Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran pada tahap pendidikan klinik merupakan pembelajaran yang
berfokus pada keterlibatan langsung dengan pasien dan berbagai macam masalahnya.
Dalam lingkungan ini mahasiswa belajar menjadi seorang bidan yang sebenarnya.
Berbagai macam keterampilan seperti history taking, pemeriksaan fisik, komunikasi
dengan pasien, dan profesionalisme sangat tepat dipelajari dan dilatihkan pada tahap
pendidikan ini. Pengetahuan ilmu kebidanan dapat diaplikasikan langsung untuk
memberikan perawatan kepada pasien sehingga mahasiswa termotivasi untuk belajar
(Habiba et al., 2010). Dalam lingkungan pembelajaran klinik diperlukan observasi
langsung dan pemberian umpan balik untuk membantu mahasiswa mencapai
kompetensi yang harapkan.
Proses pembelajaran klinik sangat penting bagi peserta didik melalui praktik
klinik di rumah sakit dan tatanan kesehatan lainnya peserta didik belajar bagaimana
situasi nyata memberi pelayanan kepada pasien secara langsung. Teori-teori yang
diperoleh melalui proses belajar di kelas dicoba untuk diterapkan peserta didik.
Dampak positif akan diperoleh yaitu peserta didik akan merasakan pengalaman nyata
dalam memberikan pelayanan.
Dalam kegiatan praktik klinik terjadi proses interaksi antara mahasiswa, pasien
dan pembimbing klinik. Mahasiwa belajar memberikan pelayanan kebidanan kepada
pasien di rumah sakit. Selama memberikan pelayanan kepada pasien, telah terjadi
proses belajar yang sangat komplek. Mahasiwa belajar mengidentifikasi keluhan dan
tanda penyimpangan kesehatan sebagai data pasien, menganalisa data, menentukan
masalah, menetapkan rencana tindakan, melakukan tindakan dan menilai efektivitas
tindakan yang dilakukan. Dalam memberikan pelayanan kepada pasien diperlukan
berbagai jenis keterampilan atau skill, sehingga kegiatan pembelajaran praktik klinik
dapat menumbuhkembangkan kemampuan melakukan berbagai jenis keterampilan
professional.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka perumusan masalah yaitu
bagaimana metode bimbingan Case Presentation dalam pembelajaran klinik.

1
C. Tujuan
Untuk mengetahui metode bimbingan Case Presentation dalam pembelajaran
klinik.

D. Manfaat
Mahasiswa dapat mengetahui metode bimbingan Case Presentation dalam
pembelajaran klinik.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Case Presentation


Metode ini memusatkan diri secara intensif pada satu obyek tertentu yang
mempelajari suatu kasus. Pada metode ini peserta diberikan suatu kasus yang

2
berkaitan dengan bidang ilmu di program studi, kemudian peserta diminta untuk
mempresentasikan hasil dari sintesanya mengenai pemecahan kasus yang diberikan.
Presentasi kasus merupakan kegiatan pembelajaran di klinik yang sering
dilakukan di ruang diskusi. Pada kegiatan ini, mahasiswa mempresentasikan kasus
pasiaen yang dijumpai selama melakukan kegiatan di poli rawat jalan, UGD maupun
rawat inap. Mahasiswa membuat catatan status pasien sesuai dengan format catatan
medis pasien untuk RS pendidikan
Presentasi kasus disebut suatu kegiatan pembelajaran yang melibatkan
seluruh peserta didik dalam satu kelas besar dan setiap kelompok tutorial secara
bergiliran mempresentasikan hasil kerja kelompok tutornya dalam memecahkan
masalah / kasus yang didapatkan oleh kelompok tersebut. Presentasi dilakukan oleh
seorang wakil kelompok yang ditunjuk sebagai juru bicara dan waktu presentasi
dialokasikan 15 – 20 menit untuk setiap kelompok. Jumlah presentasi disesuaikan
dengan jumlah / macam dari seluruh masalah / kasus yang diberikan kepada setiap
kelompok. Diskusi terbuka dilakukan setelah presentasi, dengan teknik
penyelenggaraan disesuaikan dengan waktu, kondisi, dan keragaman masalah yang
dipresentasikan.
Kegiatan ini dipimpin oleh satu orang / lebih Pimpinan dan Sekretaris
Kegiatan (mahasiswa) yang telah dipilih / ditentukan sebelumnya, disesuaikan
dengan keragaman dan jumlah masalah yang dipresentasikan (satu atau beberapa
sesi). Setiap Tutor diharapkan hadir mendampingi kelompok Tutorialnya, walaupun
inti kegiatan presentasi kasus ini lebih berupa kegiatan: dari – oleh – untuk
mahasiswa. Pada akhir kegiatan dapat dimintakan pendapat dari para Tutor.
Penanggungjawab kegiatan adalah pembuat modul.Waktu kegiatan dialokasikan pada
hari Jumat dengan lama kegiatan disesuaikan (Hermas, 2015)
Presentasi adalah komunikasi langsung antara penyaji/presenter dengan
sekelompok pendengar/audience dalam situasi teknis, saintifik atau professional
untuk satu tujuan tertentu dengan menggunakan teknik sajian dan media yang
terencana. Didalam kehidupan manusia sebagai pribadi maupun makhluk
social menemukan banyak kasus yang dihadapi yang perlu dipecahkan. Masalah
tersebut bisa dijadikan contoh untuk pembelajaran mahasiswa yaitu dengan
presentasi kasus yang diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran dengan

