UNIVERSITAS KATOLIK ST.

THOMAS, SU MEDAN
FAKULTAS TEKNIK PRODI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

BAB VI
BERAT JENIS
(SPESIFIC GRAVITY)

VI.1 Tujuan Percobaan

Untuk mendapatkan harga specific gravity (Gs) dari butiran tanah, yaitu
perbandingan berat isi butir tanah dan berat isi air pada berat yang sama dan pada
suhu yang tertentu.

VI.2 Alat dan Bahan Yang Digunakan

1. Piknometer dengan volume 200 ml
2. Timbangan dengan ketelitian 0,10 gr
3. Hot Plate
4. Cawan
5. Gelas ukur
6. Oven
7. Tanah tidak terganggu (Undistrubed Soil)

VI.3 Gambar Alat – Alat Percobaan

 UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, SU MEDAN
FAKULTAS TEKNIK PRODI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

Timbangan ketelitian 0,10 gr Hot Plate

Cawan
Piknometer 200 ml

Gelas ukur

Oven
Gambar VI.1 Alat – Alat Percobaan Berat Jenis (Spesific Gravity)

VI.4 Teori
 UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, SU MEDAN
FAKULTAS TEKNIK PRODI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

Berat jenis butir tanah (G s) yaitu perbandingan berat isi butir tanah dan berat
isi air pada suhu 20o. Sehingga dengan mengetahui nilai Gs–nya dapat diketahui
suatu contoh tanah apakah tanah tersebut organik atau anorganik. Jadi untuk tanah
yang terdiri dari campuran bahan organik maupun bahan anorganik tentu
mempunyai nilai Gs yang tergantung dari komposisi tanah. Mengetahui kandungan
bahan organik sangat penting, karena tanah organik berbahaya untuk bangunan.
Tabel VI.1 Tipe Tanah dan Nilai Gs

Tipe Tanah Nilai Gs

Sand 2,64-2,66
Silt 2,67-2,73
Clay 2,70-2,90
Chalk 2,60-2,75
Loess 2,65-2,73
Peat 1,30-1,9
(Sumber: Braja M.Das 6 th, Principles Of Foundation Engineering, hal. 9,
Tabel 1.3)

W 2 −W 1

Rumus : Gs (Pada ToC) = (W 4 −W 1 )−(W 3−W 2 ) ………...................………...

(1)

γ w ( pada To C )

o
Gs (Pada 20 C) = Gs (pada T C) o
{ γ w (pada 20 T o C }
= Gs (pada ToC).α ……………….............................(2)

γ w (padaT o C )

Dengan : α =
{ o
γ w (padaT C ) }
Dimana : W1 = berat piknometer
W2 = berat piknometer + tanah
W3 = berat piknometer + tanah + aquades
W4 = berat piknometer + aquades
α = faktor koreksi temperature
w = berat jenis air
 UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, SU MEDAN
FAKULTAS TEKNIK PRODI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

Karena berat air dalam elemen tanah yang ditinjau adalah w, G s, w, volume yang
ditempati air adalah :
Ww w.G s .γ
Vw = γw = γw = w.Gs
Maka dari itu derajat kejenuhan (degree of saturation) adalah :
Vw w.G s
S= Vv = e atau
Se = w.Gs………………..........................................(3)
Untuk tanah yang jenuh air kadar air dapat dinyatakan sebagai berikut:

w n .γ
Ww n
W = W s = (1-n) γ w .Gs = (1-n)Gs
..............................(4)
Dimana :
n = Vv = volume pori
1- n = Vs = volume butiran padat

Udara
Vv = e

Air
Ww = wGsw Vw = wG

W V = 1+ e

Butiran padat
Ws = Gsw Vs = 1

Gambar VI.1 Tiga Fase Elemen Tanah dengan Volume Butiran Padat sama
dengan 1
Dengan menggunakan definisi berat volume () dan berat volume kering (d), dapat
dituliskan sebagai berikut :
 UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, SU MEDAN
FAKULTAS TEKNIK PRODI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

W W s +W w G s . γ w +w. G s . γ w (1+w)G s . γ w
=
 = V = V = 1+e 1+e
……...................…(5)
dan
Ws G s .γ w
d = V = 1+e
.......................................................(6)
Dimana : Ws = berat butiran padat
Ww = berat air pori
e = angka pori
Untuk mendapatkan hubungan antara berat isi, angka pori, dan kadar air, dapat
kita lihat suatu elemen tanah di mana volume butiran padatnya adalah 1, seperti
terlihat pada gambar 4.1. karena volume dari butiran padat 1, maka volume dari
pori adalah sama dengan angka pori (e). Berat dari butiran padat dan air dapat
dinyatakan sebagai :
Ws = Gs. w………………………..........................…(7)

Ww = w.Ws = w.Gs. w......................…..............................(8)

Dimana : Gs = berat spesifik butiran padat

w = kadar air
w = berat volume air
Dalam sistem inggris berat volume air adalah 62,4 lb/ft 2 ; dalam sistem SI
berat volume air adalah 9,81 kN/m3.
Tabel VI.2 Jenis – Jenis Mineral & Berat Jenis

Mineral Berat Jenis Mineral Berat Jenis

Bentonit 2,13-2,18 Muskovit (Mika) 2,80 – 2,90
Gypsum 2,3 Delonit 2,87
Gipsit 2,3-2,4 Aragonite 2,94
Monmorilonit 2,4 Anhydit 3
Feispar Ortoklas 2,56 Diotit (Mika) 3,00 – 3,10
Ilit 2 Hornblende 3-3,47
Kuarsa 2,6 Augit 3,20 – 3,40
Kaolinit 2,6-2,63 Oliven 3,8
Klorit 2,60 – 3,00 Limonit 3,8
 UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, SU MEDAN
FAKULTAS TEKNIK PRODI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

Feispar Plag 2,62 – 2,76 Siderite 3,83 – 3,88

Talcum 2,70 – 2,80 Hermatit 4,90 – 5,30
Kalsit 2,80 – 2,90 Magnetit 5,17 – 5,18
(Sumber: Bowles j.e, Engineering Properties of Soil and Their Measurenment, 2nd
Ed, Mc Grow – Hill Book Company)
Tabel VI.3 Hubungan antara kepadatan relatif air dengan faktor koreksi (α) untuk
berbagai macam temperatur

Temperatur T (oC) Kepadatan Relatif Α

18 0,98862 1,0004
19 0,98843 1,0002
20 0,98823 1
21 0,98802 0,9998
22 0,9978 0,9996
23 0,99757 0,9993
24 0,99733 0,9991
25 0,99708 0,9989
26 0,99682 0,9986
27 0,99655 0,9983
28 0,99626 0,998
29 0,99598 0,9977
30 0,99568 0,9974
(Sumber: SNI 1964-2008, Cara Uji Berat Jenis Tanah, hal 4)
 UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, SU MEDAN
FAKULTAS TEKNIK PRODI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

VI.5 Prosedur Percobaan

1. Siapkan sampel tanah kering udara lolos saringan No. 40, sebanyak 100 gram.
2. Siapkansebuah tabung piknometer (digunakan piknometer kapasitas 200 ml).
3. Timbang berat piknometer dalam keadaan kosong.
4. Isi piknometer dengan air (aquades) hingga digarisbatas tabung piknometer,lalu
timbang berat piknometer + air.
5. Tuang kembali air (aquades) yang ada dalam piknometer,lalu dibersihkan.
6. Sampel tanah yang telah dipersiapkan sebelumnya,langsung dimasukkan ke
dalam piknometer, lalu timbang berat piknometer + tanah.
7. Setelah sampel dimasukan ke dalam piknometer, selanjutnya isi piknometer
dengan air (aquades)hingga digaris batas tabung piknometer.
8. Tabung piknometer ditutup lalu diguncang – guncangkan, untuk
menghilangkan gelembung udara yang terdapat dalam sampel tanah. Bila
gelembung udara sudah tidak ada dan air diatas tanah bersih, isi kembali air
(aquades)hingga digaris batas tabung piknometer lalu timbang berat
piknometer + air + tanah.
9. Persiapkan sebuah pan, lalu timbang berat pan tersebut.
10. Tuang semua isi piknometer kedalam pan, sampai semua air dan butir – butir
tanah yang didalam tabung piknometer bersih, lalu timbang berat pan + isi
piknometer.
11. Masukkan pan yang berisi campuran sampel tanah dan air (aquades) dari
piknometer tadi kedalam oven selama + 24 jam.
12. Setelah + 24 jam, pan dikeluarkan dari oven, lalu timbang berat tanah kering
didalam pan.
13. Percobaan selesai, alat – alat dibersihkan.
 UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, SU MEDAN
FAKULTAS TEKNIK PRODI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

