Anda di halaman 1dari 6

Nama : Lujnah Azis

NIM : 191050801005
Program Studi : Pendidikan Fisika PPs UNM
Universitas Sulawesi Barat

Final Test “Statistika”


1. Pengaruh pembelajaran Berbasis Masalah dan Motivasi Berprestasi terhadap minat belaja
statistika mahasiswa S1 pendidikan Fisika FMIPA UNM.
Tes formatif Terkoreksi Konvensional
Minat Belajar (Eksperimen) (Kontrol)
(A1) (A2)
90 85 70 80 70 55
90 80 70 80 70 55
Minat Tinggi
90 80 70 77 60 55
(B1)
85 80 77 60
85 80 75 60
70 65 60 80 75 60
70 64 60 80 75 60
Minat Rendah
70 64 60 80 75 60
(B2)
65 64 80 70
65 60 75 70
Hipotesis.
a. Secara keseluruhan, apakah terdapat perbedaan minat belajar statistika antara mahasiswa
yang diajar model pembelajaran berbasis masalah dengan mahasiswa yang diajar model
pembelajaran konvensional?
b. Untuk mahasiswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi, apakah terdapat perbedaan
minat belajar statistika antara mahasiswa yang diajar model pembelajaran berbasis
masalah dengan mahasiswa yang diajar model pembelajaran konvensional?
c. Untuk mahasiswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah, apakah terdapat perbedaan
minat belajar statistika antara mahasiswa yang diajar model pembelajaran berbasis
masalah dengan mahasiswa yang diajar model pembelajaran konvensional?
d. Apakah terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dengan motivasi
berprestasi terhadap minat belajar statistika mahasiswa?
Jawaban:
Tabel Statistik
Statistik A1 B 1 A2 B 1 A1 B 2 A2 B 2 Jumlah
N 13 13 13 13 52
∑Yi 1055 874 837 940 3706
∑ Y 2i 86275 59958 54063 68700 268996
∑ y2i 657,69 1198,31 173,08 730,77 2759,85
Ý i 81.15 67.23 64.38 72.31 285.08

 Menghitung Jumlah Kuadrat (JK);


2
2 (∑ Y t )
JK (T )=∑ Y − t
nt
37062
JK (T )=268996− =268996−264123,77=¿4873,23
52

2 2
a
(∑ Y i ) (∑ Y t )
JK ( A )=∑ −
i=1 ni nt
18922 1814 2 3706 2
JK ( A )= + − =137679,38+126561,38−264123,77=116,99
26 26 52

2 2
b
(∑ Y i ) ( ∑ Y t )
JK ( B ) =∑ −
j =1 ni nt
19292 1777 2 37062
JK ( B ) = + − =143116,96+ 121451,12−264123,77=444,31
26 26 52
2 2

JK ( AB )= ∑
b

j=1 ,i=1
[ (∑ Y i )
ni ]

(∑ Y t )
nt
−JK ( A )−JK ( B )

10552 874 2 8372 940 2 37062


JK AB =
( ) + + + − −116,99−444,31
13 13 13 13 52
JK ( AB )=85617,31+58759,69+53889,92+67969,23−264123,77−116,99−444,31
JK ( AB )=1551,08
2
JK ( D )=∑ y ij =2759,85

 Derajat Bebas (db)


db ( T )=n t−1=52−1=51
db ( A )=na −1=2−1=1
db ( B )=nb−1=2−1=1
db ( AB )=( na−1 ) ( n b−1 )= ( 2−1 ) (2−1 )=1
db ( D ) =nt −na . nb=52−2.2=48

 Menentukan rata – rata jumlah kuadrat (RJK)


JK ( A ) 116,99
RJK ( A )= = =116,99
db ( A ) 1
JK ( B ) 444,31
RJK ( B ) = = =444,31
db ( B ) 1
JK ( AB ) 1551,08
RJK ( AB )= = =1551,08
db ( AB ) 1
JK ( D ) 2759,85
RJK ( D )= = =57,49
db ( D ) 48

 Manentukan F o
RJK ( A) 116,99
F o( A )= = =2,03
RJK ( D ) 57,49
RJK (B) 444,31
F o(B )= = =7,73
RJK ( D ) 57,49
RJK ( AB) 1551,08
F o( AB) = = =26,98
RJK ( D ) 57,49

Tabel Anova/ Varians


F tab
Sumber varians JK db RJK Fo
α = 0,05
Antar A 116,99 1 116,99 2,03 4,04
Antar B 444,31 1 444,31 7,73 4,04
Interaksi AB 1551,08 1 1551,08 26,98 4,04
Dalam 2759,85 48 57,49
Total 4873,23 51

 Hasil analisis dari tabel:


a. Perbedaan antar A
Karena F o A=2,03< F tab =4,04 maka H o diterima, artinya tidak terdapat perbedaan
minat belajar statistika antara mahasiswa yang diajar model pembelajaran berbasis
masalah dengan mahasiswa yang diajar model pembelajaran konvensional
b. Perbedaan antar B
Karena F o B=7,73> Ftab =4,04 maka H o ditolak, artinya terdapat perbedaan minat
belajar statistika antara mahasiswa yang memiliki minat belajar tinggi dengan
mahasiswa yang memiliki minat belajar rendah.
c. F o( AB) > F tab(0,05), berarti terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran
dengan motivasi berprestasi terhadap minat belajar statistika mahasiswa.

