Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Sub topik : Ca Kelenjar Getah Bening


Target : 34 orang
Tempat : Instalansi Rawat Jalan (Poli) Rumkit Tk. III Baladhika Husada
Hari/Tanggal : Kamis, 26 September 2019
Waktu : 30 menit,
Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien
Pemberi materi : Kelompok 2

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta dapat mengetahui


konsep penyakit Ca Kelenjar Getah Bening dan penatalaksanaan dirumah setelah
melakukan kemoterapi.

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah diberikan penyuluhan audience dapat :


a. Mengetahui konsep penyakit Ca kelenjar getah bening
b. Mengetahui efek kemoterapi
c. Mengetahui penatalaksanaan efek kemoterapi di rumah

3. Pokok Bahasan

Ca Kelenjar Getah Bening

4. Subpokok Bahasan

a. Mengetahui definisi Ca kelenjar getah bening


b. Mengetahui penyebab Ca kelenjar getah bening
c. Mengetahui tanda dan gejala Ca kelenjar getah bening
d. Mengetahui pencegahan Ca kelenjar getah bening
e. Mengetahui penatalaksanaan Ca kelenjar getah bening
f. Mengetahui efek kemoterapi
g. Mengetahui penatalaksanaan efek kemoterapi dan peran keluarga di rumah

5. Waktu

Waktu yang dibutuhkan untuk penyuluhan adalah 30 menit.

6. Bahan/Alat yang digunakan

a. Booklet
b. Flipchart

7. Model Pembelajaran

a. Jenis model penyuluhan: pertemuan (tatap muka)


b. Landasan Teori: ceramah, dan diskusi
c. Langkah pokok:
1) Menciptakan suasana pendidikan kesehatan yang baik
2) Mengajukan masalah
3) Membuat keputusan nilai personal
4) Mengidentifikasi pilihan tindakan
5) Memberi komentar
6) Menetapkan tindak lanjut

8. Persiapan

Penyuluh mencari referensi (buku, jurnal dan lain-lain) tentang Ca Kelenjar


Getah Bening dan membuat media penyuluhan (booklet).

9. Kegiatan Pendidikan Kesehatan


No Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
1. Penyajian Pelaksanaan 30 menit
a. Menjelaskan pengertian a. Memperhatikan
Ca Kelenjar Getah Bening
1) Menanyakan kepada
peserta mengenai 1) Memberikan
materi yang baru pertanyaan
disampaikan
2) Mendiskusikan bersama 2) Memperhatikan
jawaban yang diberikan dan memberi
tanggapan
b. Menjelaskan penyebab Ca
Kelenjar Getah Bening b. Memperhatikan
1) Menanyakan kepada
peserta mengenai
materi yang baru 1) Memberikan
disampaikan pertanyaan
2) Mendiskusikan bersama
jawaban yang diberikan
2) Memperhatikan
dan memberi
c. Menjelaskan tentang tanggapan
tanda dan gejala Kelenjar
Getah Bening. c. Memperhatikan
1) Menyanykan kepada
peserta mengenai
materi yang baru 1) Memberikan
disampaikan pertanyaan
2) Mendiskusikan
bersama jawaban yang
diberikan 2) Memperhatikan
dan memberi
d. Menjelaskan tentang tanggapan
pencegahan Kelenjar
Getah Bening d. Memperhatikan
1) Menanyakan kepada
peserta mengenai
materi yang baru 1) Memberikan
disampaikan pertanyaan
2) Mendiskusikan bersama
jawaban yang diberikan
2) Memperhatikan
dan memberi
e. Menjelaskan tentang tanggapan
penatalaksanaan Kelenjar
Getah Bening e. Memperhatikan
1) Menanyakan kepada
peserta mengenai
materi yang baru 1) Memberikan
disampaikan pertanyaan
2) Mendiskusikan
bersama jawaban yang
diberikan 2) Memperhatikan
dan memberi
f. Menjelaskan efek tanggapan
kemoterapi
1) Menanyakan kepada f. Memperhatikan
peserta mengenai
materi yang baru 1) Memberikan
disampaikan pertanyaan
2) Mendiskusikan
bersama jawaban yang
diberikan 2) Memperhatikan
dan memberi
g. Menjelaskan tanggapan
penatalaksanaan
kemoterapi dan peran g. Memperhatikan
keluarga di rumah
1) Menanyakan kepada
peserta mengenai 1) Memberikan
materi yang baru pertanyaan
disampaikan
2) Mendiskusikan
bersama jawaban yang 2) Memperhatikan
diberikan dan memberi
tanggapan

