Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. laporan ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
kami harapkan demi sempurnanya laporan ini.
Kelompok VIII
Halaman Sampul
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
D. Manfaat 2
A. Hukum Oersted 3
B. Hukum Biot-Savart 4
C. Medan Magnet pada Kawat Lurus 5
F. Hasil Pengamatan 11
G. Analisis Perhitungan 11
H. Pembahasan 12
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan 13
B. Saran 13
DAFTAR PUSTAKA 14
RIWAYAT PENULIS 15
A. Latar Belakang
bantuan listrik. Berkat bantuan dari listrik-listrik inilah manusia dapat dengan
tokoh yang telah berpartisipasi. Sebut saja de Coulomb, Alesandro Volta, Hans C.
Cersted, dan Andre Marie Ampere. Mereka ini dianggap "jago-jago" terbaik di
bidang listrik. Namun, dari semua itu, orang tak boleh melupakan satu nama yang
sangat berjasa dan dikenal sebagai perintis dalam meneliti tentang listrik dan
magnet.
berarus listrik terdapat medan magnet (artinya listrik menimbulkan magnet), para
ilmuwan mulai berpikir keterkaitan antara kelistrikan dan kemagnetan. Tahun 1821
eksperimen yang sangat sederhana. Sebuah magnet yang digerakkan masuk dan
keluar pada kumparan dapat menghasilkan arus listrik pada kumparan itu.
pembuatan alat eksperimen Hukum Biot-Savart pada kawat lurus berarus. Alat ini
akan membahas tentang hubungan antara jarak magnet terhadap kawat dan medan
B. Rumusan Masalah
antara jarak magnet terhadap kawat lurus dengan medan magnet pada kawat
lurus berarus?”
C. Tujuan
antara jarak magnet terhadap kawat lurus dengan medan magnet pada kawat
lurus berarus.
D. Manfaat
selanjutnya
KAJIAN PUSTAKA
A. Hukum Oersted
(kompas kecil) didekatkan pada suatu penghantar yang berarus listrik, magnet
jarum akan menyimpang”, biasa dikenal dengan Hukum Oersted. Hal ini
ditimbulkan oleh arus listrik tersebut? Penelitian Oersted tentang medan magnetik
dilanjutkan oleh ilmuwan lain yang bernama Jean Baptiste Biot dan Felix Savart.
kawat berarus pada suatu jarak tertentu. Temuan ini dikenal sebagai hukum Biot-
menghitung medan magnetik yang dihasilkan oleh kawat berarus listrik. Berikut ini
(http://myalfacentury.blogspot.co.id/2016/10/medan-magnetik-akan-
timbul-pada.html)
B. Hukum Biot-Savart
magnet ditentukan dengan kaidah tangan kanan (apabila kita menggenggam tangan
kanan ibu jari sebagai arah arus listrik sedang keempat jari yang lain merupakan
Kuat medan magnet di suatu titik di sekitar kawat berarus listrik disebut
induksi magnet (B). Besar Induksi maget (B) oleh Biot dan Savart dinyatakan :
kawat
4. Berbanding lurus dengan sinus sudut antara arah arus dan garis penghubung
kawat berarus listrik digunakan metode kalkulus. Hukum Biot dan Savart tentang
𝑘 𝐼 𝑑𝐿 sin 𝜃
𝑑𝐵 = Persamaan 2.1
𝑟2
Keterangan:
dB = Perubahan medan magnet (Tesla)
k = µ0/2π
µ0 = Permeabilitas ruang hampa (4π x 10-7 Wb/A.m)
I = Kuat arus listrik (A)
dL = Perubahan elemen panjang (m)
𝜃 = Sudut antara elemen berarus dengan jarak ke titik yang ditentukan besar
medan magnetiknya
r = Jarak titik P ke elemen panjang (m)
(http://muhsuinelektronika.blogspot.co.id/2012/05/hukum-biot-savart.html)
dipengaruhi oleh besarnya kuat arus listrik dan jarak titik tinjauan terhadap kawat.
Semakin besar kuat arus semakin besar kuat medan magnetnya, semakin jauh
Untuk jumlah
lilitan N, maka
Keterangan:
B = Medan magnet (Tesla)
µ0 = Permeabilitas ruang hampa (4π x 10-7 Wb/A.m)
I = Kuat arus listrik (A)
N = Jumlah lilitan
a = Jarak titik P dari kawat (m)
(http://www.materifisika.com/Bahan_Ajar/5_MEDAN%20MAGNET/56hukum_
biotsavart.html)
METODE EKSPERIMEN
E. Gambar alat
8
9
10 7
2
11
6
1
5
3
Keterangan gambar :
1. Multimeter digital mini
A. Hasil Pengamatan
µ0 = 4π x 10-7 Wb/A.m
I = 0,22 A
Jarak Medan Magnet
No
r, (m) B, (Tesla)
1. 0,015 2,93 x 10-6
2. 0,025 1,76 x 10-6
3. 0,033 1,33 x 10-6
B. Analisis Perhitungan
4𝜋 𝑥 10−7 .0,22
𝐵=
2𝜋.0,015
0,88 𝑥 10−7
𝐵=
0,03
4𝜋 𝑥 10−7 .0,22
𝐵=
2𝜋.0,025
0,88 𝑥 10−7
𝐵=
0,05
4𝜋 𝑥 10−7 .0,22
𝐵=
2𝜋.0,033
0,88 𝑥 10−7
𝐵=
0,066
C. Pembahasan
menggunakan kawat besi yang dihubungkan dengan kabel yang berfungsi untuk
perantara arus listrik mengalir ke kawat. Selain itu, digital multimeter mini
digunakan untuk dapat membaca besar kuat arus yang mengalir pada rangkaian.
Mangnet yang digunakan berfungsi untuk mengetahui apakah ada medan magnet
di sekitar kawat berarus, yaitu dengan melihat pergerakan magnet saat ad arus listrik
yang mengalir.adanya medan magnet dilihat dari medan magnet yang bergerak atau
menyimpang dari titik awalnya saat adanya arus yang mengalir melewati kawat.
dari analisis data yang menggunakan rumus Hukum Biot-Savart pada kawat lurus
berarus. Pada alaisis data untuk jarak sebesar 0,015 m diperoleh bmedanmagnet
sbesar 2,93 x 10-6 Tesla, untuk jarak sebesar 0,025 m diperoleh medanmagnet
sebesar 1,76 x 10-6 Tesla, untuk jarak sebesar 1,33 x 10-6 Tesla. Sehingga dapat
diketahui bahwa semakin jauh jarak magnet terhadap kawat, maka semakin keil
medan magnet pada kawat lurus berarus. Hal ini, sesuai dengan teori Hukum Biot-
Savart pada kawat lurus, dapat disimpulkan bahwa alat eksperimen ini berhasil.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hubungan jarak dari magnet terhadap kawat (r) dengan medan magnet
(B), yaitu semakin jauh jarak magnet terhadap kawat maka semakin keil medan
B. Saran
eksperimen ini
paralaks
Handayani, Sri & Ari Damari. 2009. Fisika untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.