Anda di halaman 1dari 38

PEMERINTAH KABUPATEN BOALEMO

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TANI DAN NELAYAN


Jalan Prof. DR. Hi. Aloei Saboe, Ds. Lamu, Kec. Tilamuta, Kab. Boalemo
Prov. Gorontalo, Email : rstnboalemo@yahoo.co.id K. pos. 96313

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TANI DAN NELAYAN
KABUPATEN BOALEMO
NOMOR 89/SK/DIR/I/2018
TAHUN 2018
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT LABORATORIUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


DIREKTUR,

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu


Pengorganisasian Unit Laboratorium RSUD Tani dan
Nelayan, maka diperlukan penyelenggaraan
Pengorganisasian & Pelayanan Unit Laboratorium
yang bermutu tinggi;
b. Bahwa agar pelayanan Unit Laboratorium di RSUD
Tani dan Nelayan dapat terlaksana dengan baik,
perlu adanya kebijakan Direktur RSUD Tani dan
Nelayan sebagai landasan bagi penyelenggaraan
Pengorganisasian Unit Laboratorium di RSUD Tani
dan Nelayan;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan
Keputusan Direktur RSUD Tani dan Nelayan.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44
tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan.
4. Pedoman Pelayanan Laboratorium Rumah Sakit,
Departemen Kesehatan 2002
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor. 340/ Menkes/ PER/ III/ 2010 tentang
-2-

Klasifikasi Rumah Sakit.


6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2013 tentang Cara
Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
7. Pedoman Pelayanan Laboratorium Rumah Sakit,
Departemen Kesehatan 1995.
8. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Keputusan direktur RSUD Tani dan Nelayan tentang
pedoman pengorganisasian unit laboratorium RSUD
Tani dan Nelayan
Kedua : Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium RSUD
Tani dan Nelayan sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Keputusan ini.
Ketiga : Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium RSUD
Tani dan Nelayan harus dibahas sekurang - kurangnya
setiap 3 (tiga) tahun sekali dan apabila diperlukan, dapat
dilakukan perubahan sesuai dengan perkembangan yang
ada.
Keempat : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
Pengorganisasian Unit Laboratorium RSUD Tani dan
Nelayan dilaksanakan oleh Kepala Bidang Penunjang
Medik RSUD Tani dan Nelayan
Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan
apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan
dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Tilamuta
Pada tanggal : 10 Januari 2018
DIREKTUR

dr. Rahmawaty Dai, MARS


Nip. 19780803 200501 2 009
PEMERINTAH KABUPATEN BOALEMO
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TANI DAN NELAYAN
Jalan Prof. DR. Hi. Aloei Saboe, Ds. Lamu, Kec. Tilamuta, Kab. Boalemo
Prov. Gorontalo, Email : rstnboalemo@yahoo.co.id K. pos. 96313

LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TANI DAN
NELAYAN KABUPATEN BOALEMO
NOMOR 89/SK/DIR/I/2018
TAHUN 2018
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT
LABORATORIUM

SISTEMATIKA

BAB I. PENDAHULUAN
BAB II. GAMBARAN UMUM RSUD TANI DAN NELAYAN
BAB III. VISI, MISI, MOTTO, FILOSOFI RSUD TANI DAN NELAYAN
BAB IV. STRUKTUR ORGANISASI RSUD TANI DAN NELAYAN
BAB V. STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM
BAB VI. URAIAN JABATAN UNIT
BAB VII. TATA HUBUNGAN KERJA
BAB VIII. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONEL
BAB IX. KEGIATAN ORIENTASI
BAB X. PERTEMUAN / RAPAT
BAB XI. PELAPORAN
-1-

BAB I
PENDAHULUAN

Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal
dipersatukan dalam suatu kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi
yang terdapat pada suatu perusahaan atau organisasi, dalam menjalankan kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas
pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana
hubungan aktifitas dan fungsi tersebut di batasi. Dalam struktur organisasi yang baik
harus menjelaskan hubungan horizontal maupun vertikal yang jelas antar bagian.
Organisasi rumah sakit menurut Undang-Undang No.44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit Pasal 33 Ayat 2 disebutkan bahwa paling sedikit terdiri atas kepala rumah
sakit, unsur pelayanan medik, unsur keperawatan dan unsur penunjang medik, komite
medik dan satuan pemeriksaan internal serta administrasi umum dan keuangan.
Unsur penunjang medis diantaranya Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS),
Laboratorium, Radiologi, Fisioterapi, Rekam Medik, dan Gizi.
Pelayanan Laboratorium kesehatan merupakan sarana kesehatan yang
melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengajian terhadap bahan yang berasal dari
manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit,
penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada
kesehatan masyarakat. Laboratorium kesehatan merupakan sarana penunjang upaya
pelayanan kesehatan, khususnya bagi kepentingan preventif, kuratif bahkan promotif
dan rehabilitatif. Pelayanan laboratorium sebagai bagian dari pelayanan kesehatan yang
berfungsi untuk mendiagnosa atau menetapkan penyebab penyakit, pemberian
pengobatan dan pemantauan hasil pengobatan. Sedangkan laboratorium klinik adalah
laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang
hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, imunologi klinik atau
bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk
menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakait dan pemulihan
kesehatan. Indikator kemajuan laboratorium adalah dibuktikan dengan adanya
peningkatan jumlah pemeriksaan dan pendapatan dari sebuah laboratorium.
Dengan adanya susunan organisasi dalam lingkup rumah sakit maka diharapkan
segala kegiatan pelayanan kesehatan dapat berfungsi dengan baik dan terarah
sebagaimana mestinya. Sehingga akan meningkatkan kualitas akan sumberdaya dari
masing-masing pelaksana kesehatan rumah sakit itu sendiri.
-2-

BAB II
GAMBARAN UMUM RSUD TAN
I DAN NELAYAN

A. Letak Geografis Dan Topografi


Kabupaten Boalemomerupakan salah satu kabupaten pemekaran dari Kabupaten
Gorontalo pada tahun 1999, sesuai Undang-undang No 50 tahun 1999 tentang
Pembentukan Kabupaten Boalemo yang telah diubah dengan Undang-Undang No.10
tahun 2000 tentang Pembentukan Kabupaten Boalemo. Kabupaten Boalemo terdiri
dari 7 kecamatan yaitu :
1. Kecamatan Paguyaman
2. Kecamatan Wonosari
3. Kecamatan Paguyaman Pantai
4. Kecamatan Dulupi
5. Kecamatan Tilamuta
6. Kecamatan Botumoito
7. Kecamatan Mananggu.
Batas wilayah Kabupaten Boalemo dibagian utara berbatasan dengan Laut
Sulawesi, bagian selatan Teluk Tomini, bagian barat Kabupaten Pohuwato dan di
bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Gorontalo.
Kabupaten Boalemo mempunyai topografi yang bervariasi ada yang datar,
bergelombang hingga berbukit, sebagian besar adalah wilayah perbukitan. Iklim di
Kabupaten Boalemo ditandai dengan keadaan curah hujan dan intensitas hujan dan
melalui iklim sedang yang merupakan daerah tidak basah dan tidak kering.
Kabupaten ini dipengaruhi oleh iklim laut dan pegunungan. Intensitas hujan tinggi
di bulan januari sampai bulan juni dan intensitas rendah pada bulan agustus sampai
oktober. Kelembaban udara rata-rata 78%.
B. Gambaran Demografi
Grafik : 1
Diagram Proporsi Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Kabupaten BoalemoTahun 2016
-3-

Sumber : BPS Kabupaten BoalemoTahun 2016


Pada tahun 2016 jumlah penduduk Kabupaten Boalemo sebanyak 154.008.
Dengan rincian jumlah penduduk laki-laki sebesar 78.117 jiwa atau 50.7 %, Sedang
jumlah penduduk perempuan yakni sebesar 75.891 jiwa atau 49.3 %. Jumlah ini
menunjukan bahwa persentase penduduk laki-laki lebih besar dibandingkan
dengan penduduk perempuan.
C. Peta Lokasi RSUD Tani dan Nelayan

RSTN terletak di ibukota Kabupaten Boalemo yaitu di Kecamatan Tilamuta


tepatnya di Jl. Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe, Desa Lamu. Jarak tempuh dari Kecamatan
terjauh Paguyaman Pantai adalah 30 km ke RSTN Kabupaten Boalemo, dengan
waktu tempuh 1,5 jam dengan kenderaan darat roda empat. Jarak tempuh dari
RSTN ke Rumah Sakit rujukan terdekat (RSUD MM. Dunda Limboto) adalah 93 km,
waktu tempuh 2 jam dengan kenderaan roda empat.
D. Sejarah Singkat Rumah Sakit

