PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
RSUD Tani dan Nelayan Kab. Boalemo sebagal Rumah Sakit yang
mengemban Visi menjadi pilihan utama dalam pelayanan kesehatan yang unggulan
dengan misi menyediakan pelayanan pasien yang unggul sesuai dengan kebutuhan
semua pelanggan harus mampu menjabarkan dan menjalankan Vlsi dan misi yang
ada dalam operasional keseharian.
Unit Housekeeping sebagal satah satu unit di RSUD Tani dan Nelayan Kab.
Boalemo yang berada di bawah menjadi salah satu ujung tombak dalam pencapaian
Vlsi dan Misi Perusahaan terutama dalam pelayanan yang bersifat umum, kesan
pertama yang akan muncul dan perlu dibentuk dari para pengguna jasa Medis dan
non Medis di RSUD Tani dan Nelayan Kab. Boalemo adalah bagaimana kebersihan-
kerapihan-keindahan Ruangan terjaga dengan balk, bagaimana keteraturan penataan
di dalam dan luar ruangan, bagaimana rasa nyaman selama berada di RSUD Tani
dan Nelayan Kab. Boalemo terciptakan, bagaimana kebutuhan barang-barang umum
terpenuhi, bagaimana keluarga pasien mendapatkan pelayanan Akomodasi yang
berkualitas dan bagaimana setiap event dan kegiatan dapat terwujudkan dengan baik
adalah hal-hal krusial yang harus diciptakan dan dijaga standard kualitasnya sétiap
saat, untuk itulah Unit housekeeping hadir untuk dàpat mengakomodir segala
kebutuhan diãtas agar dapat menunjang pelayanan utama di RSUD Tani dan Nelayan
Kab. Boalemo.
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Sebagal acuan dalam penyusunan kebijakan, prosedur dan segata proses di
bidang Pelayanan Unit Housekeeping di RSUD Tani dan Nelayan Kab.
Boalemo.
2. Tujuan Khusus
a. Menciptakan dan menjaga kebersihan, kerapihan, keindahan dan
kenyamanan di seluruh area RSUD Tani dan Nelayan Kab. Boalemo baik
di dalam gedung maupun di Iuar gedung.
b. Memastikan terpenuhinya seluruh kebutuhan barang-barang Rumah
Tangga untuk seluruh Unit di RSUD Tani dan Nelayan Kab. Boalemo.
c. Menyediakan dan mengatur sarana berupa sarana Akomodasi keluarga
pasien dan Ruangan untuk penyelenggaraan Event yang berkualitas di
RSUD Tani dan Nelayan Kab. Boalemo.
D. Batasan Operasional
E. Landasan Hukum
1. Undang Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2. Undang Undang Republik Indonesia No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
3. Undang Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga
kerjaan
4. Undàng Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung
5. KEP MEN Kesehatan RI no 1204/MENKES/SK/X/2004: Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
2. Anggota
B. Distribusi Ketenagaan
Pengaturan tenaga kerja di unit House Keeping RSUD berdasarkan Tenaga
kerja di unit House Keeping saat ini berjumlah 3 Yang memegang tanggung jawab
sebagai berikut :
1. Kepala Ruangan : 1 Orang
2. Anggota : 1 Orang
3. Admistrasi : 1 Orang
Masalah kebersihan Rumah Sakit ditangani oleh pihak ketiga dengan jumlah 33 orang
cleaning service dan 1 supervisor.
Tenaga kerja di instalasi House Keeping
1. Kepala Ruangan : Senin s.d Jumat dimulai pukul 08.00 – 16.30
2. Anggota : Senin s.d Jumat dimulai pukul 08.00 – 16.30
3. Administrasi : Senin s.d Sabtu dimulai pukul 08.00 – 14.00
C. Pengaturan Jaga
RSUDTN Kab. Boalemo merupakan Rumah Sakit yang beroperasional selama
11 jam sehari untuk melayani masyarakat umum. Karyawan bekerja secara shift
dengan waktu kerja yang di atur secara mandiri oleh unit kerja house keeping.
Adapun untuk tata tertib jam kerja adalah sebagai berikut :
1) Batas keterlambatan karyawan maksimal 15 menit dari dimulainya jadwal shift.
2) Apabila keterlambatan melebihi batas toleransi yang diberikan, maka karyawan
tersebut akan mendapat evaluasi kedisiplinan dari atasan langsung.
3) Apabila terjadi keterlambatan secara terus menerus, akan diberikan surat
peringatan.
