Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

DINAS KESEHATAN
Jalan Ahmad Yani No. 100 Selong Lotim Telp. (0376) 21033

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN LOMBOK TIMUR
NOMOR : 800/ 460 /KES/2021

TENTANG

PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA


UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR,

Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Peraturan Menteri Kesehatan


Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat, sebagai pengganti Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
b. bahwa Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Lombok Timur Nomor 800/1131/KES/2016 tentang
Pembentukan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat
pada Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur sudah
tidak sesuai lagi dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan b, perlu ditetapkan Keputusan Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur tentang
Pembentukan Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat
Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah
Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan
Nusa Tenggara Timur;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2004 tentang Praktik Kedokteran, Pasal 49 bahwa setiap
dokter / dokter gigi dalam melaksanakan praktik
kedokteran atau kedokteran gigi wajib menyelenggarakan
kendali mutu;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan;
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2014 tentang Tenaga Kesehatan;
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun
2014 tentang Keperawatan;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang
Standar Pelayanan Minimal;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2019 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun
2016 tentang Perangkat Daerah;
10. Peraturan Presiden No 64 Tahun 2020 tentang Perubahan
kedua atas Peraturan Presiden No 82 tahun 2018 tentang
Jaminan Kesehatan;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017
tentang Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang
Dinas dan dan Unit Pelaksana Teknis Daerah;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2018
tentang Perubahan ketiga atas Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019
tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan
Dasar pada Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan;
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2019
tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktek Mandiri
Dokter, dan Tempat Praktek Mandiri Dokter Gigi;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 6
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Timur;
17. Peraturan Bupati Lombok Timur Nomor 35 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas,
Fungsi dan Tata kerja Dinas Kesehatan.

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN
LOMBOK TIMUR TENTANG PEMBENTUKAN STRUKTUR
ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS
DAERAH PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADA DINAS
KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR;
Pembentukan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Unit
KESATU : Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat Pada
Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur sebagaimana
tercantum dalam lampiran Keputusan ini;
Petunjuk teknis sebagaimana dimaksud dalam diktum kesatu
KEDUA : agar digunakan sebagai acuan/pedoman oleh Puskesmas
dalam Penerapan upaya Pencapaian Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Lombok Timur;
Pada saat mulai berlakunya keputusan ini, maka Keputusan
KETIGA : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Nomor
800/1131/KES/2016 tentang Pembentukan Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah
Pusat Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Lombok Timur, dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku;
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan,
KEEMPAT : dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat
kekeliruan dalam keputusan ini, maka akan diadakan
perbaikan / perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Selong
Pada tanggal : 1 Juli 2021

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PATHURRAHMAN

Tembusan :
1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat di Mataram;
2. Bupati Lombok Timur di Selong (sebagai laporan);
3. Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur di Selong;
4. Camat se-Kabupaten Lombok Timur masing-masing di tempat;
5. Kepala Puskesmas se-Kabupaten Lombok Timur masing-masing di tempat.

LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN LOMBOK TIMUR
NOMOR : 800/ 460 /KES/2021
TENTANG
PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI DAN
TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADA DINAS
KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR.

PETUNJUK TENTANG PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI DAN


TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PUSAT KESEHATAN
MASYARAKAT PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Keputusan Kepala Dinas ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Lombok Timur;
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Lombok Timur;
3. Bupati adalah Kepala Daerah Kabupaten Lombok Timur;
4. Dinas adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur;
5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur;
6. Unit Pelaksana Teknis Daerah yang selanjutnya disingkat dengan UPTD
adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Lombok Timur;
7. Kepala UPTD adalah Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Lombok Timur;
8. Kepala Tata Usaha adalah Kepala Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis
Daerah pada Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur;
9. Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat yang
selanjutnya disingkat dengan UPTD Puskesmas adalah Unit Pelaksana
Teknis Daerah pada Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur;
10. Wilayah Kerja adalah wilayah kerja UPTD yang meliputi satu atau
sebagian wilayah Kecamatan pada Kabupaten Lombok Timur.
11. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
12. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah Unit Pelaksana Teknis
Daerah pada Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur di Tingkat
Kecamatan;
13. Puskesmas Pembantu (PUSTU) adalah bagian dari Puskesmas yang
memberikan pelayanan kesehatan umum yang berada di tingkat desa atau
kelurahan dengan petugasnya Paramedis Keperawatan (Perawat);
14. Pondok Bersalin Desa (POLINDES) adalah bagian dari Puskesmas
yang memberikan pelayanan kesehatan khusus (KIA, KB, Ibu Hamil, Ibu
Bersalin) ditingkat Kelurahan/Desa atau dusun dengan petugasnya
adalah Paramedis Kebidanan (Bidan);
15. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Pegawai Negeri Sipil
yang diberi tugas, wewenang dan hak secara penuh untuk melaksanakan
kegiatan, sesuai dengan profesinya dalam rangka mendukung kelancaran
tugas dan fungsi UPTD;
16. Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat UKM adalah
setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan
sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.
17. Upaya Kesehatan Perseorangan yang selanjutnya disingkat UKP
adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan
penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan
kesehatan perseorangan;
18. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan
melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

