Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH TEKNOLOGI TEPAT GUNA

ULTRASONOGRAPHY (USG)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Tepat Guna


Dosen Pengampu : Gita Kostania, S.S.T., M.Kes.

Disusun Oleh :
1. Desintya Arifah Syam (P27224020009)
2. Rizka Aprilia Dewantari (P27224020036)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI ALIH JENJANG D-IV KEBIDANAN
TAHUN 2020

i
KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan kehadirat Allah SWT hingga saat ini masih memberikan
napas kehidupan dan anugerah akal, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah
ini dengan judul “Teknologi Tepat Guna Ultrasonografi” tepat pada waktunya. Terima kasih
pula kepada semua pihak yang ikut membantu hingga dapat disusunnya makalah ini.
Makalah sederhana ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknologi Tepat
Guna.

Akhirnya, tidak ada manusia yang luput dari kesalahan dan kekurangan. Dengan
segala kerendahan hati, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan dari
pembaca guna peningkatan kualitas makalah ini.

Klaten, Februari 2020

ii
DAFTAR ISI

COVER................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Pengertian USG.......................................................................................................3
B. Manfaat USG...........................................................................................................3
C. Komponen USG......................................................................................................4
D. Jenis pemeriksaan USG...........................................................................................5
E. Cara kerja USG........................................................................................................5
F. Teknik pemeriksaan.................................................................................................6
G. Waktu pemeriksaan.................................................................................................7
H. Kelebihan dan kekurangan......................................................................................11

BAB III PENUTUP


A. Simpulan..................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Ultrasonografi (USG) merupakan pemeriksaan bagian dalam tubuh manusia


dengan gelombang ultrasonik, yang dinamakan USG. Ultrasonografi merupakan
aplikasi gelombang bunyi dalam bidang kedokteran.  Pemeriksaan dengan
menggunakan Ultrasonografi  memanfaatkan sifat gelombang yaitu bisa
dipantulkan. Pemeriksaan USG sangat berperan dalam pemeriksaan obstetri
terutama dalam kehamilan, karena memiliki banyak hasil pemeriksaan yang
mungkin belum didapatkan dengan pemeriksaan manual. Tidak ada kontra
indikasinya, karena pemeriksaan ini sama sekali tidak akan memperburuk
penyakit penderita. Meskipun demikian USG juga memiliki kekurangan dalam
penggunaannya.
Dalam perkembangan zaman ini, diagnostik ultrasonik juga berkembang
dengan pesatnya, sehingga saat ini USG mempunyai peranan penting untuk
menentukan kelainan berbagai organ tubuh. Dalam pelaksanaannya dibutuhkan
keterampilan khusus untuk dapat menggunakan USG agar dapat mengoperasikan
USG dengan maksimal sehingga didapatkan hasil yang sesuai. Meskipun
demikian bidan juga diharapkan mampu untuk memiliki kompetensi tersebut
untuk dapat memberikan pelayanan yang lebih maju.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian USG?
b. Apa saja manfaat USG?
c. Apa saja komponen dari USG?
d. Sebutkan jenis pemeriksaan USG
e. Apa saja teknik pemeriksaan USG?
f. Bagaimana Cara kerja USG?
g. Bagaimana Teknik pmriksaan USG?
h. Kapan waktu pelaksanaan USG dalam kebidanan?
i. Apa saja kelebihan dan kekurangan USG?
C. Tujuan
a. Mengetahui pengertian USG
b. Mengetahui Manfaat USG

1
c. Mengetaui komponen dari USG
d. Mengetahui Jenis pemeriksaan USG
e. Mengetahui Cara kerja USG
f. Teknik pemeriksaan USG
g. Waktu Pelaksanaan USG dalam kebidanan
h. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari USG

