Anda di halaman 1dari 36

Soal nomor 1

Diketahui unsur 11X dapat bereaksi dengan unsur 17Y, sifat fisik senyawa
yang terbentuk dan jenis ikatannya berturut-turut adalah ....

A. Lelehannya dapat menghantarkan arus listrik, ikatan ionik

B. Tidak larut dalam air, ikatan kovalen

C. Tidak larut dalam air, ikatan ionik

D. Larutannya penghantar listrik, ikatan kovalen

E. Larutan tidak menghantar listrik, ikatan ionik

Pembahasan soal nomor 1:


Konfigurasi elektron 11X = 2-8-1→ stabil X+
Konfigurasi elektron 17Y = 2-8-7 → stabil Y–
X+ + Y–→ XY (berikatan ionik, senyawa ion)
Sifat-sifat senyawa ion: larut dalam air, larutan dan lelehannya dapat
menghantarkan arus listrik, titik lelehnya relatif tinggi.
Jawaban yang tepat A.

Soal nomor 2
Diketahui dua ion A2+ dan B- memiliki lintasan elektron sebagai berikut.
Jika unsur A mempunyai jumlah neutron 12 dan unsur B mempunyai
jumlah neutron 18 pasangan data yang tepat adalah ....

Pembahasan soal nomor 2:


A2+ mempunyai 10 elektron,
A keadaan netral = 10 + 2 = 12 → Nomor atom A = 12
Konfigurasi elektron A = 2-8-2
→ golongan II-A, periode-3
Nomor massa A = jumlah netron A + nomor atom A
Nomor massa A = 12 + 12 = 24
A → golongan II-A, periode-3, 12A24
B–  mempunyai 18 elektron
B keadaan netral = 18 – 1 = 17, → Nomor atom B = 17
Konfigurasi elektron B = 2-10-7
→ golongan VII-A, periode-3
Nomor massa B = jumlah netron L + nomor atom L
Nomor massa B = 18 + 17 = 35
B → golongan VII-A, periode-3, 17B35
Jawaban yang tepat D.
Soal nomor 3:
Perhatikan konfigurasi elektron unsur X dan Y berikut.
X: 1s2 2s22p6 3s23p3
Y: 1s2 2s22p6 3s23p5
Jika kedua unsur tersebut membentuk senyawa, rumus kimia dan
bentuk molekul yang benar adalah

Pembahasan soal nomor 3:


X: elektron valensinya 5, X berada di periode 3, ada kemungkinan tidak
mengikuti aturan oktet.
Y: elektron valensinya 7, perlu 1 elektron untuk stabil sesuai aturan
oktet. 
Kemungkinan pertama: A3 + B1 → AB3→ 3 pasangan elektron berikatan
dan 1 pasangan elektron bebas, bentuk piramida segitiga, tidak tersedia
pada opsi soal.
Kemungkinan kedua, A menggunakan 5 elektron valensinya: A5 + B1 →
AB5→ 5 pasangan elektron berikatan dan tanpa pasangan elektron
bebas, bentuk bipiramida segitiga, tersedia pada opsi soal.
Jawaban yang tepat D.

Soal nomor 4
Jika unsur 7A dan 17B berikatan, struktur Lewis yang benar adalah ....

Pembahasan soal nomor 4:


Yang digunakan untuk menentukan elektron valensi adalah nomor atom.
A nomor atom 7, konfigurasi elektron 2 – 5.
Elektron valensi A = 5, kurang 3 elektron untuk memenuhi aturan oktet.
B nomor atom 17, konfigurasi elektron 2 – 10 – 7.
Elektron valensi B = 7, kurang 1 elektron untuk memenuhi aturan oktet.
A3 + B1→ A1B3→ AB3→ A berikatan tunggal dengan 3B dan masih ada
1 pasang elektron bebas.
Jawaban yang tepat C.

Soal nomor 5:
Pada ruang tertutup dilakukan pembakaran 7 gram besi dengan 4 gram
sulfur menghasilkan
besi sulfida sebanyak 11 gram. Kenyataan ini sesuai hukum dasar kimia,
yaitu ....
A. Hukum Perbandingan Tetap (Proust)
B. Hukum Perbandingan Volume (Gay Lussac)
C. Hukum Kekekalan Massa (Lavoisier)
D. Hukum Perbandingan Berganda (Dalton)
E. Hukum Perbandingan Molekul (Avogadro)
Pembahasan soal nomor 5:
Yang kasatmata pada soal ini adalah total massa sebelum bereaksi (7 g +
4 g = 11 g) dan setelah bereaksi juga 11 g. Ini sesuai dengan hukum
kekekalan massa (Hukum Lavoisier).
Jawaban yang tepat C.

Soal nomor 6:
Perhatikan data hasil uji daya hantar listrik terhadap beberapa larutan
berikut!

Berdasarkan data tersebut, pasangan larutan yang memiliki derajat


ionisasi = 0, ditunjukkan
pada nomor ....

A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 3 dan 5
E. 4 dan 5

Pembahasan soal nomor 6:


Derajat ionisasi nol hanya dimiliki larutan nonelektrolit karena tidak
dapat terurai. Bila dalam uji daya hantar listrik maka lampu tidak akan
menyala dan tidak ada gelembung pada elektroda.
Jawaban yang tepat A.

Soal nomor 7:
Perhatikan data titrasi asam-basa asam sulfat X M dengan NaOH 0,4 M
berikut!
V H2SO4 V NaOH
1 20 mL 24,0 mL
2 20 mL 23,8 mL
3 20 mL 24,2 mL
Kadar (%) massa H2SO4 (Mr = 98) yang terdapat dalam 20 mL larutan
asam sulfat tersebut jika massa jenisnya 1,8 gram/mL adalah ....

