Anda di halaman 1dari 6

MODEL LINEAR PROGRAMMING

Kelompok 1:
Evi Lestari A021181005
Innaya A021181018
Dinda Darwis A021181022
Adiyah Aftahira A021181023
Wahyunur A021181028
Yunditura Putradana Lisupindan A21116015

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2020
1. MODEL LINEAR PROGRAMMING DUA VARIABEL

Perusahaan Speed merencanakan produksi peralatan renang yang membutuhkan 2


sumber daya yaitu tenaga kerja dan bahan baku. Perusahaan merencanakan 3 jenis
produk, persediaan bahan baku/hari sebanyak 600kg, kapasitas jam tenaga kerja yang
dimiliki 300 jam/hari.

Jika keuntungan yang disumbangkan oleh masing-masing produk adalah:

 Produk A Rp 20
 Produk B Rp 30
 Produk C Rp 40

Tabel penggunaan Sumber Daya

Keterangan Jenis produk


A B C
Jam Tenaga Kerja 4 4 2
Bahan Baku 4 2 2
Keuntungan (Rp) 20 30 40

Penyelesaian

 Langkah 1: Menentukan variabel keputusan


Kegiatan atau variabel yang ingin diketahui adalah produksi, harian dari ketiga
jenis produk
X1 = Jumlah produksi harian produk A
X2 = Jumlah produksi harian produk B
X3 = Jumlah produksi harian produk C
 Langkah 2 : Menentukan fungsi tujuan,
a. Laba dari A ditentukan oleh perkalian antara laba setiap A. Rp 20/unit,
dengan jumlah genteng yang diproduksi, yaitu X1 , begitu pula dengan
Laba dari B ditentukan oleh perkalian antara laba setiap B. Rp 30/unit,
dengan jumlah B yang diproduksi, yaitu X2 dan Laba dari C ditentukan
oleh perkalian antara laba setiap C. Rp40/unit, dengan jumlah keramik
yang diproduksi, yaitu X3.
b. Dengan demikian, total laba adalah dalam permodelan ini dilambangkan
dengan Z , dapat dijelaskan secara matematis sebagai berikut.
c. Z = Rp (20 X1 + 30 X2 + 40 X3 )
d. Dengan menempatkan terminologi memaksimumkan laba di depan fungsi
laba, penggambaran tujuan perusahaan untuk memaksimumkanlaba
dapat dituliskan sebagai berikut:

Zmaks = 20 X1 + 30 X2 + 40 X3

 Langkah 3: Menentukan fungsi kendala (constraints).


Dari masalah diatas, terdapat 2 sumber daya yang digunakan dalam produksi ,
yaitu tenaga kerja dan bahan baku yang jumlah persediaan keduanya terbatas.
Produksi A, B dan C memerlukan kedua sumber daya, baik tenaga kerja dan
bahan baku.
a. 4 X1 + 4 X2 + 2 X3 ≤ 300 (Jam TK)
b. 4 X1 + 2 X2 + 2 X3 ≤ 600 (bahan baku)
c. X1, X2 X ≥ 0 (non negativity)
 Jadi sekarang secara lengkap model LP untuk masalah kombinasi produksi
perusahaan Speed dapat dirumuskan sebagai berikut :
Zmaks = 20 X1 + 30 X2 + 40 X3
d.k (1) 4 X1 + 4 X2 + 2 X3 ≤ 300
(2) 4 X1 + 2 X2 + 2 X3 ≤ 600
(3) X1, X2 X ≥ 0

2. MODEL LINEAR PROGRAMMING 3 VARIABEL


Perusahaan Tembikar PT. Sinar Jaya memproduksi tiga macam produk setiap hari,
yaitu : genteng,bata dan keramik. Perusahaan mempunyai 2 (dua) seumber daya yang
terbatas jumlahnya yang digunakan untuk memproduksi kedua produk tersebut, yaitu:
tenaga kerja dan tanah liat . Dengan keterbatasan sumber daya yang dimilikinya,
perusahaan ingin mengetahui berapa jumlah genteng,bata dan keramik yang akan
diproduksi setiap harinya dalam rangka memaksimumkan laba. Ketiga produk tersebut
mempunyai kebutuhan sumber daya untuk produksi serta laba per item sebagai
berikut :