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Pemeriksaan ultrasonografi (USG) adalah suatu pemeriksaan yang merupakan
alat bantu, yang memakai gelombang suara ultra untuk pencitraan (membuat tampilan
gambar) dari suatu objek yang dipapari suara ultra tersebut. Selain itu  ultrasonografi
relatif murah, pemeriksaannya relatif cepat, dan persiapan pasien serta peralatannya
relatif mudah. Gelombang suara ultrasonik memiliki frekuensi lebih dari 20.000 Hz,
tapi yang dimanfaatkan dalam teknik ultrasonografi (kedokteran) gelombang suara
dengan frekuensi 1-10 MHz.
B. Manfaat
Manfaat dari ultrasonografi adalah untuk pemeriksaan kanker pada hati dan
otak, melihat janin di dalam rahim ibu hamil,  melihat pergerakan serta perkembangan
sebuah janin, mendeteksi perbedaan antar jaringan-jaringan lunak dalam tubuh, yang
tidak dapat dilakukan oleh sinar x, sehingga mampu menemukan tumor atau
gumpalan lunak di tubuh manusia.
Selain manfaat di atas, ultrasonografi dimanfaaatkan untuk memonitor laju
aliran darah. Pulsa ultrasonik berfrekuensi 5 – 10 MHz diarahkan menuju pembuluh
nadi, dan suatu reciever akan menerima signal hamburan gelombang pantul.
Frekuensi pantulan akan bergantung pada gerak aliran darah. Tujuannya untuk
mendeteksi thrombosis (penyempitan pembuluh darah) yang menyebabkan
perubahan laju aliran darah.
Adapun manfaat USG pada pemeriksaan kendungan sesuai usia kehamilan :
1. Trimester I :
a. Memastikan hamil atau tidak.
b. Mengetahui keadaan janin, lokasi hamil, jumlah janin dan tanda
kehidupannya.
c. Mengetahui keadaan rahim dan organ sekitarnya.
d. Melakukan penapisan awal dengan mengukur ketebalan selaput lendir,
denyut janin, dan sebagainya.

3
2. Trimester II :
a. Melakukan penapisan secara menyeluruh.
b. Menentukan lokasi plasenta.
c. Mengukur panjang serviks.
3. Trimester III :
a. Menilai kesejahteraan janin.
b. Mengukur biometri janin untuk taksiran berat badan.
c. Melihat posisi janin dan tali pusat.
d. Menilai keadaan plasenta.

C. Komponen dari peralatan USG


a. Transducer
Transducer adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang
akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada
pemeriksaan prostat. Di dalam transducer terdapat kristal yang digunakan untuk
menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transducer. Gelombang
yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan)
sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi
gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat
diterjemahkan dalam bentuk gambar.
b. Monitor
Monitor adalah layar yang digunakan untuk menampilkan bentuk gambar dari
hasil pengolahan data komputer.
c. Mesin USG
Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana fungsinya untuk mengolah
data yang diterima dalam bentuk gelombang. Mesin USG merupakan CPU dari
USG sehingga di dalamnya terdapat komponen-komponen yang sama seperti pada
CPU pada PC.
Ada beberapa komponen USG lain dari tiga komponen diatas, diantaranya:

1) Pulser adalah alat yang berfungsi sebagai penghasil tegangan untuk


merangsang kristal pada transducer dan membangkitkan pulsa ultrasonik.