A. 0,32%
B. 0,49%
C. 0,98%
D. 1,30%
E. 4,90%

Pembahasan soal nomor 7:


Massa H2SO4 kotor:
Massa H2SO4 = 20 mL × 1,8 g/mL = 36 g
Volume rata-rata NaOH = (24 + 23,8 + 24,2) mL : 3 = 24 mL
Jumlah mol NaOH = 24 mL × 0,4 M = 9,6 mmol.
Reaksi: 2NaOH + H2SO4→ Na2SO4 + 2H2O
Dari perbandingan koefisien reaksi setara dihitung jumlah mol H2SO4.
Jumlah mol H2SO4 = ½ jumlah mol NaOH
Jumlah mol H2SO4 = ½ × 9,6 mmol
Jumlah mol H2SO4 = 4,8 mmol = 0,0048 mol
Massa H2SO4 dari hasil titrasi:
Massa 0,0048 mol H2SO4 = 0,0048 mol × 98 g/mol
Massa 0,0048 mol H2SO4 = 0,4704 g
Kadar H2SO4 = (massa H2SO4 titrasi : massa H2SO4 kotor) × 100%
Kadar H2SO4 = (0,4704 g : 36 g) × 100%
Kadar H2SO4 = 1,30%
Jawaban yang tepat D.

Soal nomor 8:
Perhatikan gambar dua larutan berikut ini!

Pernyataan terkait kedua larutan tersebut, antara lain:

 Kedua larutan sama-sama memiliki pH = 3


 Kedua larutan adalah asam lemah
 Kedua larutan memiliki harga [H+] yang sama
 Kedua larutan dapat mengubah warna lakmus merah
 Kedua larutan dapat terionisasi sempurna

Pasangan penjelasan yang tepat mengenai kedua larutan tersebut


adalah ....
A. 1 dan 3
B. 1 dan 5
C. 2 dan 4
D. 2 dan 5
E. 3 dan 5

Pembahasan soal nomor 8:


pH HCl = -log(10–3) = 3
pH CH3COOH = -log(√(10–1.10–5) = -log(10–3) = 3
Jadi kedua larutan memiliki pH sama, [H+] juga sama.
HCl merupakan asam kuat (terurai sempurna) dan CH3COOH
merupakan asam lemah (terurai sebagian), bila diuji dengan lakmus
merah tidak akan berubah warna. Penjelasan yang benar (1), (3)
Jawaban yang tepat A.

Soal nomor 9:
Diketahui campuran larutan penyangga sebagai berikut.

Jika Ka CH3COOH = 10-5, maka urutan pH dimulai dari yang terkecil


adalah ....

A. 1 – 2 – 3
B. 1 – 3 – 2
C. 2 – 1 – 3
D. 3 – 1 – 2
E. 3 – 2 – 1

Pembahasan soal nomor 9:


[H+] = Ka(mol asam lemah)/(mol basa konjugat)
(1) [H+] = 10–5.(5 mmol/5 mmol) = 10–5 M
(2) [H+] = 10–5.(5 mmol/10 mmol) = 5 ×10–6 M
(3) [H+] bukan campuran larutan penyangga, tidak CN– bukanlah basa
konjugat dari CH3COOH.
pH berbanding terbalik dengan [H+], semakin besar [H+] maka pH
semakin kecil.
Jadi urutan yang benar adalah (1), (2) (3)
Jawaban yang tepat A

Soal nomor 10
Bacalah wacana berikut ini.
pH normal darah manusia adalah dirancang selalu relatif tetap, yaitu 7,4
± 0,05. Komponen utama bufer darah adalah H2CO3 dan HCO3- dengan
perbandingan 1:20, yang merupakan salah satu hasil metabolisme
pernafasan.
CO2(g) ⇌ CO2(aq)
CO2(aq) + H2O(l) ⇌H2CO3(aq)
H2CO3(aq) + H2O(l) ⇌ H3O+(aq) + HCO3-
Pada kasus alkalosis atau kelebihan basa yang disebabkan kekurangan
CO2 terlarut, pH darah naik hingga mencapai 7,8. Jika dibiarkan akan
menyebabkan kerusakan sistem syaraf. Salah satu upaya mengembalikan
pH normal darah adalah dengan pemberian masker gas oksigen
didukung infus larutan bufer bikarbonat pH 6,7 selama selang waktu
tertentu. (Ka H2CO3 = 4,3 x 10-7).
Berdasarkan wacana tersebut, pemberian larutan bikarbonat pH 6,7
bertujuan untuk ….

A. Menaikkan pH darah dengan menggeser kesetimbangan ke arah


kiri
B. Menaikkan pH darah dengan menggeser kesetimbangan ke arah
kanan
C. Menaikan pH darah tanpa menggeser arah kesetimbangan
D. Menurunkan pH darah dengan menggeser kesetimbangan ke
arah kiri
E. Menurunkan pH darah dengan menggeser kesetimbangan ke arah
kanan

Pembahasan soal nomor 10:


Kasusnya adalah alkalosis atau kekurangan asam dan pH di atas 7,4.
Tujuan utamanya adalah menurunkan pH darah agar normal. Menambah
NaHCO3 (atau HCO3–) dengan pH 6,7 yang dalam persamaan berada di
ruas kanan berarti laju reaksi ke kiri lebih tinggi sehingga meningkatkan
konsentrasi H2CO3 yang berada di ruas kiri. Meningkatnya
konsentrasi H2CO3 akan menurunkan pH darah hingga pH normal
kembali.
Jawaban yang tepat D.

Soal nomor 11:


Perhatikan tabel persamaan reaksi hidrolisis garam berikut ini!

Pasangan data garam terhidrolisis yang tepat adalah ....

