Anda di halaman 1dari 23

KELOMPOK 1

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS CETAKKAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran PAI

Dosen pengampu : Dr. Subar Junanto, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh Kelompok 1 :

1. Ella Erika (183111045 / PAI 4B)


2. Tri Rahayuning Tyas (183111050/ PAI 4B)
3. Melia Fitria Citra Praditya (183111055/ PAI 4B)
4. Nadia nurul Sabila (183111060/ PAI 4B)
5. Fifi Aliffiya Rahma Puspita (183111065/ PAI 4B)
6. Robi Cahyadi (183111070/ PAI 4B)
7. Mohammad Afnan Royhan (183111075/ PAI 4B)
8. Ahmad Ali Khusaini (183111082/ PAI 4B)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH
INSTITUT AGMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
2019

0
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Media cetak merupakan media massa yang terkenal, media cetak
juga merupakan media atau alat komunikasi yang bersifat tertulis. Adapun
berbagai macam media yang tergolong kedalam media cetak. Seperti buku,
modul, surat kabar majalah, artikel dan lain sebagainya. Dalam penerapan
media berbasis cetak dalam pembelajaran, dapat menunjang atau
membantu peserta didik maupun pendidik dalam memaparkan metri dan
menggunakan metode atau teknik mengajar. Penggunaan media berbasis
cetak sendiri sudah meranah dan juga masih digunakan sampai saat ini.
Sebagai salah satu media dari berbagai media lainnya media cetak
merupakan media yang utama di gunakan sebelum mengenal media lain
seperti media audio visual, maupun visual, maupun terpadu. Dalam
perkembangannya media cetak selalu memiliki perkembangan yang
siknifikan dan terus membaik dari pertama modul atau buku pegangan
peserta didik, kini terus meranah ke surat kabar kemduian artikel ilmiah
maupun jurnal. Media cetak sendiri memiliki berbagai karakteristik yang
harus ada dalam media itu sendiri yang dimana dapat berupa format
penulisan penomoran dan lainnya. Selain itu dalam penerapan dan manfaat
media berbasis cetak itu sendiri mampu di terapkan dalam pembelajaran
sehari – hari dan metode yang digunakan menggunakan media berbasis
cetakkan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah perkembangan media berbasis cetak ?
2. Apa pengertian dari media berbasis cetak ?
3. Apa jenis – jenis media cetak ?
4. Bagaimana karakteristik media berbasis cetak ?
5. Apa elemen – elemen yang digunakan media cetak?
6. Apa kelebihan dan kekurangan media berbais cetak?

1
7. Bagaimana pemanfaatan media berbasis cetak?
8. Bagaimana penerapan media berbasis cetak?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah media berbasis cetak
2. Untuk mengetahui pengertian berbasis cetak
3. Untuk mengetahui jenis media berbasis cetak
4. Untuk mengetahui karakteristik media berbasis cetak
5. Untuk mengetahui elemen media berbasis cetak
6. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan media cetak
7. Untuk mengetahui pemanfaatan media berbasis cetak
8. Untuk mengetahui penerapan media berbasis cetak.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Media Cetak

Media Cetak pertama kali ditemukan pada tahun 1455 di Negara Eropa,
penemunya bernama Johannes Gutenberg. Pada awal perkembangan media cetak
daun dan tanah liat digunakan sebagai medium, bentuk media dan percetakan.
Melalui tekhnologi cetak yang ditemukan oleh Gutenberg, Ia memulai mencetak
Bible. Berkat tekhnologi mesin cetak ini mendorong meningkatnya jumlah
produksi buku yang tidak sedikit.

Pada awal perkembangan media cetak yang juga dibarengi belum


berkembangnya tekhnologi, pada saat itu media cetak dibuat memakai mesin tik
untuk membuat iklan suatu produk sedang gambar-gambar atau animasi dalam
iklan dibuat dengan pena secara manual.Tanda-tanda dari perkembangan cetak
ditandai dari kemampuan baca dabn tulis atau bisa disebut melek huruf. Melek
huruf adalah kondisi dimana hanya kaum elit saja yang mengetahui. Bahasa yang
berkembang hanya beberapa bahasa pokok seperti bahasa latin, pada abad ke 14
perkembangan pendidikan juga mendorong perkembangan orang untuk melek
huruf.

Saat ini, perkembangan media cetak dibaengi dengan perkembangan


teknologi yang sudah berkembang, sehingga memudahkan orang – orang untuk
membuat suatu produk atau animasi yang beragam dan bervariasi. Dari
perkembangan teknologi yang ada membawa perubahan pada media cetak seperti,
bentuk, format, struktur, tekstur, dan model dari suatu produk. Tapi,
perkembangan teknologi, tidak mempengaruhi atau merubah isi dari suatu produk
yang muncul media.

