Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK 4

PENDIDIKAN FISIKA D 2019


ERLIN KATIE MELANI SIREGAR (4193321015)
MARSHEILA NOVERITA BR SIHOTANG (4193121004)
RYAN DAVID SIANIPAR (4193121034)
TIODORA ANGGIE SIHALOHO (4193121026)
VERRA SANNY BR SIAHAAN (4191121024)

MATA KULIAH : FISIKA SMA


DOSEN PENGAMPU : Drs. ABU BAKAR, M.Pd
IDENTITAS BUKU
BAB I
PENGUKURAN
Capaian Pembelajaran :
 Melakukan pengambilan data dan memahami angka
penting,
 Mengolah data hasil pengukuran,
 Menggunakan alat ukur panjang, massa dan waktu dalam
pengambilan data,
 Membedakan besaran pokok dan besaran turunan,
 Menentukan satuan dan dimensi suatu besaran,
 Menggunakan dimensi dalam analisa fisika.
Kedalaman dan Kelengkapan Materi :
Buku tersebut menyajikan materi cukup
lengkap dan mendalam mulai dari langkah-
langkah untuk mendapatkan hasil
pengukuran yang tepat, cara melakukan
pengukuran, menghitung hasil pengukuran,
analisa angka penting sampai besaran,
satuan, dan dimensi pada pengukuran.
Buku tersebut juga menyajikan gambar—
gambar yang mendukung teori, contoh soal
dan soal-soal tentang pengukuran.
Jika di tinjau dari sub-sub materi yang ada
pada bab pengukuran ini. Yang sering terjadi
kesalahan konsep atau miskonsepsi adalah
cara membaca atau menghitung skala hasil
pengukuran. Misalnya pada jangka sorong
dan mikrometer sekrup.
Jangka Sorong

 Membaca skala utama : Lihat gambar diatas, 21 mm atau 2,1


cm (garis merah) merupakan angka yang paling dekat dengan
garis nol pada nonius persis di sebelah kanannya. Jadi, skala
utama yang terukur adalah 21mm atau 2,1 cm.
 Membaca skala nonius : Lihat gambar diatas dengan seksama,
terdapat satu garis skala utama yang yang tepat bertemu
dengan satu garis pada skala vernier. Pada gambar diatas,
garis lurus tersebut merupakan angka 3 pada skala nonius.
Jadi, skala vernier yang terukur adalah 0,3 mm atau 0,03 cm.
Miskonsespsi yang sering terjadi pada
pengukuran dengan jangka sorong adalah
kesalahan dalam membaca atau menghitung
hasil pengukuran dengan tidak
memperhatikan satuan (tidak mengkonversi)
satuan sesuai dengan permintaan soal.
Mikrometer Sekrup

 Untuk skala utama, dapat dilihat bahwa posisi thimble


telah melewati angka “5” di bagian atas, dan pada bagian
bawah garis horizontal telah melewati 1 strip. 0.5mm.
Artinya, pada bagian ini didapat hasil pengukuran 5 + 0.5
mm = 5.5 mm.
 Pada bagian kedua, terlihat garis horizontal di skala utama
berhimpit dengan angka 28 di skala nonius.
 Maka hasil pengukuran : (5,5 + 28 x 0,01)mm = 5,78 mm
Miskonsepsi yang sering terjadi adalah siswa
sering salah membedakan antara skala
utama dengan skala nonius. Dan sering juga
siswa lupa bahwa mikrometer sekrup
memiliki ketelitian 0,01 mm sehingga salah
mendapat hasil pengukuran.
Vektor
 Vektor merupakan sebuah besaran yang memiliki arah
 Besaran fisika dikelompokan menjadi 2 yaitu, besaran skalar
dan besaran vektor.
 Besaran skalar adalahbesaran yang memiliki nilai saja.
Contohnya besaran skalar adalah massa,jarak,waktu,volume
dan energi.
 Besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan
arah.besaran ini selain dipengaruhi nilainya juga akan
dipengarauhi oleh arahnya, contohnya besaran ini adalah
perpindahan, kecepatan,gaya dan momentum. Untuk
menulis suatu besaran dapat langsung menyebutkan nilai
dan arahnya.
Penguraian vektor
 Penguraian suatu vektor adalah kebalikan dari
penjumlahan dua vektor conoth sebuah vektor
berada dalam koordinat kartesian pada gambar di
atas dapat diuraikan menjadi dua buah vektor yang
terletak pada sumbu-x dan y seperti pada gambar
berikut ini:
Miskonsepsi