A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 1 dan 4
D. 2 dan 3
E. 2 dan 4

Pembahasan soal nomor 11:


Pasangan data untuk garam hidrolisis yang tepat adalah (1) dan (3)
Hidrolisis basa konjugat dari asam lemah akan menghasilkan [OH–]
sehingga sifat larutan akan basa dan pH > 7.

Hidrolisis asam konjugat dari basa lemah akan menghasilkan [H3O+]


sehingga sifat larutan akan asam dan pH < 7.
Jawaban yang tepat B.
Soal nomor 12:
Diketahui data beberapa indikator dan trayek pH.

Berikut ini adalah kurva titrasi asam-basa.

Pasangan asam-basa/basa-asam dan indikator yang digunakan adalah ....

A. KOH – CH3COOH, fenolptalein


B. KOH – HCl, fenolptalein
C. CH3NH3 – HCl, metil jingga
D. NH4OH – CH3COOH, metil jingga
E. NaOH – HCl, fenolptalein

Pembahasan soal nomor 12:


 Titrasi terjadi antara asam kuat dan basa lemah. Di antara opsi
jawaban, yang termasuk basa lemah dan asam kuat adalah
CH3NH3 – HCl.
 Titik ekuivalen masuk dalam trayek asam lemah (3 – 6). Sehingga
indikator yang tepat adalah metil jingga.
Jawaban yang tepat adalah D
Soal nomor 13:
Diketahui Ksp Mg(OH)2 = 6 × 10-12. Dua buah larutan dicampur
dengan komposisi sebagai berikut.

Pasangan campuran yang menghasilkan endapan Mg(OH)2 ditunjukkan


pada nomor ....

A. 1 dan 4 karena Qsp < Ksp


B. 1 dan 5 karena Qsp > Ksp
C. 2 dan 3 karena Qsp < Ksp
D. 2 dan 4 karena Qsp < Ksp
E. 3 dan 5 karena Qsp < Ksp

Pembahasan soal nomor 13:


Syarat terbentuknya endapan nilai Qc > Ksp
Qsp Mg(OH)2 = [Mg2+][OH–]2
(1) → 10–3 × (10–5)2 = 10–3 × 10–10 = 10–13
(2) → 10–4 × (10–3)2 = 10–4 × 10–6 = 10–10
(3) → 10–5 × (10–4)2 = 10–5 × 10–8 = 10–13
(4) → 10–3 × (10–3)2 = 10–3 × 10–6 = 10–9
(5) → 10–5 × (10–5)2 = 10–5 × 10–10 = 10–15
Qc Mg(OH)2 yang nilainya lebih besar dari 6×10–12 (Ksp Mg(OH)2)
adalah (2) dan (4)
Jawaban yang tepat D

Soal nomor 14:


Jika kita memasukkan bongkahan batu kapur ke dalam air, akan terjadi
gelembung-gelembung gas dan wadah akan terasa panas.
Pernyataan yang benar dari data percobaan tersebut adalah ….
A. Reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm karena sistem menyerap
kalor dari
B. Reaksi tersebut merupakan reaksi endoterm karena lingkungan
menyerap kalor
dari sistem.
C. Reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm karena sistem
melepas kalor ke lingkungan.
D. Reaksi tersebut merupakan reaksi endoterm karena lingkungan
menerima kalor dari sistem.
E. Reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm karena lingkungan
melepas kalor ke sistem.

Pembahasan soal nomor 14:


Ketika wadah panas tentu dari reaksi batu kapur dalam air (sebagai
sistem) yang memang melepaskan panas/kalor. Terjadi perpindahan
panas dari sistem ke lingkungan.
Jawaban yang tepat C.

Soal nomor 15:


Diketahui data percobaan reaksi 2A + B2 → 2AB

Grafik yang menunjukkan orde reaksi dari A adalah ....


Pembahasan soal nomor 15:
Penentuan orde reaksi terhadap A.
Pilih data 2 dan 1, untuk menentukan orde reaksi dari A, karena
konsentrasi B tetap (sama)
([A2]/[A1])n = v2/v1
(2a/a)n = 64/16
2n = 4
2n = 22
n=2
Karena orde terhadap A adalah 2 maka grafik yang sesuai adalah grafik
pada pilihan C
Jawaban yang tepat C.
Soal nomor 16:
Ke dalam 4 gelas kimia yang masing-masing berisi 20 mL asam sulfat
dimasukkan 4 gram
logam seng seperti pada gambar berikut!

Kondisi yang diharapkan:


- Variabel bebas: luas permukaan sentuh
- Variabel terikat: laju/waktu
- Variabel terkontrol: [H2SO4]
Pasangan gambar yang sesuai dengan kondisi tersebut adalah ....
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4

Pembahasan soal nomor 16:


Bila variabel bebasnya adalah luas permukaan sentuh, maka variabel
luas permukaan harus dibuat beda.
Bila variabel terikatnya adalah waktu/laju, besarnya waktu akan
ditentukan berdasar luas permukaan sentuh yang dibuat berbeda.

Bila variabel kontrolnya [H2SO4], maka konsentrasi pasangan harus


tetap agar dapat digunakan melihat efek perubahan luas permukaan
sentuh yang merupakan variabel bebas.
Di antara gambar yang luas permukaan sentuhnya berbeda hanyalah (2),
artinya gambar (2) ini akan berpasangan dengan gambar lain. Bila tidak
ada nomor (2) pada pasangan sudah pasti salah.
Bila dipasangkan (1) dan (2). Variabel lain semua tetap/sama, hanya luar
permukaan sentuh yang berbeda, ini pilihan tepat.
Bila dipasangkan (2) dan (3) maka variabel bebasnya ada dua, yaitu luas
permukaan sentuh dan konsentrasi H2SO4, ini jadi tidak tepat.
Bila dipasangkan (2) dan (4) maka variabel bebasnya ada dua, yaitu luas
permukaan dan suhu, ini jadi tidak tepat.
Jawaban yang tepat A.

