Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
RSUD Tani dan Nelayan Kab. Boalemo sebagal Rumah Sakit yang
mengemban Visi menjadi pilihan utama dalam pelayanan kesehatan yang unggulan
dengan misi menyediakan pelayanan pasien yang unggul sesuai dengan kebutuhan
semua pelanggan harus mampu menjabarkan dan menjalankan Vlsi dan misi yang
ada dalam operasional keseharian.
Unit Housekeeping sebagal satah satu unit di RSUD Tani dan Nelayan Kab.
Boalemo yang berada di bawah menjadi salah satu ujung tombak dalam pencapaian
Vlsi dan Misi Perusahaan terutama dalam pelayanan yang bersifat umum, kesan
pertama yang akan muncul dan perlu dibentuk dari para pengguna jasa Medis dan
non Medis di RSUD Tani dan Nelayan Kab. Boalemo adalah bagaimana kebersihan-
kerapihan-keindahan Ruangan terjaga dengan balk, bagaimana keteraturan penataan
di dalam dan luar ruangan, bagaimana rasa nyaman selama berada di RSUD Tani
dan Nelayan Kab. Boalemo terciptakan, bagaimana kebutuhan barang-barang umum
terpenuhi, bagaimana keluarga pasien mendapatkan pelayanan Akomodasi yang
berkualitas dan bagaimana setiap event dan kegiatan dapat terwujudkan dengan baik
adalah hal-hal krusial yang harus diciptakan dan dijaga standard kualitasnya sétiap
saat, untuk itulah Unit housekeeping hadir untuk dàpat mengakomodir segala
kebutuhan diãtas agar dapat menunjang pelayanan utama di RSUD Tani dan Nelayan
Kab. Boalemo.

B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Sebagal acuan dalam penyusunan kebijakan, prosedur dan segata proses di
bidang Pelayanan Unit Housekeeping di RSUD Tani dan Nelayan Kab.
Boalemo.
2. Tujuan Khusus
a. Menciptakan dan menjaga kebersihan, kerapihan, keindahan dan
kenyamanan di seluruh area RSUD Tani dan Nelayan Kab. Boalemo baik
di dalam gedung maupun di Iuar gedung.
b. Memastikan terpenuhinya seluruh kebutuhan barang-barang Rumah
Tangga untuk seluruh Unit di RSUD Tani dan Nelayan Kab. Boalemo.
c. Menyediakan dan mengatur sarana berupa sarana Akomodasi keluarga
pasien dan Ruangan untuk penyelenggaraan Event yang berkualitas di
RSUD Tani dan Nelayan Kab. Boalemo.

C. Ruang Lingkup Pelayanan


1. Planning
a. ldentifikasi Kebutuhan pelayanan Unit Housekeeping dan seluruh Unit di
RSUD Tani dan Nelayan Kab. Boalemo
b. Penyusunan pedoman Unit Housekeeping
c. Pengorganisasian
d. Penyusunan kebijakan dan prosedur di bidang Pelayanan unit
Housekeeping
e. Koordinasi déngan seluruh unit di RSUD Tani dan Nelayan Kab. Boalemo.
2. Action
a. Pelaksanaan pelayanan penangan Kebersihan area.
b. Pelaksanaan Penyiapan Kebutuhan Auditorium untuk penyelenggaraan
Event.
c. Pelaksanaan pelayanan kebutuhan Rumah Tangga Seluruh Unit Di RSUD
Tani dan Nelayan Kab. Boalemo.
3. Monitoring
a. Data Program General Cleaning, Data Program Desinfeksi Ruangan, Data
Program
b. Pembersihan Perlengkapan dan area lain, Data Program Pembersihan
Kaca Team Kaca
c. Gedung, Data Program Perawatan Taman.
d. Occupancy.
e. Evént Chart.
f. Laporan Pemakaian Barang.
4. Evaluation
a. Pencapaian Program minimal 80%.
b. Evaluasi Penyelenggaraan event.
c. Perbandingan anggaran dan Realisasi
5. Continuous Improvement
Langkah-Iangkah perbaikan yang dilakukan terhadap temuan kekurangan hasil
Evaluasi dan seluruh pelayanan
6. VlSI, MIS!
a. Vlsi Unit Housekeeping
Menjadi Ujung tombak tercapainya Vlsi bagi RSUD Tani dan Nelayan Kab.
Boalemo dengan terciptanya Image yang positif di Masyarakat sebagai
Rumah Sakit yang Bersih, Nyaman, Hijau dan Hygienis.
b. Misi Unit Housekeeping
1) Memberikan Produk pelayanan dibagian umum secara cepat,tepat dan
berkualitas
2) Melakukan Inovasi dalam menciptakan dan mempertahankan suasana
yang Bersih, Nyaman, Hijau dan Hygienis

