Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN MINI RESEARCH

Judul : Tingkat Pemahaman Mahasiswa Dalam Materi Vekor

Oleh

KELOMPOK I
Anggota Kelompok:

Nama : Febi Monika (Ketua)

NIM :4223121017

Nama : Monika Dian Sari Pasaribu (Anggota-1)

Nim :4223121049

Nama : Nazwa Aiska Purba (Anggota-2)

Nim :4223121042

Nama : Agnes Angelina Manullag (Anggota-3)

Nim : 4221121031

Prodi/Kelas : PSPF-2022/ D

Strata : S-1

Mata Kuliah : Matematika Fisika

Diserahkan 03 November 2023

Jurusan Fisika

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
Pendahuluan
Mini research merupakan suatu langkah penting yang diusulkan untuk menggali lebih
dalam temuan dan telaah yang timbul selama pelaksanaan tugas rekayasa ide. Saat berhadapan
dengan berbagai aspek pelaksanaan tugas ini, mini research menjadi sarana yang efektif untuk
memahami permasalahan yang muncul secara lebih mendalam. Langkah awal dalam mini
research ini adalah merumuskan pertanyaan penelitian yang sangat spesifik berdasarkan
permasalahan yang telah teridentifikasi. Dalam proses mini research, data dikumpulkan melalui
berbagai metode seperti wawancara, survei, observasi, dan analisis dokumen. Data ini kemudian
dianalisis secara sistematis untuk menghasilkan informasi yang relevan dan bermanfaat.

Hasil penelitian ini memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang permasalahan
yang muncul. Dengan demikian, mini research ini memastikan bahwa temuan dan telaah dari
proses rekayasa ide benar-benar dimanfaatkan secara maksimal untuk perbaikan yang
berkelanjutan. Dengan menggunakan mini research ini, kami dapat memaksimalkan manfaat dari
pengalaman kami selama melaksanakan tugas rekayasa ide. Dengan demikian, mini research
menjadi alat penting dalam memastikan bahwa rekayasa ide tidak hanya sebuah proses sekali
pakai, tetapi sebuah pendekatan yang terus berkembang untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan mini research mengenai vektor dalam matematika fisika adalah:

1. Mendalami Konsep Vektor: Mini research ini bertujuan untuk memahami dengan lebih
mendalam konsep vektor, termasuk operasi-operasi vektor seperti penjumlahan,
pengurangan, dan perkalian vektor. Hal ini membantu siswa atau peneliti untuk
memperoleh pemahaman yang kuat tentang dasar-dasar vektor dalam konteks matematika
fisika.
2. Penerapan dalam Fisika: Tujuan lainnya adalah menerapkan konsep vektor dalam
masalah fisika. Dalam konteks ini, vektor digunakan untuk menggambarkan besaran
fisika seperti gaya, percepatan, dan momentum. Mini research ini membantu siswa atau
peneliti untuk memahami bagaimana konsep vektor digunakan dalam pemodelan dan
analisis masalah fisika yang kompleks.
3. Meningkatkan Keterampilan Pemecahan Masalah: Pelaksanaan mini research ini
bertujuan untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dalam matematika
fisika. Siswa atau peneliti akan belajar bagaimana menggunakan konsep vektor untuk
merumuskan dan menyelesaikan masalah fisika yang melibatkan vektor.
Kajian Teori
A. BESARAN VEKTOR, SKALAR, PENJUMLAHAN, DAN PENGURANGAN

1. Konsep Vektor

Konsep vektor pada IPA Fisika adalah besaran yang mempunyai besar dan arah. Besaran
yang hanya memiliki besar saja disebut skalar. Sementara itu konsep vektor dalam metematika
adalah ruas garis berarah yang panjangnya adalah jarak dari titik pangkal ke titik ujung dan
arahnya adalah arah dari pangkal ke ujung atau perpanjangannya. Vektor yang pangkalnya di
titik A dan ujungnya di titik B diberi lambang ” AB ”, sedangkan nama vektor yang tidak
memperhatikan titik pangkal dan titik ujungnya dilambang-kan dengan huruf-huruf kecil yang
digaris bawahi seperti misalnya u , v , dan w. Selanjutnya untuk melihat bentuk aljabarnya ditulis
dalam bentuk matriks kolom atau dalam bentuk a1i + b1j + c1k. Terakhir panjang vektor
dilambangkan dengan tanda harga mutlak. Sehingga AB merupakan lambang untuk panjang
vektor AB dan u merupakan lambang untuk panjang vektor u.