10. Evaluasi

a. Prosedur Evaluasi
Peserta penyuluhan menjawab pertanyaan
1) Apa penyebab Ca Kelenjar Getah Bening?
2) Apa saja cara pencegahan Ca Kelenjar Getah Bening?
3) Apa saja efek kemoterap?
4) Bagaimanakah penatalaksanaan Kemoterapi di rumah?
b. Kriteri Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
a) Penyelenggaraan penatalaksanaan promosi kesehatan tentang penyakit
Ca kelenjar getah bening di ruang ……………. RS Baladhika Husada
b) Pengorganisasian penyelenggaraan kegiatan dilakukan sebelum
pelaksanaan.
c) Tersedia lingkungan yang nyaman.
2) Evaluasi Proses
a) Penyuluh dapat menfasilitasi dan meningkatkan pengetahuan peserta terkait
penyakit Ca kelenjar getah bening.
b) Peserta dapat mengikuti pendidikan kesehatan
c) Peserta antusias terhadap kegiatan yang dilakukan.
d) Peserta berpartisipasi dalam kegiatan dengan mengajukan dan menjawab
pertanyaan dengan benar.
e) Proses pendidikan kesehatan Ca kelenjar getahbening.
3) Evaluasi Hasil
a) Peserta memahami materi yang telah disampaikan.
b) Peserta dapat merasakan manfaat pendidikan kesehatan Ca kelenjar getah
bening.
c) Kegiatan pendidikan kesehatan Ca kelenjar getah bening sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai
d) Kehadiran peserta dihitung dengan Adequancy of performance kegiatan

peserta yang hadir


adequancy of performance=
target peserta yang h adir

Kriteria:
i < 50% = peserta tidak mencukupi dan kegiatan dinyatakan tidak
sukses dari segi peserta
ii 50-75% = peserta kurang mencukupi dan kegiatan dinyatakan kurang
sukses dari segi peserta
iii >75% = peserta mencukupi dan kegiatan dinyatakan sukses dari segi
peserta
MATERI
CA KELENJAR GETAH BENING

1. Definisi
Pada tubuh manusia terdapat jaringan limfatik yang terdiri dari kelenjar getah bening
dan saluran getah bening. Kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem
pertahanan tubuh. Ketika tumor ganas menyerang kelenjar getah bening maka akan
menyebabkan terjadinya Ca yang disebut dengan Limfoma (Hospital Authority,
2018). Limfoma merupakan sekumpulan keganasan primer pada kelenjar getah
bening dari jaringan limfoid (KPKN, 2015). Limfoma atau Ca kelenjar Getah Bening
ini ialah tipe Ca yang menyerang sel darah putih dan terkumpul dalam kelenjar getah
bening (Herbalof, 2019).
Limfoma dikelasifikasikan menjadi Limfoma Hodgkin (LH) dan Limfoma non Hodgkin
(LNH). LNH adalah sekumpulan besar keganasan primer kelenjar getah bening,
yang dapat berasal dari limfosit B, T dan terkadang sel NK (KPKN, 2015).
Sedangkan menurut (Kemenkes RI, 2015) LNH merupakan penyakit yang terjadi
karena adanya mutasi DNA pada sel B dan Sel T pada sistem limfatik. LNH
merupakan tumor ganas yang berbentuk padat dan berasal dari jaringan
limforetikular perifer. LH merupakan penyakit yang terjadi karena adanya mutasi sel
B pada sistem limfatik dengan hasil deteksi adanya sel Abnormal Rees-Stenberg
dalam sel Ca.

