DOSEN PENGAMPU : Drs. ABU BAKAR, M.Pd IDENTITAS BUKU BAB I PENGUKURAN Capaian Pembelajaran : Melakukan pengambilan data dan memahami angka penting, Mengolah data hasil pengukuran, Menggunakan alat ukur panjang, massa dan waktu dalam pengambilan data, Membedakan besaran pokok dan besaran turunan, Menentukan satuan dan dimensi suatu besaran, Menggunakan dimensi dalam analisa fisika. Kedalaman dan Kelengkapan Materi : Buku tersebut menyajikan materi cukup lengkap dan mendalam mulai dari langkah- langkah untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat, cara melakukan pengukuran, menghitung hasil pengukuran, analisa angka penting sampai besaran, satuan, dan dimensi pada pengukuran. Buku tersebut juga menyajikan gambar— gambar yang mendukung teori, contoh soal dan soal-soal tentang pengukuran. Jika di tinjau dari sub-sub materi yang ada pada bab pengukuran ini. Yang sering terjadi kesalahan konsep atau miskonsepsi adalah cara membaca atau menghitung skala hasil pengukuran. Misalnya pada jangka sorong dan mikrometer sekrup. Jangka Sorong
Membaca skala utama : Lihat gambar diatas, 21 mm atau 2,1
cm (garis merah) merupakan angka yang paling dekat dengan garis nol pada nonius persis di sebelah kanannya. Jadi, skala utama yang terukur adalah 21mm atau 2,1 cm. Membaca skala nonius : Lihat gambar diatas dengan seksama, terdapat satu garis skala utama yang yang tepat bertemu dengan satu garis pada skala vernier. Pada gambar diatas, garis lurus tersebut merupakan angka 3 pada skala nonius. Jadi, skala vernier yang terukur adalah 0,3 mm atau 0,03 cm. Miskonsespsi yang sering terjadi pada pengukuran dengan jangka sorong adalah kesalahan dalam membaca atau menghitung hasil pengukuran dengan tidak memperhatikan satuan (tidak mengkonversi) satuan sesuai dengan permintaan soal. Mikrometer Sekrup
Untuk skala utama, dapat dilihat bahwa posisi thimble
telah melewati angka “5” di bagian atas, dan pada bagian bawah garis horizontal telah melewati 1 strip. 0.5mm. Artinya, pada bagian ini didapat hasil pengukuran 5 + 0.5 mm = 5.5 mm. Pada bagian kedua, terlihat garis horizontal di skala utama berhimpit dengan angka 28 di skala nonius. Maka hasil pengukuran : (5,5 + 28 x 0,01)mm = 5,78 mm Miskonsepsi yang sering terjadi adalah siswa sering salah membedakan antara skala utama dengan skala nonius. Dan sering juga siswa lupa bahwa mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm sehingga salah mendapat hasil pengukuran. Vektor Vektor merupakan sebuah besaran yang memiliki arah Besaran fisika dikelompokan menjadi 2 yaitu, besaran skalar dan besaran vektor. Besaran skalar adalahbesaran yang memiliki nilai saja. Contohnya besaran skalar adalah massa,jarak,waktu,volume dan energi. Besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah.besaran ini selain dipengaruhi nilainya juga akan dipengarauhi oleh arahnya, contohnya besaran ini adalah perpindahan, kecepatan,gaya dan momentum. Untuk menulis suatu besaran dapat langsung menyebutkan nilai dan arahnya. Penguraian vektor Penguraian suatu vektor adalah kebalikan dari penjumlahan dua vektor conoth sebuah vektor berada dalam koordinat kartesian pada gambar di atas dapat diuraikan menjadi dua buah vektor yang terletak pada sumbu-x dan y seperti pada gambar berikut ini: Miskonsepsi
Siswa sulit menentukan arah vektor
Pengurangan vektor merupakan selisih dari vektor-vektor. Konsepsi ini tidak sesuai dengan penggunaan definisi negatif vektor pada pengurangan vektor Dalam menentukan resultan vektor dinyatakan dalam vektor satuan dilengkapi gambar, namun siswa masih kesulitan menentukan besarnya vektor yang dinyatakan dalam komponen vektor satuan. BAB III KINEMATIKA GERAK LURUS
1. Membedakan perpindahan dan jarak tempuh.
2. Memebedakan kecepatan dan kelajuan baik nilai rata-rata maupun sesaatnya. 3. Membedakan percepatan dan perlajuan baik nilai rata-rata maupun sesaatnya. 4. Menyimpulkan karakteristik gerak lurus beraturan (GLB). 5. Menerapkan besaran-besaran GLBB pada gerak jatuh bebas. Kedalam dan Kelengkapan Materi : Buku tersebut menyajikan materi cukup lengkap dan jelas sehinnga mudah Membedakan perpindahan dan jarak tempuh, Memebedakan kecepatan dan kelajuan baik nilai rata-rata maupun sesaatnya,Membedakan percepatan dan perlajuan baik nilai rata-rata maupun sesaatnya, Menyimpulkan karakteristik gerak lurus beraturan (GLB). Menerapkan besaran-besaran GLBB pada gerak jatuh bebas. Kecepatan Dan Percepatan Kecepatan adalah suatu besaran vektor yang ditenukan berdasarkan cepatnya sebuah benda menempuh suatu jarak.
Percepatan adalah perubahan kecepatan
yang terjadi pada waktu tertentu. Kecepatan Dan Percepatan Perubahan kecepatan terhadap waktu dapat disebut dengan percepatan. Sehingga dalam hal ini, kedua konsep saling berhubungan. Sehingga garis yang ditampilkan dalam grafik bukan menandakan lintasan yang ditempuh benda, melainkan perubahan kecepatan terhadap waktu.kesalahan konsep terjadi karena siswa tidak bisa membedakan konsep kecepatan dan percepatan, dalam hal ini perubahan percepatan dengan perubahan kecepatan. Jarak Dan Perpindahan Jarak adalah panjang lintasan yang dilalui suatu benda. Perpindahan adalah besaran vektor, besaran fisika yang mempunyai besar dan arah. Miskonsepsi yang sering di jumpai siswa adalah Belum bisa membedakan konsep antara jarak dan perpindahan GLB Dan GLBB GLB adalah gerak suatu benda dengan kecepatan yang tetap. GLBB adalah gerak benda pada lintasan lurus tapi percepatannya konstan atau tetap, benda bergerak dengan kecepatan berbeda. Artinya setiap pergerakan memiliki kecepatan untuk melaju yang berubah-ubah. GLB Dan GLBB Miskonsepsi yang sering dijumpai pada siswa adalah membedakan antara kemampuan siswa dalam memprediksi grafik. Tidak dapat menjelaskan fenomena GLB dan GLBB.