Anda di halaman 1dari 12

JAM PERTAMA KEHIDUPAN

Fokus utama pada waktu ini adalah transisi dari kehidupan intra uterus ke
ekstra uterus dengan mengenalkan keluarga sesuai kondisi neonatus.

PENGKAJIAN DASAR DATA NEONATUS (CUKUP BULAN)


A. SIRKULASI
1. Nadi apical dapat berfluktuasi dari 110 sampai 180 dpm.
2. Tekanan darah 60 sampai 80 mmHg (sistolik), 40 sampai 45 mmHg
(diastolik).
3. Bunyi jantung : lokasi di mediastinum de3ngan titik intensitas maksimal tepat
di kiri dari midsternum pada ruang interkostal ketiga atau ke empat.
4. Murmur biasa terjadi selama beberapa jam pertama kehidupan.
5. Tali pusat putih dan bergelatin, mengandung 2 ateri dan 1vena.

B. ELIMINASI
1. Dapat berkemih saat lahir – 24 jam

C. Antropometri
1. Berat badan 2500 sampai 4000 gram.
2. Panjang badan 44 sampai 55 cm.
3. Lingkar : kepala,dada, lengan atas
4. Turgor kulit elastis (bervariasi sesuai usia gestasi).

D. NEUROSENSORI
1. Tonus otot : Fleksi hipertonik dari semua ekstremitas
2. Sadar dan aktif, mendemonstrasikan refleks menghisap selama 30 mnt
pertama setalah kelahiran (periode pertama reaktifitas)
3. Penampilan asimetris (molding, Caput Cusedenium, Cephal hematoma)
4. Menangis kuat, sehat, nada sedang (nada menangis tinggi menunjukan
abnormalitas genetik, hipoglikemia, atau efek narkotik yang memanjang).

E. PERNAPASAN
1. Skor Apgar ; 1 menit :__ 5 menit: __.skor optimal antara 7 sampai 10.
2. Rentang dari 30 sampai 60 /mnt: pola periodik dapat terlihat.
3. Bunyi nafasbilateral, kadang-kadang krekels umum pada awalnya.
4. Silindrik torak: kartilago xifoid menonjol, umum terjadi.
A. KEAMANAN
5. Suhu terendah dari 36,0 C sampai 37,50 C.
6. Ada verniks (jumlah dan gestasi tergantung pada usia gestasi).
7. Kulit: lembut, fleksibel, pengelupasan tangan dan kaki dapat terlihat, warna
merah muda atau kemerahan, mungkin belang belang menunjukan memar
minor (misalnya kelahiran dengan vorsep), atau pertumbuhan warna
harlequin, petekie pada kepala/wajah (dapat menunjukan peningkatantekanan
berkenaan dengan kelahiran atau korda nukhal), bercak port-wine, nevi
telangiektatis (kelopak mata, antara alis mata, atau pada oksipital), atau bercak
mongolia (terutama punggung bawah dan bokong) dapat terlighat.
8. Abrasi kulit kepala mungkin ada (penempatan elektroda internal).

F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. PH tali pusat : tingkat 7,20 sampai 7,24 menunjukkan status praasidosis,
tingkat rendah menujukan asfeksia bermakna.
2. Hemoglobin/hematokrit(Hb/Ht) : kadar Hb 15-20 g dan Ht 43%-61%.
3. Tes Coombs langsung pada tali pusat : menentukan adanya kompleks antigen-
antibodi pada membran sel darah merah, menunjukan kondisi hemolitik.

G. PRIORITAS KEPARAWATAN
1. Meningkatkan upaya kardiopulmonar efektif.
2. Memberikan lingkungan termonetral, dan mempertahankan suhu tubuh.
3. Mencegah cedera atau komplikasi.
4. Meningkatkan kedekatan orang tua.

