Anda di halaman 1dari 5

Pengkajian Keperawatan (Supariasa dkk, 2002)

1)      Pengukuran Antropometri


Antropometri digunakan untuk mengukur status gizi dari berbagai ketidakseimbangan
antara asupan protein dan gizi. Gangguan ini biasanya terlihat dari pola pertumbuhan fisik
dan jaringan tubuh seperti lemak, otot, dan jumlah air dalam tubuh.

Pengukuran Antropometri meliputi :


a.      Umur
b.      Berat Badan
c.       Tinggi Badan
d.      Lingkar Lengan Atas
e.       Lingkar Kepala
f.       Lingkar Dada
g.      Jaringan Lemak
2)      Biokomicel
Merupakan pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris, yang dilakukan pada
berbagai jaringan tubuh, seperti darah, urine, dll. Metode ini digunakan karena banyak gejala
klinis yang kurang spesifik, maka hal ini dapat menentukan kekurangan gizi yang spesifik.
a.      Albumin (N : 4-5,5 mg/100 ml)
b.      Tranferrin (N : 170-250 mg/100ml)
c.       Hb (N : 12 mg/dl)
d.      BUN (N : 10-20 mg/100ml)
e.       Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N : laki-laki: 0,6-1,3 mg/100ml, wanita: 0,5-1,0
mg/100mg)
3)      Data Clinical
a.      Keadaan fisik : apatis, lesu
b.      Berat badan : obesitas, underweight
c.       Otot : fleksi/lemah, tonus otot kurang, tidak mampu bekerja
d.      Sistem saraf : bingung, paresthesia, refleks menurun
e.       Fungsi Gastrointestinal : anoreksia, konstipasi, diare, flatulensi.
f.       Kardiovaskular : denyut nadi > 100 x/mt, irama abnormal, TD rendah/tinggi
g.      Rambut : kusam, kering, pudar, kemerahan, tipis, pecah, mudah patah
h.      Kulit : kering, pucat iritasi, lemak di subkutan tidak ada
i.        Bibir : kering, pecah-pecah, bengkak, lesi, stomatitis, membran mukosa pucat
j.        Gusi : peradangan, perdarahan
k.      Lidah : edema, hiperemis
l.        Gigi : karies, nyeri, kotor
m.    Mata : konjungtiva pucat, kering, exoptalamus, tanda-tanda infeksi
n.      Kuku : mudah patah
4)      Diet Pasien
Data diet didapatkan dari pasien maupun dari keluarga, meliputi :
a.      24-hours Recall Methode
Data yang dikumpulkan adalah tentang porsi makan, pola makan dan snack, waktu makan
dan tempat makanan biasa diletakan
b.      Food diaries
Pertanyaan tentang frekuensi makan, makanan apa saja yang dimakan khususnya dalam 3-7
hari sebelum sakit menggambarkan intake nutrisi pasien apakah adekuat atau tidak
c.       Riwayat keperawatan dan diet :
         Anggaran makan, makanan kesukaan, waktu makan
         Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus ?
         Adakah penurunan dan peningkatan berat badan dan berapa lama periode waktunya ?
         Adakah status fisik pasien yang dapat meningkatkan diet seperti luka bakar ?
         Adakah toleransi makan atau minum tertentu ?

2.3.2  Diagnosa Keperawatan


Menurut NANDA (2000), Diagnosa keperawatan yang dapat terjadi pada masalah
kebutuhan nutrisi antara lain :
a.      Ketidakseibangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Faktor yang berhubungan :
1)      Faktor biologis
2)      Faktor ekonomi
3)      Ketidakmampuan untuk mengabsorpso nutrien
4)      Ketidakmampuan untuk mencerna makanan
5)      Ketidakmampuan untuk menelan makanan
b.      Ketidakseibangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
Faktor yang berhubungan :
1)      Asupan berlebihan dalam kaitannya dengan kebutuhan metabolik
2)      Asupan berlebihan dalam kaitannya degnan aktivitas fisik (konsumsi kalori)

2.3.3  Intervensi Keperawatan


Intervensi keperawatan meliputi ONEC (O, Nursing, Education, Colaboration)
Menurut NANDA (2013), intervensi keperawatan pada pasien dengan masalah
kebutuhan nutrisi meliputi :
Diagnosa : Ketidakseibangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
         Kriteria hasil :
1)      Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
2)      Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
3)      Tidak adanya tanda-tanda malnutrisi
4)      Menunjukan peningkatan fungsi menelan
5)      Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
         Intervensi
1)      Kaji adanya alergi makanan
2)      Monitor adanya penurunan berat badan
3)      Monitor adanya mual, muntah dan diare
4)      Monitor turgor kulit
5)      Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
6)      Monitor kadar albumin, Hb dan Ht
7)      Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan
pasien
8)      Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C
9)      Berikan substansi gula
10)  Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)
11)  Ajarkan pasien bagaimana caar membuat catatan makanan harian

2.3.4  Implementasi Keperawatan


Implementasi keperawatan pada pasien dengan gangguan nutrisi (Kim, McFarland dan
McLane, 1995 dalam Potter dan Perry):
a.      Pemberian nutrisi melalui oral
Pemberian nutrisi melalui oral merupakan tindakan keperawatan yanga di lakukan pada
pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara sendiri dengan membantu
memberikan makan /nutrisi melqlui oral (mulut)bertujuan memenuhi kebutuhan nutrisi
pasien
b.      Pemberian nutrisi melalui pipa penduga/lambung
 Pemberian nutrisi melalui pia penduga/lambung merupakan tindakan keperawatan yang
dilakukan pada pasien  yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara oral atau tidak
mampu menelan dengan cara memberi makan melalui pipa lambung atau pipa penduga
adalah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.
c.       Pemberian nutrisi melalui perentral
Merupakan pemberian nutrisi berupa cairan inpus yang dimasukkan kedalam tubuh
melalui darah vena,( untuk nutrisi perantral parsial).

2.3.5  Evaluasi Keperawatan


Menurut Evaluasi terhadap masalah kebutuhan nutrisi secara umum dapat dinilai dari
adanya kemampuan dalam (Supariasa, 2012) :
a.      Meningkatkan nafsu makan ditunjukkan dengan adanya kempuan dalam makan serta
adanyua perubahan nafsu makan apabila kurang dari kebutuhan
b.      Terpenuhinya kebutuhan nutrisi ditentukan dengan tidak adanya tanda kekurangan atau
berlebihan berat badan
c.       Mempertahankan nutrisi melalui oral  atau parenteral ditunjukan dengan adanya proses
pencernaan makan yang adekuat

DAFTAR PUSTAKA

NANDA International. 2012-2014. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi. Jakarta. EGC

NIC-NOC. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA.
Yogyakarta. Med Action

            Supariasa, I Dewa Nyoman. Dkk. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta. EGC

            Lismidar, dkk. 1990. Proses Keperawatan. Universitas Indonesia. Jakarta


      
            Kim, McFarland dan McLane, 1995 dalam Potter dan Perry, Fundamental Keperawatan
Volume 2.

Anda mungkin juga menyukai