Anda di halaman 1dari 6

 Kelenjar air liur memproduksi liur untuk membasahi dan melarutkan

makanan sehingga membuatnya lebih mudah untuk kemudian dicerna.


Sebelum makanan masuk ke dalam perut, air liur memecah makanan
tersebut dengan bantuan enzim amilase yang membantu pati terpecah di
mulut. Fungsi air liur juga membantu Anda menelan makanan dengan
membuatnya basah dan lembut sehingga bisa meluncur ke tenggorokan
Anda dengan lebih mudah.


 epton oleh bakteri akan diuraikan menjadi asam amino, kemudian diserap untuk
digunakan sebagai sumber energi dan membangun sitoplasma.
 Maldigesti adalah kegagalan absorpsi satu atau lebih zat gizi akibat pencernaan
yang tidak adekwat

Nutrisi Parenteral adalah suatu bentuk pemberian nutrisi yang diberikan langsung
melalui pembuluh darah tanpa melalui saluran pencernaan.Para peneliti
sebelumnya menggunakan istilah hiperalimentasi sebagai pengganti pemberian
makanan melalui intravena, dan akhirnya diganti dengan istilah yang lebih tepat
yaitu Nutrisi Parenteral Total, namun demikian secara umum dipakai istilah
Nutrisi Parenteral untuk menggambarkan suatu pemberian makanan melalui
pembuluh darah.Nutrisi parenteral total (TPN) diberikan pada penderita dengan
gangguan proses menelan, gangguan pencernaan dan absorbsi (Bozzetti, 1989;
Baron, 2005; Shike 1996;Mahon, 2004; Trujillo, 2005).

Pemberian nutrisi parenteral hanya efektif untuk pengobatan gangguan nutrisi


bukan untuk penyebab penyakitnya. Status nutrisi basal dan berat ringannya
penyakit memegang peranan penting dalam menentukan kapan dimulainya
pemberian nutrisi parenteral. Sebagai contoh pada orang-orang dengan malnutrisi
yang nyata lebih membutuhkan penanganan dini dibandingkan dengan orang-
orang yang menderita kelaparan tanpa komplikasi.

Pasien-pasien dengan kehilangan zat nutrisi yang jelas seperti pada luka dan
fistula juga sangat rentan terhadap defisit zat nutrisi sehingga membutuhkan
nutrisi parenteral lebih awal dibandingkan dengan pasien-pasien yang kebutuhan
nutrisinya normal.Secara umum, pasien-pasien dewasa yang stabil harus
mendapatkan dukungan nutrisi 7 sampai dengan 14 hari setelah tidak
mendapatkan nutrisi yang adekuat sedangkan pada pasien-pasien kritis, pemberian
dukungan nutrisi harus dilakukan dalam kurun waktu 5 sampai dengan 10 hari
(ASPEN, 2002). Berdasarkan cara pemberian Nutrisi Parenteral dibagi atas
(ASPEN, 1995):

1. Nutrisi Parenteral Sentral.

a)    Diberikan melalui central venous,bila konsentrasi > 10% glukosa.

b)    Subclavian atau internal vena jugularis digunakan dalam waktu singkat
sampai < 4minggu.

c)    jika > 4 minggu,diperlukan permanent cateter seperti implanted vascular


access device.

2. Nutrisi Parenteral Perifer.

a)    PPN diberikan melalui peripheral vena.

b)    PPN digunakan untuk jangka waktu singkat 5 -7 hari dan ketika pasien perlu
konsentrasi kecil dari karbohidrat dan protein.

c)    PPN digunakan untuk mengalirkan isotonic atau mild hypertonic


solution.High hypertonic solution dapat menyebabkan sclerosis,phlebitis dan
bengkak.

Tujuan

Adapun tujuan pemberian nutrisi parenteral adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan nutrisi bagi tubuh melalui intravena, karena tidak


memungkinkannya saluran cerna untuk melakukan proses pencernaan makanan.

2. Total Parenteral Nutrition (TPN) digunakan pada pasien dengan luka bakar
yang berat, pancreatitis ,inflammatory bowel syndrome, inflammatory bowel
disease,ulcerative colitis,acute renal failure,hepatic failure,cardiac disease,
pembedahan dan cancer.

3. Mencegah lemak subcutan dan otot digunakan oleh tubuh untuk melakukan
katabolisme energy.

4.  Mempertahankan kebutuhan nutrisi

Pemberian dari nutrisi parenteral didasarkan atas beberapa dasar fisiologis, yakni:
1. Apabila di dalam aliran darah tidak tercukupi kebutuhan nutrisinya,kekurangan
kalori dan nitrogen dapat terjadi.

2. Apabila terjadi defisiensi nutrisi,proses glukoneogenesis akan berlangsung


dalam tubuh untuk mengubah protein menjadi karbohidrat.

3. Kebutuhan kalori Kurang lebih 1500 kalori/hari,diperlukan oleh rata-rata


dewasa untuk mencegah protein dalam tubuh untuk digunakan.

4. Kebutuhan kalori menigkat terjadi pada pasien dengan penyakit


hipermetabolisme,fever,injury,membutuhkan kalori sampai dengan 10.000
kalori/hari.

5. Proses ini menyediakan kalori yang dibutuhkan dalam konsentrasi yang


langsung ke dalam system intravena yang secara cepat terdilusi menjadi nutrisi
yang tepat sesuai toleransi tubuh.