Perkembangan teknologi dalam media cetak yang berkaitan dengan


perkembangan media cetak itu sendiri, seperti munculnya koran, surat kabar,

3
majalah, yang memuat politik, kebudayaan, kesusastraan, opini – opini publik,
kesehatan masyarakat dapat mewarnai kehidupan.1

B. Pengertian Bahan Cetak atau Media Cetak.

Bahan cetak biasa juga disebut dengan tekhnologi cetak (Print


Technology), atau media cetak. Menurut (DRC Ohio State, 2003) Bahan cetak
meerupakan segala bentuk publikasi, dokumen, atau suatu catatan yang berupa
surat kabar, majalah, pamflet, buku, foto, gambar, transkripsi kaset rekaman
magnetik, dan berbagai bentuk bahan cetak yang lainya. Media ini dapat
ditemukan dimana dan kapan saja dan dapat kita jangkau ditoko-toko terdekat
dengan biaya yang relatif lebih murah.

Dalam kedidupan sehari-hari media cetak berkaitan dengan percetakan.


Media cetak disini lebih diarahkan pada bidang komunikasi yang berhubungan
dengan penyebarluasan informasi untuk memenuhi kebutuhan komunitas atau
massa. Oleh sebab itu, media cetak cenderung disebut bagian dari media massa
yang berperan untuk mengumpulkan berbagai informasi, mengolah, mencetak,
dan menyebarluaskan.

Menurut Mathews (2013:1) dalam bidang pendidikan mengatakan bahwa


print media in Education, is a world-wide programme hereby newspapers and
magazines are used to promote education in school classrooms ( Media cetak
dalam pendidikan adalah suatu program yang tersebar luas diseluruh dunia seperti
surat kabar dan majalah yang digunakan untuk mempromosikan pendidikan
didalam ruang kelas). Dari definisi tersebut, media cetak dapat diartikan sebagai
sarana atau wadah menyebarluaskan informasi mengenai pendidikan.

Menurut (PACER Center, 2011), Bahan pembelajaran cetak adalah buku


teks cetak dan bahan inti cetak yang relavan yang ditulis dan dipublikasikan untuk
digunakan dalam pembelajaran yang dibutuhkan oleh pemerintah pusat dan
daerah yang digunakan oleh peserta didik dalam pembelajaran. Bahan-bahan

1
http://historyoftechnology-ikom.blogspot.com/2010/10/sejarah-perkembangan-media-
cetak.html diakses pada 02 Februari 2020

4
tersebut termasuk buku kerja dan bahan tambahan lainya yang dikemas berbrntuk
buku teks oleh suatu penerbit. Pengembangan bahan cetak merupakan cara untuk
menyampaikan bahan cetak seperti buku, dan bahan-bahan visual yang statis
terutama melalui proses percetakan mekanis atau pengembangan bahan cetak
dapat dipandang sebagai cara menghasilkan dan menyajikan bahan-bahan cetak
dalam bentuk teks dan visual. ( Seel dan Richey, 1994:37)

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Bahan cetak dalam


pendidikan adalah semua bentuk cetakan seperti buku teks, modul, lembar kerja,
artikel, jurnal, surat kabar, majalah dan berbagai bentuk bahan cetak yang lainya
yang digunakan dalam kebutuhan pembelajaran yang berfungsi sebagai perantara
dari sumber informasi baik dari guru atau dosen kepada penerima informasi yaitu
peserta didik. Bahan cetak yang dimaksud mencakup:

1. Sajian bahan-bahan dalam bentuk teks dan visual.


2. Publikasi, buku teks, modul, lembar kerja, lembar lepas (handout), surat
kabar, artikel, majalah, pamflet, buku, foto, gambar, kaset rekaman
magnetik.
3. Jaringan media, seperti koran dan jurnal.2

Sedangkan media pembelajaran berbasis cetak yang sering digunakan atau


yang paling umum dikenal adalah buku teks, buku penuntun, buku kerja atau
latihan, jurnal, majalah, dan lembar lepas (handout). 3

C. Jenis jenis media pendidikan berbasisi cetakan

Berbagai media pendidikan mulai banyak ditemukan di dunia pendidikan pada


saat ini salah satunya adalah media berbasisi cetakan, adapun jenis-jenis dari
media cetakan tersebut kemp dan smelle membagi menjadi tiga kelompok, yaitu.
1. Learning aids(alat bantu belajar) alat bantu belajar ini mencakup sumber-
sumber yang didesain untuk kebutuhan belajar mandiri peserta didik yang
2
Muhammad Yaumi, Media dan Teknologi Pembelajaran, ( Jakarta: Prenadamedia Group, 2018),
hlm. 105-106
3
Moh.Zaiful Rosyid dan Halimatus Sa’diyah dan Nanda Septiana, Ragam Media Pembelajaran,
( Malang: Literasi Nusantara, 2019), hlm. 12

5
mengikuti petunjuk-petunjuk untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Secara
kususu alat bantu belajar terdiri atas panduan kerja, dan juga alat bantu kerja dan
gambar berseri. 2. Training material (behan pelatihan) misalnya lembar handout
yang lebih bersifat informatif daripada procedural. Selain itu juga bahan pelatihan
juga memuat panduan belajar, yang merupakan rangkain halaman untuk
mengarahkan peserta pelatihan dalam menyelesaikan tugas-tugas selain itu buku
petunjuk untuk instruktur juga merupakan bahan pelatihan. 3. Informational
training (bahan informasi) seperti brosure yang berfungsi sebagai pengunguman
suatu program dan jenis pelayanan yang ditawarkan.