BAB II
KEDUDUKAN, PRINSIP PENYELENGGARAAN, TUGAS, FUNGSI,
DAN WEWENANG

Pasal 2
(1) Dengan Keputusan Kepala Dinas ini dibentuk UPTD Puskesmas pada
Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur.
(2) Pembagian Wilayah Kerja UPTD Puskesmas pada Dinas Kesehatan sebagai
sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisah dari Keputusan Kepala Dinas ini.

Pasal 3
(1) Prinsip penyelenggaraan Puskesmas meliputi :
a. paradigma sehat;
b. pertanggungjawaban wilayah;
c. kemandirian masyarakat;
d. ketersediaan akses pelayanan kesehatan;
e. teknologi tepat guna; dan
f. keterpaduan dan kesinambungan.
(2) Berdasarkan prinsip paradigma sehat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a, Puskesmas mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk
berkomitmen dalam upaya mencegah dan mengurangi resiko kesehatan
yang dihadapi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui
gerakan masyarakat hidup sehat.
(3) Berdasarkan prinsip pertanggungjawaban wilayah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b, Puskesmas menggerakkan dan bertanggung jawab
terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
(4) Berdasarkan prinsip kemandirian masyarakat sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf c, Puskesmas mendorong kemandirian hidup sehat
bagi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
(5) Berdasarkan prinsip ketersediaan akses pelayanan kesehatan
sebagaimana pada ayat (1) huruf d, Puskesmas menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang dapat diakses dan terjangkau oleh seluruh
masyarakat di wilayah kerjanya secara adil tanpa membedakan status
sosial, ekonomi, agama, budaya, dan kepercayaan.
(6) Berdasarkan prinsip teknologi tepat guna sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf e, Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan
dengan memanfaatkan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan
pelayanan, mudah dimanfaatkan dan tidak berdampak buruk bagi
lingkungan.
(7) Berdasarkan prinsip keterpaduan dan kesinambungan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf f, Puskesmas mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan penyelenggaraan UKM dan UKP lintas program dan
lintas sektor serta melaksanakan Sistem Rujukan yang didukung dengan
manajemen Puskesmas.
Pasal 4
(1) Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
(2) Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Puskesmas mengintegrasikan program yang
dilaksanakannya dengan pendekatan keluarga.

Pasal 5
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1),
Puskesmas menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
b. penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.

Pasal 6
Dalam melaksanakan fungsi menyelenggarakan UKM sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 huruf a, Puskesmas berwenang untuk :
a. Menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan analisis masalah kesehatan
masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
b. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan;
c. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerja sama dengan pimpinan wilayah dan sektor lain terkait;
d. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat;
e. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia Puskesmas;
f. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
g. Memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada keluarga,
kelompok dan masyarakat;
h. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu,
dan cakupan Pelayanan Kesehatan;
i. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat,
melaksanakan sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan
penyakit;
j. Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga; dan
k. Melakukan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat
pertama dan Rumah Sakit di wilayah kerjanya.

