Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TEKNIK PROYEKSI BISNIS

“Metode Peramalan Markov Chain, Delphi Method dan Teknik Analogi”

DISUSUN OLEH

Kelompok 7:

Tabita Aulia Ramadhanti A021181332

Nurul Magfira Heruddin A021181338

Baso Taqwa A021181334

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2020
KATA PENGANTAR

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, kami mengucapakan


puji syukur kepada Allah swt atas segala limpahan Rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulisan makalah ini dapat rampung walaupun tekniknya penyajiannya
masih jauh dari kesempurnaan sebagai suatu makalah yang bersifat membangun.

Namun demikian sebagai manusia biasa, menyadari sedalam-dalamnya


bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi teknis maupun
kritikankritikan yang positif dari berbagai pihak, yang harus kami terima dengan
tangan terbuka demi sempurnanya makalah ini. Pada kesempatan ini
perkenangkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesarnya
kepada semua pihak yang berkenang memberikan bantuan baik moril maupun
materi sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu kami
mengucapkan banyak terima kasih. Semoga Allah dapat menerima apa yang kita
kerjakan selama ini sebagai amal ibadah kita semua.Amin

Makassar, 19 September 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................................2

Daftar Isi .............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang ........................................................................................................4


b. Rumusan Masalah ...................................................................................................5
c. Tujuan Penulisan ....................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

a. Markov Chain .........................................................................................................6


b. Delphi Method ........................................................................................................8
c. Teknik Analogi .......................................................................................................11

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan .............................................................................................................14
b. Saran .......................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hampir setiap keputusan yang dibuat oleh manajemen menggunakan


pertimbangan peramalan. Peramalan digunakan untuk pembuatan kebijakan,
pengadaan bahan, penjadwalan, persediaan, investasi dan penjualan. Penggunaan
peramalan ini pada dasarnya adalah untuk memprediksikan apa yang akan terjadi
di masa yang akan datang sehingga dapat mengantisipasi kemungkinan terjadinya
hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat menimbulkan kerugian. Dengan
memiliki informasi dan prediksi mengenai keadaan di masa yang akan datang,
perencana dapat melakukan tindakan yang sesuai sehingga tujuan dapat tercapai
dengan biaya yang sekecil mungkin.

Untuk mengatasi meningkatnya variasi dan kompleksitas masalah peramalan,


banyak metode peramalan yang telah dikembangkan. Salah satunya adalah teknik
peramalan kualitatif, Teknik peramalan kualitatif adalah teknik peramalan yang
subjektif dan didasarkan pada pemikiran intuitif maupun pengetahuan para pakar,
teknik ini biasanya digunakan untuk pembuatan kebijakan atau pengambilan
keputusan. Seperti markov chain, metode delphi, maupun teknik analogy.

Dalam Analisis markov yang dihasilkan adalah suatu informasi probabilistik


yang dapat digunakan untuk membantu pembuatan keputusan. Sedangkan,
Metode Delphi adalah proses yang dilakukan dalam kelompok untuk mensurvei
dan mengumpulkan pendapat dari para ahli terkait topik tertentu. Sedangkan,
metode menyamakan satu hal dengan hal yang lain disebut analogi. Jika dalam
penyimpulan generalisasi kita bertolak dari sejumlah peristiwa pada penyimpulan,
maka pada analogi kita bertolak dari satu atau sejumlah peristiwa menuju kepada
satu peristiwa lain yang sejenis. Dimakalah ini akan dibahas secara teoritis tentang
metode peramalan Markov Chain, Delphi Method dan Teknik Analogi.

4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah yang dimaksud dengan teori Markov Chain?
2. Bagaimanakah yang dimaksud dengan Delphi Method?
3. Bagaimanakah yang dimaksud dengan Teknik Analogi?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan teori Markov Chain
2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Delphi Method
3. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Teknik Analogi

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Markov Chain

Model rantai markov dikembangkan oleh A.A Markov tahun 1896. Dalam
Analisis markov yang dihasilkan adalah suatu informasi probabilistik yang dapat
digunakan untuk membantu pembuatan keputusan. Analisis ini bukan teknik
optimisasi melainkan suatu teknik deskriptif

Konsep dasar analisis markov State dari sistem atau state transisi, yang
memiliki sifat Apabila diketahui proses berada dalam suatu keadaan tertentu,
maka peluang berkembangnya proses di masa mendatang hanya tergantung pada
keadaan saat ini dan tidak tergantung pada keadaan sebelumnya, atau dengan kata
lain rantai Markov adalah rangkaian proses kejadian dimana peluang bersyarat
kejadian yang akan datang tergantung pada kejadian sekarang.