Soal nomor 17:


Bacalah informasi berikut!
Di negara yang memiliki musim dingin, proses pencairan es yang
terdapat di jalan-jalan dan
trotoar dilakukan dengan menaburkan garam ke hamparan salju.
Sifat koligatif larutan yang paling tepat berhubungan dengan fenomena
wacana di atas adalah ....
A. Penurunan tekanan uap
B. Kenaikkan titik didih
C. Penurunan titik beku
D. Tekanan osmosis
E. Kenaikkan tekanan uap

Pembahasan soal nomor 17:


Penentuan orde reaksi terhadap A.
Salju (air beku) diberi garam agar pada suhu rendah salju dapat mencair,
tidak beku. Dengan diberi garam yang relatif mudah larut maka terjadi
penurunan titik beku air, sehingga ketika suhu nol derajat ia tidak beku.
Jawaban yang tepat C.

Soal nomor 18:


Proses pembuatan gas NO2 sesuai dengan reaksi:
2NO(g) + O2(g) ⇌ 2NO2(g)
Diperoleh data sebagai berikut:
ToC Kp
600 18
1000 2
Jika suhu dinaikkan pada tekanan tetap, ternyata harga Kp turun menjadi
1/9 kalinya, sedangkan jika suhu diturunkan kembali, harga Kp akan
kembali naik. Pemyataan yang tepat
mengenai hal tersebut adalah ….

A. Reaksi pembentukan gas NO2 adalah reaksi eksotermal,


sehingga kenaikan suhu menyebabkan konsentrasi NO2 berkurang
B. Reaksi pembentukan gas NO2 adalah reaksi endotermal sehingga
penurunan suhu akan mengubah komposisi zatnya dalam kesetimbangan
C. Saat suhu dinaikkan tekanan parsial gas NO2 bertambah, tekanan
parsial gas NO dan O2
D. Saat suhu diturunkan tekanan parsial gas NO2 berkurang, tekanan
dan O2
E. Saat suhu diturunkan pada tekanan tetap, tekanan parsial gas NO3 =
gas NH3

Pembahasan soal nomor 18:


Dari tabel diketahui nilai Kp yang semakin kecil berarti tekanan parsial
produk (NO2) berkurang dan tekanan parsial pereaksi (NO dan O2)
bertambah ketika suhu dinaikkan dari 600 oC ke 1000 oC. Tekanan
parsial berkurang sebanding dengan berkurangnya jumlah atau
konsentrasi produk. Terjadi pergeseran dari kanan ke kiri, ketika suhu
dinaikkan. Ini merupakan ciri reaksi eksoterm ke arah produk, jika suhu
dinaikkan maka reaksi akan bergeser ke arah pereaksi (di kiri).
Pada reaksi eksoterm jika suhu diturunkan maka konsentrasi produk
akan meningkat (kesetimbangan bergeser ke kanan) yang berarti tekanan
parsialnya juga bertambah dan konsentrasi pereaksi berkurang atau
tekanan parsial pereaksi berkurang.
Jawaban yang tepat A.

Soal nomor 19:


Bacalah informasi berikut!
Apabila seseorang memerlukan injeksi cairan nutrisi/infus, cairan infus
tersebut harus bersifat isotonik dengan cairan dalam darah. Injeksi
cairan,nutrisi/infus (NaCl, Mr NaCl = 58,5) harus isotonik dengan cairan
dalam darah, berkisar 9,84 atm pada suhu ruangan 27oC. Apabila
seseorang memerlukan 1 liter cairan infus, massa NaCl yang dibutuhkan
adalah …. (R = 0,082 L.atm/mol.K)

A. 4,68 gram
B. 5,85 gram
C. 11,7 gram
D. 23,4 gram
E. 46,8 gram

Pembahasan soal nomor 19:


Tekanan osmotik larutan NaCl = tekanan cairan dalam darah.
Tekanan osmotik larutan NaCl = 9,84 atm.
9,84 atm = [NaCl] × R × T × i
9,84 atm = [NaCl] × 0,082 L.atm/(mol.K) × (27 + 273) K × 2
9,84 atm = [NaCl] × 49,2 L.atm/mol
[NaCl] = 9,84 atm : 49,2 L.atm/mol
[NaCl] = 0,2 mol/L
Untuk setiap 1 L larutan = 0,2 mol NaCl
Massa NaCl = 0,2 mol × 58,5 g/mol
Massa NaCl = 11,7 g
Jawaban yang tepat C.

Soal nomor 20:


Perhatikan wacana berikut ini.
Senyawa aktif pada pemutih adalah senyawa natrium hipoklorit
(NaClO). Untuk menghitung kadar NaClO dalam pemutih digunakan
reaksi iodometri sebagai berikut.
NaClO(l) + KI(l) + 2HCl(aq) → NaCl(aq) + 2KCl(aq) + I2(l) + H2O(l)

I2(l) + 2Na2S2O3(aq) → 2NaI(aq) + Na2S2O6(aq)


Berdasarkan wacana tersebut, sifat kimia senyawa yang terdapat di
dalam pemutih adalah ....

A. Katalisator
B. Reduktor
C. Emulgator
D. Oksidator
E. Inhibitor

Pembahasan soal nomor 20:


Fokus hanya pada zat pemutih. Pemutih (NaClO) pada reaksi pertama
mengalami reaksi reduksi. Tepatnya bilangan oksidasi Cl pada NaClO
berubah dari +1 menjadi –1 pada Cl– (dalam NaCl atau KCl). Karena ia
mengalami reaksi reduksi maka ia berperan sebagai oksidator.
Jawaban yang tepat D.
Soal No. 21
Sendok logam yang terbuat dari zink akan disepuh dengan logam
tembaga.

