Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PERTEMUAN IV

Metode Kualitatif : Markov Quain , Delphy Method ,


dan Teknik Analogy

Disusun Oleh :

1. FADIL MUQAFFI DARMAWAN (KMB-20211-119020471)


2. FITO DIO RANDA LONDONG (A021191146)
3. M. AQSHA AFILLA (A021191147)
4. NURUL FIQIH SALIMINDAR (A021191142)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan
pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Metode Kualitatif : Markov Quain , Delphy Method , dan Teknik
Analogy” secara tepat waktu. Makalah ini penulis susun untuk memenuhi tugas dari dosen
kami di mata kuliah Teknik Proyeksi Bisnis . Selain itu, kami berharap agar makalah ini
dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang penyediaan kesempatan kerja yang sama.

Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata
kuliah Teknik Proyeksi Bisnis kami. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang kami tekuni. Kami juga tak lupa untuk
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kami berharap adanya kritik dan saran yang membangun demi perbaikan untuk makalah ini.

Penulis,

Makassar, 12 September 2021


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Berdasarkan Modul Rancangan Penelitian (2019) yang diterbitkan Ristekdikti, penelitian
kualitatif bisa dipahami sebagai prosedur riset yang memanfaatkan data deskriptif, berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati. Penelitian
kualitatif dilakukan untuk menjelaskan dan menganalisis fenomena, peristiwa, dinamika
sosial, sikap kepercayaan, dan persepsi seseorang atau kelompok terhadap sesuatu. Maka,
proses penelitian kualitatif dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang
akan digunakan dalam penelitian. Data yang dikumpulkan dalam riset kemudian ditafsirkan.

Penelitian kualitatif, seperti halnya penelitian bidang sosiologi, akan mengungkap makna
sosial dari fenomena yang didapatkan melalui subjek penelitian. Subjek ini biasanya
didapatkan dari para partisipan atau responden. Dengan begitu, nantinya peneliti bakal
berusaha menjawab bagaimana pengalaman sosio-kultural manusia dibentuk lalu
memberinya makna. Objek penelitian kualitatif meliputi seluruh aspek atau bidang kehidupan
manusia, yaitu manusia dan segala sesuatu yang dipengaruhi olehnya. Penelitian kualitatif
tidak secepat riset kuantitatif dalam penganalisisan data. Pada riset kuantitatif, data
mentahnya langsung siap diolah. Tapi, data di riset kualitatif, memerlukan proses sistematis
yang lebih mendalam.

B. Tujuan

1.) Rumusan masalah Memenuhi tugas mata kuliah Teknik Proyeksi Bisnis .
2.) Memberikan penjelasan mengenai Konsep Markov Chain , Delphy Mthod dan Teknik
Analogy.