Panjang Vektor:

2. Penjumlahan Vektor

3. Vektor Posisi dan Vektor Nol

Vektor Posisi

Apabila suatu vektor digambarkan pada sistem koordinat Cartesius, vektor posisi suatu titik
adalah vektor yang titik pangkalnya di titik pangkal koordinat dan titik ujungnya di titik itu.
Untuk selanjutnya vektor posisi titik A dilambangkan dengan ”a”, vektor posisi titik B
dilambangkan dengan ”b”, vektor posisi titik C dilambangkan dengan ”c”, dan seterusnya.
Rumus di atas selain berlaku untuk ruang vektor R2 juga berlaku pula untuk R3.

Vektor Nol

Vektor Nol Adalah vektor yang titik pangkal dan titik ujungnya berimpit.

B. PENULISAN VEKTOR

Sebuah vektor dapat dinyatakan dalam lambang huruf besar yang dicetak tebal (bold) contohnya F, v,
a dan ditulis dengan huruf yang diberi tanda panah di atasnya, contoh Sebuah vektor juga dapat
dilambangkan dengan dua huruf dan tanda anak panah di atasnya, misalnya . Sebuah vektor
digambarkan dengan anak panah yang terdiri atas pangkal dan ujung. Panjang anak panah menyatakan
besar vektor, sedangkan arah anak panah menyatakan arah vektor (dari pangkal ke ujung)

Gambar 1.1 Penggambaran penulisan Vektor

C. Operasi Hitung Vektor

1. Penjumlahan dua vector

Secara geometri penjumlahan 2 vector ada 2 aturan:

Aturan Segitiga
Aturan jajar genjang

2. Selisih 2 vektor

Menjumlahkan vector pertama dengan lawan (negative) vector kedua.

Secara Geometris:

3. Perkalian Vektor dengan skalar

Hasil kali vector ȧ dengan skalar k adalah vector yang panjangnya k kali panjang vector ȧ
dan arahnya bergantung dengan nilai k.
Metode
Untuk melakukan penelitian mini riset ada beberapa langkah-langkah yang dapat kami
dilakukan:

1. Menentukan topik penelitian:


Disini kami membuat topic sejauh mana tingkat pemahaman Mahasiswa dalam
memahami materi vector.

2. Menentukan populasi dan sampel:


Populasi yang kami gunakan dalam penelitian adalah seluruh Mahasiswa Universitas
Negeri Medan. Sampel yang kami ambil sebanyak 21 orang.

3. Membuat kuesioner:
Kuosioner kami buat dalam bentuk angket, didalamnya memuat sejauh mana Mahasiswa
paham terhadap materi vector.

4. Validasi kuesioner
Validasi kuesioner dilakukan untuk memastikan bahwa kuesioner yang dibuat sudah valid
dan reliabel.

5. Pengumpulan data
Mengumpulkan data dan kemudian kami menyebarkan kepada seluruh Mahasiswa
UNIMED.

6. Analisis data:
Setelah data terkumpul, Kami melakukan analisis data dengan menggunakan teknik
statistik yang sesuai

7. Penyusunan laporan:
Setelah analisis data selesai dilakukan, kemudian menyusun laporan penelitian yang
berisi hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh.

Dalam melakukan penelitian mini riset dengan menggunakan angket, peneliti harus
memastikan bahwa kuesioner yang dibuat menggunakan bahasa yang jelas, tidak ambigu, dan
dapat dijawab dengan baik oleh responden. Selain itu, peneliti juga harus memperhatikan
validitas dan reliabilitas kuesioner yang digunakan.