Selanjutnya bahan cetak dibagi menjadi dua komponen utama yakni bahan
teks (verbal) dan bahan visual. Bahan teks merupakan bahan yang bisa dibaca dan
juga dianalisis selain itu teks juga dipahami sebagai urutan suatu paragraph yang
menggambarkan ujaran atau suatu gagasan. Sedangkan tekhnologi visual
merupakan sesuatu yang berhubungan dengan pengindraan untuk pembahan lebih
mendalam akan dibahas oleh kelompok dan makalah selanjutnya pembahan
disisni akan lebih difokuskan pada cetak pada komponen teks itu sendiri. Bahan
cetak meliputi buku teks (tulisan), modul, teks terprogram, buku kerja, majalah
ilmiah, laporan berkala, selebaran, modul dan lembar kerja siswa (LKS). 4

Sementara menurut heinich dkk mengatakan bahwa bahan cetak juga berupa buku
teks, buku-buku fiksi dan non-fiksi, buklet(buku kecil; brosur) pamphlet, panduan
belajar, buku panduan, lember kerja, dokumen berupa kata-kata. Masih ada
beberapa banyak lagi bahan cetak yang bisa digunkana untuk mempermudah
peserta didik dalam memahami segala sesuatu yang dipelajar. Namun yang sering
terjadi adalah LKS yang dunakan oleh tenaga pendidik sebagai andalan dalan
transfer ilmu padahal sebenarnya LKS hanyalah untuk memberikan pelatihan dan
pendalaman materi yang belum dipahami oleh peserta didik. Akibatnya
pendangkalan informasi dan keilmuan yang terjadi karna LKS hanya memberikan
pamahaman secara mendasar belum secara mendalam. dari sedikit jenis-jenis

4
Muhammad yaumi. Media dan tekhnologipembelajaran.(Jakarta;prenadamedia grup,2018). Hal.
107

6
bahan cetak mungkin bisa ditambahkan sesuai dengan pengalaman belajar
masing-masing dari tiap individu dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan,
kemampuan dan potensi dari masing-masing. Ragam bahan cetak masih dapat
berkembang sesuai dengan perkembangan peserta didik, karakteristiknya,
kurikulum atau bahkan lewat penemuan-penemuan mutakhir dari para
pengembang dunia pendidikan. Adapula pengembangan bahan pembelajaran
cetak seperti :

1. Buku Teks

Buku teks (textbook) adalah suatu buku petunjuk untuk proses


pembelajaran yang mencakup berbagai topik dari bidang-bidang tertentu yang
biasanya dihubungkan dengan kurikulum. Buku teks juga bisa disebut sebagai
panduan belajar yang dirancang khusus dengan mata pelajaran atau mata kuliah
yang berisi kontenyang harus dipelajari dalam kurun waktu tertentu. Istilah lain
yang sering digunakan dan merujuk kepada buku adalah novel, kamus, komik,
ensiklopedia, kitab suci, biografi, dan naskah atau manuskrip, yang semuanya itu
dapat digunakan sebagai penunjang bahan ajar dan sumber belajar. Dalam buku
teks yang digunakan dalam pembelajaran juga terdapat sebuah kelebihan dan
kekurangan. Beberapa kelebihan buku teks sebagai berikut:

a. Ketersediaan: walaupun buku-buku yang mempunyai kualitas tinggi sulit


didapatkan, namun ketersediaan buku cetak masih sangat mudah
didapatkan baik ditoko-toko atau dapat diunduh disitus-situs tertentu
b. Fleksibel: Penulisanya sangat mudah untuk menyesuaikan dengan
kebutuhan dan tujuan tertentu maupun dengan lingkungan sekitar.
c. Mudah digunakan: menggunakan buku teks sangat mudah digunakan oleh
peserta didik didalam kelas maupun diluar kelas dengan mengarahkan
secara langsung kepada peserta didik untuk membaca dan mengerjakan
tugas dengan menggunakan buku tersebut.
d. Ekonomis: buku cetak relatif lebih murah.

7
Selain memiliki kelebihan, buku teks juga memiliki beberapa kekurangan
sebagai berikut:

1) Keterbacaan: Kesulitan utama buku teks karena ditulis berdasarkan


tingkat bacaan tertentu. Karena banyak peserta didik yang tidak terbiasa
membaca dan tidak memiliki ketrampilan membaca sehingga hambatah
dari peserta didik adalah kurang dapat memahaminya.
2) Hafalan: Karena banyaknya guru menggunakan sistem hafalan untuk
memahami suatu konsep dan definisi tertentu. Sedangkan penulis buku
tidak ada cara terbaik yang digunakan untuk menguasai konsep tanpa
melalui hafalan dan tidak adanya alat bantu untuk memudahkan peserta
didik dalam menghafal konsep-konsep yang dimaksud.
3) Kosa kata: penggunaan kosakata yang banyak dalam buku teks kadang
menyulitkan peserta didik dalam memahaminya.
4) Berorientasi Kurikulum: buku teks diakomodasikan berdasarkan
kurikulum, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara konten yang
terdapat pada buku teks dengan perlakuan yang dialami dalam proses
pembelajaran, bahkan cenderung asal kurikulum tuntas dan tidak
memperdulikan penguasaan tuntas oleh peserta didik.