4) Izin meninggalkan pekerjaan maksimal 1 jam dalam 1 hari kerja atas
persetujuan Kepala Ruangan/supervisor.
Pengaturan tenaga kerja di House Keeping, berdasarkan shift di bawah ini:
a) Kepala Ruangan dan anggota
Senin – Jumat : 08.00 – 16.30
b) Karyawan Shift
Senin – Minggu
o Shift I : 06.00 – 12.00
o Shift II : 12.00 – 17.00
c) Administrasi
Senin – Sabtu : 08.00 – 14.00
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
1. Kantor & Gudang
a. Kantor Housekeeping
Unit Housekeeping RSUD Tani dan Nelayan belum kantor/tempat yang
tetap dan masih menumpang di Gedung CSSD.
b. Gudang Housekeeping.
Unit House keeping RSUD Tani dan Nelayan memiliki gudang dan ini.
dipergunakan untuk menyimpan barang-barang kebutuhan operasional
sehari-hari rumah sakit seperti tissue, sabul, dli. Untuk gudang tempat
penyimpanan bahan-bahan dan perlengkapan kebersihan disimpan dalam
gudang terpisah yang dikelola oleh cleaning service.
Dalam penyelenggaraan gudang mi, unit house keeping juga bertanggurig
jawab untuk mengawasi gudang cleaning service, terutama dalam aspek
keselamatan.
2. Peralatan dan Perlengkapan
a. Peralatan dan Bahan Pembersih
1) Cleaning Supplies / Chemical
a. Antiseptic Chemical untuk Lantai, dan permukaan.
Auto stop untuk Alat Pengaman Tim Kaca Gedung
Double Bucket Penampung Air dan Chemical
Sub Trolley.
Cangkul : Mat pencangkul tanah.
Linggis : Mat menggali tanah.
Gunting Rumput: Mat menggunting runiput.
Gunting Stek : Mat memeotong tanaman.
Gunting Pangkas: Mat pemangkas Tanam
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Cleaning
1. Kebijakan Terkait Pelayanan Kebersihan
Unit Housekeeping di RSUD TANI DAN NELAYAN adalah unit yang berada di
bawah Departemen Housekeeping dan Laundry bertanggung jawab dalam
pengelolaan kebersihan, kerapihan dan keindahan semua area balk di dalam
ruangan berupa wang rawat map, wang khusus, rawatjalan, Farmasi,
Radiologi, Offices serta wangan-ruangan yang berada didalam gedung Iainnya,
maupun di luar gedung seperti halaman dan pertamanan.
a. Pelayanan kebersihan dilakukan selama 24 jam sehan 7 han selama
seminggu agar kebersihan dapat di handling sebaik mungkin, karena
kekotoran akan timbul dan datang setiap saat pula selama 24 jam.
b. Pembersihan area baik yang didalam gedung maupun diluar hams
mengacu pada Prosedur Tetap yang ada, dilakukan minimal 2 (dua ) kali
dalam sehani untuk tiap-tiap area serta dapat dilakukan pembersihan lagi
apabila di lapangan tenlihat memerlukan pembersihan utang, ataupun ada
permintaan, khusus untuk area taman dan kaca di ketinggian dibuatkan
program khusus setiap bulan agar area yang dibersihkan dapat tercover
dengan baik dengan standard bersih, kering, rapih, tidak berbau dan
hygienes.
c. Pengambilan sampah di ruangan-ruangan oleh tenaga cleaner dilakukan
pada saat melakukan pembersihan, berdasarkan permintaan serta apabila
tempat sampah sudah terii 213 dan penurunan dan janitor dilakukan
minimal sebanyak 3 kati setiap harinya agar area terbebas dan sampah.
d. Pengelolaan kebersihan hams mengedepankan aspek pengendalian infeksi
nosokomial di rumah sakit seperti bahan pembersih hams mengandung
Desinfektan yang baik yang mampu membunuh kuman, bakteri maupun
virus (ada Material Safety Data Sheet nya), program-program pembersihan
hams ada dan dibuat balk yang sifatnya tahunan, bulanan,mingguan
maupun harlan.
e. Unit Housekeeping RSUD TANI DAN NELAYAN dikepalai oleh seorang
Housekeeping Supervisor dan dibantu oleh Housekeeping staff dan
Housekeeping Administration serta Landscape Staff, untuk pelaksana
kebersihan area dilakukan kerjasama dengan Outsourcing dengan system
kontrak per tahun.
