Anda di halaman 1dari 22

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

RSUD LOMBOK TIMUR


Jln. Hos. Cokroaminoto No. 31 Labuhan Haji
Telp. No. (0376) 3502631, Email-rsudlomboktimur31@gmail.com

KEPUTUSAN DIREKTUR
UPTD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LOMBOK TIMUR
NOMOR : / / / 2020

TENTANG

PEMBERLAKUAN PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI FARMASI


PADA UPTD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LOMBOK TIMUR

DIREKTUR UPTD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LOMBOK TIMUR

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan pada


Rumah Sakit Umum Daerah Lombok Timur ;
b. bahwa dibutuhkan pedoman dalam penyelenggaraan
organisasi sehingga pelayanan farmasi dapat berjalan
dengan baik;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Keputusan
Direktur tentang Pemberlakuan Pedoman
Pengorganisasian Instalasi Farmasi pada Rumah Sakit
Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Lombok Timur.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika;


2. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;
3. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
4. Undang - Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan
Minimal;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1045 Tahun 2006
tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
432/MENKES/SK/IV/2007 tentang Pedoman Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3) Rumah Sakit;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 4
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat
Daerah Kabupaten Lombok Timur sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok
Timur Nomor 15 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 4
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat
Daerah Kabupaten Lombok Timur;
10 Peraturan Bupati Lombok Timur Nomor 9 Tahun 2012
tentang Pola Tata Kelola BLUD Rumah Sakit Umum
Daerah Lombok Timur;
11 Peraturan Bupati Lombok Timur Nomor 21 Tahun 2015
tentang Tarif Pelayanan Kesehatan pada BLUD Rumah
Sakit Umum Daerah Lombok Timur;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG PEMBERLAKUAN PEDOMAN


PENGORGANISASIAN INSTALASI FARMASI PADA RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH LOMBOK TIMUR
KESATU : Diberlakukan Pedoman Pengorganisasian Instalasi Farmasi pada Rumah
Sakit Umum Daerah Lombok Timur.

KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Labuan Haji


Pada tanggal : 2020
Direktur RSUD Lombok Timur

dr. SYARIF HIDAYATULLOH, Sp.B


NIP. 19831229 201101 1 011

Tembusan :
1. Seluruh Ketua Komite / Instalasi / Unit pada UPTD RSUD Lombok Timur.
PEDOMAN PENGORGANISASIAN INTALASI FARMASI
UPTD RSUD LOMBOK TIMUR

UPTD RSUD LOMBOK TIMUR


JLN. HOS. COKROAMINOTO NO. 31 LABUHANAN HAJI
KABUPATEN LOMBOK TIMUR – NUSA TENGGARA BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR
RSUD LOMBOK TIMUR
Jln. Hos. Cokroaminoto No. 31 Labuhan Haji
Telp. No. (0376) 3502631, Email-rsudlomboktimur31@gmail.com

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INTALASI RAWAT INAP


UPTD RSUD LOMBOK TIMUR

Lembar Pengesahan

No. Dokumen
Tanggal Terbit
Revisi

Dibuat oleh :

Kepala Instalasi Farmasi Lalu Deri Septiawan S.Farm.,Apt

Diperiksa Oleh :

Kepala Bagian Tata Usaha Zohri, S.AP

Kepala Bidang Pelayanan

Kepala Bidang Keperawatan

Kepala Bidang Pengembangan


Sumber Daya

Disetujui Oleh :

Direktur dr. Syarif Hidayatulloh, Sp.B

Distribusi Dokumen :