Berikut Bagan beberapa langkah-langkah yang dapat kami dilakukan


Menentukan
Penyusunan
Topik Analisis Data
laporan
Penelitian

Membuat Memeriksa
Pengumpulan
Populasi & Kembali
data
sampel laporan

Membuat Validasi Pengumpulan


Kuosioner Kuosioner Laporan
Data dan Analisis data
Berikut tabel 1.2 mengumpulkan data beserta analisis Nya:

Variabel Riset Deskripsi

1. Besaran Vektor dan Skalar Setelah diberikan kuisioner kepada 21 orang


sebanyak 81% telah paham cara
mengidentifikasi besaran vektor dan scalar dan
19% lainnya belum paham"

2. Pengelompokan besaran Vektor Setelah diberikan kuisioner kepada 21 orang


sebanyak 76,2% telah paham menggolongkan
besaran kedalam besaran vektor, 14,3% lainnya
belum paham, 4,75% sangat paham dan 4,75%
sangat tidak paham

3. Penulisan Vektor Setelah diberikan kuisioner kepada 21 orang


sebanyak 71,4 % telah paham cara menuliskan
vektor dengan benar, 19% belum paham, 5%
lainnya sangat paham.

4. Operasi Vektor Setelah diberikan kuisioner kepada 21 orang


sebanyak 75% telah paham mengoperasi
Vector dengan baik, 20% belum paham, 5%
lainnya sangat paham.

5. Aplikasi Vektor Setelah diberikan kuisioner kepada 21 orang


sebanyak 66,7% telah paham çara
mengaplikasikan vektor dalam kehidupan
sehari-hari ,19% belum paham, 14,3% lainnya
sangat paham.

6. Penguraian Vektor Setelah diberikan kuisioner kepada 21 orang


sebanyak 57,1% telah paham cara menguraikan
vektor kedalam komponen-komponen vektor,
38,1% belum paham, dan 4,8% lainnya sangat
paham.

Tabel 1.2 Mengumpulkan data


Pembahasan
1. Besaran vektor dan skalar

Besaran Skalar adalah adalah besaran yang hanya memiliki nilai atau besar tanpa dipengaruhi
oleh arah. Contoh besaran skalar yaitu panjang, massa, waktu, suhu, massa jenis, volume, energi
potensial, usaha, potensial listrik, energi listrik, dan lain sebagainya. Besaran skalar cukup
dituliskan besar nilai saja dalam bentuk bilangan maupun huruf Tidak perlu penggambaran
khusus seperti besaran vector.

Besaran Vektor adalah besaran fisika yang mempunyai nilai dan arah. Contoh besaran vektor
yaitu perpindahan, kecepatan, gaya, tekanan, medan magnet, dan momentum. Besaran vektor
digambarkan dengan panah yang memiliki arah dan panjang yang sama dengan besaran. Besaran
vektor harus dituliskan dalam notasi vektor, yaitu huruf tebal atau tanda panah lurus di atas
bilangan maupun huruf. Besaran vektor sangat bergantung pada arah. Besaran vektor akan
berubah ketika besar atau tiba-tiba berubah

Dalam ilmu fisika, besaran vektor dan skalar memiliki peran yang berbeda dalam
perhitungan dan analisis. Besaran vektor digunakan untuk menggambarkan besaran yang
memiliki arah, sedangkan besaran skalar digunakan untuk menggambarkan besaran yang tidak
memilikiarah.

2. Penulisan Vektor
Penulisan vektor harus memperhatikan notasi khusus agar tidak tertukar dengan skalar
besar. Berikut adalah beberapa cara penulisan notasi vektor:

1. Penulisan dengan menggunakan huruf kecil yang dicetak tebal seperti a, b, c, dan
sebagainya.
2. Penulisan dengan menggunakan huruf kecil yang di atas huruf itu dibubuhi tanda
panah. Misalkan vektor a⃗
3. Penulisan dengan menggunakan huruf kapital yang di atas huruf itu dibubuhi tanda
panah. Misalkan vektor ⃗ A
4. Selain itu, vektor juga dapat dituliskan dalam bentuk koordinat .

3. Operasi vektor

Operasi pada vektor meliputi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian vektor dengan
bilangan skalar. Berikut adalah pembahasan operasi vektor:

1. Penjumlahan vektor : Penjumlahan vektor dilakukan dengan menjumlahkan komponen-


komponen vektor yang searah. Penjumlahan vektor dapat dilakukan secara grafis atau
analitis. Secara grafis, penjumlahan vektor dilakukan dengan menggabungkan dua vektor
sehingga membentuk segitiga. Sedangkan secara analitis, penjumlahan vektor dilakukan
dengan menjumlahkan komponen-komponen vektor yang searah.

