Anda di halaman 1dari 6

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA SELATAN

NOMOR TAHUN 2020

TENTANG

PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI,DAN TATA KERJA


RUMAH SAKIT KHUSUS MATA MASYARAKAT
PROVINSI SUMATERA SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR SUMATERA SELATAN,


Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 Peraturan
Daerah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Selatan dan
Peraturan Gubernur Nomor 47 Tahun 2012 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas
(UPTD) dilingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Selatan, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang
Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit
Khusus Mata Masyarakat Provinsi Sumatera Selatan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1959 tentang


Pembentukan Daerah tingkat I Sumatera Selatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor
70, Tambahan Lembaran Negara republik Indonesia Nomor
1814);

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang


Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang


Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2012;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang


Perangkat Daerah;

6. Peraturan Daerah Nomor Peraturan Daerah Nomor 5


Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Provinsi Sumatera Selatan;
2

7. Peraturan Gubernur Nomor 9 Tahun 2014 Pedoman


Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah di Lingkungan
pemerintah Provinsi Sumatera Selatan;

8. Peraturan Gubernur Nomor 47 Tahun 2012 tentang


Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas
(UPTD) dilingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Selatan

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA SELATAN TENTANG


PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA
KERJA RUMAH SAKIT KHUSUS MATA MASYARAKAT
PROVINSI SUMATERA SELATAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan:

1. Provinsi adalah Provinsi Sumatera Selatan.

2. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.

3. Gubernur adalah Gubernur Sumatera Selatan.

4. Dinas Kesehatan Provinsi adalah Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera


Selatan.

5. Kepala Dinas Kesehatan adalah Kepala Dinas Kesehatan Provinsi


Sumatera Selatan.

6. Rumah Sakit Khusus Mata Masyarakat, yang selanjutnya disebut


RSKMM adalah Rumah Sakit Khusus Mata Masyarakat Provinsi Sumatera
Selatan.

7. Kepala Rumah Sakit Khusus Mata Masyarakat, yang selanjutnya


disingkat Kepala RSKMM adalah Kepala Rumah Sakit Khusus Mata
Masyarakat Provinsi Sumatera Selatan.

8. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah


Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Unit Kerja pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah dilingkungan Pemerintah Daerah yang dibentuk untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan
/jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam
melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan
3

produktivitas.

9. Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut Pegawai Non
PNS adalah Pegawai BLUD yang telah memenuhi persyaratan yang
ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan digaji berdasarkan
ketentuan yang berlaku guna memenuhi kebutuhan ketenagaan yang
tidak terpenuhi oleh Pegawai Negeri Sipil.

10. Pegawai Tetap adalah seseorang yang telah memenuhi persyaratan


administrasi dinyatakan lulus seleksi, telah menjalani masa percobaan
dan telah menyelesaikan masa kontrak 2 (dua) kali kontrak dengan masa
kontrak masing masing 1 (satu) tahun.

11. Pegawai Kontrak adalah seseorang yang telah memenuhi persyaratan


administrasi dinyatakan lulus seleksi, dan menjalani masa percobaan.

12. Seleksi adalah aktivitas yang tahapannya dimulai dari pemilihan calon
yang sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan secara administrarif
(termasuk pemeriksaan keabsahan dokumen lamaran), kemudian diikuti
dengan wawancara (interview) oleh Tim Rekrutmen, Psikotes dan/atau Tes
ketrampilan Kerja (Skill Test) hingga diperoleh calon yang sesuai dengan
kebutuhan.

13. Pengadaan Pegawai adalah aktivitas yang tahapannya dimulai dari


penerimaan permintaan kebutuhan karyawan dari unit instalasi yang
membutuhkan, analisa kebutuhan berdasarkan rencana penambahan
karyawan yang sesuai dengan strategi rumah sakit, publikasi kebutuhan,
sampai dengan proses pengumpulan lamaran yang melamar untuk
kebutuhan tersebut.

14. Formasi pegawai adalah kebutuhan tenaga dalam jumlah tertentu yang
dibutuhkan untuk mendukung penyelesaian tugas rumah sakit.

15. Kompetensi jabatan adalah karakteristik dasar yang disyaratkan untuk


melaksanakan jabatan tertentu yang terdiri dari keahlian, pengetahuan
dan perilaku guna mencapai kinerja yang terbaik.