Produk Kebutuhan Sumber Daya


Tenaga Kerja Tanah liat Cat (kaleng/unit) Laba
(jam/unit) (kg/unit) (Rp/unit)
Genteng 1 4 3 4
Bata 2 3 2 5
Keramik 3 2 1 6

Sebagai tambahan informasi: tersedia 40 jam tenaga kerja dan 120 kg tanah liat dan 20
kaleng cat setiap hari untuk produksi. Masalah ini akan dirumuskan sebagai model
program linier dengan mendefinisikan secara terpisah setiap komponen model dan
menggabungkan komponen-komponen tersebut dalam satu model.

Penyelesaian:

 Langkah 1 : Menentukan Variabel Keputusan


Keputusan yang dihadapi manajemen dalam masalah ini adalah berapa jumlah
genteng, jumlah bata dan jumlah keramik. Untuk itu, kita dapat menyatakannya
dengan memisalkan bahwa x1 adalah jumlah genteng, x2 jumlah bata dan x3
adalah jumlah keramik yang diproduksi setiap hari.
x1 = jumlah genteng yang diproduksi
x2 = jumlah bata yang diproduksi
x3= jumlah keramik yang diproduksi
 Langkah 2 : Menentukan Fungsi Tujuan
a. Tujuan perusahaan adalah ingin memaksimalkan laba. Laba perusahaan adalah
jumlah total dari laba setaiap genteng, bata dan keramik.
b. Laba dari genteng ditentukan oleh perkalian antara laba setiap genteng. Rp
4/unit, dengan jumlah genteng yang diproduksi, yaitu x 1 . begitu pula dengan
Laba dari bata ditentukan oleh perkalian antara laba setiap bata . Rp 5/unit,
dengan jumlah bata yang diproduksi, yaitu x 2 dan Laba dari keramik ditentukan
oleh perkalian antara laba setiap keramik. Rp 6/unit, dengan jumlah keramik
yang diproduksi, yaitu x3
c. Dengan demikian, total laba adalah dalam permodelan ini dilambangkan dengan
Z , dapat dijelaskan secara matematis sebagai berikut.
d. Z = Rp (4x1 + 5x2 + 6x 3 )
e. Dengan menempatkan terminologi memaksimumkan laba di depan fungsi laba,
penggambaran tujuan perusahaan untuk memaksimumkanlaba dapat dituliskan
sebagai berikut:
Memaksimumkan Z = 4x1 + 5x2 + 6x 3
Dimana Z merupakan total laba tiap hari (Rp)
4x1 = laba dari genteng ( dalam Rp)
5x2 = laba dari bata (dalam Rp)
6x 3 = laba dari keramik (dalam Rp)
 Langkah 3 : Menentukan fungsi kendala (Constraints)
Dari masalah diatas, terdapat 2 sumber daya yang digunakan dalam produksi , yaitu
tenaga kerja dan tanah liat yang jumlah persediaan keduanya terbatas. Produksi
genteng, bata dan keramik memerlukan kedua sumber daya , baik tenaga kerja dan
tanah liat.
Memaksimumkan Z = 4x1 + 5x2 + 6x 3
1x1 + 2x2 + 3x3 ≤ 40 (jam tenaga kerja)
4x1 + 3x2 + 2x3 ≤ 120 (tanah liat)
3x1 + 2x2 + 1x3 ≤ 20 (cat)
x1 + x2 + x3 ≥ 0 (Non negativity)
 Jadi, secara lengkap model LP untuk masalah kombinasi produksi perusahaan
barang tembikar dapat dirumuskan sebagai berikut:
Z maks= 4x1 + 5x2 + 6x 3
d.k (1) 1x1 + 2x2 + 3x3 ≤ 40
(2) 4x1 + 3x2 + 2x3 ≤ 120
(3) 3x1 + 2x2 + 1x3 ≤ 20
(4) x1 ,x2 ,x3 ≥ 0

Anda mungkin juga menyukai