Menurut Carnet (2013) dalam penulisan buku teks perlu


mempertimbangkan struktur dalam suatu buku yang mencakup beberapa aspek
seperti, Isi (content), pendahuluan atau pengantar (introduction), bab-bab atau
satuan, kata kunci, bibliografi.

2. Modul Pembelajaran

Modul pembelajaran merupakan paket belajar mandiri yang disusun secara


sistematis untuk memfasilitasi pengalaman belajarpeserta didik guna untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan modul yang baik,
pembelajaran dapat menjangkau peserta didik termasuk berbagai karakteristik
yang mereka miliki. Sebelum mengembangkabn modul pembelajaran, ada
beberapa karakteristik modul yang baik diantaranya:

8
a. Didahului oleh pernyataan sasaran belajar.
b. Pengetahuan disusun sedemikian rupa, sehingga dapat mengundang
partisipasi peserta didik secara aktif.
c. Memuat sistem penilaian berdasarkan penguasaan.
d. Memuat semua unsur bahan pelajaran dan semua tugas pelajaran. ‘
e. Memebri peluang bagi perbedaan antar individu siswa.
f. Mengarah pada suatu tujuan belajar tuntas.

Kemudian dalam pengembangan modul pembelajaran terdapat tujuh


prosedur yang disarankan (Hasyim: 1999:343) yaitu membuat rasionalisasi,
merancang tujuan umum, menulis tujuan khusus, menyusun tes prasyarat,
menyususn bahan multimedia, mendesain kegiatan pembelajaran, menyusun tes
mandiri, menyediakan tes akhir.

3. Lembar Kerja

Lembar kerja siswa / mahasiswa (LKS/LKM) merupakan bahan


pembelajaran cetak yang didalamnya memuat beberapa rangkaian tugas, petunjuk
belajar, dan prosedur penyelesaian tugas. Lembar kerja dapat dirancang secara
online dan elektronik dalam bentuk tugas yang mendukung perkembangan
pengetahuan, sikap dan ketrampilan peserta didik.

4. Handout

Handout merupakan ringkasan dalam pembelajaran cetak yang didalamnya


berisi pemetaan konsep, uraian singkat, ikhtisar, skema, prosedure kerja atau
penerapan rumus-rumus dll. jadi handout atau lembar lepas adalah bahan ajar
cetak yang diberikan kepada peserta didik yang didalamnya berisi mengenai inti
sari pembahasan, pertanyaan dan masalah, dan tugas yang akan diselesaikan oleh
perserta didik.

9
5. Artikel

Artikel dapaat dipahami sebagai karya tulis ilmiah yang dikontruksi dari
hasil penelitian dan kajian untuk dipublikasikan melalui jurnal dan majalah
ilmiah. artikel termasuk dalam media cetak walaupun dapat diakses secara online.
Artikel yang dicetak dalam bentuk jurnal cetak dikatakn sebagai bahan ajar cetak
karena dapat dijadikan referensi dalam melaksanakan pembelajaran.

6. Surat kabar

Surat kabar adalah publikasi bersambung yang berisi berita tentang


kejadian khusus dan umum. Topiknya bisa berupa even politik, kriminalitas,
olahraga, tajuk rencana, cuaca maupun berita-berita tententu. Surat kabar juga
biasanya berisi karikatur yang biasanya dijadikan bahan sindiran lewat gambar
yang berkenaan dengan masalah-masalah tententu, komik, TTS dll
(Wikipedia,2015). Oleh karena itu, surat kabar memuat mengenai berita-berita
mutakhir, maka sering dijadikan sebagai salah satu bahan ajar baik dalam bentuk
kliping maupun dalam bentuk lembaran yang dipotong-potong sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran dan dari pemberitaan yang dimuat dapat dijadikan
sebagai sumber belajar yang dipilih berdasarkan relevansinya dengan pokok
bahasan tertentu.

7. Poster

Poster adalah suatu desain grafis yang didalamnya memuat komposisi


gambar dan huruf diatas kertas ukuran besar. Poster dapat digunakan untuk belajar
sebagai contoh atau model dalam menyampaikan pesan secara efektif jika
dibentuk dengan perpaduan teks, gambar, dan warna untuk menarik minat peserta
didik.

10
8. Komik

Komik merupakan suatu bentuk karya seni yang menggunakan gambar


tidak bergerak dan disusun sedemikian rupa sehingga membentuk suatu jalinan
cerita. Komik sangat afektif apabila diterapkan kepada anak usia dini seperti
taman kanak-kanak atau sekolah dasar. Komik dapat diterapkan pada anak yang
dominan kecerdasan bahasa dan visual karena didalamnya terdapat gambar yang
warna-warni. Komik yang sudah dicetak dan diterbitkan melalui koran dapat
dijadikan kliping untuk dijadikan bahan ajar cetak dalam menunjang pelajaran. 5

