Anda di halaman 1dari 19

Membuat Multimedia Interaktif

Oleh: Dody Priyatmono, S. Sn

A. Tahapan membuat media interaktif

Multimedia interaktif berasal dari 2 kata, yaitu: Interkatif dan Multimedia.


Interaktif adalah: Tindakan interaksi antara dua atau lebih objek atau orang
Multimedia adalah: kumpulan beberapa media yang menjadi 1 media komunikasi public

Sehingga yang di maksud dengan multimedia interaktif adalah: Media yang terdiri beberapa elemen
(gambar, teks, suara, video, foto) dan mampu berinterkasi dengan penggunanya.

Software yang umum di gunakan untuk membuat multimedia interaktif adalah Macromedia Flash dan
Macromedia Director (sekarang macromedia berganti menjadi Adobe).
Dalam tutorial kali ini saya akan menggunakan software Adobe Flash CS3 sebagai alat untuk membuat
multimedia interaktif.

Hal yang perlu di persiapkan sebelum bita membuat media interaktif adalah:
1. Membuat site map/mapping
Site map adalah sebuah upaya pemetaan isi dari media. Contoh site map:

BIODATA

FOTO MASA
INTRO MENU KECIL
GALERI
UTAMA
FOTO FOTO
BERSAMA
TEMAN

ARTIKEL KESEHATAN

TIPS UJIAN
KELUAR/ NASIONAL
EXIT

2. Membuat layout
Layout adalah penataan ruang. Sehingga kita harus merencanakan penataan teks, gambar dan
elemen lainnya kedalam halaman flash nantinya.
Contoh layout salah satu halaman:

1|Page
Dody Priyatmono, S. Sn
Contoh layout salah satu halaman

3. Mengaplikasikan layout kedalam flash


Setelah semua layout di rancang, sekarang kita pindahkan desain tadi kedalam software Adobe
Flash.

4. Memberikan Action Script/perintah


Action Script adalah istilah bahasa pemrograman yang ada didalam flash. Funsinya bervariasi.
Yang nanti akan kita gunakan pada dasarnya adalah action script untuk berpindah halaman, atau
istilahnya “Go To”, serta ada beberapa action sederhana seperti “Stop”, “FS Command Full screen dan
Quit” untuk.

5. Mempublish file menjadi file EXE


Dibagian akhir ini kita akan merubah format file. Yang semula masih berupa project (file flash),
agar bisa di buka di semua PC maka kita perlu merubahnya menjadi format EXE. Sehingga file flash kita
tidak akan mengalami kendala saat di jalankan di komputer manapun.

2|Page
Dody Priyatmono, S. Sn
B. Mengenal fungsi tools (alat) di dalam Flash

Berikut adalah gambar tampilan Software Macromedia Flash MX beserta istilah


istilahnya. Didalam handout ini saya akan selalu menggunakan nama-nama tersebut untuk
mengistilahkan setiap tool. Untuk itu nama tersebut wajib di hapalkan.

Tidaklah jauh berbeda dengan Macromedia Flash MX, Software terbaru Flash yaitu Adobe Flash CS 3
memiliki tampilan yang mirip.

3|Page
Dody Priyatmono, S. Sn
Sekarang kita akan mengenal lebih dekat ke alat-alat yang ada di jendela tool

Selection tool. Berfungsi untuk memilih/mengaktifkan objek


Sub Selection tool. Berfungsi untuk mengaktifkan node edit objek vector
Free Transform tool. Untuk merubah ukuran /skala, rotasi dan perpindahan posisi
objek
Lasso tool. Berfungsi untuk memilih area tertentu yang akan di seleksi

Pen tool. Berfungsi untuk membuat objek/gambar dengan metode bolpoint


Text tool. Berfungsi untuk membuat karakter teks/huruf
Line tool. Berfungsi untuk membuat garis lurus
Rectangle, oval, polystar. Adalah objek berbentuk kotak, bundar dan prisma
Pencil tool. Berfungsi untuk membentuk objek dengan bentuk bebas
Brush Tool. Fungsinya hamper sama dengan pencil. Namun bruh memiliki bentuk
dan ketebalan yang lebih bervariasi
Ink Bottle tool. Berfungsi untuk memeberikan warna pada garis pinggir(outline)
Paint Bucket tool. Berfungsi untuk memberi warna pada bagian dalam (fill) objek
Eye Dropper tool. Berfungsi untuk mengambil contoh warna dari objek lain
Ereaser tool. Berfungsi untuk menghapus objek
Hand tool. Berfungsi untuk menggeser stage/lembar kerja
Zoom tool. Berfungsi untuk melakukan zoom/ mendekat dan menjauh dari objek

4|Page
Dody Priyatmono, S. Sn
Outline color. Keterangan warna outline yang sedang aktif

Fill Color. Keterangan warna dalam yang sedang aktif

Keterangan warna. Disini kita bisa mengembalikan warna menjadi hitam-putih, atau
membalik warna (outline menjadi fill)
Propertis dari tool

5|Page
Dody Priyatmono, S. Sn
Layer merupakan lapisan-lapisan seperti layaknya lembaran kertas yang tembus
pandang. Posisi layer menjadi satu dengan timeline, yaitu di bagian atas menu flash. Semakin
tinggi posisi layer maka akan membuat objek yang ada didalamnya semakin terlihat

Begini cara kerja layer:

6|Page
Dody Priyatmono, S. Sn
C. Merancang halaman

Tahap awal ini kita akan membuat halaman untuk menu utama. Ikuti langkah-langkah berikut ini:
1. Buka Adobe Flash CS3
2. Pilih: Flash File (Action Script 02)

3. Buka properties yang ada di bawah halaman

Untuk mengganti ukuran halaman anda bisa memilih SIZE dan mengganti ukuran
halaman menjadi 800 x 600 pixel
Warna latar belakang juga bisaa anda ganti dengan meng-klik Background lalu pilih
warna sesuai keingin anda.

4. Sesuai dengan layout yang sudah anda buat, maka mulailah menata objek rectangle yang
dibuat dari flash.

Perubahan warna juga bisa di lakukan dengan mengganti fill color pada saat anda
mengaktifkan rectangle tool

Untuk membuat teks anda bisa menggunakan TEXT TOOL . Parameter teks bisa anda lihat di
Properties

7|Page
Dody Priyatmono, S. Sn
Berikut adalah contoh layout yang sudah dibuat dengan menggunakan rectangle dan text tool.

5. Selanjutnya kita akan masukkan gambar/foto kedalam halaman. Caranya: klik FILE > IMPORT >
IMPORT TO STAGE

6. Lalu cari file gambar yang anda inginkan dan klik OPEN

8|Page
Dody Priyatmono, S. Sn
7. Letakkan gambar sesuai dengan keinginan anda. Gunakan Transform tool untuk merubah
ukuran dan melakukan rotasi

8. Untuk menambahkan jumlah halaman di dalam flash sama dengan menambah jumlah SCENE.
Caranya: Klik Insert > Scene

9. Setelah anda tambahkan satu SCENE maka akan muncul tanda/teks SCENE 2 pada bagian bawah
layer

9|Page
Dody Priyatmono, S. Sn
10. Buatlah desain untuk halaman selanjutnya

11. Lanjutkan dengan menambah halaman yang lain


12. Untuk melihat/memperbaiki halaman sebelumnya anda bisa menggunkan tombol SCENE yang
ada di sebelah kanan

13. Selanjutnya kita akan membuat tombol

D. Membuat tombol

14. Kembali ke SCENE 1 atau halaman menu utama


15. Tambahkan layer baru dengan meng-klik NEW LAYER

16. Kunci layer 1, agar pada saat kita mengolah layer 2 objek yang ada di layer 1 tidak terganggu.
Caranya: klik tanda titik di bawah icon KUNCI GEMBOK yang ada di jendela layer

10 | P a g e
Dody Priyatmono, S. Sn
17. Selanjutnya aktifkan layer 2 dengan meng-klik teks layer 2