Reaksi yang terjadi di katoda adalah ….


A.   Cu2+(aq) + Zn(s) → Cu(s) + Zn2+
B.   Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e
C.   Zn2+(aq) + 2e → Zn(s)
D.   Cu(s) → Cu2+(aq) + 2e
E.   Cu2+(aq) + 2e → Cu(s)

Pembahasan:
Reaksi:
 Anoda  : Cu(s) → Cu2+(aq) + 2e
 Katoda : Cu2+(aq) + 2e → Cu(s)
Soal UN Kimia No. 22
Diketahui notasi sel volta: Mg|Mg2+||Sn2+|Sn, E = 2,23 volt.
Gambar sel volta berdasarkan notasi sel tersebut adalah ….

Pembahasan:
 anoda  : Mg
 katoda : Sn
 arah elektron : dari anoda ke katoda
Jadi, gambar sel volta berdasarkan notasi sel tersebut adalah gambar A
dan gambar E.

Soal nomor 23:


Elektrolisis suatu larutan menghasilkan reaksi sebagai berikut:

Gambar yang tepat untuk peristiwa elektrolisis di atas adalah ....


Pembahasan soal nomor 23:
Reaksi reduksi di katoda adalah reduksi kation dari dalam larutan. Jadi
larutan harus mengandung ion Ni2+.
Pilihan A dan D sudah pasti salah karena tidak terdapat Ni2+.
Reaksi oksidasi di anoda adalah oksidasi air bukan anion yang berasal
dari larutan. Pilihan C menjadi tidak tepat lagi karena Cl– dapat
teroksidasi, dan pilihan E juga tidak tepat karena Ni bukan elektroda
inert sehingga ada kemungkinan ia yang mengalami oksidasi, nyatanya
tidak terjadi.
Adanya anion sulfat yang tidak dapat mengalami oksidasi maka airlah
yang mengalami oksidasi.
Jawaban yang tepat B

Soal nomor 24:


Pada percobaan pengujian titik beku larutan urea yang massanya sama
dengan larutan NaCl, (11,7 g dalam 1 L larutan) ternyata menghasilkan
titik beku yang berbeda. Tf larutan Urea = – 0,367oC, Tf larutan NaCl =
- 0,744oC. Jika Mr CO(NH2)2 = 60 dan Mr NaCI = 58,5 serta deiajat
ionisasi NaCl = 1, besarnya tetapan penurunan titik beku molal dari
kedua percobaan adalah ….
A. 0,031oC/m
B. 0,520oC/m
C. 0,604oC/m
D. 1,860oC/m
E. 3,720oC/m
Pembahasan soal nomor 24:
Urea merupakan larutan nonelektrolit.
molalitas urea = (11,7 g : 60 g/mol) : 1 kg = 0,195 molal
∆Tb = molalitas urea × Kf
0,367 oC = 0,195 molal × Kf
Kf = 0,367 oC : 0,195 molal = 1,882 oC/molal
NaCl merupakan larutan elektrolit dengan i = 2.
molalitas NaCl = (11,7 g : 58,5 g/mol) : 1 kg = 0,20 molal
∆Tb = molalitas NaCl × Kf × i
0,744 oC = 0,20 molal × Kf × 2
Kf = 0,744 oC : 0,40 molal = 1,86 oC/molal
Jadi jawaban yang tepat D.

Soal UN Kimia No. 25


Data percobaan tentang titik beku larutan pada suhu 27 ℃ dan tekanan 1
atm tercantum pada tabel berikut.
Larutan
No Zat terlarut
Konsentrasi (m) Titik beku (℃)
(1) CO(NH2)2 1 −2
(2) CO(NH2)2 2 −4
(3) NaCl 1 −4
(4) NaCl 2 −8
Pada konsentrasi yang sama, larutan CO(NH2)2 dan NaCl memiliki titik
beku yang berbeda. Hal ini disebabkan kedua larutan ….
A.   mempunyai molekul yang tidak sama besarnya
B.   mempunyai derajat ionisasi yang sama
C.   menghasilkan jumlah partikel yang tidak sama banyak
D.   sama-sama larutan elektrolit
E.   sama-sama larutan nonelektrolit
Pembahasan soal nomor 25:
Larutan urea adalah larutan nonelektrolit yang tidak dapat terionisasi.
Larutan NaCl merupakan larutan elektrolit yang dapat terionkan menjadi
2 partikel ion setiap 1 NaCl.

Keduanya menghasilkan jumlah partikel yang tidak sama maka


keduanya memiliki titik beku berbeda pula.
Jawaban yang tepat C

Soal nomor 26:


Diketahui energi ikatan rata-rata:
H−H = 435 kJ/mol
N≡N = 946 kJ/mol
N−H = 390 kJ/mol
Kalor yang diperlukan untuk menguraikan 1,7 gram gas ammonia (Ar N
= 14, dan H = 1) menjadi unsur-unsurnya adalah ....
A. 4,45 kJ
B. 8,90 kJ
C. 108,1 kJ
D. 1081 kJ
E. 1170 kJ
Pembahasan soal nomor 26:
Reaksi setara penguraian amonia:
2NH3→ N2 + 3H2

∆H untuk penguraian 2 mol NH3


2(3(N−H)) → N≡N + 3(H−H)
∆H = Total energi pemutusan ikatan di ruas kiri – Total energi
pembentukan ikatan di ruas kanan
∆H = 2(3×390 kJ/mol) – (946 kJ/mol + 3(435 kJ/mol))
∆H = 2.340 kJ – 2.251 kJ
∆H = 89 kJ
→ ∆H permol = 89 kJ : 2 mol = 44,5 kJ/mol

Penguraian 1,7 gram NH3 :


Massa molar NH3 = 14 + 3(1) = 17 gram/mol
Jumlah mol NH3 = 1,7 gram : 17 gram/mol
Jumlah mol NH3 = 0,1 mol

Jadi ∆H untuk 0,1 mol NH3 = 44,5 kJ/mol × 0,1 mol


Jadi ∆H untuk 0,1 mol NH3 = 4,45 kJ
Jawaban yang tepat A

Soal nomor 27:


Bacalah wacana berikut!
Kunci yang terbuat dari besi akan disepuh dengan logam emas
menggunakan kuat arus 10 ampere selama 9650 detik, seperti gambar
berikut.