Seluruh Bagian/Bidang/Subbag/Seksi/Unit/Instalasi pada seluruh RSUD Lombok


Timur
DAFTAR ISI

1. Lembar Pengesahan
2. Daftar Isi
3. Kata Pengantar
4. Bab I Pendahuluan
5. Bab II Gambaran Umum RS
6. Bab III Visi, Misi, Falsafah, Nilai, Dan Tujuan RS
7. Bab IV Struktur Organisasi Rumah Sakit
8. Bab V Struktur Organisasi Unit Kerja
a. Visi
b. Misi
c. Falsfah
d. Tujuan
e. Struktur Organisasi Unit
9. Bab VI Uraian Jabatan
10. Bab VII Tata Hubungan Kerja
a. Tata Hubung Kerja Internal
b. Tata Hubung Kerja Eksternal
11. Bab VIII Pola Ketenangan Dan Kualifikasi Personil
12. Bab IX Kegiatan Orientasi
13. Bab X Pertemuan / Rapat
14. Bab XI Pelaporan
KATA PENGANTAR

Sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun


2013 tentang Sistem Pelayanan Obat di Rumah Sakit, maka sebagai salah satu sistem
yang sangat utama dan sangat penting dalam memberikan pelayanan publik, terutama
menjalankan fungsi pelayanan kesehatan pada RSUD LOMBOK TIMUR.
Sebagai salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan, Rumah Sakit sering mengalami kesulitan dalam
pengelolaan obat baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal, sehingga perlu
diupayakan peningkatan pengelolaan obat yang efisien.
Untuk menghadapi tantangan dan tuntutan Pengelolaan dan Pengembangan
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang semakin berkembang, ilmu dan
tehnologi yang maju dan diperlukan Pedoman Pengorganisasian Instalasi Farmasi
yang mampu menjadi standar dalam melakukan pengembangan sumber daya manusia
yang handal dan professional sesuai dengan kualifikasi tenaga serta Penyampaian
Informasi yang akurat, cepat dan tepat yang dibutuhkan dalam melakukan pelayanan
Kefarmasian yang dilaksanakan oleh RumahSakit.
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Farmasi RSUD LOMBOK TIMUR juga
dimaksudkan untuk mengatur dan mengontrol tata kelola obat kepada manajemen
dalam pengambilan keputusan yang tepat dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan
Rumah Sakit.

Labuhan Haji, 22 Februari 2020

Kepala Instalasi Farmasi


BAB I
PENDAHULUAN

Dalam undang-undang No 44 tentang rumah sakit di sebutkan bahwa


rumahsakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan seecara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan dan rawat darurat. Oleh karenanya, sebuah rumah sakit harus memiliki
sarana dn prasarana yang memadai baik dari sisi kulitas maupun kuantitas. Serana dan
prasarana tersebut meliputi sumberdaya manusia dan peralatan lainnya yang di
gunakan untuk menunjang pelaksanan pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan
paripurna adalah pelaynan kesehatan yang meliputi preventif, promotif, kuratif dan
rehabilitatif. Dalam hal ini rumah sakit memiliki kewajiban untuk melakukan pelayanan
kuratif dan rehabilitatif. Dalam memberikan pelayanan raat inap paripurna RSUD
lombok timur memiliki rawat inap yakni layanan rawat inap dengan pasilits kelas utama
kelas I, kelasII dan kelas III ( kelas umum). Hubungan kerja dalam instalasi lain dalam
rumah sakit saling berkaitan karena dalam pelayanan pasien rawat inap di perlukan
untuk saling berkoordinasi dan secara administrative melakukan plaporan terhadap
manajemen rumah sakit, serta peningkatan sarana dan prasarana untuk meningkatkan
pelayaanan terhadap pasien .
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan
dan harapan masyarakat yang semakin tinggi terhadap kualitas pelayanan, maka
pelayanan kebidanan harus senantiasa dinamis dan selalu memperbaiki diri dari waktu
ke waktu, untuk memberikan kualitas pelayanan bagi masyarakat .
Pedoman pengorganisasian farmasi yang benar diharapkan dapat digunakan
sebagai pedoman dan tata kerja untuk karyawan di instalasi farmasi. Pengorganisasian
instlasi farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem
penunjang pelayanan kesehatan rumah sakit yang berorientasi kepada pelayanan
pasien dan penyediaan obat yang bermutu.

BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

Rumah Sakit Umum Daerah Lombok Timur pada awalnya bernama YAYASAN
RUMAH SAKIT ISLAM “KITA” yang beralamat di jalan Raya Labuhan Haji, Desa
Labuhan Haji, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur, yang dibangun
dilahan seluas 4.089,20 m2, milik atas nama PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK
TIMUR. Sesuai bukti pemilikan / penguasaan berupa Sertifikat Hak Paka iNomer 52
Tanggal 13 April 2017 dan surat Bupati Lombok Timur Nomor : 027/112/UM/2017
Tanggal 19 Mei 2017 Perihal Persetujuan Penggunaan Tanah, dengan catatan bahwa
izin ini hanya memberikan legalitas atas bangunan tersebut tanpa menguragi hak dan
kewajiban yang melekat pada tanah / bangunan dimaksud.
Direktur RSUD Lombok Timur pertama bernama dr. Syarif Hidayatullah,Sp.B.
Berdasarkan keputusan Bupati Lombok TimurNomor : 946 / 821.3 / 643 / KPSDM /
2019 tanggal 31 Desember 2019 telah diangkat dalam jabatan Direktur Unit Pelaksana
Teknis Daerah RSUD Lombok Timur Eselon III B dan telah dilantik oleh Bupati Lombok
Timur pada tanggal 2 Januari 2020.
Pergantian nama Rumah Sakit yang awalnya bernama YAYASAN RUMAH
SAKIT ISLAM “KITA” menjadi RSUD Lombok Timur Labuhan Haji di jalan Hos
CokroaminotoNomer 31 Kecamatan Labuhan Haji pada tanggal 31 Agustus 2019.
RSUD sebagai Rumah Sakit milik Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur di
bangun tanggal 13 April 2017, yang sekarang sedang mengurus akreditasi menjadi
Rumah Sakit Kelas D dipimpin oleh Direktur dr. Syarif Hidayatullah,Sp.B sejak tanggal
31 Desember 2019. Pada tanggal 9 Januari 2020 RSUD Lombok Timu runtuk pertama
kalinya telah mendapatkan ijin operasional RumahSakit Lombok Timur.

BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

A. VISI RUMAH SAKIT


Menjadi Rumah Sakit pilihan utama masyarakat.

B. MISI RUMAH SAKIT


1. Menjangkau dan melayani pasien secara profesional
2. Meningkatkan kualitas SDM yang memperhatikan nilai – nilai moral, sosial,
dan spiritual.
3. Mewujudkan sarana dan prasarana yang modern dan berstandar
4. Menciptakan sistem manajemen yang efektif dan efisiensi.

C. FALSAFAH RUMAH SAKIT


Memberikan pelayanan kesehatan yang dengan mutu yang setinggi–tingginya bagi
peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

D. NILAI RUMAH SAKIT


Nilai dasar RSUD dalam memberikan pelayanan kesehatan senantiasa mengacu
pada nilai sebagai berikut:
a. Kebersamaan;
b. Profesionalisme;
c. Kejujuran;
d. Keterbukaan;
e. Disiplin;
f. Kepedulian;
g. Kerendahanhati;
h. Kerjakerasdan;
i. Tanggungjawab;

E. TUJUAN RUMAH SAKIT


a. Menciptakan tatanan penyelenggaraan rumah sakit yang efektif, efisien, dan
berkualitas dengan memperhatikan prinsip transparansi, akuntabilitas dan
independensi
b. Menciptakan kepastian hokum bagi penyelenggaraan seluruh aktifitas
RumahSakit

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
Struktur orgsnisasi rumah sakit ditetapkan berdasarkan peraturan daerah kabupaten
lombok timur nomor 4 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Lombok Timur dan Peraturan Bupati Lombok Timur Nomor 9 tahun 2012
tentang Pola Tata Kelola Badan Layanan Umum Daerah RSUD Lombok Timur serta
Peraturan Bupati Lombok Timur Nomor 25 tahun 2016 tentang peraturan internal
rumah sakit (Hospital Bylaws) pada Badan Layanan Umum Daerah RSUD Lombok
Timur .