3
memanfaatkan kasus yang ditemui, digunakan sebagai bahan pembelajaran kemudian
kasus tersebut dibahas bersama untuk mendapatkan penyelesaian atau jalan keluar.
Case presentation merupakan salah satu strategi pembelajaran secara
langsung. Strategi pembelajaran secara langsung sangat diarahkan oleh pengajar.
Metode yang cocok antara lain adalah ceramah, tanya jawab, demontrasi dan latihan.
Tujuan dari presentasi bermacam-macam, misalnya untuk membujuk (biasanya
dibawakan oleh wiraniaga), untuk memberi Informasi (biasanya oleh seorang
pakar), atau untuk meyakinkan (biasanya dibawakan oleh seseorang yang ingin
membantah pendapat tertentu).
Unsur presentasi yaitu adanya penyaji, moderator, audience/ peserta,
dan observer. Penyaji adalah orang yang membawakan materi kasus dalam
presentasi(case presentation). Moderator adalah orang yang memipin dan mengatur
jalannya suatu case presentation. Moderator mempunyai tugas membuka acara
presentasi, meguraikan latar belakang dan tujan case presentation, memperkenalkan
biodata penyaji dan tema case presentation, menentukan waktu penyajian dan diskusi
atau mekanisme tanya jawab, memimpin jalannya diskusi, setelah itu merangkum
pertanyaan yang telah diberikan dan kesimpulan dari diskusi dari case presentation.

B. Jenis Case Presentation


1. Presentasi Teks (Reading Presentation)
Bentuk penyajian dimana penyaji sepenuhnya menggunakan teks (membaca
kata demi kata yang tertuang dalam media penyajian)

2. Presentasi Hafalan (Memorized Presentation)


Gaya penyajian dimana isi bahan sajian ditulis dalam bentuk teks tertulis lalu
dihafalkan. Contohnya laporan hasil studi singkat, hasil kunjungan atau observasi.
3. Penyajian Spontan (The Impromptu Presentation)
Penyajian langsung informal tanpa persiapan yang matang dipihak
pembicara,

4
Contohnya; pertemuan khusus anda diminta memberi sambutan karena kapasitas dan
posisi anda.
4. Penyajian dgn kartu (The Note Cards Presentation)
Penyajian dengan kartu berisi uraian penyajian sesuai nalar pendengar,
namun inti sajian tetap disesuaikan dengan tujuan penyajian. Teknik penyajian bebas,
natural, dipersiapkan dengan matang dan sesuai tingkat respon pendengar.

C. Kriteria Keberhasilan Case Presentation dalam Mencapai Tujuan


1. Menarik perhatian peserta
2. Isi presentasi disajikan secara sistematis
3. Penjelasan sesuaikan dengan tingkat nalar pendengar
4. Berikan contoh dan argumen yang kuat
5. Tentukan tindak lanjut

D. Media Case Presentation


1. Charts
Merupakan grafik, biasanya untuk menampilkan data statistic berbentuk
angka.
2. Vidio dan Film
Merupakan media yang di dalamnya terdapat unsur audiovisual.
3. Handouts
Merupakan media cetak tertulis berisi materi atau kasus yang disampaikan
4. Cartoons, Poster
Merupakan media cetak visual bertujuan untuk persuasi
5. Studi Kasus
Digunakan untuk memberikan kasus nyata pada case presentation
6. Demonstrasi
Merupakan metode yang memberikan pengalaman kepada para siswa dengan
observasi dan interaksi aktif melalui demonstrasi.
7. Slides

5
Merupakan media penayangan gambar dengan film. Pada perkembangannya,
slide sekarang merupakan betuk media presentasi dengan program computer yaitu
power point.

E. Syarat media case presentation yang efektif


1. Mudah : Dilaksanakan penyaji dan diterima oleh audience
2. Murah : Dibuat oleh penyaji, tanpa mengeluarkan biaya yang banyak
3. Praktis digunakan untuk menyajikan case presentation
4. Kesesuaian bahan dengan metode penyajian
5. Kesesuaian media dengan karakteristik peserta / audience
6. Tepat, daya tahan (kuat),
7. Tersedia
8. Langkah-Langkah Case Presentation yang Efektif
Sebelum mempersiapkan sebuah presentasi beberapa hal perlu diketahui
terlebih dahulu: (SPAM)
a. Situation : Perhatikan waktu dan tempat Anda akan memberikan presentasi
b. Purpose (Tujuan) : Apa tujuan yang ingin dicapai dari presentasi yang dilakukan
c. Audience : perhatikan siapa saja yang menjadi peserta dari presentasi Anda
d. Method : metode apa yang akan Anda pakai sehingga tujuan presentasi dapat
tercapai

F. Tahap-Tahap Case Presentation


1. Tahap Permulaan
Diawali dengan memperkenalkan peserta didik tentang latrar belakang
pasien, situasi pelayanan perawatan, tujuan diskusi, beberapa informasi yang
dibutuhkan tentang pasien.

2. Tahap Persiapan
a) Menentukan Topik
Topik yang akan saya sampaikan? Apakah topik ini dibutuhkan audiens?
Mengapa saya menyampaikan topik ini?

6
Itulah beberapa pertanyaan yang perlu Anda tanyakan pada diri Anda
sebelum menentukan topik presentasi. Dengan begitu Anda akan mudah
menemukan topik dengan tepat dan sesuai dengan kebutuhan audiens. Usahakan
topik Anda menarik dan menggugah audiens untuk mendengarkan.

b) Menetapkan Tujuan
Apa yang Anda harapkan dari presentasi Anda? Jawaban dari pertanyaan ini
yang akan menjadi arah dari presentasi Anda. Setiap presentasi harus punya
tujuan. Dengan memiliki tujuan, Anda akan lebih baik dalam melakukan
persiapan, lebih berhati-hati dalam tindakan, tampil lebih cerdas dan tepat
sasaran, tentunya dengan hasil akhir yang berkesan bagi audiens. Buat tujuan
Anda dengan jelas, bisa dicapai dan Anda tahu betul bagaimana mencapainya.

c) Mengenali Situasi dan Audiens Anda


Mengenali situasi dan mengenali audiens akan membuat Anda jauh lebih
tenang. Dalam hal ini Anda perlu melakukan koordinasi dengan audiens, atau
panitia penyelanggara untuk menanyakan hal-hal yang ingin Anda ketahui.
Seperti, dalam acara apa Anda melakukan presentasi, berapa lama waktu untuk
presentasi, presentasi dilakukan di luar ruangan atau di dalam, adakah sarana
pendukung yang digunakan, siapa saja yang akan hadir, berapa usia mereka,
bagaimana tingkat pendidikannya, apa jabatannya, berapa rasio jumlah laki-laki
dan perempuan, dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan Anda.

d) Menyusun Materi
Langkah selanjutnya adalah menyusun materi. Dalam menyusun materi
dibutuhkan kejelian dan ketepatan. Kenapa harus jeli dan tepat? Kejelian
berhubungan erat dengan kemampuan presenter dalam memilih sumber yang
bisa dipercaya sedangkan ketepatan berhubungan dengan kesesuaian materi
dengan apa yang dibutuhkan oleh audiens. Jadi sebagai presenter yang baik,
Anda tidak bisa asal-asalan dalam menyiapkan materi yang akan Anda
sampaikan.

Ada syarat yang harus dipenuhi dalam menyusun materi, antara lain
materi harus sesuai dengan topik, update dan terpercaya. Anda bisa

7
mendapatkan materi dari pengalaman pribadi, buku, jurnal, hasil penelitian,
majalah, internet atau koran. Satu lagi yang harus Anda pahami, jangan
membuat materi yang terlampau banyak dan jangan gunakan kata atau kalimat
yang Anda sendiri tidak memahaminya.

e) Menentukan Pendekatan Yang Anda Gunakan


Setiap presentasi membutuhkan metode yaitu sebuah pendekatan yang
Anda gunakan dalam menyampaikan materi. Metode yang baik adalah metode
yang sesuai dengan topik yang Anda sampaikan. Ada beberapa metode yang bisa
Anda terapkan diantaranya ceramah, eksperimen, simulasi, demonstrasi,
ceramah plus dan lain-lain. Silahkan Anda eksplorasi metode yang paling cocok
dengan topik Anda. Keberhasilan Anda memilih metode yang tepat akan
membawa Anda menjadi presenter yang lebih efektif.

