Draft Hospital Bylaws
Draft Hospital Bylaws
TENTANG
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
8. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah Satuan
Kerja Perangkat Daerah atau Unit Kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
dilingkungan Pemerintah Daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan /jasa yang dijual tanpa
mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan
pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
9. Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut Pegawai Non PNS
adalah Pegawai BLUD yang telah memenuhi persyaratan yang ditentukan,
diangkat oleh pejabat yang berwenang dan digaji berdasarkan ketentuan yang
berlaku guna memenuhi kebutuhan ketenagaan yang tidak terpenuhi oleh Pegawai
Negeri Sipil.
menyelesaikan masa kontrak 2 (dua) kali kontrak dengan masa kontrak masing
masing 1 (satu) tahun.
12. Seleksi adalah aktivitas yang tahapannya dimulai dari pemilihan calon yang sesuai
dengan kriteria yang sudah ditentukan secara administrarif (termasuk pemeriksaan
keabsahan dokumen lamaran), kemudian diikuti dengan wawancara (interview)
oleh Tim Rekrutmen, Psikotes dan/atau Tes ketrampilan Kerja (Skill Test) hingga
diperoleh calon yang sesuai dengan kebutuhan.
13. Pengadaan Pegawai adalah aktivitas yang tahapannya dimulai dari penerimaan
permintaan kebutuhan karyawan dari unit instalasi yang membutuhkan, analisa
kebutuhan berdasarkan rencana penambahan karyawan yang sesuai dengan
strategi rumah sakit, publikasi kebutuhan, sampai dengan proses pengumpulan
lamaran yang melamar untuk kebutuhan tersebut.
14. Formasi pegawai adalah kebutuhan tenaga dalam jumlah tertentu yang dibutuhkan
untuk mendukung penyelesaian tugas rumah sakit.
16. Kompetensi pegawai adalah karakteristik dasar dan kemampuan yang unggul dari
individu yang terdiri dari keahlian, pengetahuan dan perilaku yang digunakan untuk
mencapai kinerja yang terbaik dalam melakukan tugas.
17. Penempatan adalah aktivitas yang dimulai dari penyerahan calon pegawai Non
PNS kepada unit yang membutuhkan, pengawasan selama masa percobaan,
evaluasi setelah calon pegawai Non PNS menjalani masa percobaan dan
penyerahan keputusan manajemen terkait status kandidat setela melewati masa
percobaan.
18. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,
kewajiban, kewenangan dan hak seorang pegawai dalam satuan organisasi yang
dalam pelaksanaan tugasnya didsarkan pada keahlian dan atau ketrampilan
tertentu serta bersifat mandiri.
19. Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai maupun perilaku nyata yang ditampilkan
oleh individu, kelompok kerja, unit kerja dalam upaya mencapai tujuan.
BAB II
Pasal 2
Dengan Peraturan Gubernur ini dibentuk kelembagaan Rumah Sakit Khusus Mata
Masyarakat Provinsi Sumatera Selatan.
BAB III
5
Pasal 3
(1) Rumah Sakit Khusus Mata Masyarakat Provinsi Sumatera Selatan merupakan Unit
Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan
penanggulangan penyakit mata secara menyeluruh beserta sistem rujukannya
dengan berorientasi kepada masayarakat dengan kelayakan kemampuan
ekonominya.
(2) Rumah Sakit Khusus Mata Masyarakat Provinsi Sumatera Selatan dipimpin oleh
seorang Direktur yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan.
Pasal 4
(1) Rumah Sakit Khusus Mata Masyarakat Provinsi Sumatera Selatan mempunyai
tugas melaksanakan upaya penanggulangan penyakit mata secara menyeluruh
beserta sistem rujukannya dengan berorientasi kepada masayarakat dengan
kelayakan kemampuan ekonominya
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Rumah
Sakit Khusus Mata Masyarakat Provinsi Sumatera Selatan menyelenggarakan
fungsi :
BAB IV
ORGANISASI
Bagian Kesatu
Susunan Organisasi
Pasal 5
(1) Susunan Organisasi Rumah Sakit Khusus Mata Masyarakat Provinsi Sumatera
Selatan. Terdiri dari :
6
a. Direktur;
b. Bagian Tata Usaha;
c. Bidang Pelayanan;
d. Sub Bagian Tata Usaha;
e. Sub Bagian Keuangan dan Perencanaan;
f. Seksi Pelayanan Medis dan Keperawatan;
g. Seksi Penunjang Medis;
(2) Bagan Susunan Organisasi Rumah Sakit Khusus Mata Masyarakat Provinsi
Sumatera Selatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran
Peraturan Gubernur ini.
Peraturan Gubernur ini berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang
mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan
penempatan dalam Berita Daerah Provinsi Sumatera Selatan.
Ditetapkan di Palembang
Pada tanggal 20 Januari 2015
GUBERNUR SUMATERA SELATAN
H. ALEX NOERDIN
Diundangankan di Palembang
Pada tanggal 20 Januari 2015
SEKRETARIS DAERAH
PROVINSI SUMATERA SELATAN
H. MUKTI SULAIMAN