STRUKTUR ORGANISASI UPTD RUMAH SAKIT LOMBOK TIMUR

PEMILIK
KSM

DIREKTUR DEWAN
PENGAWA

KOMITE KSM SPI


KSM

KASI KASUBAG KASI PELAYANAN


SARPRAS TU

REKAM KASUBAG KEUANGAN


MEDIK
KASUBAG UMUM DAN
IPSRS KEPEGAWAIAN

IKLRS

GUDANG

CSSD/LINEN

BAB V
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI FARMASI
a. Visi Instalasi Farmasi
Menjadi Pusat Informasi Obat dan Pelayanan Kefarmasian di lingkungan
RSUD Lombok Timur

b. Misi Instalasi Farmasi


- Memberikan pelayanan konsultasi dan informasi obat kepada pasien dan
tenaga kesehatan lain.
- Memberikan pelayanan kefarmasian secara paripurna yang bermutu dan
terjangkau.
- Menyediakan sediaan farmasi yang bermutu dan terjangkau.
- Mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas
- Memantau dan meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian dalam upaya
mendukung fungsi pelayanan Rumah Sakit.

c. Falsafah pengorganisasian Instalasi Farmasi


Pengorganisasian Instalasi Farmasi di dalam penyelengaraan Rumah Sakit
Umum Daerah Lombok Timur merupakan bagian dari penunjang pelayanan
dibidang teknis farmasi tentang ketersediaan sediaan farmasi dan alat
kesehatan yang bermutu, bermanfaat, aman dan terjangkau. Sebagai bagian
dari organisasi rumah sakit diharapkan memiliki kualitas pelayanan yang
bermutu tinggi meliputi distribusi, pelayanan ramah terhadap pasien dan
komunikasi terhadap pasien.Kegiatan pengorganisasian instalasi farmasi untuk
penyelengaraan Rumah Sakit Umum Daerah Lombok Timur mengacu pada
pedoman dan tata kerja yang sesuai dengan Undang-Undang,Permenkes yang
berlaku di Republik Indonesia.

d. Tujuan pengorganisasian Instalasi Farmasi


- Sebagai bagian dari organisasi Rumah sakit yang bertujuan
menyelenggarakan, mengkoordinasi, mengatur dan mengawasi seluruh
kegiatan pelayanan farmasi serta melaksanakan pembinaan teknis farmasi di
Rumah sakit.
- Menjalankan tugas dan tanggung jawab terhadap Rumah sakit dengan fungsi
pelayanan pengobatan.
- Instalasi farmasi di organisasi rumah sakit menjamin ketersediaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan yang bermutu, bermanfaat, aman dan terjangkau.
- Pelayanan sediaan farmasi di rumah sakit harus mengikuti standart
pelayanan kefarmasian.
- Pengelolaan alkes, sediaan farmasi dan bahan habis pakai di rumah sakit
harus dilakukan oleh satu pintu.
- Memantau harga obat sehingga harga patokan sesuai dengan yang
ditetapkan pemerintah dan mudah diakses pasien.
- Standart bangunan yang digunakan rumah sakit untuk instalasi farmasi
memiliki fungsi kenyamanan dan kemudahan dalam pelayanan serta
perlindungan dan keselamatan termasuk penyandang cacat, anak- anak dan
lansia.
- Membantu rumah sakit melaksanakan permenkes dengan sebaik-baiknya.
- Membantu rumah sakit melaksanakan akreditasi secara berkala sebagai
peningkatan mutu pelayanan rumah sakit.

e. Struktur Organisasi Instalasi Farmasi


Pelayanan farmasi diselenggarakan dengan kualitas bermutu tinggi bagan
organisasi yang mencerminkan penyelenggaraan organisasi pelayanan
kefarmasian. Bagan organisasi adalah bagan yang menggambarkan pembagian
tugas, koordinasi dan kewenangan serta fungsi.Kerangka organisasi minimal
mengakomodasi penyelenggaraan pengelolaan perbekalan, pelayanan farmasi
klinik dan manajemen mutu, dan harus selalu dinamis sesuai perubahan yang
dilakukan yang tetap menjaga mutu sesuai harapan pelanggan.
Struktur organisasi terlampir disesuaikan dengan situasi dan kondisi rumah
sakit.