C. Rumusan masalah
1) Jelaskankan pengertian Markov Chain ?
2) Jelaskan contoh soal Markov Chain ?
3) Jelaskan Delphy Method ?
4) Jelaskan contoh soal Delphy Method ?
5) Jelaskan mengenai Teknik Analogy ?
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Rantai Markov Chain
Rantai Markov (Markov Chain) adalah sebuah teknik perhitungan yang umumnya digunakan
dalam melakukan pemodelan bermacam-macam kondisi. Teknik ini digunakan untuk
membantu dalam memperkirakan perubahan yang mungkin terjadi di masa mendatang.
Perubahan-perubahan tersebut diwakili dalam variabel-variabel dinamis di waktu-waktu
tertentu. Sehingga perlu untuk menyimpan nilai dari variabel keadaan pada tiap-tiap waktu
tertentu itu .
Sejarah Markov Chain
Model Rantai Markov ditemukan oleh seorang ilmuwan Rusia bernama Andrey Andreyevich
Markov pada tahun 1906.Markov berfokus pada perluasan hukum bilangan besar dalam
berbagai percobaan. Model ini berhubungan dengan suatu rangkaian proses dimana kejadian
akibat suatu eksperimen hanya tergantung pada kejadian yang langsung mendahuluinya dan
tidak tergantung pada rangkaian kejadian sebelum-sebelumnya yang lain.
Analisa Markov
Dalam kenyataannya, penerapan analisa Markov bisa dibilang cukup terbatas karena sulit
untuk menemukan permasalahan yang memenuhi semua sifat yang diperlukan untuk analisa
Markov, terutama persyaratan bahwa probabilitas transisi harus konstan sepanjang waktu.
Proses Markov Chain terdiri dari dua prosedur, yaitu menyusun matriks probabilitas transisi,
dan kemudian menghitung kemungkinan market share di waktu yang akan datang.
Probabilitas transisi adalah sebagai contoh pergantian yang mungkin dilakukan oleh
konsumen dari satu merk ke merk yang lain. Konsumen dapat berpindah dari suatu merk ke
merk yang lain disebabkan karena periklanan, promosi khusus, harga, ketidakpuasan, dan
lain-lain. Hal ini akan bermanfaat karena jumlah market share-nya di periode yang akan
datang akan bisa diperhitungkan sejak dini.
Metode ini banyak digunakan untuk pengambilan keputusan, namun sebenarnya hanya
memberikan informasi bagi pengambil keputusan untuk memperbaiki keputusannya, bukan
untuk memberi solusi.

GAMBAR RANTAI MARKOV


Langkah-langkah untuk menyelesaikan perhitungan probabilitas pada periode waktu tertentu
menggunakan rantai Markov adalah sebagai berikut:
1. Buatlah matriks transisi dari probabilitas yang diketahui
2. Lakukan operasi perkalian matriks dari probabilitas waktu sebelumnya dengan
matriks transisi. Rumusnya adalah: Matriks periode ke-n = Matriks periode ke-n+1 *
Matriks transisi
3. Ulang proses yang sama sampai menemukan probabilitas yang hendak dicari
Dalam perhitungan probabilitas yang terus berulang tersebut, akan ditemui pada periode
tertentu bahwa probabilitas hasil perhitungan kedua matriks itu bernilai sama/tetap/tidak
berubah apabila dihitung untuk periode-periode selanjutnya. Kondisi ini disebut dengan
probabilitas keadaan tetap (steady state probability). Langkah yang dikerjakan untuk
menemukan steady state probability adalah sama seperti langkah untuk menghitung
probabilitas pada kondisi tertentu.
Nilai probabilitas pada periode-periode selanjutnya setelah bertemu dengan steady state
probability ini akan sama. Karenanya, probabilitas ini bisa digunakan sebagai prediksi jumlah
dalam keadaan tetap, dengan cara mengalikan steady state probability dengan jumlah orang
yang terkait dengan permasalahan yang sedang dihadapi.
Permasalahan selanjutnya apabila perhitungan dilakukan per periode, tentunya akan
memakan waktu yang lama, karena contohnya saja apabila steady state probability ada pada
periode ke-15, maka harus dilakukan perhitungan sebanyak 14 kali. Hal ini bisa diatasi
dengan menghitung probabilitas keadaan tetap secara langsung menggunakan persamaan.
Contoh Soal
Suatu survei dilakukan di sebuah wilayah di kota Jakarta. Diketahui bahwa wilayah tersebut
terdiri dari 1000 keluarga. Dari survei tersebut, diperoleh data bahwa 600 keluarga
merupakan pelanggan toserba ‘Serba’ dan 400 keluarga merupakan pelanggan toserba ‘Ada’.
Pada bulan itu, diketahui bahwa :
Dari 600 keluarga pelanggan toserba ‘Serba’ diperoleh data bahwa 400 keluarga tetap
berbelanja di toserba ‘Serba’ dan 200 lainnya berbelanja di toserba ‘Ada’.
Dari 400 keluarga pelanggan toserba ‘Ada’ dinyatakan bahwa 150 keluarga tetap berbelanja
di toserba ‘Ada’. Sedang 250 lainnya berbelanja di toserba ‘Serba’.
Hitunglah :
Matriks probabilitas transisi untuk permasalahan di atas!
Probabilitas untuk toko “Serba” dan “Ada” pada bulan ketiga apabila pada bulan pertama
keluarga tersebut memilih untuk berbelanja di toko “Serba”
Jawaban :
Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan seluruh pertanyaan di atas
adalah dengan menentukan matriks transisi untuk menghitung nilai probabilitas
Probabilitas bulan pertama “Serba” dan bulan kedua “Serba” = 400/600 = 0.667
Probabilitas bulan pertama “Serba” dan bulan kedua “Ada” = 200/600 = 0.333
Probabilitas bulan pertama “Ada” dan bulan kedua “Serba” = 250/400 = 0.625
Probabilitas bulan pertama “Ada” dan bulan kedua “Serba” = 150/400 = 0.375
Sehingga matriks transisi yang diperoleh adalah:

