Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Keselamatan Pasien dan Keselamatan
Kesehatan Kerja dalam KeperawatanYang Diampu Oleh Ibu Made Sumarwati, MN
Disusun oleh :
Baju pelindung yang disediakan Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta adalah:
1. Pakaian kerja
Pakaian kerja atau baju pelindung digunakan untuk melindungi seluruh
atau sebagian tubuh, antara lain dari cairan tubuh, cairan bahan kimia, cairan
terkontaminasi. Pakaian kerja yang terbuat dari bahan-bahan yang bersifat
isolasi seperti bahan dari katun dapat juga dari plastik.
2. Apron
Apron pelindung yang ada di rumah sakit jumlahnya hanya terbatas,
digunakan pada instalasi radiologi. Apron ini digunakan oleh pekerja untuk
melindungi terhadap sinar pengion.
e. Alat Pelindung Kaki
Alat pelindung kaki yang tersedia di Rumah Sakit adalah sepatu steril yang
digunakan oleh petugas yang bekerja di ruang bedah, laboratorium, ICU, ruang
isolasi, dan ruang otopsi, juga tersedia safety boots (karet) untuk melindungi kaki
dan bagian lainnya dari benda-benda keras, benda tajam, logam/kaca, kontak
dengan arus listrik.
f. Alat Pelindung Mata
Penyediaan alat pelindung mata seperti kacamata keselamatan ini sifatnya
pinjaman dari bagian PK3 dan inventaris bagian unit kerja tertentu. Alat pelindung
mata digunakan untuk melindungi mata dari resiko paparan gas, uap, debu, atau
udara terkontaminasi atau beracun, korosi atau yang bersifat rangsangan.
g. Alat Pelindung Telinga
Di beberapa Rumah Sakit tersedia 2 (dua) jenis alat pelindung telinga yaitu
ear muff dan ear plug. Jenis alat pelindung telinga ini jumlahnya terbatas dan
jarang digunakan kecuali di unit kerja yang terdapat intensitas kebisingannya
seperti dibagian binatu, dapur, dan gedung genset-boiler.
h. Alat Pelindung Lainnya
Alat pelindung yang lain yang ada conthnya di Rumah Sakit Dr. Sardjito
misalnya safety belt, tali pengaman. Jumlah alat pelindung ini hanya terbatas dan
jarang digunakan. Alat ini digunakan pada waktu bekerja di ketinggian.
C. Syarat Alat Pelindung Diri
Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh APD agar dalam
pemakaiannya dapat memberikan perlindungan yang maksimal. Menurut ILO (1989)
dari beberapa kriteria dasar yang harus dipenuhi oleh semua jenis peralatan pelindung,
maka hanya dua yang terpenting yaitu:
1. Apapun sifat dan bahayanya, peralatan atau pakaian harus memberikan cukup
perlindungan terhadap bahaya tersebut.
2. Peralatan atau pakaian harus ringan dipakainya dan awet dan membuat rasa kurang
nyaman sekecil mungkin, tetapi memungkinkan mobilitas, penglihatan dan
sebagainya yang maksimum.
D. Peraturan Perundang – undangan Alat Pelindung Diri
Berdasarkan UU No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja menyebutkan
bahwa ditetapkan syarat keselamatan kerja adalah memberikan perlindungan para
pekerja. Pengusaha wajib menyediakan APD bagi pekerja atau buruh ditempat kerja.
Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) atau
standar yang berlaku (Permenakertrans RI No. 8 tahun 2010).
Kewajiban dalam penggunaan APD di tempat kerja yang mempunyai resiko
terhadap timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja telah diatur didalam Undang-
undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Pasal-pasal yang mengatur
tentang penggunaan APD antara lain (Gultom 2018) :
a) Pasal 3 ayat 1 sub f, menyebutkan bahwa ”Dengan peraturan perundangan
ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk memberikan alat-alat pelindung
diri pada pekerja”.
b) Pasal 9 ayat 1 sub c, menyebutkan bahwa ”Pengurus diwajibkan menunjukkan dan
menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang, alat–alat pelindung diri bagi
tenaga kerja yang bersangkutan”.
c) Pasal 12 sub b, menyebutkan bahwa ”Dengan peraturan perundangan diatur
kewajiban dan atau hak tenaga kerja untuk, memakai alat-alat pelindung diri yang
diwajibkan”.
d) Pasal 14 sub c, menyebutkan bahwa ”Pengurus diwajibkan menyediakan secara
cuma-cuma, semua alat pelindung diri yang diwajibkan pada tenaga kerja yang
berada di bawah pimpinannya dan menyediakan bagi setiap orang lain yang
memasuki tempat kerja tersebut, disertai dengan petunjuk-petunjuk yang diperlukan
menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli-ahli keselamatan kerja”.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat Pelindung Diri (APD) adalah seperangkat alat keselamatan yang digunakan
oleh pekerja untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya dari kemungkinan
adanya pemaparan potensi bahaya lingkungan kerja terhadap kecelakaan dan penyakit
akibat kerja. APD yang sering dijumpai di RS antara lain berupa sarung tangan,
masker, google (kacamata pelindung), face shield (pelindung wajah), dan juga jubah.
APD digunakan sesuai indikasinya dari tiap-tiap jenis APD.
B. Saran
Tenaga kesehatan dalam instasi rumah sakit diharapkan dapat mematuhi SOP
dalam rumah sakit khususnya dalam penggunaan APD. Pihak rumah sakit juga
diharapkan dapat melakukan sosialisasi kepada seluruh tenaga kesehatan untuk
melindungi diri dari infeksi agen patogen.
DAFTAR PUSTAKA
Gultom, R. 2018, Analisis Penggunaan Alat Pelindung Diri ( APD ) dalam Keselamatan dan
Kesehatan Kerja ( K3 ) Proyek Kontruksi di PT . Eka Paksi Sejati . Studi Kasus : Proyek
Kontruksi untuk Pemboran Sumur EksploirasiTitanum ( TTN-001 ) Daerah Aceh
Tamiang, vol. 3, no. 1.
Harwanti, N. 2009, ‘Perlindungan Bagi Tenaga Kerja Di Instalasi’, PEMAKAIAN ALAT
PELINDUNG DIRI DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN BAGI TENAGA
KERJA DI INSTALASI RAWAT INAP I RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA, p. 47.
Nurmalia, D., Ulliya, S., Neny, L. & Hartanty, A.A. 2019, Gambaran Penggunaan Alat
Pelindung Diri oleh Perawat di Ruang Perawatan Rumah Sakit, vol. 2, no. 1, pp. 45–53.
Priarti Megawanti 2017, ‘Hubungan budaya organisasi dan kepuasan kerja’, Formatif, vol. 1,
no. 48, pp. 26–38.