STRUKTUR ORGANISASI
INSTALASI FARMASI RSUD LOMBOK TIMUR
DIREKTUR

Kepala
Instalasi Farmasi

Administrasi Farmasi

Koordinator Pengelolaan Koodinator Pelayanan Dan Koordinator Manajemen


Perbekalan Farmasi Farmasi klinik Mutu

Penanggung Jawab Penerimaan Penanggung Jawab


dan Pengeluaran Perbekalan Mutu Pelayanan
Farmasi

Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung Jawab


Pelayan IGD Pelayan Rawat Jalan Pelayanan Rawat Pelayanan Rawat
Inap Inap

BAB VI
URAIAN JABATAN DI INSTALASI FARMASI
Personalia Pelayanan Farmasi Rumah Sakit adalah sumber daya manusia yang
melakukan pekerjaan kefarmasian di rumah sakit yang termasuk dalam bagan
organisasi rumah sakit dengan persyaratan :
• Terdaftar di Departeman Kesehatan
• Terdaftar di Asosiasi Profesi
• Mempunyai izin kerja.
• Mempunyai SK penempatan
Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian dilaksanakan oleh tenaga farmasi
profesional yang berwewenang berdasarkan undang-undang, memenuhi persyaratan
baik dari segi aspek hukum, strata pendidikan, kualitas maupun kuantitas dengan
jaminan kepastian adanya peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap
keprofesian terus menerus dalam rangka menjaga mutu profesi dan kepuasan
pelanggan. Kualitas dan rasio kuantitas harus disesuaikan dengan beban kerja dan
keluasan cakupan pelayanan serta perkembangan dan visi rumah

a. Kepala Instalasi :
- Mempunyai kemampuan untuk memimpin,mengkoordinasi, integritasi dan
sinkronisasi dilingkungan IFRS maupun diluar IFRS.
- Mempunyai kemampuan dan kemauan mengelola, mengawasi,
membimbing, memberi petunjuk dan mengembangkan pelayanan farmasi
- Mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan.
- Menyampaikan laporan berkala pada waktunya.
- Menerima laporan dari bawahan kemudian diolah dan dipergunakan
sebagai bahan untuk menyusun laporan lebih lanjut dan untuk memeberi
petunjuk lebih lanjut.
- Dalam menyampaikan laporannya kepada atasannya tembusan laporan
lengkap dengan lampirannya disampaikan pada kepada satuan organisasi
lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.
- Dibantu oleh satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka pemberian
bimbingan dan pembinaan kepada bawahanya masing-masing wajib
mengadaan rapat berkala.
- Mempunyai kemampuan untuk mengembangkan diri
- Mempunyai kemampuan untuk bekerja sama dengan pihak yang lain.
- Mempunyai kemampuan untuk melihat masalah, menganalisa dan
memecahkan masalah

b. Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian sebagai Tenaga Fungsional :


- Mampu memberikan pelayanan kefarmasian
- Memberikan laporan kepada atasan atas hasil kerjanya
- Mematuhi pembinaan dari atasannya
- Mematuhi perintah dan tugas dari atasanya
- Mampu melakukan akuntabilitas praktek kefarmasian
- Mampu mengelola manajemen praktis farmasi
- Mampu berkomunikasi tentang kefarmasian
- Mampu melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengembangan
- Dapat mengoperasionalkan computer
- Mampu melaksanakan penelitian dan pengembangan bidang farmasi klinik.