DIAGNOSA KEPERAWATAN : PERTUKARAN GAS, KERUSAKAN,


RISIKO TINGGI TERHADAP
Faktor risiko dapat meliputi : stresor pranatal atau intrapartum,
produksi mukosa berlebihan dan stres
akibat dingin.
Kemungkinan di buktikan oleh : (tidak dapat di terapkan adanya
tanda/gejala untuk menegakkan diagnosa
aktual)
HASIL YANG DIHARAPKAN KLIEN AKAN :
Menpertahankan jalan napas paten dengan frekuensi pernafasan dan
jantung dalam batas normal (DBN), secara umum tidat ada sianosis, bebas
tanda distres pernapasan

TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL
MANDIRI
Ukur skor Apgar pada menit Membantu menentukan kebutuhan terhadap
ke-1 dan ke-5 setelah intervensi segera (mis: penghisap dan oksigen).
kelahiran Skor 0-3 menunjukan asfiksiaa berat/kemungkinan
disfungsi pada kontrol neurologi dan atau kimia
terhadap pernafasan .
Skor 4-5 memperberat kesulitan adaptasi terhadap
kehidupan ekstrauterin.
Skor 7-10 menandakan tidak ada kesulitan
beradaptasi terhadap kehidupan ekstrauterin.
Perhatikan komplikasi Komplikasi ini dapat mengakibatkan hipoksia kronis
pranatal yang mempengaruhi dan asidosis, meningkatkan kerusakan sistem saraf
status placenta atau janin pusat dan memerlukan perbaikan setelah kelahiran.
(mis: kelainan jantung /
ginjal, hipertensi karena
kehamilan atau diabetes)
Tinjau ulang status janin Seperti komplikasi pranatal, kejadian pada intra
intrapartum, termasuk DJJ, partum dapat membuat distres janin dan hipoksia
perubahan periodik pada DJJ, yang menetap sampai periode segera dari
variabilitas denyut per pascamelahirkan, mengakibatkan upaya pernapasan
denyut, kadar PH kulit kepal, tertekan atau tidak efektif. Janin dengan kadar pH
dan warna serta jumlah kulit kepala kurang dari 7,20, variabel yang
cairan amniotik. memanjang, atau deselerasi lambat dan penurunan
variabilitas DJJ, oligohidramnion atau cairan
amniotik mengandung mekonium akan memerlukan
upaya upaya lebih besar untuk mencapai stabilitas
setelah kelahiran dari pada janin tanpa hipoksia atau
distes.

