Anda di halaman 1dari 9

Lembar Kerja Praktikum Kimia Farmasi Dasar 2018

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM


Konsultasi Konsultasi Konsultasi Konsultasi Nilai
Penilaian Pre-test
ke-1*) ke-2*) ke-3*) ke-4*) Laporan Akhir
 Pemahaman teori Lulus / Gagal Lulus / Gagal Lulus / Gagal Lulus / Gagal
 Kesesuaian skema kerja Lulus / Gagal Lulus / Gagal Lulus / Gagal Lulus / Gagal
 Kesesuaian form data pengamatan Lulus / Gagal Lulus / Gagal Lulus / Gagal Lulus / Gagal
Nilai Pre-test 100 90 80 60
Keterangan : *) lingkari salah satu pilihan yang sesuai
** )lingkari salah satu nilai terakhir waktu konsultasi

JUDUL PRAKTIKUM
………………………………………………………

KELOMPOK .....
NAMA NIM

DOSEN JAGA PRAKTIKUM: ...............................................................

LABORATORIUM KIMIA FARMASI


JURUSAN FARMASI
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
2018

Page 1 of 9
Lembar Kerja Praktikum Kimia Farmasi Dasar 2018

SKEMA KERJA
(Tuliskan skema kerja praktikum yang akan dilakukan secara singkat dan jelas dalam bentuk
diagram alir. Maksimal 1[satu] halaman)

Page 2 of 9
Lembar Kerja Praktikum Kimia Farmasi Dasar 2018

FORM DATA PENGAMATAN


1. Dekantasi dan Filtrasi Bubuk Kapur
Kelarutan Pengendapan Kondisi Residu
Pembeda Tidak Tidak
Keruh Mengendap Banyak Sedikit
Keruh Mengendap
Filtrasi -  -  - 

Dekantasi  -  -  -

2. Rekristalisasi Garam Dapur


Warna Bentuk
Pembeda
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
Putih Putih Butiran
Garam Kristal
kotor Bersih Kasar
Dapur

3. Sublimasi Kamper
Sebelum Sublimasi Setelah Sublimasi
Pembeda
Warna Bentuk Warna Bentuk

Kamper Putih Padat Putih Krtistal

4. Ekstraksi Larutan I2 Berwarna


Pembeda Warna Kelarutan
Kuning
Aquades + I2 Larut
Kecoklatan
2 Warna ( Ungu Tidak Larut
Aquades + I2 dibawah, Coklat Terbentak 2
+ Kloroform diatas ) Fase

5. Absorpsi Larutan Berwarna + Karbon Aktif

Pembeda Warna Endapan


Larutan berwarna
Coklat Keruh Tidak Ada
sebelum dekantansi
Larutan Berwarna Coklat Kehitaman Ada
setelah dekantasi

Page 3 of 9
Lembar Kerja Praktikum Kimia Farmasi Dasar 2018

6. Kromatografi Tinta Spidol


Perlakuan Warna Setelah
Hasil
Warna
Volume Tinta Spidol
metano dicelupkan ke
air awal Etanol
Suhu tetesan
Merah Merah Pudar
destilasi pertama

7. Destilasi ( Campuran Air + Metanol )

Page 4 of 9
Lembar Kerja Praktikum Kimia Farmasi Dasar 2018

Page 5 of 9
Lembar Kerja Praktikum Kimia Farmasi Dasar 2018

Pembahasan
1. Reaksi Asam Basa ( Percobaan I )

Berdasarkan hasil praktikum, jenis reaksi yang terjadi pada percobaan pertama
ini adalah reaksi asam basa. Percobaan ini menggunakan indikator asam basa yaitu
indikator PP ( Fenolftalein ) ( Chang, 2010 ). Reaksi kimia yang terjadi pada tiga
tabung reaksi pada saat praktikum :

Reaksi kimia pada tabung reaksi I : HCI + NaOH NaCI + H2O


Reaksi kimia pada tabung reaksi II : CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O
Reaksi kimia pada tabung reaksi III : NaOH + NaOH