f. Operator pelaksana Kebersihan area disediakan oleh pihak Outsourcing
sesuai dengan Kontrak yang ada, tenbagi dan beberapa section
diantaranya Cleaner Ruangan, Cleaner Public area, team kaca Gedung,
team sub, Gardener, Team Leader sebagal pengawas bersama Supervisor
yang semuanya tertuang dalam kóntrak kerja. Jam kenja dibagi sesuai
dengan kebutuhan operasional tiap section yang ada.
g. Penyediaan peralatan maupun bahan pembersih dilakukan oleh Outsorcing
hams memenuhi untuk kegiatan operasional kebersihan Rumah Sakit,
jenisjenisnya Tertuang dalam Kontrak kerja yang ada.
h. Setiap akhir bulan fihak RSUD TANI DAN NELAYAN akan melakukan
penilaian kuabitas keija serta benita acara penyelesaian pekerjaan kepäda
fihak outsoucing. Outsourcing hams menyerahkan bukti Berita acara
penyelesaian pekerjaan disertai dengan Form Penilaian Kualitas untuk diisi
oleh pihak Rumah Sakit sebagai Evaluasi terhadap kineqa Outsourcing
dalam melaksanakan kegiatan pembensihan area Rumah Sakit.
2. Teknik Pembersihan
Kebersihan pengelolaan kebersihan area salah satunya juga ditentukan oleh
ketepatan teknik pembersihan, hal mi mutlak dikuasai dan diterapkan secara
tepat di lapangah, salah dalam penerapan teknik pembersihan mengakibatkan
benda dan area yang dibersihkan bukannya bersih akan tetapi malah menjadi
wsdak dan kotor akibatnya biaya baru akan timbul untuk perbaikan kerusakan
yang ada.
Beberapa teknik pembersihan yang ada antara lain;
Dusting : teknik pembersihan yang dilakukan untuk mengangkat dan
menghilangkan kotoran, debu, noda di berbagai permukaan menggunakan
Dry Cloth ataupun Feather Duster
Damp Dusting : teknik pembersihan yang dilakukan untuk mengangkat dan
menghilangkan kotoran, debu, noda di berbagal permukaan menggunakan
Damp Cloth (Lap Lembab) yang dicelupkan terlebih dahulu ke air ataupun
larutan Chemical tertentu untuk proses penghilangan berbagai kotoran
serta proses Disinfeksi Kimiawi untuk membunuh mikroorganisme yang
mewgikan
Sweeping: Teknik pembersihan yang dilakukan untuk mengangkat kotoran
I debu pada permukaan lantai yang kering dengan menggunakan Flat Mop
atau lobby Duster ataupun Broom
Mopping : Teknik pembersihan yang dilakukan untuk mengangkat kotoran I
noda tanah pada lantal .baik lantai yang kering tetapi ncdanya melekat
ataupun lantal yang basah
Glasssweeping : Teknik pembrsihan yang dilakukan untuk mengangkat
kotoran pada permukaan kaca balk di kaca biasa yang terjangkau maupun
di area ketinggian atau area yang tidak teijangkau oleh cleaner.
Brushing: Teknik pembersihan yang dilakukan untuk mengangkat kotoran
pada permukaan lantai yang nodanya sulit dihilangkan dengan cam
Sweeping maupun Mopping. Brushing dilakukan baik dengan Sikat Biasa
maupun dengan menggunakan mesin Polisher
Jet Spraying : Teknik pembersihan yang dilakukan untuk mengangkat
kotoran pada permukaan lantal yang cakupannya luas seperti area parker
dan halaman mempergunakan media air dan Mesin Jet Sprayer
Polishing : Teknik pembersihan yang dilakukan untuk mengkilapkan barang
I bahan yang terbuat dan stainless seperti kran air, handle bath, handle
pintu, trolley dli.
Spotting : Teknik pembersihan untuk mengangkat kotoran atau noda yang
sudah meresap lebih dalam dail permukaan atas sehingga tidak bisa
dibersihkan dengan Dusting I Damp dusting biasa dengan mempergunakan
Scouring Pad! Tapas serta Cleaning Supplies lain.
Removing Conweb: Membersihkan Plafon I Ceiling dari kotoran terutama
sarang laba-laba dengan Feather Duster. -
Dry Buffing : mengangkat kotoran di permukaan lantai terutama
marmer,granit untuk mengkilapkan iantai dan mengangkat sisa endapan
kotoran yang menempel dengan mesin Polisher.
Stripping: Mengangkat kotoran dan noda yang menyebabkan permukaan
lantai kusam dengan menghilangkan lapisan pelindung (Coating ) atas
lantai marrner dan Granit
Crystalization: Proses selanjutnya yang hams dilakukan setelah Stripping
untuk membenkan lapisan pelindung ulang ( Coating ) permukaan lantai
maimer I Granit untuk hasil yang bersih dan mengkilap ( Shining)
Cold Fogging : Proses pengembunan ke udara dengan menggunakan
mesin ULV dan cairan Disinfektan
Pemupukan : Pemberian nutrisi dan vitamin ke tanaman
Penyiangan : Pencabutan gulma I rumput har untuk mengurangi
penggunaan makanan oleh tanaman dlluar tanaman utama.
Pendangiran : Penggemburan tanah pada area sekeliling tanaman dengan
pola tertentu
Penyiraman : Pemberian air ke tanaman sehingga mempermudah
penyerapan makanan
Peyemprotan Pemberian obat I insektisida ke tanaman dengan tujuan untuk
membasmi hama supaya tidak menghambat pertumbuhan tanaman
tersebut
Pemangkasan Pemotongan daun I ranting tanaman yang bertujuan untuk
mempercepat petumbuhan daun I ranting barn
Penanaman : Penempatan tanaman barn pada area tertentu
Peyularnan : Penanaman tanaman pengganti sesuai dengan kebutuhan
Pengelisan : Perapihan pada area pinggiran rumput
Pencangkokan : Pemngembangbiakan tanaman dengan cara mengambit
bagian dan tanaman induk
Penyetekan : Pengembangbiakan tanaman dengan cara memotong bagian
dan tanaman induk
Okulasi: Pengembangbiakan tanaman dengan cara menempelkan tanaman
barn pada bagian dan tanaman induk
Pembibitan : Pengembangbiakan dengan cara penanaman benih I atau biji
tanaman tertentu
3. Program Khusus
a. General Cleaning Program.
Program yang dimaksudkan untuk melakukàn pembersihan secara detail
untuk mencegah penumpukan noda dan kotoran yang akan sulit
dihilangkan, dibuat tiap butan dengan Indikator mutu pencapaian sebesar
80 % mengingat selama operasional pelayanan 20 % adatah aspek
kemungkinan tidak dapat dilakukan pengerjaan karenia tingkat BOR,
Permintaan khusus ataupun sebab-sebab tainnya.
b. Program Desinfeksi Ruangan
Program untuk Mengetiminir kemungkinan timbulnya koloni dan
mikroorganisme yang merugikan di ruangan agar ruangan selatu terjarnin
hygienitasnya,dibuat per bulan dengan lhdikator mutu pencapaian sebèsar
75 % méngingat selama operasional pelayanan 25 % adalah aspek
kemungkinan tidak dapat dilakukan pengerjaan karena tingkat BOR,
Permintaan khusus ataupun sebab-sebab Iainnya.
c. Program Pembersihan Perlengkapan dan area lain
Program yang sasarannya diarahkan untuk menjaga peilengkapan dan
area lain tetap terjaga kebersihan sehingga nilal usia nya lebih panjang
sehingga menghemat biaya investasi ulang dibuat per bulan dengan
Indikator mutu pencapalan sebesar 80 % mengingat selama operasional
pelayanan 20 % adalab aspek kemungkinan tidak dapat ditakukan
pengeiaan karena tingkat BOR,Permintaan khusus ataupun sebab-sebab
lainnya.
d. Program Pembersihan Kaca Team Kaca Gedung.
Program yang dibuat untuk tentaksananya pembersihan kaca di ketingian
gedung yang memiliki tingkat kesulitan. yang tiriggi program dibuat per
bulan dengan Indikator mutu pencapalan sebesar 80 % kondisi normal dan
20 % tidak normal (musim penghujan) mengingat selama operasional
pembersihan penlu diperhitungkan faktorcuaca pada musim penghujan
program ml sutit ditakukan.
e. Program Perawatan Taman.
Taman di RSUD TANI DAN NELAYAN menjadi salah satu fasititas yang
penting untuk menunjang suasana yang nyamarl, asn; sehat dan sejuk
untuk itu program
Ini dibuat untuk dapat memastikan perawatan-pemeliharaan tumbuh
kembang tanaman tetap terjaga dengan balk program yang baik akan
tercapai 80 %.
f. Instruksi Khusus
lnstruksi khusus berasal dan Unit-unit pengguna, Housekeeping RSUD
TANI DAN NELAYAN,serta Manajemen RSUD TANI DAN NELAYAN
berupa pengerjaanpengerjaan pembersihan yang sifatnya perlu
didahulukan sesegera mungkin seperti;
1) Tumpahan,ceceran dan bahan berbahaya dan lnfeksius di lantai,dinding
dan lain-lain di area RSUD TANI DAN NELAYAN khususnya area-area
seperti OK, ICU, Rawat map, Delivery, Pe,ina, Hemodialisa dan lain-lain
.sesuai SOP yang ada.