Perhatikan durasi persalinan Kompresi torakal selama lewatnya janin melalui jalan
TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL
dan tipe kelahiran lahir membantu dalan membersihkan paru-paru kira-
kira 80-110 ml cairan. Bayi yang lahir melalui
persalinan yang cepat (kurang dari 3 jam) atau
kelahiran dengan seksio sesaria mempunyai mukus
berlebihan karena ketidak dekuatan kompresi torakal.
Perhatikan waktu dimana Obat-obatan dapat menekan upaya pernapasan bayi
obat-obatan (mis: magnesium dan mengurangi kemampuan bayi baru lahir untuk
sulfat atau meperidin memberikan oksigen ke jaringan.
hidroklorida(Demerol)
diberikan pada ibu).
Kaji frekuensi dan upaya Pernapasan pertama merupakan yang paling sulit,
pernapasan awal. menetapkan kapasitas residu fungsional (KRF),
sehingga 30%-40% jaringan paru tetap mengembang
penuh aslkan ad kadar surfaktan yang adekuat.
Kegagalan untuk mencapai KRF membuat tiap
pernapasan selanjutnya setelah dan sesulit pernapasan
awal. Takipnea (frekuensi pernapasan lebih besar dari
60/mnt) biasanya berhubungan dengan perubahan
normal yang diantisipasi pada periode reaktivitas
pertama (30 mnt setelah kelahiran ), tetapi dapat juga
ada pada upaya menghilangkan kelebihan karbon
dioksida.
Perhatikan adnya pernapasan Tanda-tanda ini normal dan sementara pada periode
cuping hidung, retraksi dada, reaktivitas pertama, tetapi dapat menandakan distres
pernapasan mendengkur, pernapasan bila ini menetap. Krekels dapat terdengar
kekels, atau ronki sampai cairan direabsorsi dari paru-paru. Ronki
menandakan sekresi oral.
Bersihkan jalan napas; hisap Membantu menghilangkan akumulasi cairan, memu-
nasofaring dengan perlahan, dahkan upaya pernapasan, dan membantu mencegah
sesuai kebutuhan, dengan aspirasi. Penghisapan orofaring menyebabkan
menggunakan spuit balon rangsangan vagal yang menimbulkan bradikardia.
atau kateter penghisap DeLee
(lebih disukai sambil kepala
bayi di perineum ibu bila ada
cairan amniotik mengandung
mekonium). Pantau nadi
TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL
apikal selama penghisapan.
Keringkan bayi dengan Menurunkan efek-efek stres dingin (misal;
selimut hangat, tempatkan peningkatan kebutuhan oksigen) dan berhubungan
stoking penutup kepala, dan dengan hipoksia, yang selanjutnya dapat menekan
tempatkan di lengan orangtua upaya pernapasan dan mengakibatkan asidosis saat
atau unit pemanas. bayi memaksa metabolisme anaerobik dengan produk
akhir asam laktat. (Rujuk pada DK: Suhu Tubuh,
perubahan, risiko tinggi terhadap).
Tempatkan bayi pada posisi Memudahkan drainase mukus dari nasofaring dan
Trendelenburg yang trakea dengan gravitasi.
dimodifikasi pada sudut 10
derajat.
Perhatikan nada dan Pada awalnya, sehat, menangis kuat meningkatkan
intensitas menangis. PO2 alveolar dan menghasilkan perubahan kimia
yang diperlukan untuk mengubah sirkulasi janin
menjadi sirkulasi bayi, sehingga frekuensi jantung
meningkat 175-180 dpm dan kemudian biasanya
kembali ke normal dalam 4-6 jam berikutnya.
Perhatikan nadi apikal. Frekuensi jantung kurang dari 100 dpm menandakan
asfiksia berat dan kebutuhan terhadap resusitasi
segera. Takikardia (frekuensi jantung lebih besar dari
160 dpm) dapat menandakan asfiksia baru atau
respons normal berkenaan dengan periode pertama
reaktivitas.
Berikan rangsang taktil dan Merangsang upaya pernapasan dan dapat meningkat-
sensori yang tepat. kan inspirasi oksigen.
Perhatikan adanya pandangan Menandakan hipoksia intrauterus kronis, yang
mata lebar. kemungkinan dihubungkan dengan asidosis dan
memerlukan tindakan resusitatif.
Observasi warna kulit Akrosianosis, menunjukkan lambatnya sirkulasi
terhadap lokasi dan luasnya perifer, terjadi normalnya pada 85% bayi baru lahir
sianosis. Kaji tonus otot. selama jam pertama; namun, sianosis umum dan
flaksiditas menunjukkan ketidakadekuatan oksigenasi
jaringan.
Hisap isi lambung bila cairan Membantu mengurangi insiden pneumonia aspirasi
amniotik mengandung pada periode awal neonatus.
mekonium.
KOLABORASI
TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL
Berikan oksigen hangat Memberikan oksigen tambahan dan mendukung upaya
melalui masker pada 2 L/mnt pernapasan bila pucat nyata atau sianosis umum ada.
bila diindikasikan. Pada kasus hipoksia yang lama, sirkulasi janin
mungkin bertahan, karena peningkatan kadar PO2
perlu untuk mengurangi tahanan vaskular pulmoner,
meningkatkan tekanan pada sisi kiri jantung, yang
menutup duktus arteriosus dan foramen ovale.
Bantu dalam mengambil Bila terdapat indikasi distres pernapasan pada bayi
darah tali pusat. baru lahir, kadar pH tali pusat mungkin diambil untuk
memastikan adanya dan durasi asfiksia pranatal.
Lakukan penghisapan dalam Meningkatkan jalan napas paten. Bila bercak
bila bayi menunjukkan bukti mekonium ada, penghisapan dalam, dalam
depresi pernapasan yang hubungannya dengan penghisapan saat kepala bayi
tidak berespons terhadap di perineum, perlu untuk mencegah aspirasi
penghisapan perlahan atau mekonium.
rangsangan taktil perlahan.
Berikan obat-obatan, sesuai Narcan adalah antagonis narkotik kerja cepat yang
indikasi (misal; Naloxone mengatasi depresi pernapasan yang disebabkan
[Narcan]), diberikan secara pemajanan ibu pada anestetik atau narkotik.
intravena atau melalui kateter
pembuluh umbilikus).
Berikan tindakan resusitatif, Bayi yang memerlukan upaya-upaya resusitasi luas
dan siapkan untuk peminda- harus diobservasi dan dirawat oleh petugas yang telah
han bayi ke unit perawatan secara khusus terlatih untuk merawat bayi baru lahir
intensif neonatuf (NICU) yang sakit.
atau fasilitas tingkat III/IV,
sesuai indikasi.