D. Batasan Operasional

E. Landasan Hukum
1. Undang Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2. Undang Undang Republik Indonesia No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
3. Undang Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga
kerjaan
4. Undàng Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung
5. KEP MEN Kesehatan RI no 1204/MENKES/SK/X/2004: Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Berikut ini adalah kualifikasi SDM di unit kerja Rawat intensif kelas , adapun
daftar kualifikasi ketenagaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

No. Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi Jumlah Tenaga


Kepala
1.
Ruangan

2. Anggota

B. Distribusi Ketenagaan
Pengaturan tenaga kerja di unit House Keeping RSUD berdasarkan Tenaga
kerja di unit House Keeping saat ini berjumlah 3 Yang memegang tanggung jawab
sebagai berikut :
1. Kepala Ruangan : 1 Orang
2. Anggota : 1 Orang
3. Admistrasi : 1 Orang
Masalah kebersihan Rumah Sakit ditangani oleh pihak ketiga dengan jumlah 33 orang
cleaning service dan 1 supervisor.
Tenaga kerja di instalasi House Keeping
1. Kepala Ruangan : Senin s.d Jumat dimulai pukul 08.00 – 16.30
2. Anggota : Senin s.d Jumat dimulai pukul 08.00 – 16.30
3. Administrasi : Senin s.d Sabtu dimulai pukul 08.00 – 14.00

C. Pengaturan Jaga
RSUDTN Kab. Boalemo merupakan Rumah Sakit yang beroperasional selama
11 jam sehari untuk melayani masyarakat umum. Karyawan bekerja secara shift
dengan waktu kerja yang di atur secara mandiri oleh unit kerja house keeping.
Adapun untuk tata tertib jam kerja adalah sebagai berikut :
1) Batas keterlambatan karyawan maksimal 15 menit dari dimulainya jadwal shift.
2) Apabila keterlambatan melebihi batas toleransi yang diberikan, maka karyawan
tersebut akan mendapat evaluasi kedisiplinan dari atasan langsung.
3) Apabila terjadi keterlambatan secara terus menerus, akan diberikan surat
peringatan.
4) Izin meninggalkan pekerjaan maksimal 1 jam dalam 1 hari kerja atas
persetujuan Kepala Ruangan/supervisor.
Pengaturan tenaga kerja di House Keeping, berdasarkan shift di bawah ini:
a) Kepala Ruangan dan anggota
 Senin – Jumat : 08.00 – 16.30
b) Karyawan Shift
 Senin – Minggu
o Shift I : 06.00 – 12.00
o Shift II : 12.00 – 17.00
c) Administrasi
 Senin – Sabtu : 08.00 – 14.00
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang

B. Standar Fasilitas
1. Kantor & Gudang
a. Kantor Housekeeping
Unit Housekeeping RSUD Tani dan Nelayan belum kantor/tempat yang
tetap dan masih menumpang di Gedung CSSD.
b. Gudang Housekeeping.
Unit House keeping RSUD Tani dan Nelayan memiliki gudang dan ini.
dipergunakan untuk menyimpan barang-barang kebutuhan operasional
sehari-hari rumah sakit seperti tissue, sabul, dli. Untuk gudang tempat
penyimpanan bahan-bahan dan perlengkapan kebersihan disimpan dalam
gudang terpisah yang dikelola oleh cleaning service.
Dalam penyelenggaraan gudang mi, unit house keeping juga bertanggurig
jawab untuk mengawasi gudang cleaning service, terutama dalam aspek
keselamatan.
2. Peralatan dan Perlengkapan
a. Peralatan dan Bahan Pembersih
1) Cleaning Supplies / Chemical
a. Antiseptic Chemical untuk Lantai, dan permukaan.

- Antiseptic khusus Desinfeksi Ruangan.


- Stripping Agent untuk pengangkat lapisan di lantal
- Glass Cleaner untuk Pembersih Kaca & Jendela Coating Agent
untuk pelapis Lántai

Alat Pembersih Jendela.