4
2) Tabung sinar katoda adalah alat untuk menampilkan gambaran ultrasound.
Pada tabung ini terdapat tabung hampa udara yg memiliki beda potensial
yang tinggi antara anoda dan katoda.
3) Printer adalah alat yang digunakan untuk mendokumentasikan gambaran
yang ditampilkan oleh tabung sinar katoda.
4) Display adalah alat peraga hasil gambaran scanning pada TV monitor.
D. Jenis pemeriksaan USG
a. USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang). Kualitas
gambar yang baik sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan.
b. USG 3 Dimensi
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut
koronal. Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda
(dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan janin
dari posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar
(bukan janinnya yang diputar).
c. USG 4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat
bergerak (live 3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis,
sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat “bergerak”. Jadi pasien
dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam rahim.
d. USG Doppler
USG doppler merupakan alat yang menggunakan gelombang panas dan suara
untuk dapat memberikan hasil berupa gambar mengenai saturasi oksigen, menilai
aliran darah maternal ke janin melalui plasenta dan mendeteksi secara adanya
gangguan yang mengakibatkan terjadinya PJT atuapun preeklamsia.
USG doppler tidak dianjurkan untuk dilakukan secara rutin, baik pada awal
kehamilan maupun selama kehamilan karena memiliki energi panas yang dapat
mempengaruhi dari perkembangan sel dan jaringan janin sehingga dapat
menyebabkan gangguan pada pembentukan sel. Beberapa penelitian mengenai
efek dari USG Doppler yaitu dapat menimbulkan autism pada anak.
USG Doppler dapat mendiagnosis kehamilan pada usia 5 minggu, yang lebih
awal dibandingkan dengan USG biasa (baik 2D, 3D maupun 4D). Selain itu
Doppler USG mampu menilai saturasi oksigen pada plasenta janin, sehingga

5
dapat mendeteksi gangguan pada plasenta yang menyebabkan terjadinya
gangguan pada janin.
E. Cara Kerja USG
Transducer bekerja sebagai pemancar dan sekaligus penerima gelombang
suara. Pulsa listrik yang dihasilkan oleh generator diubah menjadi energi akustik oleh
transducer yang dipancarkan dengan arah tertentu pada bagian tubuh yang akan
dipelajari. Sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus
menembus jaringan yang akan menimbulkan bermacam-macam pantulan sesuai
dengan jaringan yang dilaluinya.
Pantulan gema yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan membentur
transducer dan akan ditangkap oleh transducer, dan kemudian diubah menjadi pulsa
listrik lalu diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar
monitor. Gelombang ini kemudian diteruskan ke tabung sinar katoda melalui recevier
seterusnya ditampilkan sebagai gambar di layar monitor.
F. Teknik Pemeriksaan USG pada Obstetri
Pemeriksaan USG obsteri dan ginekologi dapat dilakukan dengan cara:
a. Transabdominal
Pemeriksaan USG transabdominal ini adalah paling banyak digunakan saat ini
karena pemeriksaannya tidak ada intervensi yang membuat pasien merasa tidak
nyaman. Hanya saja saat pemeriksaan ini kandung kemih pasien harus penuh
sehingga pada pemakaian transuder tidak boleh ditekan terlalu kuat karena
meransang pasien ingin berkemih. Pemeriksaan ini dilakukan dengan meletakkan
transduser yang telah diolesi jelly pada abdomen ibu. Pengukuran dilakukan dari
batas luar uterus pada penampang longitudinal dan antero-posterior. Pada
pemeriksaan USG sebaiknya dicantumkan posisi transduser terhadap tubuh ibu
atau organ kandungan (body-mark). Seperti gambaran massa yang terletak
diabdomen bagian bawah tengah pada potongan longitudinal.
b. Transvaginal
Dalam pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan transduser yang telah
diolesi jelly ke dalam vagina. Pemeriksaan USG ini memberikan informasi lebih
akurat dan rinci dari organ atau jaringan dirongga pelvis dibandingkan
pemeriksaan USG transabdominal. Oleh Karena itu perlu penyesuaian mesin
dengan operator, terutama pengenalan organ genetalia internal dan kehamilan
trimester pertama serta terbatas ruang untuk melakukan gerak transduser. Kenali