Keterangan:
Baris pertama kolom pertama : Bulan pertama “Serba”, bulan kedua “Serba”
Baris pertama kolom kedua : Bulan pertama “Serba”, bulan kedua “Ada”
Baris kedua kolom pertama : Bulan pertama “Ada”, bulan kedua “Serba”
Baris kedua kolom kedua : Bulan pertama “Ada”, bulan kedua “Ada”

Pengertian Delphy Method


Metode Delphi secara definisiadalahprosesdalamkelompokyangmelibatkaninteraksi antara
peneliti dan sekelompok ahli terkait topik tertentu; biasanya melalui bantuankuesioner.
Metode ini digunakan untuk mendapatkan konsensus mengenai proyeksi/tren masadepan
menggunakanprosespengumpulaninformasi yangsistematis. Metode ini bergunapada saat
pendapat dan penilaian dari para ahli dan praktisi dibutuhkan dalam menyelesaikanmasalah.
Ini akan sangat berguna ketika para ahli tidak bisa dihadirkan pada saat yang sama.Menurut
Skutsch dan Hall (1973), metode ini mengumpulkan penilaian tentang hal yangkompleks
ketika informasi yang tepat tidak tersedia.
Aplikasi
Menurut Linstone dan Turoff (1975) menyebutkanbahwametode Delphi ini
bisadiaplikasikan pada bidang berikut:
1) Mengumpulkan data terkini dan historis yang tidak tersedia dan/atau tidak akurat
2) Mengevaluasi kemungkinan pilihan alokasi anggaran
3) Mengkaji pilihan perencanaan kota dan regional
4) Merencanakan kurikulum perkuliahan
5) Menyusun model Pendidikan
6) Memetakan pro dan kontra terkait pilihan kebijakan
7) Mengkaji prioritas suatu pilihan .
Selanjutnya, menurut mereka beberapa alasan berikut menyebabkan
orangmenggunakan metode Delphi:
1. Masalah yang ada tidak bisa diselesaikan secara metode analisis empiris namun
lebihkepada penilaian subjektif secara kolektif
2. Dibutuhkan beberapa orang untuk berkontribusi memberikan penilaian pada masalahyang
kompleks yang merepresentasikan perbedaan latarbelakang dan pengalaman
3. Dibutuhkan lebih banyak orang untuk bisa berinteraksi tatap muka
4. Tidak memungkinkan waktu dan biaya untuk melakukan pertemuan rutin
5. Proses komunikasi kelompok dapat meningkatkan efisiensi pertemuan
Proses Delphy
Menurut Pfeiffer (1969) , terdapat tiga Langkah utama dalam proses ini yaitu :
1. Kuesioner pertama dikirimkan kepada panelis ahli untuk menanyakan
beberapapendapatnya (dari pengalaman atau sebatas penilaiannya), beberapa prediksi
dan jugarekomendasinya.
2. Pada putaran kedua, rekapan hasil kuesioner pertama dikirimkan kepada
setiappanelis ahli untuk bisa mengevaluasi kembali penilaian pertama
mereka padakuesioner dengan menggunakan kriteria yang ditetapkan.
3. Pada putaran ketiga, kuesioner diberikan kembali dengan informasi mengenai
hasilpenilaian panelis dan hasil konsensusnya. Para panelis diminta kembali
untukmerevisi pendapat mereka atau menjelaskan alasan untuk tidak
sepakat denganconsensus kelompok.
Contoh soal
PT. Pinang Enak adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan Aksesoris
pakaian anak-anak memiliki data penjualan sebagai berikut :
BULAN PENJUALAN (JUTA RUPIAH )
JANUARI 820
FEBRUARI 780
MARET 900
APRIL 960