2. Penyebab
Faktor risiko penyebab berkembangnya limfoma adalah perubahn genetik, infeksi,
radiasi, bahan kimia, dan penyakit pada sistem kekebalan tubuh (Hospital Authority,
2018). Menurut (Kemenkes RI, 2015), beberapa faktor yang meningkatkan risiko
seseorang terkena limfoma adalah:
a. Pernah terpapar virus EBV,
Virus EBV menyebabkan demam kelenjar dan berisiko mengalami LH.
b. Fakto Usia
LH umumnya terjadi pada usia 15-30 tahun dan diatas 55 tahun, sedangkan
LNH akan meingkat seiring bertambahnya usia.
c. Faktor genetik
Orang akan lebih berisiko apabila memiliki anggota keluarga dengan sakit yang
sama
d. Paparan bahan kimia berbahaya seperti herbisidan dan pestisida
e. Sistem imun yang lemah misal seperi mengidap HIV dan menggunakan obat
imunosupresan
Berdasarkan klasifikasi, LH disebabkan karena bebrapa faktor penyebab
diantaranya infeksi virus, faktor keluarga dan dan keadaan imunosupresi (Maya &
Rasmawati, 2017).

3. Tanda dan Gejala


Gejala umum yang biasa dirasakan pasien dengan limfoma antara lain (Kemenkes
RI, 2015):
a. Pembengkakakn pada kelnjar getah bening yang biasanya terjadi pada leher,
ketiak dan lipat paha
b. Menggigil/suhu turun-naik
c. Demam berulang dan keringat berlebih pada malam hari
d. Penurunan berat badan
e. Kehilangan selera makan
f. Kelelahan
g. Sesak napas dan batuk
h. Ruam
i. Pembesaran amandel
j. Sakit kepala
Gejala yang muncul pada LH yaitu pembengkakan menyeluruh kelenjar getah
bening disekujur tubuh: leher, ketiak, dan lipat paha (tidak terasa nyeri),
Sedangkan pada LNH gejala yang muncul yaitu pembesaran kelenjar getah
bening/limfonodus, Pembesaran tonsil dan kelenjar adenoid, limfonodus di leher
dan sekitarnya menjadi kemerahan.