6
aspek tehnik dari transduser, cara-cara melakukan pemeriksaan dan faktor
keamanan pemeriksaan.
c. Transpariental/ Translabial
Pemeriksaan ini hanya dilakukan pada keadaan tertentu, misalnya pada wanita
yang tidak mungkin dilakukan pemeriksaan transvaginal atau transrektal. Dalam
pemeriksaan ini transduser diberi jelly dan diletakkan didaerah perineum dan
digerakkan keatas dan kebawah untuk mencari gambaran organ genetalia, cara ini
memang tidak dapat memberikan gambaran organ genetalia sebaik pemeriksaan
USG transvaginal dan transrektal.
d. Transrektal
Pemeriksaan ini hampir sama dengan pemeriksaan transvaginal. Perbedaannya
terletak pada bentuk dan ukuran diameter transduser. Pemeriksaan ini dilakukan
dengan memasukkan transduser yang diolesi jelly kedalam rectum. Pergerakan
transduser per rektal sangat terbatas dan sering menimbulkan rasa tidak nyaman.
G. Waktu pelaksanaan USG Dalam Kehamilan
Menurut WHO pemeriksaan untuk keperluan Antenatal sebaiknya dilakukan
sesuai usia gestasi, satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua,
dan satu kali pada trimester ketiga. Selebihnya dilakukan apabila ada indikasi seperti
pecah ketuban sebelum waktunya, kehamilan lewat waktu dan sebagainya.
1. Pemeriksaan Trimester Pertama
Pada pemeriksaan USG trimester pertama, terutama jika pasien hamil dengan
usia gestasi dibawah 10 minggu, penggunaan USG trasvaginal adalah metode
yang lebih baik daripada menggunakan USG transabdominal. Karena
keakuratan USG transvaginal pada usia kehamilan muda lebih akurat. Yang
harus dinilai oleh pemeriksa dalam melakukan pemeriksaan USG trimester
pertama adalah :
a. Ada tidaknya kehamilan
Jika pasien datang dan mengaku hamil dengan penampilan seperti
wanita yang tidak hamil sebelum melakukan pemeriksaan ada baiknya kita
lakukan tes kehamilan dulu, dengan menggunakan tes peck. Hal ini dapat
membantu kita dalam mendiagnosis kehamilannya. Sedangkan dengan
pemeriksaan USG, jika wanita tersebut hamil pada kehamilan sekitar 4-5
minggu, dapat kita temukan adanya kantong kehamilan pada kavum
uterusnya.

7
b. Lokasi kehamilan
Menentukan lokasi kehamilan sangat penting, meskipun terlihat sepele.
Terutama jika tes kehamilan positif, sedangkan kita tidak menemukan
kantong kehamilan dalam kavum uteri, bisa ada dua kemungkinan, yang
pertama adalah pasien tersebut memang hamil dan usia kehamilan masih
sangat muda ( dibawah 4 minggu), sehingga kantong kehamilan tidak
terlihat atau kehamilannya tidak berada didalam uterus.
c. Menentukan tanda kehidupan janin
Tanda kehidupan janin dapat didiagnosis dengan adanya pulsasi pada
embrio dan hal ini dapat terlihat pada usia kehamilan 5-6 minggu. Jika kita
menemukan kantung kehamilan tanpa menemukan pulsasi, jangan cepat
mengira itu adalah death conceptus, tetapi sebaiknya pasien diminta kontrol
satu sampai dua minggu kemudian untuk menunggu apakah pulsasi tersebut
benar- benar terlihat.
d. Menentukan jumblah janin
Menentukan jumlah janin dapat dilakukan mulai pada saat kantong
gestasi terbentuk (usia gestasi 4-5 minggu). Kehamilan multiple bila
ditemukan adanya kantong kehamilan lebih dari satu. Apabila kita
menemukan pada trimester satu harus dikonfirmasi lagi pada pemeriksaan
selanjutnya.
e. Menentukan usia genstasi
Usia gentasi dapat ditentukan dengan menukar diameter kantung
gestasi (GS), panjang kepala – bokong embrio (crown rump length atau
CRL), dan diameter yolksac (YS).
f. Tanda kegagalan kehamilan
Dapat diketahui dengan melihat berbagai hal sebagai berikut :
1) Kejadian penting dalam trimester satu tidak ditemukan
2) Diameter rata-rata kantung gestasi ≥ 10 mm tanpa yolksac (normalnya
maks 4-6 mm)
3) Diameter rata-rata kantung gestasi ≥ 18 mm tanpa embrio
4) Panjang CRL ≥ 5 mm namun tidak tampak pulse
g. Penapisan kelainan bawaan (kelainan kongenital)