Yang ditanyakan adalah berapakah rata-rata bergerak tertimbang dengan


perbandingan bobot :
a) April : Maret : Februari = 3 : 2 : 1
b) April : Maret : Februari : Januari = 40% : 30% : 20% : 10%
Jawaban :
960 ( 3 ) +900 ( 2 ) +780 (1 )
F5 = 3+2+1 ¿ = 910
¿
F5 = 960 (0,4) + 900 (0,3) + 780 (0,2) + 820 (0,1 )
= 892

Teknik Analaogy
Dikenal dua macam penalaran, yaitu penalaran induktif (induksi) dan penalarandeduktif
(deduksi). Analogi merupakan bagian dari penalaran induktif. Bagianpenalaran induktif
lainnya adalah ‘generalisasi’. Penalaran biasanya didefinisikansebagai kegiatan, proses atau
aktivitas berpikir untuk menarik suatu kesimpulanatau membuat suatu pernyataan baru
berdasar pada beberapa pernyataan yangdiketahui benar ataupun dianggap benar. Pernyataan
yang diketahui benarataupun dianggap benar itu biasanya disebut premis. Dengan demikian,
dapatlahdisimpulkan bahwa analogi merupakan bagian dari proses penarikan
kesimpulan.Secara khusus, tulisan ini akan membahas tentang contoh-contoh analogi,
baikdalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pembelajaran matematika,definisinya, dan
kegunaan serta keunggulannya .
Contoh dan Pengertian Analogi
Berpikir, bernalar, dan berargumentasi sangat penting dan sangat seringdigunakan di dalam
kehidupan nyata sehari-hari, di dalam mata pelajaranmatematika sendiri maupun mata
pelajaran lainnya. Karenanya, wajarlah jikapara siswa harus mempelajari dan memiliki
kompetensi yang berkait denganpengetahuan matematika, penalaran, pemecahan masalah,
komunikasi, dan sikapmenghargai kegunaan matematika. Terkait dengan kemampuan
memecahkanmasalah di sekolah, ada siswa yang berhasil dengan gemilang
mempelajarinya;namun ada juga yang tidak atau kurang berhasil mempelajarinya.

Untukmeyakinkan pentingnya berlatih mempelajari matematika bagi setiap siswa, kitadapat