VI.6 Analisis Data

Berat jenis dapat dihitung dengan rumus :
W 2 -W1 Berat tanah
Gs = (W 4 - W 1 ) - (W 3 - W 2 ) = Berat air
Dimana : W1 = berat piknometer = 173 gr
W2 = berat piknometer + tanah = 273 gr
W3 = berat piknometer + aquades + tanah = 754,8 gr
W4 = berat piknometer + aquades = 692,4 gr

Untuk tanah terganggu :

Diketahui temperatur air (aquades) dalam percobaan adalah 27 oC.
273 - 173
Gs(pada 27oC) = (692,4 - 173 ) - ( 754,8 - 273) = 2,659

Untuk suhu 27oC, diketahui faktor koreksi suhu (α) = 0,9983.

Maka,

γ w (pada To C )

o
Gs (Pada 20 C) = Gs (Pada 27 C) o
{ γ w (pada 20 T o C } = Gs ( Pada 27oC).α
Gs (Pada 20oC) = 2,493 × 0,9983 = 2,655
 UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, SU MEDAN
FAKULTAS TEKNIK PRODI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

VI.7 Aplikasi
Suatu tanah jenuh air mempunyai berat volume kering sebesar 16,2 kN/m 3.
Kadar airnya adalah 20%. Tentukan berat jenis (G s) dan angka porinya
(e).Penyelesaian :
a. Berat jenis (Gs)
Untuk tanah jenuh penyelesaian digunakan persamaan (7) :
Gs .γ w
d = 1+w .G s
Gs .γ w
16,2 = 1+w .G s
16,2 + 3,24Gs = 9,81Gs
Gs = 2,465

b. Angka pori (e)

Untuk tanah jenuh, e = w.Gs = 0,2 × 2,47 = 0,49

VI.8 Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang dilakukan dan hasil analisis data maka dapat
disimpulkan bahwa,berat jenis (Gs) untuk temperatur 27oC adalah 2,659 dan berat
jenis (Gs) untuk temperatur 20oC adalah 2,655. Dari hasil tersebut diketahui jenis
tanah adalah “Lanau” dan mengandung mineral “Feispar Plag”.
 UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS, SU MEDAN
FAKULTAS TEKNIK PRODI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tanjung Sari, Medan 20132

Project : Laporan Praktikum

SPESIFIC GRAVITY Date : Selasa, 4 Desember 2018
Mekanika Tanah
Test by : Kel.III / Gel. I
SOIL INVESTIGATION
Checked by :
Quarry : Depan Ruangan
Location : Lab. Mekanika Tanah Capacity :
TS-1
No. Keterangan Berat (gram)
1 Berat piknometer (W1), gram 173
2 Berat piknometer + tanah (W2), gram 273
3 Berat tanah (W2 – W1), gram 100
4 Berat piknometer + tanah + air (W3), gram 754,8
5 Berat piknometer + air (W4), gram 692,4
6 Berat isi air : (W4 – W1) – (W3 – W2), gram 37,6
7 Temperatur air (T), oC 27
W2 -W1
8 2,659
Berat jenis (Gs) (pada ToC) = (W 4 - W 1 ) - (W 3 - W 2 )
9 Faktor koreksi suhu (α) 0,9983
10 Gs (pada 20oC) = Gs(pada ToC). Α 2,655

TANDA
No. NAMA NIM Asisten Lab,
TANGAN
1 Francois Siregar 140310033  
2 Abdi Pandiangan 140310034  
3 Hotjon Sihotang 140310035  
4 Hanter Hasugian 140310041   (Kolose Andi P.N. Gulo)