2. Pengurangan vektor: Pengurangan vektor dilakukan dengan pengurangan komponen-


komponen vektor yang searah. Reduksi vektor dapat dilakukan secara grafis atau
analitis. Secara grafis, pengurangan vektor dilakukan dengan menggabungkan dua vektor
sehingga membentuk segitiga terbalik. Sedangkan secara analitis, pengurangan vektor
dilakukan dengan mengurangi komponen-komponen vektor yang searah

3. Perkalian vektor dengan bilangan skalar: Perkalian vektor dengan bilangan skalar
dilakukan dengan mengalikan setiap komponen vektor dengan bilangan skalar
tersebut. Perkalian vektor dengan bilangan skalar dapat dilakukan dengan mengalikan
setiap komponen vektor dengan bilangan skalar tersebut.

4. Aplikasi vektor
Vektor merupakan salah satu konsep matematika yang dipelajari oleh siswa SMA. Besaran
ini mempunyai besaran dan arah, dan dapat direpresentasikan sebagai anak panah dengan
panjang anak panah melambangkan besaran dan mata panah melambangkan arah.

Penerapan matematika, vektor juga mempunyai banyak penerapan di dunia nyata. Misalnya,
kecepatan, gaya, dan usaha semuanya dimodelkan dengan vector Kecepatan dan arah angin dapat
dinyatakan dengan vektor, dan kecepatan pesawat relatif terhadap tanah dapat dinyatakan dengan
jumlah kecepatan pesawat dan kecepatan angin.

Beberapa topik umum dalam aplikasi vektor meliputi:

1. Penjumlahan dan Pengurangan Vektor : Dua vektor dapat dijumlahkan atau dikurangkan
dengan menjumlahkan atau mengurangkan komponen-komponennya yang bersesuaian
2. Perkalian skalar : Suatu vektor dapat dikalikan dengan skalar, yang akan mengubah besar
vektor tetapi tidak mengubah arahnya
3. Perkalian titik : Perkalian titik dua buah vektor adalah skalar yang sama dengan hasil kali
besar kedua vektor tersebut dan kosinus sudut antara keduanya.
4. Perkalian silang : Perkalian silang dua buah vektor adalah suatu vektor yang tegak lurus
terhadap kedua vektor asal dan besarnya sama dengan hasil kali besarnya dengan sinus
sudut antara kedua vektor tersebut.
5. Penguraian Vektor

Penguraian vektor adalah proses memecah vektor menjadi dua atau lebih vektor yang
memiliki arah dan besaran yang berbeda. Penguraian vektor dapat dilakukan dengan
menggunakan aturan segitiga atau aturan jajar genjang.

Berikut adalah cara melakukan penguraian vektor dengan aturan segitiga

1. Tentukan arah dan besaran vektor yang akan dijelaskan.


2. Gambar vektor tersebut pada koordinat kartesius.
3. Buatlah segitiga dengan sisi-sisi yang terdiri dari vektor yang akan dijelaskan dan vektor-
vektor lain yang diberikan.
4. Hitung besaran dan arah dari vektor-vektor hasil penguraian dengan menggunakan
trigonometri.

Berikut adalah cara melakukan penguraian vektor dengan aturan jajar genjang

1. Tentukan arah dan besaran vektor yang akan dijelaskan.


2. Gambar vektor tersebut pada koordinat kartesius.
3. Buat jajar genjang dengan sisi-sisi yang terdiri dari vektor yang akan dijelaskan dan
vektor-vektor lain yang diberikan.
4. Hitung besaran dan arah dari vektor-vektor hasil penguraian dengan menggunakan
trigonometri.

Dalam penguraian vektor, vektor yang diuraikan dapat dipecah menjadi dua atau lebih vektor
yang memiliki arah dan besaran yang berbeda. Penguraian vektor dapat dilakukan dengan
menggunakan aturan segitiga atau aturan jajar genjang.
Simpulan
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa dapat dikatakan Mahasiswa
memiliki pemahaman yang tinggi terhadap materi vector. Yang dimana hampir 90% Mahasiswa
menjawab paham terhadap materi vector dan 10% menjawab tidak paham. Dengan ini dapat
dikatakan bahwa Mahasiswa telah mencapai pembelajaran yang efektif dan baik di perguruan
tinggi Universitas Negeri Medan.
Daftar Pustaka
Raharjo, M. (2009). Vektor Jenjang Dasar. DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL;
Yogyakarta

Sariasih, N,M. (2019). E Modul Fisika. Direktorat Pembinaan SMA - Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai