Anda di halaman 1dari 4

KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL

Menurut Robbins dan judge Kepemimpinan Transformasional adalah kepemimpinan


yang meningkatkan motivasi karyawan , memuaskan kebutuhan karyawan, dan
memperlakukan mereka secara utuh. Menurut Robbins dan Judge ada beberapa indikator
dalam kepemimpinan yang transformasional yaitu:

1. Inspitational Motivation (motivasi Inspirasional) adalah perilaku pemimpin yang


mampu mengkomunikasikan harapan yang tinggi, menyampaikan visi bersama secara
menarik dan menginspirasi bawahan untuk mencapai tujuan yang menghasilkan
kemajuan bagi organisasi.
2. Intellectual Stimulation (Stimulasi Intelektual) adalah perilaku pemimpin yang
mampu meningkatkan kecerdasan bawahan untuk meningkatkan kreatifitas dan
inovasi mereka, meningkatkan rasionalitas dan pemecahan masalah secara cermat.

Pendiri Trilogy dan CEO Joe Liemanch sadar sebagai perusahaan software orang adalah
segalanya. bahwa usaha yang mereka jalankan adalah mengedepankan personel/ karyawan
perusahaan yang sifatnya fressgraduate (umur 26 tahun) yang mempunyai potensi dan
kreatifitas, meningkatkan rasionalitas dengan diberikan beberapa minggu pelatihan intensif
untuk menjawab tantangan di masa depan, dimana calon karyawan akan didorong untuk
berprestasi dan akan diberi penghargaan yang baik dan mereka diberikan kebebasan dalam
bersosialisasi (sharing pengalaman) dalam rangka menumbuhkan ide-ide yang cemerlang
(prilaku kerja inovatif) untuk meningkatkan nilai perusahaan. Karena trilogy merupakan
perusahaan software/ aplikasi yang dalam perjalannannya harus menciptakan suatu
pemikiran/ pendekatan yang sifatnya baru ke depannya. (inovatif)

Untuk itu kepemimpinan mempunyai peran yang sangat penting pada suatu
organisasi/perusahaan dan memberikan dampak yang positif yang kaitannya dengan masa
depan perusahaan tersebut. Dan semakin efetif gaya kepimimpinan suatu perusahaan maka
semakin tinggi pula prilaku kerja inovatif.

BUDAYA ORGANISASI TRILOGI

Menurut robbins, Budaya organisasi adalah Budaya Organisasi adalah nilai panutan atau
nilai inti yang dianut bersama oleh mayoritas anggota organisasi.

Beberapa karakteristik dari budaya organisasi menurut Robbins dan Judge (2008:256):

1. Innovation and risk taking. Mendorong karyawan untuk mampu berinovasi dan berani
mengambil resiko.
2. Outcome orientation. Management fokus terhadap hasil ketimbang teknik dan proses
yang digunakan untuk mencapai hasil.
3. People orientation. Management berorientasi terhadap orang-orang yang ada didalam
organisasi.
4. Aggressiveness. Karyawan diharapkan mampu lebih agresif dan kompetitif ketimbang
santai-santai.
5. Stability. Management tetap memelihara keadaan agar tetap stabil.

• Dalam konteks trilogi, budaya yang unik dan modern bisa dilihat dari lingkungan
yang kompetitif dan berubah cepat, Aturan yang tidak mengikat, yaitu karyawan
diberikan ruang dalam berekspresi, baik itu dalam menggunakan pakaian kerja sesuai
selera individu masing2 dan yang paling menarik trilogy memberikan sesuatu yang
unik dibandingkan dengan perusahaan lainnya, yaitu karyawan dapat membuat jam
kerjanya sendiri. berfikir inovatif dalam memunculkan ide-ide kreatifnya bersifat
baru. Karyawan baru diharapkan memberikan keahlian dan vitalitas (kemampuan
bertahan) mereka kepada segala hal yang mereka lakukan, Karyawan biasa
bersosialisasi satu sama lain baik dalam suasana kerja atau dalam acara-acara liburan
di luar kantor, Tanggung jawab berat berada di awal, dengan kebiasaan “just do it
now” menjadi bagian dari proses belajar yang panjang, dll..

Kesimpulannya apabila budaya dalam suatu organisasi tidak mendukung untuk


terciptanya sebuah kretifitas, maka kreatifitas yang sifatnya inovatif di dalam diri
anggota organisasi itu tidak akan berkembang. Dan ternyata trilogi mampu
membangun terciptanya sebuah kreatifitas dari budaya organisasi yang diterapkan di
perusahaan mereka.

PERILAKU KERJA INOVATIF

Menurut (De Jong dan Hartog) Perilaku kerja inovatif adalah perilaku individu yang
bertujuan untuk tahapan pengantar atau upaya memperkenalkan ide2, proses, produk,
prosedur baru dan bermanfaat.

Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kerja inovatif:

Faktor internal:

1. Intraksi dengan atasan (kepemimpinan)


2. Intraksi dengan group rekan kerja

Faktor Eksternal:
1. Competitive Pressures (tekanan kompetitif)
2. Social-Political Pressures (tekanan sosial-politik)
Trilogy adalah Perusahaan software /aplikasi penjualan CPQ (Configure, price and quote )
dimana kita mengkonfigurasikan (menggambarkan) harga, dan penawaran satu produk.

ex.bukalapak, shopee, lazada dll..

Kerangka Konseptual (Empiris)

Gaya Kepemimpinan Budaya Prilaku kerja


Transformasional Organisasi Inovatif

Rekruitment Karyawan

Berdasarkan kerangka kopseptual ini, dapat disimpulkan bahwa semakin efektif gaya
kepemimpinan (transformasional) suatu perusahaan maka semakin tinggi prilaku kerja
inovatif. semakin efektif gaya kepemimpinan suatu perusahaan maka semakin kuat budaya
organisasinya. Dan semakin kuat budaya organisasinya maka semakin tinggi prilaku kerja
inovatifnya. Oleh karena itu, Dengan semakin efektif gaya kepemimpinan maka semakin
kuat budaya organisasi dan juga semakin tinggi prilaku kerja inovatifnya.

Akibat ketiga indikator ini melahirkan rekrutmen karyawan yang sesuai dengan
kualifikasi setiap perusahaan yang sifatnya terstruktur akibat dari gaya kepemimpinan,
budaya organisasi dan prilaku kinerja karyawan.
Dan logikanya Mana mungkin dalam kasus ini, perusahaan merekrut karyawan yg
perilakunya kaku dan pendiam sedangkan dalam konteks ini, trilogy diharapkan mampu
merekrut karyawan yang sifatnya mampu berintraksi, dan inovatif dalam rangka menuangkan
atau memunculkan ide-ide yang sifatnya baru dalam meningkatkan nilai perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai