Perkembangan filosofis agama yang lebih matang sering dapat membantu orang
tua untuk menghadapi kenyataan, berperan aktif dalam menghadapi kehidupan dan
merasa berharga serta lebih dapat menerima kematian sebagai sesuatu yang tidak
dapat ditolak atau dihindarkan (Hamid, 2000)
Pada kelompok lansia lebih cenderung memikirkan aspek spiritual keagamaan
yang lebih utama dari aspek-aspek yang lain, sehingga kelompok lansia lebih fokus
pada satu aktivitas spiritual keagamaan yang mendekatkan dirinya dengan tuhannya.
Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian Dasar
a. Identitas Klien : Nama, Umur, Jenis Kelamin, Status Perkawinan, Agama, dll.
b. Orang-Orang Terdekat : kebiasaan pasien serta fungsi-fungsinya, pengaruh orang terdekat, dll
c. Kultural : Latar Belakang etnis, Tingkah Laku, faktor-faktor kultural yg dihubungkan dengan
penyakit secara umum, dll.
d. Keluhan Utama : biasanya menyendiri (menghindar dari orang lain), menolak interaksi dgn org
lain, dependen.
e. Faktor Predisposisi : Kehilangan, Perpisahan, kegagalan/Frustasi berulang, tekanan kelompok :
perubahan struktur sosial.
Lanjutan.....
f. Aspek fisik/biologis : hasil pengukuran tanda vital (Td, nadi, suhu, RR, Tb, Bb) dan keluhan fisik yg
dialami pasien
g. Aspek Psikososial
1. Genogram (tiga generasi)
2. Konsep Diri meliputi : Citra tubuh, Identitas diri, Peran, Ideal diri, Harga diri.
3. Aspek Sosial : alat skrining yg dpt digunakan utk mengkaji fungsi sosial lansia adl
menggunakan APGAR
4. Keamanan Rumah : faktor lingkungan yg harus diperhatikan spt penerangan yg adekuat, jalan
bersih, alas kaki anti slip, lantai tdk licin, pegangan kokoh kamarmandi atau di tangga
Lanjutan....
Intervensi diagnosa 1 :
1. Dukungan Emosi: memberi ketenangan, penerimaan dan dukungan saat stress
2. Penumbuhan Harapan: memfasilitasi pasien dalam perkembangan sikap positif pada
situasi tertentu
3. Fasilitas Pertumbuhan Spiritual: memfasilitasi pasien dalam pertumbuhan kapasitas
pasien untuk mengidentifikasikan, berhubungan dengan memanggilkan sumber makna, tujuan
kenyamanan, kekutan dan harapan hidup mereka
4. Dukungan Spiritual: membantu pasien dalam merasakan keseimbangan dan hubungan
dengan tuhan
Intervensi
Intervensi Diagnosa 2 :
1. Kaji arti pentingnya spiritual dalam kehidupan pasien dan dalam koping terhadap penyakit. Perhatikan partisipasi pasien dalam ritual
dan praktik keagamaan serta keinginan pasien untuk mendiskusikan kepercayaan spiritual. Kaji dampak penyakit, cidera, atau disabilitas
terhadap pandangan spiritual pasien. Pengkajian yang akurat tentang arti spiritual bagi pasien diperlukan sebelum melakukan intervensi.
2. Kaji keinginan pasien untuk membantu koping terhadap masalah spiritual untuk menentukan sejauh mana pasien termotivasi untuk
membicarakan keluhan spiritual dan terbuka untuk menerima bantuan dari orang lain.
3. Ungkapan keinginan untuk mendiskusikan spiritual bila pasien menghendaki untuk mengurangi isolasi dan membuat masalah
spiritual menjadi terbuka.
4. Dorong pasien untuk membicarakan kepercayaan dan praktik religius. Dengarkan secara aktif ketika pasien membicarakan keluhan
spriritualnya untuk menumbuhkan diskusi terbuka.
5. Dorong pasien untuk mengungkapkan perasan yang berkaitan dengan pengalaman yang mengancam jiwanya saat ini untuk
membuatnya mengklarifikasi dan melakukan koping terhadap perasaannya.
6. Komunikasi kepada pasien bahwa anda menerima ungkapan keluhan spiritualnya, walaupun perasaanya marah dan negative, untuk
meyakinkan pasien bahwa perasaannya benar
Lanjutan...
Intervensi diagnosa 2 :
7. Tunjukkan kesedihan untuk berdoa bersama pasien, bila ia menghendaki, untuk memberikan dukungan spiritual.
8. Pertahankan perilaku yang tidak menghakimi. Pertahankan percakapan berfokus spiritual pasien untuk
mempertahankan nilai terapiotik interaksi anda dengan pasien.
9. Berikan kontinuitas praktik religius pasien ( contoh bantu ia mendapatkan benda riual dan menghormati
pembatasan diet, bila mungkin), untuk menunjukkan dukungan dan menyampaikan kepedulian dan penerimaan
terhadap pasien.
10. Atur kunjungan oleh rohaniawan, (bila memungkinkan) untuk memberikan dukungan kemampuan spiritual
terhadap pasien dan berikan privasi selama kunjungan.
11. Kolaborasi dengan rohaniawan, atau rohaniawan rumah sakit dengan menyusun rencana untuk mengintregasikan
intervensi spiritual dan perawatan pasien untuk menjamin kontinuitas keperawatan
Intervensi
Intervensi Diagnosa 3 :
1. Peningkatan Kesadaran Pasien: ajarkan pasien untuk menggali dan memehami gagasan,
perasaam, motivasi, dan perilaku pasien.
2. Peningkatan Herga Diri: ajarkan pasien untuk meningkatkan pasien penilaian personal
pasien tentang harga diri.
3. Klarifikasi Nilai: ajarkan untuk membantu klarifikasi nilai yang paien anut untuk
memfasilitasi pengambilan keputusan yang efektif.
TERIMA
KASIH