RSTN dibangun pada tanggal 12 Oktober 2002, hal ini ditandai dengan
peletakkan batu pertama oleh Gubernur Gorontalo saat itu Ir.Fadel Mohamad
bersama unsur Muspida Provinsi Gorontalo. BulanApril 2004 dibentuk Tim Sepuluh
yang dikenal dengan nama Tim Pengelola Persiapan Operasional Rumah Sakit, yang
-4-

bertugas mengelola aset rumah sakit dan mempersiapkan operasional rumah sakit
antara lain dalam hal merencanakan kebutuhan sumber daya, kebutuhan sarana
dan prasarana penunjang operasional rumah sakit.
Pada tanggal 2 Mei 2005 dilaksanakan peresmian operasional RSTN Kabupaten
Boalemooleh Gubernur Gorontalo (Ir. Fadel Mohamad). Setahun kemudian yaitu
pada tanggal 1 Mei 2006 denganditerbitkannya Perda Organisasi dan Tata Kerja
RSTN, rumah sakit inimenjadi Instansi Badan Pemerintah Daerah dan berubah
nama menjadi Badan Pengelola RSTN Kabupaten Boalemo.
Tanggal 20 Juli 2007 RSTN telah teregistrasi di Departemen Kesehatan RI, untuk
memperoleh izin operasional yang menjadi landasan hukum operasional rumah
sakit dengan klasifikasi kelas C.
RSTN Boalemo dari tahun ke tahun terus tumbuh dan berkembang.
Kepemimpinan RSTN telah mengalami beberapa kali penggantian yaitu:
• dr.Tito EM. Bastiaan (Ketua Tim Pengelola Persiapan Pengoperasional RSTN,
Maret 2004 s/d Desember 2004)
• dr.H. Muh. Jamal, MPH, AAAK (Ketua Tim Pengelola RSTN, Januari 2005 s/d April
2006)
• dr. Aniek Hartiwi, Sp.A (Kepala Badan Pengelola RSTN Kabupaten Boalemo (Mei
2006 s/d Oktober 2007)
• dr. Sukri Djakatara, Sp.A (Kepala Badan Pengelola RSTN Kabupaten Boalemo
Oktober 2007 s/d Februari 2012).
• dr.H. Muh. Jamal, MPH, AAAK (Direktur RSTN Kabupaten Boalemo Februari 2012
s/d Agustus 2016).
• dr. Sukri Djakatara, Sp.A (Direktur RSTN Kabupaten Boalemo 8 Agustus 2016
s/d 4 Januari 2018)
• dr. Rahmawaty Dai, M.Kes.(MARS)(Direktur RSTN Kabupaten Boalemo 4 Januari
2018 s/d sekarang)
Pada tahun 2008 RSTN mendapat piala Citra Pelayanan Prima dari
MENPAN sebagai supremasi tertinggi mutu pelayanan Publik.
Permasalahan umum yang sering dialami oleh rumah sakit di Indonesia
terutama rumah sakit pemerintah adalah manajemen sumber dana dan sumber
daya manusia yang tidak fleksibel. Kebutuhan sumber daya manusia terutama
tenaga medis dan paramedis sangat tergantung pada rekrutmen pegawai
negeri, sehingga tidak memenuhi kebutuhan SDM rumah sakit yang terus
berkembang mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi kesehatan.
Sumber dana yang terikat pada berbagai aturan keuangan tidak memungkinkan
bagi rumah sakit menyelesaikan permasalah keuangan yang sangat urgen
seperti penyediaan obat-obat dan bahan habis pakai. Untuk memperoleh
fleksibilitas manajemen terutama manajemen sumber daya uang dan manusia,
Badan Layanan Umum merupakan bentuk yang paling pas untuk sebuah rumah
sakit. Undang-Undang Republik Indonesia No.44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit, pada pasal 20 ayat 3 menyebutkan bahwa Rumah Sakit publik yang
-5-

dikelola Pemerintah dan Pemerintah Daerah diselenggarakan berdasarkan


pengelolaan Badan Layanan Umum atau Badan Layanan Umum Daerah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit, RSTN
mengupayakan agar memperoleh status sebagai BLUD, sehingga pada awal tahun
2011 membentuk sebuah tim yang bertugas untuk mempersiapkan RSTN beralih
status dari SKPD biasa menjadi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah. Padatanggal 9 November 2011, Tim Penilai BLUD yang diketuai
Ibu Sekda, Dra.Hj. Olis Monoarfa, MM merekomendasikan kepada Bupati
Boalemo bahwa RSTN layak berubah menjadi BLUD Penuh.
Pada tanggal 21 November 2011 BupatiBoalemo, DR.Ir.H.IwanBokings, MM,
meresmikan RSTN sebagai PPK-BLUD melalui keputusan Bupati Boalemo Nomor
186a tahun 2011 tentang penetapan status Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) pada RSTN.
RSTN Boalemo terakreditasi tanggal 16 Juni 2012 oleh Komite Akreditasi RS
untuk 4 pelayanan dasar. Saat ini RSTN terus melakukan perbaikan dan
pengembangan layanan, peningkatan mutu dan patien safety sesuai persyaratan
akreditasi KARS versi 2012 dan SNARS (Standar Nasional Akreditasi Rumah
Sakit) KARS agar dapat terakreditasi pada tahun 2018.
RSUD Tani Dan Nelayan berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Bina
Upaya Kesehatan Kementrian Kesehatan RI No. HK.02.03/I/0363/2018
ditetapkan menjadi salah satu RS Rujukan Regional di provinsi Gorontalo.
-6-

BAB III
VISI, MISI, FILOSOFI, MOTTO RSUD TANI DAN NELAYAN

1. VISI :
“Menjadi Rumah Sakit rujukan regional tipe B yang profesional dan berkualitas
dalam suasana damai tahun 2022

2. MISI :
a. Mewujudkan kualitas pelayanan kesehatan yang prima secara
berkesinambungan
b. Mewujudkan akses pelayanan kesehatan yang merata dan berkeadilan
kepada seluruh masyarakat yang terintegrasi dengan lintas sektor
c. Mewujudkan pengelolaan keuangan Rumah Sakit dengan prinsip praktek
bisnis yang sehat

3. BUDAYA KERJA/ FILOSOFI


Budaya kerja pada umumnya merupakan pernyataan filosofis, dapat difungsikan
sebagai tuntutan yang mengikat pada karyawan karena dapat diformulasikan
secara formal
Filosofi RSTN Kabupaten BoalemoBISMILLAH yang mengandung akronim dari :
B = Benar/Jujur, dalam prosedur pengelolaan dan pelayanan
I = Indah, dalam penampilan dan penataan RSTN.
S = Sopan/Sabar, melayani pasien/tamu RSTN.
M = Mandiri, dalam tugas yang di emban
I = Ikhlas, menerima kritik dan saran
L = Loyal, terhadap tugas dan amanah
L = Luhur Budi, dalam perilaku lahir dan bathin
A = Adil, dalam pelayanan tanpa pilih kasih
H = Hati-Hati, menagani setiap pasien/pelayanan secara sendiri maupun
secara bersama-sama.

4. MOTTO :
“ Melayani Seperti Keluarga Sendiri”.
-7-

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RSUD TANI DAN NELAYAN

Struktur organisasi RSTN disusun berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8


Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga teknis
Daerah Kabupaten Boalemo, dan Keputusan Bupati Boalemo Nomor 186.a tahun
2011 tentang penetapan Status Pola Pengelolaam Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah (PPK-BLUD) RSTN. Struktur organisasi ini dikembangkan mengikuti
persyaratan akreditasi RS. Struktur organisasi ini terdiri dari:
1. Direktur
2. Sekretaris membawahi :
a. Subag Administrasi Umum, Perlengkapan dan Kepegawaian
b. Subag Keuangan
3. Bidang Pelayanan Medik, yang membawahi :
a. Seksi Rawat Jalan
b. Seksi Rawat Inap
4. Bidang Penunjang Medik, yang membawahi Seksi :
a. Seksi Penunjang Diagnostik
b. Seksi Penunjang Keperawatan
5. Bidang Penyusunan Program dan Informasi Rumah Sakit yang membawahi
Seksi:
a. Seksi Perencanaan dan Litbang
b. Seksi Sistem Pencatatan dan Pelaporan Rumah Sakit dan Sistem Informasi
Manajemen (SP2RS &SIM RS)
6. Instalasi Pelayanan Fungsional
7. Kelompok Jabatan Fungsional
8. Dewan Pengawas
9. SPI (Satuan Pengawas Internal)
10. Komite Medis
11. Komite Keperawatan
12. Komite PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi)
13. Komite K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
14. Komite PMKP (Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien)

E. Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi)


Direktur RSTN mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Menyusun rencana program dan kebijakan tekhnis RSTN dalam rangka
penerapan kebijakan Bupati;
b. Merumuskan kebijakan Operasional RSTN sesuai peraturan Perundang-
Undangan;
-8-

c. Mendistribusikan tugas, sumber daya dan tanggung jawab kepada Sekertaris,


para Kepala bidang, Komite Medik, Komite Perawatan dan para bawahan
lainnya guna kelancaran RSTN;
d. Memimpin Sekretaris Para Kepala Bidang, Komite Medik, Komite Perawatan
dan para bawahan lainnya dalam menyelenggarakan urusan operasional
RSTN;
e. Mengkoordinir Sekretaris, para Kepala Bidang, Komite Medik, Komite
Perawatan dan para bawahan lainnya untuk menjalin kerjasama yang
sinergis dan harmonis dalam penyelenggaraan operasional RSTN;
f. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis kepada Kepala Sub Bagian
Umum Perlengkapan dan Kepegawaian dan Kepala Subagian Keuangan serta
para bawahan lainnya dalam pelaksanaan tugas agar sesuai dengan rencana
yang di harapkan;
g. Mengawasi, mengendalikan dan membina pelaksanaan tugas-tugas bagian
Sekretariat agar sesuai dengan ketentuan Perundang-Undangan yang
berlaku;
h. Menilai prestasi bawahan sebagai bahan pertimbangan pengembangan
karir;
i. Mengevaluasi hasil kegiatan secara keseluruhan;
j. Membuat laporan hasil kegiatan sebagai bahan informasi dan pertanggung
jawaban kepada Bupati;
k. Melakukan koordinasi lintas sektoral baik tingkat pusat maupun tingkat
daerah dalam rangka penerapan kebijakan Bupati;
l. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Bupati tentang kebijakan
RSTN;
m. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang di berikan oleh Bupati.
1. Sekretaris
Menyusun rencana kegiatan Sekretaris dalam rangka penerapan kebijakan RSTN
berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan;
a. Menyusun rencana kebutuhan sumber daya berupa sarana, prsarana, tenaga,
peralatan bahan dan kebutuhan lainnya sesuai prosedur dan ketentuan
Peraturan Perundang-Undangan;
b. Mendistribusikan tugas sumber daya dan tanggung jawab kepada Kepala
Sub Bagian Keuangan serta para bawahan lainnya guna kelancaran tugas
Sekertaris;
c. Memimpin kepada Kepala Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan
Kepegawaian dan Kepala Sub Bagian Keuangan serta para bawahan lainnya
dalam menyelenggarakan urusan Sekretaris RSTN;
d. Mengkoordinir kepada Kepala Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan
Kepegawaian dan Kepala Sub Bagian Keuangan serta para bawahan lainnya
untuk menjalin kerja sama yang sinergis dan harmonis dalam
penyelenggaraan tugas Sekretaris RSTN;
-9-

e. Memberikan petunjuk dan bimbingan tekhnis Kepala Sub Bagian Umum,


Perlengkapan dan Kepegawaian dan Kepala Sub Bagian Keuangan serta para
bawahan lainnya dalam pelaksanaan tugas agar sesuai dengan rencana yang
diharapkan;
f. Mengawasi, mengendalikan dan membina pelaksanaan tugas-tugas
Sekretaris RSTN agar sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang
berlaku;
g. Menilai prestasi bawahan sebagai bahan pertimbangan pengembangan
karir;
h. Mengevaluasi hasil kegiatan Sekretaris RSTN secara keseluruhan;
i. Membuat hasil laporan kegiatan sekretaris RSTN. Sebagai bahan informasi
dan pertanggung jawaban Kepada direktur;
j. Melakukan koordinasi lintas bidang dalam rangka penerapan kebijakan
direktur;
k. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh direktur.
2. Sub Bagian Umum, Perlengkapan, dan Kepegawaian
a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Umum, perlengkapan dan
Kepegawaian dalam rangka penerapan kebijakan strategis Sekretaris
RSTNberdasarkan Peraturan Perundang-Undangan;
b. Menyusun rencana kebutuhan sumber daya berupa sarana, prasarana,
tenaga, peralatan bahan dan kebutuhan lainnya sesuai prosedur dan
ketentuan Perundang-Undangan;
c. Menerima, menginventarisir, menyimpan dan melakukan pemeliharaan
barang berupa alat medis, non medis, kendaraan dinas dan bangunan RSTN;
d. Mengawasi dan mendistribusikan barang dan logistik serta bertanggung
jawab atas keamanan segala jenis perlengkapan kegiatan RSTN;
e. Melaksanakan kegiatan administrasi, penomoran, pendistribusian,
pengarsipan agenda surat masuk keluar; Melaksanakan kegiatan protokoler,
transfortasi, keamanan, dan ketertiban serta urusan rumah tangga lainnya;
f. Melaksanakan administrasi kepegawaian, menyusun dan memelihara data-
data kepegawaian, menyusun daftar urut kepangkatan, menyusun formasi
dan anggaran belanja pegawai, menyusun buku induk pegawai dan membuat
laporan kepegawaian secara periodik sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
g. Membuat data kehadiran pegawai, DP3 dan perjalanan dinas;
h. Membuat persiapan pengembangan kemampuan dan keterampilan tenaga
kesehatan di lingkungan RSTN;
i. Mempersiapakan usulan pemberian hukuman jabatan/ hukuman disiplin
PNS, usulan bebas tugas, mutasi dan lain-lain yang berhubungan dengan
demosi pegawai sesuai Peraturan Perundang-Undangan;
j. Mempersiapakan usulan kenaikan pangkat, pemberian gaji, insentif, cuti,
pensiun pemeriksaan kesehatan, jaminan keselamatan kerja dan lain-lain
yang berhubungan dengan hak pegawai;
-10-

k. Mengevaluasi hasil kegiatan Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan


kepegawaian secara keseluruhan;
l. Membuat laporan hasil kegiatan Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan
Kepegawaian sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada
atasan
m. Melaksanakantugas lain yang di berikan atasan.
3. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Menyusun rencana Kegiatan sub Bagian Keuangan dalam rangka penerapan
kebijakan strategis sekertaris berdasarkan peraturan Perundang-Undangan;
b. Menyusun rencana kebutuhan sumber daya berupa sarana, prasarana,
tenaga, peralatan bahan dan kebutuhan lainnya sesuai prosedur dan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. Mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menganalisa data-data
keuangan secara akurat untuk informasi perencanaan dan pengambilan
keputusan manajemen;
d. Menerima, memverifikasi, membukukan dan melaksanakan penyetoran
pendapatan fungsional RSTN ke kas daerah sesuai ketentuan peraturan
Perundang-Undangan yang berlaku;
e. Mengelola anggaran rutin maupun anggaran pembangunan yang bersumber
dari APBD maupun APBN secara efektif, efisien transfaran dan akuntabel
berdasarkan peraturaan Perundang-Undangan yang berlaku;
f. Melaksanakan pemotongan dan pembayaran pajak sesuai ketentuan
Perundang-Undangan yang berlaku;
g. Mengevaluasi hasil kegiatan Sub Bagian Keuangan sebagai bahan informasi
dan pertanggung jawaban kepada atasan;
h. Membuat laporan hasil kegiatan Sub Bagian Keuangan sebagai bahan
informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan;
i. Melaksanakan tugas lain yang di berikan atasan.
4. Bidang Pelayanan Medis mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kegiatan Bidang Pelayanan Medis dalam rangka
penerapan kebijakan strategis RSTN berdasarkan Peraturan Perundang-
Undangan;
b. Menyusun Rencana Kebutuhan Sumber daya berupa Sarana, prasarana,
tenaga, peralatan, bahan dan kebutuhan lainnya sesuai prosedur dan
ketentuan Peraturan Perundang-Undangan;
c. Mendistribusikan tugas, sumber daya dan tanggung jawab kepada para
kepala seksi dan para kepala Instalasi terkait guna kelancaran Tugas Bidang
Pelayanan Medis;
d. Memimpin para kepala seksi dan para kepala instalasi terkait dalam
menyelenggrakan urusan Bidang Pelayanan medis;
e. Mengkoordinir para kepala seksi dan para kepala instalasi terkait untuk
menjalin kerjasama yang sinergis dan harmonis dalam penyelenggaraan
tugas Bidang Pelayanan Medis;
-11-

f. Memberikan petunjuk dan bimbingan tekhnis kepada para kepala seksi dan
para kepala instalasi terkait dalam pelaksanaan tugas agar sesuai dengan
rencana yang diharapkan;
g. Mengawasi, mengendalikan dan membina pelaksanaan tugas-tugas bidang
pelayanan medis agar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
h. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan pengembangan
karir;
i. Mengevaluasi hasil kegiatan bidang Pelayanan Medis secara keseluruhan;
j. Membuat laporan hasil kegiatan bidang pelayanan Medis sebagai bahan
informasi kepada direktur;
k. Melakukan koordinasi lintas bidang dan sekretaris di lingkungan RSTN
dalam rangka penerapan kebijakan direktur;
l. Melaksnakan tugas dinas lainnya yang di berikan oleh direktur.
5. Seksi Rawat Jalan mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Rawat Jalan dalam rangka penerapan
kebijakan strategis RSTN berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan;
b. Menyusun rencana kebutuhan sumber daya berupa sarana, prasarana,
tenaga, peralatan bahn dan kebutuhan lainnya sesuai prosedur dan
ketentuan Perundang-undangan;
c. Mengumpulkan, mengolah menyajikan dan menganalisis data-data
pelayanan rawat jalan secara akurat untuk informasi perencanaan dan
pengambilan keputusan manajemen;
d. Melakukan koordinasi dengan para kepala instalasi terkait dalam rangka
penerapan kebijakan strategis kepala Bidang Pelayanan Medis;
e. Melakukan koordinasi dengan para kepala instalasi terkait dalam rangka
Pelayanan Medis, Pelayanan Asuhan Keperawatan dan pelayanan lainnya,
melakukan pencatatan rekam medis dan catatan lainnya, memberikan
informasi/ penjelasan dan meminta persetujuan tindakan medis atau terapi
yang di berikan kepada pasien/wali keluarga sesuai standar dan prosedur
pelayanan yang berazaskan Patient Safety dan kode etik profesi serta kode
etik Rumah Sakit;
f. Memfasilitasi dan memediasi kebutuhan instalasi terkait sesuai ketentuan
Peraturan Perundang-Undangan;
g. Mengevaluasi hasil kegiatan Seksi Rawat Jalan secara keseluruhan;
h. Membuat laporan hasil kegiatan Seksi Rawat Jalan sebagai bahan informasi
dan pertanggung-jawaban kepada atasan;
i. Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan.
6. Seksi Rawat Inap mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Rawat Inap dalam rangka penerapan
kebijakan strategis RSTN berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan;
-12-