2) Tindakan-tindakan Medis yang diiakukan yang peiiu didahulukan
pembersihannya, seperti seteiah tindakan operasi, proses melahirican
dan lain-lain.
3) Kegiatan di Area RSUD TANI DAN NELAYAN yang beñsiko terhadap
keselamatan dan kesehatan kerja dan Ungkungan yang perlu
penanganan pembersihan sesegera seperti adanya pengejaan
perbaikan di area yang telah selesai dilakukan Maintenance dli.
4) Pengerjaan lnstruksi khusus - instruksi khusus tersebut diatas hams
dilakukan dengan cara menunda terlebih dahulu pengerjaan
rutin,periodik dan dilakukan oleb petugas di area tersebut serta apabila
diperlukan ditambah dad area area yang lainnya
5) lnstruksi khusus diluar kategori—kategori diatas dan unit-unit pengguna
hams dikoordinasikan terlebih dahulu dengan unit Housekeeping RSUD
TANI DAN NELAYAN nintuk pengalih tugasan petugas Cleaning Service
di Area.
4. Pelayanan Pembersihan di area-area
a. Unit Rawat map, Rawat Jalan, Hemodialisa, Endoscopy, Rehabilitasi
Medik:
a) Pembersihan dilakukan minimal 2 kali sehari,atau lebih sesuai
kebutuhan.
b) Permintaan pembersihan tambahan dapat dilakukan melaiui permintaan
ke Operator Cleaning Service, Team Leader Cleaning Service,
Supervisor dan Manager.
c) Bahan pembersih yang digunakan hams yang mengandung Disinfektan
terutama proses Damp Dusting dan Mopping.
d) Cara-cara pembersihan hams dihindari yang menebarkan debu ( hams
e) menggunakan Flat Mop)
f) Diiakukan General Cleaning dan Disinfeksi ( sesual jadwal program
yang ada)
b. Unit Intensif dan khusus: OK, ICU, isolasi, NICU, Kamar Jenazati;
a) Pembersihan diiakukan minimal 2 kali sehan, atau lebih sesuai
kebutuhan.
b) Permintaan pembersihan tambahari dapat dilakukan melaiui permintaan
ke Operator Cleaning Service, Team Leader Cleaning Service,
c) Supervisor dan Manager.
d) Bahan pembersih yang digunakan hams yang mengandung Disinfektan
terutama proses Damp Dusting dan Mopping.
e) Cara-cara pembersihan hams dihindari yang menebarkan debu (hams
menggunakan Flat Mop) kecuali kamar Jenazah dapat mempergunakan
f) Broom dan Dust Pan
g) Dilakukan General Cleaning dan Disinfeksi (sesuai jadwal program yang
ada)
BAB V
LOGISTIK
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
BAB VII
A. Pengertian
Keselamatan pasien (pasient safety) merupakan suatu sistem dimana rumah
sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi: assessment
risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tidak lanjutnya
serta implementasi solusi untuk menimbulkan timbulnya resiko. Sistem tersebut
diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya
dilakukan.
B. Tujuan
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya kejadian tidak di harapkan (KTD) di rumah sakit.
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.
Tatalaksana Keselamatan Pasien
KESELAMATAN KERJA
BAB VIII
BAB IX
PENGENDALIAN MUTU
BAB X
PENUTUP
Pedoman pelayanan House Keeping di RSUD Tani dan Nelayan ini diharapkan
dapat menjadi panduan bagi seluruh petugas pemberi layanan yang
menyelenggarakan pelayanan House Keeping. Oleh karena itu, rumah sakit
diharapkan akan terus mengembangkan pelayanan sesuai dengan ketentuan
pedoman standar House Keeping sesuai dengan situasi dan kondisi yang kondusif
bagi setiap program pengembangan layanan House Keeping di RSUD Tani dan
Nelayan.
Sedangkan untuk kelancaran setiap pelaksanaan pelayanan di House Keeping
perlu adanya penjabaran dari pedoman pelayanan dengan penyusunan prosedur
tetap di unit layanan House Keeping sehingga hambatan dalam menjalankan
pelaksanaan pelayanan bisa diminimalkan.