4. Pencegahan
Secara umum, Limfoma disebabkan oleh infeksi dan juga penyakit tertentu. Kondisi
tersebut biasanya dipicu oleh pola hidup tidak sehat. Karena itu menerapkan pola
hidup sehat adalah metode paling efektif untuk mencegah terjadinya Limfoma.
Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk cara mencegah limfoma (Integra,
2018):
a. Perhatikan asupan nutrisi.
b. Rutin berolah raga
c. Cukupi Kebutuhan cairan
d. Jangan merokok dan mengkonsumsi alkohol
e. Istirahat yang cukup.
Salah satu cara pencegahannya adalah dengan mengkonsumsi beberapa makanan,
sayuran dan buah (Integra, 2018):
a. Sayuran dan Buah
Sayuran dan buah mengandung banyak antioksidan. Sebagai contoh, buah dan
sayuran mengandung antioksidan adalah jeruk, apel, pisang, semangka,
blueberry, bayam, wortel, brokoli dan sayuran hijau.
b. Kacang-kacangan
Kacang kedelai merupakan jenis kacang-kacangan yang sangat
direkomendasikan untuk dikonsumsi sebagai makanan pencegah Ca karenazat
isoflavon , zat yang terkandung di dalam kacang kedelai berguna untuk
mencegah Ca. Zat isoflavon ini mampu untuk menghambat perkembangan sel
Ca payudara dengan cara merangsang peningkatan hormon estrogen di dalam
tubuhIkan
Lemak sehat seperti yang ditemukan pada ikan, contohnya pada ikan gabus
sangat bermanfaat bagi penderita limfoma. Lemak sehat seperti yang di
temukan pada ikan, contohnya pada ikan gabus dapat digunakan untuk
meningkatkan daya tahan tubuh dan banyak mengandung protein.
c. Vitamin D
Mengkonsumsi vitamin D juga dapat membantu menjaga kesehatan kelenjar
getah bening anda. Vitamin D muncul untuk mengurangi risiko folikel limfoma
non-Hodgkin. Sebagai contoh makanan yang mengandung Vitamin D adalah
susu, keju dan minyak ikan kod.
d. Vitamin A
Vitamin A pun memiliki peranan penting untuk mendukung kelenjar getah
bening. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam “Journal of Immunology”
pada Februari 2011 vitamin A dapat mengeringkan cairan getah bening disekitar
usus kecil anda. Makanan yang mengandung vitamin A adalah labu, ubi jalar
dan kangkung. Makanan yang memiliki banyak kandungan dari bahan pestisida
sebab juga dapat menimbulkan penyakit Ca.
5. Prognosis
a. LNH
Angka kesintasan 5-tahun keseluruhan menurut SEER berdasarkan data yang
diambil dari 2006 - 2012 untuk LNH adalah 70,7%
b. LH
Stadium penyakit, umur penderita, tipe penyakit secara histopatologik dan
lainnya. Masa bebas penyakit LH setelah 5 tahun terapi yaitu 85% pada stadium I
sampai II, 70% pada stadium IIIA dan 50% pada stadium IIIB dan IV

6. Penatalaksanaan
Pengobatan untuk limfoma terdiri dari kemoterapi, imunoterapi, dan radioterapi
(Hospital Authority, 2018).
a. Kemoterapi
Kemoterapi merupakan pengobatan Ca dengan zat atau obat (sitostatika) yang
berguna untukmembunuh sel Ca. Kemoterapi bertujuan untuk menghambat
proliferasi dan menghancurkan sel Ca melalui berbagai macam mekanismeaksi.
Kemoterapi ini dilakukan untuk proses penyembuhan, kontrol, dan paliatif (R
Nindya & Surarso, 2016).
1) Penyembuhan: kemoterapi untuk menyembuhkan Ca, namun jarang tercapai
karena membutuhkan waktu lama
2) Kontrol: kemoterapi untuk mengontrol Ca. Kemoterapi yang diberikan
memperkecil ukuran sel tumor dan atau menghambat proliferasi dan
metastasis sel Ca.
3) Paliatif: Pemberian kemoterapi untuk mengurangi gejala klinis yang
ditimbulkan oleh Ca. Kemoterapi ini bukan untuk mengobati penyakit Ca itu
sendiri, tetapi untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
b. Radioterapi
Melibatkan penggunaan radiasi berenergi tinggi yang dihasilkan oleh mesin sinar
X untuk membunuh sel-sel Ca pada daerah yang terdampak
c. Imunoterapi: melibatkan penggunaan sel atau antibodi sistem kekebalan tubuh
untuk mengobati Ca.
7. Efek Kemoterapi
Beberapa efek kemoterapi adalah hilangnya nafsu makan rasa mual, sariawan,
rambut rontok, diare, dan infeksi yang terkait dengan rendahnya jumlah sel darah
putih (Hospital Authority, 2018). Efek samping kemoterapi menyebabkan gangguan
pada beberapa fungsi tubuh, seperti (R Nindya & Surarso, 2016):
1. Kelelahan
2. Rambut rontok
3. Memar dan pendarahan mudah
4. Infeksi
5. Anemia (jumlah sel darah merah rendah)
6. Mual dan muntah
7. Sembelit/ diare
8. Perubahan nafsu makan
9. Masalah mulut, lidah, dan tenggorokan seperti luka dan rasa sakit saat
menelan
10. Masalah saraf dan otot seperti mati rasa, kesemutan, dan nyeri
11. Perubahan kulit dan kuku seperti kulit kering dan perubahan warna
12. Perubahan urin dan kandung kemih serta masalah ginjal
13. Perubahan berat badan
14. Penurunan fokus dan konsentrasi

15. Perubahan libido,fungsi seksual dan kesuburan

8. Penatalaksanaan Efek Kemoterapi dan Peran keluarga di Rumah


1. Perubanan fisik dan ketidakseimbangan merupakan efek dari kemoterapi.
Hubungi tenaga kesehatan jika :
a. Demam 100,5 ° F atau lebih besar
b. Memar berdarah yang tidak dapat dijelaskan
c. Menggigil hebat
d. Nyeri/ sakit kepala yang hebat
e. Nafas tersenggal/ kesulitan bernafas
f. Diare yang lama
g. Keluar kotoran/darah ketika BAK
2. Kelelahan merupakan efek samping dari kemoterapi
Kelelahan sapat diatasi dengan :
a. Istirahat yang cukup
b. Membatasi aktivitas
c. Melakukan olahraga ringan untuk meningkatkan energi, seperti yoga/ berjalan
3. Rambut rontok merupakan efek dari kemoterapi.
Rambut rontok biasanya terjadi dalam perawatan pertama kemoterapi, biasanya
sekitar 1-2 bulan. Rambut rontok akan bersifat sementara dan akan tumbuh
kembali setelah perawatan selesai.
4. Infeksi
Kemoterapi dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan
infeksi. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dari infeksi :
a. Cuci tangan secara teratur dengan air dan sabun
b. Menghindari kontak dengan orang yang memiliki infeksi, seperti cacar air atau
flu
c. Melakukan suntik antibiotik untuk mengurangi risiko infeksi

5. Anemia
Kemoterapi menurunkan jumlah sel darah merah yang membawa oksigen ke
seluruh tubuh yang menyebabkan anemia. Gejala anemia antara lain
kelelahan/kekurangan energi, sesak nafas, dan kulit pucat. Cara mencegah
anemia dengan :
a. Makan tinggi zat besi, seperti kacang-kacangan, daging/hati, gandum, sereal
dan sayuran hijau
6. Memar dan berdarah
Kemoterapi mengurangi jumlah trombosit dalam darah. Jumlah tromobosit yang
rendah akan menyebabkan kulit mudah memar, mimisan parah dan gusi
berdarah.
7. Mulut sakit dan teriritasi (mucositis)
Efek dari kemoterapi adalah Mulut sakit dan teriritasi (mucositis) dengan gejala :
a. Mulut terasa pegal seolah makan yang sangat panas
b. Sariawan
c. Ketidaknyamanan saat makan, minum atau berbicara
d. Mulut kering dan bau mulut
e. Indra perasa berkurang
Cara mengatasi mulut sakit dan teriritasi (mucositis) antara lain :
a. Menghindari makanan pedas/asin
b. Mucositis biasanya hilang beberapa minggu setelah selesai kemoterapi
8. Masalah tidur (insomnia)
Efek dari kemoterapi mengalami kesulitan tidur atau terbangun di malam hari dan
tidak dapat tidur kembali (insomnia). Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kualitas tidur :
a. Mengatur waktuteratur untuk bangun dan tidur
b. Bersantai sebelum tidur
c. Gunakan tirai tebal, mengatur pencahayaan dan kebisingan
d. Hindari kafein, alkohol, makanan berat atau olahraga beberapa jam sebelum
tidur
e. Hindari menggunakan HP, melihat TV atau komputer sebelum tidur
9. Masalah seks dan kesuburan
Masalah seks dan kesuburan merupakan efek dari kemoterapi. Ini bisa kembali
setelah perawatn selesai. Selama kemoterapi, harus menghindari kehamilan
karena obat-obatan kemoterapi dapat membahayakan janin. Hal yang bisa
dilakukan dengan menggunakan kontrasepsi kondom.

10. Masalah memori dan konsentrasi


Efek dari kemoterapi salah satunya masalah memori dan konsentrai. Bebrapa
orang memiliki masalah ingatan jangka pendek, konsentrasi dan rentang
perhatian selama kemoterpai, tetapi akan membaik setelah perawatan selesai.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah memori dan
konsentrasi antara lain :
a. Menggunakan catatan yang ditempel di kalender, ponsel
b. Melakukan latihan mental
c. Cukup makan dan istrahat.

Menghubungi tenaga kesehatan, jika memiliki gejala sebagai berikut:

1. Suhu tinggi 38C (100,4F) atau lebih


2. Gemetaran
3. Kesulitan bernafas
4. Sakit dada
5. Gejala mirip flu - seperti nyeri otot dan nyeri 
6. Gusi berdarah atau hidung
7. Berdarah dari bagian tubuh lain yang tidak berhenti setelah memberikan tekanan
selama 10 menit
8. Sariawan yang menghentikan Anda makan atau minum 
9. Muntah yang terus berlanjut meskipun minum obat anti-penyakit
10. Diare 4x/ lebuh dalam sehari.

Peran Keluarga
1. Keluarga sebagai motivator yang memberikan motivasi yang dibutuhakan penderita
untuk memberikan semangat dan dukungan dalam pengobatan
2. Keluarga sebagai edukator wajib memberikan pendidikan kesehatan kepada
penderita dalam menanamkan perilaku sehat, sehingga terjadi perubahan perilaku
seperti yang diharapkan dalam mencapai tingkat kesehatan yang optimal.
3. Keluarga sebagai fasilitator menyediakan dan memberikan sarana yang dibutuhkan
keluarga yang sakit dalam memenuhi kebutuhan untuk mencapai keberhasilan
pengobatan
4. Keluarga memfasilitasi untuk pasien bergabung dengan kelompok pendukung yang
sama-sama menderita Ca
DAFTAR PUSTAKA

Andayana, I.P.G.N.I dan Rasmawati, N.L.M. 2017. Limfoma Hodgkin. Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana.
Herbalof. 2019. Ca Kelenjar Getah Bening.
https://www.academia.edu/19488422/Ca_Kelenjar_Getah_Bening. [Diakses pada
20 September 2019].
Hospital Authority. 2018. Limfoma. www21.ha.org.hk › Cancer-Lymphoma-Indonesian.
[Diakses pada 19 September 2019].
Integra. 2018. Mengenal lebih dekat Ca Limfoma. https://www.integra.co.id/wp-
content/uploads/2018/09/Newsletter_September_2018.pdf. [Diakses pada 19
September 2019].
Kemenkes RI. 2015. InfoDATIN. Data dan Kondisi Penyakit Limfoma di Indonesia. Pusat
Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI
Kemenkes RI. 2015. Perawatan Pasien di Rumah Setelah
Kemoterapi.http://www.yankes.kemkes.go.id/read-perawatan-pasien-di-rumah-
setelah-kemoterapi-6382.html. [diakses pada 20 September 2019].

KPKN, 2015, Panduan Nasional Penanganan Ca: Limfoma Non-Hodgkin. Versi 1. Komite
nasiaonal Penanggulangan Ca.XR Nindya, S dan Surarso, B. 2016. Terapi Mual
Muntah Pasca Kemoterapi. Jurnal THT - KL. Vol 9(2): 74-83.

https://www.cancer.org/treatment/treatments-and-side-effects/treatment-
types/chemotherapy/chemotherapy-side-effects.html

https://www.nhs.uk/conditions/chemotherapy/side-effects/

Anda mungkin juga menyukai