b. Menyusun rencana kebutuhan sumber daya berupa sarana, prasarana,


tenaga, peralatan bahan dan kebutuhan lainnya sesuai prosedur dan
ketentuan Peraturan Perundang-Undangan;
c. Mengumpulkan, mengolah menyajikan dan menganalisis data-data
pelayanan rawat inap secara akurat untuk informasi perencanaan dan
pengambilan keputusan manajemen;
d. Melakukan koordinasi dengan para kepala instalasi dalam rangka penerapan
kebijakan strategi kepala Bidang Pelayanan Medis;
e. Melakukan koordinasi dengan para kepala instalasi terkait dalam rangka
Pelayanan Medis, Pelayanan Asuhan Keperawatan dan pelayanan lainnya,
melaksanakan pencatatan rekam medis dan catatan lainnya, memberikan
informasi/ penjelasan dan meminta persetujuan tindakan medis atau terapi
yang di berikan kepada pasien/wali/keluarga sesuai standar dan prosedur
pelayanan yang berazaskan Patient Safety dan kode etik profesi serta kode
etik rumah sakit;
f. Memfasilitasi dan memediasi kebutuhan instalasi terkait sesuai ketentuan
Peraturan Perundang-Undangan;
g. Mengevaluasi hasil kegiatan Seksi Rawat Inap secara keseluruhan;
h. Membuat laporan hasil kegiatan Seksi Rawat Inap sebagai bahan informasi
dan pertanggung jawaban kepada atasan;
i. Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan.
7. Bidang Penunjang Medis mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kegiatan Bidang Penunjang Medis dalam rangka
penerapan kebijakan strategis RSTN berdasarkan aturan Perundang-
Undangan;
b. Menyusun rencana kebutuhan sumber daya berupa sarana, prasarana,
tenaga, peralatan bahan dan kebutuhan lainnya sesuai prosedur dan
ketentuan Peraturan Perundang-Undangan;
c. Mendistribusikan tugas, sumber daya dan tanggung jawab kepada para
Kepala Seksi dan Para Kepala Instalasi terkait guna kelancaran tugas Bidang
Penunjang Medis;
d. Memimpin para Kepala Seksi dan para Kepala Instalasi terkait dalam
menyelenggarakan urusan bidang Penunjang Medis;
e. Mengkoordinir para Kepala Seksi dan para Kepala Instalasi terkait untuk
menjalin kerja sama yang sinergis dan harmonis dalam penyelenggaraan
tugas Bidang Penunjang Medis;
f. Memberikan petunjuk dan bimbingan tekhnis kepada para kepala seksi dan
para kepala instalasi terkait dalam pelaksanaan tugas agar sesuai dengan
rencana yang di harapkan;
g. Menagawasi, mengendalikan dan membina pelaksanaan tugas-tugas Bidang
Penunjang Medis agar sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang-
Undangan yang berlaku;
-13-

h. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan pengembangan


karir;
i. Mengevaluasi hasil kegiatan Bidang Penunjang Medis RSTN secara
keseluruhan;
j. Membuat laporan hasil kegiatan bidang Penunjang Medis sebagai bahan
informasi kepada direktur;
k. Melakukan koordinasi lintas bidang dan sekretaris di lingkungan RSTN
dalam rangka kebijakan direktur;
l. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang di berikan oleh direktur.
8. Seksi Penunjang Diagnostik mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Penunjang Diagnostik dalam rangka
penerapan kebijakan strategis RSTN berdasarkan Peraturan Perundang-
Undangan;
b. Menyusun Rencana kebutuhan sumber daya berupa sarana, prasarana,
tenaga, peralatan, bahan dan kebutuhan lainnya sesuai prosedur dan
ketentuan Perundang-Undangan;
c. Mengumpulkan, mengolah menyajikan dan menganalisis data-data
pelayanan penunjang diagnostik secara akurat untuk informasi perencanaan
dan pengambilan keputusan manajemen;
d. Melakukan koordinasi dengan para kepala instalasi terkait dalam rangka
penerapan kebijakan strategis kepala Bidang Penunjang Medis;
e. Melakukan koordinasi dengan kepala instalasi terkait dalam rangka
pelayanan penunjang diagnostik, melaksanakan pencatatan Rekam Medis
dan catatan lainnya serta memberikan informasi/ penjelasan atas
pemeriksaan penunjang diagnostik yang di berikan kepada pasien/ wali
keluarga sesuai standar dan prosedur pelayanan yang berazaskan patient
safety dan kode etik profesi serta kode etik rumah sakit;
f. Memfasilitasi dan memediasi kebutuhan instalasi terkait sesuai ketentuan
Peraturan Perundang-Undangan;
g. Mengevaluasi hasil kegiatan Seksi Penunjang Diagnostik secara keseluruhan;
h. Membuat laporan hasil kegiatan Seksi Penunjang Diagnostik sebagai bahan
informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan;
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
9. Seksi Penunjang Keperawatan mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Penunjang Keperawatan dalam rangka
penerapan. kebijakan strategis RSTN berdasarkan Peraturan Perundang-
Undangan;
b. Menyusun rencana kebutuhan sumber daya berupa sarana, prasarana,
tenaga, peralatan bahan dan kebutuhan lainnya sesuai prosedur dan
ketentuan Peraturan Perundang-Undangan;
c. Mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menganalisis data-data
pelayanan penunjang keperawatan secara akurat untuk informasi
perencanaan dan pengambilan keputusan manajemen;
-14-

d. Melakukan koordinasi dengan para Kepala Instalasi terkait dalam rangka


penerapan kebijakan strategis Kepala Bidang Penunjang Medis;
e. Melakukan koordinasi dengan para Kepala Instalasi terkait dalam rangka
pelayanan penunjang keperawatan, melaksanakan Pencatatan Rekam Medis
dan catatan lainnya serta memberikan informasi/penjelasan atas pelayanan
penunjang keperawatan yang di berikan kepada pasien pasien/wali keluarga
sesuai standar dan prosedur pelayanan yang berazaskan patient safety dan
kode detik profesi serta kode etik rumah sakit;
f. Memfasilitasi dan memediasi kebutuhan instalasi terkait sesuai ketentuan
Peaturan Perundang-Undangan;
g. Mengevaluasi hasil kegiatan seksi penunjang keperawatan sebagai bahan
informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan;
h. Membuat laporan hasil kegiatan Seksi Penunjang Keperawatan sebagai
bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan;
i. Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan.
10. Bidang Penyusunan Program dan Informasi Rumah Sakit mempunyai tugas
sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kegiatan bidang Perencanaan dan Informasi Rumah
Sakit dalam rangka penerapan kebijakan strategis RSTN berdasarkan
Peraturan Perundang-Undangan;
b. Menyusun rencana kebutuhan sumber daya berupa Sarana, Prasarana,
Tenaga, Peralatan bahan Dan Kebutuhan Lainnya sesuai prosedur dan
ketentuan Peraturan Perundang-Undangan;
c. Mendistribusikan tugas sumber daya dan tanggung jawab kepada para
Kepala Seksi dan para Kepala Instalasi terkait guna kelancaran tugas Bidang
Perencanaan dan Informasi RS;
d. Memimpin para Kepala Seksi dan para Kepala Instalasi terkait dalam
menyelenggarakan urusan Bidang Perencanaan dan Informasi RS;
e. Mengkoordinir para kepala seksi dan para Kepala Instalasi dalam
penyelenggaraan tugas bidang Perencanaan dan Informasi RS;
f. Memberikan petunjuk dan bimbingan tekhnis kepada para Kepala Seksi dan
para Kepala Instalasi terkait dalam pelaksanaan tugas agar sesuai dengan
rencana yang diharapkan;
g. Mengawasi, mengendalikan dan membina pelaksanaan tugas-tugas Bidang
Perencanaan dan Informasi Rumah Sakitagar sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku;
h. Mengkoordinir penyusunan program perencanaan jangka pendek, jangka
menengah dan jangka panjang, pembangunan dan pengembangan rumah
sakit;
i. Mengkoordinir sistem pencatatan, pelaporan dan sistem Informasi Rumah
Sakit sesuai ketentuan Peraturan Perundang-Undangan;
j. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan pengembangan
karir;
-15-

k. Mengevaluasi hail kegiatan Bidang Perencanaan dan Informasi Rumah Sakit


secara keseluruhan;
l. Membuat laporan hasil kegiatan sebagai bahan informasi dan pertanggung
jawaban kepada atasan;
m. Melakukan koordinasi lintas bidang dan sekertaris dilingkungan RSTN dalam
rangka penerapan kebijakan direktur;
n. Melaksnakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh direktur.
11. Seksi Perencanaan dan Penelitian dan Pengembangan (Litbang)
a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Perencanaan dan Litbang dalam rangka
penerapan kebijakan strategis RSTN berdasarkan Peraturan Perundang-
Undangan;
b. Menyusun rencana kebutuhan sumber daya berupa sarana, prasarana,
tenaga, peralatan, bahan dan kebutuhan lainnya sesuai prosedur dan
ketentuan Peraturan Perundaang-Undangan;
c. Mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menganalisis usulan kebutuhan
Sekertaris dan msing-masing bidang Sub Bagian, Seksi dan instalasi
fungsional yang ada di lingkungan kerja RSTN;
d. Melakukan koordinasi dengan lintas Bidang, Bagian, Seksi dalam menyusun
rancangan kegiatan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang
sesuai kebutuhan operasional RSTN;
e. Melakukan Koordinasi dengan lintas bidang, bagian, seksi, dan sub bagian
dalam menyusun rencana penggunaan anggaran, baik yang bersumber dari
APBD maupun APBN sesuai kebutuhan operasional RSTN berdasarkan
Peraturan Perundang-Undangan;
f. Melakukan penelitian terkait dengan pengembangan RSTN;
g. Mengevaluasi hasil kegiatan Seksi Perencanaan dan Litbang;
h. Membuat laporan hasil kegiatan Seksi Perencanaan dan Penelitian
Pengembangan sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada
atasan;
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
12. Seksi Sistem Pencatatan dan Pelaporan Rumah Sakit dan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SP2RS dan SIM RS) mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kegiatan Seksi SP2RS dan SIM RS dalam rangka
penerapan kebijakan strategis RSTN berdasarkan Peraturan Perundang-
Undangan;
b. Menyusun rencana kebutuhan sumber daya berupa sarana, prasarana,
tenaga, peralatan bahan daan kebutuhan lainnya sesuai prosedur dan
ketentuan Peraturan Perundang-Undangan;
c. Melakukan koordinasi dengan Instalasi Rekam Medis dalam mengumpulkan,
mengolah, menganalisis dan menyajikan data-data medis dan non medis
terkait dengan operasional rumah sakit secara keseluruhan sebagai bahan
informasi bahan evaluasi dan perencanaan serta bahan pengumpulan
keputusan manajemen RS;
-16-

