Anda di halaman 1dari 6

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA SELATAN

NOMOR TAHUN 2020

TENTANG

PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT KHUSUS MATA MASYARAKAT


PROVINSI SUMATERA SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR SUMATERA SELATAN,


Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 29 ayat (1),
huruf r Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit serta ketentuan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan
Umum Daerah perlu menetapkan Peraturan Gubernur
tentang Peraturan Internal Rumah Sakit Khusus Mata
Masyarakat Provinsi Sumatera Selatan;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1959 tentang pembentukan


Daerah Tingkat I Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1959 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1814);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan


Negara; (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004
Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik


Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4431);

5. Undang-UndangNomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

6. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);

7. Undang-Undang Nomor 5 tahun 2015 tentang Aparatur Sipil


Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5494);
2

8. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah


Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terkahir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014
tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);

9. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298,
Tambahan Lembaran Negara Repbulik Indonesia Nomor 5607);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang


Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun
2012;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin


Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5135);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perangkat


Daerah;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 2016 tentang Fasilitas


Pelayanan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
tahun 2016 Nomor 229, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5942);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang


Manajemen pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6037);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen


Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 224, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6264);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang


Pengelolaan Keuangan Daerah ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6322);

17. Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2015 tentang Pedoman


Organisasi Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 159);

18. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 772/Menkes/SK/VI/2002


tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital
Bylaws);
3

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA SELATAN TENTANG


PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA
RUMAH SAKIT KHUSUS MATA MASYARAKAT PROVINSI
SUMATERA SELATAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan:

1. Provinsi adalah Provinsi Sumatera Selatan.

2. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.

3. Gubernur adalah Gubernur Sumatera Selatan.

4. Dinas Kesehatan Provinsi adalah Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan.

5. Kepala Dinas Kesehatan adalah Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera


Selatan.

6. Rumah Sakit Khusus Mata Masyarakat, yang selanjutnya disebut RSKMM


adalah Rumah Sakit Khusus Mata Masyarakat Provinsi Sumatera Selatan.

7. Kepala Rumah Sakit Khusus Mata Masyarakat, yang selanjutnya disingkat


Kepala RSKMM adalah Kepala Rumah Sakit Khusus Mata Masyarakat Provinsi
Sumatera Selatan.

8. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah Satuan
Kerja Perangkat Daerah atau Unit Kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
dilingkungan Pemerintah Daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan /jasa yang dijual tanpa
mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan
pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

9. Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut Pegawai Non PNS
adalah Pegawai BLUD yang telah memenuhi persyaratan yang ditentukan,
diangkat oleh pejabat yang berwenang dan digaji berdasarkan ketentuan yang
berlaku guna memenuhi kebutuhan ketenagaan yang tidak terpenuhi oleh Pegawai
Negeri Sipil.

10. Pegawai Tetap adalah seseorang yang telah memenuhi persyaratan


administrasi dinyatakan lulus seleksi, telah menjalani masa percobaan dan telah
4

menyelesaikan masa kontrak 2 (dua) kali kontrak dengan masa kontrak masing
masing 1 (satu) tahun.

11. Pegawai Kontrak adalah seseorang yang telah memenuhi persyaratan


administrasi dinyatakan lulus seleksi, dan menjalani masa percobaan.

12. Seleksi adalah aktivitas yang tahapannya dimulai dari pemilihan calon yang sesuai
dengan kriteria yang sudah ditentukan secara administrarif (termasuk pemeriksaan
keabsahan dokumen lamaran), kemudian diikuti dengan wawancara (interview)
oleh Tim Rekrutmen, Psikotes dan/atau Tes ketrampilan Kerja (Skill Test) hingga
diperoleh calon yang sesuai dengan kebutuhan.

13. Pengadaan Pegawai adalah aktivitas yang tahapannya dimulai dari penerimaan
permintaan kebutuhan karyawan dari unit instalasi yang membutuhkan, analisa
kebutuhan berdasarkan rencana penambahan karyawan yang sesuai dengan
strategi rumah sakit, publikasi kebutuhan, sampai dengan proses pengumpulan
lamaran yang melamar untuk kebutuhan tersebut.

14. Formasi pegawai adalah kebutuhan tenaga dalam jumlah tertentu yang dibutuhkan
untuk mendukung penyelesaian tugas rumah sakit.

15. Kompetensi jabatan adalah karakteristik dasar yang disyaratkan untuk


melaksanakan jabatan tertentu yang terdiri dari keahlian, pengetahuan dan perilaku
guna mencapai kinerja yang terbaik.

