PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses coaching ini menitik beratkan guru sebagai sumber utama perubahan.
Dari awal proses, Guru diminta untuk bertanya kepada dirinya sendiri, mencari solusi
permasalahan yang ditemukannya sendiri dan mengevalusi pilihan- pilihannya
sendiri. Pada akhirnya, keterampilan guru dalam mengajar bertambah dan sangat
berkesan karena guru melewati tahapan- tahapan tersebut dengan dirinya sebagai
pusat
1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dari coaching?
2. Apakah tujuan dari coaching?
3. Bagaimanakah proses dari coaching?
4. Apa sajakah jenis-jenis dari coaching?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari coaching.
2. Untuk mengetahui tujuan dari coaching.
3. Untuk mengetahui proses dari coaching.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis dari coaching.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Coaching
Coaching adalah suatu cara atau metode guna memperbaiki dan meningkatkan
kemampuan (yang lebih bersifat teknis) pegawai sehingga dapat mencapai sasaran
kerjanya. Menurut Utrilla at al (2014) berdasarkan hasil penelitiannya didapatkan
bahwa coaching merupakan metoda yang cukup penting yang dapat mendukung tidak
hanya performa kerja pegawai, namun juga performa organisasi itu sendiri.
McCracken and Heaton (2012) (dalam Utrilla at al, 2014) menyatakan pentingnya
coaching bagi para pegawai dan juga organisasi dan dilihat sebagai instrument bagi
pengembangan karir pegawai. Coaching dipandang sebagai suatu metode yang efektif
guna merespon kebutuhan dan tuntutan tugas yang terus berubah dan semakin
berkembang (Sherman & Freas, 2004) dan juga sangat efektif guna melakukan
koreksi dan pengembangan kinerja bagi pekerja (Gravina & Siers, 2011).
B. Tujuan Coaching
3
c. Memberi kesempatan kepada peserta untuk melengkapi pekerjaan yang diberikan
fasilitator dan pada saat yang sama mempersiapkan keterampilan peserta dalam
mengambil tanggung jawab dan pekerjaan mendatang
d. Meningkatkan kemampuan kemandirian belajar dari peserta dan mengatasi
permasalahan yang dihadapi mereka.
C. Proses Coaching
Proses Coaching adalah untuk menetapkan dan menjelaskan arah dan tujuan
serta untuk mengembangkan rencana-rencana kerja untuk mencapai tujuan. Selain itu
dijelaskan juga satu pengertian mengenai hal-hal yang penting bagi kehidupan dan
bahwa kita diberikan kemampuan untuk mengambil dan melaksanakan tanggung
jawab yang telah diberikan yaitu membangun dan melakukan setiap rencana kerja.
Pada proses bimbingan coaching sebelum praktik hendaknya mengadakan pertemuan
untuk mereview kegiatan, termasuk langkah langkah yang perlu ditekankan dalam
praktik kinerja. Dalam praktik fasilisator mengamati, membimbing, dan memberikan
umpan balik kepada peserta. Pada saat mereka melaksanakan langkah langkah
kegiatan termasuk buku penuntun belajar. Setelah praktik umpan balik seharusnya
diberikan secepatnya dengan menggunakan penuntun belajar atau checklist
keterampian, fasilisator berdiskusi tentang kemampuan belajar peserta sesuai dengan
kinerja mereka dan memberi saran perbaikan.
4
a. Building Trust (Membangun Kepercayaan)
5
Perbedaan Coaching dan Mentoring
Coaching Mentoring
Tingkat Lebih formal. Kurang formal.
Formalitas Kontrak atau aturan dasar Kebanyakan diantara dua pihak.
ditetapkan, sering melibatkan
orang ketiga.
Lama Jangka waktu lebih pendek. Jangka waktu lebih panjang.
Kontrak Umumnya antara 4 dan 12 Umumnya tidak disebutkan jumlah
pertemuan yang disepakati, antara pertemuan dengan hubungan,
2 sampai 12 bulan. biasanya dijalani 3 sampai 5 tahun.
Fokus Lebih fokus pada kinerja. Lebih fokus pada karir.
Umumnya fokus lebih besar pada Umumnya fokus pada masalah karir
keterampilan jangka pendek dan jangka panjang, memeroleh
kinerja. pengalaman yang tepat dan
pemikiran jangka panjang.
Tingkat Lebih generalis. Lebih ke bidang pengetahuan.
Bidang Umumnya coach memiliki Umumnya mentor memiliki
Pengetahuan pengetahuan bidang terbatas. pengetahuan tentang organisasi atau
bidang bisnis.
Pelatihan Lebih kepelatihan membangun Lebih kepelatihan manajemen.
hubungan. Umumnya mentor memiliki latar
Umumnya coach memiliki latar belakang di manajemen senior.
belakang psikologi, psikoterapi
atau SDM.
Fokus Umumnya ada dua fokus yaitu Fokus tunggal.
kebutuhan individu dan kebutuhan Umumnya fokus pada kebutuhan
organisasi. individu.
D. Jenis-jenis Coaching
6
Para supervisor biasanya mengerjakan tiga jenis coaching : coaching untuk
sukses, coaching untuk perbaikan kinerja dan mengelola berbagai masalah kinerja.
Coaching untuk sukses biasanya dikerjakan secara proaktif di lakukan sebelum orang
menangani suatu situasi ataupun tugas, atau ketika mereka baru pertama kali
melakukannya. Coaching untuk perbaikan kinerja dan mengelola berbagai masalah
kinerja dilakukan sebagai reaksi untuk memperbaiki masalah-masalah yang
berhubungan dengan kinerja. Berikut ini adalah definisi dari setiap jenis coaching:
7
c. Coaching untuk mengelola berbagai masalah kinerja Coaching yang ditujukan
untuk menangani masalah kinerja, kebiasaan kerja, atau kelalaian yang serius.
Misalnya:
1) Terus menerus tidak mencapai sasaran penjualan atau produksi.
2) Berulang kali datang terlambat atau tidak datang dengan alasan sakit,
melanggar peraturan yang penting.
3) Mengancam atau melakukan pelecehan terhadap rekan kerja.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan lebih detail
dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih
banyak. Untuk saran bisa berupa kritik atau masukan terhadap penulisan agar kami
bisa membuat makalah yang lebih baik lagi dan semoga makalah ini bisa bermanfaat
bagi kita semua, dan dapat menambah wawasan pembaca.