IBS adalah penyakit system GI yang paling banyak terjadi. Penyakit ini dicirikan oleh perubahan pergerakan usus,
nyeri perut dan tidak ditemukannya kelainan organik
Etiologi
Penyebab dari kondisi ini tidak dapat ditentukan dengan jelas. Stress dan penyakit kejiwaan diduga menjadi
penyebab dari kelainan ini dan dapat memperparah kondisi. Perubahan aktivitas listrik otot dan sekresi abnormal
hormon saluran pencernaan juga diduga sebagai penyebab potensial. Flora abnormal dari usus yang menyebabkan
banyaknya fermentasi, produksi gas berlebih juga ditenggarai menjadi penyebab IBS. Peningkatan spesies bakteri
Dorea, Ruminococcus, dan Clostridium spesies, dan menurunnya pertumbuhan bakteri Bacteroidetes,
Bifidobacterium, dan Faecalibacterium
Diagnosis
Diagnosis dari IBS ditegakkan jika ditemukan 3 gejala: nyeri perut dan konstipasi, konstipasi dan diare berulang dan
diare kronik yang tidak nyeri. Semua gejala ini harus terjadi minimal selama 3 bulan
Tatalaksana
Oleh sebab tidak adanya sebab yang jelas dari IBS, tatalaksana yang diberikan menjadi tidak spesifik
1. Pengaturan diet
Pasien harus dikonseling untuk menghindari makanan yang meningkatkan gejala seperti kopi, kacang dan sayur kubis
dan makanan yang membuat diare seperti pemanis buatan sorbitol
3. Antispasmodic
Obat-obatan antikolinergik (belladonna alkaloid dan dicyclomine) dapat mengurangi gejala seperti keram perut dan
mengurangi spasme otot. Efek sampingnya adalah mata kering, tidak bisa BAK, pengelihatan buram dan mengantuk
4. Obat antidiare
Loperamide 2-4 mg setiap 4-6 jam
IBS tidak berasosiasi dengan sekuela jangka Panjang yang serius. Gejala yang bertahan lama dapat berkorelasi
dengan peluang sembuh yang semakin kecil