Rantai Markov (Markov Chain) adalah sebuah teknik perhitungan yang


umumnya digunakan dalam melakukan pemodelan bermacam-macam kondisi.
Teknik ini digunakan untuk membantu dalam memperkirakan perubahan yang
mungkin terjadi di masa mendatang. Perubahan-perubahan tersebut diwakili
dalam variabel-variabel dinamis di waktu-waktu tertentu. Sehingga perlu untuk
menyimpan nilai dari variabel keadaan pada tiap-tiap waktu tertentu itu.

Dalam kenyataannya, penerapan analisa Markov bisa dibilang cukup terbatas


karena sulit untuk menemukan permasalahan yang memenuhi semua sifat yang
diperlukan untuk analisa Markov, terutama persyaratan bahwa probabilitas transisi
harus konstan sepanjang waktu.

Proses Markov Chain terdiri dari dua prosedur, yaitu menyusun matriks
probabilitas transisi, dan kemudian menghitung kemungkinan market share di
waktu yang akan datang. Probabilitas transisi adalah sebagai contoh pergantian

6
yang mungkin dilakukan oleh konsumen dari satu merk ke merk yang lain.
Konsumen dapat berpindah dari suatu merk ke merk yang lain disebabkan karena
periklanan, promosi khusus, harga, ketidakpuasan, dan lain-lain. Hal ini akan
bermanfaat karena jumlah market share-nya di periode yang akan datang akan
bisa diperhitungkan sejak dini.

Metode ini banyak digunakan untuk pengambilan keputusan, namun


sebenarnya hanya memberikan informasi bagi pengambil keputusan untuk
memperbaiki keputusannya, bukan untuk memberi solusi.

Langkah-langkah untuk menyelesaikan perhitungan probabilitas pada


periode waktu tertentu menggunakan rantai Markov adalah sebagai berikut:

1. Buatlah matriks transisi dari probabilitas yang diketahui


2. Lakukan operasi perkalian matriks dari probabilitas waktu
sebelumnya dengan matriks transisi. Rumusnya adalah: Matriks
periode ke-n = Matriks periode ke-n+1 * Matriks transisi
3. Ulang proses yang sama sampai menemukan probabilitas yang
hendak dicari

Dalam perhitungan probabilitas yang terus berulang tersebut, akan ditemui


pada periode tertentu bahwa probabilitas hasil perhitungan kedua matriks itu
bernilai sama/tetap/tidak berubah apabila dihitung untuk periode-periode
selanjutnya. Kondisi ini disebut dengan probabilitas keadaan tetap (steady state
probability). Langkah yang dikerjakan untuk menemukan steady state probability
adalah sama seperti langkah untuk menghitung probabilitas pada kondisi tertentu.

Nilai probabilitas pada periode-periode selanjutnya setelah bertemu dengan


steady state probability ini akan sama. Karenanya, probabilitas ini bisa digunakan
sebagai prediksi jumlah dalam keadaan tetap, dengan cara mengalikan steady state

7
probability dengan jumlah orang yang terkait dengan permasalahan yang sedang
dihadapi.

B. Delphi Method

Metode Delphi adalah metode peramalan (forecasting) yang digunakan untuk


meramalkan kemungkinan yang akan terjadi di masa depan dengan menggunakan
pandangan dan kesepakatan dari sekelompok ahli yang berasal dari berbagai
bidang kerja atau industri. Para ahli yang membentuk sebuah panel ini bisa berasal
dari unit kerja yang berbeda ataupun dari bidang-bidang kerja yang berbeda atau
bahkan dari negara yang berbeda. Sekelompok ahli tersebut kemudian
memberikan pandangannya masing-masing dan memberikan perkiraan atau
asumsi kepada fasilitator untuk meninjau data yang didapatkannya kemudian
diolah menjadi laporan rangkuman.

Para ahli di setiap putaran pembahasan laporan rangkuman ini memiliki


catatan lengkap tentang ramalan apa yang telah dibuat oleh para ahli lainnya,
namun mereka tidak mengetahui siapa yang sebenarnya membuat ramalan
tersebut. Anonimitas (tanpa nama) ini memungkinkan para ahli untuk
mengekspresikan pandangan dan pendapat mereka dengan bebas serta mendorong
keterbukaan dan menghindari kesalahan dan merevisi peramalan sebelumnya.

Proses dalam Metode Delphi ini adalah proses yang berulang-ulang dan
mungkin terdiri dari beberapa babak atau putaran peninjauan hingga akhirnya
mencapai kesepakatan bersama. Tahap Pertama adalah mendapatkan pendapat
atau peramalan dari kelompok ahli yang hasilnya akan diringkas atau dirangkum
untuk dijadikan sebagai dasar bagi putaran kedua. Hasil ringkasan dari putaran
kedua, akan dijadikan sebagai dasar untuk putaran ketiga dan seterusnya hingga
mendapatkan kesepakatan bersama. Tujuan dari proses berulang-ulang ini adalah
untuk memperjelas masalah serta mengidentifikasikan bagian yang disepakati atau

8
bagian mana yang tidak disetujui dan secara bertahap menemukan kesepakatan
bersama.