d. Membuat laporan internal dan eksternal pelayanan rumah sakit secara


periodik dan berjenjang;
e. Melakukan koordinasi dengan Instalasi Rekam Medis dalam membangun dan
mengembangkan sistem Informasi Manajemen Rumah sakit yang berbasis
teknologi elektronik guna menunjang pelayanan rumah sakit sesuai kode
etik informasi rumah sakit berdasarkan peraturan Perundang-Undangan;
f. Membangun dan mengembangkan sistem komunikasi efektif dalam
menunjang pelayanan rumah sakit sesuai kode etik rumah sakit berdasarkan
Peraturan Perundang-Undangan;
g. Mengevaluasi hasil kegiatan Seksi SP2RS dan SIM secara keseluruhan;
h. Membuat laporan hasil kegiatan Seksi SP2RS dan SIM RS sebagai bahan
informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan;
i. Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan.
13. Instalasi dan Unit Pelayanan Fungsional merupakan perangkat fungsional
operasional Rumah Sakit yang meliputi :
a. Pelayanan medis rawat jalan dan rawat inap;
b. Pelayanan penunjang diagnostik dan penunjang keperawatan;
c. Sistem Pencatatan Rekam Medis;
d. Pemeliharaan Sarana rumah sakit.
14. Dewan Pengawas yaitu :
a. Menentukan arah kebijakan rumah sakit;
b. Menyetujui dan mengawasi pelaksanaan rencana strategis;
c. Menilai dan menyetujui pelaksanaan rencana anggaran;
d. Mengawasi pelaksanaan kendali mutu dan kendali biaya;
e. Mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban pasien;
f. Mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban rumah sakit;
g. Mengawasi kepatuhan penerapan etika rumah sakit, etika profesi dan
peraturan perundang-undangan;
h. Mengawasi pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan;
15. SPI (Satuan Pengawas Internal) yaitumelakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan tugas semua satuan kerja, baik struktural, fungsional maupun yang
non struktural seperti panitia, tim dan sebagainya, agar dapat berjalan sesuai
dengan rencana dan peraturan perundangan yang berlaku.
16. Komite Medis yaitu :
a. Menyusun Standar Pelayanan Medik dan memantau pelaksanaannya,
melaksanakan pembinaan etika profesi, disiplin profesi dan mutu profesi;
b. Mengatur kewenangan profesi anggota staf medik fungsional dan
Mengembangkan program pelayanan
c. Menyusun medical staffbylaws dan memantau pelaksanaannya
d. Membantu Direktur rumah sakit menyusun kebijakan dan prosedur yang
terkait dengan mediko-legal;
-17-

e. Membantu Direktur rumah sakit menyusun kebijakan dan prosedur yang


terkait dengan etiko-legal.
f. Melakukan koordinasi dengan Kabid. Pelayanan Medik dalam melaksanakan
pemantauan dan pembinaan pelaksanaan tugas kelompok staf medis;
g. Meningkatkan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian
dan pengembangan dalam bidang medis;
17. Komite Keperawatan yaitu :
a. Komite Keperawatan mempunyai fungsi meningkatkan profesionalisme
tenaga keperawatan yang bekerja di Rumah Sakit dengan cara:
1) Melakukan Kredensial bagi seluruh tenaga keperawatan yang akan
melakukan pelayanan keperawatan dan kebidanan di Rumah Sakit;
2) Memelihara mutu profesi tenaga keperawatan dan;
3) Menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi perawat dan bidan.
b. Dalam melaksanakan fungsi Kredensial, Komite Keperawatan memiliki tugas
sebagai berikut :
1).Menyusun daftar rincian Kewenangan Klinis dan Buku Putih;
2).Melakukan verifikasi persyaratan Kredensial;
3).Merekomendasikan Kewenangan Klinis tenaga keperawatan;
4).Merekomendasikan pemulihan Kewenangan Klinis.
5).Melakukan kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang
ditetapkan;
6).Melaporkan seluruh proses kredensial kepada Ketua Komite Keperawatan
untuk diteruskan kepada kepala/direkturr rumah sakit;
c. Dalam melaksanakan fungsi memelihara mutu profesi, komite Keperawatan
memiliki tugas sebagai berikut :
1) Menyusun data dasar profil tenag keperawatan sesuai area praktik;
2) Merekomendasikan perencanaa pengembangan profesional berkelanjutan
tenaga keperawatan;
3) Melakukan audit keperawatan dan kebidanan dan;
4) Memfasilitasi proses pendampingan sesuai kebutuhan
d. Dalam melaksanakan fungsi menjaga disiplin dan etika profesi tenaga
keperawatan, Komite Keperawatan memiliki tugas sebagai berikut;
1). Melakukan sosialisasi kode etik tenaga keperawatan;
2). Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan;
3). Merekomendasikan penyelesaian masalah pelanggaran disiplin dan
masalah etik dalam kehidupan profesi dan pelayanan asuhan keperawatan
dan kebidanan;
4).Merekomendasikan pencabutan Kewenagan Klinis; dan
5).Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam asuhan
Keperawatan dan Kebidanan;.
18. Komite PPI (Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi)
1. Membuat dan mengevaluasi kebijakan PPI.
-18-

2. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPI RS, agar kebijakan dapat dipahami dan
dilaksanakan oleh petugas kesehatan rumah sakit.
3. Membuat SOP PPI.
4. Menyusun dan mengevaluasi pelaksanaan program PPI dan program pelatihan
dan pendidikan PPI.
5. Bekerjasama dengan tim PPI dalam melakukan investigasi masalah atau KLB
infeksi nosokomial.
6. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkancara pencegahan dan
pengendalian infeksi.
7. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakitdan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya dalam PPI
8. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuaidengan prinsip PPI dan
aman bagi yang menggunakan.
9. Mengidentikasi temuan di lapangan dan mengusulkanpelatihan untuk
meningkatkan kemampuan sumber dayamanusia (SDM) rumah sakit dalam PPI
10. Melakukan pertemuan berkala termasuk mengevaluasi kebijakan PPI
11. Berkoordinasi dengan unit terkait lain
19. Komite K3 (Kesehatan Dan KeselamatanKerja) :
1) Menyusun garis besar pedoman keamanan kerja rumah sakit / instansi
kesehatan .
2) Memberikan bimbingan, penyuluhan, pelatihan pelaksana- an keamanan
kerja rumah sakit / instansi kesehatan .
3) Memantau pelaksanaan pedoman keamanan kerja rumah sakit / instansi
kesehatan .
4) Memberikan rekomendasi untuk bahan pertimbangan penerbitan izin
rumah sakit / instansi kesehatan.
5) mengatasi dan mencegah meluasnya bahaya yang timbul dari suatu
rumah sakit / instansi kesehatan.
20. Komite PMKP (Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien) yaitu:
1) Memberi masukan pada Direktur penyusunan Kebijakan Keselamatan
Pasien RS sesuai dengan standar akreditasi
2) Menyusun program peningkatan mutu dan keselamatan pasien
3) Membuat laporan tahunan / laporan pelaksanaan program
4) Melaksanakan monitoring dan evaluasi program melalui pertemuan
berkala
5) Menyusun indikator keselamatan pasien RS
6) Menganalisa hasil pencapaian indikator keselamatan pasien
7) Membuat laporan periodik hasil pemantauan indikator keselamatan pasien
8) Menyelenggarakan dan menyiapkan kegiatan sosialisasi internal rumah
sakit tentang pencapaian indikator keselamatan pasien
9) Mendesimenasikan bahan rekomendasi hasil pemantauan indikator
keselamatan pasien dan pelaksanaan manajemen resiko ke unit terkait
-19-

10) Mengkoordinasikan pendokumentasian, evaluasi dan upaya tindak lanjut


atas Kejadian Nyaris Cedera (KNC) / Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) dan
Kejadian Sentinel
11) Melaksanakan koordinasi antar unit bila terjadi KTD dan KNC
12) Melakukan koordinasi tentang program Patient Safety dan manajemen
resiko dengan unit terkait dalam pembuatan RCA dan FMEA.
BAB V
-20-
STRUKTUR ORGANISASI UNIT LABORATORIUM

ASTUTI PONGOLIU, SKM


KASUBID PENUNJANG DIAGNOSTIK

FIRMAN, A.Md.AK
dr. TORAJASA A, M.Biomed, Sp.PK KEPALA UNIT LABORATORIUM
dr. FETTY FATIMAH, Sp.PA
DOKTER PJ LAB PATOLOGI KLINIK DOKTER PJ LAB PATOLOGI ANATOMI

ANALIS KESEHATAN

FIRMAN, A.Md.AK WIWIK HANDAYANI, A.Md.An.Kes MAR’AH, A.Md.AK ATIKA HAPPY, A.Md.AK
KOORDINATOR MUTU KOORDINATOR LOGISTIK KOORDINATOR PERALATAN ANALIS KESEHATAN

SURIATI, A.Md.AK NURIADI A.Md.AK MELIYANTI HARUN,


WAHYUNI R, A.Md.AK ANGGOTA A.Md.AK
ANGGOTA ANGGOTA HAMIDA MAKRUF
v ANGGOTA ADMINISTRASI

FITRAH K MUSA, A.Md.AK HILDASARI, A.Md.AK MUH. DARWIS, A.Md.AK


ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA YOLANDA DAUD, SE
ADMINISTRASI
-21-