DIAGNOSA KEPERAWATAN : RISIKO TINGGI TERHADAP


PERUBAHAN SUHU TUBUH
Faktor risiko dapat meliputi : Usia ekstrem (ketidakmampuan untuk
menggigil, permukaan tubuh luas dalam
hubungannya dengan massa, jumlah
lemak subkutan terbatas, sumber yang
tidak dapat diperbaharui dari lemak
coklat dan beberapa simpanan lemak
putih, epidermis tipis dengan penyatuan
dekat dari pembuluh darah ke kulit).
Kemungkinan di buktikan oleh : (tidak dapat di terapkan adanya
tanda/gejala untuk menegakkan diagnosa
aktual)
HASIL YANG DIHARAPKAN KLIEN AKAN :
Menpertahankan suhu inti, kulit, dan aksila dan tanda-tanda vital DBN. Bebas
dari tanda distres pernapasan dan stres dingin.

TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL
MANDIRI
Pastikan obat-obatan yang Hipoksia janin atau penggunaan Demerol oleh ibu
diterima ibu selama periode mengubah metabolisme janin terhadap lemak coklat,
pranatal dan intrapartum. sering menyebabkan penurunan suhu bayi yang
Perhatikan adanya distres berarti. Magnesium sulfat dapat menyebabkan
atau hipoksia pada janin. vasodilatasi dan mempengaruhi kemampuan bayi
untuk menyerap panas.
Keringkan kepala dan tubuh Mengurangi kehilangan panas akibat evaporasi dan
bayi baru lahir, pakaian konduksi, melindungi kelembaban bayi dari aliran
stoking penutup kepala; dan udara atau pendingin udara, dan membatasi stres
bungkus dalam selimut akibat perpindahan lingkungan dari uterus yang
hangat. hangat ke lingkungan yang lebih dingin (kemungkinan
15oF [9 oC] lebih rendah daripada suhu intrauterus).
(Catatan : Karena besar area permukaan relatif dari
kepala bayi baru lahir dalam hubungannya dengan
tubuh, bayi dapat mengalami kehilangan panas
dramatik dari kelembaban, kepala tidak tertutup.)
Tempatkan bayi baru lahir Mencegah kehilangan panas melalui konduksi, dimana
dalam lingkungan hangat panas dipindahkan dari bayi baru lahir ke objek atau
atau pada dada atau lengan permukaan yang lebih dingin daripada bayi.
ibu. Hangatkan objek yang Digendong erat dekat tubuh orangtua dan kontak kulit
kontak bayi (misal; dengan kulit menurunkan kehilangan panas bayi baru
timbangan, stetoskop, meja lahir.
pemeriksaan, dan tangan.)
Perhatikan suhu lingkungan. Penurunan dalam suhu lingkungan 2oC (3,6oF) cukup
Hilangkan aliran udara dan untuk menggandakan konsumsi oksigen neonatal
minimalkan penggunaan cukup bulan. Kehilangan panas melalui konveksi
TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL
pendingin udara; hangatkan terjadi bila bayi kehilangan panas ke aliran udara yang
oksigen bila diberikan lebih dingin. Kehilangan melalui radiasi terjadi bila
melalui masker. panas dipindahkan dari bayi baru lahir ke objek atau
permukaan yang tidak berhubungan langsung dengan
bayi baru lahir (misal; sisi atau dinding inkubator).
Kaji suhu inti neonatus; Suhu kulit harus dipertahankan mendekati 36,5oC
pantau suhu kulit secara (97,6oF). Suhu inti (rektal) biasanya 0,5oC (0,9oF)
kontinu dengan alat lebih tinggi dari suhu kulit, namun perpindahan
pemeriksa kulit dengan tepat. kontinu dari inti ke kulit terjadi sehingga perbedaan
antara suhu inti dan kulit lebih besar, makin cepat
pemindahan makin cepat suhu ini menjadi dingin.
Berikan penghangatan Peningkatan suhu yang terlalu cepat dapat
bertahap pada bayi yang mengakibatkan apne pada bayi yang mengalami stres
mengalami stres dingin, dingin.
pertahankan suhu udara 1,5oC
(2,7oF) lebih hangat daripada
suhu tubuh.
Observasi bayi terhadap Bila suhu lingkungan turun di bawah zona termo-
tanda-tanda stres dingin netral, bayi meningkatkan tingkat aktivitas
(misal; penurunan suhu inti, (meningkatkan laju metabolisme dan konsumsi
peningkatan aktivitas, oksigen), ekstremitas fleksi menurunkan besar
ekstremitas fleksi, belang- permukaan tubuh yang terpajan, dan melepaskan
belang dan/atau pucat, dan katekolamin adrenal, yang meningkatkan pelepasan
kulit, tangan, dan kaki panas dari simpanan lemak coklat dan menyebabkan
dingin.) vasokonstriksi, selanjutnya mendinginkan kulit.
Perhatikan tanda-tanda Tanda-tanda ini menandakan efek-efek negatif dari
distres pernapasan (misal; stres dingin yang lama, yang memerlukan pemantauan
apnea, sianosis umum, ketat. Vasokonstriksi perifer menimbulkan asidosis
bradikardia, dan mendengkur metabolik; vasokonstriksi pulmoner mengakibatkan
berat, retraksi otot penurunan pernafasan dan sirkulasi janin menetap
pernapasan, dan pernapasan dengan kegagalan penutupan duktus arteriosus dan
cuping hidung). Berikan foramen ovale.
dukungan sesuai kebutuhan.
TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL
KOLABORASI
Berikan dukungan metabolik Efek samping dari hipotermia lama (stres dingin) dapat
(glukosa atau buffer), sesuai meliputi peningkatan konsumsi oksigen yang
indikasi. menimbulkan hipoksia, asidosis, dan penurunan per-
napasan; peningkatan laju metabolik dan konsumsi
glukosa, mengakibatkan hipoglikemia; serta pelepasan
asam lemak bebas dalam aliran darah, yang bersaing
dengan sisi ikatan bilirubin pada albumin, karenanya
meningkatkan risiko ikterik dan kernikterus. Pemberian
glukosa atau bikarbonat dapat memperbaiki
hipoglikemia, asidosis dan/atau asfiksia.
Pertimbangkan masuk ke Memungkinkan obvservasi ketat dan penggunaan
NICU. metoda-metoda perawatan agresif pada kasus stres
berat pada kasus stres dingin hebat pada neonatus
dengan gejala-gejala sekunder.

DIAGNOSA KEPERAWATAN : PERUBAHAN PROSES IKATAN


KELUARGA
Dapat berhubungan dengan : Transisi perkembangan dan/atau
penambahan anggota keluarga.
Kemungkinan di buktikan oleh : Keragu-raguan orangtua untuk meng-
gendong/berinteraksi dengan bayi, peng-
ungkapan masalah.

HASIL YANG DIHARAPKAN KLIEN AKAN :


Memulai proses kedekatan dengan cara yang bermakna untuk anggota
keluarga. Dengan tepat mengidentifikasi bayi untuk meyakinkan hubungan
keluarga yang benar.

TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL
MANDIRI
Informasikan kepada orang- Menghilangkan ansietas orangtua berkenaan dengan
tua tentang kebutuhan- kondisi bayi mereka. Membantu orangtua untuk
kebutuhan neonatus segera memahami rasional intervensi pada periode awal bayi
dan perawatan yang baru lahir.
TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL
diberikan.
Tempatkan bayi dalam Jam pertama dari kehidupan bayi adalah masa yang
lengan ibu/ayah segera paling khusus bermakna untuk interaksi keluarga di
setelah kondisi neonatus mana ini dapat meningkatkan awal kedekatan antara
memungkinkan. orang tua dan bayi serta penerimaan bayi baru lahir
sebagai anggota keluarga baru.
Anjurkan orangtua untuk Memberikan kesempatan untuk orangtua dan bayi
mengelus dan bicara pada baru lahir memulai pengenalan dan proses kedekatan.
bayi baru lahir; anjurkan ibu
untuk menyusui bayi bila
diinginkan.
Bagi informasi tambahan dari Membantu orangtua memandang bayi sebagai
pengkajian fisik awal bayi individu terpisah dengan karakteristik fisik yang unik.
baru lahir.
Diskusikan kemampuan bayi Membantu memudahkan interaksi orangtua bayi.
untuk berinteraksi. (Rujuk
pada Bab 6, MK: Tahap IV (4
Jam Pertama Setelah
Kelahiran Plasenta), DK :
Proses Keluarga, perubahan,
ikatan.)
Gunakan sistem identifikasi Membuat kesatuan keluarga dan mencegah
yang dapat diterima secara kebingungan mengenai identifikasi bayi. Suatu
hukum, tempatkan pita pada metoda identifikasi yang lebih akurat, cap jari DNA,
lengan atau kaki bayi dan yang digunakan dan dapat menggantikan cap telapak
satu pita pada ibu. Ambil cap kaki dan cap jari yang lama.
telapak kaki bayi dan cap jari
ibu (jari telunjuk).
Berikan informasi yang tepat Mempertahankan orangtua tetap mendapat informasi
dalam kejadian komplikasi tentang perubahan status bayi, dan tindakan aktual
yang tidak diperkirakan atau atau potensial untuk dilakukan, membantu menjamin
kebutuhan terhadap bahwa segala sesuatu yang mungkin dilakukan untuk
pemindahan ke NICU. perawatan bayi dan meningkatkan kerjasama orang-
tua dengan tindakan kegawatdaruratan.

DIAGNOSA KEPERAWATAN : RISIKO TINGGI TERHADAP,


CEDERA, faktor-faktor multipel
Faktor risiko dapat meliputi : Anomali kongenital tidak terdeteksi atau
tidak teratasi, pemajanan pada agen-agen
infeksius.
Kemungkinan di buktikan oleh : (tidak dapat di terapkan adanya
tanda/gejala untuk menegakkan diagnosa
aktual)
HASIL YANG DIHARAPKAN KLIEN AKAN :
Bebas dari cedera/komplikasi.

TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL

MANDIRI
Lakukan pengkajian fisik Membantu mendeteksi abnormalitas dan defek
rutin terhadap bayi baru lahir, neurologis, menentukan usia genetasi, dan meng-
perhatikan jumlah pembuluh identifkasi kebutuhan terhadap pemantauan ketat dan
darah tali pusat dan adanya perawatan lebih intensif. Tali pusat mengandung tiga
anomali. pembuluh darah. Hanya ada satu pembuluh darah
arteri dihubungkan dengan abnormalitas
genitourinarius.
Mandikan bayi baru lahir Mencegah bayi baru lahir terkena virus hepatitis B
segera setelah kelahiran bila atau dari menjadi karier kronis bila terpajan pada
terpajan pada agen-agen produk darah serum ibu saat kelahiran.
infeksius telah terjadi.

Gambarkan pada orang tua Mengurangi ansietas orang tua yang disebabkan oleh
rasional yang tepat dari kurangnya pemahaman tentang perlunya
tindakan-tindakan yang perlindungan bagi neonatus terhadap infeksi mata dan
diambil untuk mencegah penyakit hemoragis.
cedera (misal; pemberian
profilaktik salep mata dan
vitamin K).
TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL
KOLABORASI
Klem tali pusat umbilikus Menggendong bayi di bawah introitus atau keterlam-
bayi baru lahir kira-kira ½ batan mengklem tali pusat yang mengandung 50-100
sampai 1 inci dari abdomen ml darah dari plasenta, kemungkinan memperberat
dalam 30 detik setelah polisitemia dan hiperbilirubinemia pada masa
kelahiran, sementara bayi neonatus.
berada sejajar dengan
introitus ibu.
Berikan profilaksis mata Membantu mencegah oftalmia neonatorum yang
dalam bentuk salep disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae, yang
eritromisin (Ilotycin) kira- mungkin ada pada jalan lahir ibu. Eritromisin secara
kira 1 jam setelah kelahiran efektif menghilangkan baik organisme gonorea dan
(setelah masa interaksi klamidia. Profilaksis mata mengeruhkan pandangan
orangtua bayi). bayi, menurunkan kemampuan bayi untuk ber-
interaksi dengan orangtua.
MANDIRI
Berikan imun globulin Menurunkan risiko bayi baru lahir mengalami
hepatitis B (HBIG) dan hepatitis B atau menjadi karier kronis.
vaksin hepatisis B bila serum
ibu mengandung antigen
permukaan hepatitis B
(HBsAg), antigen inti
hepatitis B (HBcAg), atau
antigen e (HBeAG)

Anda mungkin juga menyukai