Pada reaksi penyepuhan kunci besi dengan logam emas diperlukan arus
listrik 0,015 Faraday,
massa logam emas yang melapisi kunci besi tersebut adalah …. (Ar Au
= 197)
A. 0,0985 gram
B. 0,2985 gram
C. 0,9850 gram
D. 2,9850 gram
E. 9,8600 gram
Pembahasan soal nomor 27:
Soal ini sebenarnya kelebihan data. Sayangnya data pertama (arus listrik
dan waktu) memberikan hasil yang berbeda.
Au3+ + 3e–→ Ag
Massa ekivalen Au (e) = 197/3 = 65,67 g; t = 9650 detik; i = 10 ampere.
massa Au yang digunakan untuk melapisi kunci
m = (65,67 × 10 × 9.650)/96.500
m = 65,67 g → data tidak menghasilkan massa yang sama dengan data
berikut.

massa Au yang digunakan untuk melapisi kunci


Massa ekivalen Au (e) = 197/3 = 65,67 g; F = 0,015 Faraday.
massa Au = e.F = 65,67 × 0,015 F = 0,985 g
Jawaban yang tepat C.

Soal nomor 28:


Perhatikan wacana berikut.
Senyawa aktif pada pemutih adalah senyawa natrium hipoklorit
(NaClO). Untuk menghitung kadar NaClO dalam pemutih digunakan
reaksi iodometri sebagai berikut.
NaClO(l) + 2KI(aq) + 2HCl(aq) → NaCl(aq) + 2KCl(aq) + I2(l) +
H2O(l)

I2(l) + 2Na2S2O3(aq) → 2NaI(aq) + Na2S2O6(aq)


Berdasarkan wacana tersebut, untuk menghitung kadar NaClO dalam
pemutih digunakan titrasi iodometri dengan Na2S2O3 sebagai larutan
standar. Jika 20 mL NaClO dititrasi memerlukan 15 mL Na2S2O3 0,1
M, maka kadar NaClO (w/w) dalam pemutih tersebut adalah .... (Mr
NaClO = 74,5, massa jenis NaClO = 1 g/mL).

A. 0,279%
B. 0,558%
C. 1,116%
D. 2,232%
E. 4,464%
Pembahasan soal nomor 28:
Massa NaClO kotor:
Massa NaClO = Volume NaClO × massa jenis NaClO
Massa NaClO = 20 mL × 1 g/mL
Massa NaClO = 20 g

Hitungan dari titrasi:


Perbandingan koefisien antara NaClO dengan koefisien Na2S2O3 = 1 :
2.
Jumlah mol Na2S2O3 yang diperlukan = 15 mL × 0,1 M = 1,5 mmol
Jadi jumlah mol NaClO = ½ × 1,5 mmol = 0,75 mmol = 0,00075 mol

Massa NaClO = jumlah mol NaClO × massa molar NaClO


Massa NaClO = 0,00075 mol × 74,5 g/mol
Massa NaClO = 0,055875 g
Kadar NaClO = (massa NaClO titrasi : massa NaClO kotor) × 100%
Kadar NaClO = (0,055875 g : 20 g) × 100%
Kadar NaClO = 0,279%
Jawaban yang tepat A.
Soal nomor 29:
Diketahui data entalpi pembentukan standar sebagai berikut.
ΔHf CO2(g) : - 394 kJ/mol
ΔHf H2O(g) : - 286 kJ/mol
ΔHf C2H5OH(l) : - 266 kJ/mol
Entalpi pembakaran standar dari pembakaran etanol menurut persamaan
reaksi:
C2H5OH(l) + 3O2(g) → 2CO2(g) + 3H2O(l) adalah ....

A. – 1094 kJ/mol
B. – 1380 kJ/mol
C. – 1488 kJ/mol
D. – 2986 kJ/mol
E. – 2020 kJ/mol
Pembahasan soal nomor 29:
Pembakaran standar adalah pembakaran 1 mol zat yang dilakukan pada
keadaan standar.
∆Hco = ∑∆Hfo (produk) – ∑∆Hfo (pereaksi)
∆Hco C2H5OH = (2.∆Hfo CO2 + 3.∆Hfo H2O ) – ∆Hfo C2H5OH
∆Hco C2H5OH = (2(–394) + 3.(–286)) – (–266 kJ)
∆Hco C2H5OH = –1.646 kJ + 266 kJ
∆Hco C2H5OH = –1.380 kJ
Jawaban yang tepat B.
Soal UN Kimia No. 30
Seorang siswa melakukan percobaan menyelidiki faktor-faktor penyebab
korosi pada besi. Bahan besi yang digunakan adalah paku yang telah
diamplas. Diagram percobaan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Keterangan:
 Indikator fenolptalein membentuk wama merah muda jika terdapat
ion OH-.
 CaCl2 anhidrat merupakan zat yang higroskopis (menyerap air),
sehingga udara dalam tabung bebas uap air.
 Air yang sudah dididihkan kehilangan oksigen terlarut
 K3Fe(CN)6 membentuk kompleks warna biru jika terdapat ion Fe2+
Setelah 2 hari kemudian diperoleh data sebagai berikut.
Tabung 1 2 3 4 5 6
Paku Paku tidak Terbentuk
berkarat berkarat warna Tidak
Paku Paku
muncul tidak biru terbentuk
Pengamatan tidak tidak
warna terjadi sepanjang warna
berkarat berkarat
merah perubahan batang biru
muda warna paku
Berdasarkan percobaan tersebut, faktor penyebab terjadinya korosi besi
adalah ....
A. Besi memiliki kemampuan mengalami reduksi > Zn
B. Adanya ion OH- (suasana basa) di sekitar besi
C. Eo reduksi besi < reduksi air
D. Besi merupakan oksidator kuat
E. Adanya gas oksigen dan uap air di sekitar besi
Pembahasan soal nomor 30:
Jawaban E adanya oksigen dan uap air yang lembab menjadi penyebab
terjadinya korosi. Cukup jelas.
Jawaban yang tepat E.

Soal UN Kimia No. 31


Berikut ini adalah pasangan senyawa karbon.

A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4
Pembahasan soal nomor 31:
(1) nama benar tetapi isomer dan jenisnya salah, bukan isomer
melainkan indentik
(2) nama benar dan isomernya benar (jumlah dan jenis atom sama) dan
jenisnya isomer posisi, beda letak ikatan rangkap.
(3) nama benar dan isomernya benar (jumlah dan jenis atom sama) dan
jenisnya isomer fungsi. Golongan keton memang berisomer fungsi
dengan golongan aldehid.
(4) nama benar dan bukan isomer yang tepat. Asam alkanoat/ asam
karboksilat berisomer fungsi dengan alkil alkanoat, yang ada itu adalah
jenis alkanol/alkohol.
Pilhan yang benar C

Soal nomor 32:


Perhatikan rumus struktur senyawa C3H6O berikut ini!

Perbedaan sifat kimia senyawa (1) dan senyawa (2) adalah ....
Senyawa (1) Senyawa (2)
Dapat direduksi menjadi Dapat direduksi menjadi
A senyawa yang bereaksi senyawa yang tidak bereaksi
dengan Na dengan Na
Dapat dioksidasi menjadi Dapat dioksidasi menjadi
B
alkohol primer alkohol sekunder
Dapat diidentifikasi dengan
Tidak dapat beraksi dengan
C  pereaksi Tollens menghasilkan
pereaksi Tollens
cermin perak
D Dapat dioksidasi menghasilkan Tidak dapat dioksidasi
senyawa yang dapat  menjadi senyawa organik lain
memerahkan lakmus biru
Dapat bereaksi dengan Tidak dapat bereaksi dengan
E
logam Na logam Na

Pembahasan soal nomor 32:


(1) adalah propanal (golongan aldehid) dan (2) adalah propanon
(golongan keton).
Aldehid dapat dioksidasi menjadi asam alkanoat/karboksilat sehingga
dapat memerahkan lakmus biru yang menandai bahwa memang hasil
oksidasinya bersidat asam. Keton sulit teroksidasi kecuali menggunakan
oksidator yang sangat kuat.
Jawaban yang tepat D.

Soal nomor 33:


Terdapat 2 jenis monomer sebagai berikut.

Jika kedua monomer bereaksi akan membentuk polimer ....


A. Bakelit
B. Dakron
C. Nilon 6,6
D. Perspek
E. Polistirena
Pembahasan soal nomor 33:
Ini jenis soal hafalan. Nilon 6,6.
Jawaban yang tepat C.

Soal nomor 34:


Pembakaran sempurna gas etanol sebagai bahan bakar altematif
mengikuti persamaan reaksi
berikut. C2H5OH(g) + O2(g) ® CO2(g) + H2O(l) (belum setara). Jika pada
pembakaran tersebut dibutuhkan 5,6 L gas oksigen dan etanol yang
dibakar 1,12 L, massa air yang terbentuk diukur pada keadaan STP
adalah …. (Mr H2O = 18)
A. 1,8 gram
B. 2,7 gram
C. 9,0 gram
D. 18 gram
E. 27 gram
Pembahasan soal nomor 34:
Volume gas-gas dalam reaksi akan sebanding dengan koefisien reaksi
gas dalam persamaan reaksi yang setara. Pada keadaan STP setiap 1 mol
gas = 22,4 L
Reaksi setara: C2H5OH(g) + 3O2 (g) → 2CO2(g) + 3H2O(g)
C2H5OH + 3O2 → 2CO2 + 3H2O
Awal 1,12 L 5,6 L - -
Bereaksi -1,12 L -3,36 L 2,24 L 3,36 L
Sisa habis 2,24 L 2,24 L 3,36 L

Jumlah mol H2O = 3,36 L : 22,4 L/mol = 0,25 mol


massa H2O = 0,15 mol × 18 g/mol = 2,7 gram
Jawaban yang tepat B.

Soal nomor 35:


Untuk menentukan kadar gula dalam tubuh pasien digunakan pereaksi
….
A. Fehling, karena-pereaksi ini lebih spesifik untuk
mengidentifikasi gugus aldehid
B. Molish, karena pereaksi ini dapat mengidentifikasi zat golongan
karbohidrat
C. Millon, karena pereaksi ini dapat menentukan adanya fenol dalam
protein
D. Ninhidrin, karena pereaksi ini dapat mendeteksi asam amino
E. Seliwanof, karena pereaksi ini dapat membedakan gula aldosa dan
ketosa
Pembahasan soal nomor 35:
Jawaban yang tepat A.