Alat Pembersih Kaca

 Janitor Trolley Trolley untuk Alat-alat dan chemical


 Sarung tangan karet: Pelindung Tangan saat pembersihan dilakukan
 Sapu lidi tangkai: Pembersihan Halaman
 Sapu injuk: penyapuan lañtai
 Kanebo: Media penyerap air setelah pembersihan
 Floor Squeegess : Aalat penarik genangan air di lantai
 Rack Ball : Alat pembersih debu dan sarang laba-laba di plafon
 Dust pan : alat pengangkat kotoran setelah selesai menyapu
 Sikat nilon tangan : alat pembersih lantai terutama dipergunakan di
kamar mandi
 Sikat nilon tangkai: pembersih lantai terutama dipergunakan di
kamar mandi
 Warning sign : Tanda peringatan lantal sedang di bersihkan ataupun
area yang lainnya
 Ember Standar: Penampung Air dan Chemical
 Tangga 2 meter : Alat Bantu pembersihan di ketinggian


 Auto stop untuk Alat Pengaman Tim Kaca Gedung
 Double Bucket Penampung Air dan Chemical
 Sub Trolley.
 Cangkul : Mat pencangkul tanah.
 Linggis : Mat menggali tanah.
 Gunting Rumput: Mat menggunting runiput.
 Gunting Stek : Mat memeotong tanaman.
 Gunting Pangkas: Mat pemangkas Tanam

 Mesin potong rumput: Pemotong Rumput halaman



b. Peralatan Komunikasi
Dipergunakan sebagal sarana berhubungan antar Team Leader, Supevisor
Cleaning Service, House keeping RSUD Tani Dan Nelayan yang berkaitan
dengan permintaan — permintaan khususnya untuk pembersihan di area
baik clan House keeping RSUD TANI DAN NELAYAN maupun dan Unit-
unit, berikut mi alat komunikasi yang tersedia.
1) Telepon
Dapat dilakukan ruangan ke ruangan untuk permintaan pelayanan
pembersihan dan lain-lain menghubungi 167 (House Keeping) mulai jam
06.00 — 17.00