Langkah-langkah pada Metode Delphi

Langkah-langkah pada Metode Delphi hingga mencapai konsensus atau


kesepakatan bersama.

1. Pilih Fasilitator

Langkah pertama ialah memilih fasilitator, fasilitator yang tepat adalah orang
yang memiliki kemampuan atau pengalaman dalam penelitian dan pengambilan
data.

2. Identifikasi Para Ahli yang diperlukan

Teknik atau Metode Delphi ini sangat tergantung pada panel ahli. Tim Panel ini
dapat berasal dari tim proyek, pelanggan/customer atau ahli lain yang berasal dari
organisasi kita sendiri ataupun organsasi lainnya. Yang dimaksud dengan Orang
Ahli ialah individu dengan pengetahuan dan pengalaman yang relevan dengan
topik atau ilmu tertentu.

3. Definisikan Masalah

Definisikan secara jelas masalah apa yang akan dibahas agar para ahli mengetahui
masalah apa yang harus mereka berikan pandangan dan pendapat. Jadi kita harus
pastikan permasalahan yang akan kita bahas telah kita definisikan dengan tepat
dan komprehensif.

4. Pertanyaan Putaran Pertama

9
Mengajukan pertanyaan umum untuk memberikan pemahaman umum kepada
para ahli dan mendapatkan pandangan pertama mengenai kondisi di masa depan
dari ahli-ahli tersebut. Pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin dapat dibuat
dalam bentuk kuesioner atau survei. Menyusun dan membuat ringkasan tanggapan
serta menghilangkan materi yang tidak relevan dengan topik permasalahan yang
dibahas.

5. Pertanyaan Putaran kedua

Berdasarkan jawaban dari pertanyaan putaran pertama, pertanyaan-pertanyaan


pada putaran kedua harus ditujukan untuk memperjelas masalah tertentu.
Pertanyaan-pertanyaan ini mungkin juga dapat dibuat dalam bentuk survei
ataupun kuesioner. Susun dan rangkum lagi hasilnya dan hilangkan materi atau
hasil yang tidak relevan serta berusaha untuk membangun konsensus dalam tahap
ini.

6. Pertanyaan Putaran ketiga

Kuesioner yang terakhir adalah kuesioner yang bertujuan untuk fokus pada
pendukungan pengambilan keputusan.

Catatan : Jika tidak mendapatkan kesepakatan atau konsensus pada pertanyaan


putaran ketiga, kemungkinan diperlukan putaran-putaran selanjutnya hingga
mencapai kesepakatan atau konsensus yang dibutuhkan.

7. Bertindak atas Hasilnya

Setelah mendapatkan konsensus atau kesepakatan mengenai pandangan dan


peramalan pada masa depan. Kita perlu menganalisis temuan atau hasil tersebut
dan siapkan rencana tindakan untuk menangani risiko dan peluang masa depan
untuk proyek kita.

10
Kesimpulan tentang Metode Delphi

Teknik atau Metode Delphi ini digunakan untuk membuat struktur


perincian kerja, mengidentifikasikan risiko, dan peluang. Peramalan pada
dasarnya bukanlah ilmu pasti, namun teknik atau metode peramalan ini dapat
membantu kita memahami kemungkinan kejadian di masa depan dan dampaknya
terhadap proyek atau perusahaan kita.

C. Teknik Analogy

Merupakan teknik peramalan berdasarkan pola data masa dari produk-produk


yang dapat disamakan secara analogi, misalnya peramalan untuk pengembangan
pasar televisi multisistem menggunakan model permintaan televisi hitan putih
atau berwana biasa. Analogi historis cenderung akan menjadi terbaik untuk
penggantian produk di pasar dan apabila terdapat hubungan subtistusi langsung
dari produk dalam pasar itu. Merupakan teknik peramalan berdasarkan pola data
masa lalu dari produk-produk yang dapat disamakan secara Analogi.

Analogi adalah kesimpulan yang ditarik dengan jalan menyampaikan atau


memperbandingkan suatu fakta khusus dengan fakta khusus lain. Pemikiran ini
juga biasa disebut pemikiran melalui persamaan atau pemikiran melalui analogi,
atau disebut analogi logis.