BAB VI
URAIAN JABATAN

I. PENAGGUNG JAWAB LABORATORIUM


1. Nama jabatan : Penanggung jawab laboratorium
2. Persyaratan jabatan :
a. Dokter Spesialis Patologi Anatomi
b. Memiliki sertifikat pelatihan tekhnis dan manajemen laboratorium kesehatan
sekurang-kurangnya 3 bulan,yang dilaksanakan oleh organisasi profesi patologi
klinik dan institusi pendidikan kesehatan bekerjasama dengan kementrian
kesehatan.
c. Memiliki kemampuan memimpin.
d. Sehat jasmani dan rohani.
3. Bertanggung jawab kepada : Direktur Utama dan Kabid Yanmed.
4. Membawahi : Kepala ruangan unit laboratorium
5. Wewenang :
a. Menegur bawahannya yang bekerja tidak sesuai dengan prosedur dan peraturan
Rumah sakit
b. Menginstruksikan kepada bawahannya untuk membuat evaluasi hasil kegiatan
c. Memberikan pembinaan kepada bawahannya dalam upaya pengembangan
laboratorium
d. Memberikan usulan dan pertimbangan mengenai kebutuhan tenaga
laboratorium
e. Memberikan usulan tentang pemberian surat peringatan kepada staf
dibawahnya
f. Memberikan usulan SDM untuk mengikuti pelatihan
g. Memberikan usulan atas pengajuan fasilitas laboratorium
6. Uraian Tugas :
a. Mengkoordinir kegiatan laboratorium
b. Merencanakan pengadaan alat laboratorium
c. Menentukan tugas dan fungsi petugas laboratorium
d. Membaca morfologi darah
e. Menentukan jenis reagent dan jenis pemeriksaan laboratorium
f. Mengadakan komunikasi dengan klinis
g. Menjawab konsul hasil dan pemeriksaan laboratorium
7. Tanggung Jawab :
a. Menjamin kepuasaan pelanggan atas kinerja dan etika SDM laboratorium
b. Menjamin efisiensi dan efektifitas pengelolaan anggaran laboratorium
c. Menjamin hasil pemeriksaan yang optimal kegiatan pelayanan
d. Menjamin implementasi prosedur pelayanan medis tetap berjalan optimal
e. Pengawasan atas keberadaan,kondisi dan fungsi alat alat di laboratorium
f. Menjamin kelengkapan dokumentasi rekam medis
g. Memastikan pelaksanaan K3 di laboratorium
h. Menyampaikan usulan atau saran tentang kebutuhan laboratorium baik
sarana,peralatan,dan sumber daya manusia kepada Direktur RSUD Tani dan
Nelayan
i. Mempertanggung jawabkan semua kegiatan di laboratorium RSUD Tani dan
Nelayan
-22-

II. KEPALA UNIT LABORATORIUM


1. Nama jabatan : Kepala Unit Laboratorium
2. Persyaratan jabatan :
1. Persyaratan kemampuan
Teknis :
a. Memiliki kemampuan manajerial kepala unit laboratorium
b. Memiliki kemampuan pengadaan dan perencanaan reagen laboratorium
c. Memahami sistem dan prosedur pelayanan unit laboratorium

Manajerial :
a. Memiliki kemampuan untuk melakukan tugas dan fungsi manajemen sebagai
Kepala Unit Laboratorium
b. Memiliki jiwa kepemimpinan
c. Mampu mengambil keputusan yang cepat dan tepat
d. Mampu berkomunikasi dan menjalin kerjasama yang baik dengan berbagai
pihak
e. Mampu memberikan motivasi dan membangun etos kerja karyawan
f. Mampu mengelola konflik (conflict management) dan keluhan (complaint
management)
Fisik :
a. Sehat jasmani dan rohani
b. Cepat dan tanggap dalam melakukan segala hal
c. Memiliki daya tahan tubuh yang kuat
d. Tidak buta warna
e. Berpenampilan sopan, rapih dan menjunjung tinggi norma dan etika yang
berlaku umum
2. Persyaratan pengetahuan dan pengalaman
a. Pendidikan minimal diploma Tiga analis Kesehatan
b. memiliki pengalaman 2 tahun dibidang yang sama
c memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam bidang laboratorium Rumah Sakit
secara menyeluruh
3. Persyaratan Mental
a. Inisiatif : Tinggi
b. Objektifitas : Tinggi
c. Daya adaptasi : Cukup
d. Daya konsentrasi : Tinggi
e. Konsistensi : Tinggi
f. Kreatifitas : Cukup
g. Ketelitian : Tinggi
3. Bertanggung jawab kepada : Penaggung jawab laboratorium, serta bertanggung jawab
kepada Kepala Subbid penunjang diagnostik.
4. Mengkoordinasi kegiatan :
a) Pelaksanaan dan pengembangan pelayanan unit laboratorium.
b) Pelaksanaan dan pelayanan pendidikan di unit laboratorium.
5. Tugas Pokok :
1. Memimpin dan mengelola Unit Laboratorium untuk pencapaian Visi dan Misi RSUD
Tani dan Nelayan
2. Mengembangkan pelayanan Unit Laboratorium sehingga mampu memberikan
pelayanan yang unggul dan berperan optimal sebagai revenue center
-23-

3. Memimpin dan mengembangkan SDM Unit Laboratorium


4. Mengatur, mengawasi dan mengevaluasi kegiatan rutin dan berkala manajemen dan
administrasi Unit Laboratorium
5. Mengembangkan fungsi pengawasan dan evaluasi terhadap pemanfaatan sediaan
laboratorium
6. Membina hubungan baik intern dan ekstern RS
7. Penyelenggaraan tugas-tugas lain agar pelayanan laboratorium berjalan baik dan
lancar
6. Uraian Tugas :
1. Menyebarluaskan dan membangun pengetahuan dan kesadaran mengenai visi,
misi, tujuan RS kepada seluruh staf Unit laboratorium
2. Melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan
evaluasi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Unit laboratorium
3. Memberikan usulan program kerja dan anggaran Unit laboratorium
4. Mengembangkan kemampuan SDM Unit laboratorium sehingga berperan aktif
terwujudnya pelayanan laboratorium yang unggul
5. Mengatur, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan dinas kerja staf bawahannya
6. Memberikan laporan tertulis secara berkala (bulanan, triwulan, tahunan) disertai
analisa dan rekomendasi kepada Kepala Subbid penunjang diagnostik sesuai format
yang telah ditetapkan, tentang kegiatan pelayanan di Unit Laboratorium, yang
terdiri dari :
 Laporan jumlah pemeriksaan laboratorium harian
 Laporan kegiatan laboratorium bulanan
 Laporan pemakaian reagen bulanan
 Laporan permintaan reagen bulanan
 Laporan pemeriksaan rajal dan ranap bulanan
 Laporan pemeriksaan rujukan keluar bulanan
 Laporan audit internal laboratorium bulanan
 Berkoordinasi dengan unit terkait baik rawat inap maupun rawat jalan
 Membuat minimal stok reagen laboratorium
 Mengatur dan mengadakan evaluasi terhadap kinerja analis laboratorium
melalui pertemuan internal setiap 1 kali dalam sebulan, dan membuat
dokumentasinya untuk diserahkan kepada Kepala Bagian penunjang medis
 Mengajukan kalibrasi dan maintenance alat laboratorium dan membuat
dokumentasinya
 Melaksanakan tugas-tugas lain dari atasan
7. Wewenang :
1. Menyetujui/menolak ijin/cuti staf bawahannya
2. Menyetujui/menolak kerja lembur staf bawahannya
3. Membina/membimbing staf bawahannya khususnya staf baru
4. Menetapkan nilai prestasi kerja staf bawahannya
5. Memberikan teguran secara lisan terhadap staf bawahannya
6. Mengajukan permintaan barang-barang keperluan unit laboratorium kepada pihak
terkait sesuai prosedur yang berlaku
7. Menetapkan/menyetujui suatu tindakan yang dianggap perlu dilakukan dalam
suatu keadaan tertentu
8. Tanggung jawab :
1. Terhadap upaya pencapaian Visi dan Misi RS
2. Terhadap upaya menjunjung tinggi value perusahaan
-24-

3. Terhadap Brand Image RS


4. Terhadap pelayanan unit laboratorium yang unggul
5. Terhadap pengembangan pelayanan unit laboratorium
6. Terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi manajemen unit laboratorium
7. Terhadap kebenaran, ketepatan dan keakuratan laporan kinerja unit laboratorium
8. Terhadap kinerja staf unit laboratorium
9. Terhadap kebenaran penilaian kinerja (PPK) staf unit laboratorium
10. Terhadap kelengkapan, ketersediaan dan kualitas sarana, prasarana dan peralatan
(SPP) unit laboratorium
11. Terhadap komunikasi dan kerjasama dengan unit-unit kerja yang terkait langsung
dan tidak langsung dengan pelayanan unit laboratorium

III. KOORDINATOR
A. Koordinator Mutu
1. Melaksanakan manajemen mutu
2. Melaporkan hasil menajemen mutu
B. Koordinator Logistik
1. Mengawasi ketersediaan logistik laboratorium
2. Melaporkan ketersediaan logistik
3. Mengusulkan kebutuhan logistik
C. Koordinator peralatan
1. Mengawasi ketersediaaan peralatan dan fungsi peralatan
2. Melaporkan kerusakan peralatan
3. Mengusulkan kebutuhan peralatan
-25-

BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

1) UNIT GAWAT DARURAT ( UGD )

a. Jika ada pasien UGD yang akan melakukan pemeriksaan laboratorium, maka
perawat UGD akan mengambil sampel yang dibutuhkan oleh laboratorium
kemudian mengantarkannya ke laboratorium untuk kemudian diperiksa.
b. Hasil laboratorium yang sudah jadi,kemudian diantar oleh petugas laboratorium
atau dijemput petugas UGD untuk kemudian diserahkan kepada dokter jaga.

2) UNIT RAWAT JALAN


a. Jika ada pasien Rawat Jalan yang akan melakukan pemeriksaan laboratorium,maka
perawat akan mengantar pasien ke laboratorium dengan form permintaan yang
telah diisi lengkap identitas dan pemeriksaan yang ingin dilakukan.
b. Hasil laboratorium yang sudah jadi,kemudain diberikan kepada perawat unit rawat
jalan atau keluarga pasien untuk kemudian diberikan kepada dokter dan pasien
pada saat pulang.