2) pesawat Telepon
Dipergunakan apabila ada permintaan dan Unit-unit pengguna dimana
Ruangan House keeping telah tutup dan Ruangan Cleaning Service
tidak ada Dokumen-dokumen terkait pelayanan kebersihan
1) MCP ( Master Cleaning Program)
Adalah Program perencanaan pekerjaan yang di buat dalam 1 tahun
yang di uraikan kembali ke dalam Periodik Work Control Chart
2) Inspection Report Common Area ( Lobby, Condor & Lift)
Adalah sebagai alat kontrol dan dokumentasi pekerjaan di area umum,
seperti (Lobby, Konidor dan lift) yang di buat oleh Team. Leader!
Supervisor Cleaning, Service Kontraktor.
3) Inspection Report External Building (Hige Rise)
Adalah sebagai alat kontrol dan dokumentasi pekeijaan di area luar
gedung yang di buat oleh Team Leader! Supervisor Cleaning Service
Kontraktor.
4) Inspection Report Carpark! Basement
Adalah sebagal alatkontrol dan dokumenasi pekerjaan di area parkir I
Basment yang di buat oleh Team Leader! Supervisor Cleaning Service
kontraktor.
5) Inspection Report Office
Adalah sebagal alat kontrol dan dokumentasi pekeqaan di area kantor
yanf di buat oleh Team Leader! Supervisor Cleaning Service kontraktor
6) Inspection Report Toilet
Adalah sebagai alat kontrol dan dokumentasi pekerjaan di area toilet dan
dibuat oleh Team Leader! Supervisor Cleaning Service Kontraktor.
7) Inspection Report Patient Room !Ruang Perawatan.
Adalah sebagai alat kontrol dan dokumentasi pekerjaan di area wang
rawat map yang di bust oleh Team Leader! Supervisor Cleaning Service
kontraktor;
8) Inspection Report Ruang Khusus dan Operasi
Adalah sebagai alat kontrol dan dokumentasi pekerjaan di area ruangan
khusus seperti ICIJ I HCU I CVCU dan OK, yang di buat oleh Team
Leader! Supervisor Cleaning Service kontraktor.
9) Inspection report Land Scape
Adalah sebagai alat kontrol dan dokumentasi pekerjaan di area taman
yang di buat oleh Team Leader I Supervisor Cleaning Service kontraktor.
10) WCL (Working Checklist)
Adalah sebagai alat untuk mendokumentasikan pekerjaan periodik.
11) Room Attendent report
Adalah sebagai alat untuk mendokumentasikan peketjaan di area wang
rawat map yang di buat oleh operator cleaner.
12) Room Attendent & Publik Area report
Adalah sebagai alat untuk mendokumentasikan pekerjaan di area wang
kantor atau di area umurn yang di bust oleh operator cleaner.
13) Checklist Toilet
Adalah sebagai alat kontrol kebersihan untuk area toilet yang di isi oleh
Team Leader/ I Supervisor Cleaning Service kontraktor.
14) Check list Pembersihan Toilet
Adalah sebagai alat untuk mendokumentasikan pekerjaan di area toilet
yang di buat oleh operator cleaner.
15) Checklist Sampah.
Adalah sebagai alat untuk mendokumentasikan pekeijaan team Sub
dalam melakukan pengambilan dan pembuangan sampah yang di buat
oleh operator sub.
16) BAPP (Berita Acara Penyelesaian Pekeijaan)
Format Berita acara telah selesainya pekerjaan Cleaning Service
Koritraktor selama I Bulan.
17) PK ( Penilaian Kualitas)
Adalah sebagai alat untuk mendokumentasikan basil penilaian dari
kinerja Cleaning Service Kontraktor.
18) Voice of Customer.
Adalah pendapat Costumer sebagai tolak ukur pelayanan kebersihan di
tiap. tiap unit
19) Action Note.
Adalah sebagai alat untuk mendokumentasikan pekerjaan jika ada hal
yang dilakukan di luar kontrak , dan pekerjaàn tersebut di lakukan atas
permintaan klien.
20) House Keeping Checklist -
Adalah sebagal dokumentasi dan basil pemeriksaandan monitoring di
semua area yang dilakukan bersama antara Manager Housekeeping
dan Supervisor Cleaning, Service kontraktor
b. Dokurnen-dokumen terkalt pelayanan auditorium
1) Event Chart. Format yang berfungsi untuk memantau penggunaaan
Auditorium
2) Auditorium Reservation Form (Format yang diisi oleh Penyewa
Auditorium dalam penyelenggaraan acara disana untuk dapat
dipergunakan sebagai acuan dalam berbagal pelayanan yang ada
dalam event ,diisi oleh penyewa dan diterima oleh Head of GA serta
disetujui oleh Direktur selanjutnya di CC kan ke Wadir Keuangan
c. Dokumen-dokumen terkait pelayanan barang rumah tangga
1) Form Permintaan Barang (PB ) format yang dipakal untuk melakukan
pemiintaan barang dan unit —unit ke HK mauopun HK ke unit yang
lainnya (Logistik)
2) Form Permintaan Pembelian AlatlBaranglJasa ( PPAT) Format yang
dipakai untuk melakukan permintaan pembelian barang yang diajukan
oleh unit Housekeeping ke Unit Purchasing RSUD TANI DAN NELAYAN
form ditaridatangani pengguna sampai Wadir bagi pembelian yang
sifatnya Cito hams ditandatangani oleh Direktur.
3) Form Permintaan barang adalah format yang dipakai saat penerimaan-
barang dail
4) Logistik RSUD TANI DAN NELAYAN ke Unit Housekeeping.
5) Permintaan uang cash Format untuk melakukan permintaan uang untuk
pembelian
6) barang yang kosong ataupun tidak di stok yang sifatnya urgent
7) Kartu Stok barang adalah format yang dipakai sebagai kontrol keluar
masuk barang
8) di Housekeeping, diisi setiap ada pengeluaran dan pemasukan barang
barn.
9) Laporan Stock Opname adalah format pelaporan basil Stock Opname
yang
10) dilakukan tiap bulannya cc sampai ke Internal Audit
11) Anggaran & Reabisasi Pengeluaran Baiang : Format yang berfungsi
sebagai kontrol
12) Budgeting Barang di Housekeeping.
13) Lost & Found Tag : Format untuk penemuan Barang di area RSUD TANI
DAN NELAYAN milik tamu/pasien