D. Karakteristik Media Cetak dalam Pembelajaran


Dalam pembelajaran menggunakan media berbasis cetakkan,
adapun karakteristik media :
1. Penyampaian suatu pesan yang dicetak di atas kertas.6
2. Ditampilkan secara diam tidak berubah, bergerak, maupun bersuara.
3. Teks dibaca dari satu arah ,sedangkan visual disajikan segala arah. Seperti
dengan suatu karya seni rupa dua dimensi yang hanya dapat dilihat dari
satu arah saja dan tiga dimensi dapat dilihat dari berbagai arah.
4. Bersifat fleksibel, mudah untuk dibawa ke mana-mana dan dapat dibaca
kapan saja tanpa terikat waktu.
5. Menampilkan komunikasi secara reseptif (terbuka terhadap pendapat/
menerima saran). Kritik sosial yang disampaikan dengan media cetak akan
lebih efektif karena diulas secara mendalam dan dapat menampung banyak
opini dari pengkritik.
6. Pengembangannya sangat tergantung kepada prinsip-prinsip pembahasan d
an persepsi visual. Karena membaca merangsang orang untuk berinteraksi
dengan aktif berfikir dan mencerna secara kreatif, sehingga lebih
membuka peluang dialog dengan pembaca disamping memungkinkan
untuk mengulas permasalahan secara detail dan spesifik

5
Muhammad Yaumi, Media dan Teknologi Pembelajaran, ( Jakarta: Prenadamedia Group, 2018),
hlm. 109-123
6
Toha Makhshun dan Khalilurrahman, Pengaruh Media Massa dalam Kebijakan Pendidikan:
Jurnal Ta’dibuna, Vol.1 No.1, November 2018, hal 61

11
7. Berorientasi atau berpusat pada siswa. Maksudnya pendekatan dalam
pembelajaran yang ditekankan pada kebutuhan siswa secara individual.
Sedangkan pengajar/guru sebagai penunjang, fasilitator, dan memberi
semangat kepada siswa saja.7
E. Elemen – elemen Media Berbasis Cetakkan

Dalam setiap materi pembelajaran yang menggunakan media cetakkan


sebagai acuannya yang dimana biasanya lebih diekanl dengan cetakkan sepertu
buku teks, buku penutupan, koran, majalah jurnal ataupun artikel, serta mampu
juga dengan lembaran lepas yang menjadi komponen dalam pengajaran atau
pembelajaran menggunakan media berbasis cetakkan. Setiap media pembelajaran
yang ada baik berupa cetakkan, visual maupun audiovisual, atau berbasis
lingkungan dna lain sebagainya setiap medianya pasti memiliki komponen atau
juga elemen yang mendukung media tersebut. Pada media berbasis cetakkan
terdapat enam elemen yng penting dna aharus tertera dalam media pembelajaran
cetakkan diantaranya:

1. Konsistensi atau ketetapan dalam menerapkan pembelajaran


berbasis cetak yang perlu diperhatikan ialah konsistensi yang
paling utama. Komponen dalam konsistensi atau ketetapan
diantaranya :
a. Gunakan konsistensi format dari halaman ke halaman.
Diusahakan untuk tidak menggabungkan cetakan serta
ukuran huruf.
b. Usahakan konsistensi dalam jarak spasi . jarak antara judul
dan baris pertama serta garis samping supaya sama, dan
antara judul dan teks utama. Spasi yang tidak sama selalu
dianggap buruk, tidak rapi, oleh karenanya tidak
memerlukan perhatian yang sungguh sungguh.
2. Format, dalam elemen media berbasis cetak format sangat penting
dan diperlukan sebab :

7
Dwi Puspitarini, Media Pembelajaran, (Jakarta: STAIN Jember Press, 2013), hal 92

12
a. Apabila paragraf panjang terlalu sering digunakan, wajah
satu kolom lebih sesuai ; sebaliknya jika paragraf ditulis
pendek maka wajah dua kolom lebih sesuai.
b. Isi yang berbeda harus dipisahkan dan dilabel secara visual
c. Taktik dan strategi dalam pembelajaran yang berbeda harus
dipisahkan dan dilabel secara visual.
3. Organisasi
Elemen dalam organisasi pada media berbasis cetak dapat meliputi
sebagai berikut :
a. Upayakan agar selalu menginformasikan siswa atau
pembaca mengenai sejauh mana kemampuan yang mereka
miliki di dalam teks tersebut. Siswa harus mampu melihat
sekilas bagian atau bab yang mereka baca. Jika
memungkinkan, siapkan alat yang mampu memberikan
orientasi pada siswa tentang posisinya di dalam teks secara
menyeluruh.
b. Susun teks sedemikian rupa sehingga memungkinkan
informasi mudah diperoleh dengan cepat.
c. Kotak kotak mampu digunakan untuk memisahkan bagian-
bagian teks.
4. Daya tarik
Diperkenalkan dalam setiap bab atau bagian baru dengan cara yang
berbeda, hal ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk
membaca terus-menerus.
5. Ukuran huruf
Elemen dalam media berbasi cetak, ukuran huruf sangatlah penting
sebagaimana dalam penjelasan berikut :
a. Pilihlah ukuran huruf yang sesuai dengan siswa, pesan dan
lingkungannya. Ukuran huruf biasanya dapat diperinci
dengan permisalan ukuran huruf 24 point per inch. Ukuran
huruf yang baik dalam teks atau buku adalah 12 point.