 Menentukan besar pengaruh variabel bebas terhadap varibel tak bebas


db ( F o ( A )−1 ) 1 ( 2,03−1 ) 1,03
^ A2=
w = = =0,019
db ( F o ( A )−1 ) + N 1 ( 2,03−1 ) +52 53,03

Hal ini berarti model pembejarandapat menjelaskan 1,9% variasi skor minat belajar
statistika mahasiswa.
db ( F o ( B )−1 ) 1 ( 7,73−1 ) 6,73
^ B2 =
w = = =0,127
db ( F o ( B )−1 ) + N 1 ( 7,73−1 )+52 53,03
Hal ini berarti tes formatif minat belajar dapat menjelaskan 12,7% variasi skor minat
belajar statistika mahasiswa.
db ( F o ( AB )−1 ) 1 ( 26,98−1 ) 25,98
^ AB2=
w = = =0,325
db ( F o ( AB )−1 ) + N 1 ( 26,98−1 )+ 52 79,98

Hal ini berarti pengaruh pembelajaran Berbasis Masalah dan Motivasi Berprestasi
terhadap minat belajar statistika mahasiswa dapat menjelaskan 32,5% variasi skor minat
belajar statistika mahasiswa.
 Pengujian simple effect
Karena pengujian hipotesis pengaruh interaksi bersifat signifikan, maka selanjutnya
dilakukan uji pengaruh sederhana simple effect.
JK ( A y )=JK ( A ) + JK ( B ) + JK ( AB )=116,99 +444,31+1551,08=2112,38
db ( A y )=n ay −1=4−1=3
JK ( A y ) 2112,38
RJK ( A y )= = =704.127
nay −1 4−1
RJK ( D y )=RJK ( D )=57,49 ; db ( D )=48
R JK ( A y ) 704.127
F o( A )= = =12,25, dibandingkan F tab(0,05 ;3 ; 48)=2,80.
RJK ( D y ) 57,49

Karena F o > Ftab(0,05), berarti H o ditolak. Dengan demikian terdapat perbedaan rata – rata
antara keempat kelompok perlakuan (sel).
A1 B 1 A2 B 1 A1 B 2 A2 B 2
Ý 11 Ý 21 Ý 12 Ý 22
81,15 67,23 64,38 72,31

1. Pengujian simple effect untuk B1


 Perbedaan antar A pada B1 ( A1 B 1, A2 B 1)
H o : μ11 ≤ μ 21
H 1 : μ 11 > μ21

|Ý 11−Ý 2 1| |81,15−67,23|


t ( A 1 B1 , A 2 B1 )= =

√ RJK ( D )
( n1 + n1 )
11 21 √ ( 57,49 ) ( 131 + 131 )
|13,92|
t ( A 1 B1 , A 2 B1 )= = 4,67
2,98
Karenat o=4,67>t tab=1,68 maka H o ditolak. Sehingga minat belajar statistika antara
mahasiswa yang diajar model pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi daripada
mahasiswa yang diajar model pembelajaran konvensional untuk mahasiswa pada
kategori minat tinggi.

2. Pengujian simple effect untuk B2


 Perbedaan antar A pada B2 ( A1 B 2, A2 B 2)
Hipotesis:
H o : μ12 ≤ μ22
H 1 : μ 12> μ22

|Ý 12−Ý 22| |64,38−72,31|


t ( A 1 B2 , A 2 B2 )= =

√ RJK ( D )
( n1 + n1 )
12 22 √ (57,49 ) ( 131 + 131 )
|−7,93|
t ( A 1 B 1 , A 2 B 1 )= = 2,66
2,98
Karena t o=2,66> t tab =1,68 maka H o ditolak. Sehingga minat belajar statistika antara
mahasiswa yang diajar model pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dari pada
mahasiswa yang diajar model pembelajaran konvensional untuk mahasiswa pada
kategori minat rendah.
3. Pengujian simple effect untuk A1
 Perbedaan antar A1 pada B ( A1 B 1, A1 B 2)
Hipotesis:
H o : μ11 ≤ μ1 2
H 1 : μ 11 > μ1 2

|Ý 11−Ý 12| |81,15−64,38|


t ( A 1 B1 , A 2 B1 )= =
1 1
√ RJK ( D )
( +
n11 n12 ) √ ( 57,49 ) ( 131 + 131 )
|16,17|
t ( A 1 B1 , A 2 B1 )= = 5,43
2,98
Karena t o=5,43>t tab =1,68 maka H o ditolak. Sehingga minat belajar statistika antara
mahasiswa yang diberi tes formatif minat tinggi lebih tinggi daripada mahasiswa
yang diberi tes formatif minat rendah untuk mahasiswa yang diajar menggunakan
model pembelajaran berbasis masalah.
4. Pengujian simple effect untuk A2
 Perbedaan antar A2 pada B ( A2 B 1, A2 B 2)
Hipotesis:
H o : μ21 ≤ μ22
H 1 : μ 21> μ22

|Ý 21−Ý 22| |67,23−72,31|


t ( A 2 B1 , A 2 B2 )= =

√ RJK ( D )
( n1 + n1 )
21 22 √ (57,49 ) ( 131 + 131 )
|−5,08|
t ( A 1 B1 , A 2 B1 )= = 0,57
8,84
Karena t o=0 , 57 ≤ t tab =1,68 maka H o ditolak. Sehingga minat belajar statistika antara
mahasiswa yang diberi tes formatif minat tinggi lebih rendah daripada mahasiswa
yang diberi tes formatif minat rendah untuk mahasiswa yang diajar menggunakan
model pembelajaran konvensional.

Anda mungkin juga menyukai