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Cleaning
1. Kebijakan Terkait Pelayanan Kebersihan
Unit Housekeeping di RSUD TANI DAN NELAYAN adalah unit yang berada di
bawah Departemen Housekeeping dan Laundry bertanggung jawab dalam
pengelolaan kebersihan, kerapihan dan keindahan semua area balk di dalam
ruangan berupa wang rawat map, wang khusus, rawatjalan, Farmasi,
Radiologi, Offices serta wangan-ruangan yang berada didalam gedung Iainnya,
maupun di luar gedung seperti halaman dan pertamanan.
a. Pelayanan kebersihan dilakukan selama 24 jam sehan 7 han selama
seminggu agar kebersihan dapat di handling sebaik mungkin, karena
kekotoran akan timbul dan datang setiap saat pula selama 24 jam.
b. Pembersihan area baik yang didalam gedung maupun diluar hams
mengacu pada Prosedur Tetap yang ada, dilakukan minimal 2 (dua ) kali
dalam sehani untuk tiap-tiap area serta dapat dilakukan pembersihan lagi
apabila di lapangan tenlihat memerlukan pembersihan utang, ataupun ada
permintaan, khusus untuk area taman dan kaca di ketinggian dibuatkan
program khusus setiap bulan agar area yang dibersihkan dapat tercover
dengan baik dengan standard bersih, kering, rapih, tidak berbau dan
hygienes.
c. Pengambilan sampah di ruangan-ruangan oleh tenaga cleaner dilakukan
pada saat melakukan pembersihan, berdasarkan permintaan serta apabila
tempat sampah sudah terii 213 dan penurunan dan janitor dilakukan
minimal sebanyak 3 kati setiap harinya agar area terbebas dan sampah.
d. Pengelolaan kebersihan hams mengedepankan aspek pengendalian infeksi
nosokomial di rumah sakit seperti bahan pembersih hams mengandung
Desinfektan yang baik yang mampu membunuh kuman, bakteri maupun
virus (ada Material Safety Data Sheet nya), program-program pembersihan
hams ada dan dibuat balk yang sifatnya tahunan, bulanan,mingguan
maupun harlan.
e. Unit Housekeeping RSUD TANI DAN NELAYAN dikepalai oleh seorang
Housekeeping Supervisor dan dibantu oleh Housekeeping staff dan
Housekeeping Administration serta Landscape Staff, untuk pelaksana
kebersihan area dilakukan kerjasama dengan Outsourcing dengan system
kontrak per tahun.
f. Operator pelaksana Kebersihan area disediakan oleh pihak Outsourcing
sesuai dengan Kontrak yang ada, tenbagi dan beberapa section
diantaranya Cleaner Ruangan, Cleaner Public area, team kaca Gedung,
team sub, Gardener, Team Leader sebagal pengawas bersama Supervisor
yang semuanya tertuang dalam kóntrak kerja. Jam kenja dibagi sesuai
dengan kebutuhan operasional tiap section yang ada.
g. Penyediaan peralatan maupun bahan pembersih dilakukan oleh Outsorcing
hams memenuhi untuk kegiatan operasional kebersihan Rumah Sakit,
jenisjenisnya Tertuang dalam Kontrak kerja yang ada.
h. Setiap akhir bulan fihak RSUD TANI DAN NELAYAN akan melakukan
penilaian kuabitas keija serta benita acara penyelesaian pekerjaan kepäda
fihak outsoucing. Outsourcing hams menyerahkan bukti Berita acara
penyelesaian pekerjaan disertai dengan Form Penilaian Kualitas untuk diisi
oleh pihak Rumah Sakit sebagai Evaluasi terhadap kineqa Outsourcing
dalam melaksanakan kegiatan pembensihan area Rumah Sakit.
2. Teknik Pembersihan
Kebersihan pengelolaan kebersihan area salah satunya juga ditentukan oleh
ketepatan teknik pembersihan, hal mi mutlak dikuasai dan diterapkan secara
tepat di lapangah, salah dalam penerapan teknik pembersihan mengakibatkan
benda dan area yang dibersihkan bukannya bersih akan tetapi malah menjadi
wsdak dan kotor akibatnya biaya baru akan timbul untuk perbaikan kerusakan
yang ada.
Beberapa teknik pembersihan yang ada antara lain;
 Dusting : teknik pembersihan yang dilakukan untuk mengangkat dan
menghilangkan kotoran, debu, noda di berbagai permukaan menggunakan
Dry Cloth ataupun Feather Duster
 Damp Dusting : teknik pembersihan yang dilakukan untuk mengangkat dan
menghilangkan kotoran, debu, noda di berbagal permukaan menggunakan
Damp Cloth (Lap Lembab) yang dicelupkan terlebih dahulu ke air ataupun
larutan Chemical tertentu untuk proses penghilangan berbagai kotoran