 Siswa sulit menentukan arah vektor


 Pengurangan vektor merupakan selisih dari
vektor-vektor. Konsepsi ini tidak sesuai dengan
penggunaan definisi negatif vektor pada
pengurangan vektor
 Dalam menentukan resultan vektor dinyatakan
dalam vektor satuan dilengkapi gambar, namun
siswa masih kesulitan menentukan besarnya
vektor yang dinyatakan dalam komponen vektor
satuan.
BAB III
KINEMATIKA GERAK LURUS

1. Membedakan perpindahan dan jarak tempuh.


2. Memebedakan kecepatan dan kelajuan baik
nilai rata-rata maupun sesaatnya.
3. Membedakan percepatan dan perlajuan baik
nilai rata-rata maupun sesaatnya.
4. Menyimpulkan karakteristik gerak lurus
beraturan (GLB).
5. Menerapkan besaran-besaran GLBB pada
gerak jatuh bebas.
 Kedalam dan Kelengkapan Materi : Buku tersebut
menyajikan materi cukup lengkap dan jelas
sehinnga mudah Membedakan perpindahan dan
jarak tempuh, Memebedakan kecepatan dan
kelajuan baik nilai rata-rata maupun
sesaatnya,Membedakan percepatan dan perlajuan
baik nilai rata-rata maupun sesaatnya,
Menyimpulkan karakteristik gerak lurus beraturan
(GLB). Menerapkan besaran-besaran GLBB pada
gerak jatuh bebas.
Kecepatan Dan Percepatan
 Kecepatan adalah suatu besaran vektor yang
ditenukan berdasarkan cepatnya sebuah
benda menempuh suatu jarak.

 Percepatan adalah perubahan kecepatan


yang terjadi pada waktu tertentu.
Kecepatan Dan Percepatan
 Perubahan kecepatan terhadap waktu dapat
disebut dengan percepatan. Sehingga dalam hal
ini, kedua konsep saling berhubungan. Sehingga
garis yang ditampilkan dalam grafik bukan
menandakan lintasan yang ditempuh benda,
melainkan perubahan kecepatan terhadap
waktu.kesalahan konsep terjadi karena siswa tidak
bisa membedakan konsep kecepatan dan
percepatan, dalam hal ini perubahan percepatan
dengan perubahan kecepatan.
Jarak Dan Perpindahan
 Jarak adalah panjang lintasan yang dilalui
suatu benda.
 Perpindahan adalah besaran vektor, besaran
fisika yang mempunyai besar dan arah.
 Miskonsepsi yang sering di jumpai siswa
adalah Belum bisa membedakan konsep
antara jarak dan perpindahan
GLB Dan GLBB
 GLB adalah gerak suatu benda dengan
kecepatan yang tetap.
 GLBB adalah gerak benda pada lintasan lurus
tapi percepatannya konstan atau tetap,
benda bergerak dengan kecepatan berbeda.
Artinya setiap pergerakan memiliki
kecepatan untuk melaju yang berubah-ubah.
GLB Dan GLBB
 Miskonsepsi yang sering dijumpai pada siswa
adalah membedakan antara kemampuan
siswa dalam memprediksi grafik. Tidak dapat
menjelaskan fenomena GLB dan GLBB.

Anda mungkin juga menyukai