16. Kompetensi pegawai adalah karakteristik dasar dan kemampuan yang


unggul dari individu yang terdiri dari keahlian, pengetahuan dan perilaku
yang digunakan untuk mencapai kinerja yang terbaik dalam melakukan
tugas.

17. Penempatan adalah aktivitas yang dimulai dari penyerahan calon pegawai
Non PNS kepada unit yang membutuhkan, pengawasan selama masa
percobaan, evaluasi setelah calon pegawai Non PNS menjalani masa
percobaan dan penyerahan keputusan manajemen terkait status kandidat
setela melewati masa percobaan.

18. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas,


tanggung jawab, kewajiban, kewenangan dan hak seorang pegawai dalam
satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didsarkan pada
keahlian dan atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri.
4

19. Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai maupun perilaku nyata yang
ditampilkan oleh individu, kelompok kerja, unit kerja dalam upaya
mencapai tujuan.

BAB II

Pasal 2

Dengan Peraturan Gubernur ini dibentuk kelembagaan Rumah Sakit Khusus


Mata Masyarakat Provinsi Sumatera Selatan.

BAB III

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

Pasal 3

(1) Rumah Sakit Khusus Mata Masyarakat Provinsi Sumatera Selatan


merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan dalam pelaksanaan
pelayanan kesehatan penanggulangan penyakit mata secara menyeluruh
beserta sistem rujukannya dengan berorientasi kepada masayarakat
dengan kelayakan kemampuan ekonominya.

(2) Rumah Sakit Khusus Mata Masyarakat Provinsi Sumatera Selatan


dipimpin oleh seorang Direktur yang berkedudukan dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Selatan.

Pasal 4

(1) Rumah Sakit Khusus Mata Masyarakat Provinsi Sumatera Selatan


mempunyai tugas melaksanakan upaya penanggulangan penyakit mata
secara menyeluruh beserta sistem rujukannya dengan berorientasi kepada
masayarakat dengan kelayakan kemampuan ekonominya

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


Rumah Sakit Khusus Mata Masyarakat Provinsi Sumatera Selatan
menyelenggarakan fungsi :

a. pelaksanaan peningkatan kesehatan masyarakat;


b. pelaksanaan pencagahan terhadap timbulnya penyakit mata dan
kebutaan melalui penyuluhan, peran serta masyarakat dan pelayanan
kesehatan mata keliling;
c. pelaksanaan pengobatan mata spesialistik secara missal;
d. pelaksanaan pemulihan fungsi mata melalui koreksi optik dan
rehabilitasi;
e. pelaksanaan kegiataan penunjang kesehatan mata yaitu laboratoium
kesehatan mata;
f. pelaksanaan kegiatan pengamatan terhadap masalah kesehatan mata,
gangguan fungsi penglihatan dan kebutaan;
g. pelaksanaan upaya rujukan kesehatan mata;
h. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan dibidang
kesehatan mata masyarakat;
5

i. pelaksanaan penelitian dan pengembangan teknologi tepat guna dalam


bidang kesehatan mata;
j. pelaksanaan tata usaha, penyusunan program dan laporan;
k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas kesehatan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.

BAB IV

ORGANISASI

Bagian Kesatu

Susunan Organisasi

Pasal 5
(1) Susunan Organisasi Rumah Sakit Khusus Mata Masyarakat Provinsi
Sumatera Selatan. Terdiri dari :
a. Direktur;
b. Bagian Tata Usaha;
c. Bidang Pelayanan;
d. Sub Bagian Tata Usaha;
e. Sub Bagian Keuangan dan Perencanaan;
f. Seksi Pelayanan Medis dan Keperawatan;
g. Seksi Penunjang Medis;

(2) Bagan Susunan Organisasi Rumah Sakit Khusus Mata Masyarakat


Provinsi Sumatera Selatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum
dalam lampiran Peraturan Gubernur ini.

Peraturan Gubernur ini berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang
mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini
dengan penempatan dalam Berita Daerah Provinsi Sumatera Selatan.

Ditetapkan di Palembang
Pada tanggal 20 Januari 2015
GUBERNUR SUMATERA SELATAN

H. ALEX NOERDIN

Diundangankan di Palembang
Pada tanggal 20 Januari 2015
SEKRETARIS DAERAH
PROVINSI SUMATERA SELATAN
6

H. MUKTI SULAIMAN

Anda mungkin juga menyukai