Setiap posisi yang tercantum dalam bagan organisasi harus dijabarkan secara
jelas fungsi ruang lingkup, wewenang, tanggung jawab, hubungan koordinasi,
fungsional, dan uraian tugas serta persyaratan/kualifikasi sumber daya manusia untuk
dapat menduduki posisi.

Hasil Uraian Tanggung Syarat


Nama jabatan Wewenang
kerja tugas jawab jabatan
Apoteker Pimpinan Apoteker
Apoteker Fungsional Apoteker
Asisten Apoteker Fungsional DIII Farmasi

BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
rm
n
b
a
F
IR
Poli
L
o
stl
w
p
-iu
Hubungan kerja Instalasi Farmasi dengan unit terkait :

(umum,spesialis,Gigi
Rawat Inap

IGD

Cleaning service

Laboratorium
Instalasi
Farmasi
Instalasi
Farmasi
Instalasi
Farmasi
Instalasi
Farmasi
Instalasi
Farmasi

BAB VIII
Resep

Resep

Resep

Kebersihan di instalasi farmasi

Hasil Laboratorium

POLA KETENANGAN KUALIFIKASI PERSONIL


BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
BAB X
PERTEMUAN/ RAPAT

Rapat Insidentil
Diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu
dibahas segera diselenggarakan pada :
Tempat : Ruang Rapat Unit Kerja
Peserta : Kepala IFRS, Pelaksana yang tidak bertugas
Materi :
- Evaluasi kinerja mutu
- Masalah dan pemecahannya
- Evaluasi dan rekomendasi
.
BAB XI
PELAPORAN

Administrasi Perbekalan Farmasi merupakan kegiatan yang berkaitan dengan


pencatatan manajemen perbekalan farmasi serta penyusunan laporan yang berkaitan
dengan perbekalan farmasi secara rutin atau tidak rutin dalam periode bulanan,
triwulanan, semesteran atau tahunan. Administrasi Keuangan Pelayanan Farmasi
merupakan pengaturan anggaran, pengendalian dan analisa biaya, pengumpulan
informasi keuangan, penyiapan laporan,penggunaan laporan yang berkaitan dengan
semua kegiatan pelayanan farmasi secara rutin atau tidak rutin dalam periode bulanan,
triwulanan, semesteran atau tahunan. Administrasi Penghapusan merupakan kegiatan
penyelesaian terhadap perbekalan farmasi yang tidak terpakai karena kadaluarsa,
rusak, mutu tidak memenuhi standar dengan cara membuat usulan penghapusan
perbekalan farmasi kepada pihak terkait sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Pelaporan adalah kumpulan catatan dan pendataan kegiatan administrasi perbekalan
farmasi, tenaga dan perlengkapan kesehatan yang disajikan kepada pihak yang
berkepentingan.
 Tujuan
- Tersedianya data yang akurat sebagai bahan evaluasi
- Tersedianya informasi yang akurat
- Tersedianya arsip yang memudahkan penelusuran surat dan laporan
- Mendapat data/laporan yang lengkap untuk membuat perencanaan
- Agar anggaran yang tersedia untuk pelayanan dan perbekalan farmasi
dapat dikelola secara efisien dan efektif.
 Proses pendataan dan pelaporan dapat dilakukan secara :
- Tulis tangan.
- Print out
- Otomatisasi dengan menggunakan komputer software
 Cara kerja pembuatan laporan :
 Laporan harian
- Pencatatan stok obat yang akan habis
- Input pembelian obat dan alkes
 Laporan bulanan
- Administrasi logistic obat
- Obat expired
- Nilai penjualan
- Nilai pembelian
- Nilai persediaan
- Piutang
- Nilai BMHP
- Laporan psikotropik dan narkotik
 Triwulan
- Stok opname
 Laporan tahunan
- Administrasi logistic obat
- Obat expired
- Nilai penjualan
- Nilai pembelian
- Nilai persediaan
- Piutang
- Nilai BMHP
- Laba rugi

Anda mungkin juga menyukai