Disusun oleh :
SHOHIH PUTRIANI
NIM. 16.1187.S
2019
A. KONSEP DASAR
1. Pengertian
Diabetes adalah penyakit tidak menular yang akan meningkat jumlahnya dimasa yang
akan datang. Diabetes merupakan salah satu ancaman utama bagi kesehatan manusia
pada abad 21. (Suyono, 2015). Diabetes melitus merupakan penyakit kronis progresif
yang ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk melakukan metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein, mengarah ke hiperglikemia (kadar glukosa darah
tinggi). (Black dan Hawks, 2014).
2. Etiologi
a. Diabetes melitus tipe 1
1) Faktor genetik
Penderita DM tidak mewarisi diabetes tipe 1 itu sendiri, tetapi mewarisi suatu
ini ditemukan pada individu yang memiliki tipe antigen HLA tertentu.
2) Faktor imunologi
antibodi tersebut terarah pada suatu jaringan normal tubuh dengan bereaksi
3) Faktor lingkungan
Virus atau toksin tertentu yang dapat memicu proses otoimun yang
menimbulkan destruksi atau perusakan sel. Virus ini menyerang melalui reaksi
penderita diabetes melitus tipe 2 masih belum diketahui. Namun faktor genetik
Faktor-faktor resiko :
1) Usia ( resistensi insulin yang cenderung meningkat pada usia > 65 tahun).
3) Riwayat keluarga.
g. Ketonuria
i. Sering asimtomatik
4. Patofisiologi
Patofisiologi diabetes melitus adalah Hiperglikemia yang dialami penderita diabetes
disebabkan oleh beberapa faktor, sesuai dengan tipe dari diabetes secara umum.
Diabetes tipe 2 disebabkan oleh gabungan dari resistensi perifer terhadap kerja insulin
dan respon sekresi insulin yang tidak adekuat oleh sel beta pankreas. Kondisi tersebut
dapat terjadi karena beberapa faktor diantaranya genetik, gaya hidup dan diet yang
merah pada obesitas. Resistensi insulin dan gagguan sekresi insulin menyebabkan
toleransi glukosa terganggu yang akan mengawali kondisi diabetes melitus tipe 2
dengan manifestasi hiperglikemia. Kondisi ini pada pasien diabetes melitus
bermanifestasi pada tiga gejala diabetes yaitu 3P (poliura,polydipsia, polifagia).
5. Patways
6. Pemeriksaan penunjang dan hasilnya
a. Glukosa darah sewaktu
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian fokus
a) Keluhan Utama
Cemas, lemah, anoreksia, mual, muntah, nyeri abdomen, nafas pasien mungkin
berbau aseton pernapasan kussmaul, poliuri, polidipsi, penglihatan yang kabur,
kelemahan dan sakit kepala
b) Riwayat kesehatan sekarang
Berisi tentang kapan terjadinya penyakit (Coma Hipoglikemik, KAD/ HONK),
penyebab terjadinya penyakit (Coma Hipoglikemik, KAD/ HONK) serta upaya
yang telah dilakukan oleh penderita untuk mengatasinya.
c) Riwayat kesehatan dahulu
Adanya riwayat penyakit DM atau penyakit – penyakit lain yang ada kaitannya
dengan defisiensi insulin misalnya penyakit pankreas. Adanya riwayat penyakit
jantung, obesitas, maupun arterosklerosis, tindakan medis yang pernah di dapat
maupun obat-obatan yang biasa digunakan oleh penderita.
d) Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat atau adanya faktor resiko, riwayat keluarga tentang penyakit, obesitas,
riwayat pankreatitis kronik, riwayat melahirkan anak lebih dari 4 kg, riwayat
glukosuria selama stress (kehamilan, pembedahan, trauma, infeksi, penyakit) atau
terapi obat (glukokortikosteroid, diuretik tiasid, kontrasepsi oral).
e) Riwayat psikososial
Meliputi informasi mengenai prilaku, perasaan dan emosi yang dialami penderita
sehubungan dengan penyakitnya serta tanggapan keluarga terhadap penyakit
penderita
f) Kaji terhadap manifestasi Diabetes Mellitus: poliuria, polidipsia, polifagia,
penurunan berat badan, pruritus vulvular, kelelahan, gangguan penglihatan, peka
rangsang, dan kram otot. Temuan ini menunjukkan gangguan elektrolit dan
terjadinya komplikasi aterosklerosis.
g) Kaji pemahaman pasien tentang kondisi, tindakan, pemeriksaan diagnostik dan
tindakan perawatan diri untuk mencegah komplikasi
2. Pengkajian sekunder
a. Pemeriksaan fisik (head to toe)
1) Pemeriksaan Fisik
a) Kepala dan Leher
Kaji bentuk kepala, keadaan, adakah pembesaran pada leher, telinga kadang-
kadang berdenging, adakah gangguan pendengaran, lidah sering terasa tebal,
ludah menjadi lebih kental, apakah penglihatan kabur/ganda.
b) Sistem integumen
Turgor kulit menurun, adanya luka atau warna kehitaman bekas luka,
kelembapan dan suhu kulit di daerah ulkus dan gangren, kemerahan pada
kulit sekitar luka tekstur rambut dan kuku.
c) Sistem pernafasan
Adakah sesak nafas, batuk, sputum, nyeri dada. Pada penderita DM mudah
terjadi infeksi.
d) Sistem kardiovaskuler
e) Sistem gastrointestinal
f) Sistem urinari
Poliuri, retensio urine, inkontinensia urine, rasa panas atau sakit saat
berkemih.
g) Sistem muskuloskeletal
i) Sistem neurologis
3. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri akut b.d agen injuri biologis (penurunan perfusi jaringan perifer)
farmakologi nan.
Menggunakan c. Pilih dan d. Menggunakan agen-
analgetik lakukan agen farmakologi
Melaporkan penanganan untuk mengurangi
gejala-gejala nyeri dan menghilangkan
nyeri kepada (farmakologis/ nyeri.
tim kesehatan. non
Nyeri terkontrol farmakologis.
2. Menunjukkan Ajarkan teknik
tingkat nyeri, non
dengan farmakologis
indikator: (relaksasi,
nyeri untuk
e. Timbang
berat badan
secara
teratur
f. Pastikan
bahwa diet
mengandun
g makanan
yan
berserat
tinggi
untuk
mencegah
sembelit
e. Tipe dan
jumlah cairan
tergantung pada
derjat
kekurangan
cairan dan
respons pasien
secara
individual.
d. Parestesia
menunjukkan
ketidakseimban
gan perfusi
oksigen di
jaringan perifer
DAFTAR PUSTAKA
Rendi, M. Clevo & Margareth. 2015. Asuhan Keperawatan Medikal Bedah dan Penyakit
Dalam. Yogyakarta : Nuha Medika.
Utama, Hendra. 2009. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Jakarta : FKUI.
Corwin, EJ. 2009. Buku Saku Patofisiologi, 3 Edisi Revisi. Jakarta: EGC
Nurarif & Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis
Dan Nanda Nic-Noc Edisi Revisi Jilid 2. Jogjakarta : Mediaction Jogja