8
Sudah dapat diperkirakan mulai dari pemeriksaan trimester pertama.
Ada beberapa hal penting yang perlu diketahui dalam mendiagnosis adanya
kelainan kongenital pada janin yaitu :
1) Nuchal translusensi : adalah pengukuran ketebalan jaringan didaerah
tengkuk sebagai deteksi dini kelainan kromosom.
2) Nasal bone : adalah pada daerah hidung harus tampak tiga buah garis
hiperekhoik, garis bagian atas adalah kulit hidung, dibawahnya garis
tulang hidung, dan kelanjutan dari hidung yang berada diatas garis
hidung letaknya harus lebih tinggi.
3) Fokus echogenik intrakardiac yaitu tampak sebagai suatu struktur yang
berwarna putih terang terletak pada ventrikel kiri, dilakukan pada usia
gestasi 10 – 14 minggu sebagai pertanda kelainan kromosom.
4) Echogenik bowels yaitu tampak sebagai massa usus yang tampak lebih
padat dan ecogenik (putih terang) sebagai pertanda kelainan
kromosom.
2. Pemeriksaan Trimester Kedua dan Ketiga
Pada pemeriksaan ini janin sudah terbentuk, diamana hal–hal yang harus
diperhatikan pada trimester kedua dan ketiga ini adalah :
a. Keadaan janin
Yang harus diperhatikan dalam memeriksa keadaan janin:
1) Janin hidup atau mati, dengan cara kita mencari pulsasi jantung janin
2) Jumlah janin, dpaat diperhatikan apakah tunggal atau multiple, jika lebih
dari satu janin, harus ditentukan korionitas dan amnionitas
3) Kelainan kongenital mayor
4) Presentasi dan letak janin, jika usia gentasi sudah memasuki trimester
tiga harus diperhatikan letak janin, apakah memanjang atau melintang,
oblique, dan presentasi atau bagian terbawahnya, apakah presentasi
kepala tau presentasi bokong.
b. Usia gestasi
Menentukan usia gentasi pada usia gentasi trimester dua dan tiga yang
harus diperhatikan adalah :
1) Diameter biparietal (biparietal diameter/ BPD)
2) Gambaran seperti bola rugbi, echo garis tengah terletak simetris dari
anterior ke posterior kepala dan berjalan sepanjang kepala, kavum

9
septum pelusidum membelah echo garis tengah pada sepertiga anterior
kepala, diukur dari parietal yang satu ke parietal yang lain, dari outer-
iner atau outer-outer
3) Diameter oksipito frontalis (occipito frontal diameter/OFD)
4) Lingkar kepala (head circumference/HC)
5) Cara menampilkan kepala sama dengan cara menampilkan cara
menampilkan kepala untuk mengukur BPD. Lingkar kepala diukur pada
sisi luar tulang kepala.
6) Panjang humerus
7) Lingkar perut (abdomilan circumfrence/AC)
8) Sebelum mengukur lingkar perut, kita harus bisa lebih dulu
menampilkan potongan lingkar perut yang benar, caranya adalah :
a) Ambil potongan longitudinal tubuh janin sehingga tampak
gambaran vertebra, dan jantung
b) Setelah tampak jantung, putar transduser 90o hingga tampak
gambaran transversal jantung
c) Lalu gerakan transduser beberapa milimeter ke inferior hingga
tampak gambaran vertebra, gaster, dan vena umbilikal dalam satu
bidang potong
9) Panjang femur (femur line/FL)
Tentukan letak kepala, lakukan rotasisampai tampak vertebra sampai
daerah lumbal atau sakrum lakukan rotasi 45o kekiri atau kekanan untuk
mencari gambaran femur yang baik.
c. Pemeriksaan Amnion
Dapat dilakukan denga cara sebagai berikut yaitu:
1) Subjektif, dikatakan normal apabila tampak sebagian tubuh janin
melekat pada dinding uterus, dan sebagian lagi tidak menempel, diantara
tubuh janin dan dinding uterus masih terdapat cairan amnion.
2) Single pocket, berdasar satu kuadran, diambil kantong terbesar yang
terletak antara dinding uterus dan tubuh janin, tidak boleh ada bagian
janin yang terletak didalam area pengukuran tersebut.
d. Pemeriksaan Plasenta
Yang harus diperhatikan adalah :

