ0 = 4π x 10-7 Wb/A.m
I = 0,22 A
Jarak Medan Magnet
No
r, (m) B, (Tesla)
1. 0,015 2,93 x 10-6
2. 0,025 1,76 x 10-6
3. 0,033 1,33 x 10-6

B. Analisis Perhitungan

1. Untuk jarak 0,015 m


𝜇0 𝐼
𝐵=
2𝜋 𝑟

4𝜋 𝑥 10−7 .0,22
𝐵=
2𝜋.0,015

0,88 𝑥 10−7
𝐵=
0,03

𝐵 = 29,3 𝑥 10−7 𝑇𝑒𝑠𝑙𝑎

𝐵 = 2,93 𝑥 10−6 𝑇𝑒𝑠𝑙𝑎


2. Untuk jarak 0,025 m
𝜇0 𝐼
𝐵=
2𝜋 𝑟

4𝜋 𝑥 10−7 .0,22
𝐵=
2𝜋.0,025

0,88 𝑥 10−7
𝐵=
0,05

𝐵 = 17,6 𝑥 10−7 𝑇𝑒𝑠𝑙𝑎

𝐵 = 1,76 𝑥 10−6 𝑇𝑒𝑠𝑙𝑎

Eksperimen Fisika II | Hukum Biot-Savart pada Kawat Lurus 11


3. Untuk jarak 0,033 m
𝜇0 𝐼
𝐵=
2𝜋 𝑟

4𝜋 𝑥 10−7 .0,22
𝐵=
2𝜋.0,033

0,88 𝑥 10−7
𝐵=
0,066

𝐵 = 13,3 𝑥 10−7 𝑇𝑒𝑠𝑙𝑎

𝐵 = 1,33 𝑥 10−6 𝑇𝑒𝑠𝑙𝑎

C. Pembahasan

Alat praktikum Hukum Biot-Savart pada kawat lurus berarus yang

menggunakan kawat besi yang dihubungkan dengan kabel yang berfungsi untuk

perantara arus listrik mengalir ke kawat. Selain itu, digital multimeter mini

digunakan untuk dapat membaca besar kuat arus yang mengalir pada rangkaian.

Mangnet yang digunakan berfungsi untuk mengetahui apakah ada medan magnet

di sekitar kawat berarus, yaitu dengan melihat pergerakan magnet saat ad arus listrik

yang mengalir.adanya medan magnet dilihat dari medan magnet yang bergerak atau

menyimpang dari titik awalnya saat adanya arus yang mengalir melewati kawat.

Berdasarkan pengamatan pada percobaan ini diperoleh besar medan magnet

dari analisis data yang menggunakan rumus Hukum Biot-Savart pada kawat lurus

berarus. Pada alaisis data untuk jarak sebesar 0,015 m diperoleh bmedanmagnet

sbesar 2,93 x 10-6 Tesla, untuk jarak sebesar 0,025 m diperoleh medanmagnet

sebesar 1,76 x 10-6 Tesla, untuk jarak sebesar 1,33 x 10-6 Tesla. Sehingga dapat

diketahui bahwa semakin jauh jarak magnet terhadap kawat, maka semakin keil

medan magnet pada kawat lurus berarus. Hal ini, sesuai dengan teori Hukum Biot-

Savart pada kawat lurus, dapat disimpulkan bahwa alat eksperimen ini berhasil.

Eksperimen Fisika II | Hukum Biot-Savart pada Kawat Lurus 12


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan praktek dapat disimpulkan bahwa :

Hubungan jarak dari magnet terhadap kawat (r) dengan medan magnet

(B), yaitu semakin jauh jarak magnet terhadap kawat maka semakin keil medan

magnet yang terdapat pada kawat lurus berarus.

B. Saran

Saran yang dapat kami ajukan pada praktikum ini yaitu:

1. Sebelum pengambilan data, periksa kembali alat yang akan digunakan

2. Kerjasama antar anggota kelompok sangat penting dalam mempermudah

eksperimen ini

3. Teliti saat melakukan pengambilan data, agar tidak terjadi kesalahan

paralaks

Eksperimen Fisika II | Hukum Biot-Savart pada Kawat Lurus 13


DAFTAR PUSTAKA

Handayani, Sri & Ari Damari. 2009. Fisika untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Muhsuin. 2012. Hukum Biout-Savart (Online).


http://muhsuinelektronika.blogspot.co.id/2012/05/hukum-biot-
savart.html. Diunduh pada tanggal 9 Februari 2018.

Supriadi, Al. 2016. Hukum Biot-Savart (online).


http://myalfacentury.blogspot.co.id/2016/10/medan-magnetik-akan-timbul-
pada.html. Diunduh pada tanggal 9 Februari 2018.

Eksperimen Fisika II | Hukum Biot-Savart pada Kawat Lurus 14


RIWAYAT HIDUP

1. Ummul Khaerah, biasa di panggil Ummul atau


Watson, lahir di Limbung, Kabupaten Gowa,
Sulawesi Selatan, pada tanggal 20 Juli 1996
merupakan anak tunggal dari pasangan Dra.
Rugayah dan Hj. Zainudddin, SE. Tahun 2014
lulus dari SMAN 7 Makassar dan melanjutkan
studi di Universitas Muhammadiyah Makassar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program
Studi Pendidikan Fisika.

2. Saharil, biasa di sapa Saha. Berasal dari Provinsi


NTT, Kabupaten Manggarai Barat tepatnya di
Desa Pulau Komodo Kecamatan Komodo.
Tempat Tanggal Lahir, Pulau Komodo, 17
Agustus 1992. Anak Kedua dari 5 bersaudara.
Sekarang, seseorang Mahasiswi Universitas
Muhammadiyah Makassar Jurusan Pendidikan
Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

3. Andi Rusdiana, biasa di panggil Rus, lahir di


Paria, Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo
pada 5 Desember 1997 adalah mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Makassar Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan pendidikan
Fisika. Anak pertama dari 3 bersaudara, pasangan
dari pasangan Andi Muhammad Rusdi dan
Dawirda.

Eksperimen Fisika II | Hukum Biot-Savart pada Kawat Lurus 15


4. Amilya Rezki, biasa di panggil Amel, lahir di
Tur. Lappae, Desa Tottong, Kecamatan Donri-
Donri, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan
pada tanggal 24 November 1996 adalaha
mahasiswi Universitas Muhammadiyah
Makassar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Jurusan pendidikan Fisika. Anak
kelima dari 6 bersaudara.

Eksperimen Fisika II | Hukum Biot-Savart pada Kawat Lurus 16

Anda mungkin juga menyukai