13
b. Dihindarkan untuk menggunakan huruf kapital kepada
seluruh teks karena membuat pembaca sulit menemukan
proses membaca.
6. Ruang atau spasi kosong
Elemen dalam media berbasis cetak salah satunya adalah ruang
kosong atau spasi. Sebagaimana dijelaskan diantaranya :
a. Gunakan spasi kosong yang tidak berisi gambar/teks untuk
menambah kontras. Hal ini penting untuk memberikan
siswa beristirahat pada titik titik tertentu. Saat matanya
menyusuri teks. Ruang kosong dapat berbentuk :
1) Ruangan sekitar judul
2) Batas tepi/margin
3) Spasi antar kolom
4) Permulaan paragraf
5) Penyesuaian spasi antar baris/paragraf
b. Sesuaikan spasi antar baris untuk meningkatkan tampilan
dan tingkat keterbacaan`
c. Tambahkan spaso antar paragraf untuk meningkatkan
tampilan dan tingkat keterbacaan8

Pembelajaran berbasis teks tau bacaan atau cetakkan yang interaktif mulai
populer pada 1960-an dengan istilah pembelajaran terprogram yag dimana materi
untuk belajar mandiri. Dengan format ini pada unit kecil informasi disajikan dan
respons siswa diminta, baik secara menjawab ataupun berpartisispasi dalam
kegiatan latihan. Jawaban yang benar akan diberikan setelah siswa menjawab.
Petunjuk ini dapat digunakan untuk menyusun materi ataupun membantu
menyiapkan media berbasis cetakkan untul interaktif, diantaranya ialah:

1) Sajikan informasi dalam jumlah selayaknya dan dapat


di cerna, diproses dan di kuasai oleh siswa.

8
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers, cet.2, 2013 hlm 85-87

14
2) Pertimbangakan hasil pengamatan dna analisis
kebutuhan siswa dan siapkan latihan yg sesuai
3) Pertimbangakan hasil analisis respons siswa, bagaimana
siswa menjawab dan mengerjakan latihan.
4) Siapkan kesempatan siswa untuk dapat belajar dengan
kemampuan dan kecepatan mereka.
5) Gunakan berbagai jenis latihan dan evaluasi seperti
bermain peran, studi kasus, berlomba dan juga simulasi.

Bebrapa cara untuk menarik perhatian pada media berbasis cetakkan atau
teks adalah dengan warna, huruf, dan kotak. Warna digunakan sebagai alat
penuntun dan penarik perhatian pada informasi yang penting. Permislaan adalah
dalam kata kunci, dapat di tekan dengan warna merah, kemudian huruf, mampu
sebagai penanda atau menarik pembac dengan permisalan ada huruf cetak atau
bahasa yang asing digunakan dapat ditebalkan atau dimiringka serta penekanan
juga bisa menggunakan kota. Untuk garis bawah sebainya dihindari sebab akan
membuat kata sukar dibaca. 9

F. Kelebihan dan Kekurangan Media Cetak

Kelebihan Media Berbasis Cetakkan


Dalam berbagai media, disetiap media memiliki karakteristik dan juga
kelebihan masing – masing, dalam media cetak, kelebihan yang paling umum dan
tidak bisa di temukan dalam media – media yang lainnya adalah “daya tahan”
informasi. Cetakkan tersebut ialah permanen dan mampu disimpan untuk jangka
waktu yang cukup alam oleh siapapun. Cetakkan mampu di simpan dan di pelajari
hingga si pembaca mengerti isi atau materi yang di tertera didalamnya. Selain itu
halan cetakan dapat ditambahkan sesuai keprluan dan juga tiada biaya tambahan
dalam media cetak tersebut.10 Di samping sisi diatas ada juga kelebihan media
cetak diantaranya ;
9
Ibid, hlm 89
10
Moundry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, Bogor Selatan: Ghalia Indonesia, 2008, hlm
21

15
1. Murah / relatif tidak mahal
2. Dapat diakses oleh kalangan luas
3. Tidak memerlukan peralatan
4. Bersifat fleksibel, mudah dibawa ke mana-mana
5. Dapat digunakan untuk menyampaikan semua materi pembelajaran
6. Bisa dibaca di mana saja dan kapan saja, tidak terikat tempat dan waktu
7. Dapat menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah yang banyak
8. Pesan atau informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan,
minat, dan kecepatan masing - masing.11
9. Lebih menarik apabila dilengkapi dengan gambar dan warna.
10. Perbaikan atau revisi mudah dilakukan

Kekurangan Media Berbasis Cetakkan:


Berbanding terbalik dengan kelebihan media cetakkan, setiap sisi media
memiliki kekurangan nya, termasuk dlaam media cetakkan itu sendiri. Biasanya
media cetak bersifat perodisasi atau penyampaiannya itu tidak langsug dan dapat
sampai pada khalayak umum sesuai periodisasinya. Dalam kasus lainnya media
cetak memiliki kelemahan dalam keterlambatan informasi, kemudian jarak yang
jauh dalam penyamapainnya, terkadang juga kurang akrab dan fleksible. Selain
sisi itu ada pula faktor lain yang membuta media cetak itu lemah diantaranya:

a. Dari segi waktu media cetak lambat dalam memberikan informasi.


b. Membutuhkan kebiasaan membaca (reading habits)
c. Membutuhkan pengetahuan awal (prior knowledge)
d. Apabila penyajiannya (font, warna, ilustrasi) tidak menarik, akan cepat
membosankan
e. Proses pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama
f. Bahan cetak yang tebal mungkin dapat membosankan sehingga
menurunkan minat siswa untuk membacanya.