Soal nomor 36:


Bacalah wacana berikut.
Biodiesel merupakan salah satu bahan bakar terbarukan alternatif yang
dibuat dari minyak
nabati/lemak hewani alami maupun inyak jelantah. Proses pembuatan
biodiesel melibatkan reaksi transesterifikasi minyak/lemak dengan
pereaksi alkohol dan basa kuat menghasilkan monoalkilester dan gliserin
sebagai hasil samping.
Biodiesel memiliki karakteristik pembakaran yang mirip dengan solar
dari minyak bumi, namun emisi pembakaran biodiesel lebih ramah
lingkungan dibandingkan solar sehingga dapat digunakan sebagai bahan
bakar tersendiri maupun dicampur dengan solar untuk mereduksi emisi
gas beracun hasil pembakaran solar. Solar merupakan bahan bakar yang
berasal dari pengolahan minyak bumi yang kandungannya teridi atas
senyawa-senyawa
alkana rantai panjang C16-C20. Selain itu, solar mengandung senyawa
nitrogen dan sulfur yang pada pembakarannya menghasilkan senyawa
beracun. Campuran biodiesel dan solar di Indonesia disebut biosolar.
Biodiesel dapat dicampur pada berbagai perbandingan dengan
solar. Campuran 5% biodiesel dan 95% solar diberi kode B5.
Pasangan berikut yang menunjukkan rumus struktur dari komponen
utama biodiesel dan
petrolium diesel (solar), berturut-turut adalah ....
Pembahasan soal nomor 36:
Bahan utama biosolar berupa monoalkilester dan solar.
Jawaban yang tepat D.

Soal nomor 37:


Data suatu unsur sebagai berikut.
 Hidroksidanya bersifat basa lemah
 Dapat bereaksi dengan air panas
 Merupakan reduktor kuat
 Senyawanya digunakan sebagai obat maag
Unsur yang memiliki sifat tersebut adalah ..'.
A. Natrium
B. Magnesium
C. Aluminium
D. Silikon
E. Pospor
Pembahasan soal nomor 37:
Data itu menunjukkan sifat logam Mg. Cukup jelas.
Jawaban yang tepat B.
Soal nomor 38:
Bacalah wacana berikut.
Sabun dapat dibuat melalui proses batch atau kontinu. Pada proses
batch, lemak atau minyak dipanaskan dengan alkali (NaOH atau KOH)
berlebih dalam sebuah ketel. Jika penyabunan telah selesai, garam-
garam ditambahkan untuk mengendapkan sabun. Lipisan air yang
mengandung garam, gliserol dan kelebihan alkali dikeluarkan dan
gliserol diperoleh lagi dari proses penyulingan seperti pada reaksi:

Di dalam sabun terdapat struktur bipolar, bagian kepala bersifat


hidrofilik dan bagian
ekor bersifat hidrofobik
Prinsip kerja sabun saat digunakan adalah ....
A. Mengendapkan kotoran
B. Menaikkan tegangan permukaan air hingga bagian ekor akan
mudah mengikat air
C. Bagian kepala dari sabun mengikat air dan tersuspensi dalam air
membentuk misel
yang tidak mudah mengendap
D. Menetralkan muatan kotoran
E. Bagian ekor menarik air hingga kotoran mudah lepas
Pembahasan soal nomor 38:
Bagian ekor molekul sabun sifatnya tidak dapat menyatu dengan air
tetapi akan menyatu dengan minyak/lemak. Bagian ekor molekul sabun
bersifat nonpolar dan minyak juga nonpolar maka mereka saling
melarutkan. Selanjutnya molekul minyak yang terikat dengan bagian
ekor ini membentuk misel yang tidak mudah mengendap, terkurung oleh
bagian kepala yang justru mudah mengikat air karena bagian kepala dan
air ini sama-sama bersifat polar. Ketika dilakukan pembilasan minyak
ikut mengalir bersama air, bersih.
Jawaban yang tepat E.

Soal nomor 39:


Perhatikan persamaan reaksi berikut.

Jenis reaksi pada I, II, dan III berturut-turut merupakan reaksi ....
A. Adisi, eliminasi, substitusi
B. Eliminasi, adisi, substitusi
C. Adisi, substitusi, eliminasi
D. Eliminasi, substitusi, adisi
E. Substitusi, adisi, eliminasi
Pembahasan soal nomor 39:
Reaksi I adalah reaksi adisi, mengubah ikatan rangkap pada C=O
menjadi berikatan tunggal
Reaksi II adalah reaksi substitusi, terjadi pergantian gugus OH
digantikan gugus Cl.
Reaksi III adalah reaksi eliminasi, terjadi pengubahan ikatan tunggal
menjadi ikatan rangkap dan melepaskan gugus Cl dan H menjadi HCl.
Jadi jawaban yang tepat C.

Soal nomor 40:

Perhatikan data berikut! 1 – 3


Kation Anion Rumus
No Nama Senyawa
Logam Nonlogam Kimia
(1) Na+ NO3– Na3NO Natrium Nitrat
+ 2–
(2) K SO4 K2SO4 Kalium sulfat
2+ 3–
(3) Mg PO4 Mg2(PO4)3 Magnesium fosfat
3+ 2–
(4) Al CO3 Al2(CO3)3 Aluminium Karbonat
Berdasarkan data tersebut, pasangan data yang berhubungan dengan
benar adalah ....
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4
Pembahasan soal nomor 40:
Kation Anion Rumus
No Nama Senyawa
Logam Nonlogam Kimia
(1) Na+ NO3– NaNO3 Natrium Nitrat
(2) K+ SO42– K2SO4 Kalium sulfat
(3) Mg2+ PO43– Mg3(PO4)2 Magnesium fosfat
(4) Al3+ CO32– Al2(CO3)3 Aluminium Karbonat
Jawaban yang tepat D. 2 dan 4

Anda mungkin juga menyukai