Pada reaksi kimia dalam tabung reaksi I dan II, larutan HCI dan CH3COOH yang s
emula awalnya bening ketika ditambahkan indikator PP, warnanya tidak berubah atau
tidak mengalami perubahan warna karena Indikator PP jika dalam suasana asam atau
trayek pH <8,3 maka tidak akan mengalami perubahan warna. Setelah itu larutan HCI
yang telah ditetesi oleh indikator PP itu ditambahkan larutan NaOH, dimana dalam
reaksi kimia tersebut tidak mengalami perubahan warna atau tetap bening. Hal ini
terjadi karena larutan larutan HCI adalah larutan asam kuar dan NaOH adalah larutan
basa kuat ketika direaksikan dalam air maka akan terbentuk garam yang netral,
dimana indikator PP dalam suasana atau kondisi netral tidak akan mengalami
perubahan warna ( bening ). Untuk yang larutan CH3COOH yang sudah ditambahkan
indikator PP, ketika ditambahkan larutan NaOH larutan tersebut mengalami
perubahan warna menjadi merah muda sedikit keungungan. Hal ini terjadi karena
ketika CH3COOH yang merupakan larutan asam lemah ketika direaksikan dengan
NaOH yang merupakan larutan basa kuat akan menghasilkan CH3COONa dan H 2O.
CH3COONa itu adalah garam yang bersifat basa kuat, karena ketika dihidrolisis akan
menghasilkan anion CH3COO- sama kation Na+. CH3COO- ketika direkasikan dengan
H2O atau air akan mengahasilkan CH3COOH dan OH-, sementara Na + tidak berekasi
dengan H2O. Sehingga OH- lah yang menyebabkan garam bersifat basa itu adalah
OH-. Dengan demikian yang menyebabkan larutan CH3COONa berubah warna
menjadi merah muda sedikit keunguan. Hal ini sesuai dengan literature bahwa
indikator PP akan berubah warna menjadi merah muda pada kondisi atau suasana
basa.Untuk larutan NaOH pada tabung reaksi 3, ketika ditambahkan indikator PP
menghasilkan perubahan warna karena merupakan basa kuat (Riyanto & Ari, 2009 ).

2. Reaksi Metatesis ( Percobaan IV )


Berdasarkan hasil praktikum, jenis reaksi yang terjadi pada percobaan IV ini
adalah reaksi metatesis. Dimana reaksi metatesis adalah reaksi yang terjadi karena
adanya perpindahan ion ( kation dan anion ) antara 2 senyawa ( Chang, 2003 ). Reaksi
yang terjadi :
K2CrO4 + 2HCI 2KCI + H2CrO4
Kuning Orange

K2CrO4 + 2NaOH 2KOH + Na2CrO4


Kuning Kuning

Page 6 of 9
Lembar Kerja Praktikum Kimia Farmasi Dasar 2018

K2Cr2O7 + 2HCI 2KCI + H2Cr2O7


Orange Orange

K2Cr2O7 + 2NaOH 2KOH + Na2Cr2O7


Orange Kuning

Pada percobaan K2CrO4 dalam suasana asam warnanya berubah menjadi


orange. Sedangkan dalam kondisi basa, tidak terjadi perubahan warna. Sebaliknya,
K2Cr2O7 dalam suasana asam tidak terjadi perubahan warna, sedangkan dalam suasana
basa warnanya berubah menjadi kuning. Hal ini terjadi karena adanya perpindahan ion
H+ dan K+ pada penambahan HCI baik pada larutan K 2CrO4 dan K2Cr2O7. Pada saat
penambahan larutan NaOH, terjadi perpindahan antara ion K+ dengan ion Na+ pada
saat ditetesi di larutan K2CrO4 dan K2Cr2O7.. Sedangkan yang menjadikan warna
larutan berubah adalah produknya yaitu H2CrO4 dan Na2Cr2O7
( Royadhitama, 2013 ).

Page 7 of 9
Lembar Kerja Praktikum Kimia Farmasi Dasar 2018

Kesimpulan
(Tuliskan kesimpulan dengan singkat dan jelas

1. Pembuatan larutan adalah suatu cara mempelajari cara pembuatan larutan dari
bahan cair atau padat dengan konsentrasi tertentu.
2. Pengenceran adalah proses penambahan pelarut ke dalam suatu larutan, yang akan
mengurangi konsentrasi ( molaritas ) larutan tanpa mengubah jumlah mol total zat
terlarut yang terdapat dalam larutan,
3. Konsentrasi dapat dinyatakan dalam beberapa cara , yaitu mol, molaritas ( M ),
molalitas ( m ), normalitas ( N ), % berat, % volum, fraksi mol, ppm, dan ppb.
4. Teknik pembuatan larutan dapat dilakukan dengan cara mencampurkan dua
larutan atau lebih.
5. Menentukan konsentrasi sebuah larutan dapat dilakukan dengan membandingkan
volume konsentrasi dan normalitas sebelum dan sesudah dilarutkan.
6. Teknik pengenceran larutan yang benar adalah dengan mencampur larutan dengan
pelarut murni agar diperoleh volume konsentrasi yang lebih rendah.

Page 8 of 9
Lembar Kerja Praktikum Kimia Farmasi Dasar 2018

Referensi
(Tuliskan referensi yang hanya dikutip dalam lembar kerja / laporan praktikum)

Baroroh, Umi.L.U. 2004 Diktat Kimia Dasar 1. BanjarBaru : Universitas Lambung


Mangkurat
Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia untuk SMA / MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.
Br Adly, J.E. 2000. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jakarta : Binarupa Aksara.

Page 9 of 9

Anda mungkin juga menyukai