11
Nunuk Suryani, Media Pembelajaran Inovatif dan pengembangannya, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2018), hlm.51.

16
g. Apabila jilid dan kertasnya jelek, bahan cetak akan mudah rusak dan
robek.12

G. Pemanfaatan Media Cetak dalam Dunia Pendidikan

Perlu kita ketahui bahwa adanya media cetak yang ada dalam kehidupan
ini memiliki manfaat tersendiri khususnya bagi dunia pendidikan apalagi dalam
proses pembelajaran Dalam dunia pendidikan secara umum media cetak memiliki
fungsi sebagi pembawa kabar, media pemberi informasi dan lain sebagainya.
Dalam proses pembelajaran media cetak menjadi bahan yang sangat penting
dalam pembelajaran antara lain:

1. Sebagai bahan ajar yaitu Buku cetak pegangan siswa dan guru
yang wajib dimiliki (buku berisi materi, panduan belajar, )
2. Sebagai bahan pemaparan materi contohnya seperti lefleat
3. Sebagai media pendukung dalam penyampaian materi seperti
pencarian kasus pembelajaran melalui koran
4. Sebagai media surat menyurat seperti surat ijin atau
pemberitahuan mengenai suatu acara. 13

Dan lain sebagainya, karena dalam dumia pendidikan tidak pernah lepas
dari media cetak, khususnya pada masa dimana media teknologi yang canggih itu
muncul.

Pemanfaatan media cetak pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan


efisiensi dan efektivitas pengajaran. Dengan bantuan media cetak, siswa
diharapkan menggunakan sebanyak mungkin alat inderanya untuk mengamati,
merasakan, meresapi, menghayati dan pada akhirnya memiliki sejumlah
pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai hasil belajar.

12
Berta Eriska Simbolon, Pengaruh Penggunaan Media Cetak Terhadap Pemilihan Kosmetik pada
Guru-Guru SMK Negeri 1 Berastagi, Flawless : Jurnal Pendidikan Tata Rias, hlm.10.
13
Umar, Media Pendidikan: Peran dan Fungsinya dalam Pembelajaran, Jurnal Tarbawiyah Volume
11 Nomor 1 Edisi Januari-Juli 2014, hlm 136-143

17
Terkait dengan inovasi di bidang media cetak sebagai media pengajaran,
mutu guru akan dapat ditentukan dari seberapa kreatif ia dalam pengembangan
dan inovasi media pengajaran. Hal ini akan sangat membantu tugasnya sebagai
pendidik profesional. Sebagai seorang pendidik yang profesional, peran dan
fungsi media sangat penting artinya untuk diterapkan dan pembelajaran. Media
cetak merupakan integrasai dari sistem pembelajaran sebagai dasar kebijakan
dalam pemilihan, pengembangan, maupun pemanfaatannya. Media pendidikan
dapat meningkatkan proses belajar siswa dalam pembelajaran yang gilirannya
diharapkan akan dapat mempertinggi hasil belajar yang hendak dicapai.14

H. Penerapan Media Berbasis Cetak dalam Pendidikan

Pembelajaran berbasis teks yang interaktif mulai popular pada tahun


1960.an dengan istilah pembelajaran (programmed instruction) yang merupakan
materi untuk belajar mandiri. Dengan format ini, pada setiap unit kecil informasi
disajikan dan respon siswa diminta baik dengan cara menjawab pertanyaan atau
berpartisipasi dalam kegiatan latihan. Jawaban yang benar diberikan setelah siswa
menjawab.

Perancang pembelajaran harus berupaya untuk membuat materi dengan media


berbasis teks ini menjadi interaktif. Petunjuk berikut mungkin dapat membantu
menyiapkan media berbasis teks yang interaktif .

1. Sajikan informasi dalam jumlah yang selayaknya dapat dicerna, diproses, dan
dikuasai. Informasi dibagi kedalam kelompok-kelompok terkecil yang logis kira-
kira antara 3-7 butir/kelompok semakin kompleks informasi itu semakin sedikit
jumlah butir yang ditampilkan dalm sekali penyajian

2. Pertimbangkan hasil pengamatan dan analisis kebutuhan siswa dan siapkan


yang sesuai dengan kebutuhan tersebut

14
Umar, Media Pendidikan: Peran dan Fungsinya dalam Pembelajaran, Jurnal Tarbawiyah Volume
11 Nomor 1 Edisi Januari-Juli 2014, hlm 136-143

18
3. Pertimbangkan hasil analisis respon siswa:bagaimana siswa menjawab
pertanyaan atau mengerjakan latihan memberikan kesempatan untuk latihan
tambahan, menyiapkan contoh-contoh, atau menyarankan bacaan tambahan.