3) UNIT RAWAT INAP


a. Jika ada pasien Rawat Inap yang akan melakukan pemeriksaan laboratorium,maka
perawat mengantarkan form permintaan laboratorium beserta dengan sampel yang
ingin diperiksa keruang laboratorium.
b. Untuk sampel urin dan feaces perawat mengantarkan sampel ke ruang
laboratorium beserta dengan form permintaan laboratorium.
c. Hasil laboratorium yang sudah jadi,kemudian diambil oleh perawat untuk
kemudian diserahkan kepada dokter pengirim.

4) RUANG KEBIDANAN

a. Jika ada pasien kebidanan yang akan melakukan pemeriksaan laboratorium,maka


bidan mengantarkan form permintaan laboratorium beserta dengan sampel yang
ingin diperiksa keruang laboratorium.
b. Hasil laboratorium yang sudah jadi,kemudain diambil oleh bidan untuk kemudian
diserahkan kepada dokter pengirim

5) RUANG OPERASI
a. Jika ada jaringan dari tindakan operasi maka jaringan tersebut akan diantar oleh
perawat dengan membawa form permintaan pemeriksaan jaringan dari operator.
b. Surat pengantar pemeriksaan laboratorium diserahkan oleh perawat ke
laboratorium.

6) HIGH CARE UNIT ( HCU )


-26-

a. Jika ada pasien HCU yang akan melakukan pemeriksaan laboratorium, maka
perawat mengantarkan form beserta dengan sampel yang ingin diperiksa keruang
laboratorium.
b. Hasil laboratorium yang sudah jadi,kemudain diambil oleh perawat untuk
kemudian diserahkan kepada dokter pengirim

7) RUMAH SAKIT / LABORATORIUM LAIN


a. Pemeriksaan tertentu yang tidak dapat dikerjakan di laboratorium RSUD Tani dan
Nelayan akan dirujuk ke laboratorium rekanan.
b. Apabila ada pemeriksaan tertentu yang tidak dapat dilakukan di laboratorium
RSUD Tani dan Nelayan, tetapi permintaan bersifat CITO, maka petugas
laboratorium harus mencari kurir untuk kemudian dirujuk ke rumah sakit terdekat
yang dapat melayani permintaan tersebut.
-27-

BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONEL

I. Definisi
Ketentuan yang mengatur penentuan jumlah kebutuhan tenaga analis laboratorium di
unit laboratorium dengan mempertimbangkan jumlah tenaga dan kualifikasi yang
diharapkan.

II. Tujuan
1. Menentukan jumlah dan komposisi tenaga diruang laboratorium berdasarkan
kualifikasi.
2. Melakukan perhitungan agar memenuhi kebutuhan.
3. Mengatur agar penyediaan ketenagaan tetap efektif dan efisien.

III. Jumlah, komposisi dan kualifikasi tenaga di ruang laboratorium


Berdasarkan data kepegawaian per januari 2018 maka jumlah petugas di ruang
laboratorium ada 13 orang. Komposisi dan kualifikasi tenaga yang bekerja diruang
laboratorium adalah sebagai berikut :

Daftar komposisi & kualifikasi tenaga diruang labratorium

No Komposisi tenaga Jumlah Kualifikasi

1 Dr. Spesialis 1 Patologi Klinik

2 Kepala Unit 1 D-III Analys Kesehatan

3 Analis pelaksana 9 D-III Analys Kesehatan

4 Administrasi 2 Minimal SMA

IV. Perhitungan ketenagaan

Kualifikasi sumber daya manusia di Unit Laboratorium terdiri dari Dokter spesialis
Patologi Klinik, Kepala Unit, Analis Pelaksana, dan tenaga administrasi. Dari hasil
perhitungan kebutuhan tenaga yang dihitung dapat dilihat kebutuhan tenaga sebagai
berikut :
1. Dokter Spesialis
Tenaga dokter spesialis di unit laboratorium RSUD Tani dan Nelayan tersedia untuk
melayani pemeriksaan Gambaran Darah Tepi dan sebagai konsulen untuk
pengembangan dan hasil pemeriksaan labortorium. Praktek dokter disesuaikan
dengan jadwal yang sudah disepakati di RSUD Tani dan Nelayan atau apabila ada
sampel yag harus dibaca oleh dokter spesialis, maka dokter spesialis akan hadir.
2. Kepala Unit laboratorium
Untuk perhitungan ketenagaan maka Kepala Unit laboratorium dihitung sebagai tenaga
analis laboratorium.
3. Analis pelaksana
Dinas harian analis terdiri dari 3 shift yaitu pagi, sore, dan malam.
4. Administrasi
-28-

Dinas harian tenaga administrasi pada shift pagi

Model pendekatan dalam perhitungan kebutuhan tenaga Laboran yang digunakan di Rumah
Sakit Umum Tani dan Nelayan adalah dengan cara di bawah ini :
Rumus perhitungan perencanaan tenaga adalah :
Jumlah waktu yang diperlukan perhari dalam menit secara total / 60 menit/ 7hari

Analisis pola ketenagaan/ perhitungan Kebutuhan Tenaga Laboratorium


TOTAL
KEBUTUHAN JUMLAH
NO KETERANGAN WAKTU
WAKTU(menit) Perhari(kasus)
(menit)
(Pra analitik)
Membersihkan ruangan 10 6 60
1.
Menyiapkan peralatan sampling 5 3 15
2.
Menyalakan AC, Komputer, dan 10 3 30
3. lampu
Menyalakan alat laboratorium 15 3 45
4.
5. Mencatat suhu lemari es 5 3 15
6. Mencatat suhu ruangan 5 3 15
7. Mencatat ceklis pra pealayanan 5 3 15
Penerimaan ( Pasien poli
umum)
1. Menerima formulir permintaan 5 20 100
pemeriksaan la(wawancara
dengan pasien)
2. Mengambil spesimen pasien 7 20 140
3. Melakukan pemeriksaan 30 20 600
laboratorium
4. Melakukan pencatatan dibuku 5 20 100
register kunjungan laboratorium
5. Mencetak hasil pemeriksaan 10 20 200
laboratorium(print cek kembali)
6. Mengantar hasil pemeriksaan 5 20 100
lab,poli umum(menempelkan
hasil status pasien.
Penerimaan (Pasien Rawat
Inap)
1. Menerima formulir permintaan 5 40 200
pemeriksaan lab(wawancara
dengan pasien)
2. Mengambil spesimen 10 10 100
3. Melakukan pemeriksaan 40 40 1600
laboratorium
4. Melakukan pencatatan dibuku 5 40 200
register kunjungan laboratorium
-29-

5. Mencetak hasil pemeriksaan 10 40 400


laboratorium(print cek kembali)
6. Mengantar hasil pemeriksaan 5 30 150
lab,rawat inap(menempelkan
hasil status pasien)
7. Memasukkan dalam program 5 40 200
komputer sofretail
Input Data Pemeriksaan
laboratorium
1. Memasukkan input data 30 3 90
kunjungan pasien tiap hari
dikomputer
2. Memasukkan ceklis pengunaan 10 3 30
reagen tiap hari
3. Melakukan pengarsipan hasil 10 3 30
pemeriksaan laboratorium
4. Memasukkan waktu responden 15 3 45
time kunjungan pasien tiap hari

Post pelayanan laboratorium


1. Mencuci peralatan 30 3 90
laboratorium(tabung)
2. Merapikan peralatan 15 3 45
laboratorium
3. Merapikan ruangan 10 3 30
laboratorium
4. Mematikan AC, Komputer, 10 3 30
lampu
5. Mematikan alat laboratorium 10 3 30
6. Mengisi buku komunikasi 10 3 30
operan jaga
TOTAL 4.735

Kebutuhan tenaga Laboran : 4.735/60/7 = 11,27

Jadi dibutuhkan 11 tenaga Laboran


-30-

BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

I. PENDAHULUAN

Program orientasi merupakan salah satu kegiatan Unit Laboratorium bekerja


sama dengan Bagian Kepegawaian dan Bidang Penunjang Medis dalam rangka
memberikan pengarahan dan bimbingan serta mempersiapkan analis baru agar
dapat bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya.
Analis baru umumnya adalah analis yang sudah lulus dari pendidikan yang
belum mengenal lingkungan kerja serta peraturan atau kebijakan yang ada di RSUD
Tani dan Nelayan.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu diadakan program orientasi bagi
analis baru guna kelancaran dalam bekerja.

II. LATAR BELAKANG


Seiring dengan upaya RSUD Tani dan Nelayan untuk menjalankan tujuannya
menjadi rumah sakit yang unggul dalam pelayanan dengan manajemen dan sumber
daya manusia yang professional dan berpengalaman. Dengan bertambahnya
kebutuhan akan tenaga analis, maka RSUD Tani dan Nelayan perlu melakukan
pengenalan pada tenaga analis baru guna memenuhi tuntutan tersebut.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memberikan pengetahuan dan gambaran tentang laboratorium RSUD Tani dan
Nelayan.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan dan professionalisme dalam lingkup kerja.
b. Meningkatkan pengetahuan tentang visi, misi, tujuan dan motto RSUD Tani
dan Nelayan.
c. Meningkatkan wawasan tentang ruangan dan lingkup Laboratorium RSUD
Tani dan Nelayan.
d. Meningkatkan keterampilan dalam pelayanan kesehatan di Laboratorium
RSUD Tani dan Nelayan.
IV. KEGIATAN POKOK
- Kegiatan pokok : mengadakan orientasi analis baru di laboratorium RSUD
Tani dan Nelayan.
- Rincian kegiatan :
1. Menyusun kebijakan tentang program orientasi analis baru di RSUD Tani
dan Nelayan
2. Melakukan pencatatan, pelaporan, evaluasi, analisa dan tindak lanjut
dari program orientasi analis baru di laboratorium RSUD Tani dan
Nelayan
-31-

3. Menyelenggaran orientasi analis baru di laboratorium RSUD Tani dan


Nelayan
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Membuat permohonan penambahan analis baru ke manajemen RSUD Tani dan
Nelayan
2. Menyusun program orientasi analis baru
3. Melakukan perekrutan analis baru RSUD Tani dan Nelayan meliputi :
 Perekrutan analis baru meliputi tes tulis, praktek dan wawancara
 Orientasi atau pengenalan RSUD Tani dan Nelayan
 Penempatan analis baru di laboratorium
 Orientasi ruang laboratorium
 Orientasi alat Laboratorium
 Orientasi reagent laboratorium
 Orientasi administrasi laboratorium
 Orientasi yang berkaitan dengan K3, PPI
 Membuat laporan Laboratorium
4. Rapat koordinasi
VI. SASARAN
Sasaran orientasi adalah karyawan baru di Laboratorium RSUD Tani dan
Nelayan.