18. Buatlah sebuah kotak untuk dirubah menjadi tombol. Caranya: Aktifkan Rectangle Tool ,
Pada jendela COLOR kurangi nilai ALPHA menjadi 30% (alpha memberikan efek transparan),
warna bisa anda cari yang sesuai

19. Posisikan Rectangle/kotak tersebut pada teks (menimpa teks)

20. Aktifkan SELECTION TOOL untuk mengaktifkan kotak tersebut. Pilih objek kotak

21. Klik MODIFY > CONVERT TO SYMBOL

22. Pilih BUTTON, beri nama objek, lalu klik OK

23. Sekarang objek kotak tadi sudah menjadi tombol. Untuk membuktikannya nyalakan ENABLE
SIMPLE BUTTTONS yang ada di CONTROL

11 | P a g e
Dody Priyatmono, S. Sn
24. Lalu arahkan pointer mouse ke tombol, maka mouse akan berubah menjadi icon tangan

25. Matikan lagi ENABLE SIMPE BUTTONS pada CONTROL menu


26. Sekarang kita akan melakukan modifikasi untuk tombol agar terlihat lebih menarik. Caranya:
aktifkan Tombol, lalu klik kanan dan pilih EDIT IN PLACE, atau bisa juga anda doble klik

27. Sekarang anda bisa melihat tanda/icon tombol dibawah layer, ini sebagai bukti bahwa anda
sedang berada didalam edit tombol

28. Pada TIMELINE anda juga bisa melihat tampilan yang berbeda dengan sebelumnya. Yaitu
terdapat kolom UP-OVER-DOWN-HIT (Keterangan tentang ini akan saya sampaikan pada kolom
tersendiri)

UP : Berarti tampilan saat pointer mouse berada di luar tombol

OVER : Berarti tampilan saat pointer mouse berada di atas tombol

12 | P a g e
Dody Priyatmono, S. Sn
DOWN : Berarti tampilan saat pointer mouse menekan tombol

HIT : Merupakan area tekan tombol

29. Klik kolom putih dibawah OVER (lihat gambar dibawah) > lalu klik kanan > pilih INSERT
KEYFRAME

30. Gunakan Selection Tool , aktifkan objek kotak

31. Ganti warna objek dengan warna yang lain, jangan lupa, kurangi nilai ALPHA (menjadi 30%) yang
ada pada Jendela COLOR

32. Aktifkan lagi kolom dibawah teks DOWN, lalu klik kanan dan pilih INSERT KEYFRAME

13 | P a g e
Dody Priyatmono, S. Sn
33. Aktifkan lagi objek kotak dengan SELECTION TOOL
34. Kita akan memperkecil ukuran objek kotak dengan menggunakan tool TRANSFORM. Buka
jendela transform di menu WINDOW > TRANSFORM
35. Nyalakan CONSTRAIN dan Isikan nilai 90%

36. Maka ukuran objek sudah berubah menjadi 90%


37. Untuk sementara kita tidak perlu menambahkan keyframe untuk HIT karena objek kotak sudah
cukup mudah untuk di KLIK. Biasanya kita menambahkan HIT untuk objek tombol yang
berbentuk teks
38. Klik Scene 1 untuk kembali ke tampilan awal

39. Untuk melihat hasilnya anda bisa nyalakan kembali ENABLE SIMPLE BUTTON yang ada di
CONTROL menu

40. Ini adalah hasilnya

41. Selanjutnya kita akan copy tombol tadi untuk dijadikan beberapa tambol
42. Caranya: gunakan keybord CTRL (untuk meng-copy) dan SHIFT, lalu Klik dan Drag objek

14 | P a g e
Dody Priyatmono, S. Sn
43. Lakukan juga untuk SCENE 2

E. Memberikan Perintah (Action Script)

Setelah semua tombol ditempatkan pada tempatnya, sekarang kita akan memberikan perintah agar
tombol dapat berfungsi. Fungsi tombol disini adalah mengantarkan pengguna untuk pergi ke
halaman yang lain. Baiklah mari kita ikuti langkah-langkah berikut ini.
1. Pastikan kita berada di Scene 1