16. Kompetensi pegawai adalah karakteristik dasar dan kemampuan yang unggul dari
individu yang terdiri dari keahlian, pengetahuan dan perilaku yang digunakan untuk
mencapai kinerja yang terbaik dalam melakukan tugas.

17. Penempatan adalah aktivitas yang dimulai dari penyerahan calon pegawai Non
PNS kepada unit yang membutuhkan, pengawasan selama masa percobaan,
evaluasi setelah calon pegawai Non PNS menjalani masa percobaan dan
penyerahan keputusan manajemen terkait status kandidat setela melewati masa
percobaan.

18. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,
kewajiban, kewenangan dan hak seorang pegawai dalam satuan organisasi yang
dalam pelaksanaan tugasnya didsarkan pada keahlian dan atau ketrampilan
tertentu serta bersifat mandiri.

19. Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai maupun perilaku nyata yang ditampilkan
oleh individu, kelompok kerja, unit kerja dalam upaya mencapai tujuan.

BAB II

Pasal 2

Dengan Peraturan Gubernur ini dibentuk kelembagaan Rumah Sakit Khusus Mata
Masyarakat Provinsi Sumatera Selatan.

BAB III
5

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

Pasal 3

(1) Rumah Sakit Khusus Mata Masyarakat Provinsi Sumatera Selatan merupakan Unit
Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan
penanggulangan penyakit mata secara menyeluruh beserta sistem rujukannya
dengan berorientasi kepada masayarakat dengan kelayakan kemampuan
ekonominya.

(2) Rumah Sakit Khusus Mata Masyarakat Provinsi Sumatera Selatan dipimpin oleh
seorang Direktur yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan.

Pasal 4

(1) Rumah Sakit Khusus Mata Masyarakat Provinsi Sumatera Selatan mempunyai
tugas melaksanakan upaya penanggulangan penyakit mata secara menyeluruh
beserta sistem rujukannya dengan berorientasi kepada masayarakat dengan
kelayakan kemampuan ekonominya

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Rumah
Sakit Khusus Mata Masyarakat Provinsi Sumatera Selatan menyelenggarakan
fungsi :

a. pelaksanaan peningkatan kesehatan masyarakat;


b. pelaksanaan pencagahan terhadap timbulnya penyakit mata dan kebutaan
melalui penyuluhan, peran serta masyarakat dan pelayanan kesehatan mata
keliling;
c. pelaksanaan pengobatan mata spesialistik secara missal;
d. pelaksanaan pemulihan fungsi mata melalui koreksi optik dan rehabilitasi;
e. pelaksanaan kegiataan penunjang kesehatan mata yaitu laboratoium kesehatan
mata;
f. pelaksanaan kegiatan pengamatan terhadap masalah kesehatan mata,
gangguan fungsi penglihatan dan kebutaan;
g. pelaksanaan upaya rujukan kesehatan mata;
h. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan dibidang kesehatan
mata masyarakat;
i. pelaksanaan penelitian dan pengembangan teknologi tepat guna dalam bidang
kesehatan mata;
j. pelaksanaan tata usaha, penyusunan program dan laporan;
k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas kesehatan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

BAB IV

ORGANISASI

Bagian Kesatu

Susunan Organisasi

Pasal 5
(1) Susunan Organisasi Rumah Sakit Khusus Mata Masyarakat Provinsi Sumatera
Selatan. Terdiri dari :
6

a. Direktur;
b. Bagian Tata Usaha;
c. Bidang Pelayanan;
d. Sub Bagian Tata Usaha;
e. Sub Bagian Keuangan dan Perencanaan;
f. Seksi Pelayanan Medis dan Keperawatan;
g. Seksi Penunjang Medis;

(2) Bagan Susunan Organisasi Rumah Sakit Khusus Mata Masyarakat Provinsi
Sumatera Selatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran
Peraturan Gubernur ini.

Peraturan Gubernur ini berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang
mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan
penempatan dalam Berita Daerah Provinsi Sumatera Selatan.

Ditetapkan di Palembang
Pada tanggal 20 Januari 2015
GUBERNUR SUMATERA SELATAN

H. ALEX NOERDIN

Diundangankan di Palembang
Pada tanggal 20 Januari 2015
SEKRETARIS DAERAH
PROVINSI SUMATERA SELATAN

H. MUKTI SULAIMAN

Anda mungkin juga menyukai