VII. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN KEGIATAN


1. Setiap unit di rumah sakit membutuhkan analis baru dilakukan pembuatan
evaluasi pelaksanaan kegiatan
2. Setelah selesai pelaksanaan kegiatan orientasi membuat laporan ke bagian
Kepegawaian
3. Program orientasi kepada analis baru akan dilaksanakan setiap RSUD Tani dan
Nelayan melakukan perekrutan pegawai baru (analis).

VIII. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Unit kerja wajib mencatat dan melaporkan hasil kegiatan ke bagian
kepegawaian
2. Bagian kepegawaian menganalisa hasil kegiatan ke direktur
3. Evaluasi kegiatan program orientasi dilaksanakan setiap unit dari rumah sakit
-32-

BAB X
PERTEMUAN/ RAPAT

Dalam lingkup RSUD Tani dan Nelayan selalu dilakukan rapat. Pertemuan rapat ini
sangat bermanfaat untuk masing-masing unit guna memberikan informasi dan pengetahuan
yang berhubungan dengan peningkatan pelayanan rumah sakit. Kegiatan rapat ini bisa
dilakukan hanya dalam unit laboratorium sendiri atau bisa juga dilakukan rapat antar unit
lainnya. Kegiatan rapat ini biasanya dihadiri oleh seluruh staf unit laboratorium.
Kegiatan yang dibahas meliputi banyak kegiatan baik dari pelaporan kerja, kebutuhan
sarana dan prasarana dilapangan, maupun berbagai hal yang menyangkut kelangsungan unit
masing- masing. Sehingga dengan dilakukan rapat rutin ini dapat dilakukan tindaklanjut
untuk kendala yang dihadapi dilapangan maupun yang dihadapi di unit internal itu sendiri.
Dalam kegiatan rapat ini dibuat undangan berupa internal memo, daftar hadir dan notulen
hasil rapat yang nantinya dilaporkan ke kepada Kepala Bagian Penunjang Medis RSUD Tani
dan Nelayan.
Pertemuan/rapat yang diadakan oleh Unit Laboratorium RSUD Tani dan Nelayan,
antara lain:
1. Rapat Rutin
Rapat rutin diselenggarakan pada :
Waktu : Satu bulan sekali
Tempat : Ruang Rapat Laboratorium RSUD Tani dan Nelayan
Peserta : Kepala Unit dan seluruh pegawai Unit Laboratorium
Materi : 1. Evaluasi kinerja
2. Evaluasi SDM
3. Evaluasi terhadap materi dan pelaksanaan pelayanan Laboratorium
4. Perencanaan dan upaya peningkatan kinerja SDM dan pelayanan
Laboratorium
5. Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan kinerja pelayanan
Laboratorium
Kelengkapan rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/usulan/
rekomendasi kepada pimpinan
2. Rapat Insidentil
Rapat insidentil diselenggarakan pada :
Waktu : Sewaktu -waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu
dibahas segera
Tempat : Sesuai undangan
Peserta : Kepala Unit, Kepala Bidang Penunjang medis, Direktur RSUD Tani dan
Nelayan
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas
Kelengkapan rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/
usulan/rekomendasi kepada pimpinan
-33-

BAB X
PELAPORAN

Pencatatan dan pelaporan kegiatan laboratorium diperlukan dalam perencanaan,


pemantauan, dan evaluasi serta pengambilan keputusan untuk peningkatan pelayanan
laboratorium. Untuk itu kegiatan ini harus dilakukan secara cermat dan teliti, karena
kesalahan dalam pencatatan dan pelaporan akan mengakibatkan kesalahan dalam
menetapkan suatu tindakan.
A. PENCATATAN
Pencatatan kegiatan laboratorium dilakukan sesuai dengan jenis kegiatannya.
Ada 5 jenis pencatatan, yaitu :
1) Pencatatan kegiatan pelayanan
2) Pencatatan keuangan
3) Pencatatan logistik
4) Pencatatan kepegawaian
5) Pencatatan kegiatan lainnya, seperti pemantapan mutu internal, keamanan laboratorium
Dalam bab ini hanya akan dibahas pencatatan kegiatan pelayanan saja.
Pencatatan kegiatan pelayanan dapat dilakukan dengan membuat buku sebagai berikut :
1) Buku registrasi besar/induk berisi data – data pasien secara lengkap serta hasil
pemeriksaan laboratorium
2) Buku register pemeriksaan rujukan
3) Buku ekspedisi pengambilan hasil pemeriksaan
4) Buku ekspedisi rujukan
5) Buku komunikasi pertukaran petugas ( shift )
6) Buku register peminjaman alat oleh perawatan/ kerusakan
7) Buku catatan control harian
8) Buku register nilai kritis
9) Buku logistik
10)Buku register jaminan kesehatan

B. PELAPORAN
Pelaporan kegiatan pelayanan laboratorium terdiri dari :
1) Laporan kegiatan rutin harian
Laporan harian ini dilakukan setiap hari. Kegiatan pelaporan harian ini dilakukan oleh
kepala unit laboratorium ataupun petugas laboratorium baik secara lisan maupun tulisan.
Pelaporan harian ini seperti laporan mengenai jumlah petugas laboratorium yang dinas
dengan jumlah pasien yang ditangani dan kendala yang dihadapi setiap harinya, pelaporan
keluhan pasien atau pegawai yang berhubungan dengan pengambilan sampel, hasil
pemeriksaan lab, dan pelaporan tentang kebutuhan sarana dan prasarana unit
laboratorium baik pengadaan bahan reagent ataupun peralatan. Pelaporan harian ini
biasanya disampaikan kepada unit atau kepala bidang terkait.

2) Laporan kegiatan rutin bulanan


Laporan bulanan dilakukan setiap bulan sebagai tindak lanjut dari laporan kejadian setiap
hari dalam kegiatan pelayanan laboratorium. Pelaporan ini biasanya menyangkut kegiatan
program kerja yang dilakukan unit laboratorium dalam kurun waktu setahun. Pelaporan
-34-

ini dapat berupa: laporan rapat bulanan intern, laporan inventaris pemeliharaan barang
instalasi laboratorium, laporan penilaian karyawan, laporan indikator mutu, laporan
evaluasi program kerja instalasi laboratorium, laporan kebutuhan karyawan, laporan
kejadian K3RS, dll.
3) Laporan Tahunan
Laporan tahunan biasanya dilakukan setiap akhir tahun. Tujuan laporan tahunan ini untuk
mengevalusi seluruh laporan harian dan bulanan sehingga dapat dilihat total kegiatan
yang berlangsung dalam pelayanan laboratorium sehingga dapat dilakukan tindak lanjut
dari evaluasi laporan tahunan ini. Laporan tahunan kegiatan pelayanan laboratorium
dapat berupa rekapitulasitotal pasien yang melakukan pemeriksaan hematologi, kimia
klinik, urnalisa, feaces, bakteriologi, elektrolit dll, rekapitulasi laporan total keluhan
pasien, rekapitulasi indikator mutu, dll.
4) Laporan pemeriksaan
a) Tanggung jawab managemen untuk membuat format hasil :
Managemen laboratorium harus membuat format laporan hasil pemeriksaan. Format
laporan dan cara mengkomunikasikannya kepada pemakai harus ditentukan dengan
mendiskusikannya dengan pengguna jasa laboratorium.
b) Penyerahan hasil tepat waktu
Managemen laboratorium ikut bertanggung jawab atas diterimanya hasil pemeriksaan
kepada orang yang sesuai dalam waktu yang disepakati.
c) Komponen laporan hasil pemeriksaan
Hasil harus dapat dibaca tanpa kesalahan dalam tulisan, dan dilaporkan kepada orang
yang diberi wewenang untuk menerima dan menggunakan informasi medis. Laporan
setidaknya harus mencakup hal – hal berikut :
 Identifikasi dari pemeriksaan yang jelas dan tidak ragu – ragu, termasuk prosedur
pengukuran bila perlu
 Identifikasi laboratorium yang menerbitkan laporan
 Identifikasi khas dan bila mungkin lokasi pasien serta tujuan dari laporan
 Nama atau identitas khas lain dari pemohon dan alamat pemohon
 Tanggal dan waktu pengumpulan sampel primer, apabila tersedia dan relevan
dengan pelayanan pasien, serta waktu penerimaan oleh laboratorium
 Tanggal dan waktu penerbitan laporan. Jika tidak tercantum pada laporan, tanggal
dan waktu penerbitan laporan harus dapat diperoleh dengan segera bila diperlukan
 Bila dapat digunakan, hasil pemeriksaan dilaporkan dalam unit Standar
Internasional atau telusur hingga unit Standar Internasional
 Interval acuan biologis, apabila dapat digunakan
 Interpretasi hasil, apabila sesuai
 Identifikasi dari petugas yang diberi wewenang mengeluarkan hasil
 Apabila mungkin, tandatangan atau otorisasi dari petugas yang memeriksa atau
menerbitkan laporan

Ditetapkan di : Tilamuta

Pada tanggal : 10 Januari 2018


DIREKTUR
-35-

dr. Rahmawaty Dai, MARS


Nip. 19780803 200501 2 009

Anda mungkin juga menyukai