serta proses Disinfeksi Kimiawi untuk membunuh mikroorganisme yang
mewgikan
 Sweeping: Teknik pembersihan yang dilakukan untuk mengangkat kotoran
I debu pada permukaan lantai yang kering dengan menggunakan Flat Mop
atau lobby Duster ataupun Broom
 Mopping : Teknik pembersihan yang dilakukan untuk mengangkat kotoran I
noda tanah pada lantal .baik lantai yang kering tetapi ncdanya melekat
ataupun lantal yang basah
 Glasssweeping : Teknik pembrsihan yang dilakukan untuk mengangkat
kotoran pada permukaan kaca balk di kaca biasa yang terjangkau maupun
di area ketinggian atau area yang tidak teijangkau oleh cleaner.
 Brushing: Teknik pembersihan yang dilakukan untuk mengangkat kotoran
pada permukaan lantai yang nodanya sulit dihilangkan dengan cam
Sweeping maupun Mopping. Brushing dilakukan baik dengan Sikat Biasa
maupun dengan menggunakan mesin Polisher
 Jet Spraying : Teknik pembersihan yang dilakukan untuk mengangkat
kotoran pada permukaan lantal yang cakupannya luas seperti area parker
dan halaman mempergunakan media air dan Mesin Jet Sprayer
 Polishing : Teknik pembersihan yang dilakukan untuk mengkilapkan barang
I bahan yang terbuat dan stainless seperti kran air, handle bath, handle
pintu, trolley dli.
 Spotting : Teknik pembersihan untuk mengangkat kotoran atau noda yang
sudah meresap lebih dalam dail permukaan atas sehingga tidak bisa
dibersihkan dengan Dusting I Damp dusting biasa dengan mempergunakan
Scouring Pad! Tapas serta Cleaning Supplies lain.
 Removing Conweb: Membersihkan Plafon I Ceiling dari kotoran terutama
sarang laba-laba dengan Feather Duster. -
 Dry Buffing : mengangkat kotoran di permukaan lantai terutama
marmer,granit untuk mengkilapkan iantai dan mengangkat sisa endapan
kotoran yang menempel dengan mesin Polisher.
 Stripping: Mengangkat kotoran dan noda yang menyebabkan permukaan
lantai kusam dengan menghilangkan lapisan pelindung (Coating ) atas
lantai marrner dan Granit
 Crystalization: Proses selanjutnya yang hams dilakukan setelah Stripping
untuk membenkan lapisan pelindung ulang ( Coating ) permukaan lantai
maimer I Granit untuk hasil yang bersih dan mengkilap ( Shining)
 Cold Fogging : Proses pengembunan ke udara dengan menggunakan
mesin ULV dan cairan Disinfektan
 Pemupukan : Pemberian nutrisi dan vitamin ke tanaman
 Penyiangan : Pencabutan gulma I rumput har untuk mengurangi
penggunaan makanan oleh tanaman dlluar tanaman utama.
 Pendangiran : Penggemburan tanah pada area sekeliling tanaman dengan
pola tertentu
 Penyiraman : Pemberian air ke tanaman sehingga mempermudah
penyerapan makanan
 Peyemprotan Pemberian obat I insektisida ke tanaman dengan tujuan untuk
membasmi hama supaya tidak menghambat pertumbuhan tanaman
tersebut
 Pemangkasan Pemotongan daun I ranting tanaman yang bertujuan untuk
mempercepat petumbuhan daun I ranting barn
 Penanaman : Penempatan tanaman barn pada area tertentu
 Peyularnan : Penanaman tanaman pengganti sesuai dengan kebutuhan
 Pengelisan : Perapihan pada area pinggiran rumput
 Pencangkokan : Pemngembangbiakan tanaman dengan cara mengambit
bagian dan tanaman induk
 Penyetekan : Pengembangbiakan tanaman dengan cara memotong bagian
dan tanaman induk
 Okulasi: Pengembangbiakan tanaman dengan cara menempelkan tanaman
barn pada bagian dan tanaman induk
 Pembibitan : Pengembangbiakan dengan cara penanaman benih I atau biji
tanaman tertentu
3. Program Khusus
a. General Cleaning Program.
Program yang dimaksudkan untuk melakukàn pembersihan secara detail
untuk mencegah penumpukan noda dan kotoran yang akan sulit
dihilangkan, dibuat tiap butan dengan Indikator mutu pencapaian sebesar
80 % mengingat selama operasional pelayanan 20 % adatah aspek
kemungkinan tidak dapat dilakukan pengerjaan karenia tingkat BOR,
Permintaan khusus ataupun sebab-sebab tainnya.
b. Program Desinfeksi Ruangan
Program untuk Mengetiminir kemungkinan timbulnya koloni dan
mikroorganisme yang merugikan di ruangan agar ruangan selatu terjarnin
hygienitasnya,dibuat per bulan dengan lhdikator mutu pencapaian sebèsar