mennggunakan analogi dalam mempersuasi guru atau siswa, agar dapatmenghubung-
hubungkan fakta-fakta atau evidensi-evidensi yang diketahui benarmenuju kepada suatu
kesimpulan (konklusi) yang harus diyakini kebenarannyadan harus diikuti.
Contohnya, dengan menyatakan bahwa seorang pemain sepakbola, sehebatbagaimanapun ia,
seperti Zinedine Zidane ataupun Bambang Pamungkas, tidakakan pernah menjadi pemain
yang tangguh jika ia tidak mau berlatih danbertanding dengan tekun dan sungguh-sungguh.
Analoginya, seorang siswa,sehebat bagaimanapun ia, tidak akan pernah menjadi pemecah
masalah yangtangguh dan penemu yang besar jika ia tidak pernah belajar
memecahkan2masalah.
Kemampuan bermain bola dan memecahkan masalah merupakan duahal yang berbeda,
namun ada kemiripannya. Jadi, yang dilihat dan diperhatikanpada analogi adalah kemiripan
atau kesamaannya saja. Bagian yang mirip atausama inilah yang menjadi dasar suatu analogi;
dengan sedikit atau tanpamemperhatikan perbedaannya. Dengan demikian, analogi adalah
suatu prosespenalaran yang bertolak dari dua atau lebih peristiwa khusus yang
memilikikemiripan satu dengan yang lainnya; pada contoh di atas adalah antarakemampuan
bermain bola dan memecahkan masalah; kemudian menyimpulkanbahwa apa yang berlaku
untuk suatu hal akan berlaku juga untuk hal yangsatunya lagi; yaitu simpulan tentang
pentingnya berlatih. Jadi, dengan analogi, berdasar fakta bahwa seseorang tidak akan
menguasai sepak bola tanpa berlatihdengan sungguh-sungguh maka dapatlah ditarik suatu
simpulan bahwa seseorangtidak akan menguasai kemampuan memecahkan masalah tanpa
berlatih dengansungguh-sungguh.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
Rantai Markov (Markov Chain) adalah sebuah teknik perhitungan yang umumnya digunakan
dalam melakukan pemodelan bermacam-macam kondisi. Teknik ini digunakan untuk
membantu dalam memperkirakan perubahan yang mungkin terjadi di masa mendatang.
Perubahan-perubahan tersebut diwakili dalam variabel-variabel dinamis di waktu-waktu
tertentu. Sehingga perlu untuk menyimpan nilai dari variabel keadaan pada tiap-tiap waktu
tertentu itu .
Metode Delphi secara definisi adalah proses dalam kelompok yang melibatkaninteraksi
antara peneliti dan sekelompok ahli terkait topik tertentu; biasanya melalui bantuankuesioner.
Metode ini digunakan untuk mendapatkan konsensus mengenai proyeksi/tren masadepan
menggunakan proses pengumpulan informasi yang sistematis. Metode ini bergunapada saat
pendapat dan penilaian dari para ahli dan praktisi dibutuhkan dalam menyelesaikanmasalah.
Ini akan sangat berguna ketika para ahli tidak bisa dihadirkan pada saat yang sama.Menurut
Skutsch dan Hall (1973), metode ini mengumpulkan penilaian tentang hal yangkompleks
ketika informasi yang tepat tidak tersedia.
Dikenal dua macam penalaran, yaitu penalaran induktif (induksi) dan penalaran deduktif
(deduksi). Analogi merupakan bagian dari penalaran induktif. Bagian penalaran induktif
lainnya adalah ‘generalisasi’. Penalaran biasanya didefinisikan sebagai kegiatan, proses atau
aktivitas berpikir untuk menarik suatu kesimpulan atau membuat suatu pernyataan baru
berdasar pada beberapa pernyataan yang diketahui benar ataupun dianggap benar. Pernyataan
yang diketahui benar ataupun dianggap benar itu biasanya disebut premis. Dengan demikian,
dapatlah disimpulkan bahwa analogi merupakan bagian dari proses penarikan kesimpulan.
Secara khusus, tulisan ini akan membahas tentang contoh-contoh analogi, baik dalam
kehidupan sehari-hari maupun dalam pembelajaran matematika, definisinya, dan kegunaan
serta keunggulannya .
DAFTAR PUSTAKA
https://tirto.id/mengenal-penelitian-kualitatif-pengertian-dan-metode-analisis-f9vh
https://socs.binus.ac.id/2013/06/30/markov-chain/
https://www.studocu.com/id/document/universitas-hasanuddin/management/isi-delphi-
markov-analogi/9543392

Anda mungkin juga menyukai