Anda di halaman 1dari 6

UPAYA MENGURANGI TINGKAT KEJADIAN KARIES PADA

MASYARAKAT KELURAHAN KALIREJO KECAMATAN LAWANG


KABUPATEN MALANG

(Penelitian Deskriptif)

PROPOSAL PKL I

Oleh :
BRILI ANENO
NURUL HIDAYATI
ORIZA DWI SHABARA
SHIKY PUTRI P
AJENG SASKIA PUTRI

1
2

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA

KEDIRI

2019
3

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu faktor penting dalam
mencegah timbulnya penyakit di dalam tubuh. Kurangnya kesadaran dan
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut, serta mahalnya
biaya perawatan gigi antara lain merupakan penyebab banyaknya masalah
gigi dan mulut yang ditemukan pada masyarakat.
Sampai saat ini karies merupakan masalah utama dalam rongga mulut
anak. Prevalensi karies gigi di negara-negara maju terus menurun sedangkan
di negara- negara berkembang termasuk Indonesia terdapat kecenderungan
kenaikan prevalensi penyakit tersebut. Data menunjukkan 80% dari penduduk
Indonesia memiliki gigi rusak karena berbagai sebab. Namun yang paling
banyak ditemui adalah karies gigi atau gigi berlubang dan periodontal
[ CITATION Gor17 \l 1057 ].
Karies gigi merupakan suatu proses demineralisasi struktur jaringan keras
gigi seperti dentin dan enamel. Karies gigi atau gigi berlubang merupakan
masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering dialami oleh hampir seluruh
masyarakat di Indonesia. Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 menyatakan
bahwa prevalensi masyarakat Indonesia yang pernah mengalami karies gigi
yaitu 72,1%, sedangkan prevalensi masyarakat di provinsi Jawa Timur
menunjukkan angka yang lebih tinggi yaitu 76,2%.
Berdasarkan survey pendahuluan yang telah dilakukan di Posyandu
Pisang RW. 06 Kelurahan Kalirejo Kecamatan Lawang didapatkan tingkat
keparahan karies dengan indeks yang termasuk ke dalam kategori sedang.
Dan didukung dengan kuisioner yang telah diberikan dari 30 sampel terdapat
16 anak dengan kategori Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut sedang dan
4 anak diantaranya dengan kategori Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut
rendah. Faktor penyebab karies gigi terdiri dari penyebab dalam individu dan
penyebab luar individu. Faktor penyebab dalam penyebab karies gigi adalah
faktor yang berhubungan langsung dengan proses terjadinya karies gigi,
4

antara lain host, mikroorganisme, substrat, dan waktu. Sedangkan faktor luar
individu adalah status ekonomi, keluarga, pekerjaan, fasilitas kesehatan gigi,
dan pendidikan kesehatan gigi yang pernah diterima [ CITATION Gor17 \l 1057 ].
Menurut penelitian Pontunuwu (dalam Afiati dkk, 2014) menjelaskan bahwa
pengetahuan yang tepat memengaruhi perilaku kesehatan dalam
meningkatkan kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut. Namun,
pengetahuan seseorang tentang perilaku memelihara kesehatan gigi dan mulut
seringkali terdapat ketidakselarasan.

Upaya kesehatan gigi perlu ditinjau dari aspek lingkungan,


kesadaran dan penanganan kesehatan gigi termasuk pencegahan dan
perawatan. Aspek tersebut saling berhubungan dan saling mempengaruhi,
baik cara pencegahan dan perawatan gigi (upaya kesehatan gigi) maupun
keadaan kesehatan gigi. Berdasarkan uraian diatas untuk mendapatkan hasil
sebaik-baiknya dalam upaya kesehatan gigi (pencegahan penyakit gigi), perlu
diketahui masalah yang berkaitan dengan proses terjadinya kerusakan gigi
(karies) termasuk etiologi karies gigi, resiko yang menyebabkan timbulnya
karies gigi, dan juga faktor distribusi penduduk, lingkungan serta perilaku
masyarakat terhadap kesehatan gigi. Berdasarkan latar belakang dan
identifikasi masalah, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memberikan upaya
mengurangi tingkat kejadian karies pada masyarakat kelurahan Kalirejo
Kecamatan Lawang

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka
permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana upaya mengurangi
tingkat kejadian karies pada Masyarakat Kelurahan Kalirejo Kecamatan
Lawang Kabupaten Malang?”
5

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk memberikan upaya mengurangi tingkat kejadian karies pada
Masyarakat Kelurahan Kalirejo Kecamatan Lawang Kabupaten Malang.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui status gizi anak balita.
b. Untuk mengetahui tingkat pene.
c. Untuk mengetahui kejadian karies gigi.
d. Untuk menganalisis hubungan status gizi anak balita dan tingkat
pendidikan ibu dengan kejadian karies gigi.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi peneliti menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pengaruh
status gizi anak balita dan tingkat pendidikan ibu terhadap kejadian karies
gigi pada anak balita serta memberi pengalaman langsung dalam
melakukan penelitian.
b. Bagi institusi Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri Program Studi
Pendidikan Dokter Gigi untuk pengayaan literatur tentang status gizi anak
balita dan tingkat pendidikan ibu terhadap kejadian karies gigi pada anak
balita.
2. Manfaat Aplikatif
a. Bagi instansi tempat penelitian Sebagai acuan bagi instansi terkait
dalam menetapkan kebijakan untuk mewujudkan peningkatan derajat
kesehatan, pemberian pengetahuan dan pembelajaran yang optimal
untuk ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Dapat juga
memberikan penyuluhan kesehatan dan promosi kesehatan tentang
kesehatan gigi dan mulut kepada ibu-ibu yang berkunjung ke
Pelayanan Kesehatan.
b. Bagi masyarakat
6

Agar masyarakat lebih mengerti peran atau tingkat pengetahuan ibu


sangat penting dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut untuk
mencegah terjadinya karies gigi pada anak balita.

Anda mungkin juga menyukai