Pasal 7

Dalam melaksanakan fungsi menyelenggarakan UKP sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 5 huruf b, Puskesmas berwenang untuk :
a. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan, bermutu, dan holistik;
b. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif;
c. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada individu,
berfokus pada keluarga, dan berorientasi pada kelompok dan masyarakat;
d. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan kesehatan,
keamanan, keselamatan pasien, petugas, pengunjung, dan lingkungan
kerja;
e. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan
kerja sama inter dan antar profesi;
f. Melaksanakan rekam medis;
g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan
akses Pelayanan Kesehatan;
h. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia Puskesmas;
i. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
Sistem Rujukan; dan
j. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan;

Pasal 8
Selain memiliki kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan Pasal
7, Puskesmas melakukan pembinaan terhadap Fasilitas Kesehatan tingkat
pertama di wilayah kerjanya.
Pasal 9
(1) Selain meyelenggarakan fungsi sebagaimana dalam pasal 5, Puskesmas
dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan kesehatan, wahana program
internsip, dan/atau sebagai jejaring rumah sakit pendidikan.
(2) Ketentuan mengenai penyelenggaraan Puskesmas sebagai wahana
pendidikan bidang kesehatan, wahana program internsip, dan/atau
sebagai jejaring rumah sakit pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

BAB III
SUSUNAN ORGANISASI UPTD PUSKESMAS

Pasal 10
(1) Susunan Organisasi UPTD Puskesmas terdiri atas :
a. Kepala UPTD Puskesmas;
b. Kepala Tata Usaha; dan
c. Penanggung jawab, yang terdiri atas :
c.1. Penanggung jawab UKM Esensial dan Perkesmas;
c.2. Penanggung jawab UKM Pengembangan;
c.3. Penanggung jawab UKP, Kefarmasian, dan Laboratorium;
c.4 Penanggung jawab Jaringan dan Jejaring Puskesmas;
c.5 Penanggung jawab Bangunan, Prasarana, dan peralatan
Puskesmas; dan
c.6. Penanggung jawab Mutu.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi Puskesmas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisah dari Keputusan Kepala Dinas ini.

BAB IV
TATA HUBUNGAN KERJA

Pasal 11
(1) Hubungan kerja antara Dinas Kesehatan Kabupaten dengan Puskesmas
bersifat pembinaan.
(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten kepada Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis
yang memiliki otonomi dalam rangka sinkronisasi dan harmonisasi
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan daerah.

Pasal 12
(1) Selain memiliki hubungan kerja dengan Dinas Kesehatan Kabupaten
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1), Puskesmas memiliki
hubungan kerja dengan Rumah Sakit, serta fasilitas Pelayanan Kesehatan
lain, Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat, dan sektor terkait
lainnya di wilayah kerjanya sebagai jejaring Puskesmas.
(2) Hubungan kerja antara Puskesmas dengan Rumah Sakit, bersifat
koordinasi dan/atau rujukan di bidang upaya kesehatan.
(3) Hubungan kerja antara Puskesmas dengan fasilitas Pelayanan Kesehatan
lain dan Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat bersifat
pembinaan, koordinasi, dan/atau rujukan di bidang upaya kesehatan.
(4) Hubungan kerja antara Puskesmas dengan sektor terkait lainnya sebagai
jejaring bersifat koordinasi di bidang upaya kesehatan.

Pasal 13
(1) Pertanggungjawaban penyelenggaraan Puskesmas dilaksanakan melalui
laporan kinerja yang disampaikan kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam satu tahun.
(2) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten harus memberikan umpan balik
terhadap laporan kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam
rangka peningkatan kinerja Puskesmas.
(3) Selain laporan kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Puskesmas
juga harus memberikan laporan lain melalui sistem informasi Puskesmas.

BAB V
PENGANGKATAN DALAM JABATAN

Pasal 14
Kepala UPTD Puskesmas dan Kepala Tata Usaha diangkat dan diberhentikan
oleh Bupati.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 15
Hal-hal yang belum diatur dalam Keputusan Kepala Dinas ini sepanjang
mengenai teknis operasional akan diatur lebih lanjut.

Pasal 16
Pada saat mulai berlakunya keputusan ini, maka Keputusan Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Nomor 800/1131/KES/2016 tentang
Pembentukan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok
Timur, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku;

Pasa 17
Keputusan Kepala Dinas ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Selong
pada tanggal

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN LOMBOK TIMUR,

PATHURRAHMAN

Anda mungkin juga menyukai