75 % méngingat selama operasional pelayanan 25 % adalah aspek
kemungkinan tidak dapat dilakukan pengerjaan karena tingkat BOR,
Permintaan khusus ataupun sebab-sebab Iainnya.
c. Program Pembersihan Perlengkapan dan area lain
Program yang sasarannya diarahkan untuk menjaga peilengkapan dan
area lain tetap terjaga kebersihan sehingga nilal usia nya lebih panjang
sehingga menghemat biaya investasi ulang dibuat per bulan dengan
Indikator mutu pencapalan sebesar 80 % mengingat selama operasional
pelayanan 20 % adalab aspek kemungkinan tidak dapat ditakukan
pengeiaan karena tingkat BOR,Permintaan khusus ataupun sebab-sebab
lainnya.
d. Program Pembersihan Kaca Team Kaca Gedung.
Program yang dibuat untuk tentaksananya pembersihan kaca di ketingian
gedung yang memiliki tingkat kesulitan. yang tiriggi program dibuat per
bulan dengan Indikator mutu pencapalan sebesar 80 % kondisi normal dan
20 % tidak normal (musim penghujan) mengingat selama operasional
pembersihan penlu diperhitungkan faktorcuaca pada musim penghujan
program ml sutit ditakukan.
e. Program Perawatan Taman.
Taman di RSUD TANI DAN NELAYAN menjadi salah satu fasititas yang
penting untuk menunjang suasana yang nyamarl, asn; sehat dan sejuk
untuk itu program
Ini dibuat untuk dapat memastikan perawatan-pemeliharaan tumbuh
kembang tanaman tetap terjaga dengan balk program yang baik akan
tercapai 80 %.
f. Instruksi Khusus
lnstruksi khusus berasal dan Unit-unit pengguna, Housekeeping RSUD
TANI DAN NELAYAN,serta Manajemen RSUD TANI DAN NELAYAN
berupa pengerjaanpengerjaan pembersihan yang sifatnya perlu
didahulukan sesegera mungkin seperti;
1) Tumpahan,ceceran dan bahan berbahaya dan lnfeksius di lantai,dinding
dan lain-lain di area RSUD TANI DAN NELAYAN khususnya area-area
seperti OK, ICU, Rawat map, Delivery, Pe,ina, Hemodialisa dan lain-lain
.sesuai SOP yang ada.
2) Tindakan-tindakan Medis yang diiakukan yang peiiu didahulukan
pembersihannya, seperti seteiah tindakan operasi, proses melahirican
dan lain-lain.
3) Kegiatan di Area RSUD TANI DAN NELAYAN yang beñsiko terhadap
keselamatan dan kesehatan kerja dan Ungkungan yang perlu
penanganan pembersihan sesegera seperti adanya pengejaan
perbaikan di area yang telah selesai dilakukan Maintenance dli.
4) Pengerjaan lnstruksi khusus - instruksi khusus tersebut diatas hams
dilakukan dengan cara menunda terlebih dahulu pengerjaan
rutin,periodik dan dilakukan oleb petugas di area tersebut serta apabila
diperlukan ditambah dad area area yang lainnya
5) lnstruksi khusus diluar kategori—kategori diatas dan unit-unit pengguna
hams dikoordinasikan terlebih dahulu dengan unit Housekeeping RSUD
TANI DAN NELAYAN nintuk pengalih tugasan petugas Cleaning Service
di Area.
4. Pelayanan Pembersihan di area-area
a. Unit Rawat map, Rawat Jalan, Hemodialisa, Endoscopy, Rehabilitasi
Medik:
a) Pembersihan dilakukan minimal 2 kali sehari,atau lebih sesuai
kebutuhan.
b) Permintaan pembersihan tambahan dapat dilakukan melaiui permintaan
ke Operator Cleaning Service, Team Leader Cleaning Service,
Supervisor dan Manager.
c) Bahan pembersih yang digunakan hams yang mengandung Disinfektan
terutama proses Damp Dusting dan Mopping.
d) Cara-cara pembersihan hams dihindari yang menebarkan debu ( hams
e) menggunakan Flat Mop)
f) Diiakukan General Cleaning dan Disinfeksi ( sesual jadwal program
yang ada)
b. Unit Intensif dan khusus: OK, ICU, isolasi, NICU, Kamar Jenazati;
a) Pembersihan diiakukan minimal 2 kali sehan, atau lebih sesuai
kebutuhan.
b) Permintaan pembersihan tambahari dapat dilakukan melaiui permintaan
ke Operator Cleaning Service, Team Leader Cleaning Service,
c) Supervisor dan Manager.
d) Bahan pembersih yang digunakan hams yang mengandung Disinfektan
terutama proses Damp Dusting dan Mopping.
e) Cara-cara pembersihan hams dihindari yang menebarkan debu (hams
menggunakan Flat Mop) kecuali kamar Jenazah dapat mempergunakan
f) Broom dan Dust Pan
g) Dilakukan General Cleaning dan Disinfeksi (sesuai jadwal program yang
ada)

BAB V
LOGISTIK
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
BAB VII

A. Pengertian
Keselamatan pasien (pasient safety) merupakan suatu sistem dimana rumah
sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi: assessment
risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tidak lanjutnya
serta implementasi solusi untuk menimbulkan timbulnya resiko. Sistem tersebut
diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya
dilakukan.

B. Tujuan
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya kejadian tidak di harapkan (KTD) di rumah sakit.
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.
Tatalaksana Keselamatan Pasien

KESELAMATAN KERJA
BAB VIII

A. Identifikasi Resiko Keselamatan


1. Resiko keselamatan pasien
a. Tergelincir saat ada proses pembersihan
b. Terpapar cairan kimia pembersih
c. Terkontaminasi
2. Resiko Keselamatan Staf
a. ertusuk jarum yang terbawa dalam plastik sampah yang tidak semestinya
b. Terjatuh saat pembersihan
c. ergeIincir saat pembersihan
d. Terpapar bahan infeksius I kimia

B. Manajemen Resiko dl Unit Housekeeping


Bekerja sama dengan Tim K3RS, Komite Keselamatan Pasien & Manajemen
Resiko Klinis, dan Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (KPPI).
1. Pemakaian alat pellndung diri
Pemakaian alat pelindung din disesuaikan dengan kebutuhan sesuat jenis
aktiviitas yang dilakukan balk oleh staf maupun pasten! Pengunjung
Ketentuan diatur dalam peraturan pelaksanaan yang dikeluarkan oleh tim
K3RS, KPPI, KKP-MRK serta masing-masing departemen terkait.
2. Prosedur Keselamatan
a. Universal precaution (cuci tangan dsb)
b. Disiphn Pemakaian APD di setiap aktivitas Operasional sesuai kebutuhan
c. Selalu menempatkan peralatan dan perlengkapan secara rapih saat
pengerjaan.
d. Pastikan Alat bantu pembersthan seperti tangga, terkunci sebelum
dipergunakan
e. Pastikan Tall pengaman,Tangga Kapal dan Body Hamest telah slap
dipergunakan.
f. Selalu menggunakan Sarung tangan dan masker saat bekerja dengan
cairan kimia pembersih saat pencàmpuran,proses memasukkan ke sprayer
serta penggunaan di lapangan
g. Cuci dan kenngkan peralatan dan perlengkapan selesai dipergunakan ,
tempatkan pada tempatnya semula secara rapih dan teratur
3. Markal Signage
a. Wet Sign Floor
Tanda yang hams dipasang saat Cleaner melakukan Mopping
(pengepelan) Lantai agar orang-orang yang lalu lalang dapat berhati-hati
saat melewati area yang sedang adapengeqaan
b. Taft Pembatas merah-Biru
Dipasang di area sebagai pembatas pengeijaan Cleaner agar sebagian
area rnasih dapat dilalui oleh pengguna jalan.
c. Cleaning In Progress Sign
Tanda yang digantung di depan pintu ruangan saat sedang ada
pembersihan,temtama dipergunakan saat ada pengeraan Desifeksi
Ruangan agar mencegah orang masuk ke dalam ruangan yang sedang ada
pengerjaan
4. Pelatihan
Seluruh staf housekeeping, baik outsourcing maupun staf RSUD Tani dan
Nelayan Kab. Boalemo diberikan pelatihan mengenai keselamatan balk untuk
dirinya maupun untuk pasienlpengunjung Pelatihan tersebut dapat dibenkan
sebagai bagian dan onentasi umum, orientasi khusus housekeeping maupun
pelatihan safety/keselamatan lainnya

BAB IX
PENGENDALIAN MUTU
BAB X
PENUTUP
Pedoman pelayanan House Keeping di RSUD Tani dan Nelayan ini diharapkan
dapat menjadi panduan bagi seluruh petugas pemberi layanan yang
menyelenggarakan pelayanan House Keeping. Oleh karena itu, rumah sakit
diharapkan akan terus mengembangkan pelayanan sesuai dengan ketentuan
pedoman standar House Keeping sesuai dengan situasi dan kondisi yang kondusif
bagi setiap program pengembangan layanan House Keeping di RSUD Tani dan
Nelayan.
Sedangkan untuk kelancaran setiap pelaksanaan pelayanan di House Keeping
perlu adanya penjabaran dari pedoman pelayanan dengan penyusunan prosedur
tetap di unit layanan House Keeping sehingga hambatan dalam menjalankan
pelaksanaan pelayanan bisa diminimalkan.

Anda mungkin juga menyukai