2. Aktifkan salah satu keyframe (bisa keyframe layer 1 atau layer 2)

3. Klik kanan dan pilih ACTIONS


4. Pada jendela Action buka GLOBAL FUNCTION > TIMELINE CONTROL >

5. Dobel klik perintah STOP sehingga akan berpindah ke kolom di sebelah kanan
6. Tutup jendela Action
7. Sebagai tanda Keyframe sudah diberi perintah untuk stop anda bisa melihat tanda “a” pada
keyframe

15 | P a g e
Dody Priyatmono, S. Sn
8. Lakukan juga pada salah satu keyframe yang ada di SCENE 2 dan scene lain
9. Sekarang kita akan memberikan perintah pada tombol
10. Aktifkan salah satu tombol yang ada di SCENE 1, dan klik kanan > ACTIONS

11. Sama dengan perintah sebelumnya, kali ini kita akan memberikan perintah GO TO yang ada di
TIMELINE CONTROL
12. Namun sebelumnya kita akan buka SCRIPT ASSIST yang ada di jendela Actions sehingga muncul
jendela tambahan ke bawah

13. Pindahkan Go To ke jendela sebelah kanan

14. Aktifkan gotoAndPlay(1);

16 | P a g e
Dody Priyatmono, S. Sn
15. Di jendela action atas akan muncul panduan yang bisa kita gunakan untuk mengarahkan tombol.
Untuk itu pada kolom SCENE inikan scene yang akan di tuju. Misalnya scene 2 untuk
mengarahkan ke menu “tentang saya”

16. Berikan juga perintah go to untuk tombol yang lain

F. Memasukan suara untuk tombol

1. Import file suara yang berdurasi pendek. Caranya: klik File > Import > Import to Library
2. Biasanya windows sudah menyipkan file suara di C:\WINDOWS\Media. Untuk itu silahkan
memilih salah satu file suara yang anda rasa cocok untuk dimasukkan kedalam tombol
3. Aktifkan salah satu tombol
4. Klik kanan > pilh EDIT IN PLACE
5. Aktifkan Keyframe OVER

6. Buka jendela Properties

7. Pada kolom SOUND pilih file suara yang sudah anda import sebelumnya

8. Klik kembali icon SCENE 1 untuk kembali ke awal

9. Untuk mencoba hasilnya anda bisa me;akukan test movie yang ada di control > test movie

G. Action FS Command

17 | P a g e
Dody Priyatmono, S. Sn
Action FS Command disini berfungsi untuk menampilkan movie flash dalam ukuran full screen dan
untuk menutup movie (exit)
1. Aktifkan salah satu keyframe yang ada di SCENE 1 dan frame 1

2. Klik kanan dan pilih > ACTIONS


3. Pilih action FS COMMAND yang ada di BROWSER/NETWORK

4. Dobel klik FSCOMMAND sehingga akan berpindah ke kolom sebelah kanan


5. Pada kolom Commands for standalone player kita pilih FULLSCREEN

6. Berikutnya kita akan membuat tombol yang akan difungsikan sebagai tombol EXIT
7. Buatlah tombol sederhana
8. Aktifkan tombol tersebut
9. Klik kanan > dan pilih Actions
10. Lakukan perintah yang sama dengan sction sebelumnya, yaitu FSCOMMAND
11. Namun pada Commands for standalone player kita pilih QUIT

H. Publish movie

1. Di tahap akhir ini kita akan melakukan publishing atau merubah file project menjadi file EXE
2. Klik FILE > PUBLISH SETTINGS
3. Pada kolom TYPE anda nyalakan WINDOWS PROJECTOR (EXE)

18 | P a g e
Dody Priyatmono, S. Sn
4. Klik PUBLISH > OK
5. Selanjutnya anda bisa buka hasil movie flash tersebut melalui windows explorer
6. Selamat mencoba, dan jangan mudah putus asa

Bila anda mengalami kesulitan bisa bertanya kepada yang lebih tahu, atau email saya di
dy_ovo@yahoo.com

19 | P a g e
Dody Priyatmono, S. Sn

Anda mungkin juga menyukai