Indikasi Nutrisi Parenteral :

1. Sebagai pengganti untuk oral nasogastrik,bila ini tidak efektif, tidak


memungkinkan dan berbahaya. TPN digunakan dalam kondisi sebagai berikut:
Kronik vomiting, Cancer, radiotherapy atau chemoteraphy Stroke, Anorexia
nervosa

2. Sebagai supplemen untuk pasien yang kehilangan banyak nitrogen ( pasien


dengan luka bakar,kanker metastatic,radiasi dan chemoteraphy.

3.  Mengistirahatkan gastrointestinal :

Beberapa makanan yang paling umum menghasilkan gas adalah:

 Sayuran seperti brokoli, kubis brussel, kubis, dan kembang kol.


 Kacang-kacangan dan legum.
 Buah seperti persik, pir, dan apel mentah.
 Produk gandum utuh dan kulit gandum.
 Telur.
 Minuman berkarbonasi, minuman sari buah, bir, dan anggur merah.

1. Clinimix N9G15E

Larutan steril, non pirogenik untuk infus intravena. Dikemas dalam satu kantong
dengan dua bagian: satu berisi larutan asam amino dengan elektrolit, bagian yang
lain berisi glukosa dengan kalsium.  Tersedia dalam ukuran 1 liter
Composition:
Nitrogen (g) 4.6 Asam Amino (g) 28 Glukosa 75 (g) 75 Total kalori (kkal) 410
Kalori glukosa (kkal) 300 Natrium (mmol) 35 Kalium (mmol) 30 Magnesium
(mmol) 2.5 Kalsium (mmol) 2.3 Asetat (mmol) 50 Klorida (mmol) 40 Fosfat
dalam HPO4– (mmol) 15 pH 6 Osmolaritas (mOsm/l) 845

2. Minofusin Paed

larutan asam amino 5% bebas karbohidrat, mengandung elektrolit dan vitamin,


terutama untuk anak-anak dan bayi. Bagian dari larutan nutrisi parenteral pada
prematur dan bayi. Memberi protein pembangun, elektrolit, vitamin dan air pada
kasus di mana pemberian peroral tidak cukup atau tidak memungkinkan, kasus di
mana kebutuhan protein meningkat, defisiensi protein atau katabolisme protein.

Komposisi:

Tiap 1000 ml mengandung:

L-Isoleusin 2.511 g

L-Leusin 2.790 g

L-Lisin 2.092 g

L-Metionin 0.976 g

L-Fenilalanin 1.813 g

L-Treonin 1.743 g

L-Triptofan 0.558 g

L-Valin 2.092 g

L-Arginin 3.487 g

L-Histidin 0.698 g

L-Alanin 9.254 g

L-Aspartic acid 4.045 g

N-Acetyl-L-cysteine 0.160 g

L-Glutamic acid 9.500 g

Glisin 3.845 g

L-Prolin 4.185 g
N-Acetyl-L-tyrosine 0.344 g

Nicotinamide 0.060 g

Piridoksin hidroklorida 0.040 g

Riboflavin-5′-phosphate
0.0025 g
sodium salt

Kalium hidroksida 1.403 g

Natrium hidroksida 1.200 g

Kalsium klorida 0.735 g

Magnesium asetat 0.536 g

Contoh sediaan Nutrisi Parenteral parsial

1. Cernevit

adalah preparat multivitamin yang larut dalam air maupun lemak (kecuali vitamin
K) dikombinasi dengan mixed micelles (glycocholic acid dan lecithin). Mengingat
kebutuhan vitamin tubuh yang mungkin berkurang karena berbagai situasi stress
(trauma, bedah, luka bakar, infeksi) yang dapat memperlambat proses
penyembuhan. Composition

Setiap vial mengandung:

Retinol Palmitat Amount corresponding to retinol 3.500 IU, Cholecalciferol 220


IU, DL alphatocopherol 10.200 mg ,Amount corresponding to alphatocopherol
11.200 IU,Asam Askorbat 125.000 mg, Cocarboxylase tetrahydrate 5.800 mg
,Amount corresponding to thiamine 3.510 mg ,Riboflavine sodium phosphate
dihydrate 5.670 mg ,Amount corresponding to riboflavine 4.140 mg, Pyridoxine
Hydrochloride 5.500 mg ,Amount corresponding to Pyridoxine 4.530 mg,
Cyanocobalamine 0.006 mg, Asam Folat 0.414 mg ,Dexpanthenol 16.150 mg,
Amount corresponding to Pantothenic Acid 17.250 mg ,Biotin 0.069 mg,
Nicotinamide 46.000 mg, Glisin 250.000 mg ,Glycoholic Acid 140.000 mg Soya
Lecithin 112.500 mg, Sodium hydroxide q.s. pH=5.9.

Metode pemberian Pemberian Nutrisi Parenteral

1. Nutrisi parenteral parsial, pemberian sebagian kebutuhan nutrisi melalui


intravena. Sebagian kebutuhan nutrisi harian pasien masih dapat di penuhi
melalui enteral. Cairan yang biasanya digunakan dalam bentuk dekstrosa atau
cairan asam amino
2. Nutrisi parenteral total, pemberian nutrisi melalui jalur intravena ketika
kebutuhan nutrisi sepenuhnya harus dipenuhi melalui cairan infus. Cairan yang
dapat digunakan adalah cairan yang mengandung karbohidrat seperti Triofusin
E1000, cairan yang mengandung asam amino seperti PanAmin G, dan cairan
yang mengandung lemak seperti Intralipid
3. Lokasi pemberian nutrisi secara parenteral melalui vena sentral dapat melalui
vena antikubital pada vena basilika sefalika, vena subklavia, vena jugularis
interna dan eksterna, dan vena femoralis. Nutrisi parenteral melalui perifer
dapat dilakukan pada sebagian vena di daerah tangan dan kaki.

Anda mungkin juga menyukai