f) Menyusun Slide Presentasi


Jika presentasi Anda menggunakan slide, maka langkah selanjutnya
adalah menyusun slide presentasi Anda semenarik mungkin. Dalam membuat
slide ada beberapa prinsip yang harus Anda pahami.
1) Sederhana
2) Konten yang kuat
3) Font yang indah
4) Gambar yang menarik dan sesuai
5) Penggunaan warna yang tepat
6) Mematuhi prinsip CRAP, yaitu contrast atau kontras, repetition atau
pengulangan , Alignment atau perataan dan proximity atau kedekatan.
3. Tahap Diskusi
Diawali dengan perkenalan dan penyajian singkat tentang pasien pada peserta didik,
kemudian menunjukan gejala-gejala khusus yang berhubungan dengan masalah pasien
yang mengungkapkan perasaannya.
4. Tahap Evaluasi
Dilakukan dengan diskusi dan penilaian terhadap pasien, perilaku dan kemampuan
untuk mengatasi msalah, penilaian terhdap peserta didik serta evaluasi proses dan hasil
dari nursing clinic apakah tujuan yang ditetapkan tercapai atau belum.

G. Kelebihan teknik presentasi kasus (case presentation):

8
1) Mahasiswa dapat mengetahui dengan pengamatan yang sempurna tentang sesuatu
gambaran yang nyata, yang betul-betul terjadi di dalam hidupnya, sehingga mereka
dapat mempelajari dengan penuh perhatian dan lebih terperinci persoalannya.
Dengan mengamati, memikirkan dan bertindak dalam mengahadapi situasi tertentu,
mereka lebih meyakini apa yang diamati dan menemukan jalan keluarnya.
Pengamatan seperti diatas akan membantu mahasiswa dalam mengembangkan daya
berfikirnya secara sistematis dan logis, sehingga ia mampu pula mengambil
keputusan yang tepat.
2). Ketika mahasiswa meniliti proses dalam mengambil keputusan mengenai salah satu
kasus, maka ia mendapatkan pengetahuan tentang dasar-dasar atau sebab-sebab yang
melandasi timbulnya kasus tersebut.
3).Penggunaan teknik presentasi kasus ini juga membantu mahasiswa dalam
mengembangkan daya intelektual dan ketrampilan berkomunikasi secara lisan
maupun secara penulisan.
4).Dalam memecahkan masalah dari kasus itu, mahasiswa dapat menggunakan
pendekatan secara “problem solving”. Kemudian teknik kasus ini dapat
memperlihatkan kepada mahasiswa tentang masalah atau persoalan hidup yang
dihadapi terutama dalam bidang pendidikan dan pengajaran.

H. Kekurangan teknik presentasi kasus (case presentation) :


1. Memerlukan banyak waktu untuk mempersiapkan banyak kasus yang ditemui.
2. Membutuhkan banyak waktu untuk diskusi untuk pelaksanaan kegiatannya
memerlukan fasilitas yang banyak dan kadang- kadang hal ini sulit dipenuhi seperti
persiapan LCD, laptop, ruang dan listrik.

9
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Presentasi kasus merupakan kegiatan pembelajaran di klinik yang sering
dilakukan di ruang diskusi. Presentasi kasus disebut suatu kegiatan
pembelajaran yang melibatkan seluruh peserta didik dalam satu kelas besar dan
setiap kelompok tutorial secara bergiliran mempresentasikan hasil kerja
kelompok tutornya dalam memecahkan masalah / kasus yang didapatkan oleh
kelompok tersebut.Presentasi dilakukan oleh seorang wakil kelompok yang
ditunjuk sebagai juru bicara dan waktu presentasi dialokasikan 15 – 20 menit
untuk setiap kelompok.

B. Saran
Sebagai pendidik mahasiswa di klinik, seorang preceptor harus mempunyai
kompetensi yang baik. Kompetensi-kompetensi tersebut meliputi kompetensi
kolaborasi yang efektif, karakter personal yang baik, sebagai fasilitator pendidik
mahasiswa, kompetensi praktik klinik yang profesional, serta mengetahui tatanan
klinik rumah sakit.

10
DAFTAR PUSTAKA

Habiba, Saedon, MHM. 2010. Workplaced-Based Assesment as an educational tools.


Amee guide supplement. Medical Teacher, 32:369-372

11

Anda mungkin juga menyukai