4. Siapkan kesempatan bagi siswa untuk dapat belajar sesuai kemampuan dan
kecepatan mereka ; keberhasilan penyajian materi dengan media berbasis teks
sangat ditentukan kesempatan siswa belajar berdasarkan kemampuannya

5. Gunakan bagian jenis latihan dan evaluasi seperti main peran, studi kasus,
berlomba atau simulasi.15

Beberapa cara yang digunakan untuk menarik perhatian pada media


berbasis teks adalah warna, huruf dan kotak warna digunakan sebagai alat
penuntun dan penarik perhatian kepada informasi yang penting, misalnya kata
kunci dapat diberi tekanan dengan cetakan warna merah. Selanjutnya, huruf yang
dicetak tebal atau dicetak miring memberikan penekanan pada kata-kata kunci
atau judul. Informasi penting dapat pula diberi tekanan dengan menggunakan
kotak. Penggunaan garis bawah sebagai alat penuntun sedapat mungkin dihindari
karena membuat kata itu sulit dibaca.

15
Dwi Puspitarini, Media Pembelajaran, (Jember: STAIN Jember Press. 2013). Hal: 94-95

19
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Menurut (DRC Ohio State, 2003) Bahan cetak meerupakan segala bentuk
publikasi, dokumen, atau suatu catatan yang berupa surat kabar, majalah, pamflet,
buku, foto, gambar, transkripsi kaset rekaman magnetik, dan berbagai bentuk
bahan cetak yang lainya. Jenis –jenis media cetak yaitu . Learning aids(alat bantu
belajar), Training material (behan pelatihan), . Informational training (bahan
informasi.

karakteristik media cetak dalam pembelajaran yaitu, penyampaian suatu


pesan yang dicetak di atas kertas, ditampilkan secara diam tidak berubah, teks
dibaca dari satu arah, bersifat fleksibel menampilkan komunikasi secara reseptif
dan dapat menampung banyak opini dari pengkritik,
pengembangannya sangat tergantung kepada prinsipprinsip pembahasan dan 
persepsi visual berorientasi atau berpusat pada siswa. Elemen-elemen media cetak
diantaranya, Konsistensi, Format, Organisasi, daya tarik, ukuran huruf, ruang,

Di samping sisi diatas ada juga kelebihan media cetak diantaranya ; Murah /
relatif tidak mahal, dapat diakses oleh kalangan luas, tidak memerlukan peralatan,
bersifat fleksibel, mudah dibawa ke mana-mana, dapat digunakan untuk
menyampaikan semua materi pembelajaran, bisa dibaca di mana saja dan kapan
saja, tidak terikat tempat dan waktu, dapat menyajikan pesan atau informasi dalam
jumlah yang banyak , pesan atau informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai
dengan kebutuhan, minat, dan kecepatan masing – masing, lebih menarik apabila
dilengkapi dengan gambar dan warna, perbaikan atau revisi mudah dilakukan.
Disamping itu kelemahannya yaitu dari segi waktu media cetak lambat dalam
memberikan informasi, membutuhkan kebiasaan membaca (reading habits),
membutuhkan pengetahuan awal (prior knowledge), apabila penyajiannya (font,
warna, ilustrasi) tidak menarik, akan cepat membosankan, proses pembuatannya
membutuhkan waktu yang cukup lama, bahan cetak yang tebal mungkin dapat

20
membosankan sehingga menurunkan minat siswa untuk membacanya, apabila
jilid dan kertasnya jelek, bahan cetak akan mudah rusak dan robek
Pemanfaatan media cetak pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pengajaran. Dengan bantuan media cetak, siswa
diharapkan menggunakan sebanyak mungkin alat inderanya untuk mengamati,
merasakan, meresapi, menghayati dan pada akhirnya memiliki sejumlah
pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai hasil belajar.

Beberapa cara yang digunakan untuk menarik perhatian pada media


berbasis teks adalah warna, huruf dan kotak warna digunakan sebagai alat
penuntun dan penarik perhatian kepada informasi yang penting, misalnya kata
kunci dapat diberi tekanan dengan cetakan warna merah. Selanjutnya, huruf yang
dicetak tebal atau dicetak miring memberikan penekanan pada kata-kata kunci
atau judul. Informasi penting dapat pula diberi tekanan dengan menggunakan
kotak. Penggunaan garis bawah sebagai alat penuntun sedapat mungkin dihindari
karena membuat kata itu sulit dibaca.

21
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers


http://historyoftechnology-ikom.blogspot.com/2010/10/sejarah-perkembangan-
media-cetak.html diakses pada 02 Februari 2020
Moh.Zaiful Rosyid dan Halimatus Sa’diyah dan Nanda Septiana. 2019. Ragam
Media Pembelajaran. ( Malang: Literasi Nusantara)
Moundry. 2008. Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor Selatan: Ghalia
Indonesia, Puspitarini, Dwi. 2013. Media Pembelajaran. (Jakarta: STAIN Jember
Press,)
Simbolon, Berta Eriska. Pengaruh Penggunaan Media Cetak Terhadap Pemilihan
Kosmetik
pada Guru-Guru SMK Negeri 1 Berastagi. Flawless : Jurnal Pendidikan Tata
Rias.
Toha Makhshun dan Khalilurrahman. 2018. Pengaruh Media Massa dalam
Kebijakan Pendidikan: Jurnal Ta’dibuna. Vol.1 No.1
Umar. 2014. Media Pendidikan: Peran dan Fungsinya dalam Pembelajaran.
Jurnal Tarbawiyah. Volume 1. Nomor 1.
Yaumi, Muhammad. 2018. Media dan Teknologi Pembelajaran. ( Jakarta:
Prenadamedia Group)

22

Anda mungkin juga menyukai