10
1) Menetukan letak plasenta, untuk menentukan apakah letak plasenta
normal (difundus atau korpus uteri atau abnormal (plasenta previa atau
plasenta marginal tau plasenta letak rendah))
2) Menentukan grade maturasi plasenta, untuk menetukan apakah
kehamilan tersebut cukup bulan atau tidak
3) Menetukan kelaian plasenta
4) Menentukan adanya lilitan tali pusat

H. Kelebihan dan Kekurangan


a. Kelebihan USG
Pemeriksaan USG di bidang medis memiliki beberapa kelebihan, yaitu
diantaranya sebagai berikut :
1. Tidak menggunakan radiasi
2. Dengan cepat dapat membedakan jenis lesi solid atau kistik
3. Dapat menunjukan gambar dinamik (real time image) menyerupai
fluroskopi
4. Tidak ada efek samping khusus
5. Alat praktis, disamping ada mesin yang besar, ada yang hand held, untuk
penggunaan di bedside, unit emergency, ICU dan neonatologi
6. Banyak tersedia di unit-unit pelayanan kesehatan, karena harga alat
relative murah
b. Adapun kekurangan pemeriksaan USG adalah :
1. Gambar tidak dapat menembus tulang
2. Bila melewati gas (di paru atau usus), gambarnya tidak baik
3. Sukar untuk pasien gemuk (obese)
4. Untuk organ-organ yang letaknya dalam (profundus), terutama pada pasien
gemuk, obyek akan jauh dari probe, dan kualitas gambarnya kurang baik
5. Tidak ada scout image, yang menunjukan peta irisan gambar, seperti pada
CT dan MRI, sehingga tidak tahu bagian organ sisi mana yang diperiksa
(ada gambarnya). Gambar yang dinampakkan pemeriksaan USG hanya
seluas probe, lebih sempit disbanding gambar imejing lainnya, seperti CT
dan MRI, yang mampu menampilkan gambar dalam bidang pandang lebih
luas (wide field view).

11
BAB III

KESIMPULAN

Dari pembahasan mengenai USG tersebut dapat disimpulkan bahwa USG merupakan
suatu pemeriksaan yang merupakan alat bantu, yang memakai gelombang suara ultra untuk
pencitraan (membuat tampilan gambar) dari suatu objek yang dipapari suara ultra tersebut,
serta USG tidak ada efek buruk bagi penggunanya. Pemeriksaan USG sangat berperan dalam
pemeriksaan obstetri terutama dalam kehamilan. Pemeriksaan USG pada kehamilan dapat
dilakukan oleh dokter obsgyn atau bidan yang kompeten dalam pengoperasian USG sesuai
dengan batas-batasnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Endjun Judi Januadi.2007.Ultrasonografi Dasar Obstetri dan Ginekologi.Jakarta:


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Gondo dan Suwaderwa.2012.Ultrasonografi Buku Ajar Obstetri Ginekologi.Jakarta:EGC
Kedokteran.

Hestiatoro, Andon, dkk. 2013. Ultrasonografi Endokronologi Reproduksi & Infertilitas.


Jakarta: CV Sagung Seto

https://www.scribd.com/doc/282765385/cara-kerja-alat-usg

13

Anda mungkin juga menyukai