Analogi kadang-kadang disebut juga analogi induktif yaitu proses penalaran


dari satu fenomena menuju fenomena lain yang sejenis kemudian disimpulkan
bahwa apa yang terjadi pada fenomena yang pertama akan terjadi juga pada
fenomena yang lain, demikian pengertian analogi jika kita hendak
memformulasikan dalam suatu batasan. Dengan demikian dalam setiap tindakan
penyimpulan analogik terdapat 3 unsur yaitu: peristiwa pokok yang menjadi dasar

11
analogi, persamaan prinsipal yang menjadi pengikat, dan ketiga fenomena yang
hendak kita analogikan.

Macam – Macam Analogi

Analogi dibedakan menjadi dua macam yaitu:

1. Analogi Deklaratif

Analogi deklaratif atau biasa disebut dengan analogi penjelas merupakan


metode untuk menjelaskan atau menegaskan sesuatu yang belum dikenal atau
masih samar, dengan sesuatu yang sudah dikenal. Sejak zaman dahulu analogi
deklaratif merupakan cara yang amat bermanfaat untuk menjelaskan masalah yang
hendak diterangkan. Contoh:

Ilmu pengetahuan itu dibangun oleh fakta-fakta sebagaimana rumah itu


dibangun oleh batu-batu. Tetapi tidak semua kumpulan pengetahuan itu ilmu,
sebagaimana tidak semua tumpukan batu adalah rumah.

2. Analogi Argumentatif

Analogi Argumentatif metode yang didasarkan pada kesimpulan bahwa


apabila suatu hal mempunyai satu atau lebih ciri yang sama seperti terdapat pada
suatu hal lain. Maka ciri-ciri lainnya dari hal yang pertama itu juga dimiliki oleh
hal yang kedua tersebut.

Dengan kata lain, analogi jenis ini merupakan analogi yang disusun
berdasarkan persamaan principal yang ada pada dua fenomena, kemudia ditarik
kesimpulan bahwa apa yang ada pada fenomena pertama ada juga pada fenomena
yang kedua. Analogi argumentatif juga biasa disebut dengan analogi induktif.

12
Cara Menilai Analogi

Dalam sebuah analogi, diperlukan alat ukur untuk mengukur keterpercayaan


dari analogi tersebut. Adapun untuk mengukur keterpercayaan sebuah analogi
dapat diketahui dengan alat berikut:

- Sedikit banyaknya peristiwa sejenis yang dianalogikan, Semakin besar


peristiwa sejenis yang dianalogikan, semakin besar pula taraf
keterpercayaanya.
- Sedikit banyaknya aspek-aspek yang menjadi dasar analogi.
- Sifat dari analogi yang kita buat.
- Mempertimbangkan ada tidaknya unsur-unsur yang berbeda pada
peristiwa yang dianalogikan.
- Relevan tidaknya masalah yang dianalogikan.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Rantai Markov (Markov Chain) adalah sebuah teknik perhitungan yang


umumnya digunakan dalam melakukan pemodelan bermacam-macam kondisi.
Teknik ini digunakan untuk membantu dalam memperkirakan perubahan yang
mungkin terjadi di masa mendatang. Perubahan-perubahan tersebut diwakili
dalam variabel-variabel dinamis di waktu-waktu tertentu. Sehingga perlu untuk
menyimpan nilai dari variabel keadaan pada tiap-tiap waktu tertentu itu.

Metode Delphi adalah metode peramalan (forecasting) yang digunakan untuk


meramalkan kemungkinan yang akan terjadi di masa depan dengan menggunakan
pandangan dan kesepakatan dari sekelompok ahli yang berasal dari berbagai
bidang kerja atau industri.

Teknik Analogi merupakan teknik peramalan berdasarkan pola data masa dari
produk-produk yang dapat disamakan secara analogi.

B. Saran

Dengan demikian, diharapkan mahasiswa khususnya dan masyarakata pada


umunya menjadi paham tentang bagaimana yang dimaksud dengan metode
peramalan Markov Chain, Delphi Method dan Teknik Analogi. Demikianlah
makalah ini penulis buat semoga apa yang disajikan membeikan ilmu dan
informasi. Selanjutnya, kesempurnaan makalah ini penulisan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Suhartono, Derwin. 2013. “Markov Chain”,


https://socs.binus.ac.id/2013/06/30/markov-chain/, diakses pada 19 September
2020.

Lestari, Hanna.”Lecture 11: Rantai Markov”,


https://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/Lecture_11-Markov_Chain.pdf, diakses
pada 19 September 2020.

Kho, Budi. 2018. “Peramalan dengan Metode Delphi”,


https://ilmumanajemenindustri.com/peramalan-dengan-metode-delphi/, diakses
pada 18 September 2020.

Murodi, Fathul. 2018. “ANALOGI (Kajian Ilmu Mantiq)”,


https://ppraudlatulmubtadiin.wordpress.com/2018/01/21/analogi-kajian-ilmu-
mantiq/, diakses pada 19 September 2020.

15

Anda mungkin juga menyukai